Anda di halaman 1dari 24

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Nama : Diah Apriani

Npm : 2011030037

Kelas : 2C

Prodi : Manajemen Pendidikan Islam

Mata Kuliah : Sejarah Peradapan Islam

MAKALAH KELOMPOK 1

KEBERMAKNAAN PERADABAN ISLAM

A. Sejarah Peradaban islam

Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab Al-Hadharah Al-Islamiyyah. Kata dalam
bahasa Arab ini sering kita terjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan
Islam. Namun dalam perkembangan ilmu antropologi kedua istilah tersebut dibedakan.
kebudayaan lebih direfleksikan dalam seni, sastra, religi, dan moral. sedangkan peradaban
terefleksi dalam politik, ekonomi, dan teknologi.

B. Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam

tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam adalah untuk mengingatkan kita akan masa
lalu umat-umat terdahulu, baik yang patuh kepada Allah dan Rasulnya serta dijadikan
sebagai pegangan atau teladan agar menjadi manusia yang lebih baik lagi bahagia dunia
dan akhirat.

C. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam

Ruang lingkup kebudayaan islam adalah tentang pertumbuhan dan perkembangan agama
islam dari awalnya sampai zaman sekarang sehingga peserta didik dapat mengenal dan
meladani tokoh-tokoh islam serta mencintainya agama islam.
D. Periodisasi Sejarah Peradaban Islam
 Periode Klasik

Periode klasik (650 M-1250 M) merupakan zaman kemajuan dan dibagi dalam dua
fase, yaitu:

1. Fase Ekspansi, Integrasi dan Puncak kemajuan (650 M-1000 M). Pada fase inilah
dunia Islam meluas melalui Afrika Utara sampai ke Spanyol di Barat dan melalui
Persia sampai ke India di Timur.
2. Fase Disintegrasi (1000 M-1250 M) Di masa ini, keutuhan umat Islam dalam
bidang politik mulai pecah, keuasaan khalifah menurun dan akhirnya Baghdad
dapat dirampas dan dihancurka oleh Hulagu pada tahun 1258 M. Khalifah,
sebagai lambang kesatuan politik umat Islam, hilang.
 Periode Pertengahan (1250M-1800M)
Periode pertengahan ini juga dibgi oleh Prof. Dr. Harun Nasution ke dalam dua fase,
yaitu fase kemunduran dan fase tiga kerajaan besar.
1. Fase Kemunduran (1250 M-1500 M) Dalam fase ini, disentralisasi dan
disintegrasi meningkat. Perbedam antara Sunni dan Syi‟ah dan demikian juga
antara Arab an Persia semakin nyata terlihat. Dunia Islam terbagi dua, yaitu
bagian Arab dan bagian Persia.
2. Fase Tiga Kerajaan Besar (1500 M-1800 M) Tiga kerajaan besar yang dimaksud
dalam fase ini ialah Kerajaan Utsmani (Ottoman Empire) di Turki, Kerajaan
Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal di India.
 Periode Modern ( sejak 1800 M)
Periode modern ialah zaman kebangkitan kembali umat Islam. Jatunya Mesir ke
tangan Barat menyadarkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat
Islam bahwa Barat telah mempunyai peradaban baru yang lebih tnggi dan merpakn
ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikikan
bagaimana meninkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali. Pada periode
modern inilah timbul ide-ide pembaharuan dalam Islam

MAKALAH KELOMPOK 2

PEMBENTUKAN PERADABAN ISLAM: PERIODE NABI MUHAMMAD SAW

A. Mengenal Bangsa Arab


 Asal Bangsa Arab
Asal Usul Bangsa Arab Para sejarawan membagi kaum kaum Arab berdasarkan garis
keturunan asal mereka menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Arah Ba'idah, yaitu kaum kaum Arab kuno yang sudah punah dan tidak mungkin
melacak rincian yang cukup tentang sejarah mereka, seperti “Ad, Tsamud, Thasm,
Judais, Imlag (bangsa Raksasa) dan lain lainnya.
b. Arab Aribah, yaitu Kaum kaum Arab yang berasal dari garis keturunan Ya'rib bin
Yasyjub bin Oahthan, atau disebut pula Arab Oahthaniyah.
c. Arab Musta'rabah, yaitu kaum kaum Arab yang berasal dari garis keturunan
Ismail, yang disebut pula Arab Adnaniyah.
 Politik dan Pemerintahan Bangsa Arab
Bangsa Arab sebelum Islam tidak pernah dijajah oleh bangsa asing, bahkan tidak
pernah tercipta kesatuan politik di seluruh Jazirah Arab. Kerajaan-kerajaan kecil
yang terdapat di Jazirah Arab bagian selatan umumnya berdaulat atas wilayah
mereka yang sempit dan sebatas masyarakatnya.
 Sosial dan Kemasyarakatan
Masyarakat, baik nomadik maupun yang menetap, hidup dalam budaya kesukuan
Badui. Organisasi dan identitas social berakar pada keanggotaan dalam suatu
rentang komunitas yang luas. Kelompok beberapa keluarga membentuk kabilah
(clan). kabilah membentuk suku (tribe) dan dipimpin oleh seorang syaikh.
 Ekonomi dan Perdagangan
Terikat oleh keadaan geografis alam yang tandus, kering, dan gersang, maka pada
umumnya kehidupan orang Arab sebelum Islam bersumber dari kegiatan
perdagangan dan peternakan. Maka terkenallah beberapa kota di Hijaz sebagai
pusat perdagangan, seperti Makkah, Madinah, Yaman, dan lain lain.
 Moral dan Agama
Kondisi akhlak dan moral masyarakat saat itu sangat merosot dan jauh dari norma-
norma. Seringnya terjadi penindasan dan kekerasan, yang kuat menindas yang
lemah, yang kaya menghisap yang miskin, yang pandai memeras yang bodoh, dan
berkembangnya perbudakan.
 Kesenian
Sekitar kota Mekkah banyak terdapat pasar pasar kesenian. Pasar pasar tersebut
dijadikan pusat keramaian bagi penyair penyair Arab. Di antaranya yang terkenal
yaitu ‘Ukaz dan Zul Majaz. Di sini penyair penyair membacakan syair syairnya dan
biasanya dipertandingkan di antara mereka.
 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Di kalangan bangsa Arab sebelum Islam berkembang ilmu nujum, ilmu falag dan
sebagainya. Ilmu falag amat berguna bagi mereka untuk menentukan cuaca. Ilmu
arsitek/bangunan hanya berguna/berkembang pada umumnya di Yaman.
B. Masa Kerasulan Dan Dakwah Yang Dilakukan Rasulullah ‫ ﷺ‬Periode Mekkah
 Masa kelahiran Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
 Masa Kenabian dan Kerasulan Muhammad ‫ﷺ‬

C. Pembentukan Masyarakat dan Pemerintahan Rasululullah ‫ﷺ‬


 Hijrah Rasulullah ‫ﷺ‬
 Membangun Masyarakat Islam
 Masa Peperangan
 Wafatnya Rasulullah ‫ﷺ‬

MAKALAH KELOMPOK 3

Khulaufaur Rasidin

A. KHULAFAUR RASYIDIN

Menurut bahasa, Khalifah merupakan mashdar dari fi'il madhi khalafa, yang berarti
menggantikan atau angka tempatnya. Menurut istilah adalah gelaryang diberikan untuk
pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad (570 - 632M).
Kata"Khalifah"sendiri dapat lewat sebagai "Pengganti" atau "Perwakilan". Dalam Al-Qur'an,
manusia secara umum merupakan khalifah Allah di muka bumi untuk merawat dan
memberdayakan bumi beserta isinya. Sedangkan khalifah secara khusus maksudnya
adalah waktu Nabi Muhammad sebagai Imam umatnya,dan secara kondisional juga
menggantikannya sebagai penguasa sebuah identitas kedaulatan Islam (Negara).

Khulafaur Rasyidin merupakan pemimpin umat Islam dari kalangan sahabat pasca Nabi
wafat. Ada dua cara dalam pemilihan khalifah ini, yaitu : pertama, secara musyawarah oleh
para sahabat Nabi. Kedua, berdasarkan atas penunjukan khalifah sebelumnya.

Wafatnya Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin agama maupun Negara menyisakan
masalah pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiat kepada seorangpun sebagai penerusnya.
Para sahabat mempermasalahkan dan berusaha untuk mengajukan usulan calon pilihan
dari kelompoknya. Dan diperolehlah 3 calon penerus nabi dari kelompok yang berbeda,
yaitu:

 Abu Bakar Ash-Shidiq (632-634 M)

Abu Bakar nama lengkapnya abu Abdullah bin Abi Quhafa At-Tammi. Di zaman pra Islam
bernama Abdul Ka'bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah. Ia termasuk shalat
seorang sahabat yang utama (orang yang pagar awal) masuk Islam. Gelar Ash-Shiddiq
diperolehnya karena ia dengan segera membenarkan nabi dalam berbagai pristiwa,
terutama Isra ' dan Mi'raj. 4Abu Bakar adalah salah seorang dari para pemimpin Quraisy
dan anggota majelis permusyawaratan. Abu Bakar terkenal dalam setiap keadaan sebagai
seorang ksatriadan berpendirian teguh dalam melangkah.

 Umar Bin Khattab (13-23 H / 634-644 M)

Umar Bin Khattab nama lengkapnya adalah Umar Bin Khattab Bin Nufail keturunan Abdul
Uzza Al-Quraisi dari suku Adi, shalat satu suku terpandang mulia. Umar angka di Mekah
empat tahun sebelum Kelahiran Nabi Muhammad. Ia adalah seorang berbudi luhur, fasih
dan adil serta pemberani. Beberapa keunggulan yang dimiliki Umar, membuat
kedudukannya semakin dihormati dikalangan masyarakat Arab, sehingga kaum Qurais
memberi gelar Singa padang pasir ” dan karena kecerdasan dan kecepatan dalam
berfikirnya, ia dijuluki Abu Faiz ”. Itulah tahun pada saat-saat awal penyiaran Islam,
Rasulullah berdoa kepada Allah, Allahumma Aizzul Islam dua Umaraini ” artinya: Ya Allah,
kuatkanlah Agama Islam dengan shalat satu dari doa Umar ” yang dimaksud doa Umar oleh
Rasulullah adalah Umar Bin Khattab dan Amru Bin Hisyam(nama asli Abu Jahal)

 Khalifah Utsman Bin Affan (644-656 M)

Khalifah ketiga adalah Utsman Bin Affan. Nama lengkapnya anak-anak Utsman Bin Affan
Bin Abil Abu Bin Umyyah dari suku Quraisy. Ia untuk Islam karena ajakan Abu Bakar, dan
menjadishalat seorang sahabat dekat Nabi Muhammmad. Ia sangat kaya tetapi siap
sederhana dansebagian kekayaannya digunakan untuk kepentingan Islam. Ia mendapat
julukan zun nurain, artinya yang memiliki doa cahaya, karena menikahi dua putri Nabi
Muhammmad secara berurutansetelah yang satu meninggal. Ia meriwayatkan hadist
kurang lebih 150 Hadist. Seperti bagaimanapun Umar,Utsman diangkat menjadi khalifah
melalui proses pemilihan. Yaitu melewati badan Syura yangdibentuk oleh Umar menjelang
wafatnya.

 Ali bin Abi Thalib (656-661 M)

Ali bin Abi Thalib memerintah dari tahun 656-661 M. Sejak kecil ia dididik dan diasuh oleh
Nabi Muhammad Saw. Ali sering kali ditunjuk oleh Nabi menggantikan beliau
menyelesaikan masalahmasalah penting. Semasa pemerintahannya Ali tidak banyak dapat
berbuat untuk mengembangkan hukum Islam, karena keadaan Negara tidak stabil. Ali bin
Abi Thalib diangkat sebagai khalifah bukan karena hasil keputusan musyawarah umat
Islam, tapi ia diangkat oleh para pemberontak. Ia adalah orang yang keras dan disiplin,
hamper seperti Umar bin Khattab. Begitu menjadi khalifah para gubernur yang diangkat
oleh Utsman diganti dan tanah-tanah yang dibagikan diambil kembali. Pengukuhan Ali
menjadi khalifah tidak semulus pengukuhan tiga orang khalifah pendahulunya. Ia dibai‟at
ditengah-tengah kematianUtsman, pertentangan dan kekacauan dan kebingungan umat
Islam Madinah. Sebab kaum pemberontak yang membunuh Utsman mendaulat Ali supaya
bersedia dibai‟at menjadi khalifah.

MAKALAH KELOMPOK 4

Dinasti Umayyah

A. Pengertian Dinasti Umayyah

Banu Umayyah (bahasa Arab: , ‫ أ‬translit. Banū Umayya) atau Umayyah ( ),


‫ األم و ون‬adalah keluarga pemerintahan kekhalifahan Islam antara 661 M dan 750 M dan
kemudian Islam Spanyol antara 756 M dan 1031 M. Pada masa pra-Islam, mereka adalah
Banu menonjol dari suku Quraysh yang diturunkan dari Umayyah bin Abd Shams.

 Latar Belakang Berdirinya Dinasti Umayyah.


Latar belakang lahirnya Dinasti Umayyah ialah dalam kondisi dan situasi di tengah-
tengah terjadinya pertentangan politik antara golongan, yaitu: golongan Syi’ah, golongan
Khawarij, golongan Jami’iyah, dan golongan Zubaer. Dari pertentangan polotik antar
golongan itu, kelompok Bani Umayyah yang dipelopori Mu’awiyyah muncul sebagai
pemenangnya yang selanjutnya berdirilah pemerintah Daulat Bani Umayyah.

B. Sistem Politik Pada Masa Dinasti Umayyah


 Awal Pembentukan Dinasti Umayyah
Setelah terbunuhnya khalifah Ali bin Abi Thalib, maka kedudukannya digantikan
dan dijabat oleh anaknya Hasan. Ia memegang kekhalifahan setelah kematian
ayahnya, Ali bin Abi Thalib dengan pembaiatan yang dilakukan oleh orang-arang
yang ada di Kufah (suatu kota yang ada di Irak, bagian Barat dari sungai Eufrat) dan
tinggal di sana selama kurang lebih enam bulan. Pada suatu hari datanglah
Mu’awiyah bin Abi Sufyan kepada Hasan dengan melakukan perundingan. Dia
berupaya agar Hasan menyerahkan kekuasaan khalifah kepadanya dengan syarat
tidak seorang pun menuntut kepadanya dari kalangan orang-orang Madinah, Hijaz,
dan Irak.
 Khalifah atau Raja Pertama Dinasti Umayyah.
khalifah atau raja pertama Dinasti Bani Umayyah, Mu’awiyah bin Abi Sufyan (661-
680 M) membentuk pemerintahannya sebagaimana sistem kerajaan; kekuasaan
diwariskan secara turun-temurun, dan khalifahkhalifah setelahnya kerap kali
bertindak otoriter. Meski anak dari pasangan Sufyan bin Harb dan Hindun binti
Utbah bin Rabi’ah, Mu’awiyah bin Abi Sufyan adalah salah seorang sahabat
Rasulullah Saw. Ayahnya adalah salah seorang dari pembesar atau tokoh Quraisy di
zaman jahiliyah, pemimpin yang dihormati dan disegani, serta memiliki harta yang
banyak. Mu’awiyah adalah satu di antara beberapa orang sahabat yang menjadi
penulis wahyu. Bahkan, ia pernah meminta kepada Rasulullah Saw. supaya
memperisteri anak perempuannya, yaitu Azzah binti Abi Sufyan, akan tetapi tidak
terjadi. Ketika daerah Syam bisa ditaklukkan, khalifah Umar menjadikan Mu’awiyah
sebagai walinya (gubernur) untuk kota Damaskus setelah saudaranya Yazid bin Abi
Sufyan, dan tetap diteruskan pada masa Khalifah Usman bin Affan, bahkan daerah
kekuasaannya ditambah. Akhirnya, Mu’awiyah berhasil membangun pusat
pemerintahan di kota Damaskus dan berkuasa selama 40 tahun.
 Penciptaan Budaya Baru.
Muawiyah sebagai Khalifah pertama Dinasti Umayyah dipandang berhasil
menciptakan budaya baru dalam sistem pemerintahan negara dan kehidupan
beragama. Budaya baru yang diperkenalkan dalam pemerintahan muawiyah antara
lain : membangun dinas pos termasuk penyediakan kuda dan perlengkapannya,
mengangkat Qodi atau hakim sebagai profesi, membuat “anjung” didalam masjid
tempatnya sembahyang untuk menjaga keamanan dirinya dari serangan musuh-
musuhnya ketika ia sedang beribadah. Langkah ini dilanjutkan oleh putra Abdul
Malik, yaitu Walid (705715 M). Ia membangun panti-panti asuhan untuk orang-
orang cacat, pekerja untuk pembangunan rumah-rumah dibayar sebagai pegawai,
membangun infrastruktur berupa jalan-jalan raya yang menghubungkan antar
wilayah. Selain itu, Walid juga membangun gedung-gedung pemerintahan,
masjidmasjid, bahkan juga pabrik.

C. Kehidupan Budaya Arab Pada Masa Dinasti Umayyah


Selama pemerintahan Dinasti Umayyah, dapatlah dicatat kemajuan yang dicapainya,
terutama yang terkait dengan kehidupan budaya Arab yang secara dominan
memberikan warna kepada budaya Arab-Islam di kemudian hari.
 Politik dan Pemerintahan
 Pengembangan Militer
 Kondisi Sosial
 Kemajuan Pendidikan
 Keindahan Arsitektur
MAKALAH KELOMPOK 5

DINASTI ABBASIYAH

A. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah


Tonggak berdirinya dinasti Bani Abbas, berawal sejak merapuhnya sistem internal dan
performance penguasa Bani Umayyah yang berujung pada keruntuhan dinasti Umayah
di Damaskus, maka upaya untuk menggantikannya dalam memimpin umat Islam adalah
dari kalangan bani Abbasiyah. Propaganda revolusi Abbasiyah ini banyak mendapat
simpati masyarakat terutama dari kalangan Syi‟ah, karena bernuansa keagamaan, dan
berjanji akan menegakkan kembali keadilan seperti yang dipraktikkan oleh
khulafaurrasyidin.1 Nama dinasti Abbasiyah diambil dari nama salah seorang paman
Nabi yang bernama al-Abbas ibn Abd al-Muthalib ibn Hisyam. Dinasti ini didirikan oleh
Abdullah al-Saffah Ibnu Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn al- Abbas.
B. Khalifat Pada Masa Dinasti Abbasiyah.
 Bani Abas (750-932 M)
1. Khalifah Abu AbasAs-Safak (750-754 M)
2. Khalifah Abu Jakfar Al-Mansur (754-775 M)
3. Khalifah Al-Mahdi (775-785 M)
4. Khalifah Al Hadi (785-786 M)
5. Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M)
6. Khalifah Al-Amin (809-813 M)
7. Khalifah Al-Makmun (813-633 M)
8. Khalifdah Al-Mu‟tasim (833-842 M)
9. Khalifah Al-Wasiq (842-847 M)
10. Khalifah Al-Mutawakkil (847-861 M)

 Bani Buwaihi (932-1075 M)


1. Khalifah Al-Kahir (932-934 M)
2. Khalifah Ar-Radi (934-940 M
3. Khalifah Al-Mustaqi (943-944 M)
4. Khalifah Al-Muktakfi (944-946 M)
5. Khalifal Al-Mufi (946-974 M)

 Bani Saljuk
1. Khalifah Al-Muktadi (1075-1048 M)
2. Khalifah Al-Mustazhir (1074-1118 M)
3. Khalifah Al-Mustasid (1118-1135 M)
C. Periodesasi Kekuasaan Dinasti Abbasiyah.
Secara global kekeuasaan dinasti Abbasiyah dapat dilihat dari lima periode:
 Periode Pertama (132 H/750 M-232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia
pertama.
1. Masa pemerintahan Abu al-Abbas sangat singkat yaitu dari tahun 750 M sampai
dengan 754 M. Setelah Abu al-Abbas al-Saffah meninggal, pemerintahan Banu
Abbasiyah digantikan oleh saudaranya, Abu Ja‟far (754-775 M).
2. Setelah Abu Ja‟far al-Mansur wafat tahun 775 M, maka pemerintahan Banu
Abbasiyah digantikan oleh putranya Abu Abdullah Muhammad al-Mahdi yang
memerintah antara tahun 775785 M.
3. Pengganti al-Mahdi adalah Abu Muhammad Musa al-Hadi (785-786 M) yang
hanya memerintah sebentar, 1 tahun, 1 bulan, 20 hari. Ia meninggal tahun 170 H
dan digantikan oleh Harun al-Rasyid (786809 M).
4. Sepeninggal Harun al-Rasyid digantikan oleh putranya al-Amin yang keturunan
Arab (perkawinan dengan sepupunya, Zubaidah yang keturunan dari
Abbasiyah), meskipun al-Amin tidak secakap kakaknya al-Ma‟mun yang berasal
dari keturunan Persia yang dilahirkan oleh seorang Ibu yang berdarah Persia
yang bernama Marajil. Sesuai dengan wasiat Ayahnya Harun al-Rasyid, al-Amin
menjadi khalifah yang memerintah atas Irak, al-Ma‟mun diberi bagian
memerintah atas Khurasan, sedangkan putranya yang lain alQasim memerintah
atas Arabia. Meskipun awalnya mereka rukun, tetapi akhirnya terjadi konflik
dan perang saudara antara al-Amin dan al-Ma‟mun yang dimenangkan oleh al-
Ma‟mun. Kekalahan alAmin dan pengukuhan al-Ma‟mun sebagai khalifah,
membawa perubahan besar atau era baru dalam sejarah Islam. Khalifah
alMa‟mun tidak seperti pendahulunya yang suka berfoya-foya, hidup mewah,
pemalas atau licik. Ia sangat mencintai ilmu, ilmuwan dan kemajuannya Pada
pemerintahan khalifah al-Ma‟mun (813833 H) mengalami kemajuan diberbagai
bidang.
5. Menjelang wafat al-Ma‟mun membatalkan wasiat ayahnya dengan mengangkat
saudaranya yang lain yaitu Abu Ishaq Muhammad dengan gelar Al-Mu‟tashim
(833-842M).
 Periode Kedua (232 H/847 M-334 H/945 M), disebut periode pengaruh Turki
pertama.
Setelah al-Wasiq wafat, puteranya al-Mutawakkil menggantikannya antara tahun
847-861 M dengan menerapkan beberapa kebijakan sebagai berikut: kebijakan
politik meliputi; Membagi wilayah kekuasaan menjadi tiga. Wilayah barat diberikan
kepada alMuntansir (861-862 M), sedang wilayah timur diberikan kepada putera
kedua yang berusia tiga tahun yaitu al-Musta‟in (862-866 M), dan Syam diserahkan
ke putra bungsu yang masih bayi yaitu al-Mu‟tazz (866-869 M). Masing-masing
mereka ditunjuk seorang wali. Para wali inilah yang berkuasa.
 Periode Ketiga (334 H/946 M-447 H/1055 M), disebut periode pengaruh Persia
kedua Untuk melepaskan khalifah dari pengaruh Turki, maka khalifah alMustaqfi
(944946 M) terpaksa mengundang dan meminta bantuan kepada pemimpin
Buwaih, Ahmad ibn Abu Shuja‟ untuk mengusir tentara Turki. Setelah berhasil
mengalahkan tentara Turki, Ahmad menjadikan khalifah lemah dan mendirikan
dinasti Buwaih dengan gelar Mu‟izz al-Daulah. Ia memerintah sebagai wazir utama
dan mengambil kekuasaan atas orang sunni. Ia menghabisi kedaulatan khalifah dan
mendudukkan Mukti, anak khalifah Muqtadir sebagai khalifah. Setelah Mu‟izz,
puteranya, „Izz alDaulah berkuasa (967 M). Sejak itu kekuasaan mutlak ada
ditangan para wazir/sultan dari dinasti Buwaih.
 Periode keempat (447 H/1055-590 H/1194 M) dan Kelima (590 H/1194 M-656
H/1258 M). Disebut periode pengaruh Turki kedua dan masuknya orang-orang
Seljuk ke Baghdad sampai jatuhnya Baghdad ke tangan Bangsa Mongol. Kemunculan
dinasti Seljuk sebagai suatu kekuatan Turki yang berasal dari daerah yang
membentang antara Kirghiztan sampai Bukara yang berasal dari beberapa kabilah
kecil rumpun suku Ghuz di wilayah Turkistan. Ketika itu mereka belum bersatu,
kemudian dipersatukan oleh Seljuk ibn Tuqaq. Karena itu, mereka disebut orang-
orang Seljuk. Setelah Seljuk ibn Tuqaq meninggal, kepemimpinan dilanjutkan oleh
anaknya, Israil. Namum, Israil dan kemudian penggantinya Mikail, saudaranya
ditangkap oleh penguasa Ghaznawiyah. Kepemimpinan selanjutnya dipegang oleh
Thugrul Bek.

