KELOMPOK 7
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimaksih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi. Kami sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca.
Besar harapan kami bahwa makalah dapat bernilai baik dalam kehidupan
kami nanti, kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dan di jadikan amal ibadah, Aamiin Ya
Robbal’Alamin. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
KELOMPOK 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………1
1.3 TUJUAN PENELITIAN…………………………………………….2
1.4 MANFAAT PENELITIAN………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PRINSIP PRINSIP AJARAN ISLAM………………………………3
A. TIDAK MEMBERATKAN……………………………………….3
B. MEMPERSEDIKIT BEBAN……………………………………...4
C. BERANGSUR-ANGSUR DALAM MENETAPKAN HUKUM…7
D. SEJALAN DENGAN KEMASLAHATAN/KEBUTUHAN
UMATMANUSIA……………………………………………………...7
E. MEWUJUDKAN KEADILAN……………………………………8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dari berbagai persoalan yang timbul akibat kurang pedulinya muslim mengenai
pengetahuan agama Islam. Maka, dalam penulisan makalah ini mengangkat
beberapa rumusan masalah diantaranya sebagai berikut
1
3. Bagaimana cara berangsur-angsur dalam menetapkan hukum
ajaran islam?
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
beberapa karakteristik dan prinsip-prinsip agama Islam serta mewujudkan
keadilan dalam ajaran islam.
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk mendiskripsikan mengenai penelitian yang penulis
lakukan terhadap pedagang di pasar Klewer dan wawasan
penulis dalam hukum Islam mengenai konsep berkah.
b. Untuk menambah bahan referensi bagi peneliti lain yang
akan melakukan penelitian serupa.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberi
masukan serta tambahan pengetahuan bagi para pihak yang
terkait dengan konsep berkah.
2
BAB II
PRINSIP-PRINSIP AJARAN ISLAM
A. TIDAK MEMBERTAKAN
الضرار لضرر
“Tidak boleh memudratkan orang dan tidak boleh dimudratkan
orang”. [HR. AL- Thabarani ]
الدين يسر
“Agama itu mudah “. [ HR. Bukhari ].
3
يسروا ولتعسروا
B. MEMPERSEDIKIT BEBAN
4
yang dimaksud taklif adalah tuntutan Allah untuk berbuat sehingga dipandang taat
dan (tuntutan) untuk menjauhi cegahan Allah.(Wahbah al-Zuhaili,I, 1986:134)
Dengan demikian, yang dimaksud taqlil al-takalif secara terminology adalah
menyedikitkan tuntutan Allah untuk berbuat; mengerjakan perintah-Nya dan
menjauhi cegahan-Nya.
Nabi melarang para sahabat memperbanyak pertanyaan tentang hukum
yang belum ada yang nanti nya akan memberatkan merika sendiri , Nabi SAW.
Justru menganjurkan agar mereka memetik dari kaidah-kaidah umum. Kita ingat
bahwa ayat-ayat al-Qur’an tentang hukum yang sedikit . Yang sedikit tersebut
justru memberikan lapangan yang luas bagi manusia untuk berijtihad , Dengan
demikian hukum Islam tidak lah kaku,keras,dan berat bagi ummat manusia.
Dugaan-dugaan atau sangka-sangkaan tidak boleh dijadikan dasar penetapan
hukum
Dalam suatu riwayat juga ada yang menjelaskan bahwa ketika Rasulullah
mengajarkan kewajiban haji kepada para sahabat, lalu salah seorang yang hadir
mengajukan pertanyaan. ”Ya Rasulallah, apakah kewajiban haji itu tiap tahun?”
Rasul menjawab: ”kalau pertanyaan itu saya jawab ”ya”, maka haji itu menjadi
wajib untuk tiap-tiap tahun. Dan bila wajib, kamu tidak akan sanggup
menunaikannya.” Agaknya, kewajiban haji yang hanya sekali seumur hidup,
bertujuan untuk tidak memberi beban kepada mukallaf di luar kemampuannya.
Seperti diketahui, dalam melaksanakan ibadah haji membutuhkan pengorbanan
5
yang banyak; seperti fisik, harta, dan waktu. Tak diragukan lagi, hal ini jelas akan
memberatkan banyak orang.
6
sebanding dengan hukum tersebut. Adapun sewaktu Rasulullah SAW masih
hidup, beliau selalu berupaya meminimalisasi turunnya taklif (pembebanan)
dari Tuhan. Sebagai contoh, Rasulullah sengaja tidak datang ke mesjid
melakukan shalat tarawih berjama’ah bersama-sama sahabatnya. Padahal tiga
malam sebelumnya beliau secara berturut turut melakukannya. Mengomentari
sikap pasifnya tersebut beliau bersabda: “saya hawatir jangan-jangan shalat
malam (tarawiih) diwajibkan atas kalian, lalu kalian tidak mampu
melakukannya”.
