Anda di halaman 1dari 29

TUGAS II METODOLOGI KEPERAWATAN

Aplikasi Proses Keperawatan Pada Kasus Anak Sehat


Dosen pengampu : N.Hartati.M.Bio med

Oleh :
Kelompok 5 Metodologi Keperawatan
Nama Anggota Kelompok:
1. Ni Luh Gede Pradnya Dewi (21/P07120221070)
2. Ni Luh Musti Meri Anggreni (22/P07120221071)
3. Ni Luh Putu Metri Budi Lestari (23/P07120221072)
4. Ni Luh Putu Mia Saraswati (24/P07120221073)
5. Ni Luh Putu Novi Ardani (25/P07120221074)
6. Ni Luh Putu Salianti Reiska Dewi (26/P07120221075)
7. Ni Made Ayu Sukma Jayanti (27/P07120221076)
8. Ni Made Dwi Pradnyasari (28/P07120221077)
9. Ni Made Rahayuni (29/P07120221078)
10. Ni Made Shinta Wipradnyani (30/P07120221079)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2022
Kata Pengantar
Om Swastyastu,
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan Makalah “Aplikasi Proses
Keperawatan Pada Kasus Anak Sehat” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini berisikan tentang perawat sebagai profesi yang dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Keperawatan.
Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk mendapatkan
nilai, namun di latarbelakangi pula untuk memperluas wawasan khususnya tentang
dalam asuhan keperawatan anak sehat. Untuk itu penyusun berusaha menyusun makalah
ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu diharapkan kritik dan saran yang objektif yang bersifat membangun guna tercapainya
kesempurnaan yang diinginkan.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om

Denpasar, 25 Agustus 2022

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................................. i

Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Anak .................................................................................................................. 3


A. Definisi Anak .................................................................................................................. 3
B. Ciri-ciri Anak Sehat ........................................................................................................ 5
2.2 Konsep Tumbuh Kembang ............................................................................................. 5
A. Pengertian Tumbuh Kembang ........................................................................................ 5
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang ....................................... 7
2.3 Aplikasi Asuhan Keperawatan Anak Sehat .................................................................. 11
I. Pengkajian.................................................................................................................. 11
II. Analisis Data ............................................................................................................... 16
III. Diagnosis Keperawatan............................................................................................ 17
IV. Intervensi Keperawatan ................................................................................................ 17
V. Implementasi Keperawatan ........................................................................................... 22
VI. Evaluasi ......................................................................................................................... 24
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 25
B. Saran ................................................................................................................................. 26
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah harapan setiap orang
tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan,
mengawasi, dan merawat anak secara seksma. Proses tumbuh kembang anak dapat
berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang
dewasa atau orang tua.
Pertumbuhan anak yang sehat adalah memiliki berat badan yang ideal dan
tinggi badan yang ideal mengikut umurnya. Seringkali didapati bahwa anak-anak yang
berada dalam umur yang sama tetapi terdapat variasi dalam tinggi badan mereka.
Terlintas dalam pikiran kenapa terdapat perbedaan dalam tinggi badan anak-anak
sedangkan mereka dalam lingkungan umur yang sama.
Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai
faktor yang saling terkait yaitu : faktor genetik/keturunan, lingkungan bio-fisiko-
psiko-sosial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga
memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.
Permasalahan perilaku kesehatan pada anak biasanya berkaitan dengan
kebersihan perorangan dan lingkungan seperti menggosok gigi yang baik dan
benar, kebiasaan cuci tangan dengan sabun, kebersihandiri. Permasalahan lain
yang belum begitu diperhatikan adalah masalah gangguan perkembangan dan
perilaku pada anak sekolah. Gangguan perkembangan dan perilaku pada anak
sangat bervariatif. Bila tidak dikenali dan ditangani sejak dini, gangguan ini akan
mempengaruhi prestasi belajar dan masa depan anak .Berdasarkan uraian latar
belakang di atas, maka penyusun memandang perlu untuk untuk menyusun
makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Anak Sehat”.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan anak?
2) Apa yang dimaksud dengan tumbuh kembang anak?
3) Bagaimana aplikasi asuhan keperawatan pada anak sehat?

1
1.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui tentang definisi anak


2) Untuk mengetahui tentang tumbuh kembang anak
3) Untuk mengetahui konsep asuhankeperawatan pada anak sehat
4) Untuk mengetahui aplikasi asuhan keperawatan pada anak sehat

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Anak
A. Definisi Anak
Anak adalah aset bangsa dan generasi penerus cita-citaperjuangan bangsa
yang akan menentukan masa depan bangsa dan negara kita. Oleh karena itu
perhatian dan harapan yang besar perlu diberikan kepada anak. Tulisan yang
dirangkum dalam Infodatin ini dipublikasi rangka Peringatan Hari Anak Nasional
23 Juli 2014 dengan tujuan untuk terus mengingatkan kita dalam pemenuhan hak-
hak anak Indonesia.
a. Landasan Hukum Hak-Hak Anak

Hak-hak anak sudah melekat dalam diri setiap anak dan


diakomodasi melalui undang-undang. Landasan hukum yang
mengatur pemenuhan hak-hak anak, antara lain:
1. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28B ayat 2 mengatakan: “Setiap
anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
2. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak, pasal 2 ayat 1-4:
1) Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan
bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarganya
maupun di dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan
berkembang dengan wajar.
2) Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan
kemampuan dan kehidupan sosialnya, sesuai dengan
kebudayaan dan kepribadian bangsa, untuk menjadi warga

3
negara yang baik dan berguna.

3) Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan, baik semasa


dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan.
4) Anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup
yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan
dan perkembangannya dengan wajar.

Konvensi Hak-Hak Anak yang disetujui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada


tanggal 20 November 1989 dan telah ditandatangani oleh Pemerintah Republik
Indonesia di New York pada tanggal 26 Januari 1990 melalui Keputusan
Presiden Nomor 36 Tahun1990 tentang Pengesahan Convention on The Rights
of The Child. Seluruh bagian dalam Konvensi ini mengatur pemenuhan hak-
hak anak. Ada 4 prinsip dasar hak anak yang terkandung di dalam Konvensi
Hak Anak, yaitu:
1. Non-diskriminasi.
2. Kepentingan yang terbaik bagi anak.
3. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan.
4. Penghargaan terhadap pendapat anak.

Setiap orang dewasa, masyarakat dan pemerintah berkewajiban untuk


menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak anak sejak anak masih di
dalam kandungan, memenuhi kebutuhan dasar anak dalam bentuk asih
(kebutuhan fisik biologis termasuk pelayanan kesehatan), asah (kebutuhan
kasih saying dan emosi), dan asuh (kebutuhan stimulasi dini) agar anak
bertumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Di
samping memenuhi hak-hak yang sudah melekat pada anak, pembinaan anak
perlu pula diarahkan untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran akan
kewajiban dan tanggung jawab anak kepada orang tua, masyarakat, bangsa dan
negara.
Batasan Usia Anak Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 Ayat 1, Anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang

4
masih dalam kandungan. Sedangkan menurut definisi WHO, batasan usia anak
adalah sejak anak di dalam kandungan sampai usia 19 tahun. Berdasarkan
Konvensi Hak-hak Anak yang disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-bangsa pada tanggal 20 Nopember 1989 dan diratifikasi Indonesia pada
tahun 1990, Bagian 1 pasal 1, yang dimaksud Anak adalah setiap orang yang
berusia di bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi
anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal.
B. Ciri-ciri Anak Sehat
Anak sehat itu biasanya super aktif dalam tingkah lakunya maupun cara
berkomunikasi, dia lebih suka bergerak daripada diam, biasanya suka jahil terhadap
teman- temannya. Jahil tersebut merupakan proses perkembangan anak yang
mempunyai rasa ingin tahunya sangat tinggi. Beberapa ciri-ciri Anak Sehat,
Menurut Departemen Kesehatan RI (1993), di antaranya yaitu:

a. Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan
tinggi badan secara teratur dan proporsional.
b. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya.

c. Gesit, aktif, dan gembira.

d. Mata bersih dan bersinar.


e. Nafsu makan baik.

f. Bibir dan lidah tampak segar.

g. Pernafasan tidak berbau.

h. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering atau kusam.

i. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.

2.2 Konsep Tumbuh Kembang


A. Pengertian Tumbuh Kembang

5
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan
perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan
tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran
(Whalex dan Wone.2000)

Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak tidak
hanya tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang
mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit
dipisahkan.
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
jumlah, besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang
bisa diukur berat, panjang, umur tulangdan keseimbangan elektrolit.

2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam


struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan termasuk
perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dengan
lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung
pada potensi biologis, psikososial, dan perilaku yang merupakan proses yang
unik dan hasil akhir berbeda-beda yang memberi cirri tersendiri pada setiap
anak.

Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana


imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang
di pakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh
melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti
vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal
terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. Diantara sekian
banyaknya imunisasi yang diperlukan anak, satu diantaranya adalah imunisasi BCG
merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC

6
yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat
terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk
TBC yang berat seperti TBC pada selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan
paru), atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang mengandung
kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah
1 kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0 – 11 bulan, akan tetapi
pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 – 3 bulan, kemudian cara pemberian
imunisasi BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus
pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional dan reaksi panas.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
1. Faktor keturunan (herediter)

Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh


kembang anak, melalui instruksi genetik dapat ditentukan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan selain disebabkan oleh
kelainan kromosom

(contoh : Syndrome Down, Syndrom Turner) juga disebabkan oleh faktor


lingkungan yang kurang memadai.
a) Jenis kelamin : pertumbuhan dan perkembangan pada anak laki-laki
berbeda dengan perempuan
b) Ras : ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak,
beberapa suku bangsa memiliki karakteristik.
2. Faktor lingkungan

a. Lingkungan internal

1) Intelegensi

Pada umumnya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik


dibandingkan jika rendah.
2) Hormon

Hormon yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk

7
pertumbuhan tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak,
hormon tiroid menstimulasi pertumbuhan sel interstitiil testis,
memproduksi testosterone dan ovarium, memproduksi estrogen
yang mempengaruhi perkembangan alat reproduksi
3) Emosi

Hubungan yang hangat dengan orang tua, saudara, teman


sebaya serta guru berpengaruh terhadap perkembangan emosi,
sosial, intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan
mempengaruhi interaksi anak di luar rumah.
b. Lingkungan eksternal

1) Kebudayaan

Budaya keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak


mempersepsikan dan memahami kesehatan berperilaku hidup
sehat.
2) Status sosial ekonomi

Anak yang berbeda dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga


yang sosial ekonomi yang rendah serta banyak punya
keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan primernya.
3) Nutrisi

Untuk tumbuh kembang anak secara optimal memerlukan nutrisi


adekuat yang didapat dari makanan bergizi.
4) Iklim/cuaca

Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak.

5) Olahraga/latihan fisik

Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan


psikososial anak.

6) Posisi anak dalam keluarga

8
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak
bungsu akan mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik
dalam keluarga.
c) Periode Perkembangan
Menurut Donna, L Wong (2000) perkembangan anak secara umum
terdiri dari :

1. Periode prenatal

Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi


pembentukan organ dan sistem organ anak, selain itu hubungan
antara kondisi itu memberi dampak pada pertumbuhannya.
2. Periode bayi

Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 hari).
Pada periode ini, pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
terutama pada aspek kognitif, motorik dan sosial.

3. Periode kanak-kanak awal


Terdiri atas usia anak 1-3 tahun yang disebut toddler dan
prasekolah (3-6 tahun). Toddler menunjukkan perkembangan
motorik yang lebih lanjut pada usia prasekolah. Perkembangan
fisik lebih lambat dan menetap.
4. Periode kanak-kanak pertengahan

Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak
laki-laki sedikit lebih meningkat dari pada perempuan dan
perkembangan motorik lebih sempurna.
5. Periode kanak-kanak akhir

Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada
usia 11-18 tahun. Perkembangannya yang mencolok pada periode
ini adalah kematangan identitas seksual dengan perkembangannya
organ reproduksi.

9
d) Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa
balita. Perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, keadaan
sosial emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar -
dasar kepribadian juga dibentuk pada masa-masa ini. Sehingga setiap
kelainan/penyimpangan seksual apapun, apabila tidak terdeteksi dan
tidak ditangani dengan baik maka akan mengurangi kualitas
perkembangan. Krasenburg,dkk (1981) melalui DDST (Denver
Development Screening Test) mengemukakan 4 parameter
perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita
yaitu :
1. Personal social (kepribadian/tingkah laku social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.

2. Fine Motor Adaptif (gerakan motorik halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk


melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh dan dilakukan
otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat, misal :
keterampilan menggambar.
3. Language (bahasa)

Kemampuan untuk member respon terhadap suara, mengikuti


perintah berbicara spontan.
4. Gross Motor (Motorik Kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.


Beberapa “ milestone”pokok yang harus diketahui dalam
mengikuti taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah
tingkat perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu,

10
misalnya :
a. 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2
minggu kemudian

b. 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh


ke arah suara

c. 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya

d. 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan


lainnya

e. 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda


dengan dengan jari telunjuk dan ibu jari

f. 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal


2.3 Aplikasi Asuhan Keperawatan Anak Sehat
I. Pengkajian

Pengkajian pada anak sehat dalam tumbuh kembang antara lain:


ditemukan adanya kemampuan anak untuk melakukan tugas perkembangan
sesuai dengan kelompok usia dalam tahap pencapaian tumbuh kembang,
adanya perubahan pertumbuhan fisik, seperti berat badan, tinggi badan yang
sesuai dengan standar pencapaian, perubahan perkembangan saraf seperti
motorik, bahasa dan adaptasi sosial, perubahan gangguan perkembangan
mental. Adanya kemauan melakukan perawatan diri atau control diri dalam
beraktivitas sesuai dengan usianya.
1) Identitas klien :

Nama : An R

Umur : 9 bulan

Jenis Kelamin : laki-laki

Anak ke :1

11
Agama : Hindu

Pendidikan : Belum Sekolah

Alamat : Jl. Pulau Ternate

Tangga Masuk : 02-10-2016

No. Register : 28.38.81

Tanggal Pengkajian : 02-10-2016

2) Penanggung Jawab

Nama : Tn I

Umur : 28 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : S1

Pekerjaan : PNS

Hubungan Dengan Anak : Ayah kandung

Alamat : Jl. Pulau Ternate

3) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama

Saat pengkajian dilakukan pada tanggal 02-10-2016 ibu klien


mengatakan
anaknya tidak ada keluhan apa-apa dan ibu mengatakan ingin
mengetahui pertumbuhan anaknya saat ini dan perannya sebagai
orang tua.

12
2. Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu klien mengatakan anaknya tidak dalam keadaan sakit apapun.

3. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu

Ibu klien mengatakan An. Rtidak pernah menderita penyakit menurun,


menular, menahun sperti DM,TBC, Asma, dll.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit


menurun, menular dan menurun seperti DM, TBC, jantung, asma,
dll.
5. Riwayat imunisasi

Ibu mengatakn anaknya sudah mendapat imunnisasi HB, BCG, polio

6. Riwayat kehamilan dan persalinan

a. Pre natal : saat hamil ibu sering memeriksakan


kehamilannya pada bidan mendapat imunisasi TT 1x, vitamin
dan penambahan darah.
b. Riwayat persalinan : An. R lahir dengan BB 3000 gram,
panjang badan 48 cm lahir dengan normal dirumah bersalin
dengan umur kehamilan 9

bulan.

c. Post natal : tidak ada kelainan pada An. R setelah kelahiran,


anggota tubuh lengkap, anus ada, genitalia ada.
7. Riwayat tumbuh kembang

Pertumbuhan : barat badan saat ini : 8.6 kg Gigi sudah tumbuh.


Perkembangan : Umur 3 bulan anak sudah bisa mengangkat
kepala memasukkan tangan kemulut. Umur 6 bulan anak sudah bisa
duduk dengan kepala tegak, anak 8 bulan mulai merangkak.

13
4) Kesehatan Fungsional
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Keluarga klien mengatakan bahwa kesehatan sangatlah penting


khususnya An. R karena masih balita, upaya keluarga untuk
mempertahankan kesehatannya yaitu dengan memberikan makanan
yang bergizi serta nutrisi tambahan bagi An.R serta selalu menjaga
lingkungan tempat tinggalnya dan peralatan bermain

anaknya.
2. Pola Nurisi dan Metebolik

An.R makan sesuai porsi yang diberikan ibunya 3x/hari dan minum
ASI, jenis makannyabubur, kuah sayuran, lauk dan susu.
3. Pola Eliminasi

An. R BAB secara normal dan tidak ada gangguan dalam satu hari
±1kali dengan konsistensi kuning kecoklatan lembek. BAK An. R
tidak mengalami masalah, dalam satu hari ± 3 kali BAK.
4. Pola Aktivitas dan Latihan

An. R melakukan aktivitasnya tanpa ada masalah yaitu bermain-main


dengan ibu atau ayahnya.
5. Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit An. Y tidur selalu nyenyak tidak ada gangguan tidur
siang ± 2 jam dan malam ± 10 jam .
6. Pola Hubungan dengan Orang Lain

An. Y tidak ada masalah dalam berhubungan dengan orang tua dan
teman sebayanya.

7. Pola Reproduksi dan Seksual


An. Y berjenis kelamin laki-laki dengan umur 9 bulan, tidak ada
gangguan diorgan reproduksinya.

14
5) Pengkajian Fisik

1. Penampilan/ keadaan umum : Klien terlihat sehat

2. Tingkat kesadaran : Composmentis

3. Tanda-tanda Vital

Suhu : 36,5 0C

Respirasi rate : 36x/menit

Nadi : 118x/menit

4. Pengukuran Autopometri

Berat Badan : 8,6 kg

Tinggi Badan : 78 cm

Lingkar Lengan Atas : 14 cm

5. Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada benjolan

Rambut : Hitam, bersih

Mata : Cekung, konjungtiva anemis, tidak ada


sekret
Hidung : Tidak ada sekret, memakai selang
oksigen
Telinga : Kemampuan mendengar normal,
simetris tubuh, tidak ada nyeri, tidak ada
sekret
Mulut : Selaput mukosa kering, kebersihan gigi
bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada dan Thoraks : Pergerakan dada dan thorak sama

15
Abdomen : Tidak ada luka,bentuk simetris
Genital : Tidak menggunakan kateter

Anal : Tidak ada kemerahan maupun lecet.

Ekstremitas : Kuku bersih, turgor elastis, capilary


refill time <3 detik, untuk mobilitas dan
keamanan (koordinasi otot, pergerakan
tubuh) di semua ekstremitas baik.

II. Analisis Data


No. Data Masalah
Data Subjektif : Kesiapan Peningkatan
1
Ibu klien mengatakan anaknya tidak ada Pengetahuan
keluhan apa-apa dan ibu mengatakan ingin
mengetahui pertumbuhan anaknya saat ini dan
perannya sebagai orang tua.

Data Objektif :
Anak tampak tumbuh sesuai tahap pertumbuhan
dan perkembangan.
Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,5 0 C
Respirasi Rate : 36 x/menit
Nadi : 118 x/menit
Pengukuran Autopometri

16
Berat Badan : 8,6 kg
Tinggi Badan : 78 cm
Lingkar Lengan Atas : 14 cm

III. Diagnosis Keperawatan

Kesiapan peningkatan pengetahuan berhubungan dengan perilaku upaya


peningkatan kesehatan dibuktikan dengan perilaku sesuai dengan pengetahuan.

IV. Intervensi Keperawatan


No. Diagnosis Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil (SIKI)
(SLKI)
Setelah dilakukan Edukasi 1. Agar dapat
1 Kesiapan
intervensi Kesehatan mengetahui
peningkatan
keperawatan (I.12383) seberapa jauh
pengetahuan
selama 1x30 Tindakan kesiapan dan
b.d perilaku
menit maka Observasi : kemampuan
upaya
Tingkat 1. Identifikasi menerima
peningkatan
Pengetahuan kesiapan dan informasi
kesehatan d.b
(L.12111) kemampuan serta
perilaku
meningkat menerima mengetahui
sesuai dengan
dengan kriteria informasi faktor apa
pengetahuan.
hasil : 2. Identifikasi saja yang
1. Ibu faktor-faktor dapat
mengerti yang dapat meningkatkan
dengan meningkatkan dan
informasi dan menurunkan
yang menurunkan motivasi dari
diberikan. motivasi perilaku
perilaku hidup hidup bersih
bersih dan dan sehat

17
sehat 2. Menyediakan
materi dan
Terapeutik :
media
1. Sediakan pendidikan
materi dan agar orang
media tua atau
pendidikan pengasuh
kesehatan anak lebih
2. Jadwalkan mengerti
Pendidikan tentang
kesehatan kesehatan
sesuai pada anak
kesepakatan
3. Berikan
kesempatan
untuk bertanya

Edukasi :

1. Jelaskan faktor
risiko yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat
3. Ajarkan
strategi yang
dapat
digunakan

18
untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat

Promo Kesiapan
Penerimaan
Informasi
(I.12470)

Tindakan
1. Melakukan
Observasi : penguatan

1. Identifikasi potensi pasien

informasi yang dan keluarga

akan dengan

disampaikan memberikan

2. Identifikasi informasi berupa

pemahaman alur, leaflet atau

tentang kondisi gambar agar

kesehatan saat memudahkan

ini pasien

3. Identifikasi mendapatkan

kesiapan informasi

menerima kesehatan

informasi 2. Mencatat
identitas dan
Terapeutik
nomor kontak
1. Lakukan pasien agar dapat
penguatan mengingatkan
potensi pasien atau follow up

19
dan keluarga kondisi pasien
untuk
menerima
informasi
2. Libatkan
pengambil
keputusan
dalam keluarga
untuk
menerima
informasi
3. Fasilitasi
mengenali
kondisi tubuh
yang
membutuhkan
layanan
keperawatan
4. Dahulukan
menyampaikan
informasi baik
(positif)
sebelum
menyampaikan
informasi
kurang baik
(negatif) terkait
kondisi pasien
5. Berikan nomor
kontak yang
dapat

20
dihubungi jika
pasien
membutuhkan
bantuan
6. Catat identitas
dan nomor
kontak pasien
untuk
mengingatkan
atau follow up
kondisi pasien
7. Fasilitasi akses
pelayanan pada
saat dibutuhkan

Edukasi :

1. Berikan
informasi
berupa alur,
leaflet atau
gambar untuk
memudahkan
pasien
mendapatkan
informasi
kesehatan
2. Anjurkan
keluarga
mendampingi
pasien selama
fase akut,

21
progresif atau
terminal, jika
memungkinkan

V. Implementasi Keperawatan

No. Tanggal & Diagnosis Implementasi Respon Paraf


Dx Jam
Edukasi
1 Minggu. 02 Kesiapan - DS : -
Kesehatan
Oktober peningkatan
(I.12383) - DO :
2016 pengetahuan
1. Mengientifikasi
berhubungan Ekspresi
10.00 kesiapan dan
dengan pasien
kemampuan
perilaku seperti
menerima
upaya orang yang
informasi serta
peningkatan belum
faktor-faktor
kesehatan mengerti
yang dapat
dibuktikan tentang
meningkatkan
dengan informasi
dan menurunkan
perilaku apa yang
motivasi perilaku
sesuai diberikan
hidup bersih dan
dengan
sehat
pengetahuan.
2. Menyediakan
materi dan
media
pendidikan
kesehatan
3. Menelaskan
faktor risiko

22
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
4. Mengajarkan
perilaku hidup
bersih dan sehat

Promo Kesiapan
Penerimaan
Informasi
(I.12470)

1. Mengidentifikasi - DO : -

informasi yang - DS :
akan
Ekspresi
disampaikan
pasien
serta
sangat
pemahaman
meyakinkan
tentang kondisi
untuk
kesehatan saat
mengerti
ini
informasi
2. Mengidentifikasi
yang
kesiapan
disampaikan
menerima
informasi
3. Memberikan
informasi berupa
alur, leaflet atau
gambar untuk
memudahkan
pasien
mendapatkan

23
informasi
kesehatan

VI. Evaluasi

No. Tanggal & Diagnosis Catatan Paraf


Jam Perkembangan

1 Minggu. 02 Kesiapan S:
Oktober 2016 peningkatan
- Pasien sudah
pengetahuan
10.30 dapat menerima
berhubungan
informasi dengan
dengan perilaku
baik
upaya
peningkatan O:
kesehatan
- Pasien tampak
dibuktikan
mengerti tentang
dengan perilaku
informasi yang
sesuai dengan
diberikan dengan
pengetahuan.
bantuan media
tambahan

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anak adalah aset bangsa dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa
yang akan menentukan masa depan bangsa dan negara kita. Anak adalah seseorang
yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan. Adapun ciri-ciri anak sehat adalah tumbuh dengan baik, dapat dilihat
dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur dan proporsional, tingkat
perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya, gesit, aktif, dan gembira dan
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pertumbuhan merupakan
peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan perkembangan menitik beratkan pada
perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan
kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang meliputi faktor keturunan (herediter) dan faktor
lingkungan. Adapun periode perkembangan anak secara umum terdiri dari periode
prenatal, periode bayi, Periode kanak-kanak awal, Periode kanak-kanak

25
pertengahan, Periode kanak-kanak akhir.
Dalam melakukan asuhan keperawatan pada anak sehat, perawat
menggunakan tahapan- tahapan seperti tahapan pengkajian keperawatan meliputi
identitas anak dan orangtua, genogram, alasan dirawat, pemeriksaan fisik, riwayat
keluarga, riwayat bio psikososial dan spiritual, pengkajian nutrisi, pengkajian
pertumbuhan dan perkembangan kemudian tahap diagnose keperawatan, tahap
intervensi keperawatan, tahap implementasi dan tahap evaluasi.
B. Saran
Melalui makalah ini kami ingin menyampaikan saran kepada pembaca
khususnya kepada mahasiwa agar dapat memahami materi megenai asuhan
keperawtan pada anak sehat.

Daftar Pustaka

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan:
DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan:
DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: DPP
PPNI
Supartini, Yupi. 2007. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Suriadi, Yuliani. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV Sagung Seto;2001

26

Anda mungkin juga menyukai