D. Masa Kemajuan Dinasti Abbasiyah.


bidang-bidang yang berkembang pada masa Daulah Abbasiyah adalah sebagai berikut:
 Sosila budaya
 Ilmu Pengetahuan
 Politik Dan Militer
 Ilmu Agama Islam
 Ekonomi
E. Masa Kemunduran Dinasti Abbasyiyah.
Kemunduran dan kehancuran Dinasti Abbasiyah yang menjadi awal kemunduran dunia
Islam terjadi dengan proses kausalitas sebagaimana yang dialami oleh dinasti
sebelumnya. Konflik internal, ketidak mampuan khalifah dalam mengkonsolidasi
wilayah kekuasaannya, budaya hedonis yang melanda keluarga istana dan sebagainay,
disamping itu juga terdapat ancaman dari luar seperti serbuan tentara salib ke wilayah-
wilayah Islam dan serangan tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.

MAKALAH KELOMPOK 6
Peradaban Islam di Andalusia

A. Sejarah Masuknya Islam di Andalusia


Sebelum menaklukan spanyol umat islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara dan
menjadikanya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayyah. Penguasaan
sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M).
Afrika Utara dipimpin oleh seorang gubernur, yaitu Hasan Ibn Nu’man Al-Ghassani.
kemudian di ganti oleh Musa Bin Nusyair.1 Tampaknya, tujuan umat islam menguasai
Afrika Utara adalah membuka jalan untuk mengadakan ekspedisi lebih besar ke Spanyol,
karena dari Afrika Utara itulah, ekpedisi ke Spanyol lebih mudah dilakukan. Sebelum
penaklukan Spanyol oleh Islam, kondisi kawasan tersebut sangat memprihatinkan,
terutama ketika masa pemerintahan Raja Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya
dengan tangan besi. Kondisi ini menyebabkan rakyat Spanyol menderita dan tertekan.
Pada penaklukan spanyol (Andalusia), para penduduk sepantasnya merasa terkesan
oleh toleransi yang ditawarkan kaum muslim begitu perlawanan aktif telah berhenti.
Mayoritas penduduk Spanyol (Andalusia) memeluk Islam secara bebas, terutama
mereka yanag di masa sebelumnya telah tertindas di bawah pemerintahan elit penguasa
yang terdiri atas orang-orang khatolik Roma.

B. Perkembangan dan Keruntuhan Islam di Andalusia (Spanyol).


Perekembangan Islam di Spanyol terbagi atas enam periode yaitu:
 periode pertama (711-755 M),
 periode kedua (755-912 M),
 periode ketiga (912-1013 M),
 periode keempat (1013-1086 M),
 periode kelima (1086-1248 M),
 periode keenam (1248-1492 M).
Penyebab kemunduran Islam di Spanyol yaitu Konflik Islam dengan Kristen, tidak
adanya ideologi pemersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan
kekuasaan, dan keterpencilan.

MAKALAH KELOMPOK 7

Peradaban islam di Turki Usmani : Turki

A. Sejarah Awal Berdirinya Turki dan Perkembangannya.


Negara Turki yang kita kenal dewasa ini, Republik Turki, keberadaannya telah
mengalami babakan sejarah yang cukup panjang, bermula dari berdirinya Kerajaan
Turki Usmani pada periode pertengahan. Masa kemajuannya dihitung dari mulai
digerakkannya ekspansi ke wilayah baru yang belum ditundukkan oleh pendahulu
bangsa Turki. Keberhasilan mereka dalam memperluas wilayah kekuasaan serta
terjadinya peristiwa-peristiwa penting merupakan suatu indikasi yang dapat dijadikan
ukuran untuk menentukan kemajuan Turki dan sejarah perkembangan Islam di Turki.
Pendiri Turki adalah bangsa Turki sendiri dari kabilah Qayigh Oghus salah satu anak
suku Turki yang mendiami sebelah barat gurun Gobi, atau daerah Mongol dan daerah
utara negeri Cina, yang dipimpin oleh Sulaiman. Dia mengajak anggota sukunya untuk
menghindari serbuan bangsa Mongol yang menyerang dunia Islam yang berada di
bawah kekuasaan Dinasti Khawarizm pada tahun 1219-1220.
sejarah perkembangan Turki Usmani menjadi lima periode, yaitu:
 Periode pertama (1299-1402),
 Periode kedua (1402-1566),
 Periode ketiga (1566-1699),
 Periode keempat (1699-1838),
 Periode kelima (1839-1922).
Pada periode yang terakhir ini, disebut sebagai periode era kontemporer di mana
Turki menjadi negara republik, dan tidak lagi sistem pemerintahannya berdasar
pada kerajaan, dinasti, atau kekhalifahan sebagaimana yang telah berlangsung
berabad-abad lamanya.

B. Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Turki Usmani.


Sebagai bangsa yang berdarah militer, pendidikan pada masa kerajaan ini banyak
dikonsentrasikan kepada pendidikan pelatihan militer, sehingga melahirkan tentara
Yenissari dan menjadikan Negara ini mempunyai mesin perang yang tangguh.
Kehidupan keagamaan merupakan bagian terpenting dalam system social dan politik
pada masa kerajaan ini, para penguasa sangat terkait dengan syariat islam. Ulama
mempunyai kedudukan tinggi dalam Negara dan masyarakat. Mufti sebagai pejabat
tinggi agama dan berwenang menyampaikan fatwa resmi mengenai problematika
keagamaan.9 Pada masa ini berkembang pula ajaran-ajaran tarekat yang paling besar,
yakni tarekat alBektasyi dan Al-Maulawy, kedua tarekat ini mempunyai pengaruh pada
wilayah yang berbeda, tarekat al-Bektasyi sangat berpengaruh di kalangan tentara
yenesari, sementara al-Maulawy berpengaruh besar dikalangan penguasa. Sufisme pada
masa ini sangat digemari oleh umat islam, sehingga mengalami perkembangan yang
cukup pesat. Keadaan frustasi yang merata dikalangan umat karena hancurnya tatanan
kehidupan intelektual dan material akibat konflik-konflik internal dan serangan tentara
mongol yang membabi buta, menyebabkan orang kembali kepada tuhan dan bersikap
fatalistis.
Pada abad pertengahan, pendidikan islam mengalami kemunduran, dan masyarakat
lebih memperdalam tasawuf akibat kefrustasiannya terhadap kondisi yang ada,
kurikulum pendidikan pada masa ini bukan kurikulum yang resmi, sehingga kalau lahir
seorang sarjana yang dapat mengarang kitab orisinil, merupakan hal yang istimewa
karena pada abad pertengahan ini, tidak memiliki kurikulum yang kongkrit, dan
metodenya pada masa ini lebih pada metode hafalan-hafalan saja. Secara praktis terjadi
stagnasi bidang ilmu dan teknologi. Kemajuan militer usmani tidak diimbangi dengan
sains. Ketika pihak eropa berhasil mengembangkan teknologi persenjataan, kemudian
pihak usmani mengalami kekalahan ketika terjadi kontak senjata dengan eropa, belum
lagi terjadinya konflik internal, diantaranya terjadinya perselisihan ditubuh yenisari
serta merosotnya perekonomian Negara.
Pada masa pembaharuan terdapat pula perubahan dalam metode pengajaran, pada
masa ini, para siswa di berikan kebebasan dalam berfikir, dan berdiskusi tentang
pengetahuan yang telah ia baca. Dengan adanya perubahan metode dan kurikulum
banyak siswa yang dikirim ke luar Negeri dan sekembalinya, ia membawa pengaruh
yang besar serta adanya ide-ide baru.

MAKALAH KELOMPOK 8

KERAJAANMUGHAL

A. SEJARAH MASUKNYA ISLAM DIMUGHAL INDIA


Munculnya kerajaan mughal ini dimulai dari Peletak dasar dinasti Islam di India adalah
Kutbu’ddin Aibak (1206-1211),yang berhasil mendirikan kerajaan Islam di India yang
merdeka. Setelah merasa cukup kuat untuk mendirikan kekuasaan di India, pada tahun
1206ia mendirikan Kesultanan Delhi di Indiayang berhasil dipertahankan hingga 1290.
Dinasti keturunan Aibak sering disebut dinasti keturunan hamba-hamba raja,karena
Aibak sendiri bukanlah keturunan raja. Sultan Balban adalah raja terakhir dinasti
keturunan hamba-hamba raja. Dia tidak meninggalkan keturunan dan pemerintahan
Kesultanan Delhi ,mengalami beberapa perubahan kekuasaan dan yang terakhir adalah
dinasti Dinasti Moghul.Pergantian pemerintahan para raja yang berkuasa di Delhi tidak
mulus begitu saja, tetapi sering terbentur pertumpahan darah dan saling
menjatuhkan.Keturunan ketiga keluarga Lodi adalah Sultan Ibrahim Lodi (1517-1526)
yang dianggap oleh beberapa pembesar kerajaan kurang cakap memerintah. Melihat
lemehaan itu Paman Ibrahim Lodi yang bernama Dhaulad Khan dan Alam Khan
menjalinkerjasamadengan bangsaMongolSultanBaburdariKabul (timurAfghanistan)
untuk menjatuhkan Ibrahim Lodi. Sultan Babur mendirikan kerajaan Moghul dan
pemerintahannya terkenal dengan nama kesultanan Moghul dengan ibu kotanya di kota
Agra. Sejak saat itulah dinasti Islam berkembang di India sampaidengantahun1857.

B. PERKEMBANGAN ISLAM DIMUGHAL INDIA.


Padamas kerjaan mughal inimelahirkan Adabeberapa penulis terkenal dari Kerajaan
Mughal sebagai bukti kemajuan dibidang keagamaan,antaralain
 GulbadanBegum(menulisbukuHumayunNamah),
 Jahan Ara Begum (menulis buku Munis Al-Arwah, yang menguraikan tentang
para waliAllah),
 Zaibun Nisa (menyusun sebuah tafsir Al-Quran dalam bahasa Persia yang
kemudian diberijudulZaibat-Tafsir),
 Badayuni(menulisbukuHadisArba’in,empatpuluhhadis),
 Akbar (menulis buku Tuzk-i-Baburi, sebuah buku yang menguraikan kehidupan
Babun),
 MullahDaud(menulisbukuTarikh-i-Alfi,sebuahbukusejarah).

C. KEMAJUAN YANGDICAPAI KERAJAAN MUGHAL


 Bidang Administrasi.
 Bidang Ekonomi
 Bidang Keagamaan
 BidangKarya Seni dan Arsitektur

D. PENINGGALAN SEJARAH MUGHAL INDIA.


Beberapa bentuk Peninggalan SejarahMughal India ialah
 Taj Mahal
 Humayun’sTomb
 Jama’Masjid
 QutubMinar

E. KEMUNDURAN DAN RUNTUHNYA ISLAM DIMUGHAL INDIA


 Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer
Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan
maritim Mughal. Begitu juga kekuatan pasukan darat. Bahkan, mereka kurang
terampil dalam mengoperasikanpersenjataanbuatanMughalsendiri.
 Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik, yang
mengakibatkan pemborosandalampenggunaanuangNegara.
 Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah
dalam bidangkepemimpinan.

F. PERIODE KEHANCURAN MUGHAL.


Penguasa terakhir Mughal adalah Bahadur Syah II. Bahadur Syah II menyadari bahwa
wilayahnya sudah di duduki Inggris. Pada saat yang kurang lebih bersamaan kalangan
Hindu juga merindukan pentingnya kebebasan, dan pada saat itu pula terjadi
kebangkitan gerakan Mujahidin di bawah pimpina Sayid Ahmad. Inilah kemudian
mereka sepakat untuk bekerjasama menentang Inggris dan mengembalikan Bahadur
Syah ke tahta kerajaan Mughal yang sebenarnya menjadi raja India. Ini berarti bahwa
kedatangan Inggris ke Indiapun membawa kesengsaraan bagi masyarakat India pula.
kemegahan Mughal yang telah di bangun dalam masa pemerintahan Islam kemudian
hancur tinggal puing-puing yang berantakan. Akhirnya kekuasaan Islam di bawah
dinasti Mughal di India yang telah berkuasa selama lebih dari tiga abad itu berakhir di
tangan orang-orang Inggris yang menduduki India

MAKALAH KELOMPOK 9

SAFAWI:IRAN

A. Sejarah berdiri dan perkembangan kerajaan Safawi


Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak
kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat .Dalam perkembangan
nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani. Berbeda dari 2 kerajaan
islam lainnya(Usmani dan Mughal),kerajaan Safawi menyatakan Syi’ah sebagai mazhab
negara. Karena itu kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya
negara Iran dewasa ini. Kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang
berdiri di Ardabil(kota di Azerbaijan).Tarekat ini bernama tarekat Safawiyah,waktu
berdirinya hampir bersamaan dengan berdirinya kerajaan Usmani. Nama safawiyah
diambil dari nama pendiri nya ,Safi al-Din(1252-1334 M) dan nama safawi itu terus
dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan sampai gerakan ini
berhasil mendirikan kerajaan. Safi al-Din adalah orang yang berada dan memilih Sufi
sebagai jalan hidupnya.
Langkah-langkah yang ditempuh oleh Abbas I dalam rangka memulihkan kerajaan
Safawi
ialah :
 Berusaha mengilangkan dominasi pasukan Qizilbash atas kerajaan Safawi dengan
cara membentuk pasukan baru yang anggota nya terdiri dari budak-budak,
berasal dari tawanan perang bangsa Georgia, Armenia dan Sircassia yang telah
ada sejak raja Tahmasp I.
 Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani. Untuk mewujudkan nya
Abbas I terpaksa harus menyerahkan wilayah Azerbaijan,Georgia dan sebagian
wilayah Luristan. Disamping itu Abbas berjanji tidak akan menghina 3 khalifah
pertama dalam islam( Abu bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab,Usman bin
Affan) dalam khutbah-khutbah jum’at. Sebagai jaminan atas syarat-syarat itu, ia
menyerahkan saudara sepupunya(Haidar Mirza) sebagai sandera di Istambul

Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi

 Bidang ekonomi Stabilitas politik kerajaan Safawi pada masa Abbas I ternyata telah
memacu perkembangan perekonomian,lebih-lebih setelah kepulauan Hurmuz
dikuasai dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan dikuasainya
bandar ini maka salah satu jalur dagang laut antara Timur dan Barat yang biasa di
perebutkan oleh Belanda,Inggris, dan Perancis sepenuhnya menjadi milik kerajaan
Safawi. Disamping sektor perdagangan,kerajaan ini juga mengalami kemajuan
disektor pertanian terutama di daerah Bulan Sabit Subur(Fortile Crescent)
 Bidang ilmu pengetahuan Dalam sejarah Islam bangsa Persia dikenal sebagai bangsa
yang berperadaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, tidak mengherankan apabila pada masa kerajaan ini tradisi keilmuan ini
terus berlanjut. Ada beberapa ilmuwan yang selalu hadir di majlis istana,yaitu Baha
al-Din alSyaerazi(generalis ilmu pengetahuan),Sadar al-Din al-Syaerazi(filosof) dan
Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad(filosof,ahli sejarah,teolog dan seorang
yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah-lebah. Dalam
bidang ini kerajaan Safawi mungkin dapat dikatakan lebih berhasil dari 2 kerajaan
besar islam lainnya pada masa yang sama.
 Bidang pembangunan Fisik dan seni Para penguasa kerajaan ini telah berhasil
menciptakan Isfahan(ibu kota kerajaan),menjadi kota yang sangat indah. Di kota itu
berdiri bangunan-bangunan besar lagi indah seperti masjid,rumah-rumah
sakit,sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas Zende Rud ,dan istana Chihil Sutun.
B. Penyebab kemunduran kerajaan Safawi
Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturutturut diperintah oleh enam raja, yaitu safi
Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694), Husain (1694-
1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M), dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja
tersebut kondisi kerajaan safawi tidak menunjukkan grafik naik dan berkembang, tetapi
justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran. Safi
Mirza, cucu Abbas I, adalah seorang pemimpin yg lemah. Ia sangat kejam terhadap
pembesar-pembesar kerajaan karena sifat pencemburuannya. Kemajuan yg penuh
dicapai oleh Abbas I segera menurun. Kota Qandahar (sekarang termasuk wilayah
Afganistan) lepas dari kekuasaan kerajaan safawi, diduduki oleh kerajaan Mughal yg
ketika itu diperintah oleh Sultan Syah Jehan, sementara Baghdad direbut oleh kerajaan
Usmani. Abbas II adalah raja yg suka minum minuman keras sehingga ia jatuh sakit dan
meninggal.

MAKALAH KELOMPOK 10

ISLAM DI EROPA : MINORITAS MUSLIM

A. Sejarah Masuknya Islam di Eropa


Islam datang ke Eropa pada abad ke 7 Masehi dan menjadi sebuah imperium yang besar
pada abad ke 10 Masehi, dengan berbagai warisan besar baik dalam bidang ilmu
pengetahuan, sosial-politik maupun arsitektur bangunannya.3 Dimana pada saat itu
Islam masuk ke Eropa melalui jalur kekuasaan yakni pada masa daulat Bani Umayah,
dibawah kepemimpinan Khalifah Al Walid dan yang berkedudukan di Damaskus. Pada
saat itu, Khalifah Al walid mengirimkan pasukan ke Afrika Utara untuk memperluas
wilayahnya. Pada sekitar tahun 709 masehi, Mus bin Nusyair yang saat itu menjabat
sebagai Gubernur Afrika mengutus Thariq bin Ziad beserta pasukannya mengadakan
penjajakan wilayah ke daerah benua Eropa yakni Spanyol dan ternyata pasukan
tersebut berhasil menduduki wilayah Spanyol tanpa melakukan perlawanan yang
berarti.
Setelah Spanyol dikuasai pasukan muslim, Spanyol kemudian menjadi salah satu bagian
atau propinsi dari Dinasti Bani Umayah dan beribukota di Sevilla. Beberapa Gubernur
yang pernah memerintah disana diantaranya adalah Musa bin Nusyair, Abdul Aziz bin
Musa bin Musyair, lalu Abdur Rahman As Saqafi, Al Samah bin Malik, dan selanjutnya
diganti oleh Abdur Rahman Al Ghafiqi yang meninggal setelah perang melawan Prancis.
Gubernur terakhir bani Umayah di Spanyol adalah Yusuf Al Fiqri yang menggantikan
Abdur Rahman Al Ghafiqi. Saat pemerintahan bani Abbasiyah, Abdur Rahman bin
Mu’awiyah bin Hisyam yang merupakan keturunan Bani Abbasiyah melarikan diri ke
Spanyol dan mendirikan kekhalifahan disana. Selanjutnya khalifah Abdur Rahman
berhasil menaklukkan Spanyol dan mendapat julukan Ad-Dakhil yang artinya “sang
Penakluk”. Pemerintahan Islam di Spanyol berakhir setelah delapan abad lamanya
kekuasaan dan sekitar tahun 1492 – 1502, dan juga setelah raja-raja Eropa yang
beragama Kristen bersatu terutama Raja Spanyol dan raja Portugal. Setelah itu
perkembangan Islam terhenti di benua Eropa.

B. Perkembangan Muslim di Eropa


Para imigran Muslim terkonsentrasi pada daerah-daerah tertentu negara Eropa Barat,
mereka mulai merasa penting terhadap Masjid dan organisasi, sebagaimana ketika
mereka berada di negara-negara asalnya. Sejak awal Islam dibawa oleh penaklukan arab
ke Afrika Utara, Spanyol, Sisilia, dan beberapa wilayah pantai laut Tengah di Eropa.
Beberapa masyarakat Turki dia Asia Tengh, dan migrasi, penaklukan, dan pendirian
imperium mereka. Dari abad ke- 10-14, masyarakat Turki membawa Islam ke arah barat
sampai ke Anatolia, Balkan, Eropa Tengah, ke arah timur bahkan sampai ke Asia Tengah
dan China.Kemajuan Eropa (Barat) memang bersumber dari khazanah ilmu
pengetahuan dan metode berpikir Islam yang rasional. Di antara saluran masuknya
peradaban Islam ke Eropa itu adalah Perang Salib, Sicilia, dan yang terpenting adalah
Spanyol Islam. Ketika Islam mengalami kejayaan di Spanyol, banyak orang Eropa yang
datang belajar ke sana, kemudian menerjemahkan karya-karya ilmiah umat Islam.
Andalusia merupakan jembatan utama peradaban Islam dan gerbang untuk proses
transmisi dan transfer peradaban Islam ke Eropa. Berbagai bidang kemajuan seperti
bidang sains, pemikiran, sosial, ekonomi, hukum, falsafat, seni, dan sebagainya. Selama
delapan abad (711-1492) mimbar pencerahan peradaban dibangun di sana. Dalam
perkembangan selanjutnya, keadaan ini melahirkan renaissance, reformasi, dan
rasionalisme di Eropa. Demikianlah seterusnya bahwa peradaban Islam di Spanyol
banyak menghasilkan pencapaian sosial budaya serta kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan yang sampai hari ini menjadi refrensi peradaban.

C. Pendidikan Islam Muslim Minoritas


Islam adalah agama terbesar kedua setelah Kristen di Eropa. Muslim di Eropa terdapat
di beberapa di wilayah Rusia, Macedonia, Bosnia, Herzegovina, Albania, Kosovo,
beberapa wilayah di Bulgaria, dan Montenegro. Mereka masih konstiten mengamalkan
ajaran agama Islam terdahulu. Lembaga pendidikan Islam di Eropa sendiri ialah Masjid
yang manasleain untuk beribadah juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan paling
awal, pusat tempat pendidikan serta sebagai tempat penyiaran Islam.

MAKALAH KELOMPOK 11

ISLAM DI ASIA TENGGARA

A. Teori Masuknya Islam ke Asia Tenggara

 Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab


Dikemukakan oleh John Crawford.Menurutnya Islam datang dari Arab melalui
pedagang. Buktinya catatan China mengatakan orang Arab dan Persia telah
mempunyai pusat perniagaan di Canton sejak tahun 300 M. Pedagang Arab yang ke
China singgah di pelabuhan Asia Tenggara tepatnya di Selat Malaka karena
posisinya yang strategis, dalam jalur perdagangan.
 Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.
Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut Eredia, Canton pernah
menjadi pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab hingga pedagang Cina
memeluk Islam. Pedagang China Islam ini kemudiannya berdagang di Asia tenggara
disamping menyebarkan Islam. Sedangkan menurut Fatimi, pedagang Cina Canton
pernah berpindah beramai-ramai ke Asia Tenggara. Adapun bukti kedatangan Islam
dari China ini, yaitu : Pada Batu Bersurat Terengganu, batu nisan yang mempunyai
ayat al-Quran di Pekan, Pahang. Wujud persamaan antara seni Bangunan Cina
dengan seni Bangunan masjid di Kelantan, Melaka dan Jawa yaitu seperti bumbung
pagoda, ciri khas atap genteng dari China.

 Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat.


Dikemukakan oleh S.Hurgronje, Menurutnya Islam datang dari Gujarat/India dan
pantai Koromandel di semenanjung India. Hubungan dagang Asia Tenggara dengan
India telah terwujud sejak lama, hal ini memberikan peluang bagi pedagang Islam
India untuk menyebarkan Islam. Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu:
Terdapat batu marmar pada batu nisan mempunyai cirri buatan India, contohnya di
batu nisan Raja Malik Pasai.

B. Cara-cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara MenurutUka


Tjandrasasmita, saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:

 Saluran Perdagangan Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui
perdagangan.
 Saluran Perkawinan Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status
sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi
terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar
itu.Sebelum dikawin mereka diIslamkan terlebih dahulu.
 Saluran Tasawuf Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi
yang bercampur dengana jaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
 Saluran Pendidikan Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren
maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama.
 Saluran Kesenian Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah
pertunjukan wayang.
 Saluran Politik Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam
setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu.Pengaruh politik raja sangat
membantu tersebarnya Islam di daerah ini.
C. Tahap-tahap Perkembangan Islam
 Kehadiran para pedagang Muslim (7 – 12 M) Fase ini diyakini sebagai fase
permulaan dari proses sosialisasi Islam di kawasan Asia Tenggara, yang dimulai
dengan kontak sosial budaya antara pendatang Muslim dengan penduduk setempat.
 Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M) Pada fase kedua ini, Islam semakin
tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai terbentuknya pusat
kekuasaan Islam.
 Pelembagaan Islam Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi
masuk ke pusat-pusat kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke seluruh
wilayah.

D. Perkembangan Islam di negara-negara Asia Tenggara


 Islam di Indonesia Dalam buku Indonesia karya Mahmud Syakir disebutkan bahwa
Indonesia terdiri dari kumpulan pulau yang jumlahnya terbanyak di dunia (lebih
dari 13.600 pulau) dihubungkan dengan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik.Juga dihubungkan oleh setengah bola dunia utara dan selatan.Luas
wilayah ini mencapai 1.919.440 km2, letaknya di Asia Tenggara.Pulau-pulau
terbesar adalah Sumatera, Jawa, Irian, dan Borneo (Kalilmantan). Dari segi jumlah
penduduk, negeri ini menempati urutan keempat terbanyak di dunia, setelah China,
India dan Amerika Serikat tapi urutan pertama pada tingkat dunia Islam.Mayoritas
mereka berasal dari Melayu dan China. Presentase kaum muslim di negeri ini
mencapai 89 % (sebagian besar adalah pengikut Sunni), juga terdapat sedikit
Nasrani, Hindu dan Budha. Sebanyak 12,9 persen dari total Muslim dunia hidup di
Indonesia
 Islam di Malaysia Islam merupakan agama resmi negara federasi Malaysia.Hampir
50% dari 13 juta penduduknya adalah Muslim dan sebagian besar diantaranya
adalah orang melayu yang tinggal di Semenanjung Malaysia.Adapun sisanya terdiri
dari kelompok-kelompok etnik yang minoritas yakni diantaranya Cina yang terdiri
sekitar 38% dari penduduk Malaysia dan yang lainnya India dan Arab. Diantara
warga Muslim dan non Muslim dapat hidup rukun tanpa ada permusuhan sehingga
masyarakat di sana tentram dan damai. Perkembangan Islam di Malaysia telah
membawa peradaban-peradaban baru yang diakui Dunia Islam. Sampai saat ini
Muslim Malaysia dikenal sebagai Muslim yang taat ibadahnya, kuat memegang
hukum Islam dan juga kehidupan beragamanya yang damai serta mencerminkan
keIslaman agamanya baik di perkampungan maupun dalam pemerintahan.

MAKALAH KELOMPOK 12
ISLAM NUSANTARA
A. Sejarah Istilah “Islam Nusantara”

Lahirnya wacana Islam Nusantara tak terlepas dari efek kekerasan yang mengatasnamakan
Islam yang beberapa dasawarsa ini melanda dunia internasional.Sebut saja sejumlah
pemboman dan pembunuhan yang berdalih membela Islam, muncul pemberontakan
radikalis Islam di beberapa negara dan terakhir muncul ke permukaan kekejaman ISIS
yang dengan kencang memproklamirkan Negara Islam. Fenomena kekerasan yang
mengatasnamakan Islam ini, tentu saja menimbulkan banyak efek negatif bagi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Muncul Islamofobia di sejumlah negara Eropa,
stigma teroris bagi orang Muslim, hingga kekerasan terhadap minoritas Muslim mendera
beberapa belahan dunia. Azyumardi Azra, seorang intelektual Muslim ternama mengatakan
Islam Nusantara bukanlah nama yang baru muncul, Islam Nusantara mengacu kepada
gugusan kepulauan yang mencakup Malaysia, Pattani Thailand, Moro Filipina, Singapura
dan Brunai, atau sering juga disebut Islam Asia Tenggara.

