Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


REPRODUKSI BACAAN

DOSEN PENGAMPU : WASIYEM, S.Pd, M.Si


Disusun Oleh:
AINUN MARDIYAH BANCIN (0801221126)
AZKYATUL ARIFAH RKT (0801223451)
DILLA FITRI UTAMI (0801221121)
DINA AMILA RAMBE (0801221125)
HILWA AZKIYA HASIBUAN (0801223438)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UINSU SUMATERA UTARA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok
kami yang membahas tentang “REPRODUKSI BACAAN”

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
penulisan kreatif dengan bahasan Reproduksi Bacaan agar mengerti lebih dalam
lagi pembahasan tentang reproduksi bacaan. Akhirnya kami menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu. Selaku dosen pembingbing mata
kuliah Bahasa Indonesia dan semua pihak yang semua mendukung penyusunan
makalah ini. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat Allah
Swt dan hal perbaikan makalah ini kedepannya.

Medan, 14 oktober 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B.     Rumusan Masalah.....................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan.....................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Karya Reproduksi Bacaan...................................................................................6
b. Pengertian Resensi...............................................................................................9
c. Dasar Resensi......................................................................................................10
d. Bentuk Resensi...................................................................................................10
e. Isi Resensi..........................................................................................................11
1.5.   Kualifikasi Peresensi.........................................................................................13
1.6. Unsur-unsur Resensi.........................................................................................13
1.7.  Nilai Buku..........................................................................................................14
1.8. Cara Mensintesis................................................................................................16
6. Pengertian Abstrak............................................................................................17
1. Fungsi Abstrak....................................................................................................17
2. Struktur Penulisan Abstrak...............................................................................18
8). Kata-kata Kunci yang dibuat rata kanan kiri.
D. Jenis Abstrak.....................................................................................................18
BAB III....................................................................................................................22
PENUTUP...............................................................................................................22
A. kesimpulan......................................................................................................22
B. Saran...............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Reproduksi karya ilmiah merupakan bentuk karya ilmiah yang disusun


atas dasar karya ilmiah yang telah ada. Reproduksi karya ilmiah yang digunakan
untuk mengubah kembali karya ilmiah yang sudah ada antara lain : Ringkasan,
Ikhtisar, Resensi, Rangkuman dan Sintesis.
Ringkasan dan Ikhtisar jika kita lihat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, istilah ringkasan, dan ikhtisar memiliki arti yang sama. Ringkasan :
hasil meringkas, singkatan cerita. Ikhtisar merupakan pandangan secara ringkas
(yang penting-penting saja). Bedanya bila ringkasan disajikan dengan
menggunakan bahasa pengarang asli, struktur penyajian, dan gaya bahasa
mempertahankan yang asli. Maka ikhtisar menggunakan gaya bahasa, struktur
penyajian, dan sudut pandang penulis ikhtisar.
Sedangkan Resensi merupakan tulisan dalam bentuk sederhana dengan
mengungkapkan kembali isi secara ringkas, mengulas, serta memberikan
penilaian atas bacaan untuk dijadikan rekomendasi kepada pembaca. Rangkuman
merupakan bentuk ringkas yang bersifat menyeluruh, padat, dan memuat unsur
utama dalam bacaan. Sintesis merupakan kegiatan merangkum berbagai
pengertian atau pendapat dari beberapa sumber bacaan yang dipandang dari sudut
pandang sehingga menjadi tulisan yang sama sekali baru

B.     Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1.      Apa pengertian ringkasan?
2.      Apa pengertian ikhtisar ?
3.      Apa perbedaan ringkasn dan ikhtisar?
4.      Apa pengertian resensi?
5.      Apa pengertian rangkuman?
6.      Apa pengertian sintesis?
7. Apa pengertian Abstrak?

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1.      Untuk mengetahui pengertian dari ringkasan
2.      Untuk mengetahui pengertian dari ikhtisar
3.      Untuk mengetahui perbedaan dari ringkasan dan ikhtisar
4.      Untuk mengetahui pengertian dari resensi
5.      Untuk mengetahui pengertian dari rangkuman
6.      Untuk mengetahui pengertian dari sintesis
7. Untuk mengetahui pengertian dari abstrak
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karya Reproduksi Bacaan

Selain jenis karya ilmiah tersebut di atas, masih ada jenis karya
reproduksi, seperti diungkapkan Utorodewo dkk. dalam Wijayanti dkk. (2013:
171-172) untuk dapat menulis ilmiah dibutuhkan kemampuan membaca dan
memahami topik yang hendak dibahas dari berbagai sumber bacaan, seperti
artikel jurnal, buku, termasuk tugas akhir akademik (skripsi, tesis, dan
disertasi). Namun, bukan berarti Anda harus menggunakan semua isi dalam
sumber bacaan tersebut. Dalam proses ini dibutuhkan kemampuan menyarikan
sumber bacaan dan menyajikan dalam bentuk tulisan yang berbeda dari tulisan
aslinya. Kegiatan ini disebut mereproduksi bacaan. Kegiatan yang tergolong
reproduksi bacaan terdiri atas: menyusun ringkasan, resensi, rangkuman, dan
sintesis.

1. Pengertian Ringkasan

Ringkasan (precis) merupakan cara yang efektif untuk menyajikan suatu


tulisan yang panjang dalam bentuk  singkat dan padat. Kata precis sebenarnya
berarti  memotong  atau memangkas . Karena itu, membuat ringkasan dari
tulisan yang panjang dapat diumpamakan seperti “memangkas”  sebatang
pohon hingga tinggal batang, cabang-cabang dan ranting-ranting yang
terpenting, beserta daun-daun yang diperlukan. Dengan demikian, yang
dipertahankan hanya esensi pohonnya.
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar
dari aslinya. Inti tidak mninggalkan urutan dasar dari aslinya. Dengan kata
lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan,
kerangka dasar masih tampak jelas.
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam
bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan.
Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuh buku, bab, ataupun artikel.
Fungsi sebuah ringkasan adalah untuk memahami sebuah buku atau
karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang
menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang
besar menuju gagasan penunjang, melaluiringkasan kita dapat menangkap
pokok pikiran dan tujuan penulis.

2.   Ciri-ciri ringkasan 
Inti tidak meninggalkan urutan dasar kerangka. Kerangka dasar masih
tampak jelas, memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas. Tujuannya untuk
memangkas gagasan.

1. Cara Meringkas

Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan  yang baik


adalah sebagai berikut.
a.       Peringkas membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk
mengetahui kesan umum,  maksud, serta sudut pandang penulis asli. Untuk itu,
judul dan daftar isi tulisan dapat dijadikan pegangan.
b.      Peringkas mencatat gagasan utama atau gagasan yang penting atau
menggarisbawahinya. Fungsi pencatatan ini adalah untuk memudahkan peringkas
meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak. Jika
masih ada gagasan yang  tidak penting,  gagagasan tersebut dapat dihilangkan.
Selain itu, catatan ini berfungsi menjadi dasar bagi proses reproduksi naskah
selanjutnya.
c. memproduksi bacaan. Peringkas menyusun kembali suatu bacaan secara
singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama yang dicatat dalam langkah kedua
diatas. Dalam proses ini gunakan kalimat-kalimat sendiri , rangkai gagasan-
gagasan itu ke dalam ulisan tanpa menghilangkan kekhasan penulis asli.
d.      Ketentuan yang diperhatikan pada waktu menyusun ringkasan.

1). Gunakan kalimat tunggal, jangan kalimat majemuk


2). Ringkaslah kalimat menjadi  frasa, frasa menjadi kata; gagasan yang
panjang diganti dengan gagasan sentral saja . Tidak semua kalimat harus
dicermati.  Ada kalimat bahkan alenia yang dapat diabaikan
.
3). Jika perlu, semua keterangan atau kata sifat dibuang.  Jika akan
dipertahankan,  gunakan untuk menjelaskan gagasan utama.
4). Pertahankan sususan gagasan asli  serta ringkaslah gagasan sesuai
dengan urutan  tulisan asli. Jangan memasukkan gagasan, komentar, dan
interpretasi peringkas ke dalam  ringkasan.
5).  Buanglah contoh dan penjelasan rinci, dan ubahlah dialog menjadi
dialog tidak langsung, tetapi jangan mengubah pola pikiran penulis asli.

