DOSEN PENGAMPU :
Hera Heriyanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep
DI SUSUN OLEH :
NURWINDA (K.21.01.031)
EKA FITRIYANI (K.21.01.011)
ADE HIRA RUSLI (K.21.01.001)
MEGA CRISTI MISRAN (K.21.01.023)
Puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
berkah limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik. Dalam makalah ini, kami membahas mengenai "Perspektif keperawatan anak".
Kami mengharapkan pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang bersifat
konstruktif. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun ;
(Kelompok 1)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PEBDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak adalah individu yang unik dan bukan orang dewasa mini. Anak juga bukan
merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai secarasosia ekonomi,
melainkan masa depan bangsa yang berhak atas pelayanan kesehatan secara
individual. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan
lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana definisi dari perspektif keperawatan anak
2. Bagaimana filosofi keperawatan anak
3. Bagaimana prinsip-prinsip keperawatan anak
4. Bagaimana paradigma keperawatan anak
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari perspektif keperawatan anak
2. Untuk mengetahui filosofi keperawatan anak
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip keperawatan anak
4. Untuk mengetahui paradigma keperawatan anak
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Anak
a. Undang-undang Negara Republic Indonesia No. 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak, memberikan definisi: "Anak adalah amanah dan karunia
Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai
manusia seutuhnya."
b. Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 4 Tahun 1979 tentang
kesejahteraan anak memberikan definisi: "Anak adalah potensi serta penerus
cita-cita bangsa yang dasar-dasarnya telah diletakkan oleh generasi
sebelumnya."
c. Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia memberikan
definisi: "Anak adalah setiap manusia dibawah 18 tahun dan belum menikah,
termasuk anak dalam kandungan."
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengingat anak bagian
dari keluarga. Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga, untuk itu
keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai
konstanta tetap dalam kehidupan anak. Keperawatan anak perlu memperhatikan
kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi keluarga karena tingkat sosial, budaya, dan
ekonomi dari keluarga dapat menentukan pola kehidupan anak selanjutnya. Faktor-
faktor tersebut sangat menetukan perkembangan anak dalam kehidupan di masyarakat.
a. Hubungan anak dan orangtua adalah unik, berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya. Setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda dan berespons terhadap
sakit dan perawatan di rumah sakit secara berbeda pula. Demikian pula orangtua
mempunyai latar belakang individu yang berbeda dalam berespon terhadap kondisi
anak dan perawatan di rumah sakit.
b. Orangtua dapat memberikan asuhan yang efektif selama hospitalisasi anaknya.
c. Kerjasama dalam model asuhan adalah fleksibel dan menggunakan konsep dasar
asuhan keperawatan anak.
d. Keberhasilan dari pendekatan ini tergantung pada kesepakatan tim kesehatan untuk
mendukung kerjasama yang aktif dari orangtua. Kesepakatan untuk menggunakan
pendekatan family centered tidak cuku hanya dari perawat tetapi juga seluruh petugas
yang ada.
Manfaat penerapan family centered care adalah sebagai berikut:
a. Hubungan tenaga kesehatan dengan keluarga semakin menguat dalam
meningkatkan kesehatan dan perkembangan setiap anak.
b. Meningkatkan pengambilan keputusan klinis berdasarkan informasi yang lebih baik
dan proses kolaborasi.
c. Membuat dan mengembangkan tindak lanjut rencana perawatan berkolaborasi
dengan keluarga.
d. Meningkatkan pemahaman tentang kekuatan yang dimiliki keluarga dan kapasitas
pemberi pelayanan.
e. Penggunaan sumber-sumber pelayanan kesehatan dan waktu tenaga profesional
lebih efisien dan efektif (mengoptimalkan manajemen perawatan di rumah,
mengurangi kunjungan ke unit gawat darurat atau rumah sakit jika tidak perlu,
lebih efektif dalam menggunakan cara pencegahan).
f. Mengembangkan komunikasi antara anggota tim kesehatan. g. Persaingan
pemasaran pelayanan kesehatan kompetitif. Meningkatkan lingkungan
pembelajaran untuk spesialis anak dan tenaga profesi lainnya dalam pelatihan-
pelatihan.
3) Manajemen Kasus
Pengelolaan kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam pemberian
asuhan keperawatan secara utuh, melalui upaya pengkajian, penentuan diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari berbagai kasus baik yang akut maupun
kronis. Pendekatan psikologis yang dilakukan dengan mempersiapkan secara fisik,
memberi kesempatan orang tua dan dan menciptakan lungkungan yang nyaman bagi
anak dan orang tua dan berprinsip pada upaya pencegahan, penungkatan kesehatan yang
merupakan tanggung jawab perawat.
Kemampuan perawat dalam mengelola kasus secara baik tentu berdampak dalam
proses penyembuhan pada anak mengingat anak memiliki kebutuhan yang spesifik dan
berbeda satu dengan yang lain. Keterlibatan orang tua dalam pengelolaan kasus juga
dibutuhkan, karena proses perawatan di rumah adalah bagian tanggung jawabnya
dengan meneruskan program perawatan di rumah saki. Pendidikan dan keterampilan
mengelola kasus pada anak selama di rumah sakit, akan mampu memberikan
keterlibatan secara penuh bagi keluarga.
1. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi individu yang unik. Prinsip dan pandangan
ini mengandung arti bahwa tidak boleh memandang anak dari ukuran fisik saja
sebagaimana orang dewasa melainkan anak sebagai individu yang unik yang
mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan. Pola-
pola inilah yang harus dijadikan ukuran, bukan hanya bentuk fisiknya saja tetapi
kemampuan dan kematangannya.
2. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan yang sesuai
dengan tahap perkembangan sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai
kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan usia tumbuh kembang.
Kebutuhan tersebut dapat meliputi kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan nutrisi dan
cairan, aktifitas, eliminasi, istirahat, tidur dan lain-lain. Selain kebutuhan fisiologis
tersebut, anak juga sebagai individu yang juga membutuhkan kebutuhan psikologis,
sosoal dan spiritual tersebut dapat terlihat pada tahap usia tumbuh kembang anak.
5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak anak dan keluarga untuk mencegah,
mengkaji, menginterpensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan
menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek
hukum (legal).
6. Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk menignkatkan maturasi dan
kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan
spiritual dalam konteks keluarga. Uapaya kematangan pada adalah selau
memperhatikan lingkungan baik secara internal maupun eksternal karena kematangan
anak samgta ditentukan oleh lingkungan yang ada, baik anak sebagai individu maupun
anak sebagai bagian dari masyarakat.
7. Pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan berfokus pada ilmu tumbuh
kembang sebab ilmu tumbuh kembang ini yang akan mempelajari aspek kehidupan
anak.
E. PARADIGMA KEPERAWATAN
1. Manusia ( anak)
Manusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah individu yang berusia
antara 0 - 18 tahun, yang sedang dalam proses tumbuh kembang, mempunyai
kebutuhan yang spesifik ( fisik, psikologis, sosial dan spiritual ) yang berbeda
dengan orang dewasa. kebutuhan fisik/ biologis anak mencakup makan, minum,
udara, eliminasi, tempat berteduh, dan kehangatan. secara psikologis anak
membutuhkan cinta dan kasih sayang, rasa aman atau bebas dari ancaman. anak
membutuhkan disiplin dan otoritas untuk menghindari bahaya, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan bertindak mandiri. anak juga membutuhkan kesempatan
untuk belajar berpikir dan membuat keputusan secara mandiri. untuk
pengembangan harga diri, akan kebutuhan penghargaan pribadi terutama pada usia
1- 3 tahun ( toddler ), penghargaan merupakan pengalaman positif dalam
membentuk harga diri. untuk itu diperlukan penerimaan dan pengakuan dari orang
tua dan lingkungannya. secara sosial anak membutuhkan lingkungan yang dapat
memfasilitasinya, untuk berinteraksi dan mengekspresikan ide atau pikiran dalam
perasaannya, sedangkan secara spiritual anak membutuhkan penanaman nilai
agama dan moral serta nilai budaya sebagai anggota masyarakat timur.
2. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah sehat dalam rentang sehat-sakit. sehat
adalah keadaan kesejahteraan optimal antara fisik, mental, dan sosial yang harus
dicapai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya. dengan demikian, apabila
anak sakit, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik,
psikologis, intelektual, sosial, dan spiritual.
3. Lingkungan
Lingkungan terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal, dan
dapat mempengaruhi kesehatan anak lingkungan internal, yaitu genetik
(keturunan), kematangan biologis, jenis kelamin, intelektual, emosi, dan adanya
predismposisi atau resistensi terhadap penyakit. lingkungan internal, yaitu status
nutrisi, orang tua, saudara kandung, masyarakat /kelompok, sekolah, kelompok/
geng, disiplin yang ditanamkan orang tua, agama, budaya, status sosial, ekonomi,
iklim, cuaca sekitar, dan lingkungan fisik atau biologis baik di rumah maupun
sanitasi di sekelilingnya.
