Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RINGKASAN DAN ABSTRAK


LAPORAN INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

DENGAN IBUK

RINDA LESTARI,M.Pd

disusun oleh kelompok 4 :

GINA ANDRIANI(2200212052)

JELI ANJELINA (2200212056)

LAURA SIWANDRI (2200212058)

ORLANDA ZULFIKA (2200212062)

QORRY SUENDI AULIA (2200212063)

RACHEL NOFILLA PUTRI (2200212064)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

BUKITTINGGI

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah Bahasa Indonesia tentang "RINGKASAN DAN ABSTRAK ”Dalam pembuatan makalah
ini kami mendapat bantuan dari beberapa pihak, maka pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada dosen pengajar Bapak Nikson
Tampubolon yang telah memberikan kesempatan kepada kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan kepada teman kami penanggung jawab materi Bahasa
Indonesia yaitu Fanny Sri Ulina yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Kepada orang tua kami yang telah memberikan bantuan materi mau pun doa sehingga
pembuatan makalah ini dapat selesai. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu yang membantu makalah ini kami ucapakan terima kasih.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk
itu kami menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
sempurna. Dengan demikian kami mengucapakan terima kasih.

Bukittinggi,21 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................4
1.3 TUJUAN........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.1 RINGKASAN..................................................................................................................................6
2.2 ABSTRAK......................................................................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................12
3.2 SARAN........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menyajikan kembali sebuah tulisan yang panjang ke dalam bentuk yang pendek
disebut meringkas. Tindakan meringkas dapat dilakukan terhadap berbagai jenis teks, di
antaranya ringkasan atas novel, ringkasan atas buku laporan tahunan, dan ringkasan atas
sebuah bab sebuah buku

Untuk sampai pada ringkasan yang baik, cara yang dapat dilakukan oleh penulis
adalah menghilangkan segala macam hiasan dalam teks yang akan diringkas. Yang dimaksud
dengan 'hiasan di sini dapat berupa (1) ilustrasi atau contoh, (2) keindahan gaya bahasa, dan
(3) penjelasan yang terperinci.

Sebuah ringkasan memiliki beberapa ciri Pertama, penulis haruslah


mempertahankan urutan pikiran dan cara pandang penulis asli. Kedua, penulis harus
bersifat netral, dalam arti tidak memasukan pikiran, ide, maupun opininya ke dalam
ringkasa yang dibuatnya. Ketga, ringkasan yang dibuat haruslah mewakili gaya asli
penulisnya, bukan gaya pembuat singkasan. Dengan membaca teks asli secara berulang-
ulang, menandai kalimat topik setiap paragraf, dan menghilangkan segala macam hiasan,
penulis akan dapat membuat sebuah ringkasan yang baik.

Dalam bahasa Indonesia juga dikenal dengan abstrak yang terkadang sulit
membedakan dengan ringkasan. Abstrak adalah karangan ringkas berupa rangkuman. Istilah
ini lazim digunakan dalam penulisan ilmiah. Oleh karena itu, abastark terikat dengan aturan
penulisan ilmiah. Dalam sebuah abstrak setidaknya ada hal-hal berkut: (1) latar belakang
atau alasan atas topik yang dipilih, (2) tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis: (3)
metode atau bahan yang digunakan dalam penelitian; (4) keluaran atau kesimpulan atas
penelitian.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah
yang dikaji dalam makalah ini:

1. Pengertian ringkasan
2. Cara membuat ringkasan
3. Pengertian abstrak
4. Cara membuat abstrak

4
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah:

1. Mengetahui apa itu ringkasan


2. Mengetahui cara pembuatan ringkasan
3. Mengetahui apa itu abstrak
4. Mengetahui cara pembuatan abstrak

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 RINGKASAN
A. Pengertian Ringkasan

Ringkasan berasal dan bentuk dasar ringkas yang berarti singkat,pendek dari bentuk
yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang
dihadirkan dalam jumlah singkat Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek
dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada didalam
tulisan aslinya yang panjang itu. Dengan demikian, sebuah ringkasan adalah sebuah
karangan yang kehilangan hiasan, keindahan, ilustrasi, dan keterangan yang bertele-tele.

Penulis ringkasan harus memahami isi tulisan asli. Dia berbicara sebagai "penyambung
lidah". Akan tetapi hasil ringkasannya itu dapat dipandang sebagai karangan yang bersudut
pandang orang ketiga sehingga gaya kalimat langsung daat dijadikan kalimat tidak langsung
dengan memanfaatkan kata bahawa dalam ringkasan itu. Sebaliknya, penulis ringkasan tidak
dapat melepaskan dirinya dari diri penulis asli dalam hal kesan yang dimunculkan oleh
ringkasannya itu. Oleh sebab itu, ringkasan tetap mempertahankan keberadaan isi bab per
bab, bagian per bagian dengan sangat memadulikan tata urutan yang ada di karangan asli.

B. Cara Membuat Ringkasan

Beberapa hal dalam meringkas karangan perlu diperhatikan oleh penulis ringkasan. Yang
perlu diketahui adalah bahwa ringkasaan itu tidak akan terwujud andaikata penulis
ringkasan tidak membaca buku asli dengan baik. Oleh sebab itu, langkah yang dilakukan
oleh penulis ringkasan adalah (1) membaca naskah asli sampai paham, bahkan berkali-kali,
(2) mencatat beberapa gagasan dari semua paragraf, dan (3) mengadakan reproduksi.

1. Membaca naskah

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh penulis ringkasan adalah membaca naskah
asli. Pembacaan tersebut dapat dilakukan berkali-kali agar pembaca tersebut memahami
benar-benar isi karangan itu. Kegiatan ini dapat berlanjut dengan baik jika pembaca selalu
menghubungkan bacaan itu dengan kesatuan bacaan, seperti selalu mengingat judul
karangan, selalu memperhatikan daftar isi buku, dan selalu mengingat urutan bacaan.Dalam
membaca karangan itu permbaca tidak harus mengambil apa yang tersirat, tetapi lebih
ditekankan pada hal-hal yang tersurat dan hubungannya dengan yang tersirat.

6
Maksudnya, pembaca tidak boleh terlalu jauh mengartikan apa yang tertulis dengan
hal-hal yang difikirkan oleh pembaca.Oleh sebab itu, pembaca harus memahami benar-
benar apa yang dipikirkan oleh penulis didalam tulisannya itu. Dengan membaca secara
cermat apa yang tertulis itu, pembaca aakan dapaat mengetahui sudut pandang pengarang
serta kesan umum yang ada didalam tulisan itu.

2. Mencatat Gagasan Utama

Pencatatan gagasan utama adalah pencatatan bagian yang penting-penting.Gagasan


utama itu dapat berupa inti bacaan, seumpama, jika tulisan itu merupakan perjalanan
sejarah raja-raja suatu kerajaan yang dicentakan dengan berbagai gaya pemerintahannya,
catatan itu dapat berupa nama raja dan tahunnya. Kemudian, catatan itu dapat berupa
tempat-tempat kedudukan raja itu masing-masing. Hasil pencatatan ini dapat dipakai untuk
menuliskan kembali ringkasannya sehingga catatan itu berguna untuk pemandu penulisan
itu. Dengan pencatatan itu dapat juga diketahui bagian mana yang perlu dan bagian mana
pula yang tidak diperlukan didalam menulis ringkasan. Jadi, pencatatan gagasan utama itu
bertujuan untuk (1) mengendalikan pikiran pembaca dalam penulisan ringkasan, dan (2)
memilah hal-hal yang penting dan tidak penting.

