Anda di halaman 1dari 48

Desain PENELITAN KESEHATAN

Johan Arief Budiman Badan Pengembangan dan Pemberdayaan


Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Bapelkes Kupang, 3-8 Agustus 2015 Kesehatan
Bahasan
• Desain Penelitian Kuantitatif
• Desain Penelitian Kualitatif
• Besar Sampel

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Desain Penelitian Kuantitatif

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan


Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan
Berdasarkan perlakuan/Intervensi
• Observational
– tanpa melakukan manipulasi atau intervensi,
• studi cross-sectional (potong lintang),
• studi kasus-kontrol, dan
• studi kohort.
• meta-analisis
• Intervensional/ eksperimental
– melakukan manipulasi kemudian mempelajari
efek perlakuan tersebut,
• uji klinis dan
• intervensi atau eksperimen.

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Metode Penelitan Survei
• Sampel hanya sebagian dari populasi yang
dianggap mewakili populasi
• Hasil pada sampel digeneralisasikan sebagai hasil
populasi
• Dibagi menjadi:
– Deskriptif
– Analitik

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Penelitan Survei Deskriptif
• Untuk menggambarkan atau menguraikan
keadaan dalam komunitas atau masyarakat
• Seringkali disebut Penelitian Penjelajahan
(Exploratory Study)
• Umumnya menjawab pertanyaan “Bagaimana”

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Survei Analitik
• Untuk menjelaskan suatu keadaan atau
situasi
• Seringkali disebut Penelitian Penjelasan
(Explanatory Study)
• Umumnya menjawab pertanyaan
“Mengapa”
• Dibagi menjadi:
– Seksional Silang (Cross Sectional)
– Studi Retrospektif (Retrospective Study)
– Studi Prospektif (Prospective Study)

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Seksional Silang (Cross Sectional)
• Suatu penelitian dimana variabel-variabel
yang termasuk dalam sebab/resiko dan
akibat/efek diobservasi pada saat
bersamaan
• Misal:
– Penelitian tentang hubungan antara bentuk
tubuh dan hipertensi
– Hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan
dengan penyakit menular
• Pengumpulan data variabel sebab
(independen) dan variabel akibat
(dependen) dilakukan bersamaan.
PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
BAGI TENAGA PENDIDIK
Rancangan Penelitian Cross Sectional

Populasi
(Sampel)

Faktor Resiko (+) Faktor Resiko (-)

Efek (+) Efek (-) Efek (+) Efek (-)

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Keterbatasan Penelitian Cross Sectional:
 Diperlukan subyek penelitian yang besar
 Tidak menggambarkan perkembangan penyakit
secara akurat
 Tidak valid untuk meramalkan suatu
kecenderungan
 Kesimpulan korelasi faktor resiko dan faktor efek
yang paling lemah

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Studi Retrospektif
(Retrospective Study)

• Adalah penelitian yang berusaha melihat


ke belakang (backward looking), artinya
pengumpulan data dimulai dari efek atau
akibat yang sudah terjadi (Case Control)
• Data dikumpulkan dari variabel dependen,
baru dicari variabel independen
• Misal:
– Penelitian tentang hubungan merokok dan
kanker paru-paru

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Rancangan Penelitian case control

Faktor Resiko (+)

retrospektif Efek (+)

Faktor Resiko (-)


kasus
Populasi
(Sampel)

Faktor Resiko (+)


retrospektif Efek (-)
Faktor Resiko (-)
kontrol

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Kelebihan Kekurangan
 Adanya kesamaan  Pengukuran variabel
ukuran waktu antara retrospektif kurang obyektif
kelompok kontrol dan reliabel karena harus
dan kasus re-call faktor resiko
 Adanya pembatasan  Tidak dapat diketahui efek
faktor resiko variabel luar karena secara
sehingga hasil teknis tidak dapat
penelitian lebih dikendalikan
tajam  Kadang-kadang sulit
 Tidak menghadapi memilih kontrol yang benar-
kendala etik seperti benar sesuai dengan
cohort kelompok kasus karena
 Tidak memerlukan banyak faktor resiko yang
waktu yang lama harus dikendalikan

