Anda di halaman 1dari 23

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN ANAK

OLEH :
KELOMPOK II

NI WAYAN SUARTINI, SST


NI MADE SUYASMINI, SST
NI NYOMAN ARI TRISNA DEWI, SST
WINDA KUSMAYASARI, SST

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah, maka kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan
tepat waktu, Berikut ini kelompok mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“Trend Dan Issue Keperawatan Anak”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kita untuk mempelajari keperawatan anak.

Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi Keperawatan
anak. Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari kuliah, browsing internet, dan
diskusi anggota. Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan
saran yang membagun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khusunya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran
bagi teman-teman dan kami khususnya.

Denpasar, Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Pengertian Trend dan Isu ............................................................................................... 3
B. Pengertian keperawatan anak ......................................................................................... 3
C. Trend dan isu keperawatan ............................................................................................ 4
D. Trend dan isu keperawatan anak ....................................................................................... 7
1. Imunisasi ........................................................................................................................ 7
2. Atraumatic care .............................................................................................................. 9
3. Terapi pijat anak-anak maupun bayi ........................................................................... 11
4. Pelayanan kesehatan bagi balita................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 18
A. Simpulan ...................................................................................................................... 18
B. Saran................................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keperawatan anak merupakan hal yang patut dibahas, karena pada masa kanak-

kanak banyak hal yang dapat mempengaruhi pola pikir bahkan mempengaruhi

perkembangan anak.Selain itu trend dan isu yang berkembang dalam masyarakat sangat

beragam, mulai dari yang bersifat pembentukan moral, pelayanan kesehatan, sampai

mengenai terapi trauma. Dewasa ini banyak hal yang terjadi terkait masalah- masalah

anak yang mengakibatkan/berefek pada fisik maupun psikologis anak yang disebabkan

oleh orang tua, lingkungan ataupun keterbatasan/kelainan yang ditimbulkan faktor

genetik/biologis anak tersebut. Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk

mengembangkan keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan

kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat

mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.

Keperawatan anak sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari

adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis

penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi

akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan

asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas

Trend dan Isu Keperawatan Anak

1
B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Trend dan Isu

3. Apa yang dimaksud dengan keperawatan anak?

4. Bagaimanakah trend dan isu keperawatan?

6. Bagaimanakah trend dan isu dalam keperawatan anak pada saat ini?

C. Tujuan

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Trend dan isu

3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan keperawatan anak

4. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan trend dan isu keperawatan.

6. Menjelaskan apa saja trend dan isu keperawatan anak pada saat ini.

D. Manfaat

Mahasiswa dapat mengetahui trend dan isu yang beredar dalam masyarakat

tentang keperawatann anak. Kemudian mahasiswa dapat menyikapi trend dan isu

tersebut. Sehingga hal tersebut dapat menunjang mahasiswa menjadi lebih baik dalam

memberikan pelayanan kesehatan terhadap klien.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Trend dan Isu

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa,

trend juga dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada

saat ini yang biasanya sedang populer dikalangan masyarakat. Sementara Isu adalah

suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada

masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,

pembangunan nasional, bencana alam, ataupun tentang kritis. Isu adalah sesuatu yang

sedang dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas faktanya atau

buktinya.

B. Pengertian keperawatan anak

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,

dengan bentuk pelayanan yang mencakup biopsikososial-spiritual yang ditujukan

kepada individu, keluarga, kelompok, masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus

kehidupan manusia. Menurut UU RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan

bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah

Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang

sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah. Dari kedua

pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak adalah seseorang

yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum mencapai usia 21

tahun dan belum menikah.

3
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan

anak adalah :

1. Anak bukan miniatur orang dewasa

2. Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan

3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan

derajat kesh, bukan mengobati anak sakit

4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada

kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif

dalam memberikan askep anak

5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk

mencegah, mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan

menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) & aspek

hukum ( legal )

6. Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi /

kematangan

7. Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan

C. Trend dan isu keperawatan

Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak

orang tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak,

trend dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.

Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada

tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional

keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa

transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan

4
masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu

menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya

aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan,

disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan

infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola

nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan

masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit

degeneratif.

Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan

kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan

dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat

lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat

yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang

profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya

keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan

pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan

intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang

luas dan menguasi perkembangan Iptek.

Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di

Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan

masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya :

1) Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985

pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada

tahun 1869.

2) Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.

5
3) Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik

keperawatan, lisensi )

Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia

kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya

tujuan kesehatan “ sehat untuk semua pada tahun 2010 “, maka solusi yang harus

ditempuh adalah :

1) Pengembangan pendidikan keperawatan.

Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan

perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan

pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan

keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan.

Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik

dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.

2) Memantapkan system pelayanan perawatan professional

Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi

dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik

keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di

lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.

3) Penyempurnaan organisasi keperawatan

Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis

serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan

organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat

dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat

guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu

6
menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan

masa depan yang lebih baik serta meningkat.

D. Trend dan isu keperawatan anak

1. Imunisasi

Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan

vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan

terlindung dari infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum

mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan

imunisasi tubuh kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak

tertular dari kita

a. Tujuan Imunisasi

Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan

suatupenyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa

menyebabkankematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat di hindari

denganimunisasi yaitu:

1. Hepatitis.

2. Campak.

3. Polio.

4. Difteri.

5. Tetanus.

6. Batuk Rejan.

7. Gondongan

8. Cacar air

9. TBC

b. Macam-Macam Imunisasi

7
1) Imunisasi Aktif.

Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif

membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi aktif juga

dapat di bagi dua macam:

a) Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh

sembuhdari suatu penyakit.

b) Imunisasi aktif buatanadalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang

diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.

2) Imunisasi Pasif

Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya

di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum).Pada orang yang

mengalami luka kecelakaan. Contah lain adalah:Terdapat pada bayi yang baru lahir

dimana bayi tersebut menerimaberbagi jenis antibodi dari ibunya melalui darah

placenta selama masakandungan.misalnya antibodi terhadap campak. Imunisasi pasif

ini dibagi yaitu:

a) Imunisai pasif alamiahAdalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan

olehibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika beradadalam kandungan.

b) Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan

serumuntuk mencegah penyakit tertentu

3) Jenis-Jenis Imunisasi

a) Imunisai BCG adalah prosuder memasukkan vaksin BCG yang

bertujuanmemberi kekebalan tubuh terhadap kuman mycobakterium

tuberculosisdengan cara menghambat penyebaran kuman.

8
b) Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberianvaksin

hepatitis B ke tubuh bertujuan memberi kekebalan dari penyakithepatitis.

c) Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)atau

di kenal dengan nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan memberikekebalan

dari penyakit poliomelitis.Imunisasi dapat di berikan empatkali dengan 4-6

minggu.

d) Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan memberivaksin

DPT (difteri pertusis tetanus) /DT (difteri tetanus) pada anak yang bertujuan

memberi kekebalan dari kuman penyakit difteri,pertusis,dantetanus. Pemberian

vaksin pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan interval 4- 6 minggu.

e) Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak

pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak. Imunisasi

dapat di berikan pada usia 9 bulan secara subkutan,kemudian ulang dapat

diberikan dalam waktu interval 6 bulanatau lebih setelah suntikan pertama . (

Asuhan neonates, bayi dan balita.

4) Mekanisme Imunisasi Dalam Proses PencegahanPenyakit

Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi

terhadaporganisme tertentu,tanpa menyebabkan seorang sakit

2. Atraumatic care

Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan

keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi pada

anak. Dasar pemikiran pentingnya asuhan terpeutik ini adalah bahwa walaupun ilmu

pengetahuan dan teknologi di bidang pediatrik telah berkembang pesat,tindakan yang

di lakukan pada anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas, dan takut

9
pada anak. Sangat di sadari bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang mengatasi

masalah yang timbul sebagai dampak perawatan tersebut. Hal ini memerlukan perhatian

khusus dari tenaga kesehatan, khususnya perawat dalam melaksanakan tindakan pada

anak dan orang tua.

Beberapa buku penelitian menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit yang

dapat menimbulkan trauma bagi anak adalah lingkungan fisik,tenaga kesehatan baik

dari sikap maupun pakaian putih,alat-alat yang di gunakan,dan lingkungan sosial antar

sesama pasein. Dengan adanya stresor tersebut di stress yang dapat di alami anak adalah

gangguan tidur,pembatasan kreatifitas, perasaaan nyeri, dan suara bising, sedangkan di

stress psikologis mencakup kecemasan, takut, marah, kecewa, sedih malu dan rasa

bersalah.

Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang di berikan oleh tenaga

kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan anak,melalui penggunaan tindakan,yang

dapat mengurangi distrek fisik maupun distrek psikologis yang di alami anak maupun

orang tuannya. Autramatic care bukan satu bentuk intervensi yang nyata terlihat, tetapi

memberi perhatian pada apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana, prosedur di

lakukan pada anak dengan tujuan mencegah dan mengurangi stres fisik dan psikologis.