3. Mengadakan Reproduksi

Mengadakan reproduksi dimaksudkan adalah penulis ringkasan yang telah dibaca itu.
Penulisan ringkasan itu dapat dilakukan setelah melalui dua tahap pertama. Penulisan itu
didasarkan urutan yang terdapat pada sumber asli atau karangan aslinya. Jadi, penulisan
ringkasan tidak dilakukan secara sembarang, tetapi dilakukan sesuai dengan urutan tulisan
aslinya. Oleh sebab itu, pada saat tahap pencatatan, sudah dapat digambarkan urutan
paragraf tulisan asli itu. Dalam tulisan ringkasan ini, kalimat-kalimat tulisan asli harus
dihindari. Kalimat yang dipakai adalah kalimat penulis ringkasan itu sendiri. Oleh sebab itu,
dapat dikatakan bahwa ringkasan itu adalah hasil penulisan sendiri terhadap suatu tulisan
atau wacana.

Ringkasan yang dihasilkan itu sebaiknya memakai kalimat yang pendek-pendek. Kalimat-
kalimat majemuk sebaiknya dihindari kalau tidak terpaksa. Ilustrasi yang penjelasannya yang
panjang dihilangkan Kutipan langsung disampaikan dengan kutipan tidak langsung.
Ringkasan tidak boleh diisi dengan interprestasi sendiri. Orang yang meringkas itu tidak
dapat menandakan gagasan ssendiri dalam ringkasannya. Jika itu tidak dihiraukan, tentu
ringkasan itu bukanlah ringkasan lagi namanya.Jika ringkasan menggunakan sudut pandang
orang pertama tunggal, ringkasan harus menggunakan sudut pandang orang ketiga tunggal.

7
Dengan demikian, suatu dialog juga harus diringkas dengan memakai kalimat-kalimat
berita dengan sudut pandang orang ketiga. Biasanaya suatu ringkasan ditentukan panjang
ringkasan itu. Misalnya, ringkasan itu harus sebanyak 50% dari tulisan asli. Untuk itu, penulis
ringkasan harus menghitung kata yang dipakai untuk menuliskan ringkasan itu.

Contoh Ringkasan :

RESUME

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN KOMPUTER DALAM


PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA I PADA MAHASISWA PGSD

Trimurti

Jumal Kependidikan Vol.39, No.2, November 2009 Universitas Negeri Semarang

Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, seringkali banyak mahasiswa yang enggan
untuk bertanya kepada dosen saat ia merasa kurang memahami materi yang sedang
dipelajari sehinggaa suasana kelas menjadi pasif. Strategi pengajar (dosen) untuk
membangun keaktifan mahasiswa adalah dengan melibatkan mahasiswa ke dalam diskusi.
Akan tetapi strategi ini masih belum bisa terealisasikan secara sempuma dikarenakan hanya
beberapa mahasiswa yang menonjol saja yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi
berlangsung, sedangkan sebagian besar mahasiswa yang lain hanya mampu terdiam
menyimak. Suasana kelas perlu dirancang agar seluruh mahasiswa mampu berinteraksi satu
sama lain untuk menyelesaikan tugas maupun memecahkan masalah yang diberikan oleh
pengajar (dosen).

Cooperative Learning merupakan strategi pembelajaran yang berhasil dengan menggunakan


kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk mencapai hasil yang maksimal dengan
menerapkan lima unsur pokok yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab
individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam model
Cooperative Learning pertu adanya penggunaan teknologi berupa komputer agar
mahasiswa terampil dalam memanfaatkan media komputer dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, hasil belajar tidak hanya meliputi penguasaan materi, tetapi juga
keterampilan berproses mahasiswa. Hasil belajar diperoleh dengan cara mengunakan tes
tertulis, tes lisan, tes perbuatan atau observasi serta tugas kelompok dan individu,Dari hasil
analisis, sebanyak 56% mahasiswa masuk dalam kategori terampil 22% cukup terampil, 19%
sangat terampil dan hanya 3% saja yang tidak terampil dalam pemanfaatan media
komputer. Maka hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh keterampilan berproses dalam
penerapan model Cooperative Leaming berbantu komputer terhadap hasil belajar
mahasiswa adalah cukup besar.

8
Dimana keterampilan berproses ini dinilai dari cara presentasi dan hasil tugas kelompok
mahasiswa.Belajar akan efektif jika situasi kondusif terwujud saat berlangsungnya proses
pembelajaran, yaku berupa interaksi positif antara dosen dan mahasiswa ataupun antar
mahasiswa di dalam kelas. Dalam kondisi yang kondusif ini, mahasiswa menjadi tertantang
untuk bertanya mengerjakan tugas, mengungkapkan pendapatide, serta menanggapi
sesuatu karena mahasiswa merasa nyaman dan tidak takut untuk melakukan suatu
kesalahan di dalam proses belajar. Berdasarkan uji banding antara dua model
pembelajaranpun didapatkan kesimpulan bahwa model Cooperative Learning lebih efektif
dibanding model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa

Model Cooperative Learning mampu menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses
pembelajaran mahasiswa. Dengan model Cooperative Learning, mahasiswa dapat bekerja
sama dalam kelompok untuk belajar dan bertanggung jawab akan keberhasilan belajar
semua anggota kelompok. Ada 3 manfaat yang akan didapatkan mahasiswa pada
penggunaan model Cooperative Learning ini, yaitu: penghargaan terhadap kelompok yang
berhasil, tanggung jawab masing-masing anggota kelompok serta kesamaan kesempatan
untuk berhasil.

2.2 ABSTRAK
A. Pengertian Abstrak

Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga
pada tulisan, la menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara
singkat kepada pembaca.

Sedangkan pengertian khusus abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada
obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual
serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung.

Jadi abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang
dilepas dari objek tertentu. Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih dianggap
sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi Sebagaimana tertera di atas, suatu perikatan
adalah suatu pengertian abstrak (dalam arti tidak dapat dilihat dengan mata), maka suatu
perjanjian adalah suatu peristiwa atau kejadian yang konkret. Misalnya: Perjanjian jual beli

9
B. Cara Membuat Abstrak

Cara membuat abstrak yaitu:

Pertama, latar belakang masalah menyebutkan situasi/kondisi yang menimbukan


masalah dan perlu untuk dikaji secara ilmiah. Latar belakang ini hendaknya sungguh-
sungguh aktual dan menarik bagi pembaca yang dinyatakan dalam dua atau tiga kalimat.
Keberhasilan dalam menggambarkan latar belakang masalah itu dengan menarik,
mendorong pembaca meneruskan membaca abstrak sampai selesai dan keseluruhan isi
naskah. Sebaliknya, kegagalan menarik perhatian pembaca melalui latar belakang masalah
ini, dapat membuat pembaca tidak melanjutkan membacanya.

Kedua, rumusan masalah menyatakan hal pokok yang dibahas atau pertanyaan yang
akan dijawab dalam tulisan berikutnya. Masalah hendaknya dirumuskan dengan singkat
tanpa rincian, walaupun dalam isi tulisan masih dikembangkan menjadi beberapa
pertanyaan. Sudah barang tentu rumusan masalah terkait langsung dengan latar belakang
masalah yang diuraikan sebelumnya. Biasanya masalah tersebut dirumuskan hanya dalam
satu kalimat pemdek

Ketiga, pendekatan atau metodologi yang dipergunakan dalam mengkaji masalah itu
disebutkan yang utama saja, misalnya menyebutkan populasi tetapi tidak menyebutkan
teknik sampling dan jumlah sampel. Dalam menuliskan tentang metodologi dihindari rumus-
rumus statistik dalam pengolahan dan analisis data, jadi sangat bersifat deskriptf dan singkat

Keempat, hasil berisi infi jawaban atau temuan yang diperoleh dari pembahasan
yang dilakukan. Hasil hendaknya disebutkan secara nyata tetapi tidak rinci dan kalau perlu
dapat mencantumkan data kuantitatif. Hendaknya tetap dijaga agar informasi singkat
tentang hasil itu menimbulkan keinginan pembaca mengetahui lebih rind dan lengkap
sehingga menggugahnya membaca isi naskah secara lengkap. Apabila rumusan hasil
dituliskan secara lengkap dapat mengurangi motivasi pembaca membaca isi naskah secara
lengkap karena merasa telah mengetahui hasilnya dengan membaca abstrak.

Kelima, kalau hasil kajian menggambarkan temuan atau sintesis dari pembahasan,
maka kesimpulan menujukan arti dan implikasi hasil kajian. Kesimpulan, termasuk saran yag
diajukan atas dasar hasil /temuan kajian. Sudah barang tentu kesimpulan menjawab
pertanyaan atau masalah yang dikemukakan sebelumnya. Mengingat ketentuan dalam
menulis abstrak khususnya berkaitan dengan panjangnya abstrak, kesimpulan dirumuskan
secara padat tetapi menggambarkan inti kajian. Uraian tentang latar belakang masalah,
pendekatan/metode, hasil, dan kesimpulan disusun secara ringkas. terintegrasi, koheren,
dan informatif dalam satu paragraf yang utuh dan berdiri sendiri.

10
Contoh Abstrak :

ABSTRAK

Gunawan: PENGARUH GAYA KERJA MANAJERIAL, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN


MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA GURU SMA NEGERI SURAKARTA: Program Studi
Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Universitas Slamet Riyadi
Surakarta, 2006.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kerja manajerial,


komunikasi interpersonal dan motivasi secara sendiri-sendiri dan bersama-sama terhadap
prestasi kerja guru SMA Negeri Surakarta.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan membagikan kuesioner kepada


guru-guru SMA Negeri Surakarta. Responden penelitian dipilih secara proporsional random
sampling terhadap guru-guru SMA Negeri Surakarta yang banyak anggota populasinya 654
orang. Sampel diambil secara random sebanyak 65 responden. Alat analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah program SPSS Versi 12.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yang berarti bahwa


terdapat pengaruh yang positif antara gaya kerja manajerial terhadap prestasi kerja guru
dengan koefisien sebesar 0,275 dan signifikansi sebesar 0.011; pengaruh komunikasi
interpersonal terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar 0,409 dan signifikansi
sebesar 0,000 dan pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar
0,266 dan signifikansi sebesar 0,062. Gaya kerja manajerial, komunikasi interpersonal dan
motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja guru. Dalam penelitian
ini ditemukan bahwa komunikasi interpersonal paling dominan yang mempengaruhi prestasi
kerja guru. Dengan demikian komunikasi interpersonal perlu mendapat perhatian secara
khusus.

Kata kunci: Gaya Kerja Manajerial, Komunikasi Interpersonal,Motivasi Dan Prestasi


Kerja.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ringkasan berasal dan bentuk dasar ringkas yang berarti singkat, pendek dari bentuk
yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang
dihadirkan dalam jumlah singkat Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek
dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada didalam
tulisan aslinya yang panjang itu. Dengan demikian, sebuah ringkasan adalah sebuah
karangan yang kehilangan hiasan, keindahan, ilustrasi, dan keterangan yang bertele-tele

Cara membuat ringkasan (1) membaca naskah asi sampai paham, bahkan berkali-
kali, (2) mencatat beberapa gagasan dari semua paragraf, dan (3) mengadakan reproduksi.

Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan


sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan
secara singkat kepada pembaca.

Sedangkan pengertian khusus abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak mengacu
kepada obyek atau peristiwa khusus Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara
konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung.

Cara membuat abstrak, (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3)
pendekatan atau metodologi, (4) hasil, dan (5) kesimpulan

3.2 SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempumaan. Untuk itu, kami mengharapkan bagi
pembaca agar memberi kritik terhadap makalah ini sehingga kami sebagai penyusun dapat
mengetahui kekurangan makalah ini dan dapat memperbaikinya.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan memperluas pengetahuan pembaca tentang Ringkasan dan
Abstrak.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://bintangsitepu.wordpress.com/2010/09/30/teknik-membuat-abstrak/

http://www.pengertiannya.com/2013/11/pengertian-abstrak.html.

http://xiccasoul.wordpress.com/2013/11/06/langkah-langkah-membuat-ringkasan-resume-
contohnya/

E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasal. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai