Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Pada abad 21 M banyak sekali sejarah yang kita lewatkan, tentunya setiap penjuru dunia memiliki
versi sejarahnya masing-masing. Dalam sejarah ada beberapa yang tidak diketahui banyak orang, bisa
saja dialihkan oleh isu lain atau dirahasiakan untuk kepentingan sekelompok orang, contohnya sejarah
islam, banyak sekali tokoh-tokoh ilmuan Islam yang berpengaruh namun disembunyikan atau tidak
disebutkan pada buku-buku ilmu pengetahuan.

Selama 1.400 tahun, Islam telah menjadi salah satu kekuatan agama, sosial, dan politik yang terkuat
dalam sejarah. Sejak kelahiran agama islam di Jazirah Arab, Islam bukan hanya sebuah agama dan
kepercayaan, melainkan berkembang luas menjadi pendangan hidup, tata sosial kemasyarakatan, akar
pencarian terhadap ilmu pengetahuan, ekspansi wilayah, hingga perubahan berbentuk sistem
pemerintahan.

Dalam buku Sejarah Islam yang Hilang “Menelusuri Kembali Kejayaan pada Masa Lalu” diterjemahkan
dari Lost Islamic History : Reclaiming Muslim Civilisation From the Past karya Firas Alkhateeb yang
merupakan seorang peneliti dan sejarawan di Universal School, Bridgeview, Illinois, secara kronologis
merekam peran Islam dalam sejarah dunia yang berhasil menyatukan beragam masyarakat dengan
berbagai latar geografis dan kebudayaan. Mulai dari masa Arab pra-Islam, kedatangan Nabi Muhammad
SAW, pemerintahan Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasyiah, Dinasti Ottoman, Kerajaan
Islam di Spanyol, kerajaan-kerajaan sabana di Afrika Barat, Kerajaan Mughal, hingga kolonialisasi Eropa
di wilayah Islam, dan perkembangan Negara-negara modern.

BAB I. ARAB PRA-ISLAM

Diterangkan tentang peristiwa sebelum masuknya Islam di Arab secara singkat, menceritakan tentang
letak geografis, suku Arab, dan tetangga Arab. Mereka harus hidup nomade (berkelana) ketika musim
panas akan menghabiskan disekitar oais atau sumur. Setelah melewati musim panas, akan bermigrasi ke
selatan dekat Yaman mencari tempat turunya hujan dan tanah subur untuk ternak meraka. Selain itu
juga, menciptakan sebuah syair. Tujuh syair terhebat pra-Islam dikenal dengan “ Mu’allaqat ” yang
berarti yang tergantung. Syair tersebut digantung didinding Ka’bah karena untuk menghormati medium
berbentuk syair.
Meskipun berada jauh di gurun Semenajung Arab, jauh dari kebudayaan yang lebih maju, bangsa
Arab tidaklah terisolasi dari para tetangganya sama sekali.pertumbuhan kekuasaan dan kebudayaan
yang eksponesial belum terbayangkan oleh bangsa Arab pada awal 600-an. Mereka masih berjuang
untuk bertahan hidup. Tetapi semuanya dicapai karena kehadiran seseorang yang membawa pesan
revolusioner dan janji bagi nasib baru bangsa Arab, seseorang sanggup melangkahi padang pasir arab
yaitu Nabi Muhammad SAW.

Ada yang menarik dalam buku ini “Dalam masa pra-Islam, keramahan sangat penting sehingga tamu
dirumah seorang Arab dijamin keamanan dan perlindungan selama paling tidak tiga hari, bahkan
sebelum ditanya mengapa ia datang kesana. Tradisi ini selanjutnya diperkuat oleh Nabi, yang
menyatakan seseorang tamu berhak dijamu selama tiga hari.”

BAB II. KEHIDUPAN SANG NABI

Pada bab kedua ini menjelaskan tentang riwayat Nabi Muhammad yang lahir di Mekah sekitar abad
570 masehi. Awal kehidupan Nabi Muhammad SAW ditandai dengan kesulitan dan kehilangan. Ayahnya,
Abdullah wafat ketika ia belum lahir. Ibunya wafat ketika beliau berumur 4 tahun. Dua tahun kemudian
kekeknya wafat dan ia dititipkan oleh pamanya yaitu Abu Thalib. Meskipun berasal dari suku Quraisy
yang kaya, Nabi Muhammda tidak tumbuh bergelimang harta. Ia pun ikut pamanya berdagang ke Syam.
Reputasinya sebagai pedagang yang jujur menyebaban ia mendapatkan dua nama julukan yaitu as-
Siddiq dan al-Amin yang berarti benar dan data dipercaya.

Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira’ dengan turunnya surah al-Alaq’ yang terdiri
dari 5 ayat. Lalu ia pulang langsung menceritakan kejadian tesebut kepada Khadijah, ia pun
mempercayai cerita pertemua tersebut. Orang pertama yang mendengar kenabian Muhammad dan
mempercayainya adalah Khadijah langsung memeluk agama Islam sekembalinya Nabi Muhammad dari
gua. Nabi pun mengajak kalangan terdekat dakwah dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.

Suku Quraisy memutuskan untuk mengancam dan menganiaya mereka dengan harapan tida ada yang
memeluk agama baru tersebut. Maka umat islam sering mendapatkan tindasan, pelecehan dan dicabut
haknya di Mekah. Kaum Quraisy memutuskan untuk menerapkan pembaiqotan terhadap Bani Hasyim.
Penyiksaan tersebut berdampak parah sehinga banyak yang kelaparan, isolasi sosial, dan kesulitan
ekonomi. Dan masih banyak lagi tindakan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy.

Akhirnya Nabi dan umatnya berencana untuk hijrah ke Madinah. Setiba disana beliau
mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Rencana mereka terdengar oleh kaum
Quraisy sehingga masih merasakan kepedihan dan penindasan yang dilakukan Quraisy. Pada waktu itu
kamu muslimin belum mendapatkan izin untuk berperang, akan tetapi keadan berupa dengan turunya
wahyu yang menjelaskan tentang diizinkanya perang bahkan allah mewajibkannya sat kaum muslimin
tertindas. Peperangan hebat yang terjadi antara kaum muslimin dan kaum kafir Quaisy adalah Perang
Badar dan Perang Uhud.

Setelah posisi Madinah aman, akhirnya Nabi Muhammad membuat perjanjian dengan Quraisy yang
bermaksud untuk posisi yang sederajat. Karena Quraisy melanggar perjanjian tersebut meraka dikepung
oleh kaum muslimin yang jumlah pengikutnya sudah menjadi banyak dan kuat. Usaha negosiasi antar
Nabi Muhamad mengalami kegagalan. Meraka pun menyerah kepada Nabi Muhammad. Setelah
menaklukan kota Mekah, Nabi Muhammad jatuh sakit dan menghabiskan masa terakhirnya dirumah
istrinya Aisyah. Beliau wafat ketika berada dipangkuan Aisyah yang bertepatan 23 tahun kenabian.

BAB III. KHULAFAUR RASYIDIN

Dari masa Khulafaur Rasyidin inilah yang menjadi awal bangkitnya kepemimpinan baru (khalifah
pengganti ) setelah wafatnya Nabi Muhammad yang merupakan pemimpin dari seluruh umat islam.
Sebelum jenazah Nabi Muhammad dimakamkan terdapat kelompok kaum Muhajirin dan kaum Ansar
berkumpul membahas siapakah yang akan menjadi pemimpin selanjutnya. Umar bin Khatab pun ia
menunjuk Abu Bakar sebagai pemimpin, semuanya pun setuju dengan mengangkat Abu Bakar sebagai
pemimpin dari pengganti Rasulullah.

Beberapa prestasi yang beliau capai selama menjadi khalifah mengirimkan kekuatan ke Suriah Selatan
untuk bertempur melawan Byzantium, memerangi kaum murtad dan yang enggan membayar zakat.
Selain itu mengumpulkan mushaf Al-Quran supaya dibentuk tertulis. Sebelum ia meninggal berpesan
untuk menunjuk Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Adapun beberapa pencapaianya menjadikan
kota Mekah sebagai kota pusat untuk mengkaji Al-Quran dan fikih. Dikenal sebagai pembuat kalender
Hijriyah yang dimulai ketika hijranya Nabi Muhammad.

Ustman bin Affan merupakan khalifah ketiga setelah khalifah Umar pencapaian yang telah diraihnya
adalah memodifikasi mushaf Al-Quran dengan mushaf Ustmani, merenovasi masjid Nabawi, membentuk
angkatan laut dan memperluaskan wilayah Islam. Ketika zamanya Ali bin Abi Thalib ini terjadi
perpecahan umat islam sehingga munculnya berbagai aliran-aliran baru diantaranya aliran Syiah yaitu
pengikut Ali, aliran Murjiah yaitu pengikut Muawiyah dan aliran Khawarij yaitu yang tidak sependapat
dengan meraka berdua.

BAB IV. PENDIRIAN NEGARA ISLAM

Pada bab ini penulis memaparkan tentang berdirinya dinasti-dinasti Islam. Terbunuhnya khalifah Ali
menjadi tanda runtuhnya Khulafaur Rasyidin dengan begitu menjadi awal mulanya berdirinya Dinasti
Ummayah. Berkuasa selama 19 tahun yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abu Sufyan dengan
menggunakan sistem pemerintahan yang monarki jauh berbeda dengan Khulafaur Rasyidin. Meskipun
telah berhasil memperluas Islam ada yang mengubah bentuk pemerintahan karena sebelum wafat Abu
Sufyan menunjuk anaknya Yazid untuk menjadi penerusnya. Akan tetapi banyak yang mengetahui
bahwa ia merupakan seorang pendosa.

Setelah berakhirnya dnasti Ummayah berdirinya Dinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh Abu Abbas As-
safah dengan menggunakan sistem Birokrasi. Adapun orang-orang menjalankan pemerintahanya bukan
hanya orang Arab saja melainkan ada campur tangan dengan orang Persia.

BAB V. MASA KEEMASAN INTELEKTUAL


Penulis memulainya dari abad 9 sampai 13 merupakan puncak dunia Islam ditandai dengan
perkembangan ilmiah, religious, filsafat dan kebudayaan dalam skala serta kedalaman yang tak
tertandingi sejarah baik sebelum maupun sesudah era tersebut. Salah satu khalifah dari Dinasti
Abbasiyah al-Ma’mum mempunyai pemikiran bagaimana masyarakat ideal masa depannnya diwujudkan
melalui ilmu pengetahuan dan rasionalisme. Dengan pemikirannya tersebut ia mendirikan pendidikan
institute di Bagdad yang dikenal dengan Rumah Hikmah (bayt al-Hikmah).

Metematika merupakan ilmu dasar hampir semua ilmu pengetahuan termasuk fisika, kimia, astronomi
dan geografi. Ada salah satu ilmuwan metematika muslim terbesar yaitu Muhammad bin Musa al-
Khwarizmi berasal dari Persia. Ia merupakan salah satu seorang pertama yang meletakan landasan bagi
perkembangan masa depan matematika. Sumbanganya berupa dengan perkembangan al-Jabar. Umar
Khayyam merupakan tokoh matematikawan yang menemukan metode untuk memecahkan kubik-
persamaan al-Jabar variabelnya mencapai kelipatan tiga. Kemudian trigonometri dikemukankan oleh
seorangilmuwan al-Battani.

Ilmuwan matematika menjadi dasar untuk penelitian perbintangan. Dengan Qur’an sebagai faktor
motivasi, astornom muslimlah yang pertama kali mengembangkan ilmu ini. Dengan sistem politik yang
menekan persatuan dalam wilayah luas seperti ini, perjalanan jarak jauh aman dan relative biasa
dilakukan. Maka tidak heran orang Islam bangkit sebagai ahli geografi unggalan pada Abad Pertengahan.
Salah satu peta terbaik adalah buatan Muhammad la-Idrisi. Ia menghasilkan peta dengan akurasi dan
detail yang tidak tertandingi pada Abad Pertengahan.

Kemajuan Islam dibidang kedokteran dicapai dengan yang diwariskan dokter Yunani Kuno. Orang
pertama yang secara kritis mempertanyakan Galen bernama Muhammad bin Zakariya al-Razi. Ibnu Sina
merupakan orang pertama yang mengenal kedokteran eksperimental. Dunia Islam pada masa keemasan
dengan sumber daya keuangan dan instusi politik yang kuat mendirikan beberapa rumah sakit pertama
dalam sejarah. Dan masih banyak lagi ilmuan Islam seperti ilmuwan fisika Ibnu al-Haytham, ilmuan hadis
dan fikih Abu Hanafi, Malik, Muhammad al-Syafi’I, dan Ahmad bin Hanbal, ilmuan teologi atau
pelopornya adalah Ahmad bin Hanbal.

BAB VI. PERGOLAKAN


Pada bab ini penulis menggemukakan tentang awal pergolakan yang tidak pernah berhenti hingga
masa keemasan Kerajaan Ottoman pada 1500-an. Pertama munculnya Dinasti Ismailiyah dengan
metode terlalu ekstrim untuk diterima dunia Islam dan keyakinan terlalu berlawanan. Kedua Dinasti
Fatimiyyah yang keyakinannya tak pernah menarik bagi rakyat, tanpa pendukung serta terhambat oleh
perubahan kebijakan radikal setiap suksesi, kekuatana Fatimiyyah menurun sehingga di singkirkan dalam
Perang Salib.

Perang salib terjadi karena perebutan kota yang di anggap suci oleh orang Barat dan Muslim. Diawali
ketika Yerusalem direbut oleh Bani Seljik dari Turki dan ketika Kaisar Yunani Diogenes dikalahkan dan
ditawan di Mantzikert. Sejak saat itu Asia Kecil dan seluruh Suriah dikuasi oleh Bani Saljuk. Disusul
dengan meyerahnya Antiokhia hingga Kristen menguasai seluruh kota besar di Asia. Kondisi semakin
parah ketika Bani Saljuk membatasi dan meperketat ziarah umat Kristen ke Yerusalem dari kekuasaan
Muslim. Kekaisaran Alexius Komnenus meminta kepada Paus Urbanus II untuk menyemangati umat
Kristen di Eropa agar melakukan Perang Salib. Untuk menyatukan kekuatan, maka peperangan
diumumkan untuk menundukan gereja-gereja di wilayah Timur yang masih dikuasai oleh Islam.

BAB VII. AL-ANDALAUSIA

Di bab ini akan dipaparkan mengenai persebaran Islam yang berkembang di Eropa Muslim dan Barat.
Alasan penaklukan Islam di semenanjung Iberia Eropa karena Allah telah menghendaki tanah tersebut
akan masuk ke dalam kerajaan Islam. Setelah penaklukan, di mulailah permukiman Islam. Di Andalusia
sebagian besar penempatan tak terorganisasikan dan sembarangan. Suku Arab yang datang ke
Andalusia kebanyakan berasal dari Yaman dan sudah lama bertani.

Dalam beberapa dekade pertama pemerintahan Islam, Andalusia tak lebih dari sekedar provinnsi jauh
dan sepi dari kekhalifahan Umayyah yang luas keadaan berubah saat Abbasiyah berhasil menggulingkan
keluarga Ummayah atau di hukum mati. Salah satunya berhasil lolos dari pembunuhan dan melarikan
diri ke Damaskus.

Periode Taifa di Andalusia berlangsung pada abad kesebelas. Kata “taifa” yang bersumber
memperingatkan muslim untuk melaksanakan perdamaian. Perdamaian dalam periode ini merupakan
barang mewah. Persaingan etnis antara Arab berber dalam muslim Iberia menjadi pusat konflik, sejak
raja raja kecil di seluruh semenanjung bersaing menggantikan Bani Umayyah yang sudah jatuh. Peristiwa
hijrahnya Nabi menandakan awal Negara Islam dan kekuatan baru Islam di Jazirah Arab. Tetapi
kedatangan Islam di Granada menandakan akhir kekuasaan Islam di Semenanjung Iberia. Inilah negara
Islam yang tersisa di Andalusia.

BAB VIII. TEPI

Sudah terlalu sering “Dunia Islam” dianggap sebagai Timur Tengah dan hanya itu. Tentu saja Islam
bermula di Jazirah Arab dan menjadi kerajaan terbesar diwilayah itu. Dengan mengidentifikasiknnya
hanya pada wilayah ini, beberapa kisah paling berharga ditempat-tempat terjauh yang terjangkau Islam
seperti di Sub-sahara Afrika, Tiongkok, dan Asia Tenggara hubungan antar-Islam di dunia dapat terlihat
kompleksitasnya.

Tidak semua budak menderita ditangkap pemiliknya yang menolak menganggap mereka setara,
budak muslimin mengalami kesulitan tambahan. Berhenti bekerja untuk sholad dan berangkat haji ke
Mekah bahkan tidak mungkin. Selain itu, tempat mempelajari Islam sangat sedikit. Beberapa ada yang
telah menghafal Qur’an. Ketika generasi berlanjut pemahaman Islam dikalangan budak muslim perlahan
surut.

Asal mula Islam di Tiongkok dapat ditelusuri sejak masa khalifah Ustaman bin Affan. Dia mengirim
sahabat yang masuk Islam sejak awal, Sa’ad bin Abi Waqqas sebagai duta ke Dinasti Tang. Islam mampu
mencapai Timur jauh hanya beberapa decade setelah Nabi Muhammad mengajarkan Islam. Sekelompok
prajurit Islam diundang untuk bergabung kemiliteran Negeri Tirai Bambu.

Kehadiran bangsa Turki didunia Islam mendorong kekuatan Islam lebih jauh ke India. Terdapat
catatan terperinci tentang Mahmud dari Ghazni. Pengaruh perdagangandan pendakwahan yang
bepergian untuk mengajak penduduk setempat masuk Islam semakin kuat ke wilayah Timur, di
Kepulauan Melayu.
BAB IX. KELAHIRAN KEMBALI

Penulis mengulas mengenai sejarawan dan filsuf Ibnu Khaldun, setiap dinasti memiliki jangka waktu
alami, pertama mengalami pertumbuhan, kedua adanya sistem penerus warisan generasi pertama dan
ketiga titik kehancuran. Titik tersebut akan muncul lagi diansti baru untuk menggantikan yang lama.
Dengan munculnya 3 kerajaan besar yang mewakili tiga kawasan budaya yaitu Kerajaan Ottoman
( Kerajaan Ustamani ) di Turki, Kerajaan Safavid ( Kerajaan Syafawi ) di Persia dan kerajaan Mughal di
India.

Secara bersama-sama Ottoman, Safavid dan Mughal dikena dengan Kerajaan Mesiu. Meraka
berkuasa dengan tatanan baru didunia Islam, lahir dari sisa-sisa Mongol yang menghancurkan dan
mewakili kebangkitan Islam. Meskipun memiliki wilayah, tujuan politik, dan keagaman yang mencolok,
tetapi memiliki inti budaya yang sama.

BAB X. KEMUNDURAN

Penulis memaparkan tentang proses kemunduran. Pada abad ke-13 menjadi periode kehancuran,
sehingga dunia Islam tercerai-berai secara politik, ekonomi, dan sosial. Awal mula kemunduran dapat
dibilang terjadi pada masa kekuasaan Sultan Suleiman. Alasan utama kemunduran Ottoman adalah
meraka tak mampu lagi mendapatkan kemenangan menyakinkan dimedan perang. Perubahan
kesultanan oleh Wazir ini menyebabkan majunya pemimpin yang dapat melanjutkan Reformasi Liberal
pada era Tanzimat. Tetapi kekuasaan Abdul Hamid II tak berjalan sesuai rencana.

Walaupun orang Islam dan Hindu sama-sama terlibat dalam pemberontakan, orang Islamlah yang
disalahkan. Akibatnya status sosial mereka di India tenggelam. Selain itu dibawah kekuasaan Inggris
Kerajaan Mugal tinggal nama saja. Imperialisme Eropa mampu memainkan peran langsung diwilayah-
wilayah yang lebih jauh dari pusat kekuasaan Islam di Istanbul dan di Delhi. Inggris, Prancis, Rusia, dan
Belanda mempu menaklukan penduduk Islam dan memasukannya dalam wilayah jajahan merekan terus
berkembang.
Di Asia tengah, Rusia mengambil peran utama dalam penaklukan wilayah Islam, meskipun kebijakan
penindasan diterapkan oleh Tsar Rusia selama berabad-abad, masyarakat tetap muncul kembali sebagai
kekuatan ekonomi menjelang abad kesembilan belas.

BAB XI. GAGASAN LAMA DAN BARU

Pada bab ini penulis memaparkan tentang para cendekiawan muslim akan menjawab pertanyaan
dengan mencoba menghidupkan Islam kembali untuk mengembalikan masa kejayaan yang telah
memperkokoh keimanan banyak generasi. Dalam bayangan meraka, dunia Islam jauh tertinggal karena
hanya memusatkan perhatian pada agama dan upaya mengembalikan kejayaan sejarah Islam awal, alih-
alih memodernisasi diri dengan gagasan dan filsafat baru. Dua pendekatan kontradiktif dalam
merevitalisasi peradapan Islam ini saling berperang secara intelektual (dan terkadang secara fisik) dan
sehingga kini terus berlanjut mempengaruhi cara berpikir umat islam.

Buku ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu isi buku ini menceritakan sejarah Islam yang hilang di
awali dari masa kehidupan Nabi Muhammad, masa dinasti, kehancuran dan keemasan hingga para
cendekiawan menghidupkan Islam kembali. Kelebihan lainya adalah penggunaan bahasa yang mudah
dipahami oleh pembaca, tertera banyak sekali kutipan-kutipa, buku ini berusaha mengungkapkan
sejarah secara objektif, melihat dari berbagai sisi kehidupan. Tidak hanya berbagai kemajuan dan
kebaikan tetapi juga masa kelam peradapan Islam. Disamping berbagai kelebihan, buku ini terdapat
kekurangan. Misalnya dalam buu ini tidat terdapat kata pengantar, serta tidak terdapat silisilah raja
setiap dinasti secara umum.

Dibuku ini diperuntukan bagi kalangan akademisi yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah
Islam yang hilang, selain itu juga sebagai referansi dalam pembuatan makalah atau karya tulis lainnya
yang berhubungan dengan sejarah Islam. Tidak hanya kalangan akademisi, siapapun juga yang ingin
memperdalam dan mengetahui tentang sejarah Islam yang hilang.
Dalam pembuatan resensi ini penulis menyadari bahwasanya banyak kekurangan dari materi yang
dipaparkan, hal ini mengingat minimnya sumber referensi yang kami peroleh. Kritik dan saran pembaca
sangat kami harapkan demi terwujudnya tulisan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai