Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BAHASA INDONESIA

RINGKASAN DAN ABSTRAK


DOSEN : YUSNI, S.Pd.,M.Pd

KELOMPOK VI :

MUSDALIFAH K (K.21.01.025)
PUTU PEGI ARIYANTI (K.21.01.034)
DEA PUTRI DWIYANI (K.21.01.006)
POPI ASTIARI (K.21.01.032)
DEA PUTRI ULANDARI (K.21.01.007)
HERDIANI (K.21.01.018)
NURUL SAKINAH.W (K.21.01.030)
RACHMI ANGRAENI (K.21.01.035)
RASMIATI (K.21.01.037 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah Bahasa Indonesia tentang “RINGKASAN DAN
ABSTRAK”

Dalam pembuatan makalah ini kami mendapat bantuan dari


beberapa pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen pengajar Ibu Yusni,
S.Pd.,M.Pd yang telah memberikan kesempatan kepada kami sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan Kepada orang tua kami
yang telah memberikan bantuan materi mau pun doa sehingga
pembuatan makalah ini dapat selesai. Semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu yang membantu makalah ini kami ucapakan terima
kasih.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca


pada umumnya dan kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritikan
yang bersifat membangun demi perbaikan kearah sempurna. Dengan
demikian kami mengucapakan terima kasih.

Penyusun

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN .................................................................................. 1


KATA PENGANTAR ................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 4
1.1. LATAR BELAKANG ................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................. 5
1.3 TUJUAN .................................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................ 6
2.1 RINGKASAN ................................................................................. 6
2.1.1 Pengertian Ringkasan ..................................................... 6
2.1.2 Ciri-ciri Ringkasan ........................................................... 6
2.1.3 Cara Membuat Ringkasan .............................................. 6
2.1.4 Tujuan Membuat Ringkasan ........................................... 10
2.2 ABSTRAK .................................................................................... 11
2.2.1 Pengertian Abstrak ......................................................... 11
2.2.2 Fungsi Abstrak ................................................................. 11
2.2.3 Jenis Abstrak .................................................................. 11
2.2.4 Karakteristik Abstrak ....................................................... 12
2.2.5 Cara Membuat Abstrak ................................................... 12
2.2.6 Tujuan Membuat Abstrak ............................................... 14
BAB 3 PENUTUP ................................................................................... 15
3.1 KESIMPULAN ............................................................................. 15
3.2. SARAN ....................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 16

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menyajikan kembali sebuah tulisan yang panjang ke dalam bentuk yang


pendek disebut meringkas. Tindakan meringkas dapat dilakukan terhadap
berbagai jenis teks, di antaranya ringkasan atas novel, ringkasan atas buku
laporan tahunan, dan ringkasan atas sebuah bab sebuah buku.

Untuk sampai pada ringkasan yang baik, cara yang dapat dilakukan oleh
penulis adalah menghilangkan segala macam ‘hiasan’ dalam teks yang akan
diringkas. Yang dimaksud dengan ‘hiasan’ di sini dapat berupa (1) ilustrasi atau
contoh, (2) keindahan gaya bahasa, dan (3) penjelasan yang terperinci.

Sebuah ringkasan memiliki beberapa ciri. Pertama, penulis haruslah


mempertahankan urutan pikiran dan cara pandang penulis asli. Kedua, penulis
harus bersifat netral, dalam arti tidak memasukan pikiran, ide, maupun opininya
ke dalam ringkasa yang dibuatnya. Ketiga, ringkasan yang dibuat haruslah
mewakili gaya asli penulisnya, bukan gaya pembuat singkasan. Dengan
membaca teks asli secara berulang-ulang, menandai kalimat topik setiap
paragraf, dan menghilangkan segala macam hiasan, penulis akan dapat
membuat sebuah ringkasan yang baik.

Dalam bahasa Indonesia juga dikenal dengan abstrak yang terkadang


sulit membedakan dengan ringkasan. Abstrak adalah karangan ringkas berupa
rangkuman. Istilah ini lazim digunakan dalam penulisan ilmiah. Oleh karena itu,
abastark terikat dengan aturan penulisan ilmiah. Dalam sebuah abstrak
setidaknya ada hal-hal berkut: (1) latar belakang atau alasan atas topik yang
dipilih; (2) tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis; (3) metode atau bahan
yang digunakan dalam penelitian; (4) keluaran atau kesimpulan atas penelitian.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik beberapa rumusan


masalah yang dikaji dalam makalah ini:

1. Pengertian ringkasan
2. Ciri-ciri ringkasan
3. Cara membuat ringkasan
4. Tujuan membuat ringkasan
5. Pengertian abstrak
6. Fungsi abstrak
7. Jenis abstrak
8. Karakteristik abstrak
9. Cara membuat abstrak
10. Tujuan membuat abstrak

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah


ini adalah:
1. Mengetahui apa itu ringkasan
2. Mengetahui ciri-ciri ringkasan
3. Mengetahui cara pembuatan ringkasan
4. Mengetahui tujuan pembuatan ringkasan
5. Mengetahui apa itu abstrak
6. Mengetahui fungsi abstrak
7. Mengetahui jenis abstrak
8. Mengetahui karakteristik abstrak
9. Mengetahui cara pembuatan abstrak
10. Mengetahui tujuan pembuatan abstrak

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 RINGKASAN
2.1.1 Pengertian Ringkasan

Ringkasan berasal dan bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat,


pendek dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk
karangan panjang yang dihadirkan dalam jumlah singkat. Suatu ringkasan
disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya dengan
berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada didalam tulisan aslinya
yang panjang itu. Dengan demikian, sebuah ringkasan adalah sebuah karangan
yang kehilangan hiasan, keindahan, ilustrasi, dan keterangan yang bertele-tele.

Penulis ringkasan harus memahami isi tulisan asli. Dia berbicara sebagai
“penyambung lidah”. Akan tetapi hasil ringkasannya itu dapat dipandang sebagai
karangan yang bersudut pandang orang ketiga sehingga gaya kalimat langsung
dapat dijadikan kalimat tidak langsung dengan memanfaatkan kata bahawa
dalam ringkasan itu. Sebaliknya, penulis ringkasan tidak dapat melepaskan
dirinya dari diri penulis asli dalam hal kesan yang dimunculkan oleh ringkasannya
itu. Oleh sebab itu, ringkasan tetap mempertahankan keberadaan isi bab per
bab, bagian per bagian dengan sangat memedulikan tata urutan yang ada di
karangan asli.

2.1.2 Ciri-ciri Ringkasan


Membuat ringkasan memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari
ringkasan tersebut adalah sebagai berikut.
a) Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah
karangan.
b) Mereproduksi kembali apa kata pengarang.
c) Memepertahankan urutan-urutan gagasan yang
membangun sosok (badan) karangan.
d) Penyusun ringkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut
pandang pengarangnya.
e) Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan kalimat
pengarang aslinya. (Nurhadi, 2010 : 137-138)

2.1.3 Cara Membuat Ringkasan

Beberapa hal dalam meringkas karangan perlu diperhatikan oleh penulis


ringkasan. Yang perlu diketahui adalah bahwa ringkasaan itu tidak akan terwujud
andai kata penulis ringkasan tidak membaca buku asli dengan baik. Oleh sebab
itu, langkah yang dilakukan oleh penulis ringkasan adalah (1) membaca naskah
asli sampai paham, bahkan berkali-kali, (2) mencatat beberapa gagasan dari
semua paragraf, dan (3) mengadakan reproduksi.
1. Membaca naskah
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh penulis ringkasan
adalah membaca naskah asli.

6
Pembacaan tersebut dapat dilakukan berkali-kali agar pembaca
tersebut memahami benar-benar isi karangan itu. Kegiatan ini dapat
berlanjut dengan baik jika pembaca selalu menghubungkan bacaan itu
dengan kesatuan bacaan, seperti selalu mengingat judul karangan, selalu
memperhatikan daftar isi buku, dan selalu mengingat urutan bacaan.
Dalam membaca karangan itu permbaca tidak harus mengambil apa yang
tersirat, tetapi lebih ditekankan pada hal-hal yang tersurat dan
hubungannya dengan yang tersirat. Maksudnya, pembaca tidak boleh
terlalu jauh mengartikan apa yang tertulis dengan hal-hal yang difikirkan
oleh pembaca. Oleh sebab itu, pembaca harus memahami benar-benar
apa yang dipikirikan oleh penulis didalam tulisannya itu. Dengan
membaca secara cermat apa yang tertulis itu, pembaca akan dapat
mengetahui sudut pandang pengarang serta kesan umum yang ada
didalam tulisan itu.

