Anda di halaman 1dari 14

CARA MENGUTIP

APA, MLA,
CHICAGO, HARVARD
ELSEIVER
PENULISAN ILMIAH

AGENDA

CEK TUGAS TEMAN ANDA DAN BERILAH NILAI:


APAKAH ADA 5 JENIS MEDIA KUTIPAN YANG
BERBEDA ? APAKAH ADA 4 TEKNIK NAMA
PENGUTIPAN YANG BERBEDA (60)
APAKAH DILAKUKAN DENGAN HANGING
INDENT YANG BENAR? KECOCOKAN IN TEKS
DAN DAFTAR PUSTAKA? (70)
APAKAH MENGUTIPNYA SUDAH BENAR DAN
SESUAI ATURAN (80-90)

CHICAGO

PAKE FOOTNOTE
DIPAKAI UNTUK TULISAN KRITIS YANG
MENGANDALKAN ARGUMEN PENULISNYA
gaya Chicago juga sangat terbuka terhadap
kebebasan penulis untuk menulis bahkan
pada catatan kaki dan catatan perutnya.
Penulis boleh mengkritik atau berkomentar
atau menambahkan daftar bacaan yang
dapat memperkaya pengetahuan
pembacanya.

CHICAGO MENGHINDARI
PLAGIASI

Sistem pengutipan gaya Chicago juga sangat


membantu penulisnya untuk menghindar dari
isu plagiasi.
Mengapa? Sebab sistem ini melindungi penulis
dari pengambilan ide secara tidak sengaja.
Gaya Chicago selalu memasukkan catatan,
baik catatan perut maupun catatan kaki setiap
kali penulis menggunakan sebuah sumber.
Sumber ini dapat digunakan sebagai kutipan
atau parafrase saja, tetapi gaya Chicago tetap
mengharuskan adanya catatan.

CHICAGO

KONSISTEN CATATAN PERUT DAN CATATAN


KAKI, SALAH SATU TERUUUUSSSSSS
Lihat pada contoh

HARVARD

Gaya pengutipan Harvard lebih mirip dengan


gaya pengutipan jenis APA atau America
Psychological Association.
Kemiripan itu antara lain, yakni Harvard juga
menggunakan sistem Nama penulis-Tahun
pada bagian teks tulisan ilmiah sama dengan
APA.
Sebenarnya gaya pengutipan Harvard lebih
banyak digunakan untuk ilmu-ilmu alam atau
sains.

HARVARD

pada ilmu sains sumber untuk materi yang


diambil biasanya hanya menggunakan
metode Nama Penulis, Tahun (Pada
universitas-universitas tertentu sangat
dianjurkan selalu ada halaman) misalnya:
Marsella, 2010: 10
Kutipan langsung jarang dilakukan pada gaya
tulisan untuk sains, sementara di ilmu sosial,
humanitas, seni, dan lain-lain banyak
dilakukan.

Pada ilmu alam atau sains lebih dikenal dengan


penggunaan parafrase lalu kemudian menyertakan
sumber informasinya di dalam teks
Pada beberapa jurnal ilmu alam, verbatim atau
mengutip secara langsung dengan kata-kata yang
asli dari penulisnya terkadang dianggap tidak
legal, meskipun menulis nama pengarang dan
tahun
Catatan kaki dan catatan akhir bahkan lebih jarang
dilakukan pada gaya tulisan ilmu alam. Bahkan
dalam beberapa jurnal ilmu alam tidak
diperkenankan adanya catatan akhir atau catatan
kaki ini.

CONTOH HARVARD

Diskusi mengenai teori Uses and


Gratifications sudah banyak mengalami
perkembangan teori. Misalnya teori Uses and
Gratifications yang dikembangkan dengan
teori dalam konteks interaksi simbolik
(Altheide, 1985: 17), penelitian mengenai
musik dan radio (Suchman, 1942: 67), dan
penelitian mengenai penonton TV (McQuail,
1972: 14).

MLA

Gaya pengutipan jenis MLA atau Modern Language


Association adalah gaya yang paling umum
digunakan untuk menulis karya ilmiah dan essay
dalam jurusan seni dan humanitas, misalnya
filsafat, komunikasi, sastra, dan lain-lain.
Gaya MLA menggunakan banyak menggunakan
teknik yang disebut parenthetical citation atau
kutipan parenthesis atau kutipan dalam kurung.
Metode ini menggunakan tanda dalam kurung ()
setelah melakukan kutipan atau bahkan melakukan
parafrase (mengungkapkan ide penulis yang ingin
dikutip dengan kata-kata sendiri).

LIHAT PERSAMAAN DALAM MLA

Wibowo menyebutkan bahwa orang Indonesia


tidak terbiasa dalam tradisi baca tulis atau
tradisi lisan begitu mendominasi masyarakat
Nusantara (23).

Orang Indonesia tidak terbiasa dalam tradisi


baca tulis atau tradisi lisan begitu mendominasi
masyarakat Nusantara (Wibowo 23).

Wibowo menjelaskan bahwa tradisi baca tulis


tidak dibiasakan dalam masyarakat Indonesia
karena lebih didominasi oleh tradisi lisan (23).

MLA

Pada catatan kaki atau catatan perut jenis


MLA, sangat direkomendasikan untuk hanya
berupa kalimat pendek yang mengarah pada
daftar pustaka.
Artinya, catatan perut dan kaki hanya untuk
mengarahkan pembaca mengenai keterangan
bacaan yang diambil atau dikutip.

PENTINGNYA KONSISTENSI

Menunjukkan pada pembaca karya ilmiah bahwa penulis


ilmiah tersebut membaca tulisan-tulisan yang relevan
dangan topik tersebut dan menunjukkan pemikiran yang
berhubungan antara teori dan praktek.
Memampukan pembaca untuk mencari sumber-sumber
yang dimaksud dan mendapatkan pengetahuan yang
lebih mendalam dari penjelasan pada sumber tersebut
secara langsung
Dengan menyediakan sumber asli maka pembaca telah
membaca tulisan tersebut dan mengetahui ide
utamanya.
Menunjukkan profesionalitas dari seorang individu untuk
memahami syarat mengutip dari suatu penulisan karya
ilmiah.

PERTEMUAN BERIKUTNYA
Dengan perpustakaan
Dengan Dosen pembimbing: harap membawa
laptop jika tidak ada maka akan dilaksanakan
di ruang komputer
TUGAS:
Downloadlah Zotero dan downloadlah minimal
10 sumber ilmiah berupa PDF dari EBSCO dan
proquest (yang dapat mendukung tugas akhir
anda)

Anda mungkin juga menyukai