2. Pengertian Ikhtisar

Baik ringkasan maupun ikhtisar merupakan kegiatan menyusun intisari


tulisan asli. Ikhtisar adalah rangkuman yang dianggap penting oleh penyusun
ikhtisar yang digali dari bacaan (Utorodewo dkk. 2004).
Dalam penulisan ikhtisar, urutan karangan asli tidak perlu dipertahankan ,
tidak perlu isi seluruh karangan itu disampaikan secara proporsional
(keseimbangan)  Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok
masalah dan problematika pemecahannya.
 Ilustrasi, beberapa bagian atau isi dari beberapa bab dapat dipergunakan sebagai
penjelasan inti atau pokok masalah, sementara bagian atau bab-bab yang kurang
penting dapat diabaikan.

Ikhtisar bercirikan tulisan baru yang mengandung sebagian gagasan dari


tulisan asli yang dianggap penting oleh penyusun ikhtisar, tidak mengandung hal
baru, pikiran, atau opini penyusun ikhtisar. Begitupula, kata-kata yang digunakan
haruslah kata-kata dari penyusun ikhtisar sendiri.

a. Perbedaan Ringkasan Dan Iktisar

Unsur Pembeda Ringkasan Ikhtisar


Urutan isi Tetap dipertahankan Tidak perlu berurutan,
seperti naskah asli. dapat langsung ke inti
atau pokok masalah
dan pemecahannya
atau dari yang
dianggap penting ke
yang kurang penting.
Ada unsur gaya
Sudut Pandang Asli dari penulis. personal dari
penyusun ikhtisar.
Perbandingan bagian Tetap dipertahankan Tidak perlu
bab secara proprorsional . proporsional.
Ilustrasi Dapat diberikan
Tidak perlu. asalkan mendukung
isi.

b. Pengertian Resensi
Resensi adalah tulisan dalam bentuk sederhana dengan mengungkapkan
kembali isi secara ringkas, mengulas, serta memberikan penilaian atas tulisan.
Tujuan penulisan resensi umumnya menginformasikan hal-hal yang termuat
dalam sebuah tulisan secara sekilas kepada pembaca. Dengan adanya resensi,
pembaca dapat memutuskan apakah tulisan tersebut patut dibaca secara lebih
mendalam atau tidak.

Dalam praktiknya, resensi banyak dimanfaatkan sebagai cara


memperkenalkan atau mempromosikan buku-buku baru dari penerbit kepada
masyarakat umum melalui media cetak. Istilah resensi buku dalam beberapa
media cetak disebut timbangann buku, laporan buku, apresiasi buku, bedah buku,
rehal, maktabah, sorotan buku, ulasan buku, berita buku, dan sebagainya.
Dalam menyusun resensi, dilakukan kegiatan kombinasi antara
menguraikan, meringkas, dan mengkritik secara objektif sebuah buku. Pembaca,
selain mengharapkan ringkasan isi buku, juga mengharapkan kritik terhadap mutu
dan faedah buku tersebut.

c. Dasar Resensi
Ada dua faktor yang dapat menjadi pertimbangan agar peresensi dapat
memberikan penilaian secara objektif terhadap buku yang
diserensinya. Pertama, peresensi mengetahui sepenuhnya apa tujuan penulis asli.
Tujuan ini dapat diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahuluan
buku. Kedua, ia harus menyadari apa maksud dan tujuan menulis resensi itu.
Peresensi perlu memerhatikan siapa pembacanya, apakah resensi relevan dengan
kebutuhan pembaca, bagaimana selera dan tingkat pendidikan pembaca, dan
sebagainya.

d. Bentuk Resensi
Resensi berisi semua dasar ide dan kebenaran isi penulis buku. Karena itu,
resensi disusun dengan memerhatikan bentuk-bentuk di bawah ini.

a.              Ringkasan. Dalam resensi, ditulis bentuk ringkasan yang tidak


berpihak kepada pribadi, tetapi berdasarkan fakta dan seluruhnya objektif.
Sebuah buku tentu memaparkan berbagai macam persoalan, dari sekian
persoalan yang ada dalam buku tersebut, isinya dapat diringkas dalam
sebuah uraian yang padat dan jelas. Caranya, pilihlah dan tonjolkanlah hal-
hal yang terdapat di dalam buku tersebut.

b.              Deskripsi buku. Buku dipandang secara keseluruhan dengan


mengupas teknik atau gaya penulisan, kebahasaan, hingga substansi buku
c.              Kritik. Dalam resensi, perlu pula mengkritik penulis buku, dilihat
dari kompetensi acuan pustaka yang digunakan hingga metode
penyampaiannya.

d.              Apresiasi. Apresiasi dikemukakan dengan mengangkat pendapat-


pendapat pribadi penulis buku ditunjang oleh pengalaman dan
pengetahuan yang ada.

e.              Praduga. Praduga berisi prasangka peresensi terhadap penulis.


Kemungkinan ada penulis yang sangat berambisi mengejar keuntungan
ekonomis atau menyatakan pendapat yang mementingkan diri sendiri.

e. Isi Resensi

Memuat aspek-aspek berikut.

1.      Fisik buku

Bagian fisik buku meliputi judul, penulis/editor, penerjemah (jika buku


terjemahan), penerbit, tebal buku (bagian awal dan bagian inti). Bagian ini
dikemukakan pada bagian awal.
2.      Isi buku

Ulasan isi buku mencakup

a.       Tujuan penulisan buku, yang umumnya dicantumkan pada bagian


pendahuluan.

b.      Isi buku secara umum, yang terlihat dari daftar isi dan pendahuluan.

c.       Penilaian kualitas isi, yang didasari kriteria kesahihan,


kebermanfaatan, keandalan, kebaruan, kelebihan, kekurangan, keaslian,
kelangkaan, dan sebagainya; dapat pula membandingkan buku yang
diresensi dengan buku lain, baik yang ditulis oleh penulis yang sama
maupun berbeda.
3.      Bahasa

Bahasa buku juga diulas karena berhubungan dengan pemahaman


terhadap isi buku. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan pesan.
Karena itu, bahasa menjadi salah satu unsur penting dalam resensi. Unsur
bahasa yang diulas mencakup kelancaran berbahasa (penyampaian),
istilah, kosakata, kalimat, gaya penyajian, dan keluwesan pemakaiannya.
3. Organisasi
Organisasi buku berkaitan dengan cara-cara penataan ide buku.
Organisasi dapat diulas dari segi kepaduan, urutan, keruntutan, kelogisan,
dan kesistematisan

5.      Penulis buku

Latar belakang penulis disoroti, terutama latar belakang pendidikan,


pengalaman menulis, keluasan wawasannya
Secara ringkas, berikut butir-butir yang umumnya disinggung dalam
resensi:
1.      Deskripsi buku: penerbit, penulis, dan karya-karyanya, tebal buku,
format, jumlah halaman, bab, dan sebagainya.

2.      Jenis buku yang diresensi: teori, pendidikan, petunjuk praktis

3.      Sampul buku

4.      Latar belakang penulisan dan pengalaman penulis

5.      Judul

6.      Sistematika

7.      Ikhtisar

8.      Keunggulan: bobot ilmiah, keterbacaan, organisasi, kualitas, fungsi


dalam pengembangan ilmu.

9.      Kualitas fisik: jenis kertas, jenis dan besar huruf


1.5.   Kualifikasi Peresensi
Untuk dapat meresensi, Anda perlu memiliki kualifikasi sebagai berikut.
a.    Memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Hanya seorang yang pakar di
bidangnya yang mampu dan pantas menimbang buku tentang bidang yang
digelutinya.

b.  Memiliki kemampuan analisis. Peresensi mampu menemukan


maksud penulis buku, kemudian membedakan hal pokok dari hal yang
kurang pokok, dan mempertimbangkan hubungannya.

c.   Memiliki pengetahuan dalam acuan yang sebanding. Peresensi buku


memiliki pengetahuan yang cukup di bidang lain yang relevan dengan
buku yang akan diresensi

d.    Memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Hanya seorang yang


pakar di bidangnya yang mampu dan pantas menimbang buku tentang
bidang yang digelutinya.

e.       Memiliki kemampuan analisis. Peresensi mampu menemukan


maksud penulis buku, kemudian membedakan hal pokok dari hal yang
kurang pokok, dan mempertimbangkan hubungannya.

f.        Memiliki pengetahuan dalam acuan yang sebanding. Peresensi buku


memiliki pengetahuan yang cukup di bidang lain yang relevan dengan
buku yang akan diresesnsi.

1.6. Unsur-unsur Resensi


Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan
resensi.

1.      Judul resensi – Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi


resensi    yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih
pada sebuah resensi.

2.      Menyusun data buku, format menyusun data Buku :


1.      Judul buku

2.      Pengarang

3.      Penerbit

4.      Tahun terbit beserta cetakannya

5.      Dimensi buku

6.      Harga buku

3.      Isi resensi buku

Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan
kutipan secukupnya keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku
dan penggunaan bahasa

Isi resensi diantaranya memuat :

                     Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.

                     Menentukan judul resensi.

                     Membuat ringkasan secara garis besar.

                     Memberikan penilaian buku.

                     Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.

                     Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.

                     Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.

4.      Penutup resensi buku

Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis
dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
1.7.  Nilai Buku
Nilai sebuah buku baru dikaitkan dengan fungsi buku bagi pembaca, yaitu
nilai ekonomis, nilai spiritual, nilai pendidikan, dan profesi. Apabila buku
mendorong pembaca memperoleh kreativitas baru yang secara ekonomis dapat
dijual, hal ini menandakan buku tersebut mempunyai nilai ekonomis. Apabila
pembaca memperoleh informasi yang dapat memberikan kepuasan batin, hal itu
berarti buku tersebut mengandung nulai spiritual. Apabila pembaca mendapatkan
keterampilan baru dari membaca buku, itu berarti buku tersebut memiliki nilai
pendidikan. Begitu pula, apabila pembaca dapat mengembangkan karier dan
profesinya dengan lebih baik lagi melalui buku, hal itu menandakan buku tersebut
memiliki nilai profesi.

4. Pengertian Rangkuman

              Secara umum dikatakan bahwa rangkuman merupakan bentuk ringkasan


atau risalah dari tulisan asli. Secara  khusus, rangkuman adalah bentuk bentuk
tulisan yang mengiktihsarkan sesuatu dengan menggunakan kata-kata perangkum
sendiri. Keterampilan menyusun rangkuman harus dimiliki oleh setiap orang
ketika akan merangkum berita, surat, laporan, rapat, atau apa pun bentuk
pembicaraan dalam sebuah pertemuan.
               Rangkuman merupakan hasil dari kegiatan merangkum atau suatu hasil
kegiatan meringkas suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara
proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya. Rangkuman
tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.
Manfaat merangkum antara lain sebagai berikut :
1.      Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan .
2.      Menemukan bagian-bagian penting isi buku.
3.      Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi buku.
4.      Waktu yang digunakan jauh lebih singkat.

  Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perangkum.


1.      Rangkuman hanyalah mengungkapkan gagasan pokok atau bagian-bagian
yang penting dari tulisan asli.
2.      Perangkum dapat menghilangkan contoh, ilustrasi, keterangan atau penjelasan
3.      Rangkuman disusun untuk beberapa kepentingan, seperti mendebat,
mendukung, memperluas pemikiran penulis tulisan asli.
4.      Panjang rangkuman tidak boleh lebih dari sepertiga panjang tulisan asli.
5.      Perangkum tidak boleh  mengubah sistematika atau urutan gagasan.
6.      Perangkum harus menjaga keseimbangan dengan apa yang di bahas penulis.

