Anda di halaman 1dari 31

SEJARAH ISLAM YANG HILANG:

Menelusuri Kembali Kejayaan Muslim Pada Masa Lalu

By Firas Alkhateeb

OLEH:

RISMAWATI
NIM 2120203870230014

Resume buku ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
2021
RESUME
Khulafa Rosidin

Sejarah Islam seolah berputar. Pada abad ke tujuh dan kesembilan, Islam bersemi dari
Gurun Arab dan menciptakan kerajaan-kerajaan yang paling kuat di dunia. Periode kehancuran
akibat invasi abad kesebelas hingga ketiga belas membalikkannya sehingga dunia Islam tercerai
berai secara politik, ekonomi dan social. Kebangkitan Kerajaan Ottoman, Safavid, dan Mughal
pada abad kelima belas dan keenam belas sekali lagi menandai kebangkitan kekuatan Islam di
panggung dunia. Menjelang 1520-an, kerajaan Ottoman bahkan mampu menyentuh pinggiran
Eropa Tengah di Wina. Walaupun gagal merebut kota tersebut, mereka telah menjadi kerajaan
utam di Eropa.
SATU

ARAB PRA-ISLAM

GEOGRAFI
Luas semenanjung Arab lebih dari dua juta kilometer persegi di pojok barat laut benua
Asia. Letaknya diantara Asia, Afrika, dan Eropa, membuat tanah ini memiliki hubungan unik
dengan tiga benua Dunia Lama. Akan tetapi, iklim keringnya sangat tidak ramah, bahkan bagi
para suku nomaden yang tinggal di sana. Angin muson membawa hujan musiman ke pantai
selatan semenanjung pada musim gugur. Tetapi, hujan ini tertahan oleh daratan yang naik
sehingga tidak pernah bisa sampai ke Gurun Arab. Akibatnya, sebagian besar semenanjung tetap
kering sepanjang tahun.

SUKU ARAB
Salah satu teori etimologi sebuatan “Arab” bahkan mendasarkan bahwa kata itu sendiri
berakar dari istilah bahasa Semit yang berarti ‘berkelana’ atau ‘nomaden’. Orang arab akan
menghabiskan musim panas di sekitar oasis atau sumur mana pun yang diandalkan tahun demi
tahun, sambil berusaha menjaga bahan makanan dan persediaan air dengan hidup sehemat
mungkin. Setelah musim panas, mereka akan bermigrasi ke selatan, dekat Yaman, tempat
turunnya hujan pada musim semi dan tanah subur untuk ternak mereka.
Orang Arab memiliki kebiasaan ketergantungan kepada kerabat mereka sebagai
pertahanan melawan kelaparan dan panas secara terus menerus yang mengancam
keberlangsungan hidup mereka. Di Arab, sekelompok keluarga yang bepergian bersama-sama
disebut kabilah atau klan. Beberapa klan membentuk suku yang dipimpin seorang kepala suku
yang disebut shaikh. Suku-suku ini akan berperang untuk mempertahankan salah satu
anggotanya. Kebanyakan alasannya adalah memperebutkan tanah berumput dan kawanan ternak,
yang pada akhirnya membawa suku pada perang yang menghancurkan selama bertahun-tahun
dan memakan banyak korban.
Di Arab, ada tujuh syair terhebat pra- Islam dikenal sebagai mu’allaqat, yang berarti
‘tergantung’. Syair tersebut dijuluki demikian karena tergantung di dinding Ka’bah di Mekah,
atau tergantung di hati seluruh orang Arab untuk menghormati medium berbentuk syair ini.
Meskipun menjadi masyarakat sastra yang maju, tulisan masih langka di Semenanjung Arab.
Tetapi pada 500-an Masehi pernah muncul bentuk bahasa tertulis serta mengingat sajak ribuan
baris untuk dapat diulang pada generasi mendatang. Karena menghafal nantinya baru terbukti
dari kecakapan vital begitu islam datang pada 600-an Masehi.
Berbicara tentang agama, orang Arab pra-Islam hampir semuanya politeis. Tradisi islam
menyakini Nabi Ibrahim (Abraham) dan Nabi Ismail (Ismael), membangun Ka’bah di lembah
Mekah pada masa lalu sebagai tempat pemujaan Tuhan. Dari tempat suci ini, Ismail bisa
menyampaikan pesan monoteisme kepada bangsa Arab yang telah mengangkatnya sebagai
bagian bangsa Arab sendiri. Tetapi. Selama berabad-abad, anak-cucu Ismail mendistorsi ajaran
monoteismenya. Sejak saat itu mereka menampilkan Tuhan secara terpisah. Menjelang
kedatangan Nabi Muhammad, ada 360 tuhan di Ka’bah. Pesan Ibrahim dan Ismail masih ada
dalam ingatan mereka, dan tentu saja mereka mempercayai akan Tuhan Ibrahim dan Ismail yang
dalam bahasa arab disebut Allah. Tetapi, mereka yakin bahwa Allah hanya salah satu dari
banyak Tuhan, yang ditampilkan lewat patung. Sistem kepercayaan ini melenceng jauh dari
monoteisme ketat yang duajarkan kedua nabi tersebut serta mencerminkan pengaruh agama
Sumeria ke bagian utara.

TETANGGA ARAB
Meskipun berada jauh di gurun Semenanjung Arab, jauh dari kebudayaan yang lebih
maju, bangsa Arab tidaklah terisolasi dari tetangganya sama sekali. Bangsa Romawi telah
menjadi adikuasa regional di sepanjang perbatasan utara semenanjung pada dekade awal masehi.
Dengan memadamkan banyak pemberontakan Yahudi di Provinsi Suriah Palestna, Romawi
menegakkan kendali merea di wilayah tersebut. Bagi bangsa Arab Badui, hal ini berarti hadirnya
mitra dagang yang kaya dan kuat di sebelah utara. Di sebelah timur laut Arab terdapat Plato Iran.
Kebangkitan Dinasti Sassanid di Persia pada 200-an Masehi menghadirkan persaingan panjang
antara Romawi dan Persia, akan berdampak pada bangsa Arab. Baik Romawi maupun Persia,
berusaha untuk mendapatkan keunggulan dengan memanfaatkan suku-suku Arab sebagai
wakilnya.
Penguasa Ghassanid mendirikan kerajaan dalam bentuk yang sekarang terdiri atas
Yordania, Suriah, dan Palestina. Kerajaan ini berfungsi sebagai penyangga bagi kekaisaran
Romawi. Dengan cara yang sama, Lakhmids mengontrol Mesopotamia selatan dan melayani
Persia. Kedua kerajaan ini menghabiskan banyak dana untuk mempersenjatai daerah
taklukannya, sehingga peperangan terus terjadi dan melemahkan seluruh pihak. Kedua kerajaan
ini merasakan tekanan dalam konflik berkepanjangan panjang ini,
Di sebelah selatan semenanjung terdapat kerajaan Aksum yang kuat di Abyssinia,
Ethiopia sekarang ini. Aksum adalah negara perdagangan kuat yang menghubungkan kerajaan-
kerajaan di pedalaman Afrika, rute laut Samudra Hindia, dan bagian selatan Semenanjung Arab.
Seperti halnya Romawi, Aksum adalah kekaisaran Kristen yang bersitegang dengan Persia dalam
beberapa kejadian. Sedangkan bangsa Arab yang sadar keberadaan para tetangga menyebabkan
mereka mafhum akan politik internasional dan memiliki keahlian memanfaatkan persaingan
demi keuntungan mereka.
DUA
KEHIDUPAN SANG NABI
AWAL KEHIDUPAN
Sejak awal, kehidupan Muhammad ditandai dengan kesulitan dan kehilangan. Ayahnya,
Abdullah, wafat sebelum ia lahir. Sedangkan ibunya, Aminah, wafat saat dia berusia enam tahun.
Kakeknya pun merawatnya selama dua tahun dan kemudian meninggal dunia. Akhirnya
Muhammad dirawat oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Selama tingga bersama Abu Thalib,
Muhammad sering menemani pamannya berdagang ke Suriah. Reputasinya sebagai pedagang
yang jujur membuat dia mendapatkan dua julukan: as-sadiq dan al-Amin, yang berarti yang
benar dan dapat dipercaya. Menjelang usia dua puluh tahun, Muhammad menjadi pedagang
sukses dan bekerj sebagai agen usaha seorang janda kaya bernama Khadijah. Lama-kelamaan,
reputasinya sebagai orang jujur menarik perhatian majikannya itu. Saat Muhammad berusia 25
Tahun, Khadijah melamarnya dan diterima meskipun umurnya terpaut jauh.
Meskipun dikelilingi masyarakat penyembah patung yang politeistis, Muhammad muda
tak mengikuti agama orang-orang Quraisy. Alih-alih terlibat dalam penyembahan patung,
Muhammad memilih untuk menyepi di sebuah gua di atas gunung yang berjarak sekitar lima
kilometer dari pusat kota mekah. Di sana dia duduk dalam keheningan dan merenungkan
masyarakat serta agama yang berkembang di Mekah.

WAHYU PERTAMA
Menurut tradisi Islam, pada 610 Masehi, saat berdiam di gua yang telah didatanginya
berkali-kali, Muhammad mengalami sesuatu yang baru. Malaikat tiba-tiba muncul di depannya
dan memerintahkan, “Bacalah” ia menjawab bahwa dia tidak bisa membaca dan untuk kali
ketiga, Muhammad menjawab bahwa ia tak bisa. Kemudian, malaikat membacakan kepadanya
ayat-ayat Qur’an yang pertama diturunkan yaitu Surah Al-A’laq [96]: 1-5. Dan Nabi Muhammad
pun mengulangi kata-kata tersebut di hadapan malaikat, yang kemudian memberitahukan bahwa
ia adalah Jibril, malaikat yang diutus oleh Tuhan Yang Maha Esa dan Muhammad adalah utusan
Allah.
Muhammad pun pulang kerumah dalam keadaan ketakutan dan ditenangkan oleh
Khadijah. Khadijah adalah orang yang pertama kali mempercayai cerita nabi Muhammad.
Khadijah pun menemui sepupunya, yang biasa membaca suci umat Yahudi dan Kristen. Saat
sepupunya mendengar apa yang terjadi, ia langsung menerima Muhammad sebagai Rasul
pembawa pesan pada masa kini, seperti halnya Musa dan Isa sebelumnya. Setelah mengetahui
hal tersebut, Nabi Muhammad mulai mengajak kalangan terdekat untuk masuk ke agama islam
ini. Adapun yang termasuk adalah Abu Bakar, Ali, Zaid, dan orang-orang yang mempercayai
Muhammad.
Mereka melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi dikarenakan masyarakat politeis
yang jika diberitahukan bahwa hanya ada satu Tuhan, maka akan menjadi sebuah ancaman. Para
pengikutnya disebut dengan muslim, yang berarti ‘orang yang tunduk’. Kata Islam sendiri berarti
‘ketundukan kepada Tuhan dan Kehendak-Nya’. Pada saat yang sama, gagasan inti Islam mulai
menemukan bentuk melalui turunnya ayat-ayat yang kemudia disebarkan kepada masyarakat.
Ayat-ayat yang diturunkan juga memperingatkan adanya hari pembalasan, ketika setiap jiwa
akan dihadapkan kepada Tuhan untuk dihitung amalnya. Ada juga ayat yang turun mencela
penyakit sosial yang merebak di Mekah. Dengan meningkatnya kemakmuran dari jalur
perdagangan, terbentuklah perbedaan kelas sosial.
PENYIKSAAN
Akhirnya, komunitas Muslim menjadi terlalu besar untuk diabaikan oleh orang quraisy.
Awalnya, Muslim bisa shalat di tempat tersembunyi di luar kota. Tetapi, saat kelompok
peribadatan semakin besar, peluang untuk ketahuan pun semakin tinggi. Awalnya, Quraisy
tenang-tenang saja, menganggap komunitas kecil itu sebagai ketaklaziman yang bisa diejek,
sampai mereka menyadari daya tarik gagasan baru ini. Monoteisme, keadilan sosial, kesetaraan,
dan ketundukan kepada perintah Tuhan, semuanya adalah teori yang mengancam Quraisy. Di
mata banyak pemimpin Quraisy, solusi untuk menyelamatkan diri dari gerakan religius dan
sosial baru ini yaitu menyingkirkan sumbernya: Muhammad.
Akan tetapi, Nabi Muhammad dilindungi oleh pamannya, Abu Thalib, yang merupakan
pemimpin Bani Hasyim, salah satu klan Quraisy. Selain itu, budaya Arab tua menyatakan jika
Nabi Muhammad terbunuh, anggota klannya diizinkan untuk membalas dendam sehingga akan
terjadi perang saudara di Mekah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad tidak bisa disakiti, tetapi hal
tersebut tidak berlaku kepada para pengikutnya yang tidak dilindungi oleh klan mana pun.
Quraisy pun memutuskan untuk menganiyaya mereka dengan harapan dapat memadamkan api
semangat masuk Islam.
Beberapa pengungsi Muslim memilih melarikan diri ke Abyssinia untuk mendapatkan
perlindungan dari Raja Kristeen, Negus. Kemudian, Quraisy mengirim utusan untuk mengejar
mereka, berharap bisa meyakinkan sang raja agar mencabut perlindungannya dan mengirim
kembali pengungsi Muslim ke Mekah untuk di aniyaya. Akan tetapi Negus menolak setelah
mendengarkan Ja’far membacakan ayat-ayat Al-Qur’an mengenai keyakinan Islam tentang Isa
dan Maryam. Utusan itu pun pulang tanpa membawa pengungsi Muslim.
Akan tetapi, seandainya umat Islam tidak melarikan diri, mereka tetap bisa menyebar
agama islam melalui para pengunjung Mekah. Alternatifnya, para pengunjung pasti lebih
mempercayai Nabi Muhammad, menerima agamanya, dan membawanya ke kampung halaman,
menyebarkan islam di luar Mekah, dan membuatnya lebih susah dibendung. Semua ini membuat
Quraisy melakukan pemboikotan terhadap Bani Hasyim pada 617 Masehi. Tak seorang pun
mengadakan transaksi bisnis dengan mereka atau pun menikahi salah satu anggota klan. Mereka
bahkan dipaksa mengasingkan diri di lembah tandus, tepat di luar Mekah.
Boikot ini tentu melelahkan seluruh umat Muslim, baik dari Bani Hasyim maupun klan
lain. Pada akhirnya boikot ini pun tak efektif untuk memaksa Nabi Muhammad memberhentikan
dakwahnya, bahkan pemeluk Islam makin bertambah. Boikot ini juga membuktikan kekuatan
ikatan komunitas muda ini dalam hal bersedia mengorbankan kekayaan dan keselamatan untuk
membantu saudara-saudaranya yang sedang dianiyaya. Akan tetapi, boikot ini menimbulkan
dampak nyata. Bertahun-tahun tak mendapatkan makanan dan perlindungan, diiringi kekerasan
fisik, telah mengakibatkan jatuhnya korban di kubu kelompok Muslim. Penganiyayaan ini turut
mempengaruhi wafatnya istri Nabi, Khadijah, pada 619 Masehi. Tetapi bukan itu saja kehilangan
yang harus dihadapi. Tak lama setelah itu, pamannya, Abu Thalib pun sakit dan wafat. Walaupun
tidak masuk islam, Abu Thalib tidak pernah melepaskan perlindungan terhadap keponakannya
sehingga mengalami penganiyayaan seperti umat Islam lainnya.
Pada akhirnya, Nabi muhammad memilih untuk berdakwah di kota Thaif yang dipimpin
suku Thaqif, dan berjarak enam puluh lima kilometer ke arah tenggara kota Mekah. Akan tetapi,
tiga bersaudara pemimpin suku tersebut menolak permintaan Nabi untuk masuk Islam dan
menolak memberikan perlindungan apapun. Bahkan ketika keluar dari kota Thaif berkumpul
mereka melempari rombongan Muslim.
Pada tahun 620, beberapa orang terhormat dari Yastrib pergi ke Mekah untuk
menawarkan emigrasi ke Yastrib guna menjadi pemimpin dan penegah dalam perselisihan
mereka. Nabi muhammad menerima tawaran itu dan mendorong pengikutnya ke Yastrib. Nabi
sendiri merupakan orang terakhir yang meninggalkan Mekah pada 622, bersama Abu Bakar. Di
Yastrib, yang kemudian bernama al-Madina al-Munawwarah (kota yang bersinar), secara resmi
dikenal sebagai Madinah yang berarti Kota, Nabi Muhammad akan mendapatkan keamanan dan
kebebasan menyebarkan islam jauh dari penindasan Quraisy.

MADINAH
Kepindahan Nabi dari Mekah disebut hijrah, yang berarti ‘emigrasi’. Komunitas Islam
tidak lagi terpinggirkan dan Nabi Muhammad tidak lagi terasingkan secara sosial. Komunitas
muslim akan mengubah Madinah menjadi negara Muslim pertama. Akan tetapi, kehidupan di
Madinah tetap menantang. Hal ini dikarenakan soal perpaduan baru antara emigran dari Mekah,
disebut Muhajirin, dan penduduk asli Madinah, kaum Anshar. Kaum Muhajirin bukanlah unit
kohesif tunggal. Sebaliknya kaum Anshar berasal dari suku Aws atau Khazraj, yang terlibat
peperangan di oasis tersebut. Tetapi dalam pandangan Nabi Muhammad, tidak peduli apakah
mereka dari Quraisy, Aws, Khazraj, dan bahkan suku Yahudi. Begitu memeluk islam, mereka
menjadi bagian komunitas persaudaraan baru yang berdasarkan keyakinan bersama, bukan
keturunan.
Bentuk wahyu yang turun pun berubah untuk menyesuaikan keadaan komunitas Muslim.
Ayat-ayat dan surat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad di Madinah cenderung lebih
panjang dibandingkan dengan di Mekah. Nabi menerangkan tentang kisah Nabi Nuh, Ibrahim,
Musa, Daud dan Isa serta menjelaskan bahwa dialah Nabi terakhir. Banyak dari kisah tersebut
ditujukan kepada kaum Yahudi di Madinah. Di permukaan, mereka memiliki banyak kesamaan
dengan umat Muslim. Akibatnya, beberapa orang Yahudi di Madinah menerima Muhammad
sebagai Nabinya dan masuk islam. Kitab suci Yahudi berbicara tentang Messiah dan bagi
mereka, Nabi Muhammad-lah manusia yang dijanjikan. Tetapi banyak yang menolaknya.
Sebagian besar orng mungkin meyakini kenabian Muhammad, tetapi kenyataannya bahwa ia
bukan seorang Yahudi menjadi problematik bagi mereka yang menganut teologi Yahudi dengan
tegas, perpecahan antara kaum Yahudi yang meyakini dirinya bangsa terpilih oleh Tuhan dan
kaum Muslim yang mendukung persatuan umat manusia akan menimbulkan ketegangan serius
di dua kelompok ini.

PEPERANGAN
Hijrahnya Nabi ke Madinah tak berarti selesainya konflik dengan Quraisy. Kaum
Muhajirin masih merasakan kepedihan atas perlakuan saudara sesukunya dan kaum Anshar
berani menghukum siapa pun yang menindas saudara baru mereka dalam islam. Tetapi, kaum
Muslimin mendapat izin dari Nabi untuk memerangi Quraisy. Tentu saja peperangan merupakan
kegiatan yang serius, terutama di Semenanjung Arab, tempat peraturan rumit mengenai
kehormatan dan pembalasan telah berlaku selama berabad-abad. Akan tetapi, keadaan itu segera
berubah pada masa Nabi Muhammad di Madinah. Beliau mengabarkan kepada para pengikutnya
wahyu yang baru turun dari Tuhan, yang menyatakan bahwa pengikut Nabi Muhammad
diizinkan berperang, bahkan wajib, saat Muslim sedang ditindas.
Kesempatan terbuka pada 624 Masehi saat kaum Muslim mengerahkan pasukan kecil
sekitar 300 orang untuk mencegat kafilah Quraisy yang sedang melintasi Madinah. Tetapi
ternyata mereka bertemu dengan kekuatan Quraisy yang lebih besar yang sedang melindungi
kafilah itu. Di perang Badar, berjarak sekitar 100 KM barat laut Madinah, pasukan Muslim
mendapatkan kesempatan untuk kali pertama melawan bekas penindasnya secara fisik.
kemenangan akhirnya pihak Muslim dapatkan, meski mereka kalah jumlah. Sehingga dapat
mengukuhkan pihak Muslim sebagai kekuatan politik dan militer yang nyata. Pada saat yang
sama, kemenangan ini menurunkan wibawa Quraisy di mata bangsa Arab lainnya.
Tentu saja bangsa Quraisy tidak menerima hal tersebut. Tahun berikutnya, pasukan
Mekah dikumpulkan dalam jumlah yang banyak dengan tujuan mengganggu Madinah, sehingga
dapat menurunkan pamor Nabi Muhammad. Pasukan tersebut berkemah beberapa KM di Utara
kota Madinah, dibawah gunung Uhud yang mengesankan. Di sana mereka merusak lahan
pertanian, sehingga Nabi Muhammad terpaksa mengorganisasikan pasukannya untuk keluar dan
menghadapi pasukan Mekah. Akan tetapi, ada sekelompok orang di dalam kota yang menentang
rencana tersebut dan percaya bahwa cara terbaik adalah meninggalkan lahan pertanian untuk
menjaga diri dan tetap mempertahankan pasukan dalam kota. Mereka didukung oleh suku
Yahudi di Kota Madinah, yang menolak pergi berperang, sehingga Nabi Muhammad bergerak
dengan pasukan yang lebih kecil.
Hasil perang ini menjadi malapetaka bagi pasukan Muslim. Pasukan Mekah yang
dipimpin oleh Khalid bin Walid berhasil memukul mundur pasukan muslim dan mengakibatkan
gugurnya Hamzah dan tubuhnya dimutilasi oleh orang-orang Quraisy. Sedangkan Nabi
Muhammad bersama kelompok kecil dikepung pasukan Mekah dan terluka dalam pertempuran.
Tetapi meski kalah, perang Uhud tak berhasil meruntuhkan Islam dan otoritas Nabi Muhammad
seperti harapan kaum Quraisy walaupun mampu menaburkan benih ketegangan antara pihak
Muslim dan Yahudi di Madinah yang kebanyakan menolak piagam Madinah dan tak mau ikut
bertempur.
Setelah Lima tahun setelah hijrah Nabi, pasukan Mekah mengepung kota Madinah dari
Utara dan meminta bantuan salah satu Yahudi Madinah yaitu Bani Qurayza, yang tinggal di
daerah pinggiran selatan kota. Mereka berencana untuk mengepung Muhammad dan
pengikutnya. Berdasarkan saran dari imigran Persia bernama Salman, Nabi Muhammad
memerintahkan penggalian parit di sekeliling kota untuk menghalangi kepungan pasukan Mekah.
Perang parit ini atau yang terkenal dengan perang Khandaq membuahkan kegagalan bagi kaum
Quraisy dan memperburuk Bani Qurayza karena telah melanggar piagam madinah dan harus
mendapatkan hukuman. Seorang penengah ditunjuk untuk memutuskan hukuman bagi suku
tersebut. Ia memutuskan laki-laki yang terlibat dalam pengepungan di hukum mati dan bagi
perempuan dan anak-anak akan dibuang dari kota.

KEMENANGAN
Setelah posisinya di Madinah aman, akhirnya Nabi Muhammad dapat membuat
perjanjian dengan Quraisy dengan jumlah tentara yang dikirimkan sebanyak 1.500 ke Mekah
pada 628. Tujuannya bukan untuk berperang, tetapi menggunakan dua potong kain untuk berhaji.
Orang-orang Mekah sempat tercengang dengan keberanian kaum Muslimin, kesulitan
mengambil keputusan. Dengan segala pertimbangan, mereka pun merundingkan perjanjian
dengan Nabi Muhammad. Mereka setuju untuk mengosongkan Mekah selama tiga hari agar Nabi
Muhammad dan kaum Muslim bisa menyelesaikan ibadah haji-pada tahun depan.
Nabi Muhammad pun harus kembali ke Madinah tanpa mengunjungi kampung
halamannya. Selanjutnya juga disepakati juga gencatan senjata antara Mekah dan Madinah tidak
dilakukan selam sepuluh tahun. Tetapi ada sebagian kaum Muslim yang kurang setuju dan ingin
segera menaklukkan Quraisy. Perjanjian tersebut tak mampu memberikan kendali langsung atas
tempat paling suci ini, tetapi memungkinkan Islam tumbuh secara eksponesial di seluruh Jazirah
Arab. Selanjutnya, kesucian perjanjian ini hanya bertahan selama 2 tahun, setelah pasukan
Quraisy melancarkan serangan kejutan terhadap suku sekutu Nabi Muhammad tepat di luar kota
Mekah. Karena perjanjian tersebut telah batal, Nabi Muhammad dapat menyeru kepada sekutu-
sekutunya di seluruh semenanjung untuk bergabung dalam ekspedisi baru ke Mekah.
Ribuan Muslim dari seluruh semenanjung sekarang berada di bawah perintahnya
sehingga membuat kaum Quraisy sadar bahwa tak mungkin mereka mengalahkan pasukan
Muslim. Pada 630 Masehi, pasukan yang berjumlah lebih dari 10 ribu umat Muslim yang datang
dari seluruh penjuru Arab berbaris menuju kota suci Mekah. Saat itulah sebagian besar penduduk
Mekah menyadaru bahwa perlawanan mereka akan sia-sia. Ratusan berhala dihancurkan dan
menjadikan tempat suci ini sebagai tempat menyembah satu Tuhan. Pada akhirnya mereka
memilih menyerah.

BERAKHIRNYA KENABIAN
Saat penaklukan Mekah, Nabi Muhammad berusia enam puluh tahun. Setelah penaklukan
Mekah, Nabi Muhammad kembali ke Madinah. Pada awal 632 Masehi, ia menempuh perjalanan
haji terakhir. Nabi berkhotbah di depan ribuan pengikutnya yang semua menggunakan pakaian
ikhram apapun statusnya, mengingatkan kepada mereka tentang kesamaan derajat manusia.
Setelah perjalanan haji, Nabi Muhammad kembali ke Madinah, tempat diletakkannya dasar
penyebaran islam selanjutnya.
Pada awal musim panas tahun 632 Masehi, Nabi Muhammad jatuh sakit. Saat tak mampu
mengimami shalat di masjid, dia menunjuk Abu Bakar untuk menjadi imam. Ia menghabiskan
hari-harinya di rumah istrinya, Aisyah. Dari balik dinding rumahnya, ia bisa mengamati umat
mengikuti perintahnya untuk shalat, walaupun dia tak hadir. Hari-hari terakhirnya dihabiskan
dirumah, kepalanya di pangkuan Aisyah. Banyak yang datang menjenguk dengan harapan dapat
melihat tanda-tanda kepulihan. Akhirnya, pada 8 Juni 632 Nabi Muhammad menghembuskan
nafas terakhirnya.
TIGA
KHULAFAUR RASYIDIN
ABU BAKAR
Demi menegakkan keberlangsungan tujuan politik Nabi Muhammad, Abu Bakar
mengirim kekuatan ke Suriah selatan untuk bertempur melawan Byzantium sebagai balas
dendam atas konfrontasi sebelumnya. Di sana berbagai suku Badui yang baru masuk islam mulai
memberontak. Logika mereka mengatakan bahwa mereka bersumpah setia kepada Rasulullah,
dan ketika beliau wafat, maka sumpah itu tidak lagi berlaku. Diiringi kebencian terhadap
pemerintahan terorganisasi, muncul sejumlah orang yang mengklaim diri sebagai nabi baru,
salah satunya Musailamah yang terkenal pembohong. Penolakan suku-suku ini untuk membayar
zakat, pilar penting dalam islam, ditambah penerimaan terhadap Nabi baru membuat Abu Bakar
menyatakan mereka telah meninggalkan islam dan merupakan ancaman bagi Islam itu sendiri.
Abu Bakar memilih Khalid bin Walid sebagai komandan pasukan yang dikirim ke Timur
untuk memadamkan gerakan pemberontakan. Setelah berhasil mempertahankan Madinah dari
setiap kemungkinan pemberontakan, Khalid memimpin pasukan ke arah Timur, tempat tinggal
sekian banyak suku pemberontak. Perlahan-lahan, kesetiaan kepada khalifah menyebar di
seluruh Jazirah Arab, menyeru suku-suku untuk kembali ke Islam dan memerangi mereka yang
masih memberontak. Pada 633, perang melawan kemurtadan selesai dan seluruh Arab bersatu
lagi sebagai negara kaum muslim.
Perang ini menanamkan satu teladan penting berkaitan dengan masa depan dunia Islam.
Pertama, konflik tersebut menunjukkan persatuan spiritual islam merupakan kepentingan yang
paling utama. Penyimpangan dan nabi palsu tidak akan ditoleransi. Kedua, kesatuan politik islam
dijamin untuk sementara. Hanya ada satu pemimpin di duia Islam. Ketiga, otoritas pemerintah
pusat telah ditetapkan. Bagi suku-suku Arab, persatuan dan konsep pemerintah pusat yang
jauhnya berkilo-kilometer merupakan gagasan asing.
Kekhalifahan Abu Bakar hanya berlangsung selama dua tahun yaitu dari 632-634
Masehi, atau lebih tepatnya saat dia wafat. Dalam dua tahun itu, dia mampu menstabilkan negara
Islam sepeninggal Nabi dan melengkapinya dengan memanfaatkan melemahnya kekuatan
imperial di Utara. Abu Bakar memilih penerusnya bukan dari saudaranya, melainkan menunjuk
Umar bin Khattab karena dianggap memenuhi syarat sebagai seorang khalifah.

UMAR
Tak seperti Abu Bakar, Umar tidak harus mengatasi masalah stabilitas politik atau
keberlanjutan agama. Seluruh Jazirah Arab telah bersatu di bawah perintahnya. Serangan ke
Mesopotamia yang dikuasai Sassanid telah dimulai pada tahun terakhir kehidupan Abu Bakar
dan dilanjutkan begitu Umar berkuasa. Tanah subur Mesopotamia dan Suriah sudah siap
ditaklukkan, yang dibutuhkan hanyalah serangan terorganisasi dari pihak Muslim, tetapi, ini akan
menjadi perang model baru. Saat mengirimkan pasukan pertama, Abu Bakar memerintahkan
untuk memastikan keselamatan perempuan, anak-anak dan bahkan orang tua, membiarkan para
biarawan dan melarang menghancurkan tanaman.
Secara bersamaan, pasukan dikirim ke Suriah dan Mesopotamia pada 633. Khalid bin
Walid, yang baru saja memenangi Perang Ridda, memimpin detasemen menuju Persia. Bagi
orang-orang Byzantium, kekalahan mengejutkan tersebut menandakan bahwa ini mungkin bukan
perampasan biasa, melainkan inovasi total. Kaisar Heraclius memerintahkan pasukannya
dimobilisasi dan bersiap menghancurkan Arab sebelum mereka mampu mengonsolidasikan
kemenangannya.
Pemerintah Madinah sudah sadar akan memungkinkan tersebut dan Khalid segera
diperintahkan meninggalkan Irak, walaupun sudah mendapatkan beberapa kemenangan, lalu
pergi melintasi gurun Suriah yang tak berair untuk memperkuat pasukan di sana. Kekuatan
gabungan Muslim bertemu dengan pasukan Byzantium dalam perang Ajnadayn, yang
berlangsung sekitar tiga puluh kilometer di barat Jerusalem. Pasukan Muslim berhasil memukul
mundur pasukan kerajaan yang dipimpin saudara kaisar sendiri. Pasukan Byzantium yang tersisa
merangsek ke kota Jerussalem, Caesarea, dan Gaza yang sudah dibentengi dengan baik. Maka,
pasukan Muslim yang menang, bebas menjelajahi daerah pedalaman Palestina.
Pasukan Muslim di bawah komando Khalid bergerak ke utara dan mengepung kota tua
Damaskus, yang akhirnya jatuh pada September 635. Perjanjian yang dibuat setelahnya
bertujuan untuk menenangkan ketakutan penduduk setempat. Aturan bernada mengancam ini
ditujukan kepada pemerintah dan pasukan Byzantium, bukan warga sipil. Dengan jaminan
tersebut, peluang pemberontakan penduduk Suriah akan lebih rendah. Kehilangan Damaskus
menyebabkan Kaisar Byzantium mengumpulkan kekuatan yang lebih besar, dengan harapan bisa
memukul balik pasukan Arab untuk kembali ke gurun. Khalid tahu bahwa kekuatan pasukannya
tak sebanding dengan tentara kekaisaran dan memutuskan mundur ke selatan untuk mengulur
waktu pecahnya peperangan yang memang tak terhindarkan.
Akhirnya, pasukan Heraclius menyusul pasukan Muslim di Yarmuk pada musim panas
636 Masehi. Tetapi, semangat rendah karena banyaknya persaingan dan pertengkaran yang
menyebabkan friksi dalam barisan pasukan. Dengan memanfaatkan konflik tersebut, pasukan
Muslim mengalahkan pasukan Byzantium secara meyakinkan. Kaisar Heraclius dipaksa
mengakui kekalahan Suriah saat tak lagi punya pasukan atau uang untuk menahan invasi
pasukan Muslim. Akhirnya pada tahun 638 Masehi, penaklukan suriah selesai.
Untuk membantu merapikan administrasi sipil diwilayah ini, Umar mengadakan
perjalanan dari Madinah ke Suriah. Salah satu langkah pertamanya adalah membebastugaskan
Khalid bin Walid dari posisinya. Untuk menduduki jabatan gubernur di provinsi baru ini, Umar
menunjuk Muawiyah, putra bangsawan Mekah, Abu Sufyan. Garis keturunan penguasa ini akan
membuat Mu’awiyah mengubah Suriah dari provinsi baru menjadi jantung ekonomi dan politik
dunia Islam selama dua puluh tahun berikutnya.
Masa kekhalifahan Umar patut diperhatikan bukan hanya karena penaklukan militer,
melainkan juga pemerintahannya di wilayah taklukan. Salahsatunya adalah penggabungan
wilayah itu dalam kerajaan Islam adalah kenyataan bahwa kehidupan hampir tidak berubah bagi
penduduk di tanah taklukan. Hanya ada dua perubahan utama dalam kehidupan penduduk
taklukkan. Pertama, soal kepada siapa mereka membayar pajak. bila sebelumnya harus
membayar pajak kepada pemerintahan di Konstantinopel dan Ctesiphon, sekarang mereka
membayar upeti, sesuai dengan hukum Islam, yang diteruskan di Madinah.
Selama sepuluh tahun menjabat khalifah, Umar telah mengubah negara Islam muda dari
yang mulanya terdiri atas masyarakat perampas di gurun menjadi sebuah kekuatan regional.
Kekuasaannya tiba-tiba berakhir pada 664, setelah dia dibunuh di Madinah oleh seorang budak
Persia yang iri kepada pemimpin kharismatik ini. Menjelang wafat, Umar menunjuk majelis
berisi enam pemimpin yang dihormati masyarakat Madinah untuk memilih penerus dari mereka
sendiri. Mereka memilih Ustman bin Affan, salah seorang pemeluk Islam awal.
UTSMAN
Latar belakang Utsman dari keluarga bangsawan berperan besar dalam keputusan-
keputusannya sebagai khalifah. Keluarga Umayyah cukup berpengalaman soal tata negara
sebelum datangnya Islam dan Utsman mengandalkan pengalaman tersebut dalam keputusan
pribadinya. Utsman melanjutkannya dengan menunjuk saudara sepersusuannya, Abdullah bin
Sa’ad, sebagai gubernur Mesir, seperti halnya di Suriah. Sepupunya yang lain ia tunjuk di Irak,
tempat mereka memimpin serangan di tanah Persia dan lambat laun menguasai seluruh
kekaisaran Sassanid.
Melanjutkan langkah dan penekanan Umar pada militer, Utsman memerintahkan
pembangunan armada angkatan laut pertama dalam sejarah islam. Tujuannya adalah untuk
menggagalkan serangan balik Byzantium. Keberhasilan militer juga terus berlanjut didaratan saat
Muawiyah memimpin pasukan Suriah yang kuat untuk masuk ke Armenia melawan kekuasaan
Byzantium. Daerah pegunungan Anatolia, yang diisi sebagian besar penduduk Yunani menjadi
batas alam antara masyarakat Byzantium dan Muslim, terbentuk di sekitar batas modern Turki
dan Suriah.
Pada 650 Masehi, dataran tinggi Iran di kuasai dan pada 651, Khurasan pun diambil.
Pada tahun yang sama, Raja Sassanid terakhir ditemukan dalam pelarian dan di hukum mati.
Pada 656, sekelompok tentara datang dari Mesir ke Madinah untuk memprotes langsung khalifah
berkaitan dengan kebijakannya dan pembagian prampasan antara pasukan dan pemerintah sipil
di Mesir.

ALI
Ali, yang teguh mempertahankan kehormatan dan keadilan sebagaimana para sahabat
terdekat Nabi, tetapi tokoh utama lain merasa dirinya paling memenuhi syarat dan paling mampu
menangani dan mengembalikan kedamaian di dunia Islam. Tetapi ternyata belum ada yang
sanggup menangani krisis yang dihadapi dunia islam. Masalah yang paling menekan Ali tentu
soal penyelesaian pembunuhan Utsman. Akan tetapi, Ali yang sangat pragmatis dengan
pendahulunya, tahu bahwa keputusan untuk menghukum mereka kemungkinan besar akan
berakibat pada pembunuhan dirinya karena pemberontak masih menguasai Madinah.
Susah menilai maksud Ali dan lawan politiknya dalam mempersiapkan diri menghadapi
konflik yang akan datang. Akhirnya pada 656 Masehi, kedua pasukan bertemu di padang dekat
Basra, Irak Selatan. Beberapa anggota menemui Ali sebelum pertempuran dengan harapan dapat
menghindari pertumpahan darah. Talhah dan Zubair wafat dalam kekacauan. Ali dan Aisyah
lolos tanpa cidera dalam pertempuran. Meskipun telah terjadi pertumpahan darah, posisi Ali
sebagai Khalifah masih belum aman. Muawiyah bersikap netral kepada Ali dan pengikutnya.
Ali terus mempertahankan pendapatnya, bahwa menghukum pemberontak bukanlah
proritas dan tidak bisa dijalankan dalam keadaan apapun. Kali ini, Ali bertemu dengan
muawiyah dan keputusan untuk menurunkan Ali dari kekuasaan. Ali meninggal saat sedang
shalat Subuh di masjid Kufa. Dia ditikam sehingga membuat kekuasaannya yang bergolak itu
berakhir dalam kekerasan.
EMPAT
PENDIRIAN NEGARA ISLAM

MUAWIYAH
Terbunuhnya Ali di tangan Khawarij dan naiknya Muawiyah sebagai khalifah menandai
akhir era Khulafaur Rasyidin. Solusi peperangan yang pernah terjadi antara muawiyah dan Ali
tidak pernah ada. Dengan wafatnya Ali, Muawiyah bebas memperluas kekuasaan di wilayah
yang sebelumnya setia terhadap Ali. Ia sangat popular di suriah, provinsi yang dipimpinnya
sebagai Gubernur selama 20 Tahun sebelum menjadi khalifah. Tetapi ia juga mempunyai musuh
terutama di Irak, disana banyak berkembang pandangan yang cenderung memilih kekhalifahan
diwariskan kepada anak Ali yaitu Hasan. Dalam banyak cara Muawiyah memerintah seperti
pemimpin Arab Pra Islam menggunakan hubungan kekeluargaan, kode kehormatan tak tertulis,
dan hadiah untuk melancarakan politiknya.
Lartar belakang sebagai anak seorang yang pernah memimpin Quraisy maka tradisi lama
masih tertanam dalam politiknya namun juga mengubah sistem kekhalifaan menjadi Monarki.
Muawiyah menjembatangi kekhalifahan dengan sederhana sebelumnya dan monarki sesudahnya.
Sebagai upaya untuk mengurangi tekanana perpecahan politik antar muslim Muawiyah memilih
fokus untuk memperluas wilayah dan batas batas kekuasaan. Kemudian Muawiyah mengirim
pasukan untuk meneruskan perang di Byzantium di darat dan laut. Ternyata, ancaman utama
bukanlah kekuatan Byzantium, melainkan suku berber lokal yang menahan diri secara perlahan
sebelum pergerakan kebarat dapat dilakukan. Setelah priode pendek dari 675 sampai 680
Masehi, saat kedudukannya sebagai Gubernur ifriqya (provinsi Afrika) dicopot, uqba
melanjutkan serangan kebarat.

Setelah banyaknya pergerakan dan perlawanan maka pasukan uqba melaju tanpa
perlawanan sepanjang dataran tinggi gurun diselatan pegunungan pesisir sepanjang mediterania.
Maju dri satu pos terdepan Byzantium k epos berikutnya,pasukan uqba mampu menganeksasi
dengan relative mudah pada wilayah ratusan Km sepanjang pantai,walaupun perpecahan,perang
saudara berkecamuk dijantung kekhalifahan islam. Tentang penaklukan yang tampak
menakjubkan yaitu perbedaan bahasa,budaya,agama antara Berber afrika utara dan penguasa
Byzantium.Suku Berber adalah manusia gurun,lebih decant dengan orang Arab yang tiba pada
600-an daripada orang latin dan yunani kota yang telah berabad memerintah wilayah
tersebut.Akan tetapi, Agama menjadi factor yang lebih besar yang membuat berber mendukung
pasukan Muslim Arab. Sejarah awal islam mencatat bahwa seluruh suku Berber masuk islam
segera setelah kedatangannya.

KONFLIK SUKSESI
Setelah pergolakan politik pada masa Khalifah Ali,tantangan utama Muawiyah menjaga
dunia Islam berpadu dibawah satu pemerintah. Walaupun ia sukses besar,taka da jaminan seluruh
khalifah berikutnya mampu memanfaatkan ancaman luar atau maneuver politik untuk
meminimalakan perpecahan Internal.Dengan demikian,Muawiyah meras Bahwa satu satunya
cara untuk melindungi persatuan dan keharmonisan social adalah dengan memotong
kemungkinan perang suksesi dan menjadikan kekhalifaan berdasar keturunan.
Akan tetapi setelah pemilihan Yazid bukannya tanpa kontroversi,berbeda dengan
Ayahnya Yazid yang tidak pernah mengenal langsung Nabi dan tidak memiliki aura yang terlihat
para Sahabat serta rumor yang beredar dikota Mekkah dan Madinahtentang kehidupan Yazid
yang penuh dosa. Adanya rumor tersebut membuat suasana semakin pelik ditambah lagi dengan
pemberontakan para pendukung keturunan Ali yang jatuh ketangan Husein menggantikan
kakaknya yang Hasan yang telah wafat.

Kemudian Yazid mengirim Gubernur baru ke kota tersebut untuk membasmi setiap
oposisi dan memastikan penduduk tidak bangkit melawannya. Husein yang sedang berpergian ke
kufa untuk dukunganya mendapat kepungan dipadang karbala bwerjarak 80 Km dari
Kufa,kemudian Husein diperangi dan berhasil dibunuh beserta pengikutnya. Peperangan yang
akhirnya terus berlanjut yang kemudian yazid digantikan dengan seorang anak muda dari
keturunannya yang sama sekali tidak tertarik pada pemerintahan yang kemudian menyebabkan
Dinasti Umayyah seakan bertambah runtuh. Setelah pengganti tersebut diberhentikan dalam
jabatannya maka melalui perpaduan antara politik kesukuan dan perang terbuka maka bani
Umayyah mampu mengambil alih kekuasaan dibawah Marwan yang merupakan keponkan
Muawiyah seperti Suriah, Mesir, dan Irak, dan akhirnya memadamkan pemberontakan Abdullah
bin al-Zubair di Mekkah pada 629 Masehi yang kemudian Bani Umayyah bangkit kembali.

PENAKLUKAN LANJUTAN
Konsolidasi penuh dalam penaklukan Uqba di Afrika Utara harus diselesaikan sebelum
penaklukan lanjutan dalam hal ini ekspansi militer dapat dilaksanakan. Khalifah Abdul Malik
mengirimkan pasukan untuk menaklukkan Kartago, pos luar terakhir Byzantium di Afrika Utara
pada 698 yang pada akhirnya daerah terakhit Byzantium lenyap. Namun tetap berada dibawah
perlindungan Kerajaan Muslim.

Julian yang merupakan bekas petinggi Byzantium memohon kepada gubernur Muslim
Afrika yang baru untuk menghukum Raja Visigothik atas tuduhan karena sang raja menggoda
putrinya yang kemudian ia berjanji akan menyeberangkan kekuatan ekspedisi Islam melintasi
selat Spanyol.

Musa bin Nusayr, Gubernur Umayyah mengirim pasukan ke sepanjang selat Spanyol
dibawah komando Tariq dan berhasil membawa sekitar sepuluh ribu tentara Muslim dari Afrika
Utara pada saat pemberontakan besar pasukan Visigothik. Pada akhirnnya kota-kota pusat
kendali Visigothik berhasil ditaklukan oleh Tariq dan Musa selang beberapa bulan. Inilah
penaklukan terbesar Afrika Utara dan Spanyol yang dikenang sepanjang masa.

Ekspansi kemudian berlanjut, setelah penaklukan Afrika Utara dan Spanyol berlanjut ke
penaklukkan daerah Kerajaan Sindh. Saat penaklukan di Sindh masyarakat diberi kebebasan
beragama bagi umat Budha dan Hindu, hal ini menimbulkan ketidakpuasan atas hukum Islam
dan keharmonisan sosial dari beberapa pihak.

Sekelompok etnis dan beberapa orang yang tidak puas dengan kebijakan sosial Umayyah
memicu pemberontakan. Masalah mulai muncul ketika penduduk non-muslim diharuskan
membayar pajak lebih tinggi dibanding penduduk Muslim. Sebenarnya ini merupakan tujuan
Umayyah melindungi sumber pajak. Dari perspektif agama hal ini kontradiktif dengan seruan
Nabi Muhammad SAW.

Dengan semakin meningkatnya penduduk non-Arab yang masuk Islam, ketidak puasan
akan kebijakan pajak yang tak setara pun berkembang. Hal ini menjadi cikal bakal bangkitnya
kekhalifahan Bani Abbasiyah.

REVOLUSI BANI ABBASIYAH


Bani Abbasiyah mendapat namanya dari paman Nabi, Abbas. Setelah penaklukan Suriah
pada awal 700 M mereka menghembuskan rumor bahwa salah satu keturunan Ali secara resmi
telah memindahkan hak kekuasaan kepada Bani Abbasiyah.

Dengan dukungan dari masyarakat para ahli ibadah, kelompok non-Arab, dan pengikut
setia Ahlulbait, Bani Abbasiyah secara resmi menyatakan pemberontakan. Revolusi ini
dipimpinoleh Abu Muslim. Ia mengirm pasukan ke arah barat masuk ke Persia. Disana penduduk
lokal mulai bangkit melawan Umayyah. Pasukan Abbasiyah kemudian keluar dari Persia dan
masuk ke dunia Arab.

Kuffah yang menjadi sentiment anti-Umayyah mulai bangkit dan melawan gubernur
Umayyah dan mebgusirnya ketika bendera hitam Abbasiyah tampak di horizon timur. Begitu
Kufa dibebaskan, pengambilan sumpah setia formal dilakukan pada calon khalifah dari
Abbasiyah, Abu al-‘Abbas. Seorang pemimpin yang akan menyatukan semuanya. Abbasiyah
kemudian berhasil mengambil kendali sebagian besar Irak.

Pada awal 750M dalam perang Zab di Mesopotamia tengah, kekuatan Abbasiyah berhasil
memukul mundur penuh pasukan Umayyah. Satu demi satu kota-kota menyerah dan menerima
kedaulatan Abbasiyah. Satu demi satu anggota keluarga Umayyah diburu dan dihukum mati.
Abdul Rahman satu-satunya anggota keluarga yang lolos dari revolusi yang kemudian
mendirikan emirat Umayyah di Andalusia.

KEKHALIFAHAN ABBASIYAH
Revolusi Abbasiyah pada pertengahan 700-an menobatkan dinasti kedua untuk
mengendalikan kekhalifahan. Pemberontakan tersebut atas dasar gagasan untuk membangun
pemerintahan yang lebih sejalan dengan teladan Nabi, menyediakan tempat yang lebih pantas
bagi non-Arab dalam masyarakat, dan memberikan sejumlah peran kepemimpinan bagi
keturunan Ali. Tetapi, begitu Abbasiyah berkuasa, realitas kekhalifahan merka tak serta-merta
membuat dunia Islam kembali ke era Khulafaur Rasyidin.

Satu hal yang benar-benar dimajukan Bani Abbasiyah adalah peran non-Arab dalam
masyarakat. Sebagian besar bagian administrasi diisi oleh kaum Persia. Pengalaman mereka
dimanfaatkan oleh kerajaan. Kesadaran dan manfaat besar orang-orang Persia menyebabkan
Abbasiyah memindahkan ibu kota lebih dekat ke pusat Persia. Pada tahun 765, khalifah kedua,
Al-Mansur, membangun ibu kota baru di tanah subur antara sungai Tigris dan Eufrat. Dalam
waktu dua tahun, Baghdad menjadi kota terbesar di dunia. Pusat kerajaan Islam ini menjadi kota
metropolitan tempat pemerintah, ilmu pengetahuan, dan seni saling beririsan. Ekspansi militer
telah berhenti saat Abbasiyah berkuasa.
LIMA

MASA KEEMASAN
INTELEKTUAL
Abad kesembilan sampai ketiga belas dunia Islam ditandai dengan era perkembangan
ilmiah, religius, filsafat, dan kebudayaan serta menjadi fondasi bagi dunia ilmiah modern.

RUMAH HIKMAH
Dalam pikiran khalifah Abbasiyah ketujuh, al-Ma’mun (813-833), masyarakat ideal masa
depan hanya bisa diwujudkan melalui ilmu pengetahuan dan rasionalisme. Untuk mencapainya,
berbagai bidang pengetahuan yang ada di seluruh kerajaan harus dikumpulkan di satu lokasi
terpusat. Dengan pemikiran tersebut, ia mendirikan institute pendidikan di Baghdad yang dikenal
dengan nama Rumah Hikmah (Bayt al-Hikmah).

Cendekiawan terkenal, Muslim dan non-Muslim, dari seluruh dunia berkumpul di


Baghdad sebagai bagian proyek al-Ma’mum. Untuk kali pertama dalam sejarah, kelompok
terbaik dari tanah Persia, Mesir, India dan bekas Byzantium dapat dipertemukan untuk
memajukan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi seluruh dunia.

MATEMATIKA
Sumbangan umat Islam terhadap perkembangan matematika pada masa keemasannya
sangatlah besar. Matematika dapat mengungkapkan prinsip numerik yang mendasari dan
menentukan hukum alam di dunia. Matematika adalah ilmu suci, pemahaman tersebut menuntun
pada sikap menghargai dan mencintai kekuasaan Allah serta hubungan dengan ciptaan-Nya.
Salah satu ilmuwan matematika Muslim terbesar bernama Muhammad bin Musa al-
Khawarizmi, orang Persia yang pertama kali bekerja di Rumah Hikmah. Dialah orang yang
menemukan angka nol. Sumbangan terbesarnya berkaitan dengan aljabar.
Matematikawan hebat lain dari Persia adalah Umar Khayyam, ia menemukan metode
untuk memecahkan persamaan kubik-persamaan aljabar yang variabelnya mencapai kelipatan
tiga, memformulasikan teorema binomial. Teorema ini membantu memecahkan masalah aljabar
dengan mengembangkannya dalam penjumlahan. Penemuan ini memiliki impilkasi penting,
melalui aljabar tingkat lanjut, pelajaran trigonometri dan kalkulus dapat dikembangkan.
Melalui fungsi trigonometri dan pemahaman dasar tentang bintang, seseorang dapat
menghitung dengan tepat posisi Bumi. Ini sangat penting bagi umat Islam yang harus shalat
menghadap Mekah. Buku-buku pedoman yang dihasilkan pada masa keemasan berhasil mendata
ratusan kota, titik koordinatnya, dan arah kiblat ke Mekah. Sifat trigonometri dasar yang
dikembangkan matematikawan Muslim bahkan berfungsi sebagai basis cara kerja GPS saat ini.

ASTRONOMI
Hasil perkembangan ilmu matematika tingkat lanjut tersebut berupa karya di bidang
astronomi. Rumus dan metode yang dikembangkan metematikawan Muslim menjadi dasar untuk
penelitian perbintangan, sementara keyakinan islam sebagai sumber motivasinya. Banyak ayat
Quran menyinggung benda langit dan pergerakannya.
GEOGRAFI
Pada masa keemasannya dengan sistem politik yang menekankan persatuan dalam
wilayah luas seperti ini, perjalanan jarak jauh menjadi aman dan relatif bisa dilakukan, maka tak
heran jika orang islam akan bangkit sebagai ahli geografi unggul pada abad pertengahan.
Geografi islam pernah menaksir ukuran bumi pada masa kekhalifahan Abbasiyah dengan
memanfatkan trigonomeri dan geometri bola, mereka menghitung diameter bumi 12.728 km,
tanpa satelit tanpa teleskop modern, kalkulasi ini sangat mengejutkam.

Geografi islam tak terbatas pada penghitungan ukuran bumi. Usaha besar juga dikerahkan
untuk membuat peta dunia. Salah satu contoh terbaik adalah buatan Muhammad al-Idrisi, yang
tinggal di Silsilia abad ke dua belas. Selama ratusan tahun berikutnya, peta ini menjadi acuan
penilaian peta lain. Pete tersebut tidak hanya berupa gambar geografi fisik bagian dunia yang
diketahui, tetapi juga berisi deskripsi budaya, politik, dan masyarakat berbagai wilayah yang
pernah didatangi penjelajah.

KEDOKTERAN
Dokter terbesar dan paling termasyhur adalah Ibnu Sina. Ia dikenal sebagai Avicenna. Ia
menerapkan pendekatan rasional ilmu pengetahuan bidang lain pada dunia kedokteran.
Pendekatan ini memberikan pengetahuan yang tak dimiliki ilmuan lain, termasuk al-Razi. Ia
merumuskan teori bahwa semua hal dalam tubuh dapat dipahami melalui rangkaian peristiwa
sebab-akibat. Pada abad kesebelas pandangan itu merupakan ide baru. Ia adalah orang yang
pertama kali memperkenalkan kedokteran eksperimental, karya monumentalnya adalah Aturan
Pengobatan.
Pada masa keemasan Islam banyak didirikan rumah sakit, para khalifah menyediakan
pelayanan kesehatan terjangkau atau gratis bagi yang membutuhkan. Seiring waktu ukuran dan
cakupan rumah sakit mulai menyerupai rumah sakit modern. Ada puluhan dokter dan perawat
termasuk dokter spesialis serta ahli bedah. Rumah sakir juga menyediakan pusat layanan rawat
jalan, bangsal psikiatri, pusat layanan bedah, dan bangsal melahirkan.

FISIKA
Seperti dibidang lain, fisikawan muslim mulai membangun pengetahuannya diatas
kebudayaan kuno yang karyanya diterjemahkan ke bahasa Arab. Dengan mengambil dari
berbagai tradisi intlektual dan ilmu pengetahuan yang sudah dikuasai dunia islam, para fisikawan
masa keemasan mengembangkan beberapa konsep inti. Salah ilmuan utama yang terkenal adalah
Ibnu al-Haytham ia bersal dari irak. Salah satu gagasan terkemuka tentang cahaya pada masanya
bersumber dari Ptolomeus. Ia berpendapat bahwa cahaya adalah sinar yang dipancarkan dari
mata, membentuk objek, dan kembali ke mata sehingga orang bisa melihat. Ia menulis buku
tentang optik dan tergolong inovatif pada masanya, ia juga berpendapat bahwa cahaya terdiri atas
sinar-sinar yang bergerak dalam garis lurus.

FIKIH DAN HADIS


Tantangan bagi para ahli fikih adalah mengadaptasikan aturan yang telah diterapkan pada
awal 600-an kedalam dinamika dunia peradaban islam pada abad-abad berikutnya. Dari
tantangan ini, berkembanglah penafsiran fikih yang beragam dan disebarkan oleh ulama yang
berbeda-beda. Tetapi, semua bertujuan memahami dan menerapkan Quran serta teladan nabi
seautentik mungkin. Penafsiran ini menjadi ajaran pemikiran hukum yang dikenal sebagai
mazhab. Berdasarkan prinsip-prinsip para ahli fikih berkembanglah empat mazhab fikih : Hanafi,
Maliki, Syafi’i, dan Hambali. Mazhab hanafi paling popular di anak benua India, Asia tengah,
Turki dan Balkan. Mazhab Maliki menonjol di Afrika utara dan barat. Mazhab Syafi’i
dipraktikkan di Mediterania timur, Mesir, Afrika timur, Asia tenggara. Sedangkan mazhab
Hambali terbatas di Jazirah Arab. Muhammad al-Bukhari merupakan orang pertama yang
memelopori pendekatan ilmiah untuk menentukan autentisitas setiap hadist, hingga kini dikenal
sebagai shahih al-Bukhari.

TEOLOGI
Keyakinan akan keesaan Tuhan dan ketegasan pesan Nabi Muhammad SAW. Menyakini
Islam secara tak langsung berarti menyatkan menerima Quran sebagai firman Tuhan dan hadis
sebagai petunjuk yang bersifat ketuhanan. Pada pertengahan abad kedelapan, pendekataan
keagamaan baru mulai timbul. Ketika menerjemahkan teks ilmiah Yunani kuno, umat Muslim
juga membaca karya-karya filsafat. Lahirlah generasi filsafat Islam baru yang meyakini bahwa
rasionalisme dapat digunakan untuk menemukan kebenaran Ilahi.
Dalam pandangan mereka, kesimpulan yang didapat dari penggunaan logika dan filsafat
sama derajatnya dengan Quran itu sendiri. Sebgian bahkan menyatakan, dlam kasus tertentu,
logika dapat mengesampingkan wahyu. Kelompok ini terkenal dengan sebutan “Mu’tazilah”,
berarti “yang memisahkan diri”, akibat perbedaan mereka dalam teologi utama islam.

SYI’AH
Kelompok ini meyakini Ali dan keturunannya paling berhak menjadi khalifah. Mereka
mulai menyuarakan pemikiran lain tentang hukum islam dan hadis yang berakar dari perbedaan
politik dengan khalifah sebelumnya.
ENAM
PERGOLAKAN

Dari abad ke sepuluh hingga ketiga belas, dunia islam hamper selalu mendapat serangan.
Syi’ah, pasukan salib eropa, gerombolan mongol, silih berganti melakukan teror di tanah islam.
Ini menyebabkan sebagian orang pada 1200-an percaya bahwa akhir zaman sudah dekat, bukan
karena kejayaan islam melainkan karena kehancurannya.
ISMAILIYAH
Saat syi’ah sendiri terpecah dalam banyak sekte, berbagai gagasan tentang cara
mengembalikan imamah pun berkembang. Bagi kaum tujuh imam mereka yakin imam ketujuh
Ismail, telah pergi bersembunyi untuk menghindari penangkapan otoritas Abbasiyah pada
pertengahan 700-an masehi. Mereka biasa disebut “Ismailiyah”.
FATIMIYAH
Pada 909-an masehi kelompok ismailiyah menyatakan kemunculan kembali seorang
iman keturunan Ismail. Ia bernama Ubaidillah, tetapi mengambil gelar al-Mahdi berarti yang
mendapat petunjuk atau penyelamat. Ia mengklaim dirinya sebagai keturunan ismail dengan
demikian juga dari Ali dan Fatimah istrinya. Ini mengarah pada nama dinasti yang didirikannya:
Fatimiyah. Fatimiyah mendirikan kota baru al-Qahira (kairo) di sepanjang sungai nil sebagai ibu
kota. Pada abad ke-12 kekuasaan fatimiyah disingkirkan Saladdin dalam perang salib.
PERANG SALIB
Jerussalem merupakan tempat suci bagi Kristen dan islam. Bagi orang Kristen disinilah
yesus berdakwah, di salib, dan bangkit kembali. Bagi orang islam kesuciannya bersumber dari
keyakinan bahwa nabi Muhammad menerima mukjizat bepergian dari mekkah ke jerussalem
dalam satu mlam, kemudian dari jerussalem naik ke surga untuk berbicara dengan tuhan. Selama
perang salib para raja, sultan, jendral, pendeta, dan imam untuk mengumpulkan orang- orang
beriman dikedua pihak guna merebut kota itu. Dimulai pada 1095 masehi, terjadilah 200 tahun
konflik yang akan mengubah Eropa Kristen dan dunia muslim secara fundamental.
Terjadinya perang salib di mulai dari jerussalem diambil oleh Bani Seljuk dari turki, mereka
berimigrasi ke luar dari Asia tenggara ke dalam dunia Islam dan mendirikan Negara bagiannya
sendiri di tengah kekacauan politik abad kesepuluh. Yang terbesar adalah kerajaan Seljuk agung
yang didirikan pada tahum 1037 masehi. Seljuk mengambil peran sebagai pelindung ke khalifaan
yang masih berkubuh di istana Baghdad. Seljuk pernah mencegah ekspansi fatimiyyah pada abad
keseblas.
Pada 1071 masehi Seljuk memenangi pertempuran melawan Byzantium di Anatolia
timur. Pertempuran ini membuat Byzantium tak mampu lagi mempertahankan Anatolia secara
utuh. Pada tahun-tahun berikutnya setelah pertempuran itu, sedikit demi sedikit Seljuk
berekspansi ke barat di seluruh semenanjung, sampai mereka muncul ke pantai yang berhadapan
dengan konstatinopel, lalu mengancam masuk ke kota kerajaan dan sekitarnya.
Kaisar Byzantium, Alexios, menyadari pihaknya tak mampu memerangi Turki sendirian.
Meskipun ada persaingan antara Kristen timur dan barat selama berabad-abad, Alexios yakin
hanya persatuan Kristen dapat mencegah keruntuhan kekaisaran Byzantium. Ia mengirimkan
permohonan pada Paus Urban II di Roma untuk meminta bantuan berupa pasuka ekspedisi untuk
membantunya, membalikkan keadaan dan memperoleh kembali daerah-daerah yang lepas sejak
pertempuran Manzikert. Atas nama kristus Paus Urban memanfaatkan kesempatan ini untuk
mengerahkan pasukan Kristen pan-Eropa yang berjumlah hingga puluhan ribu orang.
Sebenarnya ia tidak berniat membantu atau melawan turki, Urban mengarahkan tujuan ke
Jerusalem. Yang menempuh perjalanan yang begitu panjang.
Kerajaan Seljuk raya telah terpecah belah sebelum perang salib. Ini dimanfaatkan oleh
pihak Urban. Begitu pasukan perang Salib merebut kota, seluruh penduduk dibunuh.
Pembantaian Antioch dan kota-kota lain sepanjang jalan Jerusalem menghadirkan teror bagi
wilayah sekitarnya. Pada 15 Juli 1099 setelah seminggu pengepungan, pasukan perang salib
berhasil masuk ke kota jerussalem dan merebutnya dari pasukan Islam. Penduduk yang
berjumlah tujuh puluh ribu orang dibantai secara massal di masjidil al-Aqsa. Inilah masa=masa
sulit bagi Islam.
Pada 1044 menjadi periode awal gelombang pasang perlawanan terhadapa perang salib
dan menguatnya dukungan bagi pihak Islam. Dinasti Zengi mengirim pasukan ke mesir untuk
mengalahkan pasukan perang salib dan berhasil menguasai mesir. Kendali atas mesir diberikan
pada keponakannya Yusuf yang dalam sejarah dikenal dengan nama Saladdin
PEMBEBASAN JERUSALEM
Kerajaan perang salib Jerusalem kini dikelilingi Negara islam yang kuat dan bersatu
dibawah kekuasaan pemimpin yang yakin bahwa tugas sucinya membebaskan kota tersebut.
Masalah semakin parah karena persatuan perang salib berada dititik terendah. Mereka terus
saling berselisih. Saladin akhirnya menaklukan kota Jerusalem setelah rentetan penyerangan
oleh pasukan perang salib, namun saladdin memberi kebebsan beragama pada pasukan perang
salib.
BANGSA MONGOL
Ditengah kepelikan politik Genghis Khan melakukan invasi militer ke Mongol. Pada
1219 masehi pasukan khan tiba di perbatasan dunia islam. Disisi lain timbul konflik antara
khalifah negeri baru dan kerajaan khwearezmian dipipimpin shah Muhammad. Khwearezmian
memilih melawan mongol. Saat masuk daerah khwerezmian pedagang asal mongol dihukum
mati karena dianggap mata-mata. Hal ini memicu kemarahan Genghis Khan. Ia bersumpah
membalas dendam dan pada tahun berikutnya, untuk kali pertama pasukan mongol tiba di tanah
Islam. Kedatangan ini mengawali periode penghancuran kebudayaan Islam di Persia, Irak, dan
Suriah.
Peradaban Islam yang telah dibangun 600 tahun di hapuskan hanya dalam beberap
minggu. kerajaan khwearezmian hancur total menjelang 1222 M setelah konflik singkat, tetapi
sangat merusak.
TUJUH

AL-ANDALUSIAH

PENGUASA UMAYYAH
Pada masa bani Abbasiyah berhasil menggulingkan keluarga Umayyah. Di Suriah
sebagian besar keluarga Umayyah dipenjara dan dihukum mati, kecuali Abdul ar-Rahman
pangeran Umayyah berusia 20 tahun, ia melarikan diri ke Damaskus pada 750 M.
Emirat Umayyah yang didirikan Abdul ar-Rahman, menjadi kawah percampuran budaya
selama berabad-abad. Orang Islam terus berimigrasi kesini dengan membawa aspek budaya
tempat asal mereka. Muslim Arab, Berber, dan Hispanik bergabung menciptakan budaya
Andalusia unik yang menyajikan latar belakang dan tradisi beragam dibawah bendera Islam.
Puncak Negara Umayyah di Spanyol terjadi selama pemerintahan Abdul Rahman III,
dalam hamper setengah abad ia menyatakan diri sebagai khalifah dunia Islam. Ia juga sangat
mencintai seni dan ilmu pengetahuan seperti pendahulu-pendahulunya. Ada sangat banyak
perpustakan dibangun pada masanya, ia membangun masjid-masjid yang indah. Semua ini
membuat Kordoba ibukota Andalusia dijuluki sebagai Perhiasan Dunia.
PERIODE TAIFA DAN REFORMER BERBER
Periode Taifa di Andalusia berlangsung pada abad kesebelas, kata taifa bersumber dari
Quran yang memperingatkan muslim untuk menciptakan perdamaian. Tetapi, perdamaian
tersebut sangat sulit. Persaingan etnis antara Arab Berber dan Muslim Iberia menjadi pusat
konflik, sejak raja-raja kecil diseluruh semenanjung bersaing menggantikan Bani Umayya yang
sudah jatuh. Andalusia dulu pernah makmur, segera hancur menjadi puing-puing saat perang
saudara puluhan tahun membinasakan negeri tersebut. Raja-raja Kristen pun mengambil
keuntungan.
Menjelang abad kesebelas, hamper seluruh suku berber bernama Islam. Abdullah bin
Yasin berusaha membawa masyarakat Berber lebih dekat dengan Islam tradisional pada
pertengahan abad kesebelas. Ia menanamkan gerakan Murabitun yang berarti orang-orang yang
berpegang teguh dijalan Allah. Yasid juga mendeklarasikan bahwa Murabitun mempunyai tiga
tujuan: Memperjuangkan kebenaran, mencegah ketidak adilan, dan menghilangkan pajak-pajak
yang tidak Islami.
Gerakan ini berkembang pesat sepanjang abad kesebelas tanpa penakukan. Dalam waktu
sepuluh tahun seluruh Negara Taifa telah menyerah pada Murabitun.
DELAPAN

TEPI

AFRIKA BARAT
Pada abad kesebelas pedagang muslim yang membuka jalur melintasi gurun mulai
bermukim di Afrika barat, dan imigran muslim juga membawa islam karena mereka adalah
pedagang bukan misionaris jadi islam lambat berkembang di penduduk lokal.
Kerajaan islam pribumi pertama di Afrika barat adalah Mali. Didirikan pada 1200-an
oleh sundiata keita. Ketika timur tengah berurusan dengan serangan mongol Mali tumbuh
sebagai entitas politik muslim utama. Kerajaan Mali ini menjadi cikal bakal pusat keilmuan baru
di sabana Afrika barat.
AFRIKA TIMUR
Pantai Afrika timur tak butuh waktu lama untuk mengenal islam. Para pedagang dari
jazirah Arab, terutama wilayah Hadaramaut di yaman, mulai bermukim di kota-kota sepanjang
pantaiAfrika timur pada abad-abad setelah Yaman masuk islam.

BUDAK AFRIKA DAN AMERIKA


Islamisasi Afrika akhirnya membawa penyebaran islam menyeberangi samudra Atlantik
di Amerika utara dan selatan. Begitu kolonisasi eropa kedunia baru dimulai, koloni Eropa
menjelajah kesub-sahara Afrika kemudian, menjadikan penduduk kulit hitam dijadikan budak.
Mereka dibawa paksa menyeberangi Atlantik dalam kondisi yang tak manusiawi kebanyakan
dari mereka adalah muslim yang cenderung terdidik.
TIONGKOK
islam menyebar ke Tiongkok tetapi Tiongkok tak pernah sepenuhnya menerima islam
dan komunitas muslim tetap menjadi minoritas.
Asal mula islam di Tiongkok dapat ditelusuri sejak masa khalifah utsman bin Affan dia
mengirim sahabat yang masuk islam sa’ad bin Abi waqqas sebagai duta kedinasti tang. Muslim
Tiongkok yang paling terkenal hingga saat ini adalah cheng Ho, ia pernah memimpin armada
harta karun. Ia paling di kenang di Asia tenggara dan dianggap sebagai tokoh yang membantu
penyebaran islam di kepulauan melayu. Cheng Ho adalah simbol bentuk islam di Tiongkok.
INDIA
Kesultanan Delhi memerintah sebagian India sejak 1206 sampai kedatangan Mughal pada
1526. Era kesultanan Delhi juga terkenal karena penyebaran Islam di daerah kekuasaannya.
Tentu saja Islam sudah hadir pada awal 600-an di India, saat pedagang Arab muncul di
pelabuhan sepanjang pantai Samudra Hindia.
ASIA TENGGARA
Pengaruh pedagang dan pendakwah yang berpergian untuk mengajak penduduk setempat
masuk islam semakin kuat ke wilayah timur, di kepulauan Melayu. Wilayah ini sudah lama
menjadi perlintasan perdagangan yang menghubungkan pedagang dari India dan Tiongkok
sebelum islam masuk. Sekali lagi pedagang memainkan peran utama dalam penyebaran Islam
yang jauh dari Gurun Arab, tempat lahirnya Islam. Raja-raja lokal tertarik masuk Islam karena
maslah peluang ekonominyang dihadirkan. Jika seorang Raja di Asia Tenggara masuk islam
akan diikuti oleh penasihat dan keluarganya kemudian Islam akan menyebar dikalangan
masyarakat. Kerajaan islam pertama, Samudra Pasai yang terletak di pulau Sumatera berdiri pada
1200-an. Dari Pasai, Islam memyebar ke timur hingga kerajaan Malaka, yang berdiri 1400 M.
SEMBILAN

