Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH PERADABAN ISLAM

(UTS)
Disusun Oleh :

AHMAD ZAINI SYUKRI (0202191003)

Perbandingan Madzhab II A

Dosen Pembimbing :

Muhammad Mahmud, LC, MA

PRODI PERBANDINGAN MADZHAB


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2020
UTS SEJARAH PERADABAN ISLAM
1. Dunia Arab menjelang islam dan dunia arab setelah kelahiran nabi muhammad .
 Dunia Arab Menjelang Islam
Arab, dahulunya didiami oleh satu bangsa saja, bahasanya pun satu pula, yaitu
bahasa Saam. Oleh sebab itu maka bangsa Arab itu dihitung satu asal dengan bangsa
Ibrahim, Siriani, Asyur dan Kaldan. Cuman menjadi pertikaian diantara ahli – ahli Ilmu
asal usul keturunan dan Ilmu menyelidiki bentuk tubuh manusia (Biologi dan
Antropologi ), tentang tempat diam bangsa Saam yang asal. Didalam kitab Taurat
tersebut bahwasanya tempat tinggal bangsa manusia yang mula – mula ialah diantara dua
sungai besar Furat dan Dajlah ( Tigris ), dari sana dia terpecah – pecah kemana – mana.
Dari bangsa Saam itu terpecahlah menjadi bangsa Asyur dan bangsa Babil dinegeri Irak,
dan menjadi bangsa Aram dinegeri Syam, dan menjadi bangsa Punisia dipantai Suriah,
menjadi bangsa Ibrani dinegeri Palestina dan menjadi bangsa Arab disemenanjung tanah
Arab, dan menjadi bangsa Ethiopia dinegeri Habsyi.

a) Keadaan Geografis Pra Islam


Jazirah arab menjelang kelahiran Islam diapit oleh dua kerajaan besar yaitu
Romawi Timur di sebelah barat sampai ke laut Adriatik dan Persia di sebelah timur
sampai ke sungai Dijlah. Kedua kerajaan besar itu disebut hegemoni di wilayah sekitar
Timur Tengah. Sebenarnya Jazirah Arab bebas dari pengaruh kedua kerajaan tersebut,
kecuali daerah-daerah subur seperti: Yaman dan daerah-daerah sekitar teluk Persia.
Wilayah jazirah arab di teluk Persia termaksud daerah kekuasaan kerajaan Persia. Dengan
demikian daerah hijau bebas dari pengaruh-pengaruh politik dan budaya dari luar. Islam
yang dasar- dasarnya diletakkan oleh Nabi Saw di Mekkah dan di Madinah adalah agama
yang murni, tidak dipengaruhi baik oleh perkembangan agama-agama yang ada di
sekitarnya maupun kekuasaan politik yang meliputinya.

b) Tradisi/Budaya Masyarakat Arab Pra Islam


Bangsa Arab sebelum islam memiliki kebaikan - kebaikan alamiah tertentu
membuat mereka menonjol di dunia semasa mereka,. Mereka memiliki kepandaian
berbicara dan keterampilan menggunakan bahasa yang tidak ada taranya. Mereka
menganggap kebebasan dan kehormatan berada diatas segalanya. Mereka merupakan
penunggang – penunggang kuda yang hebat. Tetapi pengasingan diri selama berabad –
abad di jajirah itu dan desakan tak wajar pada agama nenek moyang mereka,
mengakibatkan merosotnya kesehatan moral dan agama mereka, dngan demikian maka
berdasarkan sejarah tradisi dan budaya bangsa Arab sebelum islam dapat dibagi menjadi
dua :

 Kebiasaan Masyarakat Arab yang Baik dan Terpuji


 Tabah
 Berani
 Pemurah dan suka mennerima tamu
 Setia dan suka menolong

 Kebiasaan masyarakat arab yang tercela :


 Mudah terjun ke kancah perang
 Fanatik suku

c) Aspek Ekonomi Masyarakat Pra Islam

Banu Quraisy adalah anak keturunan Fihr dengan gelar Quraisy. Quraisy dalam
bahasa arab lama berarti pedagang. Maka tidaklah mengherankan jika anak keturunan
Fihr dikenal dengan nama Banu Quraisy pada umumnnya adalah pedagang yang
terampil. Adalah Hāshim (lahir 464 M), kakek buyut Nabi, yang pertamakali
membudayakan bepergian bagi suku Quraysh pada musim dingin ke Yaman dan ke
Ḥ abashah ke Negus dan pada musim panas ke Syam dan ke Gaza dan barangkali hingga
sampai di Ankara lalu menemui kaisar. Ini merupakan perdangan lintas negara yang biasa
mereka lakukan. Mereka juga bisa menjalin hubungan perdagangan dengan dua kekuatan
politik yang saling bertentangan, yaitu Bizantium dan Persia tanpa memihak ke salah satu
di antara keduanya. Oleh karena itu, peradaban mereka dipengaruhi oleh aktivitas
perdagangan dalam arti bahwa mereka berinteraksi dengan masyarakat-masyarakat
seberang dan semakin menjauh dari pola badui. Komoditas dalam perdagangan kuno
adalah rempah – rempah, gaharu, dan tumbuhan beraroma untuk penyedap masakan. Dan
juga berbagai produk langka dan bernilai tinggi, seperti mutiara dari teluk persia, bunbu
masak, kain dan pedang dari India, sutra dari cina, budak, monyet, gading, emas, bulu
burung unta dari Etopia.

d) Aspek politik Masyarakat pra islam


Sebelum kelahiran Islam, ada tiga kekuatan politik besar yang perlu dicatat
dalam hubungannya dengan Arab; yaitu kekaisaran Nasrani Byzantin, kekaisaran Persia
yang memeluk agama Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang berkuasa di Arab bagian
selatan. Setidaknya ada dua hal yang bisa dianggap turut mempengaruhi kondisi politik
jazirah Arab, yaitu interaksi dunia Arab dengan dua adi kuasa saat itu, yaitu kekaisaran
Byzantin dan Persia serta persaingan antara yahudi, beragam sekte dalam agama Nasrani
dan para pengikut Zoroaster. Tradisi kehidupan gurun yang keras serta perang antar suku
yang acap kali terjadi ini nantinya banyak berkaitan dalam penyebaran ide-ide Islami
dalam al-Qur’an, seperti ”jihad”, ”sabar”, ”persaudaraan” (ukhuwwah), persamaan, dan
yang berkaitan dengan semua itu. Pada masa sebelum islam yamg diajarkan disebar
luaskan ke bangsa Arab oleh Rasulullah Saw, orang arab sering kali terjali peperangan
antar suku di antaranya dikenal dengan perang Fujjar karena terjadi beberapa kali antar
suku, yang pertama perang antara suku Kinanah dan Hawazan, kemuadian Quraisy dan
Hawazan serta Kinanah dan Hawazan lagi. Dan peperangan ini terjadi 15 tahun sebelum
Rasul diutus.

e) Aspek agama dan kepercayaan masyarakat arab pra islam


Telah diketahui bahwa kebanyakan bangsa Arab adalah penyembah berhala
(Watsani ). Tetapi mereka dahulunya adalah penganut agama yang dibawa oleh nabi
Ibrahim as, yang berarti mereka telah menganut Tauhid, yang beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa (Monoteisme). Kemudian, beberapa waktu kemudian karena pengaruh
dan usaha beberapa kalangan yang memutar balik, mengubah mereka menambah dan
mengurangi ajaran Nabi Ibrahim dan putranya Ismail, mereka berpindahkepada
kepercayaan berhala (Watsaniyah). Dengan demiikian didirikanlah berhala – berhala atau
patung – patung diberbagai tempat di jazirah Arab. Walaupun demikian, bangsa Arab
tetap memuliakan ka`bah dan kota Makkah. Mereka tiap tahun berkunjung ke Makkah
untuk melaksanakan Ibadah. Juga berhala – berhala mereka itu, ditempatkan didekat
ka`bah, untuk mereka puja. Tiap kabilah memiliki berhala yang masing – masing
diitempatkan didekat ka`bah itu. Dengan demikian jelaslah betapa sudah bercampur
aduknya ajaran Nabi Ibrahimdengan kepercayaan Watsaniyah. Selain menyembah
berbagai berhala, bangsa Arab Jahiliyah juga menyyembah dan menuhankan malaikat,
jin, harta, dan binatang.Bangsa Arab pada zaman Jahiliyah itu biasa bertenung, yaitu
menanya nasib baik dan buruk kepada dewa – dewa. Bilamana seorang diantara mereka
akan me lakukan sesuatu pekerjaan yang penting, pergilah ia ke ka`bah. Di sana ia
bertenung dan menanyakan pendapat dewa – dewa terhadap pekerjaan yang akan
dikerjakannya. Yang menjadi juru tenungnya ialah penjaga – penjaga ka`bah. Kalau hasil
tenungannyamenuunjukkan baik, barulah dia mengerjakannya. Tetapi kalau sebaiknya
dia tidak jadi mmelakukannya.

f) Aspek pendidikan masyarakat arab pra islam


Dalam aspek pendidikan di jazirah Arab sebelum datang Islam amat sangat
memprihatinkan dimana pada masa itu dinamakan jaman jahiliyah yang maknanya
( bodoh ) , sebagaimana dijelaskan bahwa dunia disaat datangnya nabi, laksana rumah
yang ditimpa gempa bumi yang dahsyat. Segala yang ada didalamnya menjadi
berantakan, disana – sini terjadi tumpukan puing – puing, sementara tempat – tempat
yang besar telah kehilangan segalanya menjadi gersang. Dalam kebingungan ini manusia
telah melupakan dirinya sendiri. Ia telah kehilangan kehormatan diri, sehingga tanpa
merasa malu, ia telah menghambakan diri dihadapan batu, kayu dan air - dihadapan
semua wujud yang tak berdaya. Bahkan ia tidak dapat memahami kebenaran sehari – hari
yang sederhana. Pikirannya telah buntu. Ia telah menjadi begitu kebingungan dan
pikirannya telah demikian sesat, sehingga tidak dapat membedakan mana yang benar dari
yang tidak benar dan bahkan membantah hal – hal yang jelas – jelas benar dan hak.
Kejahatan sendiri dipandang sebagai kebajikan. Serigala – serigala, demikian dalam
pribahasa , digunakan untuk menjaga biri – biri ; kaum agresor disyahkan bertindak
sebagai juru damai. Yang berdosa dan yang jahat hidup dalam kesenangan dan
ketenangan, dunia menjadi milik mereka, sementara yang benar dan yang jujur
keadaannya melarat dan menderita. Kelicikan dan kebohongan dipandang sebagai
kebijaksanaan dan perhitungan yang matang, sedangkan kebijaksanaan dipandang
sebagai kebodohan. Nilai – nilai yang diberikan Allah kepada manusia telah disalah
gunakan dengan sembarangan. Keberanian dan kekuatan telah menjadi alat kekejaman
dan penindasan, dan foya – foya berarti kemurahan hati, kesombongan dipandang sebagai
kehormatan diri dan kelicikan dianggap sebagai kebijaksanaan. Tujuan satu – satunya
dari kecerdasan ialah merencanakan kejahatan – kejahatan dan menciptakan cara – cara
pesta pora baru yang seram dan pemborosan yang kasar.

 Dunia Arab setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW


Awal tumbuh berkembangnya agama Islam berlangsung di jazirah Arab,
terutama di WilayahSaudi Arabia. Keadaan alam dan kehidupan masyarakat di kawasan
ini cukup beragam. Keadaan alam wilayah Arab bagian utara berbatasan dengan kawasan
berkembangnya peradaban Syria, Mesopotamia, dan Persia. Dibandingkan wilayah Arab
lainya, kawasan ini pun lebih sering terlibat dalam kancah perdagangan dunia masa kuno.
Akibatnya, keadaan penduduknya makmur terutama dari perdagangan. Keadaan alam
wilayah Arab bagian tengah cenderung tandus, karena merupakan padang gurun.
Penduduknya cenderung hidup semi nomaden. Meskipun kurang makmur. Penduduknya,
namun terdapat kota penting diwilayah ini, seperti Mekkah dan Madinah.

Keadaan alam di wilayah Arap bagian selatan relative subur, dengan curah hujan
cukup. Penduduknya telah hidup menetap dan makmur. Mereka hidup sebagai petani dan
pedagang. Islam tumbuh dikawasan arab bagian tengah. Meskipun lahir dikawasan yang
kurang kondusif namun agama islam dapat berkembang dengan baik dan cepat. Dalam
waktu satu abad pengaruh islam menyebar mulai dari jazirah Arab, seluruh Asia Barat,
Afrika Utara, Spanyol dan Asia. Keadaan masyarakat Arab terutama Arab bagian Tengah
sebelum masa Islam sangat kacau sekali, satiap orang perperilaku sesuka hati, keributan
terjadi diman-mana, sehingga pada zaman ini disebut jaman jahiliah.

Tokoh yang berperan dalam tumbuh dan berkembangnya islam di jazirah


Arab Adapun tokoh-tokoh yang berperan antara lain sebagai berikut :

1. Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada 12 Rabi’ul Awal 570 M. Ayahnya
Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim seorang kepala suku Quraisy yang
besar pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah binti Wahab bin Bani Zuhrah.
Selagi nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ibunya, Ayahnya telah
meninggal dunia di kota Yatsrib (Madinah). Muhammad kemudian
diserahkan kepada ibu pengasuh, Halimah Sa’diyyah. Dalam asuhannya
Muhammad dibesarkan sampai usia empat tahun. Setalah berusia enam
tahun Beliau menjadi Yatim piatu karena ditinggal oleh ibunya.

Setelah aminah meninggal. Abdul muthalib mengambil alih


tanggungjawab merawat Muhammad. Namun dua tahun kemudian Abdul
Muthalib meninggal dunia. Tanggungjawab selanjutnya beralih kepada
pamannya, Abu Thalib. Seperti juga Abdil Muthalib, dia sangat disegani dan
dihormati orang Quraisy dan penduduk Makkah, tetapi dia miskin. Dalam
usia muda Muhammad hidup sebagai pengembala kambing. Melalui
pengembalaan ini dia menemukan tempat berpikir dan termenung.

Pemikiran dan perenungan ini membuatnya jauh dari segala pemikiran


nafsu duniawi. Sehingga ia terhindar dari segala macam noda yang yang
dapat merusak namanya, karena itu sejak muda ia sudah dijuluki al-amin,
orang yang terpercaya. Nabi Muhammad ikut untuk pertama kali dalam
kafilah dagang ke Syiria dalam usia 12 tahun. Dalam perjalanan ini, di Busra
sebelah selatan Syiria ia bertemu dengan pendeta kristen bernama
Buhairah. Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad.
Pada usia yang ke 25, Muhammad berangkat ke Syiria membawa barang
dagangan saudagar wanita kaya yang telah menjanda, Khadijah. Dalam
perdagangan ini Muhammad memperoleh laba yang besar. Khadijah
kemudian melamarnya, lamaran itu diterima dan pernikahannya segera
dilaksanakan. Khadijah adalah wanita pertama yang masuk islam dan
banyak membentu nabi Muhammad dalam perjuangan menyebarkan islam.
Dalam pernikahan itu mereka dikaruniai enam orang anak, dua putra empat
putri : Qasyim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulsum, dan Fatimah
Khulafaur Rasyidin.

2. Khulafaur Rasyidin
Setelah Nabi Muhammad wafat pada tahun 632 M yang bertanggung
jawab menjaga keutuhan islam, pengaturan islam dan penyebaran islam
dilakukan oleh Khalifah. Empat khlifah yang petama disebut Khulafaur
Rasyidin. Mereka adalah Abu bakar, Umar bin Khattab, usman bin Affan dan
Ali bin Abi Talib. Dalam memimpin umatnya para khalifah menggunakan
prinsip-prinsip kekuasaan demokrasi, bukan kekuasaan yang bersifat
otoriter . Sebagai khalifah yang terpilih wajib menjalankan pemerintahan
sesuai dengan Islam dan juga wajib mempertanggungjawabkan segala
kebijaksanaannya kepada rakyatnya. Dalam memerintah selalu menunjukkan
sikap yang cerdas, bijaksana, berbudi pekerti luhur, adil dan tidak memihak.
Seringkali dikatakan bahwa masa kepemimpinan khalifah sangat sebentar
tapi mengalami masa yang maju.

3. Bani Umayyah
Berakhirnya kepemimpinan ali bin Abi Talib menandai akhir masa
khulafaur Rasyidin. Pada tahun 661 M, kepemimpinan Islam beralih kepada
kaum muawiyah atau yang lebih dikenal sebagai Bani Ummayah. Peralihan
kepemimpinan kepada Bani Ummayah membawa perubahan pusat dan corak
pemerintahan . Pusat pemerintahan berpindah dari Madinah ke Damsyik
(Damaskus), pemerintahan demokratis beralih menjadi pemerintahan
monarki. Pemerintahan Bani Ummayah berlamgsung hampir satu abad
lamanya. Dalam waktu yang cukup singkat itu, Bani Ummayah mampu
memperluas pengaruh Islam. Ketimur sampai Punjab, kebarat hingga ke
Spanyol.

4. Bani Abbasiah
Bani abbasiah didirikan oleh keturunan Al-Abbas, paman Nabi
Muhammad SAW , pemerintahan tetap bercorak monarki. Pusat
pemerintahan berpindah dari Damsyik ke al-Hamsyiah, lalu ke Baghdad.
Bani abbasiah berkuasa hampir selama 5 abad. Dalam waktu yang cukup
lama itu, perluasan pengaruh dilanjutkan, namun tidak segencar Bani
Ummayah. Bani ini bahkan mengadakan perjanjian damai dengan sejumlah
kerajaan tetangga, seperti dengan kaisar Konstantin V dari Byzantium.

Cara Berkembangnya Islam di Jazirah Arab


Ketika Islam pertama kali disiarkan oleh nabi Muhammad SAW secara
terang-terangan,bangsa Arab melakukan penolakan. Terutama kaum Quraisy
yang sangat tidak menerima agama baru yang di bawa oleh nabi Muhammad
SAW. Mereka tetap berpendapat bahwa kepercayaan watsanilah yang paling
benar. Karena kepercayaan tersebut menupakan warisan dari nenek moyang
mereka. Kaum Quraisy berpendapat bahwa kepercayaan yang telah di anut
oleh nenek moyang mereka itu telah cukup untuk mereka. Bahkan mereka
menyeru nabi Muhammad untuk tidak menyiarkan Islam dan kembali pada
kepercayaan Watsani. Perilaku bangsa Arab pada masa sebelum fatahul
Mekah, belum terdapat perubahan yang besar. Mereka masih saja melakukan
kebiasaan-kebiasaan jahiliyah. Hanya beberapa orang yang masuk Islam saja
yang mengalami perubahan-perubahan perilaku.

Sedangkan sebagian besar bangsa Arab yang nabi Muhammad SAW


mendapatkan tantangan yang sangat berat dalam menyebarkan Islam. Setelah
terjadinya penaklukkan terhadap kota Mekah, penduduk kota tersebut yang
masih menganut kepercayaan watsani tiba-tiba berbondong-bondong
menyatakan bahwa mereka masuk Islam. Dibawah pimpinan Khulafaur
Rasyidin, masyarakat Muslim mulai memperluas pengaruhnya.Dibawah
pimpinan Abu Bakar, pengaruh Islam menyebar ke seluruh Jazirah Arab dan
mulai masuk ke Palestina. Di bawah pimpinan Umar bin Khattab, pengaruh
Islam menyebar ke Syiria, Mezopotamia, Mesir dan mulai masuk ke Persia..
untuk menata wilayah yang semakin luas, umar telah menggunakan
administrasi pemerintahan antara lain dengan membentuk provinsi-provinsi
dan lembaga peradilan. Di bawah Usman bin Affan, pengaruh Islam
menyebar keseluruh Persia, Cyprus, Rhodes, Trnsoxiania dan Tabaristan.
Namun tak lama kemudian perluasan pengaruh perluasan Islam berhenti.

Hal ini disebabkan karena banyak terjadi pemberontakan dan perang


saudara dalam tubuh Islam. Pada masa Bani Umayyah,selain melakukan
ekspansi, bani Ummayah juga melakukan perbaikan kedalam . perbaikan
dilakukan di bidang ekonomi(memperbahurui mata uang), politik
(pembenahan mandiri). Perbaikan itu terbukti menciptakan stabilitas dan
keamanan di wilayah Ummayah yang luas. Perkembangan islam setelah Bani
Umayyah adalah Bani Abbasiyah. Bani Abbasiah menaruh perhatian
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Usaha tang
dilakukan anatara lain menerjemahkan buku-buku Yunani, Persia dan India
ke dalam bahasa Arab. Kesungguhan usaha itu tampakdari dibangunnya
pusat penerjemahan Bait al-Hikmah.

Akibatnya, warisan ilmu pengetahuan dari ketiga bangsa itu berkembang


di tengah masyarakat muslim, antara lain filsafat. Matematika. Astronomi
dan kedokteran. Buah upaya pengembangan berupa munculnya sejumlah
sekolah dan ilmuwan terkemuka. Para ilmuwan inilah yang dikemudian hari
menjadi narasumber perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa.

Keadaan bangsa Arab setelah kedatangan Islam


Keadaan bangsa arab setelah kedatangan islam adalah terjadinya
perubahan- perubahanbaik dari segi watak, budaya dan kepercayaan.
Dari segi watak, perubahan yang terjadi yaitu bangsa Arab yang
semula sangat bangga dengan kabila, darah dan turunannya masing-
masing maka ketika Islam telah menjadi agama yang mereka anut
mereka dipersatukan di atas suatu bendera dengan satu nama yaitu
Islam. Sehingga bangsa Arab saat itu saling menghormati satu sama
lain dan karena itu pula perselisihan-perselisihan antar kabilah yang
sering terjadi pada masa jahiliyah dapat dihindarkan.Islam juga
mengajarkan untuk saling menyayangi satu sama lain ,menyambung
tali silaturahim dan bertetangga dengan baik.

Dilihat dari segi budaya,perubahan yang terjadi ialah:

1. Bangsa Arab yang semula sangat gemar melantunkan dan mendengarkan syair-syair
para penyair di pasar Ukaz pada zaman Islam, mereka asik membaca Qur'an siang dan
malam.
2. Kebiasaan meratap yang sering dilakukan pada masa jahiliah mereka tinggalkan.
Karena agama Islam telah melarang perbuatan meratap.
3. Pada zaman Islam, bangsa Arab juga telah merubah kebiasaan mereka yang suka
membunuh anak perempuan yang baru lahir.
4. Terhapusnya sistem perbudakan karena dalam Islam semua orang memiliki hak yang
sama.
5. Adanya pengaturan terhadap pernikahan. Sehingga kebiasaan mengawini janda bekas
ayah yang dilakukan oleh masyarakat jahiliah dilarang.

Perubahan-perubahan yang dibawa Islam dalam sistem kepercayaan bangsa Arab sangat
jelas terlihat. Bangsa Arab tidak lagi menyembah berhala, matahari dan bulan. Mereka
mengamalkan ajaran-ajaran islam seperti : salat, puasa, membayar zakat, dan berhaji.

2. Periode Hijrah nya nabi Muhammad ke Madinah


Pada malam tanggal 27 Rajab sebelum hijrah, Nabi Muhammad melakukan isra’ dan
mi’raj. Isra’ maksudnya berjalan pada malam hari dari masjid Mekkah atau Masjidil kharom
menuju ke Masjidil Aqsa di palestina. Sedangkan MI’raj adalah Naik ke langit ke Baitul Maqdis
menuju ke Sidratul Muntaha. Dengan mengendarai Buraq dengan di temani malaikat JIbril.
Perjalanan Nabi Muhammad dari masjidil Kharom ke masjidil Aksa di tempuh dalam
3perhatian. Di kita yatsrib tempat pertama (tempat nabi berhijrah). Di sina atau tursina tempat
kedua (dimana Muhammad bermunajah kepada Allah) dan di Madain saleh tempat ketiga(dimana
Nabi Syu’aib memegang sebagai raja). Maka setalah sampai di baitul Maqdis, nabi Muhammad
di mi’rajkan menuju kesidrotul munthaha. Sebalum didimij’rakan nabi Muhammad di masjidil
aqsha yang dibangun oleh Nabi Sulaiman as. Bertemu dengan para Nabi, kemudian mereka
bersholat bersama-sama dan Muhammad sebagai imam dalam peribadatan itu. Selanjutnya ia
naik kelangit dan tiap-tiap pintu para Nabi mengucapkan selamat. Perjalanan dilanjutkan dengan
melihat-lihat isi surge dan isi neraka. Orang-orang yang taat dalam menjalankan ibadah,
ditempatkan di surga. Dan orang yang kufur, untuk mereka adalah neraka.
Setelah sampai ke puncak acara di shidrotul muntaha, Nabi naik lagi ke mustawan dan
bertemu dengan Tuhan untuk menerima perintah wajib sholat 5 kali dalam sehari semalam.
Selanjutnya Nabi Muhammad pulang dengan mengendarai Buroq menuju ke Mekkah melalui
Baitul Maqdis. Setelah setahun berlalu, Nabi SAW mendapat wahyu untuk hijrah ke Yatsrib.
Ketika itu orang-orang kafir quraisy sedang sibuk merencanakan pembunuhan Nabi Muhammad.
Mereka berkumpul di depan rumah, sebentar-sebentar dilihatnya kamar Nabi lewat lubang kecil.
Kalau Rosulullah keluar akan dibunuhlah ia.[1] Baru saja Rosul menerima wahyu dari Allah
bahwa ia akan dibunuh. Atas berita itu Nabi Muhammad pergi menjumpai Abu Bakar
(sahabatnya) untuk menyampaikan berita itu. Dan karena perintah Allah menyuruh Muhammad
berhijrah, Abu Bakar ingin ikut serta dan Muhammad mengijinkan. Muhammad dan Abu Bakar
tiga hari tiga malam bersembunyi digua Tsur.
Baru setelah itu mereka meneruskan perjalanan sampai di yatsrib(madinah).Setelh
sampai yatsrib di ubah namanya oleh nabi dengan kota Madinah, sedangkan Muhammad saw.
Bertempat di kuba, di luar kota. DisanaMuhammad membuat masjid yang ada hingga saat ini.
Ketika Nabi melihat keganasan kaum musyrikin semakin hari semakin keras, sedang beliau tidak
dapat memberi perlindungan kepada kaum muslimin; beliau berkata kepada kaum mislimin yang
sanggup untuk meninggalkan kota mekkah, “Alangkah baiknya jika kamu dapat berhijrah ke
Habasyah (ethiopia). Disana ada seorang raja yang sangat adil. Dalam kekuasaannya tidak
seorangpun yang dianiyaya. Karena itu pergilah kamu kesana sampai Alloh memberikan jalan
keluar kepada kita. Negri itu adalah negri yang cocok bagi kalian.” Anjuran Nabi tersebut
diterima oleh kaum muslimin yang sanggup untuk meninggalkan kota Mekkah.
Dalam rombongan pertama ada 10 pria dan 4 wanita krmudian di susul rombongan ke
dua yang terdiri dari 80 pria dan 17 wanita selain anak-anak, dan diantaranya terdapat menantu
Rosulullah Saw yaitu Utsman bin Affan beserta istrinya Ruqayah putrid rosul dan Ja’far bin
abitholib beserta istrinya Asma binti Umais. Tetapi rosullullah tidak ikut dalam hijrah tersebut,
melainkan terus melancarkan dakwahnya di Makkah dengan resiko apa pun. Kaum imingran itu
tinggal di rantau selama tiga bulan.[2] Pada tahun ketujuh kerasulan (616 M), lantaran tekanan
dan perlakuan kaum kafir kian beringgas dan kejam. Yang ikut mengungsi mencapai 83 lelaki
dan 12 wanita, yng di pimpin oleh Ja’far bin Abdul Munthalib, paman Nabi yang paling mirip
denga wajah beliau selai Hasan bin Ali. Mereka antara lain 4sahabat uatama(Abu Bakar, Umar,
Utsman dan Ali). Rombongan ini diteriamah dengan penuh kehormatan dan kemuliaan oleh raja
Najasyi yang adil, saleh dan berjiwa lapang. Beliau menolak mengembalikan mereka ke Mekkah
tatkalah perutusan Quraisy, di bawa pimpinan Amr bin Ash dan Abu Sufyan, datang untuk
meminta kepada sang raja agar pengungsi tersebut di usir dan disuruh pulang kampung.
Setelah itu mereka Hijrah ke Thaif(sekitar 90 km dari Mekkah) pada 27 Syawal tahun
kesepuluh nubuwah(Januari 620M) dipimpin oleh Nabi sendiri. Ini terjadi setelah kaum Muslimin
diboikot selama 3tahun oleh kafir Quraisy dan tahun duka cita (wafatnya Khadijah dan Abu
Tholib). Pada mulanya Cuma Nabi ditemani Zaid bin Haritsan yang beranjang sana .guna
menyerukan islam, sekalian menjajaki kemungkinan dijadikannya Thaif sebagai tempat
berlindung sementara kaum muslim dari keberangasan bangsat-bangsat jahiliyah Quraisy. Namun
kenyataannya beliau malah di hujani batu. Tatkalah rombongan muhajirin(orang yang berhijrah)
menjelang memasuki gerbang kota, mereka malah disambut dengan hinaan dan dilempari batu-
batu. Nabi dan para sahabat samapai terluka dan bersimbah darah tetapi beliau tetap
mendo’akannya agar mereka dibukakan hatinya oleh Allah lantaran ketidaktahuan mereka dan
kebodohan mereka. Hijrah selanjutnya orang-orang Muhajirin melanjutkan hijrah keMadinah,
Hijrah kali ini yang palingmonumental dari hijrah sebelumnya dan paling masak dalam siasat dan
perhitungannya. Bukan lagi karena hendak meminta perlindungan sebagai yang sudah-sudah
melainkan lebih untuk menegakkan suatu kekuasaan dan Daulah Islamiyah.
Dalam hal ini di bagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama, pada hari jum’at, 1
Rabiul Awal tahun yang bersangkutan. Yang mula pertama kali hijrah adalah Abu Salamah bin
Abdul Aswad, yang berhasil mengajak 6 orang masuk islam . Mereka ini lah kemudian datang
menemui Nabi secara diam-diam. Ada pula yang menyebutkan bahwa Mush’ab bin Umayrlah
yang merintis jalan ke sana sebagai dai utusan Nabi. Menyusul kemudian rombongan Amr bin
Rubi’ah dan lain-lain kemudin menyusul sekitar 200 orang, termasuk putrid Abu Lahab.
Sedangkan baginda Rosul sendiri berangakat bersama Abu Bakardengan menempuh
perjalannan selama 15 hari, dalam perjalannan menxekam itu , mereka bersembunya selam 3 hari
di Gua Tsur guna menunggu perkembangan situasi kota. Selama itu, kepada beberapa orang
beliau telah memberikan tugas khusus . Sesudah di anggap aman, mereka bersama Amir dan
petunjuk jalan bayaran, Abdulllah bin Arqat, kemudian meneruskan perjalanan. Dan baru tiba di
Quba pada senin 12Rabiul awal, 7 hari setelah meninngalkan gua. Gelombang kedua adalah
rombongan kaum Muslimin yang berduyung-duyung mengungsi ke Madinah ketika salah satu
butirPerjanjianHudaibiyah di hapuskan atas permintaan kafir Quraisy. Dan yang terakhirhijrah
adalah Abbas bin Abdul Muntholib sekeluarga sewaktu Nabi dan pasukannya hendak
menaklukan Mekkah. Hijrah inilahyang kemudian dijadikan titik pijat tahun Hijri oleh Umarpada
tahun 637 M. Dengan perhitungan penaggalan ini, dapat diketahui bahw bulan pertama dalam
kalender Qamariyah, yaitu 1 Muharram 1H.

Anda mungkin juga menyukai