KELOMPOK VI :
MUSDALIFAH K (K.21.01.025)
PUTU PEGI ARIYANTI (K.21.01.034)
DEA PUTRI DWIYANI (K.21.01.006)
POPI ASTIARI (K.21.01.032)
DEA PUTRI ULANDARI (K.21.01.007)
HERDIANI (K.21.01.018)
NURUL SAKINAH.W (K.21.01.030)
RACHMI ANGRAENI (K.21.01.035)
RASMIATI (K.21.01.037 )
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah Bahasa Indonesia tentang “RINGKASAN DAN
ABSTRAK”
Penyusun
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Untuk sampai pada ringkasan yang baik, cara yang dapat dilakukan oleh
penulis adalah menghilangkan segala macam ‘hiasan’ dalam teks yang akan
diringkas. Yang dimaksud dengan ‘hiasan’ di sini dapat berupa (1) ilustrasi atau
contoh, (2) keindahan gaya bahasa, dan (3) penjelasan yang terperinci.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian ringkasan
2. Ciri-ciri ringkasan
3. Cara membuat ringkasan
4. Tujuan membuat ringkasan
5. Pengertian abstrak
6. Fungsi abstrak
7. Jenis abstrak
8. Karakteristik abstrak
9. Cara membuat abstrak
10. Tujuan membuat abstrak
1.3 Tujuan
5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 RINGKASAN
2.1.1 Pengertian Ringkasan
Penulis ringkasan harus memahami isi tulisan asli. Dia berbicara sebagai
“penyambung lidah”. Akan tetapi hasil ringkasannya itu dapat dipandang sebagai
karangan yang bersudut pandang orang ketiga sehingga gaya kalimat langsung
dapat dijadikan kalimat tidak langsung dengan memanfaatkan kata bahawa
dalam ringkasan itu. Sebaliknya, penulis ringkasan tidak dapat melepaskan
dirinya dari diri penulis asli dalam hal kesan yang dimunculkan oleh ringkasannya
itu. Oleh sebab itu, ringkasan tetap mempertahankan keberadaan isi bab per
bab, bagian per bagian dengan sangat memedulikan tata urutan yang ada di
karangan asli.
6
Pembacaan tersebut dapat dilakukan berkali-kali agar pembaca
tersebut memahami benar-benar isi karangan itu. Kegiatan ini dapat
berlanjut dengan baik jika pembaca selalu menghubungkan bacaan itu
dengan kesatuan bacaan, seperti selalu mengingat judul karangan, selalu
memperhatikan daftar isi buku, dan selalu mengingat urutan bacaan.
Dalam membaca karangan itu permbaca tidak harus mengambil apa yang
tersirat, tetapi lebih ditekankan pada hal-hal yang tersurat dan
hubungannya dengan yang tersirat. Maksudnya, pembaca tidak boleh
terlalu jauh mengartikan apa yang tertulis dengan hal-hal yang difikirkan
oleh pembaca. Oleh sebab itu, pembaca harus memahami benar-benar
apa yang dipikirikan oleh penulis didalam tulisannya itu. Dengan
membaca secara cermat apa yang tertulis itu, pembaca akan dapat
mengetahui sudut pandang pengarang serta kesan umum yang ada
didalam tulisan itu.
3. Mengadakan Reproduksi
Mengadakan reproduksi dimaksudkan adalah penulisan ringkasan
yang telah dibaca itu. Penulisan ringkasan itu dapat dilakukan setelah
melalui dua tahap pertama. Penulisan itu didasarkan urutan yang terdapat
pada sumber asli atau karangan aslinya. Jadi, penulisan ringkasan tidak
dilakukan secara sembarang, tetapi dilakukan sesuai dengan urutan
tulisan aslinya. Oleh sebab itu, pada saat tahap pencatatan, sudah dapat
digambarkan urutan paragraf tulisan asli itu. Dalam tulisan ringkasan ini,
kalimat-kalimat tulisan asli harus dihindari. Kalimat yang dipakai adalah
kalimat penulis ringkasan itu sendiri. Oleh sebab itu, dapat dikatakan
bahwa ringkasan itu adalah hasil penulisan sendiri terhadap suatu tulisan
atau wacana.
7
Ringkasan yang dihasilkan itu sebaiknya memakai kalimat yang
pendek-pendek. Kalimat-kalimat majemuk sebaiknya dihindari kalau tidak
terpaksa. Ilustrasi yang penjelasannnya yang panjang dihilangkan.
Kutipan langsung disampaikan dengan kutipan tidak langsung.
Ringkasan tidak boleh diisi dengan interprestasi sendiri. Orang
yang meringkas itu tidak dapat menandakan gagasan sendiri dalam
ringkasannya. Jika itu tidak dihiraukan, tentu ringkasan itu bukanlah
ringkasan lagi namanya.
Jika ringkasan menggunakan sudut pandang orang pertama
tunggal, ringkasan harus menggunakan sudut pandang orang ketiga
tunggal. Dengan demikian, suatu dialog juga harus diringkas dengan
memakai kalimat-kalimat berita dengan sudut pandang orang ketiga.
Biasanaya suatu ringkasan ditentukan panjang ringkasan itu.
Misalnya, ringkasan itu harus sebanyak 50% dari tulisan asli. Untuk itu,
penulis ringkasan harus menghitung kata yang dipakai untuk menuliskan
ringkasan itu.
Contoh Ringkasan:
RESUME
IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN
KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA I PADA
MAHASISWA PGSD
Trimurti
Jurnal Kependidikan Vol.39, No.2, November 2009 Universitas Negeri Semarang
8
bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam model Cooperative Learning perlu
adanya penggunaan teknologi berupa komputer agar mahasiswa terampil dalam
memanfaatkan media komputer dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,
hasil belajar tidak hanya meliputi penguasaan materi, tetapi juga keterampilan
berproses mahasiswa. Hasil belajar diperoleh dengan cara mengunakan tes
tertulis, tes lisan, tes perbuatan atau observasi serta tugas kelompok dan
individu.
Dari hasil analisis, sebanyak 56% mahasiswa masuk dalam kategori
terampil, 22% cukup terampil, 19% sangat terampil dan hanya 3% saja yang tidak
terampil dalam pemanfaatan media komputer. Maka hal ini mengindikasikan
bahwa pengaruh keterampilan berproses dalam penerapan model Cooperative
Learning berbantu komputer terhadap hasil belajar mahasiswa adalah cukup
besar. Dimana keterampilan berproses ini dinilai dari cara presentasi dan hasil
tugas kelompok mahasiswa.
9
2.1.4 Tujuan Membuat Ringkasan
Karangan memiliki sebuah tema atau topik utama. Tema atau
topik utama itu,kemudian dikembangkan menjadi rangkaian
bagian-bagian karangan yang terdiri atas paragraf-paragraf.
Kemudian, setiap paragraf memiliki sebuah tema atau
pokok pikiran utama yang mendukung tema atau topik utama
karangan. Untuk memahami sebuah makna karangan atau buku,
pembaca harus dapat memahami tema atau pokok pikiran utama
yang terkandung dalam setiap paragraf yang membentuk
keseluruhan karangan atau buku itu. Tema atau pokok pikiran
utama tersebut dapat ditemukan pada bagian awal, akhir, atau
awal, dan akhir paragraf atau mungkin tersirat. (Mulyati, 2007 :
9.16).Guna memahami dan mengingat isi suatu bahan atau
bacaan atau buku anda dapat menuliskan ringkasan bahan
bacaan atau buku yang sudah anda baca. Untuk tujuan itu, Anda
dapat terlebih dahulu mencatat tema atau pokok-pokok pikiran
yang terkandung dalam setiap paragraf atau setiap bagian bacaan
atau buku. Kemudian, dengan memanfaatkan bahan catatan itu,
Anda dapat menuliskan ringkasan isi bacaan atau buku dengan
menggunakan kata-kata Anda sendiri. (Mulyati, 2007 : 9.16).
ringkasan dibuat untuk memendekkan sebuah karangan
yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan harus
memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan.
Karena tujuan ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi
dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan
untuk membimbing seseorang agar dapat membaca karangan
dengan cepat.
Jadi salah satu tujuan dari membuat ringkasan yaitu untuk
membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam
waktu singkat dan menghemat waktu. (Alfiaini, 2011 : 2).
seorang penulis ringkasan tidak akan membuat ringkasan yang
baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat
membeda-bedakan gagasan utama dan gagasan
tambahan.Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat
gagasan itu akan membantunya untuk mengasah kemampuan
dalam gaya bahasa, dan menghindari pemakaian uraian panjang
lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut. (Alfiani,
2011 : 2 ).
10
2.2 ABSTRAK
2.2.1 Pengertian Abstrak
Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi
tulisan sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi
untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca.
Sedangkan pengertian khusus abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak
mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara
simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak
dialami secara langsung.
Jadi abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan
kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Pemahaman akan pengertian abstrak
sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi.
Sebagaimana tertera di atas, suatu perikatan adalah suatu pengertian abstrak
(dalam arti tidak dapat dilihat dengan mata), maka suatu perjanjian adalah suatu
peristiwa atau kejadian yang konkret. Misalnya : Perjanjian jual beli.
12
Keempat, hasil berisi inti jawaban atau temuan yang diperoleh dari
pembahasan yang dilakukan. Hasil hendaknya disebutkan secara nyata tetapi
tidak rinci dan kalau perlu dapat mencantumkan data kuantitatif. Hendaknya tetap
dijaga agar informasi singkat tentang hasil itu menimbulkan keinginan pembaca
mengetahui lebih rinci dan lengkap sehingga menggugahnya membaca isi
naskah secara lengkap. Apabila rumusan hasil dituliskan secara lengkap dapat
mengurangi motivasi pembaca membaca isi naskah secara lengkap karena
merasa telah mengetahui hasilnya dengan membaca abstrak.
Contoh Abstrak:
ABSTRAK
BAB 3
14
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
15
http://bintangsitepu.wordpress.com/2010/09/30/teknik-membuat-abstrak/
http://www.pengertiannya.com/2013/11/pengertian-abstrak.html
http://xiccasoul.wordpress.com/2013/11/06/langkah-langkah-membuat-
ringkasan-resume-contohnya/
16
17