4. Keperawatan
Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan falsafah yang utama, yaitu asuhan
Keperawatan yang berpusat pada keluarga dan perawatan yang terapeutik. selama
proses asuhan keperawatan dijalankan, keluarga dianggap sebagai mitra bagi
perawat dalam rangka mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dua konsep yang mendasari dalam kerjasama orang tua perawat ini adalah
memfasilitasi keluarga untuk aktif terlibat dalam asuhan keperawatan anaknya di
rumah sakit dan memberdayakan kemampuan baik dari aspek pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap dalam melaksanakan keperawatan anaknya di rumah
sakit, melalui interaksi yang terapeutik dengan keluarga.
Latihan kedisiplinan pada bayi secara umum tidak ada hasil nyata. Namun, sebaiknya
sejak usia bayi mulai ditanamkan pada bayi berupa memenuhi kebutuhan bayi sebagai latihan
membentuk perilaku.
Tindakan disiplin pada toddler harus konsisten, segera setelah kesalahan dilakukan,
direncanakan terlebih dahulu berorientasi pada perilaku bukan anak, dan tidak dilakukan di
depan umum yang dapat menyebabkan anak merasa malu. Latihan disiplin pada anak usia
prasekolah harus diterapkan oleh figure yang Berwenang seperti ayah. Anak memerlukan
penjelasan sederhana mengenai alasan mengapa tindakan tertentu tidak diperbolehkan.
2) Kebutuhan cairan
Susu dan makanan saring merupakan sumber utama bagi bayi.
Eliminasi
a. Pola eliminasi pada bayi usia 0-12 bulan biasanya berkembang pada usia minggu kedua
kehidupan dan dikaitkan dengan frekuensi dan jumlah pemberian makan.
b. Pada anak usia toddler, rata-rata pengeluaran urine 500-1000 ml perhari.
c. Pada anak usia sekolah sekitar 85% memiliki kendali penuh terhadap kandung kemih dan
defekasi, rata-rata volume urine pada anak-anak 500-1000 ml perhari
d. Pola eliminasi pada anak remaja sama dengan dewasa, volume urine rata-rata pada anak
remaja adalah 700-1400 ml perhari.
Kebutuhan keamanan
Tindakan yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah terjadinya resiko cedera pada anak
berupa :
1. Orang tua memasang pengaman tempat tidur anak
2. Orang tua memasang pagar pengaman sepanjang anak tangga di rumah
3. Orang tua memasang tirai pengaman pada semua jendela yang terbuka
4. Orang tua mengawasi anak pada saat bermain
5. Orang tua menyimpan dan mengunci semua tempat penyimpanan zat-zat beracun dan alat-
alat tajam.
6. Pada anak usia prasekolah, mulai diajarkan dan diberi contoh cara
pencegahan terjadinya resiko cedera.
7. Pada anak usia sekolah belajar untuk bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatan
pribadi dan pencegahan cedera.
8. Pada remaja, rentan terhadap kecelakaan diakibatkan aktivitas seperti menggunakan
kendaraan. Orang tua berperan untuk selalu mengingatkan dan membimbing anak untuk
menjaga keamanan selama melakukan aktivitas.
A. Kesimpulan
Perspektif keperawatan anak merupakan landasan berpikir bagi seorang perawat anak
dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya. Isi bahasan
perspektif keperawatan anak mencakup perkembangan keperawatan anak, falsafah
keperawatan anak, dan peran perawat anak.
b. Undang-undang Negara Republik indonesia No. 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak
memberikan definisi : "Anak adalah potensi serta penerus cita-cita bangsa yang dasar-
dasarnya telah diletakkan oleh generasi sebelumnya".
c. Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia memberikan definisi :
"Anak adalah setiap manusia dibawah 18 tahun dan belum menikah, termasuk anak dalam
kandungan."
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, kita dapat memahami tentang perspektif
keperawatan anak serta peran perawat dalam keperawatan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Arbianingsih. 2011. Keperawatan anak konsep dan dasar tindakan. Samata-Gowa: Alauddin
press
Hidayat, Aziz Alimul. (2009). pengantar ilmu keperawatan anak 1. Jakarta: Salemba Medika
Hidayah, Nur dkk. 2015. Perawatan holistic pada anak dalam perspektif islam. Makassar:
Andira publisher
Mansur, Herawati. 2009. Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Supartini, Yupi. 2014. Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: buku kedokteran EGC