Syariah terbagi kepada dua macam, yaitu syariah dalam makna yang luas
dan syariah dalam makna yang sempit. Syariah dalam makna yang luas,
mencakup aspek akidah, akhlak dan amaliah, yaitu mencakup keseluruhan norma
agama Islam, yang meliputi seluruh aspek doktrinal dan aspek praktis. Adapun
syariah dalam makna yang sempit merujuk kepada aspek praktis (amaliah) dari
ajaran Islam, yang terdiri dari norma-norma yang mengatur tingkah laku konkrit
manusia seperti ibadah, nikah, jual beli, berperkara di pengadilan,
menyelenggarakan negara dan lain-lain.
Salah satu moderasi Islam adalah dalam pembinaan hukum Islam tidak
menyulitkan ()عدم الحرج, menyedikitkan/mengurangi beban (ُُ )تقُِل التَالdan
berangsur-angsur dalam membina hukum Islam ()التدرج في التشريع.
7
adalah suatu potensi yang dibawa oleh seseorang sejak lahir. Di antara fitrah
manusia adalah fitrah beragama atau potensi beragama, seseorang yang baru
dilahirkan akan mengambil bentuk kepercayaan yang mempengaruhi dirinya.
Misal, anak yang dilahirkan dengan latar belakang keluarga islam maka ia akan
menjadi penganut islam. Fitrah dalam arti sebagai potensi dasar tidak hanya
bergelut dalam masalah agama saja namun keingintahuan terhadap sesuatu dan
menyukai atau mencintai lawan jenis juga bisa disebut fitrah, dalam islam fitrah
manusia dijaga dan dilindungi agar berkembang secara terarah, sebagaimana
konsep dalam maqashid syari’ah (tujuan agama) yaitu melindungi jiwa,
melindungi agama, melindungi akal, melindungi harta benda, dan melindungi
keturunan. Dengan prinsip sesuai dengan fitrah, agama islam selain harus
melindungi fitrah manusia juga memiliki aturan yang menyesuaikan dengan
kebutuhan fitrah manusia diantaranya perintah untuk menikah, mencari nafkah
dan sebagainya.
E. MEWUJUDKAN KEADILAN
8
ُۖ هَده اا هَ َِ سال َق سس َط
ايَاهيي هَا الل َِيسنه اا هُِو سّا وُ سَّو سّا قه لّ َاُِسنه َ لَّ و
ّع اَِى ا ه لل ت ه سع َدلو سّا اَ سع َدلو سّ اا وُ ه
ُُ اها وُ قه سّ مم ه
هو هل يه سج َر هُِل وَ سُ ه
له هَ َُِ ر ٌسر َِ هَا ت ه سع هَِو سُّه ا ه سق هر و
ُ َلِت ل سق اّ طۖ هواتلقوّا ل
له اَ لُ ل
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak
keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Islam adalah agama yang indah Karena islam memang turun sebagai agama
rahmatan lil’alamin, agama yang telah diatur perintah-perintah dan petunjuknya
semua bertujuan agar pemeluknya bisa sejahtera dunia akhirat, tinggal kita
sebagai orang muslim bagaimana cara kita mengetahui dan memahami betul
ajaran agama-agama kita. Ketika kita memahami maka kita akan tahu apa
kebenaran dan keistimewaan dari agama islam, tetapi apabila pemahaman kita
hanya setengah-setengah atau tidak menyeluruh maka bisa terjadi salah faham
atau kita salah mengartikan perintah Allah yang sebenarnya itu untuk kebaikan
dan mengandung hikmah. sebagai wujud rasa syukur kita sudah selayaknya kita
terus menggali ilmu tentang islam sendiri dimulai dari pengetahuan dasar tentang
apa itu karakteristik islam dan apa saja macam-macamnya atau prinsip-prinsip
agama islam, dimana apabila kita telah mengetahui dan memahaminya maka akan
muncul rasa bangga dan syukur sekaligus menambah keimanan kita kepada
Allah.
3.2 Saran
Dalam materi yang sudah kami sampaikan di harapkan agar kita lebih
semangat untuk menerapakan prinsip prinsip tersebut dalam kehidupan sehari hari
dan semakin semangat untuk berubaj menjadi lebih baik lagi. Allah SWT sudah
menjelaskan dalam riwayat dan hadisnya bahwa Prinsip prinsip ajaran islam tidak
memberatkan, mempersedikit beban, berangur angsur dalam menetapkan hukum,
sejalan dengan kebutuhan umat manusia dan mewujudkan keadilan. Adapun
kesalahan pembuatan makalah yang telah kmai buat entah sengaja atau tidak di
sengaja kami mohon maaf sebesar besarnya. Semoga ilmu ini bermanfaat bagi
pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://ejurnal.iiq.ac.id/index.php/almizan/article/view/41
https://menuaiinfo.blogspot.com/2020/06/makalah-prinsip-prinsip-ajaran-
islam.html
https://suduthukum.com/2018/07/islam-tidak-memberatkan.html
Khatimah, Dra. Husnul, Penerapan Syari’ah Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset, 2007.
Mudjib, Abdul, Hikmatut Tasyri’, Malang : UIN Malang, 1984
Mahfudz, Muhsin. “Konstruksi Tafsir Abad 14 h./20 M, (Kasus Tafsir al-Munir
Karya Wahbah al-Zuhailiy)”
11