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Studi Prospektif
(Prospective Study)
• Adalah penelitian yang bersifat melihat ke depan
(forward looking).
• Seringkali disebut Penelitian Cohort.
• Penelitian dimulai dari variabel penyebab atau
faktor resiko, kemudian diikuti akibatnya pada
waktu yang akan datang
• Berawal dari variabel independen dan diikuti
akibat variabel independen tadi terhadap variabel
dependen

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Rancangan Penelitian Prospektif

Efek (+)

Faktor resiko (+) prospektif

Efek (-)
Populasi
(Sampel)

Efek (+)

Faktor resiko (-) prospektif

Efek (-)

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Keunggulan Kekurangan
 Dapat mengatur  Memerlukan waktu yang
perbandingan lama
kelompok subyek dan  Memerlukan sarana dan
kontrol sejak awal pengelolaan yang rumit
penelitian
 Kemungkinan subyek drop
 Dapat langsung out akan mengganggu hasil
menetapkan besarnya
angka resiko dari  Pertimbangan etis karena
waktu ke waktu faktor resiko akan diamati
sampai terjadi efek
 Ada keseragaman (penyakit)
observasi terhadap
faktor resiko dan efek
dari waktu ke waktu
PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
BAGI TENAGA PENDIDIK
Metode Penelitan Eksperimen
• Adalah kegiatan percobaan, yang bertujuan untuk
mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang
timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan
tertentu.
• Ciri khas: ada percobaan (experimen/trial)
• Sampel relatif kecil dibandingkan besar populasi
• Uji statistik harus cermat sehingga dapat di
generalisasi

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Macam rancangan penelitian
eksperimen
• Rancangan Pra-eksperimen
– Posttest only design
Eksperimen  Posttest
– One group Pretest-Posttest
PretestPerlakuanPosttest
– Perbandingan kelompok statis
Kel. Eksperimen: Perlakuan  Posttest
Kel. Kontrol :  Posttest

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
• Rancangan eksperimen sungguhan (True Experiment)
– Pretest-posttest dengan kelompok kontrol
Random Kel. Eksperimen: PretestPerlakuanPosttest
Random Kel. Kontrol: Pretest Posttest
– Randomized Salomon Four Group
Kel. Eksperimen: PretestPerlakuanPosttest
Kel. Kontrol:Pretest Posttest
Kel. Kontrol: PerlakuanPosttest
Kel. Kontrol: Posttest
– Posttest only control group design
Kel. Eksperimen: PerlakuanPosttest
Kel. Kontrol: Posttest

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
• Rancangan eksperimen Semu (Quasi Experiment)
– Time Series Design
Pretest 01 02 03PerlakuanPosttest 04 05 06
– Control Time Series Design
Kel. Eksperimen: Pretest 01 02 03PerlakuanPosttest 04
05 06
Kel. Kontrol: Pretest 01 02 03
Posttest 04 05 06
– Non-equivalent Control Group
Kel. Eksperimen: PretestPerlakuanPosttest
Kel. Kontrol: Pretest Posttest
– Separate Sample Pretest-Posttest
Random Kel. Eksperimen:
PrettestPerlakuanPosttest
Random Kel. Kontrol: PerlakuanPosttest

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Metode penelitian Klinik
• Prosedur uji obat
• Harus ada kelompok trial dan kontrol
• Tahapan:
– Uji hewan percobaan atau relawan
– Uji penyembuhan penyakit
– Uji pada masyarakat
– Uji setelah dipasarkan

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Desain Penelitian Kualitatif

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan


Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan
Penelitian kualitatif
• Tidak ada formula yang pasti untuk menganalisis
data
• Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif
didasarkan pada pendekatan yang digunakan.
• pendekatan dalam penelitian kualitatif
diantaranya
– studi biografi
– fenomenologi
– grounded theory
– etnografi
– studi kasus
PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
BAGI TENAGA PENDIDIK
Studi Biografi
• Mengorganisir file (tahap perjalanan hidup dan
pengalaman)
• Tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia
ditulis secara kronologis; pengalaman pendidikan,
pernikahan, dan pekerjaan. Membaca
keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi
kode.

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
• Kisah diatur secara runtun/ kronologis
• Peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna
dari kisah yang dipaparkan, serta mencari temuan
penting dari kisah tersebut.
• Peneliti juga melihat struktur dari kisah tersebut
untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial
dalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan
konteks sejarah, kemudian memberi interpretasi
pada pengalaman hidup individu.

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
• Riwayat hidup informan ditulis dengan berbentuk
narasi yang berfokus pada proses dalam hidup
individu, teori yang berhubungan dengan
pengalaman hidupnya dan keunikan hidup
individu tersebut.

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Fenomenologi
• Mengorganisasikan semua data atau gambaran
menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang
telah dikumpulkan
• Membaca data secara keseluruhan, kemudian
membuat catatan pinggir mengenai data yang
dianggap penting kemudian melakukan
pengkodean data

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
• Menemukan dan mengelompokkan
temuan atau dialami pernyataan yang
dialami oleh informan dengan melakukan
analisa secara horizontal yaitu setiap
pernyataan pada awalnya diperlakukan
memiliki nilai atau arti yang sama.
Selanjutnya, pernyataan yang tidak
relevan dengan topik dan pertanyaan
maupun pernyataan yang bersifat ulangan
atau tumpang tindih dihilangkan.
• Temuan dari Pernyataan tersebut
kemudian dikumpulkan dalam unit makna
lalu ditulis bagaimana pengalaman
tersebut terjadi.
PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
BAGI TENAGA PENDIDIK
• Selanjutnya mengembangkan uraian secara
keseluruhan dari fenomena atau temuan tersebut
sehingga menemukan esensi dari fenomena
tersebut.
– mengembangkan textual description (dekripsi
mengenai fenomena yang terjadi pada
informan)
– structural description (uraian yang
menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi).
• Memberikan penjelasan secara naratif mengenai
esensi dari fenomena yang diteliti dan
mendapatkan makna pengalaman informan
mengenai fenomena tersebut.
• Membuat laporan yang berupa uraian
pengalaman setiap informan. Setelah itu,
menuliskan gabungan dari gambaran tersebut.
PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
BAGI TENAGA PENDIDIK
Studi Grounded Theory
• Mengorganisir data
• Membaca keseluruhan data dan memberi kode.
• Open coding, peneliti membuat kategori
informasi tentang peristiwa yang dipelajari.
• Lalu membuat axial coding, peneliti
mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki
kondisi-kondisi yang menyebabkannya,
mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan
menggambarkan peristiwa tersebut.

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
• Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu
jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di
dalam model axial coding.
• Selanjutnya peneliti dapat mengembangkan dan
menggambarkan suatu acuan yang menerangkan
keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang
mempengaruhi suatu peristiwa tertentu yang
diteliti.

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Studi Etnografi
• Mengorganisir file.
• Membaca keseluruhan informasi dan memberi
kode.
• Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang
diteliti.
• Menginterpretasi temuan berdasarkan tujuan
penelitian.
• Menyajikan presentasi dalam bentuk tabel,
gambar, atau uraian.

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Studi Kasus
• Mengorganisir data.
• Membaca keseluruhan data dan memberi kode.
• Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus
dan konteksnya.
• Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan
antara beberapa kategori.
• Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan
mengembangkan generalisasi natural dari kasus
baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya
pada kasus yang lain.
• Menyajikannya secara naratif.

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Besar Sampel

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan


Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan
• Metode dan hipotesis merupakan salah satu
sebagai penunjuk arah kita mengunakan
perhitungan besar sampel mana yang tepat untuk
hipotesis dan desain penelitian.
• Pengujian satu sampel pada prinsipnya ingin
menguji apakah suatu nilai tertentu berbeda
secara nyata atau tidak dengan rata-rata sebuah
sampel. Nilai tertentu pada umumnya adalah
sebuah nilai parameter untuk mengukur populasi.
• Sedangkan pada uji dua sampel adalah ingin
mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata
(mean) antara dua populasi dengan melihat rata-
rata data sampelnya.