5. Pengertian Sintesis
            Sintesis adalah kegiatan merangkum berbagai pengertian atau pendapat
dari beberapa bacaan yang di pandang dari sudut pandang sendiri sehingga
menjadi tulisan yang sama sekali baru. Untuk dapat menulis sintesis, Anda perlu
menguasai teknik membuat kutipan dan daftar acuan. Sinstesis di bangun atas
kutipan- kutipan yang dikumpulkan beserta pemahamannya. Jadi, sintesis
merupakan simpulan berdasarkan pemahaman penulis atas beberapa sumber
(Utorodewo dkk. 2004)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sintesis.
a.                   Bacalah secara kritis
b.                   Cari bagian yang akan ditekankan sesuai dengan kepentngan tulisan.
c.                   Bersikaplah objktif tehadap pendapat ahli yang dikutip.
d.                   Pertajamlah sudut pandang.
e.                   Carilah kaitan antarbacaan tentang hal yang akan disoroti.

1.8. Cara Mensintesis


Membuat sintesis perlu di latih dalam menulis ilmiah karena keterampilan ini
memperlihatkan kemampuan penulis memahami bacaan-bacaan dan mengaitkan
antarbacaan sehingga terungkap pertalian dan perkembangannya.

Cara mensintesis bacaan adalah sebagai berikut.


1.      Bacalah (bila perlu berkali-kali) dan pahami betul sumber bacaan yang akan
dirujuk.
2.      Hubungkan sudut pandang penulis sintesis dengan sudut pandang yang
terkandung dalam sumber bacaan.
3.      Sajikan sintesis kepada pembaca dengan cara meyakinkan

6. Pengertian Abstrak
Abstrak adalah sebuah uraian singkat atau ringkasan dari sebuah karya
tulis ilmiah yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat
dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari penulisanny
Didalam dunia akademik tulisan pendek ini digunakan

oleh institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai informasi awal atas sebuah


penelitian ketika dimasukkan dalam jurnal, konferensi, lokakarya, atau yang
sejenisnya. Dalam dunia maya (internet), sebuah abstrak digunakan sebagai
gambaran singkat atas sebuah karya tulis ilmiah/penelitian untuk dibaca,
sebagaimana halnya sebuah “display” model pakaian dipajang untuk dilihat atau
diuji pakai sebelum dibeli. Selanjutnya, bagian lengkap sebuah penelitian dijual
kepada mereka yang berminat untuk mendapatkannya.

1. Fungsi Abstrak
1) Komponen Utama Laporan Hasil Penelitian Dalam setiap laporan hasil
penelitian, abstrak berfungsi sebagai salah satu komponen yang harus ada
di bagian awal laporan hasil penelitian. Tanpa keberadaan abstrak, sebuah
laporan hasil penelitian menjadi tidak lengkap sehingga sulit lebih sulit
untuk dipelajari.
2) Gambaran Umum Mengenai Isi Laporan Penelitian Fungsi abstrak
dalam penelitian yang kedua adalah sebagai gambaran umum mengenai isi
laporan penelitian. Seperti yang telah dijelaskan di atas, abstrak
merupakan tulisan singkat yang isinya adalah gambaran umum mengenai
isi laporan penelitian. Tanpa abstrak, sebuah laporan penelitian menjadi
lebih sulit untuk dipelajari (untuk mempelajarinya harus melihat seluruh
bagian isi laporan penelitian terlebih dahulu).
3) Bahan Pertimbangan bagi Pembaca Fungsi abstrak yang ketiga adalah
sebagai bahan pertimbangan bagi para pembaca laporan penelitian.
Sebelum membaca keseluruhan isi, pembaca laporan penelitian dapat
membaca abstrak terlebih dahulu untuk mengetahui apakan isi atau pun
bahasan laporan penelitian sesuai atau tidak dengan apa yang dicari oleh
pembaca.

2. Struktur Penulisan Abstrak


Struktur penulisan bagian-bagian abstrak seluruhnya ditulis
dengan menggunakan font times new roman dengan jarak satu spasi baik
berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris dengan ketentuan dan
urutan sebagai berikut:
1) .Judul Penelitian ditulis dengan huruf capital menggunakan font 14,
center text, dan di cetak tebal (Bold)
2). Sub Judul Penelitian (kalau ada), center text, font 12 dan dicetak tebal
(Bold)
3) Nama-nama Peneliti ditulis tanpa gelar, pada akhir nama masing-
masing peneliti diberi nomor urutan memakai superscript, center text, font
12 dan dicetak tebal (Bold) .
4). Nama institusi (Jurusan) / Fakultas / Unit kerja Peneliti (nama
perguruan tinggi) dan alamatnya (alamat perguruan tinggi), center text,
font 12 dan dicetak tebal (Bold)
5). Alamat email yang dicantumkan hanya alamat email ketua peneliti,
center text, font 12 dan dicetak tebal (Bold)
6). Judul “ABSTRAK” ditulis dengan huruf capital, center text dan
dicetak tebal (Bold)
7). Abstrak dibuat dengan text rata kanan kiri (Justify text) maksimum
250 kata, isi abstrak menggunakan font 12
8). Kata-kata Kunci yang dibuat rata kanan kiri.

D. Jenis Abstrak
Ada beberapa jenis abstrak yang digolongkan pada fungsi dan orientasi
pembaca. Namun pada prakteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua jenis
abstrak ini yaitu :
1) Abstrak Informatif Merupakan abstrak dokumen yang terpenting,
sangat umum, informasi kuantitatif dan kualitatif. Ciri-cirinya : menyajikan hasil
isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan,metode), kesimpulan dari artikel asli
secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak dapat mengakses dokumen
aslinya. Abstrak informative dibuat sesempurna mungkin namun tidak mengubah
makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abstrak ini lebih panjang
daripada jenis abstrak lainnya. Biasanyamakalah/artikel majalah menghasilkan
100 hingga 250 kata,sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.
2) Abstrak Indikatif Menunjukan isi sebuah artikel dan berisi pernyataan
umum tentang sebuah dokumen, tanpa disertai informasi terperinci
mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif. Biasanya untuk dokumen
diskusi, tinjauan literature, prosiding komerensi, dan esai.
3).Abstrak ulasan/kritis
Pengabstrak tidak hanya menjelaskan isi dari dokumen asli tetapi
mengevaluasi/menilai, memberi pendapat dan dapat pula menganalisa
kerjanya bahkan cara penyajiannya. (Cenderung memberikan komentar)
4) Abstrak pokok Ditulis untuk menarik perhatian pembaca terhadap suatu
dokumen, ditulis dengan sederhana, ringan dan tidak terlalau resmi
(gambaran tidak lengkap). Abstrak ini lebih banyak ditulis oleh pengarang
atau redaksi.
5) Abstrak terarah / miring Dalam abstrak ini artikel/dokumen dapat
dibuat lebih dari satu abstrak yang ditujukan dalam pada bidang-bidang
tertentu .
6) Abstrak statistic/numeric Menyajikan data bentuk table/numeric.
Abstrak jenis ini ringkas dan mudah dibaca banyak di pergunakan. .

Untuk memproyeksiksan kecenderungan pertumbuhan penduduk,


pasar, konsumsi.(Data ekonomi, social dan pemasaran). 7) Abstrak
Informatif- Indikatif Perpaduan abstrak informative dan indikatif.
Sebagian dari abstrak ditulis dalam gaya informative, sedangkan aspek
dokumen yang kurang penting ditulis dalam gaya indikatif. 8) Abstrak
Mini Merupakan abstrak yang menguatkan judul dokumen yang diabstrak,
tidak membuat analisis dengan penulisan yang sangat cepat, judul artikel
sebagai alat pemberitahuan bagi pembaca
4. Hal-hal Penting dalam Membuat Abstrak Beberapa hal penting
yang sebaiknya anda perhatikan pada saat membuat abstrak adalah sebagai
berikut:
1) Tidak informasi baru Abstrak tidak boleh mengandung
informasi baru yang tidak tercantum di dalam artikel utama.
Kalimat sederhana dan tidak bertele-tele - Kalimat dalam abstrak
hendaknya dibuat langsung dan tidak bertele-tele, apalagi
mengandung kata-kata kiasan. Harap diingat bahwa ruang yang
tersedia untuk abstrak sangat terbatas sehingga harus dimanfaatkan
sebaik mungkin dengan kalimat-kalimat yang penuh dan sarat
makna.

2) Menghindari singkatan dan istilah Singkatan dan istilah yang


tidak umum sebaiknya tidak digunakan dalam abstrak. Umum
tidaknya sebuah istilah dan singkatan, bisa berbeda antara satu
bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya. Dalam ilmu Nutrisi
Ternak Ruminansia, istilah VFAs mungkin sudah umum digunakan
sehingga semua orang yang berlatar belakang ilmu tersebut sudah
memahaminya tanpa harus dijelaskan menjadi volatile fatty acids.
Singkatan dan istilah yang sudah dianggap umum boleh digunakan
di dalam abstrak.
3) Sekali saja Kalimat-kalimat yang dicantumkan dalam abstrak
masing-masing mempunyai arti yang unik dan menyampaikan
informasi yang unik pula. Karena ruang yang terbatas, informasi
harus disampaikan sekali saja.
4) Panjang abstrak Seberapa panjang abstrak yang harus anda
buat? Untuk artikel ilmiah, panjang abstrak biasanya berkisar
antara 150 hingga 250 kata. Untuk laporan skripsi, tesis, atau
disertasi biasanya mempunyai abstrak yang lebih panjang dari itu.
Yang paling penting untuk dilakukan adalah memeriksa panduan
penulisan yang ada.
5. Sifat Abstrak Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif,
artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut
harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat tidak
diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada
faktanya yang jelas dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak
yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi logis
perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan
masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah
(metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan
yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam
kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan
abstrak menjadi tidak terlalu panjang. Secara ringkas, sifat abstrak
adalah:
1) Ringkas
2) Jelas
3) Tepat
4) Berdiri sendiri
5) Objektif 1
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan
      
a. Ringkasan merupakan sekumpulan berbagai informasi untuk mempermudah
pemahaman. memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan (Precis yang
berarti memotong atau memangkas) adalah suatu cara yang efektif untuk
menyajikan suatu karangan yang dalam bentuk singkat.
b.      Ikhtisar merupakan intisari dari objek tulisan yang dirangkum dan berbentuk
ringkasan.
Ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan isi karangan asli. selain itu, ikhtisar
tidak memberikan isi dari karangan secara proporsional. Penulis ikhtisar dapat
langsung mengemukakan inti atau pokok masalah dan problematika
pemecahannya. perlu
c.       Resensi adalah suatu ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku panjang.
Resensi bertujuan menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuaah buku atau
karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak
d.      Rangkuman adalah hasil dari kegiatan merangkum atau suatu hasil dari
kegiatan meringkas suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara
proposional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya.
e.      Sintesis merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber.
f. Abstrak merupakan suatu ringkasan tulisan atau artikel yang terdiri dari
satu atau lebih paragraf

B. Saran
Sebaiknya kita dapat memahami lagi apa perbedaan dari resensi, ringkasan,
ikhtisar, rangkuman, dan abstrak. Dan selanjutnya kita dapat membuat dari
masing masing reproduksi bacaan sesuai dengan tata cara yang telah ada. Agar
kita dapat membuat bentuk dari reproduksi bacaan dengan baik dan benar sesuai
dengan kebutuhan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, Wijayanti dkk. 2013, Penulisan dan penyajian Karya Ilmiah, Bahasa
Indonesia, Jakarta Rajawali Pers.
Arifin, E Zainal dan Amran Tesai , 2009 ,Cermat Berbahasa Indonesia. Jakrta :
Akademi Inassindo.
Sahara, Siti dkk , 2020. Keterampilan berbahasa Indonesia :Jakrta
www. Perpusku. com/ 2017/01/abstrak, pengertian, fungsi, strukrut, jenis, sifat.

Anda mungkin juga menyukai