DI SUSUN
OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
TABRANI ZA,S.Pd.I.,M.S.I.,M.A.
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
PENYUSUN
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
ABSTRAK..................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................................2
C. Tujuan penulisan..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASA..................................................................................................................4
A. Beragam aliran-aliran dalam filsafat................................................................................4
1. Empirisme....................................................................................................................5
2. Positivisme...................................................................................................................6
3. Pragmatisme...............................................................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................11
A. kesimpulan.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
iii
Abstrak
Perkembangan filsafat ilmu dari waktu ke waktu perlu kita ikuti dan pelajari.
Kita akan membahas beberapa aliran yang ada dalam filsafat ilmu yaitu
empirisme, positivisme, pragmatisme. Empirisme adalah aliran yang
menjadikan pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Aliran ini beranggapan
bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dengan cara
observasi/penginderaan. positivisme adalah aliran filsafat yang berpangkal dari
fakta yang positif positif yang diluar fakta atau kenyataan dikesampingkan
dalam pembicaraan filsafat dan ilmu pengetahuan. Pragmatisme adalah aliran
filsafat yang menekankan pengamatan penyelidikan dengan eksperimen (tindak
percobaan), serta kebenaran yang mempunyai akibat – akibat yang memuaskan .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri, zaman filsafat modern telah dimulai. Secara historis,
zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama dua abad
(abad ke-14 dan ke-15), yang ditandai dengan muncuknya gerakan Renaissance.
Renaissance berarti kelahiran kembali, yang mengacu kepada gerakan keagamaan
dan kemasyarakatan yang bermula di Italia (pertengahan abad ke-14). Tujuan
utamanya adalah merealisasikan kesempurnaan pandangan hidup Kristiani dengan
mengaitkan filsafat Yunani dengan ajaran agama Kristen. Selain itu, juga
dimaksudkan untuk mempersatukan kembali gereja yang terpecah-pecah.
1
Di samping itu, para humanis bermaksud meningkatkan suatu
perkembangan yang harmonis dari keahlian-keahlian dan sifat-sifat alamiah
manusia dengan mengupayakan kepustakaan yang baik dan mengikuti kultur
klasik.
Aliran yang menjadi pendahuluan ajaran filsafat modern ini didasarkan pada suatu
kesadaran atas yang individual dan yang konkret.
Dalam era filsafat modern, yang kemudian dilanjutkan dengan era filsafat abad ke-
20, munculah berbagai aliran pemikiran : Rasionalisme, Empirisme, Kritisme,
2
Idealisme, Positivisme, Evolusionisme, Materialisme, Neo-Kantianisme,
Pragmatisme, Filsafat Hidup, Fenomenologi, Eksistensialisme.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana teori dan aliran empirisme ?
Bagaimana teori dan aliran positivisme ?
Bagaimana teori dan aliran pragmatisme ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pemikiran,teori dan aliran empirisme
Untuk mengetahui pemikiran,teori, dan aliran positivisme
Untuk mengetahui pemikiran, teori dan aliran pragmatisme
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Paparan di atas, mempertegas isyarat bahwa makin maju dan
berkembangnya pola- pola pemikiran manusia dalam mencari dan menemukan
solusi kebenaran, guna mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya dalam
setiap aktivitas kehidupan, turut mempengaruhi lahirnya evolusi pemikiran dari
beragam aliran filsafat. Perkembangan aliran filsafat berjalan seiring dengan
perkembangan filsafat itu sendiri. Pada awal perkembangannya filsafat terbagi
menjadi beberapa aliran-aliran yang memiliki ciri khas masin-masing.
1. Empirisme
5
Empirisme adalah aliran yang menjadikan pengalaman sebagai sumber
pengetahuan. Aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan diperoleh melalui
pengalaman dengan cara observasi/penginderaan. Pengalaman merupakan
faktor fundamental dalam pengetahuan, ia merupakan sumber dari
pengetahuan manusia.
Namun demikian, aliran ini banyak memiliki kelemahan karena (1) indra
sifatnya terbatas, (2) indra sering menipu, (3) objek juga menipu, seperti
ilusi/fatamorgana, dan (4) indra dan sekaligus objeknya. Jadi, kelemahan
empirisme ini karena keterbatasan indra manusia sehingga muncullah aliran
6
rasionalisme. Tokoh-tokoh aliran ini antara lain Francis Bacon (1210-1292 M),
Thomas Hobbes (1588-1679 M), John Locke (1632-1704 M), David Hume (1711-
1776 M), George Berkeley (1665-1753 M), Herbert Spencer (1820-1903 M), dan
Roger Bacon (1214-1294 M).
