NIM : 0202191003
JURUSAN : PERBANDINGAN MADZHAB 2A
FAKULTAS : SYARIAH DAN HUKUM
Mata Kuliah : HUKUM PERDATA
Jawab : Di tahun 1809 - 1811 Perancis menjajah Belanda, lalu Raja Lodewijk Napoleon
menerapkan Wetboek Napoleon Ingeriht Voor het Koninkrijk Hollad yang berisi hampir
sama dengan Code Napoleon dan Code Civil de Francais untuk diberlakukan sebagai
sumber hukum perdata di Belanda. Di tahun 1814, Belanda mulai membuat susunan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Sipil). Di 6 Juli 1830, kodifikasi sudah selesai
dibuat dengan dibuatnya BW (Burgerlijik Wetboek) atau Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Belanda dan WvK (Wetboek van Koophandle) atau Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang. Dari dasar asas konkordansi, di tahun 1948 kedua Undang-Undang
tersebut berlaku di Indonesia dan hingga saat ini dikenal dengan KUHPerdata untuk BW
dan KUH Dagang untuk WvK
Jawab :
- Asas Kebebasan Berkontrak Asas ini mengandung arti bahwa masing-masing orang
dapat mengadakan perjanjian baik yang sudah diatur dalam undang-undang ataupun yang
belum diatur dalam undang-undang.
- Asas Konsesualisme Asas ini berkaitan dengan pada saat terjadi perjanjian. Di pasal
1320 ayat 1 KUHPerdata, syarat wajib perjanjian itu karena terdapat kata sepakat antara
kedua belah pihak.
- Asas Kepercayaan Asas ini mempunyai arti bahwa setiap orang yang akan mengadakan
perjanjian akan memenuhi masing-masing prestasi yang diantara kedua pihak.
- Asas Kekuatan Mengikat Asas ini menyatakan bahwa pernjanjian hanya mengikat pihak
yang mengikatkan diri atau yang ikut serta dalam perjanjian tersebut.
- Asas Persamaan Hukum Asas ini mempunyai maksud bahwa subjek hukum membuat
yang membuat perjanjian mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam
hukum.
- Asas Keseimbangan Asas ini menginginkan kedua belah pihak memenuhi dan
menjalankan perjanjian yang telah dijanjikan.
- Asas Kepastian Hukum (Asas pacta sunt servada) Asas ini ada karena suatu perjanjian
dan diatur dalam pasal 1338 ayat 1 dan 2 KUHPerdata.
- Asas Moral Asas moral merupakan asas yang terikat dalam perikatan wajar, ini artinya
perilaku seseorang yang sukarela tidak dapat menuntut hak baginya untuk menggugat
prestasi dari pihak debitur.
- Asas Perlindungan Asas ini memberikan perlindungan hukum kepada debitur dan
kreditur. Tetapi yang membutuhkan perlindungan adalah debitur karena berada di posisi
yang lemah.
- Asas Kepatutan Asas ini berhubungan dengan ketentuan isi perjanjian yang diharuskan
oleh kepatutan.
- Asas Kepribadian Asas ini mewajibkan seseorang dalam pengadaan perjanjian untuk
kepentingan dirinya sendiri.
- Asas I’tikad Baik Sesuai dengan pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata, asas ini berhubungan
dengan pelaksanaan perjanjian, asas ini menyatakan bahwa apa yang hendak dilakukan
dengan pemenuhan tuntutan keadilan dan tidak melanggar kepatutan.
Jawab :
- Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB).
- KUH Perdata atau BW.
- KUHD atau Wetboek van Kopenhandel.
- UU No. 5 Thn 1960 Tentang Pokok-Pokok Agraria.
- UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Perkawinan.
- UU No. 4 Thn 1996 Tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-Benda Yang
Berkaitan Dengan Tanah.
- UU No. 42 Thn 1999 Tentang Jaminan Fidusia.
- UU No. 24 Thn 2004 Tentang Lembaga Jaminan Simpanan (LPS).
- Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI)
Jawab :
- Hukum Perorangan (Pribadi) merupakan hukum yang mengatur tentang manusia
sebagai subjek hukum dan kecakapannya untuk mempunyai hak dan juga bertindak
sendiri dalam melaksanakan haknya tersebut.
- Hukum Keluarga merupakan hukum yang berkaitan dengan kekuasaan orang tua,
perwalian, pengampunan dan perkawinan. Hukum keluarga ini terjadi karena terdapat
perkawinan antara laki-laki dan perempuan yang selanjutnya melahirkan anak.
- Hukum Harta Kekayaan merupakan hukum yang mengatur tentang benda dan hak yang
ada pada benda tersebut. Benda yang dimaksud adalah segala benda dan hak yang
menjadi miliki orang tua atau sebagai objek hak milik.
- Putusan condemnatoir yakni putusan yang bersifat menghukum pihak yang dikalahkan
untuk memenuhi prestasi (kewajibannya).
- Putusan declaratoir yakni putusan yang amarnya menciptakan suatu keadaan yang sah
menurut hukum. Putusan ini hanya bersifat menerangkan dan menegaskan suatu keadaan
hukum semata-mata.
- Putusan constitutif yakni putusan yang menghilangkan suatu keadaan hukum dan
menciptakan keadaan hukum baru.
- Putusan condemnatoir Contoh: salah satu pihak dihukum untuk membayar kerugian,
pihak yang kalah dihukum untuk membayar biaya perkara.
- Putusan declaratoir Contoh: putusan yang menyatakan bahwa penggugat sebagai
pemilik yang sah atas tanah sengketa.
- Putusan constitutive Contoh : Putusan yang memutuskan suatu ikatan perkawinan.
16. Sebutkan sifat dari golongan yang terdapat dalam masyarakat yang bergantung dari
dasar- dasar,maksud dan tujuan dari hubungan tersebut diadakan
Jawab :
A. berdasarkan hubungan yang diciptakan para anggotanya.
a.masyarakat pangayuban
yaitu hubungan yang bersifat kepribadian dan menimbulkan ikatan batin. Contoh: gotong
b.masyarakat pelembagaan
yaitu hubungan yang bertujuan untuk mencapai keuntungan kebendaan,yang bersifat tidak
(seketurunan).
a) Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan
untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah
terjadinya kekacauan.
b) Hukum adalah peraturan atau ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.
dikemukakan oleh Aristoteles, bahwa tujuan hukum adalah untuk dicapainya keadilan, dan
keadilan bukan berarti menyamaratakan atau tiap-tiap orang memperoleh bagian yang sama.
dikemukakan oleh Jeremy Betham, bahwa tujuan hukum adalah untuk kemanfaatan dan
kebahagiaan.
3. Teori normative-dogmatif
dikemukakan oleh John Austin, bahwa tujuan hukum adalah untuk menciptakan kepastian
hukum. Selain teori-teori di atas masih banyak lagi pendapat dan teori yang dikemukakan para
ahli hukum tentang tujuan hukum, namun secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan hukum
adalah untuk ketertiban, keamanan dan kebahagiaan manusia serta diperolehnya keadilan.