Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah : MATEMATIKA EKONOMI

Hari :
Tanggal :
Nama Mahasiswa :
NIM :

I. Pilihan Ganda
1. D
Penyelesaian :
U2 = 19
U5 = 55
b?
Un = a + (n-1) b
U2 = a + b = 19
U5 = a + 4b = 55
 -3b = -36
b = (-36) / (-3)
b = 12
2. B
Penyelesaian :
U2 = 19
U5 = 55
b = 12
a?
Un = a + (n-1) b
U2 = a + b = 19
 a + 12 = 19
a = 19 – 12
=7
3. C
Penyelesaian :
a =7
b = 12
U2 = 19
U5 = 55
U49?
Un = a + (n-1) b
U49 = 7 + 48 b
= 7 + 48 (12)
= 7 + 576 = 583
4. B
Penyelesaian :
a = 512
512
r = =¿ ½
256
S10?
S10 = ar(n-1)
S10 = 512 . (1/2)9
= 512 x 0,001953125
=1
5. C
Penyelesaian :
P = 3.000.000
n =2
i = 5% = 0,05
F2?
Fn = P (1+i)n
F2 = 3.000.000 (1+0,05)2
= 3.000.000 (1,1025)
= 3.307.500
6. D
P = 4.000
Q = 300
P1 = 3.600
Q1 = 600
Ed?
Q 1−Q P
E d= ×
P 1−P Q
600−300 4000
= ×
3.60 0−4000 300
300 4000 40
= × = =−10
−400 300 −4
7. D
Penyelesaian :
a. Arah parabola terbuka ke atas (fungsi P = 5+6Q+Q2)
b. Jumlah titik potong terhadap sumbu Q dan P
1) Titik potong pada sumbu Q, maka P = 0
P = 5+6Q+Q2
ó 5+6Q+Q2 = 0
ó (Q+1)(Q+5)=0 à Q+1 atau Q+5=0
Q1 = -1 atau Q2 = -5
Koordinat Q1 = (-1,0) atau Q2 = (-5,0)
2) Titik potong pada sumbu P, maka Q = 0
P = 5+6Q+Q2
ó P = 5+6(0)+(0)2
óP=5 à koordinat P (0,5)
c. Koordinat titik puncak

( −( b −4 ac )
)
2
(Q,P) = −b ,
2a 4a

(
−6 −( 6 −4 ( 1 )( 5 ) )
)
2
ó (Q,P) = ,
2 (1 ) 4 ( 1)

ó (Q,P) = ( −62 , −( 36−20


4
)
)
(
ó (Q,P) = −3 ,
−16
4 )
ó (Q,P) = (-3, -4)

8. C
Penyelesaian :
P = 100
Q = 400 + 4P = 800
Es?
b . P 4 .100 1
Es = = =
Q 800 2
9. A
Penyelesaian :
y = (2x2 + x)(4x+1)
y = 8x3+2x2+4x2+x
y = 8x3+6x2+x
y’ = 242+12x+1
10. D
Penyelesaian :
sin 105o – sin 15o = 2 . cos ((105o+15o)/2) . sin ((105o+15o)/2)
= 2 . cos ((120o)/2) . sin ((90o)/2)
= 2 . cos 60o . sin 45o
= 2 . (1/2) . (½ √2)
= ½ √2

II. Uraian
1. U3 = 17
U6 = 32
a?
b?
Penyelesaian :
U3 = a + 2b = 17
U6 = a + 5b = 32
-3b = -15
b=5 è U3 = a + 2b = 17
a + 2(5) = 17
a = 17 – 10
a=7
jadi, nilai a = 7 ; nilai b = 5
2. U1 = 7 à a
U5 = 27
b =5
U23?
Penyelesaian :
Un = a + (n-1)b
U23= 7 + (22)5
= 7 + 110
= 117
Nilai dari U23 = 117
3. 8192, 4096, 2048, …
U10?
Penyelesaian :
r = U2/U1 = 4096/8192

Un = arn-1
U10 = 8192 . (1/2)9
= 8192 (1/512)
= 16
Jadi, nilai dari U10 = 16
4. Angsuran 655.500 selama 36 bulan (3 tahun)
Fn = 655.500x36 = 23.598.000
i = 5%
n =3
P?
Penyelesaian :
Fn = P (1+i)n
23.598.000 = P (1+5%)3
23.598.000 = P (1,05)3
P = 23.598.000 / (1,157625)
= 20.384.839,65 à dibulatkan 20.384.840
Jadi harga awal motor matic yang dibeli Betty adalah Rp 20.384.840
5. P = 256.000.000
i = 2%
n = 10
Fn?
Penyelesaian :
Fn = P (1+i)n
= 256.000.000 (1+2%)10
= 256.000.000 (1,02)10
= 256.000.000 (1,21899)
= 312.061.440
6. P = -Q2+9
a. Titik potong terhadap sumbu Q, P = 0
P = -Q2+9
ó (0) = -Q2 + 9
ó Q2 = 9
óQ=3 à koordinatnya (3,0)
b. Titik potong terhadap sumbu P, Q = 0
P = -Q2+9
ó P = (-0)2 + 9
óP=9 à koordinatnya (0,9)
c. Gambar kurva penawaran
7. Qd= 6 – 0,75P dan Qs = -5+2P
a. Syarat keseimbangan Qd = Qs
Bila Qd = Qs, maka 6 – 0,75P = -5 + 2P
-2,75P = -11
P=4
Q = 6 – 0,75 (4)
Q=6–3
Q=3
Jadi, harga dan jumlah keseimbangan E(3,4).
b. Grafik Keseimbangan Pasar
Untuk fungsi permintaan Q = 6 – 0,75 P
Jika P = 0, maka Q = 6, jadi titik potong dengan sumbu Q adalah (6,0)
Jika Q = 0, maka P = 8, jadi titik potong dengan sumbu P adalah (0,8)
Untuk fungsi permintaan Q = -5 + 2P
Jika P = 0, maka Q = -5, jadi titik potong dengan sumbu Q adalah (-5,0)
Jika Q = 0, maka P = 2,5, jadi titik potong dengan sumbu P adalah (0,5/2)
8. Fungsi permintaan P=12-2Q
Fungsi penawaran P= 3 + Q
a. Keseimbangan Pasar Sebelum Pajak  
Qd = Qs  
6 – 0,5 P = -3 + P  
-0,5 P – P = -3 – 6  
-1,5 P = -9  
P = 6  è Q = -3 + P  
Q = -3 + 6  
Q=3
Jadi, keseimbangan pasar sebelum adanya pajak dari pemerintah adalah
terjadi saat harga Rp 6 dan jumlah barang 3 unit.  

Keseimbangan pasar setelah pajak dari pemerintah  


Jika diberikan pajak sebesar T = 3 maka akan menyebabkan harga barang
lebih tinggi dan juga berdampak pada perubahan fungsi penawaran
P = 3 + Q + 3 (Pajak)
P=6+Q
-Qs’ = 6 – P  
Qs’ = -(6-P)
Qs’ = -6 + P  
Sedangkan fungsi permintaan tetap yaitu Qd = 6 – 0,5 P
Maka keseimbangan baru setelah pajak dari pemerintah adalah  
Qd = Qs’
6 – 0,5 P = -6 + P  
-0,5 P – P = -6 – 6  
-1,5 P = -12
P’ = 8 è Q = -6 + P  
Q = -6 + 8
Q’ = 2
Jadi, keseimbangan pasar saat setelah adanya pajak dari pemerintah
adalah pada saat  harga barang Rp 8 dan jumlah barang 2 unit.  
b. Total pajak yang diterima pemerintah  
Merupakan hasil kali dari jumlah barang yang terjual dalam keseimbangan
baru setelah pajak (Q’) dengan pajak per unit dari pemerintah,
T’ = Q’ x T
T’ = 2 x 3 = 6  
Jadi, pajak yang diterima pemerintah sebesar Rp 6 dari seluruh barang
yang terjual.  
c. Besarnya pajak per unit yang ditanggung konsumen (Tk) adalah selisih
harga keseimbangan sesudah pajak (P) dengan harga sebelum pajak (P’)
Maka didapat  
P’ – P  
8–6=2 
Jadi beban pajak yang ditanggung oleh konsumen sebesar Rp 2 per unit
barang
Total pajak yang ditanggung konsumen
merupakan pajak per unit yang ditanggung konsumen dikalikan dengan
jumlah barang (Q’) pada keseimbangan baru setelah pajak, maka didapat  
Total pajak = Tk x Q’
Total pajak = 2 x 2 = 4  
Jadi beban total pajak yang harus ditanggung oleh konsumen sebesar Rp 4
dari total 2 barang dalam keseimbangan  

Besarnya pajak per unit yang ditanggung produsen (Tp) adalah selisih
besarnya pajak per unit (t) dengan pajak yang ditanggung oleh konsumen
(tk), maka didapat  
Tp = T – Tk
Tp = 3 – 2 = 1
jadi beban pajak yang ditanggung oleh produsen sebesar Rp 1 per unit
barang
Total pajak yang ditanggung Produsen  
merupakan pajak perunit yang ditanggung produsen dikalikan dengan
jumlah barang (Q’) pada keseimbangan baru setelah pajak, maka didapat  
Total Pajak = Tp x Q’
Total Pajak = 1 x 2 = 2
Jadi, beban total pajak yang harus produsen sebesar Rp 2 dari total 2
barang dalam keseimbangan  
d. Gambar kurva harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah
pajak.
Permintaan :
P = 12 – 2 Q
Jika Q = 0 à P = 12à (12,0)
Jika P = 0 à 12.2Q = 0
12 = 2Q
Q = 6 à (0,6)
Penawaran :
P=3+Q
Jika Q = 0 à P = 3 à (3,0)
Jika P = 0 à 3 + Q = 0
Q = -3 à (0,-3)
Penawaran setelah pajak :
P=6+Q
Jika Q = 0 à P = 6 à (6,0)
Jika P = 0 à 6 + Q = 0
Q = -6 à (0,-6)

9. P = 10.000
Q = 100
P1 = 5.000
Q1 = 50
Ed?
Q 1−Q P
E d= ×
P 1−P Q
50−100 10 000
= ×
5000−10000 1 00
−50 10 000 −50
= × = =1
−50 00 1 00 −50
10. P = 120 - 0,02 Q
C = 60 Q + 25000
P adalah harga per unit, dan C adalah total biaya.
TR = P x Q
     = (120 - 0,02 Q)Q
TR = 120Q - 0,02Q2
MR = TR'
MR = 120 - 0,04Q
MC = C'
MC = 60
Profit maksimum didapat ketika MR = MC, maka:
120 - 0,04Q = 60
0,04Q = 120 - 60
Q = 60/0,04
Q = 1500
Maka nilai Q dimasukkan ke dalam persamaan P = 120 - 0,02Q, maka:
P = 120 - 0,02(1500)
  = 120 - 30
P = 90
kuantitas dan harga untuk mendapatkan profit maksimum dari masing-masing
adalah 1500 dan 90.
Profit maksimum = TR - TC
                            = 120Q - 0,02Q2 - (60Q + 25000)
                            = 120(1500) - 0,02(1500)2 - 60(1500) - 25000
                            = 180000 - 45000 - 90000 - 25000
                            = 20000
Maka laba maksimumnya adalah 20.000

Anda mungkin juga menyukai