Anda di halaman 1dari 20

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN ANAK

OLEH :

1. KADEK DWI DHARMA PRADNYANI (P07120216003)

2. EKA WAHYU RIFANI MEILIA DEWI (P07120216004)

3. NI KOMANG SRI ARDINA (P07120216005)

4. NI LUH PUTU DESY TRISNA EKAYANTI (P07120216006)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya lah, maka kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu, Berikut ini kelompok mempersembahkan sebuah makalah
dengan judul “Trend Dan Issue Keperawatan Anak”, yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari keperawatan anak.

Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi


Keperawatan anak. Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari kuliah, browsing
internet, dan diskusi anggota. Kami sadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang membagun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi kesempurnaannya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khusunya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan
pelajaran bagi teman-teman dan kami khususnya.

Denpasar, 28 Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................5
D. Manfaat Penulisan..............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Pengertian Keperawatan Anak..........................................................................5
B. Filosofi  Keperawatan Anak.............................................................................6
C. Prinsip Keperawatan Anak...............................................................................7
D. Paradigma Keperawatan Anak..........................................................................7
E. Trend dan Issue Keperawatan Anak...............................................................10
BAB III...................................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................19
A. Simpulan...........................................................................................................19
B. Saran...............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus

keluarga yang kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta  dianggap

sebagai seseorang yang bisa memberikan perawatan dan perlindungan ketika

kedua orang tua sudah berada pada tahap lanjut usia ( jaminan hari tua  ) . Anak

masih dianggap sebagai  sumber tenaga murah yang dapat membantu ekonomi

keluarga. Anak bukanlah miniatur dari orang dewasa, anak berbeda sifat, tingkah

laku, keinginan yang berbeda dengan orang dewasa. Umumnya orang dewasa

menganggap merawat anak sama dengan merawat dirinya sendiri dan

perlakuannya pun tidak dibedakan.

Dewasa ini banyak hal yang terjadi terkait masalah-masalah anak yang

mengakibatkan/berefek pada fisik maupun psikologis anak yang disebabkan oleh

orang tua, lingkungan ataupun keterbatasan/kelainan yang ditimbulkan faktor

genetik/biologis anak tersebut. Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk

mengembangkan keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan

kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk

dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka

terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.

Keperawatan anak sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari

adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis

penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang

terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan
pelayanan asuhan keperawatan.  Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik

untuk membahas Trend dan Isu Keperawatan Anak

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan keperawatan anak ?

2. Bagaimanakah filosofi keperawatan anak?

3. Apa sajakah prinsip dari keperawatan anak ?

4. Bagaimana paradigma keperawatan anak ?

5. Bagaimanakah trend dan issue keperawatan anak ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian keperawatan anak.

2. Untuk mengetahui filosofi keperawatan anak.

3. Untuk mengetahui prinsip dari keperawatan anak.

4. Untuk mengetahui paradigma keperawatan anak.

5. Untuk mengetahui tren dan isu keperawatan anak.

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang keperawatan anak khususnya

trend an isu dalam keperawatan anak. Sehingga dapat menjadi bekal dan

pedoman dalam melakukan praktik keperawatan anak.

2. Bagi institusi

Makalah ini dapat dijadikan masukan atau pedoman dalam pembuatan

makalah selanjutnya, sehingga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dengan

lebih baik lagi khususnya dibidang keperawatan anak.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keperawatan Anak


Menurut  UU RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa

anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah

Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak

yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah. Dari

kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak adalah

seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum

mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.

B. Filosofi  Keperawatan Anak


Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus

memahami bahwa semua asuhan Keperawatan anak  harus berpusat pada keluarga

(family center care ) dan mencegah terjadinya trauma ( atraumatik care).

Family center care  (perawatan berfokus  pada keluarga) merupakan  unsur

penting dalam perawatan anak karena  anak merupakan bagian dari anggota

keluarga, sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga.,

Untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau

sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status

kesehatan anak

Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan

yang ditujukan kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga

dengan memperhatikan dampak dari setiap tindakan yg diberikan. Prinsip dari 

atraumatic care adalah menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari

keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada


anak, mencegah dan mengurangi cedera      ( injury ) dan nyeri ( dampak

psikologis ), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan

fisik

C. Prinsip Keperawatan Anak


Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip

keperawatan anak adalah :

1. Anak bukan miniatur orang dewasa

2. Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap

perkembangan

3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan

derajat kesh, bukan mengobati anak sakit

4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada

kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara

komprehensif dalam memberikan askep anak

5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk

mencegah, mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan

menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) &

aspek hukum ( legal )

6. Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi /

kematangan

7. Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan


D. Paradigma Keperawatan Anak
A. Manusia ( Anak )

Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah

satu sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanan

keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di

kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu :

1. Bayi                             : 0 – 1 th

2. Toddler                       : 1 – 2,5 th

3. Pra Sekolah                 : 2,5 – 5 th

4. Sekolah                       : 5 – 11 th

5. Remaja                        : 11 – 18 th

Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang

dewasa dan anak sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur

fisik, dimana secara fisik anak memiliki organ yang belum matur sepenuhnya.

Sebagai contoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih banyak berupa tulang

rawan, sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras.

Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam

membentuk zat penangkal anti peradarangan belum sempurna sehingga daya

tahan tubuhnya masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada aspek kognitif,

kemampuan berfikir anak  serta tanggapan terhadap pengalaman masa lalu sangat

berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan selama di

rawat akan di rekam sebagai suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus

meminimalisasi dampak traumatis anak.


B. Konsep Sehat Sakit

Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik

fisik, mental, sosial, dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau cacad.

Konsep sehat & sakit merupakan suatu spektrum yang lebar & setiap waktu

kesehatan seseorang bergeser dalam spektrum sesuai dengan hasil interaksi yang

terjadi dengan kekuatan yang mengganggunya

C. Lingkungan

Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun

sakit serta status kesehatan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi

kesehatan berupa lingkungan Internal dan lingkungan external . Lingkungan

Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti tahap perkembangan, latar

belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan

spiritual. SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan

antara lain keluarga, sosial ekonomi, budaya

D. Keperawatan

Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif

meliputi biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu,

keluarga, masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi sehat

maupun sakit.

Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan

sasaran dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi asuhan

keperawatan harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki

kebutuhan tersendiri sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.


E. Trend dan Issue Keperawatan Anak

Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak

orang tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun

tidak, trend dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis

keperawatan. Trend an isu keperawatan anak di antaranya adalah :

a. Perawatan Berfokus Pada Keluarga

Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak

bagian dari keluarga. Dalam Pemberian Askep diperlukan keterlibatan keluarga

karena anak selalu membutuhkan orang tua di Rumah Sakit seperti aktivitas

bermain atau program perawatan lainnya. Pentingnya keterlibatan keluarga ini

dapat mempengaruhi proses kesembuhan anak. Program terapi yang telah

direncanakan untuk anak bisa saja tidak terlaksana jika perawat selalu membatasi

keluarga dalam memberikan dukungan terhadap anak yang dirawat, hal ini hanya

akan meningkatkan stress dan ketidaknyamanan pada anak. Perawat dengan

menfasilitasi keluarga dapat membantu proses penyembuhan anak yang sakit

selama dirawat. Kebutuhan keamanan dan kenyamanan bagi orang tua pada

anaknya selama perawatan merupakan bagian yang penting dalam mengurangi

dampak psikologis anak sehingga rencana keperawatan dengan berprinsip pada

aspek kesejahteraan anak akan tercapai.

1. Atraumatic Care

Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak

dan keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat

diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari

tindakan keperawatan yang diberikan., seperti memperhatikan dampak psikologis


dari tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau

aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai

perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara

lain:

1) Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga

Dampak perpisahan dari keluarga akan menyebabkan kecemasan pada anak

sehingga menghambat proses penyembuhan dan dapat mengganggu pertumbuhan

dan perkembangan anak.

2) Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada

anak.

Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak dapat

meningkatkan kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada dalam segala

hal.

3) Mencegah atau mengurangi cedera (injuri) dan nyeri (dampak psikologis)

Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat akan

tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tenik misalnya distraksi, relaksasi dan

imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan nyeri

akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan

perkembangan anak.

4) Tidak melakukan kekerasan pada anak

Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat

berarti dalam kehidupan anak, yang dapat menghambat proses kematangan dan

tumbuh kembang anak.

5) Modifikasi lingkungan
Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat meningkatkan

keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang

dan merasa nyaman dilingkungan.

2. Imunisasi

Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan

vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan

terlindung dari infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi

sebelum mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh

kita. Dengan imunisasi tubuh kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang

lain. Karena tidak tertular dari kita Tujuan dari imunisasi adalah untuk

menguranggi angka penderitaan suatupenyakit yang sangat membahayakan

kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada penderitanya.

Macam-Macam Imunisasi

1. Imunisasi Aktif.

Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara

aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi

aktif juga dapat di bagi dua  macam:Imunisasi aktif alamiah dan  Imunisasi aktif

buatan

2. Imunisasi Pasif

Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat

kekebalantubuhnya di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti

tetanusSerum).Pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Imunisasi pasif ini

dibagi yaitu: Imunisasi pasif alamiah dan Imunisasi pasif buatan


3. Terapi pijat anak-anak maupun bayi

a. Pijat pada bayi

Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional,

perkembangan mental dan sosial. Bayi cenderung banyak menangis karena satu-

satunya cara mereka mengekspresikan diri selama tahap awal masa bayi. Sebuah

pijatan lembut dapat menenangkan bayi yang menangis dan juga meringankan

setiap penyakit kolik, peredaran darah dan pencernaan. Selain itu, membantu

orang tua baru menjadi nyaman dengan anak mereka sehingga merupakan situasi

win-win untuk semua orang. Pijat sesi tiga puluh menit untuk bayi harus menjadi

bagian dari rutinitas harian setiap orangtua.

b. Pijat pada anak-anak

Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan banyak

manfaat. Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga dikenal sebagai ADHD,

adalah gangguan kejiwaan yang cepat meningkat di kalangan anak-anak.

Perkiraan umum menempatkan 3-7% dari semua anak usia sekolah dan remaja

sebagai penderita ADHD. Studi telah membuktikan terapi pijat sebagai alat yang

efektif untuk melawan gangguan ini. Sebuah penelitian baru mengungkapkan

bahwa remaja laki-laki yang menerima 10-15 menit terapi alternatif pijat setiap

hari menunjukkan peningkatan fokus dan terlalu kelelahan. Mereka juga dinilai

sendiri lebih bahagia dan menunjukkan tanda-tanda luar biasa dari mood positif.

Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu

merintangi setiap potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa

dewasanya.
4. Pelayanan kesehatan bagi balita

1) Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS

KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan

murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.

Manfaat KMS adalah :

a. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita

secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan

imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi

kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI

b. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak

c. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk

menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.

2)   Pemberian Kapsul Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat

diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat

dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh,

jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.

Vitamin A terdiri dari 2 jenis :

a. Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11

bulan satu kali dalam satu tahun

b. Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita

5. Pelayanan Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat

dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan

angka kematian ibu dan bayi.

Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :

1. Penimbangan berat badan

2. Penentuan status pertumbuhan

3. Penyuluhan

4. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan,

imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan,

segera ditunjuk ke Puskesmas.

6. Manajemen terpadu balita sakit

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of

Childhood Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu

dalam tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59

bulan (balita) secara menyeluruh. Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas

yang menguntungkan, yaitu:

1. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita

sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa

dan menangani pasien asalkan sudah dilatih).

2. Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak program

kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).


3. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah

dan upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan

pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan).

7. Penggunaan Gadget

Penggunaan gadget pada anak usia dini biasanya dipakai untuk bermain

game dari total keseluruhan pemakaian. Sedangkan yang cukup banyak juga

dikalangan anak usia dini adalah pemakaian gadget untuk menonton animasi

atau serial kartun anak – anak. Sedangkan hanya sedikit sekali yang

menggunakannya untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka atau untuk

meilhat video pembelajaran.

Gadget memiliki banyak manfaat apalagi digunakan dengan cara yang

benar dan semestinya diperbolehkan orang tua mengenalkan gadget pada

anak usia dini memang perlu tetapi harus diingat terdapat dampak positif

dan dampak negatif pada gadget tersebut. Menurut (M. Hafiz Al-Ayouby,

2017), mengatakan bahwa, gadget memiliki dampak positif dan juga negatif.

Dampak tersebut antara lain adalah:

A. Dampak positif penggunaan gadget

1. Berkembangnya imajinasi, (melihat gambar kemudian menggambarnya

sesuai imajinasinya yang melatih daya pikir tanpa dibatasi oleh

kenyataan).

2. Melatih kecerdasan, (dalam hal ini anak dapat terbiasa dengan tulisan,

angka, gambar yang membantu melatih proses belajar).

3. Meningkatkan rasa percaya diri. (saat anak memenangkan suatu

permainan akan termotovasi untuk menyelesaikan permainan).


4. Mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika, dan

pemecahan masalah. (dalam hal ini anak akan timbul sifat dasar rasa

ingin tahu akan suatu hal yang membuat anak akan muncul kesadaran

kebutuhan belajar dengan sendirinya tanpa perlu dipaksa).

B. Dampak negatif dari gadget adalah:

1. Penurunan konsentrasi saat belajar (pada saat belajar anak menjadi tidak

fokus dan hanya teringat dengan gadget, misalnya anak teringat dengan

permainan gadget seolah-olah dia seperti tokoh dalam game tersebut).

2. Malas menulis dan membaca, (hal ini diakibatkan dari penggunaan

gadget misalnya pada saat anak membuka vidio di aplikasi Youtube anak

cendeung melihat gambarnya saja tanpa harus menulis apa yang mereka

cari).

3. Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi, (misalnya anak kurang

bermain dengan teman dilingkungan sekitarnya, tidak memperdulikan

keadaan disekelilingnya.)

4. Kecanduan, (anak akan sulit dan akan ketergantungan dengan gadget

karena sudah menajadi suatu hal yang menjadi kebutuhan untuknya).

5. Dapat menimbulkan gangguan kesehatan, (jelas dapat menimbulkan

ganggunan kesehatan karena paparan radisasi yang ada pada gadget, dan

juga dapat merusak kesehatan mata anak).

6. Perkembangan kognitif anak usia dini terhambat, (kognitif atau

pemikiran proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu

mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan,

memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya akan


terhambat).

7. Menghambat kemampuan berbahasa, (anak yang terbiasa menggunakan

gadget akan cendrung diam, sering menirukan bahasa yang didengar,

menutup diri dan enggan berkomunikasi dengan teman atau

lingkungannya).

8. Dapat mempengaruhi perilaku anak usia dini, (seperti contoh anak

bermain game yang memiliki unsur kekerasan yang akan mempengaruhi

pola perilaku dan karakter yang dapat menimbulkan tindak kekerasan

terhadap teman).

Berdasarkan uraian mengenai dampak positif dan negatif dari

penggunaan gadget diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gadget

merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk memudahkan segala

sesuatu dalam kehidupan sehari-hari, namun terdapat beberapa manfaat dan

kerugian yang di timbulkan oleh gadget itu sendiri memang tergantung dari

pemanfaatan gadget. Untuk itu perlu adanya filterisasi dari dampak positif

dan negatif dari gadget. Namun unuk anak-anak yang menggunakan gadget

banyak ditemukan dampak negatifnya dari pada dampak positifnya, dan hal

itu tergantung bagaimana orang tua mendidik dan mengawasi anak pada saat

menggunakan gadget.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum

menikah Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa

anak  yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.

Trend dan isu keperawatan anak antara lain :

1. Perawatan berfokus kepada keluarga

2. Atrumatik care

3. Imunisasi

4. Pelayanan Kesehatan Bagi Balita

5. Penggunaan gadjet

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada maka kami dapat memberikan saran yang

kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri yaitu agar lebih

memahami mengenai trend dan issue terkhususnya pada makalah ini yaitu mengenai

trend dan issue pada keperawatan anak.


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul (2005), Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Ed I: Jakarta,

Salemba Medika

M. Hafiz Al-Ayouby. (2017). DAMPAK PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK

USIA DINI. Ekp, 13(3), 1576–1580.

Sacharin, Rossa. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta

Upartini, yupi.2004.buku ajar konsep dasar keperawatan anak.jakarta:EGC

Wong. Whalley. 2005. Manual of Pediatric Nursing. Philadelphia. Mosby Company

Anda mungkin juga menyukai