Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang besar yang diperpanjang perjalanan telah berkali-
kali menorehkan catatan dengan tinta emas bagi kemajuan dunia. Namun
disamping kesuksesan tersebut, Islam telah berkali-kali pula berada dalam periode
kelam seperti masa transisi kekuasaan dari khulafa urrasyidin ke dinasti Umayyah
yang diwarnai perang “saudara” siffin, peralihan dari dinasti Umayyah ke dinasti
Abbasiyah yang berujung dengan pembantaian keluarga khalifah dari Bani
Umayyah.Tercatat dalam sejarah bahwa dinasti Bani Abbasiyah yang memerintah
setelah Dinasti Bani Umayyah adalah dinasti terlama dalam sejarah peradaban
Islam – sekitar lebih dari 5 (lima) abad- juga dinasti ini pula yang mengantarkan
peradaban Islam pada masa golden agenya.
Pada tahun 1250-1500 M, merupakan babak di mana umat Islam yang berada
di sekitar Timur Tengah mendapat berbagai cobaan baik dari dalam maupun dari
luar. Dari luar misalnya serangan dari Timur Lenk dan juga Hulagu Khan yang
kesemuanya merupakan satu keturunan yaitu bangsa Mongol. Dari dalam atau
intern yaitu merupakan masa disintegrasi, konflik antara sunni dan syi’ah yang
semakin menajam serta munculnya gerakan-gerakan fanatik terhadap bangsa
Arab.
Akan tetapi berlainan dengan apa yang terjadi di kawasan Afrika Utara atau
Mesir, Dinasti Mamalik yang berkuasa di sana berhasil berhasil selamat dari
serangan-serangan dari bangsa Mongol. Sehingga peradaban Islam yang mungkin
terputus karena saat itu Baghdad yang merupakan pusat peradaban Islam telah
dihancurkan oleh bangsa Mongol, dapat terus berkembang walaupun di tempat
yang berbeda. Penyebabnya adalah banyak ilmuwan yang melarikan diri ke Mesir
dan di sana pemerintah yang berkuasa juga memperhatikan perkembangan ilmu
pengtahuan dan sebagainya. Dengan demikian perkembangan peradaban dari
masa periode klasik tidak terputus dan terus berlanjut oleh dinasti Mamluk di
Mesir.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa sebab kemajuan islam?
2. Apa sebab-sebab kemunduran islam?
3. Bagaimana langkah-langkah yang ditempuh untuk menuju kejayaan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Arab, mencapai Bosporus dan memaksa Ratu Irene berdamai dengan membayar
upeti sebesar 70-90 ribu dinar. Selama ekspedisi inilah harun memperlihatkan
kepiawaiannya, sehigga ayahnya memberi gelar al-Rasyid dan mengangkatnya
sebagai pewaris Musa al-Hadi saudaranya. Kemudian Harun melanjutkan
serangkaian ekspansi wilayah ke Asia Kecil, Heraklea, dan Tyna.
Dinasti Abbasiyah terus berupaya memajukan Islam dengan membangun hubungan
internasional pada masa Harun al-Rasyid. Diantaranya menjalin hubungan dengan
Charlemagne. Dari hubungan ini Harun berkepentingan untuk menghadapi
saingannya,Bani Umayyah, di Spanyol. Menurut Richard Coke sebagai mana dikutip
Syalabi, pemerintahan Abbasiyah disegani di dalam maupun di luar negeri.
Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun pada Tahun 634 M ia
meninggal dunia, kekuasaan yang dijalankan pada masa khalifah Abu Bakar
sebagaimana pada masa Rasulullah yaitu bersifat sentral, kekuasaan eksekutif,
legislatif dan yudikatif tepusat ditangan khalifah. Setelah menyelesaikan
urusan perang dalam negeri, barulah Abu Bakar mengirim kekuatan keluar
Arabia. Abu Bakar meninggal dunia, sementara barisan depan pasukan Islam
sedang mengancam Palestina, Irak dan kerajaanHirrah, ia diganti oleh “tangan
kanan”nya Umar bi Khattab.
4
tersebut. Pada masa pemerintahannya, Usman berjasamembangun bendungan
untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-
kota.
5
dankebudayaan Islam dari pada perluasan wilayah. Disinilah letak
perbedaan pokok dinasti Abbasiyah dengan dinasti Umayyah.
6
awalnya membawa kertas dari Tiongkok, usaha pembuatan kertas erat
kaitannya dengan perkembangan Universitas Islam.
a) Ilmu Kedokteran
b) Ilmu Matematika
c) Ilmu Farmasi
7
yang terdorong ajaran agamanya untuk mencari dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dari manapun.
2) Pluralistik dalam pemerintahan dan politik
Untuk mengokohkan dinastinya, al-Mansur mengambil strategi yang
berbeda dengan Dinasti Umayyah. Dinasti Abbasiyah sangat berbeda
Dinasti Umayyah yang sangat bercorak ke Araban. Beberapa hal yang
dilakukan oleh al-Mansur antara lain dengan memasukkan orang-orang
Persia dalam struktur pemerintahan, seperti menerapkan sistem administrasi
pemerintahan Persia dan mengangkat Khalid bin Barmak sebagai wazir-
yang kemudian menjadi salah satu tokoh dalam perkembangan ilmu
pengetahuan di Bani Abbas-, menjadi guru bagi Harun al-Rasyid bahkan dia
mengawini perempuan Persia dan memiliki keturunan khalifah yang
mempunyai perhatian terhadap ilmu pengetahuan. Konsep konsep
pemerintahan ala Persia juga diadopsi beberapa khalifah Abbasiyah dengan
cara melakukan kawin silang dengan wanita – wanita Persia (shi’i).
Perkawinan ini melahirkan khalifah baru, salah satunya adalah al-Makmun.
Pada masa ini pula tata pemerintahan Islam tak lagi menjadi monopoli
orang arab. Dinasti abbasiyah membuka ruang yang luas bagi orang di luar
Arab, yang ahli di bidangnya, duduk di pemerintahan. Ini terbukti dengan
masuknya orang – orang Turki dan Persia.
3) Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi dan Politik
Harun al-Rasyid memanfaatkan kemajuan perekonomian untuk
pembangunan di sektor Sosial dan Pendidikan. Seperti pengadaan sarana
belajar bagi masyarakat umum. Penyediaan infrastruktur yang dilakukan
oleh Harun al-Rasyid pada akhirnya dilanjutkan oleh al-Ma’mun,
khususnya dalam bidang pengembangan pendidikan, ilmu pengetahuan,
kehidupan intelektual serta kebudayaan.
4) Gerakan Penterjemahan
Gerakan ini berlangsung dalam 3 (tiga) fase. Fase pertama, pada masa al-
Mansur hingga Harun al-Rasyid. Pada fase ini yang banyak diterjemahkan
adalah karya-karya bidang astronomi dan manthiq. Fase kedua berlangsung
mulai masa al-Ma’mun hingga tahun 300 H. Buku-buku yang banyak
diterjemahkan adalah dalam bidang filsafat dan kedokteran. Fase ketiga,
setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya pembuatan kertas. Karya-
karya yang diterjemahkan mulai meluas dalam semua bidang keilmuan.
Manuskrip yang berbahasa Yunani diterjemahkan dahulu ke dalam bahasa
Siriac-Bahasa Ilmu pengetahuan di Mesopotamia-kemudian diterjemahkan
dalam bahasa arab Para penterjemah yang terkenal pada masa itu, antara
lain:
a) Hunain ibn Ishaq, ilmuwan yang mahir berbahasa arab dan yunani.
Menerjemahkan 20 buku Galen ke dalam bahasa Syiria dan 20 buku dalam
Bahasa Arab.
b) Ishaq Ibnu Hunain Ibnu Ishaq
c) Tsabit bin Qurra
8
d) Qusta bi Luca
5) Berdirinya perpusatakaan-perpustakaan dan menjadi pusat penterjemahan
dan kajian ilmu pengetahuan
Al-Ma’mun yang berpaham mu’tazilah, sangat mencintai ilmu
pengetahuan, sehingga kebijakan dibidang ilmu pengetahuan sangat
menonjol yang mengakibatkan gairah intelektual mendapatkan wadah. Ia
mendirikan Baitul Hikmah yang berfungsi sebagai perpustakaan, akademi,
pusat penterjemahan dan lembaga penelitian. Bahkan dilingkungan istana
juga didirikan perpustakaan pribadi khalifah yang berfungsi sebagai
lembaga pendidikan bagi keluarga istana dan terhimpun didalamnya para
ilmuwan, ulama dan para pujangga. Jadi di zaman inilah daerah Islam
meluas yang akhirnya ilmu pengetahuan berkembang dan memuncak baik
dalam bidang agama, non agama dan kebudayaan Islam. Hal ini dibuktikan
dengan munculnya ulama-ulama besar seperti Imam Malik, Imam Abu
Hanifah, Imam Syafi’I dan Imam Ibn Hanbal dalam bidang hokum. Dalam
bidang teologi : Imam al-Asy’ari, Imam al-Maturidi, pemuka-pemuka
Mu’tazilah seperti Wasil Ibn Ata’, Abu al-Huzail, al-Nazzam, dan al-
Jubba’i. sedangkan dalam tasawuf atau mistisisme : Zunnun al-Misri, Abu
Yazid al-Bustami dan al-Hallaj. Dalam bidang filsafat : al-Kindi, al-Farabi,
Ibn Sina dan Ibn Maskawaih. Dalam bidang ilmu pengetahuan : Ibn al-
Haysam, Ibn Hayyan, al-Khawarizmi, al-Mas’udi dan al-Razi.
9
Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak
antara Asia kecil di barat dan India di timur.Kedatangannya ke dunia Islam
diawali dengan ditaklukkannya wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan
Khawarizm 1219 M; kerajaan Ghazna pada tahun 1221 M, Azarbaizan pada
tahun 1223 M. dan Saljuk di Asia kecil pada tahun 1243 M. Kota Bagdad
sendiri dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota lain yang
dilalui tentara Mongolia tersebut.
Dari sekian banyak penguasa dinasti Ilkhan ada yang peduli terhadap
pembangunan kembali peradaban yang telah diahncurkannya itu.
Diantaranya adalah Mahmud Ghazan (683-703 /1295-1304), raja Ilkhan
pertama yang beragama Islam. Dia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan
sastra. Ia amat menggemari kesenian terutama arsitektur dan ilmu
pengetahuan alam, seperti astronomi, kimia, mineralogy, Metalurogi dan
botani. Ia membangun semacam biara, perguruan tinggi untuk mazhab
Syafi’i dan Hanafi, sebuah perpustakaan , observatorium, dan gedung-
gedung umum lainnya.
10
Mahmud Ghazan diganti oleh Muhammad Khudabanda Uljeitu
(1304-1317 M) seorang penganut syi’ah yang ekstrim. Ia mendirikan kota
raja Sulthaniyah dekat Zanjan. Pada masa pemerintahan Abu Sa’id (1317-
1335 M) pengganti Muhamad Khudabanda, terjadi bencana kelaparan yang
sangat menyedihkan dan angin topan disertai hujan es yang mendatangkan
malapetaka. Kerajaan Ilkhan sepeninggal Abu Sa’id menjadi terpecah belah.
Masing-masing pecahan saling memerangi . Akhirnya mereka semua
ditaklukkan oleh Timur Lenk.
11
Pada tahun 1402 M. terjadi pertempuran yang sangat hebat di
Ankara. Tentara Usmani mengalami kekalahan. Sultan Usmani (Bayazid I)
sendiri tertawan dan mati dalam tawanan. Setelah itu Timur Lenk kembali ke
Samarkhand. Ia berencana mengadakan invasi ke Cina, Namun di tengah
perjalanan ia menderita sakit yang membawa kepada kematiannya pada usia
71 tahun. Tepatnya tahun 1404 M. dan mayatnya di bawa ke samarkhand.
Sekalipun Timur Lenk ini terkenal sangat ganas dan kejam, tetapi
Timur Lenk adalah sosok yang bisa dibilang saleh ia sempat memperhatikan
pengembangan Islam. Konon ia penganut Syi’ah yang ta’at dan menyukai
tarekat Naqsyabandiyah. Dalam setiap perjalanannya ia selalu
mengikutsertakan para ulama, sastrawan dan seniman. Ia sangat menghormati
para ulama. Walaupun terkadang ia memaksakan suatu fatwa kepada ulama
agar memperbolehkan apa yang dilakukannya.
12
Di bidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian
ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan tentara Mongolia. Karena itu
ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir, seperti sejarah,
kedokteran,astronomi,matematika, dan ilmu agama.
1. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu Khalikan, Ibnu
Taghribardi, dan Ibnu Khaldun.
3. Dalam bidang kedokteran: Abu Hasan ‘Ali al-Nafis penemu susunan dan
peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abdul Mun’im al-Dimyathi
seorang dokter hewan, dan al- Razi, perintis psykoterapi.
2.2.4 Spanyol
Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada,
dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam
terakhir di Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai
wilayah ini. Kota-kota lain seperti Cordova telah jatuh ke tangan Kristen
pada tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada
juga jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M.
13
Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol. Umat
Islam setelah itu, dihadapkan kepada dua pilihan, masuk keristen atau pergi
meninggalkan Spanyol. Pada tahun 1609 M. boleh dikatakan tidak ada lagi
umat Islam di daerah ini. Dunia Islam mengalami kehancuran setelah
Khalifah Abbasiyah di Baghdad runtuh, dan baru mengalami kemajuan
kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu:
Usmani di Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia yang akan dibahas
pada makalah selanjutnya.
14
d) Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan,
karena inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk al-Thawaif
muncul. Granada yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di
Spanyol jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella, diantaranya juga
disebabkan permasalahan ini.
e) Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia selalu
berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara.
Dengan demikian, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu
membendung kebangkitan Kristen di sana.
Abad ke-15 H sebagai abad kebangkiatn umat Islam. Karena pada saat itu
kesadaran beragama umat Islam terutama yang diwakili oleh kelas menengah baik
secara ekonomi maupun berpendidikan yang tumbuh di perkotaan mulai
bermunculaan. Mengapa Islam perlu melakukan kebangkitan?
Yang pertama, kita tau saat itu keadaan negara-negara Muslim banyak sekali
yang terjajah, sehingga mengalami kemerosotan, ketertinggalan, dan kemunduran
dalam banyak hal. Kenyataan telah menunjukan kepada kita semua bahwasanya
umat Islam berada di posisi terbelakang dalam pesaingan peradaban di era modern
15
saat itu. dan kita juga tau semenjak modernisasi menjadi tolak ukur kemajuan
peradaban dunia, maka negara-negara Barat tampil amat superior dan menampakan
kecenderungan bahwa kian lama kian hari umat Muslim kita terbelenggu, minder
dan pada akhirnya mengalami ketergantungan terhadap Barat. Tentu saja yang Barat
gombor-gemborkan untuk merendahkan umat Muslim adalah sains dan kemajuan
teknologi yang semakin lama semakin tak terkejar oleh umat Islam.
1. Pembaharuan di Mesir
a. Ikhwanul Muslimin
16
karena mereka tidak puas terhadap konstintusi Mesir, yang menurut
mereka bahwa sebuah konstitusi tidak cukup hanya menyebut islam
sebagai Negara. Program politik Ikhwan yang kedua ialah pembebasan
seluruh lembah nil dari pengaruh asing yang membuat keadaan
bermusuhan dengan Ingris. Ikhwan mengalami perselisihan dengan
pemerintah Mesir,pemerintah menuduh Ikhwan terlibat dalam
pembunuhan Ahmad Ali Pasya.
b. Pan Islamisme
Sebab-sebab kemunduran umat islam merupakan latar belakang
dari terbentuknya gerakan ini. Kemunduran umat islam dikarenakan umat
islam telah meninggalkan ajaran-ajaran islam yang sebenarnya dan
mengikuti ajaran-ajaran yang datang dari luar islam. Hal ini ditandai
dengan pemahaman yang salah terhadap ajaran islam. Sebab lain adalah
perpecahan yag ada dalam umat islam sendiri, pemerintah yang absolut,
mempercayakan pimpinan umat kepada orang-orang yang tak dapat
dipercaya, mengabaikan pertahanan miter, lemahnya persaudaraan islam,
dan lain-lain.
17
islam harus bias membebaskan diri dari tirani, dan membangun peradaban
sendiri dengan suatu cara yaitu Pan Islamisme atau umat islam harus
bersatu. Tokoh-tokoh pembaruan Pan Islamisme ada 3 yaitu Jamaluddin
Al-Afgani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha.
2. Pembaruan di Turki
18
berbagai aspek. Sehingga banyak kebudayaan asing yang mudah masuk
ke Turki tanpa ada filtrasi.
19
Al-qur’an diterjemahkan dalam bahasa Turki. Dalam bidang
perekonomian untuk mengembalikan Turki pada posisi yang stabil Kemal
mengupayakan perbaikan struktur dan orientasi perekonomian negaranya
dengan menjadikan barat sebagai kiblatnya.
3. Pembaruan di India
20
damai. Hal ini dinyatakan untuk mengubah pandangan Inggris terhadap umat
Islam. Dalam dunia pendidikan beliau mendirikan lembaga pendidikan
dengan nama Muhamedan Education Confrence pada tahun 1886. Lembaga
ini memiliki tugas menyebarkan pendidikan barat dikalangan umat Islam,
menyelidiki pendidikan yang didirikan oleh golongan Islam serta menunjang
pendidikan agama yang diberikan sekolah-sekolah swata. Beliau
melengkapi dengan lembaga-lembaga penerjemah untuk menerjemahkan
buku-buku seni dan Sains. Lembaga ini didirikan di Moradabat (1559) dan
Grazipur (1863) selain sebagai penerjemah, lembaga ini bertujuan menyebar
luaskan pengetahuan modern baik dalam bidang sejarah, ekonomi maupun
sains. Kegiatan dibidang pendidikan dijalankan sampai tahun 1897. Setelah
beliau menginjak usia tua, ide pembaruan yang berpusat di MAOC oleh
intelektual India diberi nama dengan gerakan Aligarh.
علم، الذي علم بالقلم، اقرأ وربك األكرم، خلق اإلنسان من علق، اقرأ باسم ربك الذي خلق
اإلنسان ما لم يعلم
Ayat yang turun pertama kali ini menjadi pondasi dasar bagi orang
beriman. Membaca merupakan syarat utama memperoleh ilmu. Untuk
memahami dan melaksanakan syariat Islam dibutuhkan ilmu yang benar
dan memadai. Sebab tak sedikit manusia yang niatnya berbuat baik tapi
terjerumus ke dalam kesalahan bahkan kesesatan.
21
ikatan penghambaan, hubungan dengan alam sekitar sebagai ikatan
pemberdayaan (at-taskhir), dengan manusia lainnya adalah hubungan
berbuat baik (adil dan ihsan), dengan kehidupan adalah ikatan ujian, dan
dengan kehidupan akhirat adalah ikatan tanggung jawab (al-
mas`uliyah) dan balasan (al-jaza`).
Bagi orang beriman, apapun itu pastinya tak cukup jika tak dibarengi
dengan keimanan kepada Allah. Mengilmui syariat Islam secara rinci
bahkan menghafal dalil-dalil yang ada hanya menjadi sia-sia jika tak
didasari dengan pondasi iman atau hidayah.
3. Membangun ukhuwah yang kokoh
22
Allah. Semuanya hanya bisa kuat ketika mengikatkan diri dalam satu
simpul ukhwat berbalut keimanan kepada Allah.
Allah berfirman:
وبكمqألف بين قلqداء فqروا نعمت هللا عليكم إذ كنتم أعqوا واذكqا وال تفرقqل هللا جميعqواعتصموا بحب
ه لعلكمqqبين هللا لكم آياتqqذلك يqا كqqذكم منهqqفأصبحتم بنعمته إخوانا وكنتم على شفا حفرة من النار فأنق
تهتدون
Ada banyak cara dalam menautkan hati sesama orang beriman. Salah
satunya adalah dengan menjauhi buruk sangka, iri hati, dendam, dan benci
kepada saudara Muslim. “Jangan kalian saling mendengki dan
membelakangi karena permusuhan dalam hati. Tetapi jadilah hamba-
hamba Allah yang bersaudara.” Demikian pesan Nabi dalam riwayat
Imam al-Bukhari.
23
menjadi pemimpin peradaban. Saya optimis akan hal itukarena Allah
sendiri telah menjamin dalam Alquranbahwa Islam sebagai Agama yang
diridai-Nya.
Secuil hal kecil yang bisa dilakukan untuk membangun pondasi
kegemilangan Islam, lakukanlah! Punguti serpihan material penyokong
bangunan tersebut supaya kejayaan Islam dapat berdiri kokoh kembali.
Bukankah tak pernah ada sesuatupun yang tiba-tiba menjadi sempurna.
Ada tahapan yang perlu ditempuh sebagai langkah pertama dalam meraih
sesuatu—termasuk mengulang kembali kedigdayaan peradaban Islam.
Sebagai kaum muda dan bergelar mahasiswa sudah sewajarnya kita
merasa terpanggil untuk memelopori upaya besar ini. Hal pertama yang
harus menjadi senjata kaum muda adalah punya impian besar terkait hal
tersebut. Tiap orang harus jadi sosok Arai sebagai salah satu tokoh utama
di novel Sang Pemimpi. Taruh 5 cm— atau bisa lebih— sebagaimana
pesan moral di film 5 cm. Mimpi besar menjadi kontributor terhadap
kegemilangan Islam.
Selanjutnya, teladani sikap-sikap para tokoh-tokoh besar Islam yang
disukai, silakan saja itu tergantung masing-masing pribadi. Karena
terlampau banyak tokoh-tokoh Islam di masa silam. Baca siroh—baik
Nabawiyah, Khulafaur Rasyidah, kekhalifahan semacam Umaiyyah
maupun Abbasiyyah, hingga biografi para ulama besar—kemudian hayati
dan resapi bukan hanya sekadar dibaca saja. Rasakan aura semangat juang
yang merambat masuk dalam aliran darah kita. Lalu katakan pada diri kita
sendiri, kita mampu, kita bisa.
Hasil diskusi kecil-kecilan saya dengan seorang kakak kelas
menelurkan sebuah pemikiran bahwa jika ingin mengulang kembali
kegemilangan Islam, tidak ada cara lain kecuali dengan mengikuti cara-
cara yang mereka tempuh. Namun, yang perlu digaris bawahi, cukup
teladani dan lakukan apa yang memang bisa dilakukan oleh kita sebagai
mahasiswa. Menyebarkan pemikiran lewat tulisan misalnya. Membuat
esai-esai, artikel, cerpen hingga novel sekalipun yang tentu berisi muatan
ajakan untuk bersama-sama menyatukan visi membangun peradaban
Islam. Mengajar dan mendidik tentu menjadi sebuah tindakan yang sangat
strategis dalam menduplikasi virus positif ini pada calon-calon generasi
muda berikutnya. Kuatkan pemahaman Aqidah anak didik kita—baik di
MDA, SD, SMP, SMA, maupun adik tingkat di kampus. Karena hal ini lah
yang akan menjadi sumber motivasi tiada henti.
Tak ada yang tak mungkin jika Allah SWT. telah menghendaki. Cita-cita
ini amat mulia. Dan kita berharap semoga Islam yang jaya pun bisa kita
jajaki kembali.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Harun, Maidir dan Firdaus. 2001. Sejarah Peradaban Islam Jilid II . Padang:IAIN-
IB Press.
26