KELAHIRAN KEMBALI

Menurut sejarawan dan filsuf abad keempat belas, Ibnu Khaldun, setiap dinasti memiliki
jangka waktu hidup alami. Tahun-tahun pertama dinasti akan diwarnai pertumbuhan yang
ekspansif, keteguhan gurun, etos kerja keras, dan rendahnya hasrat akan kemewahan duniawi.
Generasi kedua meneruskan warisan generasi pertama, tetapi pertumbuhan mulai
melambat saat para pemimpinnya mulai lebih menekankan kemewahan kehidupan istana
daripada administrasi dan kepemimpinan.
Menjelang generasi ketiga, kehancuran dinasti pun llengkap saat pemimpin dan wazir
tenggelam dalam kemewahan dan kenyamanan sehingga Negara tak mampu melindungi diri dari
ancaman internal dan eksternal. Di titik tersebut, siklus mulai berulang lagi saat muncul dinasti
baru untuk menggantikan yang lama.
Dalam kerangka pandangan ini, dunia Islam berada pada pertengahan dan akhir abad
ketiga belas jelas berada pada fase ketiga dalam teori dinasti Ibnu Khaldun. Dinasti baru akan
menggantikan yang lama.
ASAL MULA OTTOMAN
Akibat serangan gencar Mongol, banyak keluarga Turki melarikann diri ke Asia Tengah
untuk mengungsi. Seorang bey bernama Osman mengatur Negara tentara kecil dipinggiran
kekaisaran Byzantium. Dari sekian banyak bey di Anatolia, beylik Osman akan bangkit menjadi
salah satu kekuatan dunia.
Osman mampu mengambil keuntungan dari kelemahan Byzantium dan melakukan
perluasan wilayah di Byzantium.
Pendiri tradisional Negara Ottoman (ottoman adalah perubahann bahasa dari osmanli,
nama Turki untuk kerajaan Osman) dianggap terjadi pada 1299, kini beylik Ottoman mulai stabil.
Mamasuki akhir abad keempat belas, Ottoman terus meluaskan pengaruh ke wilayah yang
selama ini belum pernah dilihat pasukan islam sebelumnya, Ottoman menyeberangi Selat
Dardanella dan masuk ke Eropa untuk kali pertama.
Pendiri tradisional Negara Ottoman (ottoman adalah perubahann bahasa dari osmanli,
nama Turki untuk kerajaan Osman) dianggap terjadi pada 1299, kini beylik Ottoman mulai stabil.
Mamasuki akhir abad keempat belas, Ottoman terus meluaskan pengaruh ke wilayah yang
selama ini belum pernah dilihat pasukan islam sebelumnya, Ottoman menyeberangi Selat
Dardanella dan masuk ke Eropa untuk kali pertama.
Pertumbuhan mengesankan Negara Ottoman, dari beylik kecil Turki menjadi kekuatan
regional pada abad keempat belas, dimungkinkan oleh tradisi intelektual unik yang menjadi
landasan Ottoman.
Selama belas tahun kemudian Kekaisaran Ottoman mengalami perang saudara. Anak
Beyezid yang bernama Isa, Musa, Suleiman, dan Mehmet membangun pasukan dan sering
bentrok di Eropa serta Asia. Masing-masing berusaha menjadi pewaris tunggal kerajaan
ayahnya.
Pada awal 1400-an, anak-anak sultan harus bertempur sampai mati. Menjelang 1413,
Mehmet muncul sebagai pemenang atas saudara-saudaranya dan mampu menyatukan wilayah
kerajaan dibawah kendalinya. Dibawah Sultan Murad II (memimpin pada 1421-1444 dan 1446-
1451), Ottoman terus mencaplok wilayah Byzantium hingga hanya tersisa Konstantinopel dan
sekitarnya. Mura mencoba merebut Konstantinopel dan menghapus sisa-sisa kekaisaran
Byzantium itu, tetapi pengepungannya gagal mengalahkan benteng kota yang kuat. Hingga
peneklukan puluhan tahun kemudioan ditaklukkan oleh anaknya, Mehmet II.
KEMENANGAN KEKAISARAN OTTOMAN
Mehmet II naik tahta pada 1451 saat berusia Sembilan belas tahun. Kerajaan Ottoman
sejauh ini menjadi kekuatan utama di Eropa Tenggara dan Anatolia. Ia lancer berbicara paling
tidak enam bahasa yang digunakan di wilayah kekuasaannya. Islamk mendapat penekanan
khusus dan para ulama sangat dihargai pada zamannya.
April 1453, pasukan Mehmet tiba di benteng Konstantinovel dengan membawa sebuah
merium hasil buatan insinyur Hungaria, bersama 100 ribu orang bala tentara. Akhirnya setelah
bombardier terus-menerus, usaha berulang melewati dinding kokoh Konstantinovel, dan srategi
genius yang melibatkan tujuh puluh kapal Ottoman sejauh dua kilometer dari daratan hingga ke
pelabuhan kota itu, penaklukan pun berhasil ditaklukan. Hingga kini ibu kota Ottoman dikenal
sebagai Istanbul.
MASA KEEMASAN OTTOMAN

Masa keemasan Ottoman tak diragukan lagi terjadi pada empat puluh tahun masa
kekuasaan Sultan Sulaeman, dari 1520 sampai 1566. Pada masa itu, kesultanan Ottoman
mencapai kekuatan terbesarnya. Semenanjung Balkan, dunia Arab yang terdiri atas Jazirah Arab
dan Afrika Utar, sebagian Pegunungan Kaukasia, dan Persia berada dibawah kendali Ottoman.

SAFAVID

Segera setelah kebangkitan Ottoman yang sangat cepat pada abad ke lima belas, sebuah
kerajaan terbentuk di timur sebagai pesaing. Walaupun sebagian besar masyarakat Persia
tergolong Suni sejak penaklukan pada 600-an, gerakan Syi’ah mulai berkembang di utara,
dengan dipimpin sufi Turki yang dikenal sebagai Safavid. Golongan ini dapat ditelusuri asalnya
pada periode kekacauan setelah invasi Mongol pada 1200-an. Inilah yang melatar bvelakangi
syi’ah di Iran hingga saat ini.

MUGHAL

Kerajaan Mughal didirikan oleh penakluk Turki dari Asia Tengah, Babur (1483-1530). Ia
mengklaim sebagai keturuna langsung Genghis Khan dan Timur. Silsilah ini membuatnya bahwa
ia akan memimpin kerajaan besar. Babur mengalahkan satu-satunya negara Islam di India dan
mengangkat diri menjadi Raja Delhi.

Pada abad ke enam belas, Kerajaan Mughal meperluas jangkauannya hamper keseluruh
anak benua India. Dalam banyak kasus, penguasa local dibiarkan tetap berkuasa dengan
membayar kesetiaan kepada Mughal. Mirip seperti kerajaan Ottoman yang sezaman, kerajaan
Mughal menyatukan beragam manusia dan tradisi serta Agama.

TIGA KERAJAAN MESIU

Secara bersama-sama, Ottoman, Safavid, dan Mughal dikenal sebagai kerajaan Mesiu.
Mereka berkuasa dengan tatanan baru di dunia Islam. Lahir dari sisa-sisa invasi Mongol yang
menghancurkan, mereka mewakili kebangkitan kembali dunia Islam. Meskipun membentang
diwilayah berbeda yang sangat luas, memiliki tujuan politik yang bertentangan, dan perbedaan
keagamaan yang mencolok, mereka memiliki inti budaya yang sama: Islam.
SEPULUH

KEMUNDURAN
PERMASALAHAN KERAJAAN OTTOMAN

Alasan utama dan paling gamblang atas kemunduran Ottoman adalah mereka tak mampu
lagi mendapatkan kemengan di medan perang. Di awal sejarah, Ottoman memiliki keunggulan
teknologi meriam besar untuk meruntuhkan dinding Konstantinopel, tapi tak butuh lama bagi
orang Eropa lain untuk mengadopsi teknologi serupa, ditambah lagi banyaknya pasukan gugur.

Berakhirnya penaklukan di Eropa mempengaruhi perekonomian Ottoman, disisi lain


Eropa barat menemukan tambang emas membuat inflasi mata uang Ottoman meningkat, hal
mendasar menjadi permasalahan Ottoman adalah kemunduran kepemimpinan yang dialami
kerajaan. Para sultan lebih memilih menghabiskan waktu dalam kemewahan istana daripada
terlibat di pemerintahan kerajaan itu sendiri dan lebih memilih menunjuk wakil untuk ke medan
perang ketimbang terun langsung.

REFORMASI LIBERAL

Menjelang 1800 tampak jelas bahwa Kerajaan Ottoman harus melakukan reformasi agar
tetap bertahan. Serangkaian sultan yang berkuasa pada abad kesembilan belas berusaha
mengambil kembali sebagian kendali administrasi dari pada wazir agung, sejalan dengan
reformasi kerajaan di seluruh Eropa. Mahmud II menjadi sultan pertama yang melakukan
reformasi, ia mereorganisasi pemerintah Ottoman menjadi lebih bergaya Eropa. Alih-alih
menyaingi wazir dengan intrik dan birokrasi istana yang kompleks, para menteri diangkat untuk
mengawasi departemen luar negeri, dalam negeri, hukum, pendidikan, dan lainnya. Reformasi
kedua berlanjt pada anak sultan, Abdulmajid I. pada masa kekuasaannya dikenal era Tanzimat,
meliputi system pos modern, bank nasional, sensus, reformasi pajak, parlemen kuno, dan lagu
kebangsaan Ottoman. System pendidikan pada zamannya sejalan sistem Prancis. Sistem sekuler
ini memisahkan agama dan pendidikan. Hasilnya generasi baru Ottoman kini menjadi
sekularisme dan liberal.

PAN-ISLAMISME

Abdulhamid mungkin menjadi salah satu Sultan Ottoman yang paling siap selama
berabad-abad. Pan-Islamisme sangat didiukung selama masa kekuasaannya karena ia berharap
bisa memberikan energy baru kedalam pergerakan Ottoman. Sambil berharap menyatukan semua
Muslim dalam gagasan pan-Islam, Abdulhamid mengadakan serangkaian proyek yang bertujuan
mengembalikan bentuk Islam ortodoks yang telah hilang selama tahun-tahun Tanzimat. Jalur
kereta api dibangun melintasi kerajaan, tetapi yang terpenting adalah jalur Hijaz yang merentang
dari Istanbul ke Madinah. Selama masa kekuasaannya, pendapatan meningkat dan korupsi
menurun.
SEBELAS

GAGASAN
LAMA DAN BARU

Periode seratus tahun pertama setelah wafatnya Nabi menjadi saksi penyebaran control politik
Islam dari selatan Prancis hingga India, meskipun mendapat persaingan dari kerajaan-kerajaan
yang telah mapan dan kuat. Saat ekspansi militer berakhir, umat Muslim memimpin dunia dalam
memajukan ilmu pengetahuan ke batas-batas baru, dengan memengaruhi sejarah ilmu
pengetahuan di seluruh dunia yang telah dikenal.
Kemunduran akibat Perang Salib dan invasi Mongol terbukti hanya menjadi duri kecil
dalam sejarah Islam karena kemudian diikuti dengan kebangkitan kerajaan yang lebih kuat. Bagi
banyak umat Muslim, bukti kebenaran Islam adalah catatan sejarah dan sifatnya yang
menakjubkan.
Akan tetapi, kemudian kemunduran peradaban Islam dan penaklukan oleh Eropa bisa
menjadi masalah teologis. Sepanjang abad kedelapan belas hingga kedua puluh, para
cendekiawan Muslim akan menjawab pertanyaan itu dengan mencoba menghidupkan Islam
kembali untuk mengembalikan masa kejayaan yang telah memperkokoh keimanan banyak
generasi. Tak peduli dimana pun berada, para cendekiawan ini memiliki kesamaan ide; kembali
pada ajaran Islam itu demi kebangkitan Islam.

Di sisi lain, muncul kelompok cendekiawan baru yang tak sependapat dengan pandangan
tradisional tersebut. Intelektual yang dipengaruhi gagasan modern Eropa seperti sekularisme dan
nasionalisme berpendapat umat islam harus meniru barat. Eropa telah meninggalkan Abad
kegelapan dan menjadi penakluk dunia sehingga mereka pasti telah melakukan hal yang tepat,
demikian pola pikirnya. Dalam bayangan mereka, dunia Islam jauh tertinggal karena hanya
memusatkan perhatian pada agama dan upaya mengembalikan kejayaan sejarah awal, alih-alih
memodernisasi diri dengan gagasan dan filsafat baru. Dua pendekatan kontradiktif dalam
merevitalisasi peradaban Islam ini saling berperang secara intelektual dan hingga kini terus
berlanjut memengaruhi cara berfikir umat Islam.

PENDEKATAN BARAT
Kecenderungan filosofis utama yang popular di Eropa abad kesembilan belas dan kedua
puluh, yaitu sekularisme dan nasionalisme, diadopsi banyak orang di dunia Islam yang berharap
meniru kebangkitan Eropa untuk berkuasa di seluruh dunia. Kebangkitan gagasan politik baru ini
beriringan dengan perubahan kehidupan sosial umat Islam di bawah kendali Eropa. Pada awal
abad ke dua puluh, kota-kota yang pernah menjadi pusat kehidupan social dan politik Islam
berfungsi sebagai tempat pertemuan antara umat Islam generasi lampau dengan kelompok Eropa
pasca-pencerahna. Turis, pegawai pemerintah, dan misionaris Eropa bercampur bebas dengan
penduduk sipil Islam, yang jelas-jelas tampak terpengaruh budaya barat. Semuanya dari arsitek
hingga music eropa, merembes ke masyarakat Arab. Pejabat tinggi Muslim yang berbusana
seperti orang barat sejak reformasi Mahmud II seabad sebelumnya, berbicara dan bertindak, dan
hidup seperti orang barat.

REVIVALIS TRADISIONAL

Usaha pertama untuk membangkitkan Islam tradisional dilakukan Muhammad bin Abdul
Wahhab (1703-1792). Berasal dari suku di gurun pasir jazirah Arab, ia menganut tradisi Hanbali
yang menekankan tradisi kenabian autentik diatas segalanya. Meski hidup diluar bata-batas
kendali kerajaan Ottoman, Abdul Wahhab mungkin menyadari kemendekan dan kemunduran
kerajaan serta kebangkitan Barat. Ia menista Sufi, Syi’ah, kaum modern, dan kelompok lain yang
menurutnya telah membuat pembaharuan yang tak Islami dalam kehidupan Islam secara umum.

Seperti kaum Khawarij pada 600-an, Abdul Wahhab dan pengikutnya berpendapat bahwa
sebagian besar umat Islam sudah tak beriman. Untuk menyelamatkannya mereka semua harus
kembali ke bentuk Islam yang murni, serupa dengan yang dijalnkan generasi awal Islam, Kaum
Salaf (berarti pendahulu). Gerakan ini berkembang sebagai salafiah, dengan gagasan bahwa
setiap muslim harus terus-menerua meniru generasi awal Islam dalam segala aspek kehidupan.

Butuh waktu berabad-abad untuk mewujudkan gerakan Abdul Wahhab, yang bertahan
pada 1900-an dengan berdirinya Arab Saudi modern. Meski hanya sedikit yang mengadopsi
gerakan Salafi, gagasan kebangkitan berdasarkan generasi awal Islam sangat mempengaruhi para
pemikir Muslim di seluruh dunia, terutama mengingat gelombang kedatangan Barat.

THE PARTITION/SEKAT/PEMBAGIAN/PENYEKATAN

Pada akhirnya, bukan nasionalime Arab atau turki yang akan memimpin tatanan politik
timur tengah. Pada tahun 1914, Archduke Franz Ferdinan dari Austria-Hungaria dibunuh di
Sarajevo dan Eropa terjun bebas dalam Perang Dunia Pertama. Pemerintah Ottoman yang
dipimpin tiga tokoh Turki Muda berpwngaruh (Ismail Enver, Mehmet Talaat, Ahmed Djemel),
dikenal sebagai Tiga Pasha, ikut serta dalam perang di pihak Jerman melawan Inggris, Prancis,
dan Rusia.

Akan tetapi, ottoman tak berada dalam keadaan yang menguntungkan. Konflik Turki dan
ketegangan etnis dalam kerajaan menghalangi dukungan publik untuk berperang. Tampak jelas
bahwa sekutu mereka, Jerman tak punya harapan untuk berhasil menaklukan Prancis.

Akhirnya, muncul rencana rahasia yang akan menghasilkan tiga perjanjian tentang
pemberontakan dalam kerajaan dan timur tengah pasca Ottoman. Direkayasa oleh Inggris, hal ini
menciptakan kekacauan politik yang bahkan mereka atasi. Semua ini memicu kekalahan
Ottoman dalam Perang Dunia Pertama yang menyisahkan gema di dunia Islam hingga sekarang.

Sharif Husain, gubernur Ottoman di Mekah berhubungan dengan Inggris dengan tujuan
melakukan pemberontakan di Arab. Ingris menjanjikan sebuah kerajaan Arab bersatu di seluruh
Jazirah Arab dan Bulan Sabit Subur sebagai imblan atas dukungan militernya dan
pemberontakan terhadap Ottoman. Husain yang bermimpi menjadi Raja Arab pun menerimanya.
Dengan ditolong oleh senjata dan emas inggris, Husain memimpin Revolusi Arab dan menyapu
sisi barat jazirah, merebut kota-kota seperti Madinah, Amman, dan Damaskus dari Ottoman. Saat
gelar kerajaan untuk Husain hampir di Tangan, Inggris melakukan negoisasi rahasia dengan
sekutu Prancis untuk menentukan bentuk Timur Tengah pasca Ottoman, wilayah yang dijanjikan
kepada Husain secara rahasia dibagi-bagi kepada Inggris dan prancis.

Pada 1917, menteri luar negeri kerajaan Inggris, Artur Balfour, mengirim surat kepada
Baron Rothschild, seorang banker. Isi surat itu menjanjikan dukungan pendirian “rumah nasional
orang Yahudi” di Palestina. Surat tersebut dikirim lebih lanjut pada Gerakan Zionis. Pada
puluhan tahun berikutnya, bangsa yahudi akan menggunakannya sebagai bukti legitimasi
permukiman mereka di atas tanah tersebut, yang akhirnya menjadi negara Israel. Sementara itu,
bangsa Arab menolaknya sejak awal dengan menegaskan bahwa tanah tersebut telah dijanjikan
kepada mereka dlam surat-menyurat Inggris akan mendominasi politik Timur Tengah sepanjang
abad ke dua puluh.

KEBANGKITAN NEGARA-BANGSA

Perang dunia pertama menyebabkan kematian akhir dari kontrol politik Islam. Ottoman
jela-jelas sudah dikalahkan, wilayah mereka ditaklukan dan dijajah oleh Inggris, Prancis, Rusia,
dan Italia. Bangsa Arab, yang mengharapkan kerajaan sendiri, dikhianati dan Eropa mengontrol
“kemerdekaan” mereka. Inilah keruntuhan dan penaklukan yang bahkan lebih luas dripada
Perang Salib dan Mongol. Yang lebih penting dari penaklukan militer adalah lingkungan
intelektual pada periode pasca-perang.

Kebangkitan nasionalisme Arab dan Turki, disertai batas acak yang ditarik oleh Eropa,
memicu bangkitnya negara-bangsa diseluruh dunia Islam. Setelah perang, Inggris, Prancis, Italia,
dan Yunani menduduki Anatolia. Kesultanan Ottoman tetap berdiri, tetapi tanpa kekuasaan
karena Istanbul dikontrol oleh sekutu. Untuk melawan penduduk asing, Mustafa Kemal, perwira
tentara Ottoman, mengumpulkan rekan-rekan sebangsanya yang terjun dalam Perang Dunia
Pertama. Ia mampu mengusir penjajah antara 1919 dan 1992.

Pada akhir Perang Kemerdekaan, Mustafa Kemal mengumumkan pembentukan negara


baru, Turki, untuk menggantikan kerajaan Ottoman. Kerajaan Ottoman dihapuskan pada 623
tahun setelah Osman mendirikannya di sepanjang perbatasan Kerajaan Byzantium. Di negara
baru Turki, Kemal berharap bisa mendirikan negara-bangsa sekuler, berpikiran Barat, dan
terbebas dari masa lalu Ottoman yang ditandai dengan kelemahan, korupsi, dan penaklukan.

Kemal sebagai pemimpin Peranng Kemerdekaan dan pendiri Turki mendapat panggilan
akrab “Ataturk”, yang berarti bapak Bangsa Turki. Ia menghapuskan kekhalifahan Turki yang
dipegang Ottoman sejak 1517. Pada 1924, khalifah terakhir, Abdulmajid II dipaksa turun tahta
dan di asingkan ke Eropa. Kemudian ia melarang hijab dan topi fez, menutup komunitas sufi,
secara resmi menyatakan syariah tidak berlaku, serta melarang azan diserukan dari menara
masjid.

Ataturk menegaskan Turki tak lagi terkait dengan dunia Islam. Ia juga mengadakan
reformasi bahasa dengan menghapuskan penggunaan huruf Arab untuk menuliskan bahasa Turki
yang sudah digunakan selama berabad-abad. Ia malah mengadopsi huruf latin, agar mudah
digunakan maupun berhubungan dengan Eropa.

Reformasi bahasa pada 1920-an dan 1930-an benar-benar memisahkan Turki modern dari
sejarah Islamnya. Di Turki yang berfokuss ke Barat ala Ataturk, taka da ruang untuk
berhubungan dengan pihak berbasis Islam.

ISLAM DAN SEKULARISME

Negara Arab Saudi berbentuk monarki absolut, mirip negara suku Arab berabad yang
lalu. Arab Saudi mendapat legitimasi kekuatan melalui ideologi Salafi dari Muhammad bin
Abdul Wahhab. Tetapi, secara keseluruhan, negara-negar Islam meninggalkan gagasan politik
Islam dan memilih ideology sekuler yang dipromosikan Barat.

Dalam islam harus benar-benar menyatukan masa lalu yang berorientasi Islam dengan
masa kekinian yang didominasi paham sekuler. Saat ini ada kaum tradisional yang menuntut
dunia Islam kembali ke masa-masa ketika Islam dan politik berjalin kelindan. Kelompok yang
paling ekstrim dari kalangan ini dengan penuh ancaman menyokong kembalinya kekuasaan
Islam. Sedangkan yang lain mengambil jalan yang moderat.

Mereka meyakini bahwa pendidikan, pembenahan struktur politik yang ada, dan
pelayanan masyarakat yang baik, akan dapat mempercepat kembalinya Islam politik. Di sisi
spektrum yang berlawanan, ada mereka yang berpendapat bahwa masa-masa Islam memainkan
peran politik sudah berakhir. Mereka menganjurkan pemutusan tradisi untuk mendukung
gagasan baru yang sebagian besar berasal dari barat tentang pemerintahan, masyarakat, dan
politik. Apakah Islam sekali lagi akan memainkan peran penting, apakah nasionalisme dan
sekularisme menjadi ideologi penggerak baru ataukah akan ditemukan keseimbangan diantara
dua belah pihak seperti pada ideologi 1400 tahun sejarah Islam sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai