Islam adalah sebagai pelopor peradaban manusia modern yang pertama kali. Kejayaan
Islam meliputi berbagai aspek ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Mengimplementasikan
berbagai hal kehidupan pada beberapa naskah kuno berupa lukisan, maupun tulisan serta karya
karya sastra lainnya. Semua itu membuktikan bahwa peradaban Islam telah lebih dulu mewarnai
kehidupan hingga ke masa-masa sekarang. Bukti-bukti otentik ini akan membuka mata kita,
bahwa peradaban Islam telah memberikan kontribusi yang besar dalam berbaga aspek
kehidupan manusia sejak dulu.
Agama Islam telah diturunkan oleh Allah sejak zaman dahulu. Agama Islam kemudian
dibawa oleh para rasul. Agama Islam adalah agama para nabi dan rasul, karena Allah takkan
menerima agama selain Islam. Islam adalah ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW untuk menyempurnakan agama-agama yang telah ada sebelumnya. Islam dikenal
dengan rahmatal lil alamin nya, dimana Allah Tuhan pencipta alam semesta hanya mengakui
Islam sebagai satu-satu nya agama yang mendapat rahmat dan karunia dari Allah SWT.
"Maka apakah mereka mencari agama yang lain selain dari agama Allah, padahal kepadaNya-
lah Islam (berserah dir) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan." (QS 3:83)
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama
itu), da dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi." (QS 3:85)
Inti ajaran Islam adalah kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan dengan menjalin
hubungan vertikal dengan Allah, dan hubungan horizontal terhadap sesama manusia juga mahluk
yang lainnya. Memelihara hubungan dengan Allah adalah kita harus melaksanakan perintah dan
menjauhi larangan Allah. Inti dari perintah Allah adalah mengesakan-Nya (QS 21:25), beribadah
hanya kepada-Nya (QS 1:5), dan menjalankan syari'ah-Nya (QS 42:13). Sedangkan memelihara
hubungan dengan sesama adalah dengan melakukan perbuatan baik, amal saleh, dan berbagai hal
yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
2. Islam di Dunia
Perkembangan Islam terbagi dalam tiga periode, yaitu Periode Klasik (650-1250),
Periode Pertengahan (1250-1800), dan Periode Modern (1800-sekarang).
PERIODE KLASIK (650 1250 M)
Masa klasik dalam periodisasi islam yaitu masa dimana ketika nabi Muhammad
SAW diutus menjadi Rasul. Ada juga yang mengatakan bahwa masa klasik yaitu masa
dimana hijrahnya Rasul Allah ke Madinah.
Selama 10 tahun Rasul Allah SAW tinggal di Madinah hingga akhirnya ia dan
kaum muslimin berhasil mendapatkan kesempatan menaklukan kota Mekkah dan
membebaskan Kabah dari berbagai berhala.
Setelah wafatnya Rasul, kepemimpinan diambil alih oleh para khalifah. Mulai
dari khalifah Abu Bakar hingga Ali, yang disebut sebagai masa al-Khualafa al-Rashidun.
Berikut ini adalah urutan khalifah yang memimpin setelah Rasul wafat, yaitu:
Pada waktu pemerintahan Ali bin Abi Thalib, terjadi berbagai kerusuhan dan
kekacauan setelah terbunuhnya Usman. Rakyat menuntutnya untuk segera menghukum
pembunuh Usman. Itu sulit diwujudkan,karena kondisi negara yang tidak stabil. Ia hanya
menetapkan yaitu memerangi kelompok pembangkang tersebut yang berujung pada
terjadinya perang Jamal pimpinan Aisyah yang didukung Zubair dan Talhah dan perang
Siffin pimpinan Muawiyah. Dalam perang Siffin, Ali menerima arbitrasi yang
menyebabkan pasukannya terbelah menkadi dua. Satu menolak, sedang yang lain
menerimanya. Kelompok yang menolak inilah disebut Khawarij yang bertanggung jawab
atas terbunuhnya sang Khalifah.
Setelah pemerintahan yang dipimpin oleh para khalifah, pemerintahan islam itu
berganti menjadi Monarchy heredits (kerajaan turun-temurun). Dinasti-dinastinya terdiri
dari:
Mazhab fikih yang berkembang di cordova adalah mazhab Maliki. Mazhab ini
diperkenelkan oleh Ziyad Ibn Abd Rahman Ibn Abd Ziyad al-Lahmi pada Zaman Hisyam I Ibn
Abd Rahman al-Dakhil.
Ulama besar di bidang fikih yang hidup pada zaman Umayyah adalah Abu Muhammad
Ali Ibn Hazm(455H/1063). Pda awalnya, beliau adalah pengikut Imam Syafii, kemudian kia
pindah ke mazahab al-Zahiri. Disamping itu ia juga, yang memperkenalkan ajaran asyariah di
Eropa. Dalam bidang fikih, Ibn Hazm menulis kitab al-ihkam fi Ushul al Hakam dan dalam
bidang ilmu kalam, beliau menulis kitab al-Fash fi al-Milal wa Ahwafi al- Nihal. Menurut catatn
sejarah, beliau menulis sekitar 400 buku tentang teolog, fikih, hadist dan puisi.
DINASTI TULUN
Dinasti ini didirikan oleh Ahmad bin Thulun tahun 868 M. Ayahnya adalah seorang
budak belian dari Turki, panglima Tahir Ibn Husain mengirimkannya kepada khalifah al-
Makmun sebagai hadiah. Karena ketangkasan dan keprofesionalannya dalam militer akhirnya al-
Makmun mengangkatnya menjadi Rais al-Hars (kepala pengawal istana), setelah bapaknya
wafat, ibunya dikawini oleh Emir Baibek.
Dengan bantuan Emir Baibek, Ahmad bin Thulun diangkat menjadi wali daerah Mesir
dan Libya. Setelah beberapa lama menduduki jabatan itu, dimulailah memperteguh
kedudukannya itu. Dibelinya beberapa orang budak bangsa Dailam dan bangsa Zanji (Negro),
mulailah ia menyatakan maksudnya dengan terang-terangan, yaitu memutuskan hubungan
dengan khalifah di Baghdad. Di atas mimbar pada hari Jumat ia menggantikan ucapan pujian
kepada khalifah dengan ucapan pujian kepada Ahmad bin Thulun sendiri, sebagai Raja Mesir.
Hasil pajak pun tidak dikirimkan lagi ke Baghdad.
Akhirnya dikirimlah pasukan untuk menaklukkannya, tetapi tidak berhasil karena
kedudukan Ahmad bin Thulun telah kuat, ditambah dengan simpati rakyat Mesir kepadanya.
Sebab selama ini mereka membayar pajak yang amat tinggi kepada Baghdad, padahal tidak ada
yang tinggal buat Mesir sendiri. Setelah kedudukannya kuat di Mesir, tahun 868
memproklamirkan berdirinya Dinasti Thuluniyah.
Kemajuan
Dinasti ini walaupun hanya sebentar berkuasa (37 tahun), tapi memiliki prestasi yang
patut dicatat dalam sejarah, yaitu:
1. Berhasil membawa Mesir kepada kemajuan, sehingga Mesir menjadi pusat kebudayaan Islam
yang dikunjungi para ilmuan dari pelosok dunia Islam.
2. Dalam bidang arsitektur, telah meninggalkan bangunan Masjid Ahmad Ibnu Thulun yang
bercorak Iraq, menaranya merupakan menara tertua di Mesir. Bangunan lain adalah Istana
Khumarwaihi dengan memakai balairung dan dinding emas. Istana ini berada di tengah-
tengah kebun yang penuh dengan tumbuh-tumbuhan yang harum dan dilengkapi dengan
kebun binatang.
3. Dalam bidang kesehatan, pada masa dinasti ini telah dibangun rumah sakit yang menelan
biaya 80.000 dinar.
4. Dalam bidang pertanian, perbaikan air di pulau Raudah (dekat Kairo) yang pertama kali
dibangun pada tahun 716 M. dengan berfungsinya kembali alat ini, irigasi Mesir menjadi
lancar dan pada gilirannya sangat membantu dalam meningkatkan hasil pertanian.
5. Kemajuan di bidang militer terutama pasukan perang dan angkatan laut. Dengan pasukan
yang berkekuatan 100.000 orang dan 100 kapal perang.
DINASTI SALJUK
Berikut daftar khalifah-khalifah Abbasiyah zaman Seljuq dan memerintah di Baghdad:
1. Al-Qaim (422-467 H/1031-1074 M)
2. Al-Mustanzir (467-487 H/1075-1094 M)
3. Al-Muqtadi (487-512 H/1094-1118 H)
4. Al-Mustarshid (512-529 H/1118-1134 H)
5. Al-Rashid (529-530 H/1134-1135 M)
6. Al-Muqtafi (530-555 H/1135-1160 M)
7. Al-Mustanjid (555-566 H/1160-1170 M)
8. Al-Mustadi (566-575 H/1170 H-1180 M)
9. Al-Nasir (575-622 H/1180-1225 M)
10. Al-Zahir (622-623 H/1225-1226 M)
11. AL-Mustansir (623-640 H/1226-1242 M)
12. Al-Mustasim (640-656 H/1242-1258 M)
DINASTI AL-AYYUBIYAH
Pendiri Dinasti Al-Ayyubiyah
Dinasti Al-Ayyubiyah (569 H/650 H s.d 1174 M/1252 M) merupakan dinasti-dinasti yang
pernah berkuasa di Mesir, dinasti ini di,mulai dengan berkuasanya Sultan Salahuddin Yusuf Al-
Salah Ad-Din Al-Ayyubi. Di Eropa lebih dikenal dengan sebutan Saladin.
Dinasti Al-Ayyubiah berdiri di atas puing-puing Dinasti Fatimiyah di Mesir.Setelah
meninggal, Syirkuh di ganti oleh Salahuddin Al-Ayyubi.Kematian Khalifah Al-Adid dari
Fatimiyah pada tahun 567 H/ 1171 M Al-Ayyubi. Ayyubi di akui oleh khalifah Mesir oleh al-
Muhtadi, Dinasti Bani Abbas pada tahun 1175 M. untuk mengantisifasi pemberontakan dari
pengikut Fatimiyah dan serangan dari tentara Salib. Al-Ayyubi membangun benteng bukit di
Mukattam.Tempat ini menjadi pusat pemerintahan dalam kemiliteran.
KERAJAAN-KERAJAAN KECIL
Kerajaan Safawi di Persia/Iran (907-1135H/1501-1722M).
Kerajaan Mogul di India (1526-1858), dan Dinasti kecvil lainnya di Timur dan di Barat.
Pada periode klasik (650-1250 M), Islam mengalami dua fase penting yaitu fase ekspansi,
integrasi dan puncak kemajuan (650-1000 M). Di fase inilah Islam di bawah kepemimpinan para
khalifah mengalami perluasan pengaruh yang sangat signifikan, kearah Barat melalui Afrika
Utara Islam mencapai Spanyol dan kearah Timur melalui Persia Islam sampai ke India. Masa ini
juga ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan (di bidang agama maupun non agama)
dan kebudayaan. Dalam bidang hukum dikenal para imam mazhab seperti Malik, Abu Hanifah,
Syafii, dan Ibn Hanbal. Di bidang teologi dikenal tokoh-tokoh seperti Abu Hasan al-Asyari, al-
Maturidi, Wasil ibn Atha al-Mutazili, Abu al-Huzail, al-Nazzam dan al-Jubai. Di bidang
ketasawwufan dikenal Dzunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami, al-Hallaj dan lainnya lagi.
Sementara dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan kita mengenal al-Kindi, al-Farabi, Ibn
Sina, Ibn Miskawaih, Ibn al-Haytsam, Ibn Hayyan, al-Khawarizmi, al-Masudi dan al-Razi.
Sedangkan fase kemunduran (1000-1250 M) yang ditandai dengan perpecahan dan
kemunduran politik umat Islam hingga berpuncak pada jatuhnya Baghdad oleh bala tentara
Hulagu di tahun 1258 M.
Dalil dari al-Kitab di antaranya bahwa Allah SWT telah berfirman menyeru Rasul saw:
Karena itu, putuskanlah perkara mereka menurut apa yang telah Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu.
(QS al-Maidah [5]: 48).
Hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang telah Allah turunkan,
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati-hatilah terhadap mereka supaya
mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian wahyu yang telah Allah turunkan kepadamu.
(QS al-Maidah [5]: 49).