Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK II

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK II

TREND DAN ISSUE DALAM ASUHAN


KEPERAWATAN ANAK

DISUSUN OLEH:
REGITA ANASTASIA (113063C1120057)
RIFKA IMELDA BABY ANGGI (113063C1120058)
RIZQI NUR ABIDAH (113063C1120060)
SEFIANA AYU KUSUMA DEWI (113063C1120061)
SINTYA SILVERIA (113063C1120062)
SITI NOOR ANNISA (113063C1120063)
WILIBRODUS TEME (113063C1120065)
YOSUA RYCO SUSANTO (113063C1120066)
YULIANI (113063C1120067)
YUSTIRA ADVENTA M. K. (113063C1120068)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DANPROFESI
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat kasih dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah keperawatan anak II yang berjudul TREND DAN ISU DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN ANAK sesuai dengan waktu yang ditentukan. Makalah keperawatan anak II ini
disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan mata kuliah keperawatan anak II.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas segala arahan, bimbingan,
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak dalam penyusunan makalah keperawatan anak II ini.
Ucapan terimakasih ini disampaikan kepada:
1. Ibu Dania Relina Sitompul, S.Kep, Ners, M.Kep, selaku Koordinator mata ajar yang telah
memberi arahan untuk mata kuliah Keperawatan Anak
2. Ibu Dania Relina Sitompul, S.Kep, Ners, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan serta membimbing kami untuk tugas makalah ini.
3. Rekan-rekan mahasiswa yang bekerjasama dan berbagi ide serta pendapat dalam pembuatan
makalah ini.
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu

Penulis telah berusaha untuk menyelesaikan makalah keperawatan anak II ini dengan
sebaik- baiknya, namun penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan.Pada kesempatan ini,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Kiranya makalah
keperawatan anak II ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Banjarmasin, 13 september 2022

Penulis
COVER ...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................1

B. BATASAN MASALAH ..................................................................................

C. TUJUAN ...........................................................................................................

1. Tujuan Umum .............................................................................................

2. Tujuan Khusus ............................................................................................

BAB II TEORI ……………………..........................................................................................

A. PENGERTIAN TREND …….. .......................................................................

B. PENGERTIAN ISU ..........................................................................................

C. PENGERTIAN KEPERAWATAN ANAK .....................................................

D. PENGERTIAN TREND DAN ISU KEPERAWATAN ..................................

E. TREND DAN ISU KEPERAWATAN ANAK PADA SAAT INI .................


BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................
A. KESIMPULAN ................................................................................................
B. SARAN.............................................................................................................
1. Bagi Klien Dan Keluarga ...........................................................................
2. Bagi Pihak Rumah Sakit Suaka Insan .......................................................
3. Bagi Pihak Institusi STIKES Suaka Insan .................................................
4. Bagi Mahasiswa .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yang
kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta dianggap sebagai seseorang yang bisa
memberikan perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap
lanjut usia ( jaminan hari tua ) . Anak masih dianggap sebagai sumber tenaga murah yang
dapat membantu ekonomi keluarga. Anak bukanlah miniatur dari orang dewasa, anak berbeda
sifat, tingkah laku, keinginan yang berbeda dengan orang dewasa. Umumnya orang dewasa
menganggap merawat anak sama dengan merawat dirinya sendiri dan perlakuannya pun tidak
dibedakan. Dewasa ini banyak hal yang terjadi terkait masalah-masalah anak yang
mengakibatkan/berefek pada fisik maupun psikologis anak yang disebabkan oleh orang tua,
lingkungan ataupun keterbatasan/kelainan yang ditimbulkan faktor genetik/biologis anak
tersebut.
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai
wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan
preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan
dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
Keperawatan anak sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai
perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik
intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai
trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
Keperawatan anak merupakan hal yang patut dibahas, karena pada masa anak-anak
banyak hal yang dapat mempengaruhi pola pikir bahkan mempengaruhi perkembangan anak.
Selain itu trend dan isu yang berkembang dalam masyarakat sangat beragam, mulai dari yang
bersifat pembentukan moral, pelayanan, kesehatan, sampai mengenai terapi trauma.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas trend dan isu dalam asuhan
keperawatan anak.
B. BATASAN MASALAH
Dalam konsep keperawatan anak, trend dan isu dalam asuhan keperawatan anak untuk
menjelaskan perawatan pasien khususnya pada anak yang berfokuskan pada trend dan isu
mengenai imunisasi, atraumatic care, dan terapi pijat pada anak-anak maupun bayi. Penulis
akan memberikan informasi mengenai trend dan isu yang sedang berkembang dalam
keperawatan anak dimasa sekarang.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan ini adalah untuk memberikan informasi terkait trend dan isu
dalam asuhan keperawatan kepada pembaca agar menambah pengetahuan dan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menggali terlebih dahulu fakta mengenai trend
dan isu yang sedang marak diperbincangkan.
2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penulisan makalah keperawatan anak II ini adalah untuk:

a. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan trend

b. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan isu

c. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan keperawatan anak

d. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan trend dan isu keperawatan

e. Menjelaskan apa saja trend dan isu keperawatan anak pada saat ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN TREND
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga
dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang populer dikalangan masyarakat.
Menurut KBBI trend adalah gaya modern atau muktahir yang dimana suatu
keadaan/situasi/informasi yang sedang populer di masyarakat hingga dibicarakan banyak orang
dan terjadi berdasarkan fakta atu kejadian yang nyata.
B. PENGERTIAN ISSUE
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, ataupun tentang kritis. Isu adalah sesuatu yang sedang
dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas faktanya atau buktinya.
Menurut KBBI isu adalah suatu masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi dan
peristiwa yang diperkirakan terjadi pada masa mendatang atau sebaliknya hingga dibicarakan
banyak orang namun belum terbukti atau belum terjadi.
C. PENGERTIAN KEPERAWATAN ANAK
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dengan bentuk
pelayanan yang mencakup biopsikososial-spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia (Lokakarya
keperawatan nasional(1983)).
Menurut UU RI no.IV tahun 1979 tentang kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak
adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Sedangkan
menurut UU RI no.I tahun 1974 bab IX pasal 42 disebutkan bahwa anak yang sah adalah yang
dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa pengertian anak adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang
sah yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.
D. PENGERTIAN TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu
berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki
pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan
implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global
internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan
professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya,
memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend dan isu
tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
E. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN ANAK PADA SAAT INI
1. Imunisasi
a. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan
vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan
terlindung dari infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum
mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan
imunisasi tubuh kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak
tertular dari kita.
b. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan
suatupenyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa
menyebabkankematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat di hindari
denganimunisasi yaitu: hepatitis, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan,
gondongan, cacar air dan TBC.
c. Macam-macam Imunisasi
1) Imunisasi Aktif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif
membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi aktif
juga dapat di bagi dua macam:
a) Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh
sembuhdari suatu penyakit.
b) Imunisasi aktif buatanadalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang
diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.
2) Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya
di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum).Pada orang
yang mengalami luka kecelakaan. Contah lain adalah:Terdapat pada bayi yang baru
lahir
dimana bayi tersebut menerimaberbagi jenis antibodi dari ibunya melalui darah
placenta selama masakandungan.misalnya antibodi terhadap campak. Imunisasi
pasif ini dibagi yaitu:
a) Imunisai pasif alamiah Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di
turunkan oleh ibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika
beradadalam kandungan
b) Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan
serum untuk mencegah penyakit tertentu
d. Jenis-jenis Imunisasi
1) Imunisai BCG adalah prosuder memasukkan vaksin BCG yang bertujuan memberi
kekebalan tubuh terhadap kuman mycobakterium tuberculosis dengan cara
menghambat penyebaran kuman
2) munisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberianvaksin hepatitis B
ke tubuh bertujuan memberi kekebalan dari penyakithepatitis.
3) Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)atau di
kenal dengan nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan member ikekebalan dari
penyakit poliomelitis.Imunisasi dapat di berikan empatkali dengan 4-6 minggu.
4) Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan memberivaksin DPT
(difteri pertusis tetanus) /DT (difteri tetanus) pada anak yang bertujuan memberi
kekebalan dari kuman penyakit difteri,pertusis,dan tetanus. Pemberian vaksin
pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan interval 4-6 minggu
5) Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada
anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak. Imunisasi dapat di
berikan pada usia 9 bulan secara subkutan,kemudian ulang dapat diberikan dalam
waktu interval 6 bulanatau lebih setelah suntikan pertama.
6) Imunisasi PCV terdapat dua macam vaksin pneumokokus yaitu vaksin
pneumokokus polisakarida (pnemococcal polysacharide/PPV) dan vaksin
pneumokokus polisakarida konyugasi (pneumococcal conjugate vaccine/PCV).
Jadwal pemberian vaksin ini pada umur 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali, namun
keduanya dengan interval 2 bulan pada umur lebih dari 1 tahun diberikan 1 kali,
namun keduanya perlu booster 1 kali pada umur lebih dari 12 bulan atau minimal 2
bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup
satu kali.
Kontraindikasi seseorang yang pernah mendapat reaksi alergi yang
mengancam jiwanya yang disebabkan vaksinasi sebelumnya terhadap
pneumokokus, seseorang yang pernah divaksinasi pneumokokus dn menimbulkan
reaksi alergi berat dan bila anak sedang sakit ketika akan divaksinasi maka vaksin
diberikan setelah sembuh. Efek samping anak pusing setelah suntikan, kehilangan
nafsu makan sementara, kemerahan, dan rasa sakit pada tempat suntikan.
Pembengkakan pada tempat suntikan, demam namun tidak tinggi, rewel dan pada
orang dewasa dilaporkan mengalami kemerahan, sakit dan bengkak pada tempat
suntikan, demam ringan, rasa lelah, sakit kepala, menggigil atau sakit otot.
7) Imunisasi Rotavirus sangat baik untuk mencegah diare dan muntah disebabkan
rotavirus. Vaksin rotavirus tidak melindungi bayi dari infeksi diare yang
disebabkan oleh kuman lain. Jadwal pemberian vaksin rotavirus monovalen
diberikan 3 kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis 1 diberikan umur 6-14 minggu,
dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Sebaiknya vaksin rotavirus
monovalen selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur
24 minggu. Vaksin rotavirus pentavalen : dosis ke-1 diberikan umur 6-14 minggu,
interval dosis ke-2 dan ke-3, 4-10 minggu : dosis ke-3 diberikan pada umur kurang
dari 32 minggu (interval minimal 4 minggu)
Bayi yang pernah mendapat reaksi alergi berat karena vaksin rotavirus
tidak boleh diberikan dosis berikutnya., bayi dengan kelainan sistem imun, bayi
yang pernah mengalami kelainan usus yang disebut intususepsi, bayi yang sedang
sedang mengalami penyakit berat sebaiknya ditunda sampai bayi sehat. 13 Pada
keadaan respon imun tubuh lemah vaksin tidak boleh diberikan misalnya pada:
HIV/AIDS atau penyakit lain yang menyebabkan penurunan sistem imun,
pengobatan steroid jangka lama dan penyakit kanker dalam pengobatan. Efek
samping Efek yang timbul umumnya ringan dan akan hilang dengan sendirinya.
8) Imunisasi HPV Vaksin HPV yang telah beredar luas di Indonesia dibuat dengan
teknologi rekombinasi. Vaksin HPV berperan untuk mengurangi angka morbiditas
dan mortalitas yang berhubungan dengan infeksi HPV. Vaksin HPV mempunyai
efekasi 96-98% untuk mencegah kanker leher rahim yang disebabkan oleh HPV
tipe 16/18.Jadwal pemberian Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun.
Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan interval 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV
tetravalen dengan interval 0,2,6 bulan.
e. Mekanisme Imunisasi Dalam Proses Pencegahan Penyakit
Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadap
organisme tertentu, tanpa menyebabkan seorang sakit.
2. Atraumatic Care
Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi pada anak.
Dasar pemikiran pentingnya asuhan terpeutik ini adalah bahwa walaupun ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang pediatrik telah berkembang pesat,tindakan yang di lakukan pada
anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas, dan takut pada anak. Sangat di
sadari bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang mengatasi masalah yang timbul
sebagai dampak perawatan tersebut. Hal ini memerlukan perhatian khusus dari tenaga
kesehatan, khususnya perawat dalam melaksanakan tindakan pada anak dan orang tua.

Beberapa buku penelitian menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit yang dapat
menimbulkan trauma bagi anak adalah lingkungan fisik,tenaga kesehatan baik dari sikap
maupun pakaian putih,alat-alat yang di gunakan,dan lingkungan sosial antar sesama pasein.
Dengan adanya stresor tersebut di stress yang dapat di alami anak adalah gangguan
tidur,pembatasan kreatifitas, perasaaan nyeri, dan suara bising, sedangkan di stress
psikologis mencakup kecemasan, takut, marah, kecewa, sedih malu dan rasa bersalah.
Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang di berikan oleh tenaga kesehatan
dalam tatanan pelayanan kesehatan anak,melalui penggunaan tindakan,yang dapat
mengurangi distrek fisik maupun distrek psikologis yang di alami.
Asuhan yang terapeutik tersebut dapat dilakukan melalui tindakan pencegahan,
penetapan diagnosis, pengobatan, dan perawatan baik pada kasus akut maupun kronis
dengan intervensi mecakup pendekatan psikologis, misalnya menyiapkan anak dengan
prosedur fisik, memberikan kesempatan pada orang tua untuk terlibat merawat anak
dirumah sakit, dan menciptakan suasana / lingkungan rumah sakit yang aman bagi anak
dan orang tua.
Satu hal yang harus jadi perhatian perawat adalah dampak lingkungan fisik rumah
sakit dan perilaku petugas itu sendiri sering kali menimbulkan trauma pada anak.
Lingkungan rumah sakit yang asing bagi anak dan orang tua dapat menjadi stresor.
Demikian juga pakaian seragam tim kesehatan,yaitu baju seragam putih menjadi stresor
bagi anak,sedangkan orang tua dapat menjadi stres apabila mendapat informasi yang
mengejutkan tentang kondisi penyakit anaknya.
Dapat anda bayangkan bagaimana bila seorang perawat atau dokter anak datang
pada pasien (anak dan keluarganya) untuk melakukan asuhan keperawatan, tetapi
dennganwajah cemburut, masam, dan tidak ada sapaan ramah sedikitpun. Mungkin
sebelum di lakukan tindakan anak sudah takut dan menangis bahkan tidak mau di dekati.
Akan tetapi, bagaiman bila seorang perawat datang dengan wajah yang manis, tersenyum,
dan sapaannya pada anak demikian menyenangkan, lemah lembut, sambil menawarkan
mainan kecil yang menarik hati.
Dengan demikian,jelas lingkungan fisik dan psikososial rumah sakit dapat menjadi
stresor bagi anak. Selain perilaku petugasnya,ruang perawatan untuk anak tidak dapat di
samakan seperti orang dewasa. Ruangan tersebut memerlukan dekorasi dengan nuansa
anak, seperti adanya gambar dinding berupa gambar binatang dan /bunga, tirai dan sprie,
serta sarung bantal yang berwarna dan bercorak binatang atau bunga, cat dinding yang
berwarna, serta tangga yang pegangannya berwarna cerah.
3. Terapi Pijat Anak-anak maupun Bayi
Salah satu hal paling menarik tentang Pijat adalah bahwa hal itu tidak terbatas pada
orang-orang dari usia tertentu. Orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin dapat
menuai manfaat Terapi Pijat. Meskipun praktek ini umumnya digunakan oleh orang dewasa,
orang tua dari Bayi yang lahir baru dan sedikit anak juga bergabung dengan barisan. Para
orangtua secara aktif mencari bentuk terapi Alternatif dalam rangka untuk memastikan
pendidikan yang tepat dari orang yang mereka cintai.
Teknik-teknik untuk terapi pijat alternatif pada umumnya sama untuk bayi maupun
Anak-anak. Namun, perbedaannya terletak pada penanganan yang tepat dan juga dalam
besarnya manfaat yang mereka berikan untuk anak-anak dari berbagai usia.
a. Pijat pada bayi
Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional,
perkembangan mental dan sosial. Mereka menciptakan ikatan yang kuat antara
orangtua dan anak sebagai bayi mendapat terkena rasa sentuhan lembut. Selain itu,
sangat efektif dalam membantu bayi prematur berat keuntungan. Hal ini meningkatkan
perkembangan motorik pada bayi yang terpajan kokain dan memfasilitasi fungsi
pernapasan bayi mengalami asma. Bayi semacam itu menunjukkan keuntungan positif
dalam perilaku dan penurunan hormon kecemasan dan stres. Bayi cenderung banyak
menangis karena satu-satunya cara mereka mengekspresikan diri selama tahap awal
masa 12 | bayi. Sebuah pijatan lembut dapat menenangkan bayi yang menangis dan
juga meringankan setiap penyakit kolik, peredaran darah dan pencernaan. Selain itu,
membantu orang tua baru menjadi nyaman dengan anak mereka sehingga merupakan
situasi win-win untuk semua orang. Pijat sesi tiga puluh menit untuk bayi harus
menjadi bagian dari rutinitas harian setiap orangtua.
b. Pijat pada anak
Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan banyak
manfaat. Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga dikenal sebagai ADHD, adalah
gangguan kejiwaan yang cepat meningkat di kalangan anak-anak. Perkiraan umum
menempatkan 3-7% dari semua anak usia sekolah dan remaja sebagai penderita ADHD.
Studi telah membuktikan terapi pijat sebagai alat yang efektif untuk melawan gangguan
ini. Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja laki-laki yang menerima 10-
15 menit terapi alternatif pijat setiap hari menunjukkan peningkatan fokus dan terlalu
kelelahan. Mereka juga dinilai sendiri lebih bahagia dan menunjukkan tanda-tanda luar
biasa dari mood positif
Manfaat lain yang jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal
itu merintangi setiap potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa
dewasanya. Marybetts Sinclair, salah satu pelopor di pijat pediatrik adalah seorang
terapis pijat dan menulis tentang pengalaman sendiri tentang bekerja dengan orang
dewasa. Dia mencatat bahwa banyak masalah orang dewasa mengalami bisa saja
efektif ditangani dengan terapi pijat selama masa kecil mereka. Memicu poin dari luka
masa kanak-kanak dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan otot dalam kehidupan
dewasa. Sebuah cedera lahir yang tak kunjung sembuh pada gilirannya dapat
menyebabkan masalah struktural. Beberapa anak pergi melalui trauma emosional yang
jika tidak ditangani mengikuti mereka dalam kehidupan dewasa mereka. Semua ini,
menurut Sinclair, dapat dicegah melalui terapi pijat alternatif.

Efek Pembukaan Tempat Baby & Kids Massage yang semakin banyak

Pemijataan yang baik adalah pemijatan yang dilakukan oleh ibu bayi sendiri karena
support psikologi dengan jalan kontak psikis dan fisik dari ibu adalah sama besar nilainya dengan
lingkungan fisik dan kehangatan ketika bayi masih berada dalam rahim ibu (Kartini Kartono,
2002: 145). Pembukaan tempat Baby & Kids Massage yang semakin banyak bagus namun harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional. Akan tetapi pada kenyataannya di masyarakat
terutama di pedesaan masih banyak ibu yang mempercayakan pemijatan bayinya pada dukun.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah tingkat pengetahuan ibu tentang pemijatan bayi
yang benar masih rendah. (Utami Roesli, 2001 : 9 ).

Pemijatan yang dilakukan oleh dukun pijat yang tingkat pendidikannya rendah dan tidak
mengerti dengan benar anatomi fisiologis tubuh manusia, ada kemungkinan terjadi kesalahan
dalam pemijatan. Dampak emijatan yang salah dapat mengakibatkan cacat bahkan kematian. Oleh
karena itu pendidikan dan pengetahuan bagi seorang ibu sangatlah penting, maka setiap ibu bayi
yang mempunyai bayi perlu mempelajari, peran tenaga kesehatan terutama peran bidan dan
perawat anak sebagai pelaksana sangat dibutuhkan untuk memberikan penyuluhan tentang
pemijatan bayi yang benar kepada ibu.

Pertanyaan dan Jawaban Presentasi

1. Yaya Lorensa, kelompok 3, kelas A


Pertanyaan : Alasan bayi dipijat dari lahir, apakah ada rentang umur yang harus dilakukan pijat bayi dan
apakah pijat bayi bisa dilakukan homecare atau di rumah sakit saja ?
Jawaban : bayi bisa di pijat dari 0-12 bulan, tidak ada rentang umur untuk pijat bayi tapi saat umur sudah 2
tahun beralih menjadi pijat anak, pijat bayi bisa dilakukan home care tidak harus dirumah sakit.
(Penjawab : Yuliani)
2. Marianus Koa, kelompok 4 kelas B
Pertanyaan : Apa saja tidak diperbolehkan saat pijat bayi ?
Jawaban : Hindari memijat setelah bayi minum atau makan, hindari pijat ketika bayi kekenyangan atau
kelaparan, jangan bangunkan bayi dari tidur untuk memijat, jangan pijat bayi yang sedang sakit, tangan
memijat bayi dengan kuku yang panjang dan hindari memakai gelang atau perhiasan di tangan pada saat
memijat tubuh bayi. ( Penjawab : Wilibrodus Teme)

3. Nelson kelompok 4 kelas B


Pertanyaan : Bagaimana upaya atau tindakan yang dapat di lakukan edukasi kepada orang tua cara
pemijatan yang benar ?
Jawaban :
Biasanya ibu-ibu di kampung lebih percaya dengan dukun beranak dibandingkan dengan tenaga kesehatan
profesional, karena bagi mereka dukun kampung lebih paham dan lebih berpengalaman. Padahal pada
kenyataannya dukun kampung hanya mendapatkan ilmu dan informasi dari pengalaman pribadi tanpa tahu
teknik yang benar. Pemijatan yang salah dapat menimbulkan kecacatan pada bayi.
(Penjawab : Rizqi Nur Abidah)

4. Grace Evelin kelompok 2 kelas A


Pertanyaan : Apakah pemijatan bayi dapat dilakukan saat bayi sakit atau terkilir?
Jawaban : Tidak boleh dilakukan pada bayi yang sedang sakit apalagi ketika mengalami demam maka
tubuh bayi akan berusaha untuk melawan infeksi agar bisa pulih. Memijat bayi saat demam justru bisa
menyebarkan virus keseluruh tubuh bayi dengan cepat. (Penjawab : Sefiana Ayu)
Ketika bayi sedang terkilir tidak boleh dilakukan pemijatan. Sebaiknya bagian yg terkilir diistirahatkan
saja. Kompres dengan air dingin, berikan perban elastis dan tinggikan posisinya dengan menggunakan
bantal. (Penjawab : Sintya Silveria)

5. Mariana Berliansi kelompok 4 kelas B


Pertanyaan : Apakah ada faktor hambatan dalam home care ?
Jawaban : Ada. Faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan home care:

 Sarana dan prasarana yang dimiliki kurang memadai, misalnya alat transportasi, sehingga dalam
pelaksanaannya kurang lancar dan jangkauan pelayanan terbatas.

 Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada belum semuanya memiliki kemampuan secara
baik/tidak kompeten dalam melaksanakan home care. Di samping itu juga, kemampuan
mengidentifikasi dan menganalisis masalah masih sangat kurang, sehingga permasalahan yang
dihadapi belum semuanya dapat terungkap.

 Keluarga masih banyak yang belum memahami kegiatan home care service, dan semua permasalahan
diserahkan kepada petugas tanpa pendampingan dari keluarga, sehingga komunikasi antara petugas
dengan keluarga kurang maksimal.

 Adanya rasa kurang atau belum percayanya masyarakat atau keluarga terhadap pelayanan home care.
 Terbatasnya tenaga kesehatan

 Adanya panggilan kunjungan yang tidak diperlukan, hal ini akan membuang waktu, tenaga dan biaya.

 Hambatan yang datang dari pasien dan keluarga

 Ketergantungan penderita dan atau keluarga

 Untuk kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama

 Letak geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dan biaya yang diperlukan
(Penjawab : Yustira Adventa Marharati Kasiu)
Jawaban tambahan :
Ada kerugian dalam penggunaan home care yaitu pada penanganan masa kritis kurang cepat dan efektif
karena keterbatasan alat yang tersedia di didalam rumah pasien apalagi jika pasien harus dibawa ke rumah
sakit sedangkan rumah pasien jauh maka pasien yang kritis akan lebih lambat mendapatkan tindakan yang
seharusnya. (Penjawab : Rifka Imelda Baby Anggi)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend
dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan. Trend dan isu
keperawatan anak

1. Imunisasi

Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan


menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi
imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakit-penyakit

2. Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi
pada anak

3. Terapi pijat anak-anak maupun bayi


B. SARAN
1. Bagi Klien Dan Keluarga

Bagi klien dan keleuarga adalah untuk dapat memeriksa Kembali terlebih dahulu trend
dan isu yang sedang marak di kalangan masyarakat sekitar agar dapat mengetahui
kebenaran dan fakta yang sebenarnya dari trend dan isu tersebut.
2. Bagi Pihak Rumah Sakit Suaka Insan

Makalah ini dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi Rumah sakit khususnya
untuk menambah informasi dan memberitahukan kebenaran atau fakta yang sebenarnya
kepada pasien ataupun masyarakat sekitar mengenai trend dan isu yang sedang marak di
kalangan masyarakat.
3. Bagi Pihak Institusi STIKES Suaka Insan

Diharapkan dapat agar dapat dipergunakan sebagai sumber informasi dalam bidang ilmu
keperawatan, khususnya bagi dosen dan mahasiswa keperawatan.
4. Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat menjadi masukan bagi mahasiswa keperawatan dalam proses
pembelajaran asuhan keperawatan pada pasien khususnya mengenai trend dan isu dalam
keperawatan anak. Serta mahasiswa dapat melengkapi diri dengan mencari informasi
terkait seperti di perpustakaan, jurnal penelitian, ataupun media lainnya guna
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam konsep perawatan pada anak.
DAFTAR PUSTAKA

Katuuk, Djafar, dan Laya, Helly, Rizkan, dan Agust. (2019). TREND & ISU KEPERAWATAN VOL
: 2 Keperawatan Medical Bedah, Maternitas, Jiwa, Komunitas, Gawat Darurat, Gerontic &
Anak Buku. Edisi 1. Jilid 2. Klaten : penerbit Lakeisha

Supartini, yupi.2004.buku ajar konsep dasar keperawatan anak.jakarta:EGC

Susila, Ida (2017) PENGARUH TEKNIK PIJAT BAYI TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN
BAYI USIA 0-7 BULAN DI BPS NY.AIDA HARTATIK DESA DLANGGU KECAMATAN
DEKET KABUPATEN LAMONGAN Jurnal Midpro. Edisi 2. Vol 9. lamomgan : Universitas
Islam Lamongan

https://www.academia.edu/34693382/TREN_DAN_ISU_KEPERAWATAN_ANAK_TAHUN_2014

Anda mungkin juga menyukai