B. Pengertian Islam Nusantara


Islam Nusantara bukanlah Islam tandingan, bukan agama baru, bukan pula agama
pinggiran atau “Islam lokal” yang dianut kalangan Muslim Nusantara.Islam Nusantara
bukan pula Islam historis. Ketika Islam Nusantara dikatakan Islam historis, maka itu
kemudian dipertentangkan dengan “Islam normatif” yang asli dari al-Quran dan Hadits
yang kemudian hanya dimiliki kelompok Islam puritan Wahabi! Dikotomi itu hanya
membenarkan kelompok puritan yang punya slogan “kembali kepada al-Quran dan Hadits”,
selian itu hanya historis yang berubah-ubah di setiap saat. Berbicara tentang Islam
Nusantara adalah berbicara tentang bagaimana Islam sebagai ajaran normatif diamalkan
dan diistifadah dalam “bahasa-bahasa ibu” penduduk Nusantara. Jadi sebutan Nusantara
bukan menunjukkan sebuah teritori, tapi sebagai paradigma pengetahuan, kerja-kerja
kebudayaan dan juga kreatifitas intelektual.

C. Karakteristik Islam Nusantara.


Dalam konteks karakteristik islam nusantara dapat dilihat setidaknya dengan delapan
ciri-ciri menonjol yaitu :
 Pertama islam nusantara adalah hasil produk dari dakwah yang kemudian dikenal
tokoh-tokohnya sebagai wali songo, yaitu proses pengislaman dengan cara damai
melalui akulturasi budaya dan ajaran inti islam.
 Kedua, penganut setia faham Ahlusunnah dengan watak moderat. Ini ciri yang
menonjol dalam diri Islam Nusantara.
 Ketiga, para ulama atau masyarakat islam nusantara dalam memilih mazhab bukan
sembarangan dan asal pilih.
 Keempat, mayoritas masyarakat islam nusantara adalah pengamal ajaran tasawuf
karena itu tarekat berkembang dengan subur.
 Kelima, dalam bermasyarakat mengutamakan kedamaian, harmoni dan toleran.
 Keenam, adaptasi budaya secara alami masyarakat islam nusantara berpandangan
keartitan lokal tidak dapat dihilangkan saja, ia perlu dilestarikan sebagai jati diri
sebuah bangsa selama tidak bertentangan dengan syariat dan ini dibenarkan daam
alquran bahwa allah menciptakan manusia dalam berbagai suku (qobail) dan
berbangsa bangsa (syu’uba) lita’taarafu untuk saling ta’aruf (saling pengertian)
tentang suku bangsa, tentu juga dengan budaya.
 Ketujuh, visi islam rahmatan lil’alamin mendominasi pemikiran ke islaman
nusantara masyarakat islam berusaha mengusung visi islam rahamat lil’alamin
sebagai misi utama dlam mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan.
 Kedelapan, dalam memahami nash menggunakan pendekatan literal dalam hal yang
bersifat Qath’i, seperti wajibnya solat serta tata cara ibadah mahdhah, rukun islam,
rukun iman, dan sebagainya.
D. Peran Ulama (Walisongo) dalam Pengembangan Islam Nusantara
 Pendidikan
 Politik
 Dakwah
 Seni Budaya

MAKALAH KELOMPOK 13
ISLAM DI LAMPUNG

A. Proses Masuknya Islam di Lampung


Islam masuk ke Lampung melalui tiga penjuru, yang mana seperti yang diterangkan
dalam Lampung Pos pada Rabu, 11 Agustus 2010. Agama Islam masuk Lampung
sekitar abad ke-15 melalui tiga pintu utama. Dari arah barat (Minangkabau) agama ini
masuk melalui Belalau (Lampung Barat), dari utara (Palembang) melalui Komering
pada masa Adipati Arya Damar (1443), dan dari arah selatan (Banten) oleh Fatahillah
atau Sunan Gunung Jati, melalui Labuhan Maringgai di Keratuan Pugung (1525).1 Dari
ketiga pintu masuk agama Islam itu, yang paling berpengaruh melalui jalur selatan. Ini
bisa dilihat dari situs-situs sejarah seperti makam Tubagus Haji Muhammad Saleh di
Pagardewa, Tulangbawang Barat, makam Tubagus Machdum di Kuala, Telukbetung
Selatan, dan makam Tubagus Yahya di Lempasing, Kahuripan diduga keduanya masih
keturunan Sultan Hasanuddin dari Banten. Di Ketapang, Lampung Selatan, terdapat
makam Habib Alwi bin Ali Al-Idrus.2 Agama Islam masuk ke Lampung sekitar abad ke-
15 melalui tiga pintu utama, salah satunya yaitu dari arah selatan atau Banten oleh
Fatahillah atau Sunan Gunung Jati, melalui Labuhan Maringgai di Keratuan Pugung
pada 1525. Selain itu, Islam di Lampung masuk lewat budaya setempat, meskipun
penyebaran agama Islam di Lampung dominan melalui selatan (Banten), bukan berarti
bisa menjamah seluruh daerah di Lampung. Dari barat misalnya, Islam mudah masuk
dari Pagaruyung (Minangkabau). Dari utara, Islam masuk dari Palembang melalui
Komering. Dari barat, Islam dibawa empat putra Raja Pagaruyung Maulana Umpu
Ngegalang Paksi. Empat putra Maulana Umpu Ngegalang Paksi adalah Umpu Bejalan,
Umpu Belunguh, Umpu Nyerupa, dan Umpu Pernong. Fase ini menjadi bagian
terpenting dari eksistensi masyarakat Lampung. Kedatangan keempat umpu ini
merupakan kemunduran dari Kerajaan Sekala Brak Kuno atau Buay Tumi yang
merupakan penganut Hindu Bairawa/animisme. Momentum ini sekaligus tonggak
berdirinya Kepaksian Sekala Brak atau Paksi Pak Sekala Brak yang berasaskan Islam.
Umpu berasal dari kata ampu tuan (bahasa Pagaruyung), sebutan bagi anak raja-raja
Pagaruyung Minangkabau. Di Sekala Brak, keempat umpu tersebut mendirikan suatu
perserikatan yang dinamai Paksi Pak yang berarti empat serangkai atau empat
sepakat. Setelah perserikatan ini cukup kuat, suku bangsa Tumi dapat ditaklukkan dan
sejak itu berkembanglah Islam di Sekala Brak. Pemimpin Buay Tumi dari Kerajaan
Sekala Brak saat itu wanita yang bernama Ratu Sekerumong yang pada akhirnya dapat
ditaklukkan Perserikatan Paksi Pak.
B. Bukti Peradaban Islam di Lampung
Diantara bukti-bukti adanya peradaban Islam di Lampung pada masa itu adalah batu
nisan Bercorak Kerajaan Samudera Pasai di Lampung Selatan, yaitu di Kampung
Muarabatang dan Wonosobo (sekarang Tanggamus, red). Bukti lainnya itu berupa peta
Kota Mekah dan baju adat bertuliskan aksara arab yang disimpan di Rumah Karya Niti
Jaman di wilayah pesisir, tepatnya di Desa Condong, Kecamatan Rajabasa.
Peninggalan abad XV sebagai pertanda Islam masuk ke sana antara lain Alquran bertulis
tangan kuno dan Perjanjian Banten-Lampung. Perjanjian persaudaraan itu ditulis
menggunakan bahasa arab. Selain itu, bukti lain adalah UU Adat atau Kuntara Raja Niti.
Undang-undang ditulis dalam dua versi, yakni berbahasa Banten dengan aksara Arab
dan bahasa Lampung dengan huruf ka-ga-nga.

C. Tokoh Penyebaran Agam Islam di Lampung.


 Tubagus Maghdum
 K.Hi Muhammad Shaleh
 Tubagus Yahya

Anda mungkin juga menyukai