Anda di halaman 1dari 11

kelompok 6

Nama anggota:
1. Puti salwa Najlaa (12301138)
2. Utin Irdah Aulya Gunawan (12301145
Matkul: Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : H. Ma’ruf, S.Ag
Asisten : Ahmad Yazid, M.A

SEJARAH PERADABAN ISLAM


MASA DINASTI ABBASIYYAH

A. Sejarah dan faktor kelahiran Dinasti Abbasiyyah


Pemerintah dinasti Abbasiyyah dinisbatkan (berasal dari keturunan )
Al Abbas, paman Rasulullah, sementara khalifah petama dari pemerintahan ini
adalah Abdullah Ash Sahffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas
bin Abdul muthalib. Pada tahun 132 H/750 M, oleh Abdullah Ash Shaffa, dan
sekaligus sebagai khalifah pertama selama Lima abad dari tahun 132-656
H/750-1258 M. Kemenangan pemikiran yang pernah dikumandangkan oleh
bani Hasyim setelah meninggalnya Rasulullah dengan mengatakan bahwa
yang berhak untuk berkuasa adalah keturunan Rasulullah dan anak-anaknya
Sebelum berdirinya Dinasti Abbasiyyah terdapat tiga poros utama
yang merupakan pusat kegiatan, antara satu dengan yang lain memiliki
kedudukan tersendiri dalam memainkan perannya untuk menegakkan
kekuasaan keluarga besar paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Muthalib, dari
nama Al Abbas tersebut yang kemudian disandarkan pada tiga tempat pusat
kegiatan, yaitu Humaimah, Kufah, dan Khurasan.
Di kota Mumaimah bermukim keluatga Abbasiyyah, salah seorang
pimpinanya bernama Al Imam Muhammad bin Ali yang merupakan peletak
dasar-dasar bagi pendirinya dinasti Abbasiyyah. Para penerang Abbasiyyah
berjumlah 150 orang di bawah kepemimpinan yang berjumlah 12 orang dan
puncak kepemimpinannya adalah Muhammad bin Ali.
Propaganda Abbasiyyah dilaksanakan dengan strategi yang cukup
matang sebagai gerakan rahasia. Akan tetapi, Imam Ibrahim Pemimpin
Abbasiyyah yang berkeinginan mendirikan kekuasaan Abbasiyyah, gerakanya
pun diketahui oleh khalifah Umayyah kemudian ditangkap dan dipenjarakan
di Haran sebelum akhirny dieksekusi. Ia mewariskan kepada adiknya Abu
Abbas untuk menggantikan kedudukanya ketika tahu bahwa ia akan
dieksekusi dan memerintahkan untuk pindah ke Kufah. Sedangkan pemimpin
propaganda dibebankan kepada Abu Salamah. segeralah Abu Abbas pindah
dari Numaimah ke Kufah diiringi oleh para pembesar Abbasiyyah yang lain
seperti Abu Ja’far, Isa bin Musa, dan Abdullah bin Ali.
Penguasaan Umayyah di Kufah yang pada saat itu dalam
kepemimpinan Yazid bin Umar bin Hubairah, berhasil di takhlukkan oleh
Abbasiyyah dan diusir ke Wasit. Abu salamah selanjutnya berkemah di Kufah
yang telah ditaklukkan pada tahun 132 H. Abdullah bin Ali, salah seorang
paman Abbul Abbas di perintahkan untuk mengejar khaliffah Umayyah
terakhir, marwan bin Muhammad bersama pasukannya yang melarikan diri,
dimana akhirnya dapat di pukul di dataran rendah sungai Zab. Khlifah itu
melarikan diri hingga ke fustat di mesir, dan akhirnya terbunuh di Busir,
wilayah Al- Fayyum, tahun 132 H/750 M. Dan beririlah Dinasti Abbasiyah
yang di pimpin oleh khalifah pertamanya, yaitu Abbul Abbas Ash- Shaffah
dengan pusat kekuasaan awalnya di Kufah.1
Adapun faktor-faktor lahirnya Dinasti Abbasiyyah adalah sebagai berikut.
1. terjadinya persaingan dalam memperebutkan kursi kekhalifahan
Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunanadalah suatu
yang baru Bid’ah bagi tradisi ialam yang lebihmenekankan aspek
senioritas dan memiliki pengaturan yang tidak jelas.

1
Ajja, ody. 2016. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyyah. SCRIBD. Sejarah Berdirinya Dinasti
Abbasiyah | PDF (scribd.com).
ketidak jelasan dalam sistem pergantian khalifah ini menyebabkan
terjadinya persaingan yang tidak sehat untuk memperebutkan kursi
kekhalifahan dan perselisihan dikalangan anggota keluarga istana.
2. Adanya konflik dimasa pemerintahan sebelumya
Latar belakang terbentuknya Daulah Ummayyah tidak bisa
dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi dimasa khulafaur
Rasyidin sebelunya yaitu Ali bin Abi Thalib.
Sisa-sisa Syiah dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik
secara terbuka,seperti dimasa awal dan akhir,maupun secara tersembunyi,
seperti dimasa pertengahan kekuasaan Daulah Ummayyah. penumpasan
terhadap gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintahan.
3. Pertentangan Etnis
Pada masa Dinasti Ummayyah pertentangan etnis antar suku
Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (bani Kalb) yang sudah ada
sejak zaman sebelum islam. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa
Dinasti Ummayyah mendapat kesulitan dalam menggalang kesatuan dan
persatuan. Disamping itu sebagian besar golongan mawali (non-Arab),
terutama di irak dan wilayah bagian timur lainya, merasa tidak puas karena
status mawali menggambarkan suatu Inferioritas, ditambah dengan
keangkuhan bangsa arab yang diperlihatkan pada masa Dinasti
Ummayyah.
4. hidup mewah dan kurangnya perhatian terhadap perkembangan agama
Lemahnya pemerintahan Dinasti Ummayyah yang disebutkan oleh
sifat hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak
sanggup memikul beban berat kenegaraan saat mereka mewarisi
kekuasaan.
Di samping itu banyak ulama yang kecewa karena perhatiaan
penguasa terhadap perkembangan agama islam sangat kurang.
5. Munculnya kekuatan baru dan hilangnya kecintaan rakyat
Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Dinasti Ummayyah
adalah munculnya kekuatan baru yang di pelopori oleh oleh keturunan Al
Abbas bin Abdul Muthalib (Pamannya Nabi Muhammad SAW).
selain itu dikarenakan hilangnya kecintaan rakyat pada akhir
pemerintahaan Dinasti Ummayyah. salah satu alasannya karena
kesombongan para pembesar Dinasti Ummayyah di akdir
pemerintahannya.
Itulah lima faktor yang menyebabkan lahirnya Dinasti Abbasiyyah.
Dinasti Abbasiyyah sendiri merupakan dinasti yang hanya berketurunan
Nabi Muhammad dan tidak menerima khalifah selain dari keturunan Nabi.2

B. Perkembangan sistem ekonomi, sosial, politik, budaya, militer, dan


keagamaan
1. Perkembangan Bidang Ekonomi
Dinasti Abbasiyah memiliki wilayah kekuasaan yang luas dan
kondisi geografinya yang berbeda-beda pada setiap wilayah. Terdapat
wilayah dengan tanah yang subur, gurun pasir maupun tanah yang tandus,
dengan demikian aktivitas ekonomi yang dilakukan cukup bervariasi
seperti perdagangan, pertanian dan industri. Letak Baghdad yang strategis
dan sarana prasarana yang memadai seperti pelabuhan, menyebabkan
kegiatan perdagangan internasional berkembang pesat antara wilayah
Timur dan Barat. Pada bidang industri, dinasti Abbasiyah telah mampu
mengembangkan teknologi produksi kertas yang pertama kali ditemukan
oleh China. Selain itu, pabrik sabun dan gelas juga berkembang du Basrah,
industri sutra di Kufah dan Damaskus. industri sutra dan wol di Khurasan,
industri tekstil di Mesir dan industri senjata, kapal dan kulit di Andalusia.
Pada sektor pertanian dan perkebunan dikembangkan pada masing-masing
daerah serta pembangunan sara prasarana seperti bendungan irigasi dan
kanal. Peningkatan kekayaan negara, didapatkan dari pembayaran pajak

2
Ahsan, Muhammad. Sumiyati. 2022. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Berdirinya Pemerintahan Daulah Abbasiyah | kumparan.com
karena pertumbuhan ekonomi masyarakat yang mampu menunjang
pembayarannya. Untuk kejelasan terkait pembayaran pajak Harun al-Rayid
memerintahkan Abu Yusuf menulis buku al-Kharaj yang berisi kejelasan
tarif pajak, alokasi beban pajak dan sebagainya. Sistem pajak bumi atau
tanah lebih dominan dilakukan. Terdapat tiga macam sistem pajak bumi
dan tanah yakni:
1) Al-Muhasabah yaitu pembayaran pajak berdasarkan jumlah
kepemilikan tanah.
2) Al-Muqasamah yaitu pembayaran pajak berdasarkan hasil tanah yang
didapatkan.
3) Al-Muqatha’ah yaitu pembayaran pajak berdasarkan.
2. Perkembangan sosial dan Budaya
Sebagai bentuk kemajuan bidang sosial budaya pada masa dinasti
Abbasiyah adalah adanya proses asimilasi dan akulturasi masyarakat.
Kemajuan tersebut dapat dilihat dari seni bangunan maupun arsitekturnya,
seperti pada bangunan masjid dan istana yaitu istana Qasrul Khuldi dan
Qashrul Dzahabi. Untuk bangunan masjid dapat disaksikan pada masjid
Agung Samarra yang terletak di Kota Samarra. Pembangunan masjid ini
dilakukan pada masa khalifah ke-10 yaitu al-Mutawakkil. Yang menjadi
keunikan adalah masjid ini memiliki menara berbentuk spiral atau seerti
cangkang siput. Ciri khas lainnya terlihat pada bentuk lengkung khubah,
bentuk pilar, mozaik maupun hiasan seni pada masjid. Kota Baghdad
merupakan salah satu kota yang dibangun pada masa Abu Ja’far al-
Mansur. Model bangunannya berbentuk bundar dan pada pusat kota
didirikan masjid dan istana khalifah yang disekelilingya terdapat rumah
kepala polisi dan komandan pengawal serta asrama para pengawal. Selain
itu, di kota dibangun pagar yang kuat dan tinggi, memiliki empat pintu
masuk. Didalam kota terdapat taman bunga, masjid dan tempat rekreasi
yang beragam. Sehingga tidak mengherankan apabila kota Baghdad
menjadi tempat kunjungan bagi masyarakat dunia karena keindahan tata
bangunannya dan sebagai pusat pemerintahan maupun perkembangan ilmu
pengetahuan. cendekiawan muslim, hal tersebut bisa terjadi karena
khalifah yang menjabat saat itu, Harun al-Rasyid dan putranya al-Ma’mun
memberi perhatian khusus terhadap ilmu pengetahuan. Begitu pula pada
bidang lainnya yaitu sistem politik pemerintahan dan militer, ekonomi dan
sosial budaya yang semuanya dapat berkembang pesat. Semua masyarakat
dapat merasakan kemakmuran dan kesejahteraan sebab kemajuan tersebut,
negara juga dapat diuntungkan melalui sistem pajak yang diterapkan
karena terstruktunya tatanan bidang ekonomi. Diplihnya para wazir
sebagai tangan kanan khalifah sangat berpengaruh pula terhadap
pengorganisasian departemen-epartemen yang ada.
3. Perkembangan Politik dan Militer
Berbeda dengan kepemimpinan bani Umayyah yang berfokus pada
perluasan wilayah, dinasti Abbasiyah lebih cenderung terfokus pada
pengembangan peradaban Islam dan bidang ilmu pengetahuan. Meskipun
demikian, dengan sustem monarki atau turun menurun agar kekuasaannya
berputar pada keluarga dan emncontoh konsep administrasi dan kekuasaan
Persia. Kekuasaan Daulah Abbasiyah, kurang lebih selama 508 tahun oleh
37 khalifah dengan pergantian peran kekuasaan dari satu bangsa ke bangsa
lainnya. Daulah Abbasiyah terbagi menjadi empat periode yaitu periode
pertama (750-847M) yaitu periode pengaruh Persia, dipimpin oleh khlifah
Abu Abbas al-Safah hingga al-Watsiq. Masa ini adalah masa kejayaan
dinasi Abbasiyah. Periode kedua (847- 932M) yaitu periode pengaruh
Turki pertama mulai masa kepemimpinan khalifah al-Mutawakkil hingga
al-Mustaqi. Masa ini adalah awal kemunduran dinasti Abbasiyah hingga
nanti perode terakhir. Periode ketiga (944-1075M) yaitu masa kekuasaan
Bani Buwaihi atau pengaruh Persia kedua, mulai dari kepemimpinan
khalifah al-Mustaqfi hingga al-Kasim. Periode keempat (1075-1258M)
yaitu masa kekuasaan Bani Saljuk atau peengaruh Turki kedua, mulai dari
kepemimpinan khlifah al-Muktadi hingga al-Muktasim yang berakhir oleh
serangan dari Mongol. Untuk pertahanan keamanan dan kemiliteran,
Dinasti Abbasiyah membentuk diwanul jundi untul mengkoordinasi segala
sesuatu yang berkenaan dengan militer dan pertahanan. Alasan
pembentukan departemen ini disebabkan banyaknya pemberontakan dan
upaya memisahakan diri dari beberapa daerah di bawah kekuasaaan dinasti
Abbasiyah.3
4. Keagamaan masa Dinasti Abbasiyah
Perkembngan keagamaan pada masa Dinasti Abbasiyah ditandai
dengan banyaknya ilmu-ilmu pengetahuan dan Agama yang tersebar luas,
berkembang dengan subur dan diiringi dengan kemunculan tokoh-tokoh
agama yang berpengaruh sampai sekarang ini.
Ilmu Agama: Ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu kalam dan ilmu tasawuf
a. Ilmu Tafsir
Ilmu Tafsir dalam masa ini berkembang pesat karena ilmu ini sangat
dibutuhkan terutama oleh orang-orang non-Arab yang baru masuk
Islam. Mereka butuh tentang makna dan penafsiran al-Qur'an. Hal ini
yang menyebabkan beberapa aliran muncul dalam ilmu tafsir.
Penafsiran Al Qur'an pun berkembang tidak hanya dengan penafsiran
makna tetapi penafsiran Bil al Ma’sur dan Bi al Ro’yi”

Muncullah beragam metode penafsiran Alquran dengan ragam


madrasahnya, di antaranya metode tafsir Alquran bi al-ma’tsur.
Metode ini fokus pada riwayat-riwayat yang sahih, baik menggunakan
ayat dengan ayat, hadis, dan perkataan sahabat atau tabiin. Ada
beberapa tokoh yang dikenal memomulerkan metode ini. Berikut ini
jejak terakhir para imam mufasir bi al-ma’tsur:
1) Imam At Thabarani
Tokoh yang wafat pada 923 M/310 H ini mengarang kitab tafsir
monumental, yaitu Jami’ al-Bayan fi Ta’wil Ayy al Qur’an. Tafsir
yang lebih dikenal dengan Tafsir at-Thabari ini menjadi rujukan

3
Wangi, Dewita Sekar. M. Mujab. 2023. Jurnal Masa keemasan Dinasti Abbasiyah(Perkembangan
Ilmu Pengetahuan, politik, Ekonomi dan Sosial Budaya).
para ulama pada masa berikutnya, seperti al-Baghawi, as-Suyuthi,
dan juga Ibnu katsir.
2) ibnu katsir
Selain disebut sebagai sejarawan lewat karyanya al-Bidayah wa an-
Nihayah, tokoh yang lahir di Busra 1301 M di Busro, Suriah ini
dikenal juga sebagai seorang mufasir andal. Pemikir dan ulama
Muslim ini mengarang kitab tafsir berjudul Tafsir al-Qurad al
Azhim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tafsir Ibn Katsir.
Makam yang berada di Damaskus, Suriah ini, sebenarnya adalah
makam Ibnu Taimaiyah, Guru Ibnu Katsir, tetapi makam Ibnu
Katsir bersebelahan dengan makam sang guru. Ibnu Katsir wafat
pada 1372 M di Damaskus Suriah.
3) As suyuthi
Imam As suyuthi dimakamkan tidak jauh dari makam Imam Syafi’i
di El Qarafa El Kubra. selain dikenal sebagai pakar fikih Mazhab
Syafi’i. Diantara karyanya di bidang tafsir adalah kitab ad durr al
mantsur fi tafsir bi al ma’tsur. Kitab tokoh kelahiran kairo, pada
849 H/1445M.
b. Ilmu Hadis
Pada zaman ini kajian Hadis sebagai sumber hukum setelah Al Qur’an
berkembang dengan cara menelusuri keontetikan (shohih) Hadis. Hal
ini yang mengilhami terbentuknya ilmu-ilmu Jarhi wa Ta’di dan ilmu
Mustalahul Hadis. Beranjak dari ilmu Mustalahul Hadis dan ilmu Jarhi
Wata’dil ini para ulama Hadis berhasil mengkodifikasi Hadis ke dalam
kitab secara teratur dan sistemik Pada zaman sebelumnya belum ada
pembukuan Hadis secara formal seperti Al Qur’an. Oleh karena itu
sejarawan menganggap masa pembukuan Hadis secara sistemik
dimulai pada zaman Dinasti Abasiyyah.
c. Ilmu Kalam
Pada zaman al-Ma’mun dan Harun al-Rasyid, ilmu kalam mendapat
tempat yang luas, bahkan ilmu kalam (teologi) sangat mempengaruhi
keadaan pemerintahan saat itu. Seperti aliran Mu’tazilah dijadikan
aliran resmi pemerintah Bani Abbas. Peran ilmu kalam pada saat itu
sangat besar untuk membela Islam dari paham- paham Yahudi dan
Nasrani.
d. Ilmu Fiqih
Di antara kebanggan pemerintahan Abasiyyah adalah terdapatnya
empat ulama’ Fiqh yang terkenal pada saat itu dan sampai sekarang,
yaitu Imam Abu Hanifah (wafat 129 H, Imam Malik (wafat 179 H),
Imam Syafi’i (wafat 204 H) dan Imam Ahmad bin Hambal (wafat 241
H). keempat ulama’ Fiqh tadi yan paling terkenal dalam dunia Islam
dan penyebarannya paling luas sampai sekarang.

e. Ilmu Tasawuf
Di samping ilmu Fiqh, pada zaman Abasiyyah juga muncul dan
berkembang ilmu Tasawuf. Ilmu ini telah menaruh pengaruh yang
besar bagi kebudayaan Islam. Perkembangan ilmu ini dimulai dari
perkumpulan-perkumpulan tak resmi dan diskusi keagamaan
(Halaqah) dan latihan spiritual dengan membaca dzikir berulang-
ulang. Hal ini berlangsung di mana-mana khususnya di masjid,
kemudian ini menjadi konsep-konsep spiritual Tasawuf yang
berkembang pada tahun ke 9 Hijriah.4

C. Sejarah dan Faktor Kemunduran Dinasti Abbasiyah


Puncak kehancuran kota Baghdad terjadi pada tahun 1258,
kehancuran ibu kota mengiringi hilangnya hegemoni Arab dan
berakhirnya sejarah kekhalifahan Dinasti Abbasiyyah. secara eksternal
yaitu serangan dari Mongolbegitu luarbiasa dahsyatnya.
ada beberapa motif yang melatarbelakangi penyerbuan bangsa
Mongol ke Baghdad.
4
Baca Madani. Kemajuan Dinasti Abbasiyyah dalam Bidang Agama setra Tokoh-tokohnya.
Kemajuan Dinasti Abasiyyah dalam Bidang Agama serta Tokoh-Tokohnya - Bacaan Madani
Bacaan Islami dan Bacaan Masyarakat Madani
1. Kekalahan Dinasti Khawarizmi dari bangsa Mongol
2. Motif ekonomi, karena kota Baghdad pada saat itu merupakan
kota yang kaya akan sumberdaya.
Pada September 1257M, saat pasukan Mongol berhasil memasuki
jalanan Khurasan. pemimpin mereka menyuruh agar khalifah mau
menyerahkan diri. tetpi khalifah tidak memberikan jawaban sehingga
membuat pasukan Mongol bertindak dan berhasil menjebol tembok ibu
kota. Pada tahun 1258 M, pasukan Mongol berhasil memasuki kota dan
menyerang seluruh umat islam.

Serangan dan penghancuran peradaban islam di Baghdad tentunya


meninggalkan catatan hitam bagi sejarah umat islam.
ada beberapa dampak khusus kekejaman serangan mongol terhadap
peradaban islam diantaranya:
1. Dampak politik
kekosongan Khalifah tentunya sangat melemahkan islam. terlebih lagi
islam pada saat itu diapit oleh dua kekuatan yaitu tentara Salib di barat
dan pasukan Mongol di timur.
2. Dampak sosial
Kekejaman yang dilakukan Mongol tentu tidak dapat dilupakan begitu
mudah oleh umat islam. Pembunuhan masal, pembantaian bayi dan
anak-anak, dan masih banyak kekejaman lainya.
3. Dampak pendidikan dan keilmuan
Mungkin ini dampak terhebat yang ditimbulkan akibat serangan tentara
Mongol. bagaimana tidak karena Baghdad pada saat itu merupakan
pusat peradaban umat islam, banyak karya-karya keilmuan yang
dihasilkan, akan tetapi dilenyapkan begitu saja oleh pasukan Mongol
dengan cara dibakar dan dihanyutkan
4. Dampak Agama
Kehancuran pemerintahan Agama islam Abbasiyyah sekaligus
menandai kemundurannya peradaban islam. dampak dari ini semakin
meluasnya pengaruh Agama Keristen.5
DAFTAR PUSTAKA

Ajja, ody. 2016. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyyah. SCRIBD. Sejarah Berdirinya Dinasti
Abbasiyah | PDF (scribd.com).
Ahsan, Muhammad. Sumiyati. 2022. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Berdirinya Pemerintahan Daulah Abbasiyah | kumparan.com.
Wangi, Dewita Sekar. M. Mujab. 2023. Jurnal Masa keemasan Dinasti Abbasiyah(Perkembangan
Ilmu Pengetahuan, politik, Ekonomi dan Sosial Budaya).
Baca Madani. Kemajuan Dinasti Abbasiyyah dalam Bidang Agama setra Tokoh-tokohnya.
Kemajuan Dinasti Abasiyyah dalam Bidang Agama serta Tokoh-Tokohnya - Bacaan
Madani Bacaan Islami dan Bacaan Masyarakat Madani.
Fathoni, Rifai Shodiq. 2016. Keruntuhan Dinasti Abbasiyyah. Wawasan Sejarah. Keruntuhan
Dinasti Abbasiyah - Wawasan Sejarah.

5
Fathoni, Rifai Shodiq. 2016. Keruntuhan Dinasti Abbasiyyah. Wawasan Sejarah. Keruntuhan
Dinasti Abbasiyah - Wawasan Sejarah

Anda mungkin juga menyukai