2. Positivisme
Positivisme berasal dari kata positif. Kata positif disini sama artinya dengan
faktual, yaitu apa yang berdasarkan fakta-fakta.Secara istilah, positivisme adalah
aliran filsafat yang berpangkal dari fakta yang positif positif yang diluar fakta
atau kenyataan dikesampingkan dalam pembicaraan filsafat dan ilmu
pengetahuan.
7
Positivisme pun mengutamakan pengalaman, hanya saja berbeda dengan
empirisme inggris yang menerima pengalamam batiniah, dan subjektif sebagai
sumber pengetahuan. Positivisme tidak menerima pengalaman batiniah tersebut.
Ia hanyalah mengandalkan fakta-fakta belaka.
1. Tokoh-tokoh Positivisme
Auguste Comte( 1798 – 1857 )
8
John Stuart Mill memberikan landasan psikoogis terhadap filsafat
positivisme. Karena psikollogi merupakan pengetahuan dasar bagi filsafat.
Seperti halnya dengan kaum positif, mill mengakui bahwa satu-satunya yang
menjadi sumber pengetahuan ialah pengalaman. Karena itu induksi
merupakan metode yang paling dipercaya dalam ilmu pengetahuan.
3. Pragmatisme
9
(tindak percobaan), serta kebenaran yang mempunyai akibat – akibat yang
memuaskan. Sedangkan, definisi Pragmatisme lainnya adalah hal mempergunakan
segala sesuatu secara berguna.
Aliran ini bersedia menerima segala sesuatu, asal saja hanya membawa akibat
praktis. Pengalaman-pengalaman pribadi, kebenaran mistis semua bisa diterima
sebagai kebenaran dan dasar tindakan asalkan membawa akibat yang praktis yang
bermanfaat. Dengan demikian, patokan pragmatisme adalah “manfaat bagi hidup
praktis”. Pragmatisme memandang bahwa kriteria kebenaran ajaran adalah
“faedah” atau “manfaat”. Suatu teori atau hipotesis dianggap oleh Pragmatisme
benar apabila membawa suatu hasil.
1. Tokoh-tokoh Pragmatisme
10
William James lahir di New York pada tahun 1842. William selain
menamakan filsafatnya dengan “pragmatisme”, ia juga menamainya
“empirisme radikal”.Menurut James,pragmatisme adalah aliran yang
mengajarkan bahwa yang benar ialah apa yang membuktikan dirinya
sebagai yang benar dengan perantaraan yang akibat-akibatnya yang
bermanfaat secara praktis. Aliran ini bersedia menerima segala
sesuatu asal saja membawa akibat praktis.
Menurut James, ada dua hal kebenaran yang pokok dalam filsafat yaitu
Tough Minded dan Tender Minded. Tough Minded dalam mencari
kebenaran hanya lewat pendekatan empirirs dan tergantung pada fakta-fakta
yang dapat ditangkap indera.Sementara, Tender Minded hanya mengakui
kebenaran yang sifatnya berada dalam ide dan yang bersifat rasional. http
s://master-exselen.blogspot.com
John Dewey (1859-1952)
11
Sebagai pengikut pragmatisme, John Dewey menyatakan bahwa
tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata. Filsafat
tidak boleh larut dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang kurang praktis,
Dewey lebih suka menyebut sistemnya dengan istilah instrumentalisme.
Pengalaman adalah salah satu kunci dalam filsafat instrumentalisme. Oleh
karena itu filsafat harus berpijak pada pengalaman dan mengolahnya secara
aktif-kritis.Dengan demikian filsafat akan dapat menyusun sistem
norma-norma dan nilai-nilai.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Para filosof tersebut walau terlahir dari latar belakang agama, pendidikan,
tradisi, kultur, budaya, dan cara pandang maupun falsafah hidup yang berbeda,
namun dalam mencetuskan dan mempersepsikan ide-ide pemikiran aliran-aliran
filsafat mereka terlihat saling mendukung dan melengkapi khazanah cakrawala
keilmuan filsafat. Pemikiran filosof baik dari Barat dan Timur tentang aliran filsafat
terangkum menjadi beberapa aliran yang meliputi aliran : Rasionalisme, Empirisme,
Kritisisme, Materialisme, Idealisme, Positivisme, Pragmatisme, Sekularisme, dan
Filsafat Islam.
13
perkembangan ilmu yang terus merangsak maju dan lompatannya sulit diprediksi,
maka tidak menutup kemungkinan pemikiran manusia tentang aliran-aliran dalam
filsafat dapat pula berubah sejalan dengan situasi dan kondisi zaman.
14
DAFTAR PUSTAKA
Asy’arie, Musa, Filsafat Islam Sunnah Nabi dalam Berpikir, Yogyakarta, 2010.
Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Beerling, Kwee, Mooij, Van Peursen, Pengantar Filsafat Ilmu, Yogyakarta, Tiara
Wacana, 1988.
Bertens, K. Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta, Yayasan Kanasius, 1975.
15