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
A. Besar sampel untuk hipotesis
satu sampel pada populasi
sasaran.
Kasus 1
• Suatu penelitian dilakukan di Kabupaten Bantul
untuk mengetahui perilaku ibu dalam
memberikan makanan kepada bayi. Jika
penelitian yang dilakukan menginginkan
ketepatan 10%, tingkat kemaknaan 95% dan
diketahui prevalensi pemberian makanan bayi
baik 30%. Berapa sampel yang harus diambil pada
kasus diatas?

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Rumus
Z21-α/2 PQ
n= —————-
d2
Keterangan
n = Besar sampel
Z21-α/2 = 1,96 pada α 0,05
P = Proporsi prevalensi kejadian (0,3)
d = Presisi ditetapkan (0,1)
(1,96)2(0,3)(1-0,3)
n = ————————— = 81 orang
(0.1)2

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Suatu penelitian survei terdahulu diketahui jika
angka prevalensi ketrampilan rendah pada perawat
di RSU PKU Muhammadiyah 20%. Berapa jumlah
perawat yang harus diteliti dalam survei jika
diinginkan 90% kemungkinan dapat mendeteksi
bahwa angka prevalensi ketrampilan rendah pada
perawat 15%.
Diketahui
Po= 0.20
Pa=0.15
α= 0.05 = 1.96
β= 0.10 = 1.282
Berapa sampel?

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
(1,282)2(0,2)(1-0,2)
n = ————————— = 11,7  12 orang
(0.15)2

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Besar sampel untuk hipotesis dua
proporsi populasi/ relative risk

Keterangan :
n1=n2 = Besar sample pada kelompok kasus dan kelompok
kontrol
P1 = Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan pada
kelompok BBLR
P2 = Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan pada
kelompok BBLN
α = 0.05
Zα = 1.96
ß = 0.20
Zß = 0.842
P 2 = 0.20
Apabila RR 1,75 dianggap bermakna dan perbandingan paparan
dan tidak terpapar 1 : 1, Besar sampel?
PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
BAGI TENAGA PENDIDIK
α = 0,05 Zα = 1,96 RR = 1,75
ß = 0,20 Zß = 0,842
P 2 = 0,20 P1 = 1,75x0,20=0,35
P = (0,35+0,20)/2 = 0,275
Q2 = 0,80 Q1= 0,65 Q= 0,725

n1=n2= 82  jumlah sampel 164 orang


PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
BAGI TENAGA PENDIDIK
Besar sampel untuk hipotesis odd rasio

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Keterangan :
N : Besar sampel pada masing masing kelompok
P1 : Proporsi bayi dengan penyapihan dini pada kejadian tidak ISPA.
P2 : Proporsi bayi yang tidak penyapihan dini pada kejadian tidak
ISPA.
Z1-a : Level of significance, 0,05 = 1.96
Z1-b : Power of the test (80 %) = 0.84
OR : 3.2 (Penelitian Cesar et al, 1999)
P1 : 0.495 Dimana .
P2 : 0.235 (berdasarkan penelitian Cesar, 1999)
Odds ratio (OR) dan proporsi terpapar pada kelompok pembanding
P2=23,5%, OR Kejadian ISPA 3.2 didasarkan pada penelitian Cesar
1999 dengan confidence interval=95%, Kekuatan uji=80%, tingkat
kemaknaan (α)=0,05,

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
BAGI TENAGA PENDIDIK
Besar sample untuk penelitian dua
populasi mean

= 57
PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
BAGI TENAGA PENDIDIK
Besar sampel untuk penelitian
experimen
(t-1)(r-1)> 15
Keterangan:
t : banyaknya jumlah perlakuan
r : jumlah replikasi

untuk mengantisipasi hilangnya unit experimen


maka dilakukan koreksi dengan 1/(1-f) dengan f
adalah proporsi unit experimen yang hilang atau
mengundurkan diri atau drop out
PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN
BAGI TENAGA PENDIDIK
Contoh: Jika dalam suatu penelitian terdapat 4 jenis
perlakuan, maka jumlah ulangan untuk tiap
perlakuan dapat dihitung:
(4-1)(r-1) > 15
(r-1) > 15/3
r > 6

PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN


BAGI TENAGA PENDIDIK
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai