Dosen :
Esan Lamban,S.Sos, M.Si
Oleh Kelompok 3
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki suatu bangsa yang
tentunya berbeda antara satu bangsa dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah
salah satu Negara yang memiliki bermacam identitas nasional yang mengkhaskan
dan tentunya berbeda dari Negara-negara lainnya.Pengertian identitas menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ciri-ciri atau keadaan khusus atau
jati diri.Disini yang dimaksudkan adalah identitas yang merujuk pada kebangsaan
seseorang.Mayoritas dari masyarakat mengasosiasikan identitas nasional mereka
dengan negara di mana mereka dilahirkan.
Beragamnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu
tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan identitasnya,
terlebih di era globalisasi seperti saat ini.Globalisasi diartikan sebagai suatu era
atau zaman yang ditandai dengan perubahan tatanan kehidupan dunia akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi
sehingga interaksi manusia menjadi sempit, serta seolah-olah dunia tanpa
ruang.Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia.Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan
menggeser nilai-nilai yang telah ada.
Identitas nasional adalah citra diri dari sebuah bangsa yang dilihat oleh
Negara lain. Jangan sampai kita tergiur oleh arus global yang menampilkan pesona
Negara lain, sehingga kita terlena dan takjub yang pada akhirnya bisa membuat
kita untuk melupakan dan tidak mau mengenal identitas bangsa kita sendiri. Untuk
itu, sebagai generasi muda Indonesia seharusnya kita sudah mengenal dan
mengetahui apa saja identitas nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya
banyak generasi muda Indonesia yang belum tahu tentang apa itu identitas nasional
dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia itu sendiri. Seringkali
kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru oleh Negara lain,
tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga Negara Indonesia bersikap pasif
dan enggan untuk mengembangkan dan mengoptimalkannya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kelompok kami akan membahas tentang
apa yang dimaksud dengan definisi identitas nasional, apa saja komponen dari
identitas nasional, apa fungsi dari identitas nasional dan Jenis-jenis dari identitas
nasional. Yang diharapkan dapat bermanfaat untuk kita semua dalam memahami,
mengoptimalkan dan melestarikan identitas nasional bangsa kita yaitu Indonesia.
2. PERMASALAHAN
Identitas Nasional merupakan hal yang penting untuk diketahui setiap warga
Negara. Namun, dalam berbagai latar belakang kehidupan setiap warga Negara
Indonesia itu sendiri, apakah semua warga Negara mampu untuk mengetahui
Identitas Negeri sendiri dan mampu menjalankan apa yang menjadi Identitas
Nasional? Sehingga Identitas mampu dipertahankan oleh Negara dan tentunya
warga Negara yang dapat mengenal dan melestarikan berbagai komponen sebagai
Identitas Nasional.
3. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, terdapat poin-poin penting
untuk kita bisa mengenal tentang identitas nasional Indonesia, yang antara lain
yaitu :
1. Apa pengertian dari definisi identitas nasional?
2. Apa saja macam komponen dari identitas nasional?
3. Apa saja jenis-jenis dari identitas nasional?
4. Apa fungsi dari identitas nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
a. Primordial
Ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah,
bahasa, dan adat-istiadat merupakan faktor-faktor primordial yang dapat
membentuk negara-bangsa. Primordialisme tidak hanya menimbulkan pola
perilaku yang sama, tetapi juga melahirkan persepsi yang sama tentang masyarakat
negara yang dicita-citakan. Walaupun ikatan kekerabatan dan kesamaan budaya itu
tidak menjamin terbentuknya suatu bangsa (karena mungkin ada faktor yang lain
yang lebih menonjol), namun kemajemukan secara budaya mempersulit
pembentukan satu nasionalitas baru (negara bangsa) karena perbedaan ini akan
melahirkan konflik nilai.
b. Sakral
Kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat, atau ikatan ideologi
yang kuat dalam masyarakat, juga merupakan faktor yang dapat membentuk
negara-bangsa.
c. Tokoh
Kepemimpinan dari seorang tokoh yang disegani dan dihormati secara luas
oleh masyarakat dapat menjadi faktor yang menyatukan suatu bangsa-negara.
Pemimpin ini menjadi panutan sebab warga masyarakat mengidentifikasikan diri
kepada sang pemimpin, dan ia dianggap sebagai penyambung lidah masyarakat.
d. Sejarah
Persepsi yang sama tentang asal-usul (nenek moyang) dan tentang
pengalaman masa lalu, seperti penderitaan yang sama akibat dari penjajahan tidak
hanya melahirkan solidaritas (sependeritaan dan sepenanggungan), tetapi juga
tekad dan tujuan yang sama antar kelompok suku bangsa. Solidaritas, tekad, dan
tujuan yang sama itu dapat menjadi identitas yang menyatukan mereka sebagai
bangsa, sebab dengan membentuk konsep ke-kita-an dalam masyarakat.
e. Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) merupakan salah satu
faktor yang dapat membentuk bangsa-negara.Bersatu dalam perbedaan artinya
kesediaan warga masyarakat untuk bersama dalam suatu lembaga yang disebut
Negara, atau pemerintahan walaupun mereka memiliki suku bangsa, adat-istiadat,
ras atau agama yang berbeda.
f. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi
pekerjaan yang beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Semakin
tinggi mutu dan semakin bervarariasi kebutuhan masyarakat, semakin tinggi pula
tingkat saling bergantung di antara berbagai jenis pekerjaan. Setiap orang
bergantung pada pihak lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin kuat
suasana saling bergantung antar anggota masyarakat karena perkembangan
ekonomi, maka semakin besar pula solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
g. Kelembagaan
Proses pembentukan bangsa berupa lembaga-lembaga pemerintahan dan
politik, seperti birokrasi, angkatan bersenjata, dan partai politik. Setidak-tidaknya
terdapat dua sumbangan birokrasi pemerintahan (pegawai negeri) bagi proses
pembentukan bangsa, yakni mempertemukan berbagai kepentingan dalam instansi
pemerintah dengan berbagai kepentingan di kalangan penduduk sehingga tersusun
suatu kepentingan nasional, watak kerja, dan pelayanannya yang bersifat
impersonal; tidak saling membedakan untuk melayani warga negara. Angkatan
bersenjata berideologi nasionalistis karena fungsinya memelihara dan
mempertahankan keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, personilnya direkrut dari
berbagai etnis dan golongan dalam masyarakat. Selain soal ideologi, mutasi dan
kehadirannya di seluruh wilayah negara merupakan sumbangan angkatan
bersenjata bagi pembinaan persatuan bangsa Keanggotaan partai politik yang
bersifat umum (terbuka bagi warga negara yang berlainan etnis, agama, atau
golongan), kehadiran cabang-cabangnya di wilayah negara, dan peranannya dalam
menampung dan memadukan berbagai kepentingan masyarakat menjadi suatu
alternatif kebijakan umum merupakan kontribusi partai politik dalam proses
pembentukan bangsa.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Identitas nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan
selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah,
sistim hukum/perundang undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja
berdasarkan profesi. Branscombe, Ellemers, Spears, dan Doosje (1999)
mengemukakan tiga komponen dalam identitas sosial, yaitu cognitive
component (self categorization), evaluative component (group self esteem),
danemotional component (affective component).
Menurut Smith (1991) terdapat tiga fungsi dari Identitas Nasional, yaitu: (1)
Identitas Nasional memberikan jawaban yang memuaskan terhadap rasa takut akan
kehilangan identitas melalui identifikasi terhadap bangsa, (2) Identitas Nasional
menawarkan pembaharuan pribadi dan martabat bagi individu dengan menjadi
bagian dari keluarga besar suatu bangsa, dan (3) Identitas Nasional memungkinkan
adanya realisasi dari perasaan persaudaraan, terutama melalui simbol-simbol dan
upacara.
Adapun jenis-jenis Identitas Nasional yaitu: (1) Bahasa Nasional atau
Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia; (2) Bendera Negara yaitu Sang Merah
Putih; (3) Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya; (4) Lambang Negara dan Dasar
Falsafah Negara yaitu Pancasila; (5) Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal
Ika; (6) Konstitusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 1945; (7) Bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia yaitu berkedaulatan rakyat; dan (8) Konsepsi
Wawasan Nusantara. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
Identitas Nasional bangsa Indonesia, meliputi primordial, sakral, tokoh, bhineka
tunggal ika, konsep sejarah, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan
2. SARAN
Sebagai warga negara harus mengetahui dan tetap melestarikan komponen-
komponen yang menjadi identitas nasional. Identitas nasional merupakan suatu ciri
yang dimiliki bangsa kita untuk dapat membedakannya dengan bangsa lain. Selain
itu, sebagai warga Negara juga harus menerapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam identitas nasional.Contohnya nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila dan
UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang , kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul IDENTITAS NASIONAL ini.
Makalah ini telah kami buat dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami penyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak terutama kepada
bapak Dosen yang memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini
Penyusun