2. Mencatat Gagasan Utama


Pencatatan gagasan utama adalah pencatatan bagian yang
penting-penting. Gagasan utama itu dapat berupa inti bacaan,
seumpama, jika tulisan itu merupakan perjalanan sejarah raja-raja suatu
kerajaan yang diceritakan dengan berbagai gaya pemerintahannya,
catatan itu dapat berupa nama raja dan tahunnya. Kemudian, catatan itu
dapat berupa tempat-tempat kedudukan raja itu masing-masing. Hasil
pencatatan ini dapat dipakai untuk menuliskan kembali ringkasannnya
sehingga catatan itu berguna untuk pemandu penulisan itu. Dengan
pencatatan itu dapat juga diketahui bagian mana yang perlu dan bagian
mana pula yang tidak diperlukan didalam menulis ringkasan. Jadi,
pencatatan gagasan utama itu bertujuan untuk (1) mengendalikan pikiran
pembaca dalam penulisan ringkasan, dan (2) memilah hal-hal yang
penting dan tidak penting.

3. Mengadakan Reproduksi
Mengadakan reproduksi dimaksudkan adalah penulisan ringkasan
yang telah dibaca itu. Penulisan ringkasan itu dapat dilakukan setelah
melalui dua tahap pertama. Penulisan itu didasarkan urutan yang terdapat
pada sumber asli atau karangan aslinya. Jadi, penulisan ringkasan tidak
dilakukan secara sembarang, tetapi dilakukan sesuai dengan urutan
tulisan aslinya. Oleh sebab itu, pada saat tahap pencatatan, sudah dapat
digambarkan urutan paragraf tulisan asli itu. Dalam tulisan ringkasan ini,
kalimat-kalimat tulisan asli harus dihindari. Kalimat yang dipakai adalah
kalimat penulis ringkasan itu sendiri. Oleh sebab itu, dapat dikatakan
bahwa ringkasan itu adalah hasil penulisan sendiri terhadap suatu tulisan
atau wacana.

7
Ringkasan yang dihasilkan itu sebaiknya memakai kalimat yang
pendek-pendek. Kalimat-kalimat majemuk sebaiknya dihindari kalau tidak
terpaksa. Ilustrasi yang penjelasannnya yang panjang dihilangkan.
Kutipan langsung disampaikan dengan kutipan tidak langsung.
Ringkasan tidak boleh diisi dengan interprestasi sendiri. Orang
yang meringkas itu tidak dapat menandakan gagasan sendiri dalam
ringkasannya. Jika itu tidak dihiraukan, tentu ringkasan itu bukanlah
ringkasan lagi namanya.
Jika ringkasan menggunakan sudut pandang orang pertama
tunggal, ringkasan harus menggunakan sudut pandang orang ketiga
tunggal. Dengan demikian, suatu dialog juga harus diringkas dengan
memakai kalimat-kalimat berita dengan sudut pandang orang ketiga.
Biasanaya suatu ringkasan ditentukan panjang ringkasan itu.
Misalnya, ringkasan itu harus sebanyak 50% dari tulisan asli. Untuk itu,
penulis ringkasan harus menghitung kata yang dipakai untuk menuliskan
ringkasan itu.

Contoh Ringkasan:

RESUME
IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN
KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA I PADA
MAHASISWA PGSD

Trimurti
Jurnal Kependidikan Vol.39, No.2, November 2009 Universitas Negeri Semarang

Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, seringkali banyak mahasiswa


yang enggan untuk bertanya kepada dosen saat ia merasa kurang memahami
materi yang sedang dipelajari sehinggaa suasana kelas menjadi pasif. Strategi
pengajar (dosen) untuk membangun keaktifan mahasiswa adalah dengan
melibatkan mahasiswa ke dalam diskusi. Akan tetapi strategi ini masih belum
bisa terealisasikan secara sempurna dikarenakan hanya beberapa mahasiswa
yang menonjol saja yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi
berlangsung, sedangkan sebagian besar mahasiswa yang lain hanya mampu
terdiam menyimak. Suasana kelas perlu dirancang agar seluruh mahasiswa
mampu berinteraksi satu sama lain untuk menyelesaikan tugas maupun
memecahkan masalah yang diberikan oleh pengajar (dosen).
Cooperative Learning merupakan strategi pembelajaran yang berhasil dengan
menggunakan kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk mencapai hasil
yang maksimal dengan menerapkan lima unsur pokok yaitu saling
ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian

8
bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam model Cooperative Learning perlu
adanya penggunaan teknologi berupa komputer agar mahasiswa terampil dalam
memanfaatkan media komputer dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,
hasil belajar tidak hanya meliputi penguasaan materi, tetapi juga keterampilan
berproses mahasiswa. Hasil belajar diperoleh dengan cara mengunakan tes
tertulis, tes lisan, tes perbuatan atau observasi serta tugas kelompok dan
individu.
Dari hasil analisis, sebanyak 56% mahasiswa masuk dalam kategori
terampil, 22% cukup terampil, 19% sangat terampil dan hanya 3% saja yang tidak
terampil dalam pemanfaatan media komputer. Maka hal ini mengindikasikan
bahwa pengaruh keterampilan berproses dalam penerapan model Cooperative
Learning berbantu komputer terhadap hasil belajar mahasiswa adalah cukup
besar. Dimana keterampilan berproses ini dinilai dari cara presentasi dan hasil
tugas kelompok mahasiswa.

Belajar akan efektif jika situasi kondusif terwujud saat berlangsungnya


proses pembelajaran, yaitu berupa interaksi positif antara dosen dan mahasiswa
ataupun antar mahasiswa di dalam kelas. Dalam kondisi yang kondusif ini,
mahasiswa menjadi tertantang untuk bertanya, mengerjakan tugas,
mengungkapkan pendapat/ide, serta menanggapi sesuatu karena mahasiswa
merasa nyaman dan tidak takut untuk melakukan suatu kesalahan di dalam
proses belajar. Berdasarkan uji banding antara dua model pembelajaranpun
didapatkan kesimpulan bahwa model Cooperative Learning lebih efektif
dibanding model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar
mahasiswa.
Model Cooperative Learning mampu menciptakan kondisi yang kondusif
dalam proses pembelajaran mahasiswa. Dengan modelCooperative
Learning, mahasiswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk belajar dan
bertanggung jawab akan keberhasilan belajar semua anggota kelompok. Ada 3
manfaat yang akan didapatkan mahasiswa pada penggunaan model Cooperative
Learning ini, yaitu; penghargaan terhadap kelompok yang berhasil, tanggung
jawab masing-masing anggota kelompok serta kesamaan kesempatan untuk
berhasil.

9
2.1.4 Tujuan Membuat Ringkasan
Karangan memiliki sebuah tema atau topik utama. Tema atau
topik utama itu,kemudian dikembangkan menjadi rangkaian
bagian-bagian karangan yang terdiri atas paragraf-paragraf.
Kemudian, setiap paragraf memiliki sebuah tema atau
pokok  pikiran utama yang mendukung tema atau topik utama
karangan. Untuk memahami sebuah makna karangan atau buku,
pembaca harus dapat memahami tema atau pokok  pikiran utama
yang terkandung dalam setiap paragraf yang membentuk
keseluruhan karangan atau buku itu. Tema atau pokok pikiran
utama tersebut dapat ditemukan pada bagian awal, akhir, atau
awal, dan akhir paragraf atau mungkin tersirat. (Mulyati, 2007 :
9.16).Guna memahami dan mengingat isi suatu bahan atau
bacaan atau buku anda dapat menuliskan ringkasan bahan
bacaan atau buku yang sudah anda baca. Untuk tujuan itu, Anda
dapat terlebih dahulu mencatat tema atau pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam setiap paragraf atau setiap bagian bacaan
atau buku. Kemudian, dengan memanfaatkan bahan catatan itu,
Anda dapat menuliskan ringkasan isi bacaan atau buku dengan
menggunakan kata-kata Anda sendiri. (Mulyati, 2007 : 9.16).
ringkasan dibuat untuk memendekkan sebuah karangan
yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan harus
memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan.
Karena tujuan ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi
dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan
untuk membimbing seseorang agar dapat membaca karangan
dengan cepat.
Jadi salah satu tujuan dari membuat ringkasan yaitu untuk
membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam
waktu singkat dan menghemat waktu. (Alfiaini, 2011 : 2).
seorang penulis ringkasan tidak akan membuat ringkasan yang
baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat
membeda-bedakan gagasan utama dan gagasan
tambahan.Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat
gagasan itu akan membantunya untuk mengasah kemampuan
dalam gaya bahasa, dan menghindari pemakaian uraian panjang
lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut. (Alfiani,
2011 : 2 ).

10
2.2 ABSTRAK
2.2.1 Pengertian Abstrak
Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi
tulisan sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi
untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca.
Sedangkan pengertian khusus abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak
mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara
simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak
dialami secara langsung.
Jadi abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan
kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Pemahaman akan pengertian abstrak
sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi.
Sebagaimana tertera di atas, suatu perikatan adalah suatu pengertian abstrak
(dalam arti tidak dapat dilihat dengan mata), maka suatu perjanjian adalah suatu
peristiwa atau kejadian yang konkret. Misalnya : Perjanjian jual beli.

2.2.2 Fungsi Abstrak


Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat
perihal hasil penelitian yang telah dibuat. uraian yang hanya satu halaman
tersebut memudahkan abstrak dimasukkan dalam jaringan internet. hal ini
dimaksudkan memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus
membaca keseluruhan penelitian yang berlembar lembar. sehingga abstrak
membantu anda dalam mencari referensi dalam penelitian yang anda cari.
Adanya abstrak akan menghindari tindakan plagiasi oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab. Sebuah penelitian akan terlindungi jika hanya abstraknya
saja yang ditampilkan dan diperluas di internet.

2.2.3 Jenis Abstrak


Abstrak diklasifikasikan dalam dua jenis berikut ini :
a) Abstrak indikatif adalah abstrak yang menya'ikan uraian secara
singkatmengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau
karya ilmiah lengkapnya.Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca
mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya
dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka,
pembaca dapat mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu
dibaca atau tidak. 
b) Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli
dengan menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga
pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk
mendalaminya. Dalam abstrak informatif,disajikan keseluruhan
tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul,  penulis, institusi,
tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan
simpulan.

2.2.4 Karakteristik Abstrak


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan abstrak adalah
11
sebagai berikut :
a) Bentuk tulisan bersifat : (a) informative, kualitatif, atau kuantitatif,
bergantung jenis laporan atau karya ilmmiah (b) deskriftif, analisis,
induktif atau dedukatif bergantung pada jenis laporan atau karya
ilmiah. 
b) Abstrak disa'ikan secara singkat, terdiri atas 200 s.d. 300 kata
atau sekitar 7 s.d.10 paragraf dan diletakkan sebelum daftar isi.

c) Abstrak tidak memuat latar belakang, contoh, penjelasan berupa


alat, cara kerja, dan proses yang sudah dikenal atau lazim.

d) Abstrak hanya memuat metode kerja dari pengumpulan data


sampai penyimpulandan data yang sudah diolah.

e) Dalam penyusunan abstrak, perlu diperhatikan ketelitian


penyajian sumber informasi asli secara cermat, mudah dipahami,
dan menggunakan kata atau istilah yang sama dengan tulisan
aslinya.

f) Pengetikan berspasi satu, menggunakan tipe tulisan standar


times newroman  atau arial, dengan ukuran tulisan 12 pt.

2.2.5 Cara Membuat Abstrak

Cara membuat abstrak yaitu:

Pertama, latar belakang masalah menyebutkan situasi/kondisi yang


menimbukan masalah dan perlu untuk dikaji secara ilmiah. Latar belakang ini
hendaknya sungguh-sungguh aktual dan menarik bagi pembaca yang dinyatakan
dalam dua atau tiga kalimat. Keberhasilan dalam menggambarkan latar belakang
masalah itu dengan menarik, mendorong pembaca meneruskan membaca
abstrak sampai selesai dan keseluruhan isi naskah. Sebaliknya, kegagalan
menarik perhatian pembaca melalui latar belakang masalah ini, dapat membuat
pembaca tidak melanjutkan membacanya.

Kedua, rumusan masalah menyatakan hal pokok yang dibahas atau


pertanyaan yang akan dijawab dalam tulisan berikutnya. Masalah hendaknya
dirumuskan dengan singkat tanpa rincian, walaupun dalam isi tulisan masih
dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan. Sudah barang tentu rumusan
masalah terkait langsung dengan latar belakang masalah yang diuraikan
sebelumnya. Biasanya masalah tersebut dirumuskan hanya dalam satu kalimat
pendek.

Ketiga, pendekatan atau metodologi yang dipergunakan dalam mengkaji


masalah itu disebutkan yang utama saja , misalnya menyebutkan populasi tetapi
tidak menyebutkan teknik sampling dan jumlah sampel. Dalam menuliskan tentang
metodologi dihindari rumus-rumus statistik dalam pengolahan dan analisis data,
jadi sangat bersifat deskriptf dan singkat.

12
Keempat, hasil berisi inti jawaban atau temuan yang diperoleh dari
pembahasan yang dilakukan. Hasil hendaknya disebutkan secara nyata tetapi
tidak rinci dan kalau perlu dapat mencantumkan data kuantitatif. Hendaknya tetap
dijaga agar informasi singkat tentang hasil itu menimbulkan keinginan pembaca
mengetahui lebih rinci dan lengkap sehingga menggugahnya membaca isi
naskah secara lengkap. Apabila rumusan hasil dituliskan secara lengkap dapat
mengurangi motivasi pembaca membaca isi naskah secara lengkap karena
merasa telah mengetahui hasilnya dengan membaca abstrak.

Kelima, kalau hasil kajian menggambarkan temuan atau sintesis dari


pembahasan, maka kesimpulan menujukan arti dan implikasi hasil kajian.
Kesimpulan, termasuk saran yag diajukan atas dasar hasil /temuan kajian. Sudah
barang tentu kesimpulan menjawab pertanyaan atau masalah yang dikemukakan
sebelumnya. Mengingat ketentuan dalam menulis abstrak, khususnya berkaitan
dengan panjangnya abstrak, kesimpulan dirumuskan secara padat tetapi
menggambarkan inti kajian. Uraian tentang latar belakang masalah,
pendekatan/metode, hasil, dan kesimpulan disusun secara ringkas, terintegrasi,
koheren, dan informatif dalam satu paragraf yang utuh dan berdiri sendiri.

Contoh Abstrak:

ABSTRAK

Gunawan: PENGARUH GAYA KERJA MANAJERIAL, KOMUNIKASI


INTERPERSONAL DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA
GURU SMA NEGERI SURAKARTA: Program Studi Magister
Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Universitas
Slamet Riyadi Surakarta, 2006.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kerja
manajerial, komunikasi interpersonal dan motivasi secara sendiri-
sendiri dan bersama-sama terhadap prestasi kerja guru SMA Negeri
Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan membagikan
kuesioner kepada guru-guru SMA Negeri Surakarta. Responden
penelitian dipilih secara proporsional random sampling terhadap guru-
guru SMA Negeri Surakarta yang banyak anggota populasinya 654
orang. Sampel diambil secara random sebanyak 65 responden. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah program SPSS
Versi 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima , yang
berarti bahwa terdapat pengaruh yang positif antara gaya kerja
manajerial terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar 0,275
dan signifikansi sebesar 0.011; pengaruh komunikasi interpersonal
terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar 0,409 dan
signifikansi sebesar 0,000 dan pengaruh motivasi.

terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar 0,266 dan


signifikansi sebesar 0,062.
13
Gaya kerja manajerial, komunikasi interpersonal dan motivasi secara
bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja guru. Dalam
penelitian ini ditemukan bahwa komunikasi interpersonal paling
dominan yang mempengaruhi prestasi kerja guru. Dengan demikian
komunikasi interpersonal perlu mendapat perhatian secara khusus.
Kata kunci: Gaya Kerja Manajerial, Komunikasi Interpersonal,
Motivasi dan Prestasi Kerja.

2.2.6 Tujuan Membuat Abstrak


Tujuan pembuatan abstrak adalah untuk menggambarkan
keseleruhan isi konsep dari sebuah gagasan yang ada dalam tulisan.

BAB 3
14
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ringkasan berasal dan bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat,


pendek dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk
karangan panjang yang dihadirkan dalam jumlah singkat. Suatu ringkasan
disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya dengan
berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada didalam tulisan aslinya
yang panjang itu. Dengan demikian, sebuah ringkasan adalah sebuah karangan
yang kehilangan hiasan, keindahan, ilustrasi, dan keterangan yang bertele-tele.

Cara membuat ringkasan (1) membaca naskah asli sampai paham,


bahkan berkali-kali, (2) mencatat beberapa gagasan dari semua paragraf, dan
(3) mengadakan reproduksi.

Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi


tulisan sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi
untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca.

Sedangkan pengertian khusus abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak


mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara
simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak
dialami secara langsung.

Cara membuat abstrak, (1) latar belakang masalah, (2) rumusan


masalah, (3) pendekatan atau metodologi, (4) hasil, dan (5) kesimpulan.

3.2 SARAN

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami


mengharapkan bagi pembaca agar memberi kritik terhadap makalah ini sehingga
kami sebagai penyusun dapat mengetahui kekurangan makalah ini dan dapat
memperbaikinya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memperluas


pengetahuan pembaca tentang Ringkasan dan Abstrak.

DAFTAR PUSTAKA

15
http://bintangsitepu.wordpress.com/2010/09/30/teknik-membuat-abstrak/

http://www.pengertiannya.com/2013/11/pengertian-abstrak.html

http://xiccasoul.wordpress.com/2013/11/06/langkah-langkah-membuat-
ringkasan-resume-contohnya/

E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia.


Akademika Pressindo

16
17

Anda mungkin juga menyukai