Anda di halaman 1dari 2

NAMA

: MUFLY FADLA SYIHAB


NIM
: H22116022
JURUSAN/PRODI : FISIKA/ GEOFISIKA
A. Pancasila Sebagai Ideologi Negara
1. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata yunani yaitu (Iden) yang berarti melihat, atau idea yang berarti
raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata (logi) yang berarti ajaran. Dengan
demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran..
Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu
sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya
merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri:
1. Mempunyai derajat yang tinggi
2. Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup
yang dipelihara.
Suatu ideologi mengandung 3 dimensi, sebagai berikut :
1. Dimensi Realitas berarti bahwa suatu ideologi berasal dari nilai nilai nyata yang
dikembangkan atau dipakai bersama sama oleh warga masyarakat.
2. Dimensi Idealitas berarti bahwa suatu ideologi mengandung nilai nilai yang ideal yang
ingin dicapai oleh suatu masyarakat , yaitu nilai nilai luhur dalam segala aspek
kehidupan yang ingin diwujudkan oleh suatu masyarakat sebatas akal budi manusia.
3. Dimensi Fleksibilitas berarti bahwa ideologi memiliki sifat felksibel dan berkembang ,
artinya ideologi tersebut tidak tertutup.
2. Pancasial sebagai Ideologi
Pancasila sebagai ideologi nasional seperti kita ketahui, selain sebagai Dasar Negara, ia
juga menjadi ideologi bangsa. Sebagai ideology nasional, Pancasila berfungsi menggerakkan
masyarakat untuk membangun bangsa dengan usaha-usaha yang meliputi dalam semua
bidang kehidupan. Sehingga pancasila juga dapat dikatakan sebagai pedoman hidup suatu
masyarakat.
Nilai-nilai Pancasila Sebagai Ideologi Negara
a. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai Ketuhanan , Kemanusiaan , Persatuan, Kerayakyatan
dan Keadilan. Nilai ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan , kebangsaan
dan kemasyarakatan. Nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang didalamnya
terkandung nilai lainnya secara lengkap dan harmonis , baik nilai material, nilai vital,
nilai kebenaran (kenyataan) nilai estetis, nilai etis maupun nilai religius. Nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif
b. Nilai nilai Pancasila bersifat objektif maksudnya
- Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang dalam
- Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia
- Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah
Negara yang mendasar, Sedangkan
- Nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, bahwa keberadaan nilai-nilai Pancasila itu
bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri.
B. Hakikat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Menurut Padmo Wahjono : Pandangan hidup adalah sebagai suatu prinsip atau asas yang
mendasari segala jawaban terhadap pertanyaan dasar, untuk apa seseorang itu hidup.

Pancasila adalah khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa.
Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat,kebudayaan
dan agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, pancasila sebagai pandangan
hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup
bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dan penuntun dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan benegara. Pandangan hidup sebuah bangsa adalah perwujudan
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu yang di yakini kebenarannya dan menimbulkan tekad
bagi bangsa itu.
C. Pancasila Identitas Bangsa
a.

Pengertian Identitas Nasional

Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan
pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas
sendidri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.
Jadi Identitas nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu
memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim
hukum/perundang undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut
terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagaimana
dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri
suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
b. Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memiliki
sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakkanlah
prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa, yang diangkat dari filsafat
hidup atau pandangan hidup bangsa Indonesia , yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu
prinsip dasar filsafat negara yaitu Pancasila. Jadi dasar filsafat suatu bangsa dan negara
berakar pada pandangan hidup yang bersumber kepada kepribadiannya sendiri. Nilai-nilai
esensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan serta Keadilan, dalam kenyataannya secara objektif telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum mendirikan negara. Dasar-dasar pembentukan
nasionalisme modern menurut Yamin dirintis oleh para pejuang kemerdekaan bangsa, antara
lain rintisan yang dilakukan oleh para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908,
kemudian dicetuskan pada Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Akhirnya titik kulminasi
sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menemukan identitas nasionalnya sendiri,
membentuk suatu bangsa dan negara Indonesia tercapai pada tanggal 17 Agustus 1945, yang
kemudian diproklamasikan sebagai suatu kemerdekaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu
akar-akar nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam perspektif sejarah sekaligus juga
merupakan unsur-unsur identitas nasional, yaitu nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang
dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai