Anda di halaman 1dari 21

KEMUNDURAN

UMAT ISLAM
Oleh:

1. Dd
2. Dd
3. Dd
4. Dd
5. dd
KEJAYAAN UMAT ISLAM
Periode masa kejayaan islam di tahun 650-1250 M sering disebut sebagai
periode klasik dalam sejarah Islam. Pada kurun waktu tersebut, terdapat dua
kerajaan besar yang dikenal sebagai Daulah Umayyah dan Daulah Abbasiyah.
Masa kejayaan Islam pada masa Bani Umayyah ditandai dengan meluasnya
wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat
dakwah.
Sementara itu, masa kejayaan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan
pesatnya ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam di masa ini terjadi pada bidang
ilmu pengetahuan, ekonomi, arsitektur, sosial, dan militer.
Tentu, masa kejayaan umat Islam pada masa Bani Umayyah dan Bani
Abbasiyah tidak terjadi secara serta merta, melainkan terdapat faktor pendorong
yang mendasarinya.
KEJAYAAN UMAT ISLAM
1. Periode Kepemimpinan Nabi Muhammad ( 622-632 M )
Perkembangannya dibagi menjadi dua fase, yaitu fase perjuangan di Mekkah dan fase
perkembangan Islam di Madinah. Fase mekkah berlangsung selama 13 th. Fase ini
merupakan fase paling berat yang dialami Nabi Muhammad karena ia harus
mengahadapi berbagai tantangan dari kaum kafirin. Karena besarnya tantangan di
mekkah, nabi Muhammad SAW bersama pengikutnya pun hijrah ke Madinah.
Dilanjutkan fase kedua perkembangan Islam terjadi di Madinah dan berlangsung
selama 10 th. Fase ini dimulai saat nabi Muhammad dan pengikutnya hijrah dari
Mekkah. Di Madinah , nabi mulai membangun peradaban dan masyarakat yang madani
di bawah pemerintahan Islam.

Setelah terbentuknya pemerintahan Islam di Madinah, Islam pun kemudian menyebar


dengan cepat ke negara-negara lain. Wilayah penyebarannya meliputi asia barat daya,
asia tengah dan wilayah afrika.
KEJAYAAN UMAT ISLAM
2. Periode Khulafaurasyidin
Setelah wafatnya nabi Muhammad, pemerintahan Islam dipimpin oleh para khalifah dari kalangan sahabat
nabi, yaitu Abu bakar as-sidiq, umar bin khatab, ustman bin affan dan ali bin abi thalib. Pada masa ini gerakan
penaklukan pun terus bergulir dengan cepat. Umat Islam berhasil menguasai wilayah arabia timur dan utara.
Mereka juga berani menyerang benteng-benteng pertahanan romawi timur, persia, irak, siria dan mesir dapat
ditaklukkan dalam kuun waktu yg tidak telalu lama.

3. Bani Umayyah
Kedaulatan Umayyah pertama kali dipimpin oleh Muawiyah bin abu sofyan. Pada masa ini perluasan wilayah
dilanjutkan dengan menaklukkan Tunisia. Kemudian ekspansi belanjut ke sebalah timur untuk menguasai
daerah Khurasan, Afghanistan sampai ke Kabul. Diwarnai dengan adegan-adegan menegangkan layaknya
adegan di film perang. Pasukan Islam menyiapkan banyak pasukan.

Dari angkatan laut, umat Islam melakukan serangan ke binzantium. Ekspansi ke bagian timur dilanjutkan malik
bin marwin, perluasan wilayah dilakukan dengan menguasai balkanabad, bukhara, khawarizm, ferghana dan
samarkhan. Bahkan ada pula para pejuang Islam yang sampai ke india dan melakukan penaklukan sebagian
wilayah di sana. Perluasan wilayah tsb berlanjut dari satu pemimpin hingga ke pemimpin beriktnya. Islam
mulai merambahi daratan eropa, afrika dan asia. Pada masa ini banyak terjadi peselisihan dan perang saudar
anatar sesama umat Islam. Hal ini yg menyebabakan runtuhnya bani ummayyah th 750 M.
KEJAYAAN UMAT ISLAM

4. Bani Abbasiyah
Bani Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah (Arab: ‫لعبّاسدين‬33‫ا‬, al-Abbāsidīn) adalah kekhalifahan
kedua Islam yang berkuasa di Baghdad (sekarang ibu kota Irak). Kekhalifahan ini berkembang
pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan
melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia. Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya
dari Bani Umayyah dan menundukan semua wilayahnya kecuali Andalusia.

Bani Abbasiyah dirujuk kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu
Abbas bin Abdul-Muththalib (566-652), oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalam Bani
Hasyim. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibukota dari Damaskus ke Baghdad.
Berkembang selama dua abad, tetapi pelan-pelan meredup setelah naiknya bangsa Turki yang
sebelumnya merupakan bahagian dari tentara kekhalifahan yang mereka bentuk, dan dikenal
dengan nama Mamluk.
KEJAYAAN UMAT ISLAM
Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran, kekhalifahan dipaksa untuk
menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat, yang sering disebut amir
atau sultan. Menyerahkan Andalusia kepada keturunan Bani Umayyah yang melarikan
diri, Maghreb dan Ifriqiya kepada Aghlabid dan Fatimiyah. Kejatuhan totalnya pada
tahun 1258 disebabkan serangan bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu Khan yang
menghancurkan Baghdad dan tak menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang
dihimpun di perpustakaan Baghdad. Keturunan dari Bani Abbasiyah termasuk suku al-
Abbasi saat ini banyak bertempat tinggal di timur laut Tikrit, Iraq sekarang.

Pada awalnya Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas menjalankan kampanye untuk
mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Parsi pada
masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Selanjutnya pada masa
pemerintahan Khalifah Marwan II, pertentangan ini semakin memuncak dan akhirnya
pada tahun 750, Abu al-Abbas al-Saffah berhasil meruntuhkan Daulah Umayyah dan
kemudian dilantik sebagai khalifah.
KEJAYAAN UMAT ISLAM
Bani Abbasiyah berhasil memegang kekuasaan kekhalifahan selama tiga abad,
mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu
pengetahuan dan pengembangan budaya Timur Tengah. Tetapi pada tahun 940
kekuatan kekhalifahan menyusut ketika orang-orang non-Arab, khususnya orang Turki
(dan kemudian diikuti oleh Mamluk di Mesir pada pertengahan abad ke-13), mulai
mendapatkan pengaruh dan mulai memisahkan diri dari kekhalifahan.

Meskipun begitu, kekhalifahan tetap bertahan sebagai simbol yang menyatukan umat
Islam. Pada masa pemerintahannya, Bani Abbasiyah mengklaim bahwa dinasti mereka
tak dapat disaingi. Namun kemudian, Said bin Husain, seorang muslim Syiah dari
dinasti Fatimiyyah mengaku dari keturunan anak perempuannya Nabi Muhammad,
mengklaim dirinya sebagai Khalifah pada tahun 909, sehingga timbul kekuasaan ganda
di daerah Afrika Utara.
KEJAYAAN UMAT ISLAM
Pada awalnya ia hanya menguasai Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya. Namun kemudian, ia mulai
memperluas daerah kekuasaannya sampai ke Mesir dan Palestina, sebelum akhirnya Bani
Abbasyiah berhasil merebut kembali daerah yang sebelumnya telah mereka kuasai, dan hanya
menyisakan Mesir sebagai daerah kekuasaan Bani Fatimiyyah. Dinasti Fatimiyyah kemudian
runtuh pada tahun 1171. Sedangkan Bani Umayyah bisa bertahan dan terus memimpin
komunitas Muslim di Spanyol, kemudian mereka mengklaim kembali gelar Khalifah pada tahun
929, sampai akhirnya dijatuhkan kembali pada tahun 1031.

5. Turki Usmani
Ustmaniyah didirikan oleh bani utsman yang berkuasa lebih dari 6 abad. Pada masa ini, zaman
khalifah sulaiman al qanuni ( 1520-1566 ) merupakan masa kejayaan dan kebesaran yang pada
masanya telah jauh meninggalkan peradaban eropa di segala bidang. Kesultanan utsmaniyah
perlahan-lahan terkikis dan makin runtuh pada abad ke-19. Musuh-musuh Islam telah berhasil
meleaskan ideologi Islam dari tubuh umat Islam. Mereka membutuhkan waktu selama satu abad
melemahkan kekuatan Islam. Akhir peradaban Islam masa utsmaniyah benar-benar runtuh pada
abad ke-20.
KEMUNDURAN UMAT ISLAM

1. Faktor Internal
 Kurang Memahami Agama Islam itu sendiri
 Keyakinan terhadap pintu istihaj
2. Faktor Eksternal
 Pergerakan Kristenisasi
 Penjelajahan Portugis
 Penjelajahan Spanyol
 Pengampunan Dosa
PENJAJAHAN BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
Perang Salib adalah peperangan yang dilakukan oleh umat Kristen Eropa barat ke tanah Timur, sejak dari
abad kesebelas sampai abad ke tiga belas masehi. Untuk melepaskan Palestina dari tangan daulah Islam
dan mendirikan daulah Kristen Latin di tanah Timur. Dinamakan Perang Salib karena umat Kristen yang turut
dalam peperangan itu memakai tanda salib sebagai simbul.
Perang Salib I dimenangkan oleh orang Kristen, karena pada waktu itu kaum muslimin tidak dalam keadaan
bersatu, perpecahan terjadi di seluruh wilayah, juga karena para pemimpin Islam saling bermusuhan, dalam
kondisi yang tidak seimbang inilah kaum muslimin mengalami kekalahan.
Perang Salib menjadi awal mula penjajahan Barat terhadap dunia Islam. Sejak itu lahirlah imperialisme
dengan bentuk penindasan, penghisapan, perbudakan yang merupakan lembaran hitam umat manusia yang
hina, keji dan jahat. Bangsa Barat mempunyai semboyan yang terkenal dengan M3 (Mercenary, Missionary,
Military), yaitu keuntungan, penyiaran agama dan perluasan daerah militer.
Perang Salib membawa keuntungan bagi negara-negara Barat, hal itu dapat dilihat saat Paus membagi
dunia menjadi 2 bagian pada tahun 1493, yang satu dihadiahkan untuk Spanyol dan yang lain untuk
Portugis. Daerah Demarkasi inilah yang memberikan daerah mulai dari Brazil ke timur, termasuk Indonesia
menjadi milik Portugis. Selain itu juga diberikan istimewa kepada Portugis dan Spanyol terhadap laut, pulau
dan benua yang telah ditemukan untuk tetap menjadi milik mereka dan anak cucunya. Paus Alexander VI
juga menunjuk ditemukannya emas, rempah-rempah dan banyak barang berharga yang berjenis-jenis dan
bermutu (inter caetero diciae).
PENJAJAHAN BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
Tujuan penjajahan barat terhadap dunia Islam selanjutnya adalah military atau perluasan daerah
militer. Penetrasi barat ke pusat dunia Islam di Timur Tengah pertama-tama dilakukan oleh dua
bangsa Eropa yang terkenal yaitu Inggris dan Perancis. Inggris terlebih dahulu menanamkan
pengaruhnya di India, sedangkan Mesir dapat ditaklukkan Perancis tahun 1789 M.
Semua negara Kristen bersatu tekad hendak menghancurkan kerajaan-kerajaan Islam.
Semangat sabilisme memang tetap tersimpan dalam dada kaum Nasrani bagaikan api dalam
sekam dan semangat fanatisme tidak pernah lepas, ia tetap hidup dan bergejolak di dalam hati
hingga sekarang. Agama Nasrani selamanya melihat Islam dengan kacamata permusuhan,
kedengkian dan fanatisme keagamaan yang penuh kebencian.
Apalagi ketika kemudian terjadi Perang Dunia I (1915) Turki Usmani berada dipihak yang kalah.
Sampai akhirnya tahun 1919 M, Turki diserbu tentara sekutu. Sejak itu kebesaran Turki Usmani
benar-benar tenggelam, bahkan tidak lama kemudian kekhalifahan dihapuskan (1924 M). Semua
daerah kekuasaannya yang luas, baik Asia maupun Afrika diambil alih oleh negara-negara Eropa
yang menang perang.
PENJAJAHAN BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
Negara-negara Barat seperti Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, Rusia dan lain-
lain memang mempunyai tehnologi militer dan industri perang yang lebih
canggih dibandingkan dengan negara Islam, sehingga mereka tidak segan-
segan untuk menyerang dan mengalahkan wilayah-wilayah yang berada di
bawah kekuasaan Islam.
Dari awal penjajahan Barat yaitu perang salib umat Islam telah kehilangan
berbagai daerah yang semula telah dikuasai Islam, yang kemudian jatuh ke
tangan orang Kristen, yang sukar untuk dikembalikan kembali. Jadi pada
perang salib ini telah terjadi penaklukan dan penyerangan yang dilakukan oleh
negara Barat untuk merebut wilayah-wilayah kekuasaan Islam. Tidak
terhingga kerugian yang diakibatkan oleh penjajahan tersebut, baik kerugian
hasil budaya dan peradaban manusia maupun kerugian material maupun
korban jiwa, bahkan Richand yang digelari berhati surga menyembelih 27.000
orang tawanan Islam. Suatu perbuatan sangat hina, keji dan jahat.
PENJAJAHAN BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
Penaklukan yang dilakukan oleh negara-negara Barat antara lain adalah:
• 1820 Oman dan Qatar berada di bawah protektorat Inggris
• 1830-1857 Penaklukan Aljazair oleh Perancis
• 1839 Aden dikuasai Inggris
• 1881-1883 Tunisia diserbu Perancis
• 1882 Mesir diduduki Inggris
• 1898 Sudan ditaklukkan Inggris
• 1900 Chad diserbu Perancis
Pada abad ke20 M Italia dan Spanyol ikut bersama Inggris dan Perancis memperebutkan wilayah-wilayah di Afrika.
• 1960 Kesultanan muslim di Nigeria utara menjadi protektorat Inggris
• 1912-1913 Kesultanan Tripoli dan Cyrenaica diserbu Italia
• 1912 Marokko diserbu Perancis dan Spanyol
• 1914 Kuwait di bawah protektorat Inggris
• 1919-1921 Sisilia wilayah Turki diduduki Perancis
• 1920 Irak menjadi protektorat Inggris
• 1920 Syria dan Libanon di bawah mandat Perancis
• 1926-1927 Perebutan seluruh Somalia oleh Italia
PENJAJAHAN BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM

Selain berupa penaklukan dan penyerangan negara-negara Barat juga banyak


melakukan penindasan, penghisapan dan perbudakan, yang sangat bertentangan
dengan nilai-nilai kemanusiaan. Penindasan dilakukan kepada wilayah-wilayah yang
telah dikuasainya untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar. Penghisapan
terutama pada hasil bumi dan kekayaan alam negara yang dijajahnya serta
perbudakan banyak dialami oleh orang-orang Islam yang wilayahnya telah jatuh ke
tangan negara-negara Barat.
Asia Tenggara, negeri tempat Islam baru mulai berkembang, yang merupakan
daerah rempah-rempah terkenal pada masa itu, justru menjadi ajang perebutan
negara-negara Eropa. Kekuatan Eropa malah lebih awal memancapkan
kekuasaannya karena kerajaan Islam di Asia Tenggara lebih lemah sehingga mudah
dapat ditaklukkan.
MUNCULNYA GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM
Gerakan pembaharuan Islam adalah suatu upaya untuk menyesuaikan (kontekstualisasi)
ajaran Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern. Dalam bahasa Arab, gerakan pembaharuan
disebut dengan tajdîd. Secara harfiah tajdîd berarti pembaharuan, dan pelakunya
disebut dengan mujaddid.

Tradisi pembaharuan dalam Islam sebenarnya telah berlangsung lama sejak masa-masa
awal sejarah Islam. Karena dalam Islam setiap kali terjadi masalah baru yang belum ada
ketentuan hukum sebelumnya, maka kaum muslim segera akan mencari jawabannya
(ber-ijtihad) melalui metode ijma’, qiyas dan sebagainya dengan tetap merujuk pada al-
Qur’an dan al-hadits.

Dalam hal ini Rasulullah Saw pernah mengisyaratkan, “sesungguhnya Allah akan
mengutus kepada umat ini (Islam) pada permulaan setiap abad orang­orang yang akan
memperbaiki (memperbaharui) agamanya” (HR. Imam Abu Dawud).
MUNCULNYA GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM

Namun demikian, istilah tajdid atau pembaharuan dalam Islam baru populer pada awal abad ke-
18 M, tepatnya setelah munculnya gaung pemikiran dan gerakan pembaharuan Islam di Mesir,
sebagai imbas dari persinggungan politik dan intelektual antara Islam dengan dunia Barat.

Gerakan pembaharuan dalam Islam, yang oleh beberapa pakar disebut juga gerakan modernisasi
atau gerakan reformasi Islam, adalah gerakan yang dilakukan untuk menyesuaikan ajaran Islam
dengan tatanan dunia baru yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern. Dengan pembaharuan itu para pemimpin Islam berharap agar umat Islam terbebas dari
ketertinggalan, bahkan dapat mencapai kemajuan yang setara dengan bangsa-bangsa lain di
dunia.

Dengan kata lain, istilah modernisasi berarti sebuah bentuk perubahan tatanan (transformasi) dari
keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik, dengan harapan
akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur.
MUNCULNYA GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM

Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dunia Islam timbul terutama karena adanya kontak
yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad XIX mulai
menyadari bahwa mereka telah mengalami kemunduran dibandingankan dunia Barat yang pada
saat itu mulai menemukan titik kemajuan peradaban.

Sebelum periode modern, hubungan atau kontak antara Islam dan Barat sebenarnya sudah
terjadi, terlebih antara Kerajaan Utsmani (yang mempunyai daerah kekuasaan di daratan Eropa)
dengan beberapa negara Barat. Namun kontak dengan kebudayaan Barat ini semakin intens saat
jatuhnya kekuatan Mesir oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis, disusul dengan imperialisasi
Barat terhadap negara-negara muslim lainnya. Kondisi itu akhirnya membuka pemikiran pemuka-
pemuka intelektual dan pemerintahan Islam di Mesir untuk segera mengadakan upaya-upaya
pembaharuan.
FAKTOR PENDORONG PEMBAHARUAN ISLAM

1. Adanya sifat jumud (stagnan) yang telah membuat umat Islam berhenti berpikir dan berusaha.
Selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berpikir (berijtihad) maka mereka
tidak mungkin mengalami kemajuan. Kemajuan masyarakat hanya akan bisa tercapai melalui
pengkajian ilmu pengetahuan yang terus menerus untuk kemudian diaplikasikan dalam
teknologi terapan dan kehidupan sosial yang nyata demi kemajuan masyarakat. Untuk itulah
maka perlu diadakan upaya pembaharuan dengan memberantas sikap jumud dan
menggerakkan kembali tradisi ijtihad di kalangan umat Islam.
2. Persatuan di kalangan umat Islam mulai terpecah belah. Umat Islam tidak akan mengalami
kemajuan apabila tidak ada persatuan dan kesatuan yang diikat oleh tali ukhuwah Islamiyah.
Karena itu maka lahirlah suatu gerakan pembaharuan yang berupaya memberikan inspirasi
kepada seluruh umat Islam untuk bersatu dan melawan imperialisme Barat.
FAKTOR PENDORONG PEMBAHARUAN ISLAM
3. Hasil adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak ini
mereka sadar bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan Barat. Terutama pasca
terjadinya peperangan antara kerajaan Utsmani dengan kerajaan Eropa, di mana pada masa-
masa sebelumnya kerajaan Utsmani selalu menang dalam peperangan namun saat itu
mengalami kekalahan. Hal ini membuat tokoh-tokoh kerajaan Utsmani berupaya menyelidiki
rahasia kekuatan militer Eropa. Ternyata rahasianya adalah “sistem militer modern” yang
dimiliki Eropa, sehingga pembaharuan dalam dunia Islam pun salah satunya dipusatkan pada
bidang militer.
4. Meski demikian, pembahuran dalam Islam berbeda dengan renaissance dalam dunia Barat.
Jika renaissance Barat muncul dengan cara “menyingkirkan” peran agama dari kehidupan
masyarakat, maka pembaharuan Islam sebaliknya, yakni untuk tujuan memperkuat prinsip dan
ajaran Islam itu sendiri demi kemashlahatan dunia secara lebih luas. Pada saat dunia Islam
mengalami kemunduran, bangsa Barat justru mengalami kemajuan dan berhasil melakukan
ekspansi wilayah perdagangan baru.
Meski jalur strategis perdagangan yang selama itu menjadi jalur internasional telah dikuasai oleh
umat Islam sehingga bangsa Barat sulit melakukan transaksi-transaksi perdagangan melalui jalur
tersebut, namun dengan didukung oleh kesuksesan Christoper Columbus (1492M) yang berhasil
menemukan benua Amerika, juga Vasco da Gama yang berhasil menemukan jalur ke Timur
melalui Tanjung Harapan pada tahun 1498M, telah menjadikan Benua Amerika dan kepulauan
Hindia jatuh ke tangan bangsa Eropa (Barat).

Akibat dibukanya dua jalur perdagangan baru tersebut, maka Barat tidak lagi tergantung pada
jalur lama yang telah dikuasai umat Islam. Adanya jalur perdagangan yang semakin luas itu maka
dengan sendirinya akses perdagangan Barat semakin luas pula, dan tentunya semakin
meningkatkan nilai ekspor dan perekonomian bangsa Barat melampaui dunia Islam.

Anda mungkin juga menyukai