OLEH:
KELOMPOK 4
RISMAWATI 2120203870230014
M. IKSAN 2120203870230007
NUR ARISKA 2120203870230011
i
KATA PENGANTAR
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama islam merupakan sistem kehidupan yang sifatnya
komprehensif, mengatur semua aspek, baik dalam sosial, politik, dan
ekonomi, maupun kehidupan yang bersifat spritual. Hal itu
sebagaimana yang dijelaskan firman Allah swt. yang artinya:
1
Filsuf ekonomi terkemuka amerika Kenneth Boulding (1970)1,
menyatakan bahwa agama memberikan pengaruh yang tak dapat
diabaikan dalam perekonomian. Agama menentukan keputusan jenis
komoditas yang di produksi, kelembagaan ekonomi, dan perilaku
ekonomi. Meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi, investasi, serta
sumber daya alam merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh
dalam perkembangan ekonomi, agama juga dipertimbangkan sebagai
elemen penting karena berperan pada pola mata pencaharian
masyarakat. Hal ini perlu dikaji lebih dalam untuk mengetahui korelasi
antara agama dan mata pencaharian.
B. Rumusan Maslah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Apa pengertian Agama, mata pencaharian, dan ekonomi islam?
2. Bagaimana korelasi antara agama dan mata pencaharian?
1
SerambiNews.com. dengan judul “ Peran Agama dalam Ekonomi Pembangunan. Diakses
pada tanggal 15 Juni 2022 pukul 16.20.
https://aceh.tribunnews.com/2014/03/17/peran-agama-dalam-pembangunan-ekonomi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
hubungan antara manusia dan Tuhan-Nya, hubungan antara
manusia dengan lingkungannya, hubungan antara manusia dengan
lingkungannya.
Pengaruh agama terhadap golongan masyarakat jika dilihat
dari karakter masing-masing golongan pekerjaan tidak akan berbeda
jauh dengan pengaruh agama terhadap ekonomi. Golongan
masyarakat tersebut adalah sebagai berikut:5
a. Golongan Petani
Mereka adalah masyarakat yang terbelakang, di
daerah trisolasi, sistem masyarakatnya sederhana. Di
samping itu, terdapat sumber ketidakpastian,
ketidakmampuan, mata pencaharian tergantung pada
alam, serangan hama yang di luar kemampuan petani. Oleh
karena itu, mereka mencari kekuatan di luar dirinya yang
dianggap dapat mengatasinya persoalan itu. Misalnya,
diadakannya upacara tolak balak dengan menyediakan
sesajen untuk Dewi Sri. Hal ini menunjukkan pengaruh
agama begitu kuat terhadap ekonomi golongan petani
sehingga menyebabkan jiwa keagamaan mereka lebih
dekat dengan alam.
b. Golongan Nelayan
Golongan ini tidak jauh karakternya dengan petani.
Mata pencahariannya tergantung pada alam, musim,
adanya badai, dan juga hal-hal yang di luar kemampuan
mereka.Oleh karena itu, merekapun mengadakan upacara
untuk penguasa laut, Nyi Roro Kidul.
c. Pengrajin Dan Pedagang Kecil
Mata pencaharian mereka didasarkan atas landasan
ekonomi yang memerlukan perhitungan rasional. Namun,
dalam hal kelahiran, perkawinan dan kematian masih
5 Ismail, N. 2010. Ekonomi Islam, Perspektif Teori, Sistem, dan Aspek Hukum. Surabaya: ITS
Press. h.56
4
diliputi perasaan keagamaan yang kental, sehingga
merekapun tetap mengadakan upacara keagamaan.
d. Pedagang Besar
Mata pencaharian mereka lebih berorientasi pada
kehidupan duniawi, semakin besar penghasilan dan
kekayaan yang diperoleh, maka semakin kecil
kecenderungan mereka terhadap agama. Namun, mereka
tetap melakukan sumbangan dana untuk kepentingan
agama untuk mewakili perasaan keagamaannya.
e. Karyawan.
Golongan ini disebut juga golongan demokrat atau
kalangan industri, karena sistem sosialnya bersifat modern.
Mata pencahariannya berdasarkan penalaran dan efisiensi,
sehingga kecenderungan rasa keagamaan mereka bersifat
serba mencari untung dan enak, karena gaji telah diterima
setiap bulan.
2. Mata Pencaharian
Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk
memperoleh taraf hidup yang layak dimana antara daerah yang satu
dengan daerah yang lainya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan
penduduk dan keadaan demografinya. Mata penca-harian dibedakan
menjadi dua yaitu mata pencaharian pokok dan mata pencaharian
sampingan. Mata pencaharian pokok adalah keseluruhan kegiatan
untuk memanfaatkan sumber-daya yang ada yang dilakukan sehari-
hari dan merupakan mata pencaharian utama untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Sedangkan mata pencaharian sampingan adalah
mata pencaharian diluar mata pencaharian pokok.6
Mata pencaharian adalah keseluruhan kegiatan untuk
mengeksploitasi dan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada
6 Susanto. 1993. Pengantar Pengolahan Hasil Pertanian Fakultas Pertanian. Malang: Universita
Brawijaya. h.35
5
pada lingkungan fisik, sosial dan budaya yang terwujud sebagai
kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.7
3. Ekonomi Islam
Ekonomi Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
konsep ajaran Islam. Dalam Islam aktifitas ekonomi yang diniatkan
dan ditujukan untuk kemaslahatan dinilai sebagai ibadah. Oleh
karena itu, mempelajari ekonomi Islam dan menjalankan aktifitas
ekonomi secara Islami menjadi suatu keharusan bagi umat Islam.
Pada dasarnya tujuan hidup setiap manusia adalah untuk mencapai
kesejahteraan, meskipun manusia memaknai kesejahteraan dengan
perspektif yang berbeda-beda. Ekonomi islam mempelajari perilaku
ekonomi individu-individu yang secara sadar dituntun oleh ajaran
Islam, al-quran dan Sunnah dalam memecahkan masalah ekonomi
yang dihadapinya.8
Menurut Umer Chapra, Ekonomi Islam merupakan cabang
pengetahuan yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan manusia
melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang langka sesuai
dengan ajaran Islam tanpa terlalu membatasi kebebasan individu,
mewujudkan keseimbangan makroekonomi dan ekologi yang
berkelanjutan.
Pada intinya, Ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan
akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi
dengan cara-cara sesuai dengan prinsip syariat Islam. Sedangkan
syariat adalah ajaran tentang hukum agama yang menetapkan
peraturan hidup manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia
dengan manusia dan alam sekitar yang berdasar dari Alquran
dan hadis.9
6
B. Korelasi antar Agama dan Mata Pencaharian
Hubungan antara sistem kepercayaan masyarakat beserta pola
mata pencaharian itu sendiri,yaitu:10
1) sistem kepeercayaan masyarakat indonesia
Di indonesia sebagaimana yang kita ketahui terdapat
beberap macam sistem kepercayaan yang dianut masyarakat
sebagaimana Diatur Pada pasal 28 E UUD RI 1945,berisi :
a). Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan,memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
b). Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai hati nuraninya.
c). Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat.
Adapun hubungan antara sistem kepercayaan masyarakat dengan
pila pencahariaan dimana kebudayaan juga memengaruhi pola mata
pencahariaan sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Dikarenakan hal
ini sangat memmengaruhi pola mata penacaharian masyarakat itu
sendiri contohnya digolongan masyarakat sebagai pekerja pada
pemotongan atau penyembelih hewan yang menganut agama islam
dimana proses penyembelihannya wajib mengucapkan basmalah,
berbeda dan tidak demikian dengan agama lain.
Begitupun masyarakat yang tinggal pada desa (pedalaman)
hidupnya bergantung dangan berburu binatang seperti babi, namun
tidak semua agama menghalalkan babi dimana ini akan memengaruhi
masyarakat untuk mata pencaharian lain tempat menggantungkan
hidup.
10 Buchari, R.V. 2009. Islamic Economics: Ekonomi Syariah Bukan Opsi, Tetapi Solusi! Jakarta:
Bumi Aksara.
7
BAB III
PENUTUP
8
DAFTAR PUSTAKA