Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SKI

PUSAT-PUSAT PERADABAN ISLAM PADA DINASTI UMAYYAH DAN IBRAH


DARI PERDABAN / PEKEMBANGAN ISLAM MASA BANI UMAYAH

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV KELAS XI

KETUA : JUN SAPUTRA


ANGGOTA :
 M. GHOZI SYAHIR
 FARAH AZZILA LUTFI AL-BAHASYIM
 MUHASSA ISLAMIYAH
 NESA LIDIANTARI

MAN 3 SUMBAWA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bani umayyah adalah kekhalifahan islam pertama setelah masa khulafaur


rasyidin yang memerintah dari 661-750 M di jazirah Arab yang berpusat di
Damaskus, Syiria, serta dari 756-1031 di Cordoba Andalusiana dan Spayol. Dinasti
Umayyah berawal dari berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib, maka
lahirlah kekuasaan Dinasti Umayyah. Pada masa periode Ali dan Khalifah
sebelumnya, pola kepemimpinan masih mengikuti keteladanan Nabi. Para khalifah
dipilih melalui proses musyawarah. Ketika mereka menghadapi kesulitan-kesulitan,
maka mereka mengambil kebijakan langsung melalui musyawarah dengan para
pembesar yang lainya.
Hal ini jauh berbeda dengan masa sesudah khulafaur rasyidin atau masa
dinasti-dinasti yang berkembang sesudahnya, yang di mulai pada masa Dinasti
Umayyah. Dengan adanya perkembangan tersebut maka akan kita bahas pada
makalah ini, untuk dapat memberi pengetahuan kepada kita bagaimana
perkembangan peradaban islam yang berkembang setelah khulafaur rasydin,
khususnya pada masa Dinasti Umayyah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal usul Bani Umayyah ?
2. Apa saja kemajuan yang telah di capai oleh Dinasti Bani Umayyah ?
3. Bagaimana perkembangan peradaban pada masa Dinasti Bani Umayyah ?
4. Ibrah apa saja yang dapat di ambil dari peradaban bani umayah ?

2
BAB II

PEMBAHASA

A. Asal-usul Bani Umayyah


Muawiyah adalah pendiri Dinasti Umayah, ia merupakan putra dari Abu
Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abdu Manaf. Sebagai keturunan
dari Abdu Manaf, Muawiyah memiliki hubungan kerabat dengan nabi Muhammad
SAW. Ia masuk islam pada hari penaklukan kota Makkah( Fathul Makkah ) dengan
penduduk lainya. Ketika itu Muawiyyah berusia 23 Tahun.1
Dinasti Umayyah berkuasa selama 91 tahun ( 41-132 H / 661-750 ). Dengan
14 orang khalifah yang dimualai dengan Umayyah ibn Abu Sufyan dan di akhiri oleh
Marwan bin Muhammad. Pada awalnya pemerintahan Bani Umayyah bersifat
demokrasi lalu berubah menjadi feodal atau kerajaan. Pusat pemerintahanya berpusat
di Damaskus, hal ini di maksudkan agar lebih mudah dalam memerintah, karena
Muawiyyah sudah begitu lama memegang kekuasaan di wilayah tersebut serta
ekspansi teritorial sudah begitu luas.2
Muawiyah dalam kepemimpinanya lebih banyak mengadopsi sistem kerajaan
Persia dan Romawi, cenderung otoriter, dan keputusanya ada pada pemimpin
(khalifah). Menjelang hari hayatnya, ia menujuk anaknya yang bernama Yazid, untuk
menjadi penggantinya. Dan ia meminta seluruh rakyat untuk mengikuti dan
menaatinya. Demikian pula pada tahap selanjutnya setiap pergantian kekuasaan
dilakukan secara turun-temurun.3

A. Kemajuan yang Dicapai oleh Dinasti Umayyah


Masa Dinasti Umayyah berlangsung selama 91 tahun dengan 14 orang khalifah.
Berbagai kemajuan telah diperoleh pada masa Dinasti ini. Dalam bidang administraasi
misalnya, telah terbentuk berbagai lembaga administrasi pemerintahan yang
mendukung tampuk kepemimpinan Dinasti Umayyah. Banyak kebijaksanaan yang
dilakukan pada masa ini, antara lain yaitu :

1
Prof.DR.H. Samsul Nizar, M.Ag. Sejarah Pendidikan Islam. Prenada Media Group,
Jakarta, 2009, hlm. 56
2
Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 2, Pustaka Al-Husna, Jakarta,

3
1982, hlm 30-31.
3
Drs. Mahrus As’ad, Sejarah Kebudayaan Islam, Erlangga, 2009, hlm 62.

4
1. Pemisahan kekuasaan. Terjadi dikotonomi antara kekuasaan agama dan
kekuasaan politik.
2. Pembagian wilayah. Wilayah kekuasaan terbagi dalam 10 provinsi, yaitu : Syiria
dan Palestina, Kuffah dan Irak, Basrah, Persia, Sijistan, Khurasan, Bahrain, Oman,
Najd dan Yamamah, Arenia, Hijaz, Karman dan India, dll.
3. Bidang administrasi pemerintahan. Organisasi tata usaha negara terpecah ke
dalam bentuk dewan. Departemen pajak dinamakan dengan Dewan Al-Kharaj,
departemen pos dinamakan Dewan rasail,departemen yang menangani
kepentingan umum dinamakan dengan dewan musghilat, departemen dokumen
negara dinamakan dengan Dewan Khatim.
4. Organisasi keuangan. Masih terpusat pada baitulmaal yang asetnya diperoleh dari
pajak tanah, perorangan bagi non muslim. Pencetakan uang dilakukan pada masa
khalifah Abdul Malik ibn Marwan.
5. Organisasi ketentaraan. Umumnya orang Arab atau keturunan Arab yang boleh
menjadi tentara.
6. Bidang sosial dan budaya.
7. Bidang seni dan sastra. Yang berkembang hanya seni ukir dan pahat, terlihat pada
kaligrafi sebagai motifnya.

Disamping melakukan ekspansi teritorial, pemerintah dinasti Umayyah juga


menaruh perhatian dalam bidang pendidikan. Di antara ilmu yang berkembang pada
masa ini adalah :

1. Ilmu agama, seperti : al-Qur’an, Hadits, dan Fiqih. Proses pembukuan hadits
terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz ( 99-10 H ) sejak saat itulah
hadits mengalami perkembangan pesat.
2. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang
perjalanan hidup, kisah dan riwayat Ubaid ibn Syariyah Al- Jurhumi berhasil
menulis berbagai peristiwa sejarah.
3. Ilmu pengetahuan di bidang bahasa, yaitu segala ilmu yang mempelajari
bahasa, nahu, saraf, dll.

5
4. Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa
asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung dan ilmu yang
berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran.4

B. Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Umayyah


Peninggalan peradaban islam pada masa Dinasti Umayyah ada yang berbentuk
fisik (bangunan-bangunan , sarana-sarana umum, dan sebagainya) dan nonfisik
(intelektual dan ilmu pengetahuan). Dibawah ini akan dijabarkan beberapa
peninggalan yang ada yaitu sebagai berikut :
1. Perkembangan bangunan berupa fisik
Pada aspek pembangunan fisik banyak di bangun jalan-jalan dan pasar.
Bidang pertanian juga dibangun, irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat
Andalusia yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran
sekunder, saluran tersier, dan jembatan-jembatan air yang didirikan. Beberapa
kota dibangun, diantaranya kota-kota terkenal sebagai berikut :
a. Koredova
Kota ini terletak di sebelah selatan lereng gunung Sierre de
Cordova dan di tepi sungai Guadalquivir. Sebelum spanyol ditaklukan
oleh tentara islam tahu 117 M, kordova adalah ibu kota kerajaan Kristen
Visigoth, sebelum pindah ke Toledo. Pada tahun 756 M, kota ini menjadi
ibu kota dan pusat pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, setelah Bani
Umayyah di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbas tahun 750 M. Sebagai
ibu kota pemerintahan, koredova di masa Bani Umayyah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Banyak bangunan baru yang didirikan
seperti istana dan masjid-masjid serta sebuah jembatan dengan gaya
arsitektur islam yang mempunyai 16 lengkungan dengan gaya romawi,
menghubungkan kordova dengan daerah pinggiran di seberang sungai.
Pada zaman pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, kordova menjadi
puasat ilmu pengetahuan. Di kota itu berdiri Universitas kordova, banyak
ilmuwan dari dunia islam bagian timur tertarik untuk mengajar di
Universitas ini.

4
Prof.DR.H. Samsul Nizar, M.Ag. Sejarah Pendidikan Islam. Prenada Media Group,
Jakarta, 2009, hlm. 58-59

6
b. Granada
Kota granada terletak ditepi sungai genil di kaki gunung Sierra
Nevada, berdekatan dengan pantai laut Mediterania ( laut tengah ). Pada abad
ke-12, Granada menjadi kota terbesar kelima di Spanyol. Kota ini di kelilingi
oleh tembok. Struktur penduduknya terdiri atas campuran dari berbagai
bangsa terutama Arab, Barbar, dan Spanyol yang menganut tiga agama besar
yaitu islam, Kristen, dan Yahudi. Sejak abad ke-13, Granada diperintah oleh
Dinasti Nasrid selama kurang lebih 250 tahun. Pada masa itulah dibangun
sebuah istana indah dan megah yang terkenal dengan nama istana Al-Hambra,
yang berrti merah. Granada terkenal dengan tembok dan 20 menara yang
mengitarinya. Pada masa pemerintahan Muhamad ( 1354-1391 M ), Granada
mencapai puncak kejayaanya, baik dalam arsitektur maupun bidang politik.

2. Perkembangan nonfisik
a. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dibidang politik
Kemajuan islam di Andalusia sangat ditentukan oleh adanya penguasa-
penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan-
kekuatan umat islam, seperti abd al-Rahmanal-Dakhil, abd al-Rahman al-
Wasith, abd al-Rahman al-Nashir.
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh
kebijaksanaan penguasa-penguasa lainya yang memelopori kegitan-kegiatan
ilmiah. Toleransi beragama ditegakan oleh para penguasa terhadap penganut
agama Kristen dan Yahudi, sehingga mereka ikut berpartisipasi mewujudkan
peradaban Arab islam di Andalusia. Untuk orang Kristen dan yahudi
disediakan hakim khusus untuk menangani masalah-masalah sesuai dengan
agama masing-masing. Hal ini menunjukan bahwa meskipun umat islam
terpecah dalam beberapa kesatuan politik tetapi mereka dapat bekerjasama dan
menyumbangkan kelebihanya masing-masing.
b. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dibidang ilmu pengetahuan
Dalam masa lebih dari tujuh tahun abad kekuasaan Bani Umayyah, umat
islam telah mencapai kejayaan yang luar biasa sehingga membawa dampak
terhadap kemajuan di belahan dunia lainya. Kemajuan-kemajuan tersebut
sebagai berikut :

7
1. Kemajuan intelektual
Andalusia adalah negeri yang subur. Kesuburanya itu mendatangkan
penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada giliranya banyak menghasilkan
pemikir. Masyarakat Andalusia merupakan masyarakat majemuk yang
terdiri atas komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan), al-Muwalladun
(orang-orang Andalusia yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang
berasal dari Afrika Utara), al-Shaqalibah (penduduk daerah antara
Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual
kepada pengusaha Islam untuk dijadikan tentara bayaran ), dll. Semua
komunitas itu, memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya
lingkungan budaya Andalusia yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra,
dan pembangunan fisik di Andalusia.
2. Kemajuan dibidang filsafat
Islam di Andalusia telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat
brilian dalam bentengan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan
penyebrangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada
abad ke-12 M. Minat, terhadap ilmu filsafat dan ilmu pengetahuan mulai
dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani
Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn abd al-Rahman ( 832-886 ).
a.) Kemajuan dalam bidang agama islam, misalnya :
 Ilmu qiraat;
 Ilmu tafsir;
 Ilmu hadits;
 Ilmu nahwu dan syaraf;
 Ilmu tarikh.
b.) Kemajuan bidang sains, yaitu :
 Ilmu kimia;
 Ilmu kedokteran;
 Ilmu bumi;
 Ilmu astronomi.

8
c.) Bidang seni
Cabang-cabang seni yang berkembang pada masa Dinasti Umayyah
adalah:
 Seni sastra;
 Seni lukis;
 Seni ukir;
 Seni pahat;
 Seni suara;
 Seni pidato;
 Seni insya (seni mengarang surat ).5

c. Ibrah Perkembangan Kebudayaan/Peradaban Islam Pada Masa Bani


Umayah

Masa pemerintahan Dinasti Umayah menunjukkan pentingnya stabilitas


politik negara sebagai modal untuk mengembangkan kekuasaaan. Setelah
stabilitas politik tercapai, pembangunan di berbagai bidang digalakkan.
Bukti peninggalan bersejarah dari masa Dinasti Umayah menunjukkan
bahwa pada masa itu umat Islam sudah mencapai tingkat peradaban yang
tinggi. Hal itu menjadi cikal bakal perkembangan ilmu pengetahuan yang ada
pada saat ini. Oleh karena itu, umat islam selayaknya berusaha keras untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga Islam kembali mencapai
kejayaan.

5
Tatang Ibrahim, sejarah kebudayaan islam, Cv. Armico, Bandung, 2009, hlm. 82-86
9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Muawiyah adalah pendiri Dinasti Umayah, ia merupakan putra dari Abu
Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abdu Manaf. Sebagai keturunan
dari Abdu Manaf, Muawiyah memiliki hubungan kerabat dengan nabi Muhammad
SAW. Dan masa Dinasti Umayyah berlangsung selama 91 tahun dengan 14 orang
khalifah. Berbagai kemajuan telah diperoleh pada masa Dinasti ini yakni dalam
bidang administrasi. Serta peninggalan peradaban islam pada masa Dinasti Umayyah
ada yang berbentuk fisik (bangunan-bangunan , sarana-sarana umum, dan sebagainya)
dan nonfisik (intelektual dan ilmu pengetahuan).

10
DAFTAR PUSTAKA

Syalabi, Ahmad. 1982. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2. Jakarta : Pustaka al-Husna.
Nizar, Samsul. 2009. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Prenada Media Group.
As’ad, Mahsur. 2009. Sejarah Kebudayaan Islam. Bandung : Erlangga.
Ibrahim, Tatang. 2008. Sejarah Kebudayaan Islam. Bandung : Cv. Armico.

11

Anda mungkin juga menyukai