Asuhan yang terapeutik tersebut dapat dilakukan melalui tindakan pencegahan,

penetapan diagnosis, pengobatan, dan perawatan baik pada kasus akut maupun kronis

dengan intervensi mecakup pendekatan psikologis, misalnya menyiapkan anak dengan

prosedur fisik, memberikan kesempatan pada orang tua untuk terlibat merawat anak

dirumah sakit, dan menciptakan suasana / lingkungan rumah sakit yang aman bagi anak

dan orang tua.

10
Satu hal yang harus jadi perhatian perawat adalah dampak lingkungan fisik

rumah sakit dan perilaku petugas itu sendiri sering kali menimbulkan trauma pada anak.

Lingkungan rumah sakit yang asing bagi anak dan orang tua dapat menjadi stresor.

Demikian juga pakaian seragam tim kesehatan,yaitu baju seragam putih menjadi stresor

bagi anak,sedangkan orang tua dapat menjadi stres apabila mendapat informasi yang

mengejutkan tentang kondisi penyakit anaknya.

Dapat anda bayangkan bagaimana bila seorang perawat atau dokter anak datang

pada pasien (anak dan keluarganya) untuk melakukan asuhan keperawatan, tetapi

denngan wajah cemburut, masam, dan tidak ada sapaan ramah sedikitpun. Mungkin

sebelum di lakukan tindakan anak sudah takut dan menangis bahkan tidak mau di

dekati. Akan tetapi, bagaiman bila seorang perawat datang dengan wajah yang manis,

tersenyum, dan sapaannya pada anak demikian menyenangkan, lemah lembut, sambil

menawarkan mainan kecil yang menarik hati.

Dengan demikian,jelas lingkungan fisik dan psikososial rumah sakit dapat

menjadi stresor bagi anak. Selain perilaku petugasnya,ruang perawatan untuk anak

tidak dapat di samakan seperti orang dewasa. Ruangan tersebut memerlukan dekorasi

dengan nuansa anak, seperti adanya gambar dinding berupa gambar binatang dan

/bunga, tirai dan sprie, serta sarung bantal yang berwarna dan bercorak binatang atau

bunga, cat dinding yang berwarna, serta tangga yang pegangannya berwarna cerah.

3. Terapi pijat anak-anak maupun bayi

Salah satu hal paling menarik tentang Pijat adalah bahwa hal itu tidak terbatas

pada orang-orang dari usia tertentu. Orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin

dapat menuai manfaat Terapi Pijat. Meskipun praktek ini umumnya digunakan oleh

orang dewasa, orang tua dari Bayi yang lahir baru dan sedikit anak juga

bergabung dengan barisan. Para orangtua secara aktif mencari

11
bentuk terapi Alternatif dalam rangka untuk memastikan pendidikan yang tepat dari

orang yang mereka cintai.

Teknik-teknik untuk terapi pijat alternatif pada umumnya sama untuk bayi

maupun Anak-anak. Namun, perbedaannya terletak pada penanganan yang tepat dan

juga dalam besarnya manfaat yang mereka berikan untuk anak-anak dari berbagai usia.

a. Pijat pada bayi

Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional,

perkembangan mental dan sosial. Mereka menciptakan ikatan yang kuat antara

orangtua dan anak sebagai bayi mendapat terkena rasa sentuhan lembut. Selain itu,

sangat efektif dalam membantu bayi prematur berat keuntungan. Hal ini meningkatkan

perkembangan motorik pada bayi yang terpajan kokain dan memfasilitasi fungsi

pernapasan bayi mengalami asma. Bayi semacam itu menunjukkan keuntungan positif

dalam perilaku dan penurunan hormon kecemasan dan stres.

Bayi cenderung banyak menangis karena satu-satunya cara mereka

mengekspresikan diri selama tahap awal masa bayi. Sebuah pijatan lembut dapat

menenangkan bayi yang menangis dan juga meringankan setiap penyakit kolik,

peredaran darah dan pencernaan. Selain itu, membantu orang tua baru menjadi nyaman

dengan anak mereka sehingga merupakan situasi win-win untuk semua orang. Pijat

sesi tiga puluh menit untuk bayi harus menjadi bagian dari rutinitas harian setiap

orangtua.

b. Pijat pada anak-anak

Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan banyak

manfaat. Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga dikenal sebagai ADHD,

12
adalah gangguan kejiwaan yang cepat meningkat di kalangan anak-anak. Perkiraan

umum menempatkan 3-7% dari semua anak usia sekolah dan remaja sebagai penderita

ADHD. Studi telah membuktikan terapi pijat sebagai alat yang efektif untuk melawan

gangguan ini. Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja laki- laki yang

menerima 10-15 menit terapi alternatif pijat setiap hari menunjukkan peningkatan fokus

dan terlalu kelelahan. Mereka juga dinilai sendiri lebih bahagia dan menunjukkan

tanda-tanda luar biasa dari mood positif.

Manfaat Jangka Panjang Terapi Alternatif

Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu

merintangi setiap potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa dewasanya.

Marybetts Sinclair, salah satu pelopor di pijat pediatrik adalah seorang terapis pijat dan

menulis tentang pengalaman sendiri tentang bekerja dengan orang dewasa. Dia

mencatat bahwa banyak masalah orang dewasa mengalami bisa saja efektif ditangani

dengan terapi pijat selama masa kecil mereka. Memicu poin dari luka masa kanak-

kanak dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan otot dalam kehidupan dewasa. Sebuah

cedera lahir yang tak kunjung sembuh pada gilirannya dapat menyebabkan masalah

struktural. Beberapa anak pergi melalui trauma emosional yang jika tidak ditangani

mengikuti mereka dalam kehidupan dewasa mereka. Semua ini, menurut Sinclair, dapat

dicegah melalui terapi pijat alternatif.

4. Pelayanan kesehatan bagi balita

a. Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS

KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah,

yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh

karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu

13
dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan,
termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk
memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidak
seimbangan pemberian makan pada anak. KMS juga dapat dipakai sebagai bahan
penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai
dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau
memulihkan kesehatan-nya. KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan,
perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A,
kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI,
pemberian makanan ana dan rujukan ke Puskesmas/Rumah Sakit.
KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua

balita tentang kesehatan anaknya (Depkes RI,2000). Manfaat KMS adalah :

a) Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara

lengkap, meliputi: pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi,

penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI

eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.

b) Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak

c) Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan

penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.

b. Pemberian Kapsul Vitamin A


Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh
yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat

14
dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh,

jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain. Upaya

perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak

mengalami kekurangan terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul

vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam

satu tahun. (Depkes RI, 2007) Vitamin A terdiri dari 2 jenis :

1) Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11

bulan satu kali dalam satu tahun

2) Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita

Kekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini

dapat terjadi karena serapan vitamin A pada mata mengalami pengurangan sehingga

terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea

mata ). Pemberian vitamin A termasuk dalam program Bina Gizi yang dilaksanakan

oleh Departemen Kesehatan setiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus, anak-

anak balita diberikan vitamin A secara gratis dengan target pemberian 80 % dari seluruh

balita. Dengan demikian diharapkan balita akan terlindungi dari kekurangan vitamin A

terutama bagi balita dari keluarga menengah kebawah.

c. Pelayanan Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

15
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :

1) Penimbangan berat badan

2) Penentuan status pertumbuhan

3) Penyuluhan

4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi

dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke

Puskesmas.

d. Manajemen terpadu balita sakit

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of

Childhood Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam

tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita)

secara menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu

pendekatan/cara menatalaksana balita sakit. Kegiatan MTBS merupakan upaya

pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan

dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll).

Bila dilaksanakan dengan baik, pendekatan MTBS tergolong lengkap untuk

mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian bayi dan balita

di Indonesia. Dikatakan lengkap karena meliputi upaya preventif (pencegahan

penyakit), perbaikan gizi, upaya promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif

(pengobatan) terhadap penyakit-penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita.

Badan Kesehatan Dunia WHO telah mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat

cocok diterapkan negara-negara berkembang dalam upaya menurunkan angka

kematian, kesakitan dan kecacatan pada bayi dan balita.

Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:

16
1) Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita

sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan

menangani pasien asalkan sudah dilatih).

2) Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak program

kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).

3) Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan

upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan pemberdayaan

masyarakat dalam pelayanan kesehatan).

17
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak

orang tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak,

trend dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.

Trend dan isu keperawatan anak

1. Imunisasi

Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin

kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari

infeksi penyakit-penyakit

2. Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan

keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi pada

anak

3. Terapi pijat anak-anak maupun bayi

4. Pelayanan kesehatan bagi balita

B. Saran

Dalam menyikapi tren dan isu keperawatan anak yang beredar, mahasiswa

keperawatan harus mampu memberikan kemampuan terbaik dalam pelayanan

kesehatan. Sehingga masyarakat lebih nyaman dan dapat menerima tren dan isu

mengenai keperawatan anak untuk mendapat kesehatan yang lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul (2005), Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Ed I: Jakarta,

Salemba Medika

M. Hafiz Al-Ayouby. (2017). DAMPAK PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK

USIA DINI. Ekp, 13(3), 1576–1580.

Sacharin, Rossa. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta

Upartini, yupi.2004.buku ajar konsep dasar keperawatan anak.jakarta:EGC

Wong. Whalley. 2005. Manual of Pediatric Nursing. Philadelphia. Mosby Company

19

Anda mungkin juga menyukai