Angkatan Ke-IX
Periode Januari s/d Juni 2019
DISUSUN OLEH:
LEMBAR PENGESAHAN l
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL)
Angkatan ke-IX
Periode Januari s/d Juni 2019
NAMA :MUHAMMAD NASIR HARAHAP
NIS/NISN :1445/0017690088
JURUSAN :TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
WAKTU :09 JANUARI-17 JUNI 2019
TEMPAT :PT.PLN (PERSERO) ULP PERAWANG
PIMPINAN DU/DI
PEMBIMBING DU/DI
SYAFRIDA FITRI
RIKI HARDIANTO
NIK.
NIK.
LEMBAR PENGESAHAN ll
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL)
Angkatan ke-IX
KATA PENGANTAR
Minas, 17 Juni 2019
Penulis
MUHAMMAD NASIR
HARAHAP
NIS/NISN:1445/0017690088
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN OLEH PIHAK PERUSAHAAN
HALAMAN PENGESAHAN OLEH PIHAK SEKOLAH
KATA PENGANTAR ............................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................. vi
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang ............................................................................ 1
1.2 Landasan
hukum ......................................................................... 1
1.3 Tujuan
Prakerin ........................................................................... 2
1.4 Waktu dan tempat pelaksanaan
Prakerin .................................. 2
BAB ll
GAMBARAN UMUM PERUSAAN
2.1 Sejarah PT. PLN (PERSERO) ULP Perawang ..........................3
2.2 Struktur Organisasi PT.PLN (PERSERO) ULP Perawang ..........4
2.4 Visi PT.PLN (PERSERO) ULP Perawang.................................. 5
2.5 Misi PT.PLN (PERSERO) ULP Perawang ...................................5
2.6 Motto PT.PLN (PERSERO) ULP Perawang.................................5
2.7 Maksud Dan Tujuan PT.PLN (PERSERO) ULP Perawang..........5
BAB lll
LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Kwh Meter …………… ………………………..............6
3.2 Bagian-bagian Kwh Meter Dan Fungsinya.....……………….........7
3.3 Gambar Kwh Meter……………….…………………..………...........10
3.4 Cara kerja................................................…………………………. .11
BAB lV
PEMBAHASAN
4.1 Landasan Teori…………………………………………………..........15
4.2 Alat dan bahan……….
………………………………………………. ..15
4.3 Gambar kerja……………………………………………………….......16
4.4 Langkah kerja..................................................................................17
4.5 Hasil pekerjaan................................................................................18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........……………………………………………………. ....19
5.2 Saran..........…………………………………………………………........19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................21
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.Gambar 2.1 Logo PLN..................................................... 3
2. Gambar 3.1 Kwh Meter Prabayar.................................... 6
3. Gambar 3.3. Sistem Kerja Kwh Meter............................. 11 4.
Gambar 4.1 Pemasangan Kabel SR............................... 16
5. Gambar 5.3. Pemasangan Kwh Meter 3 Phase.............. 16
BAB I
PENDAHULUAN
BAB ll
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah PT PLN
MANAGER ULP
PERAWANG
SYAFRIDA FITRI
2.2 STRUKTUR ORGANISASI
SPV TEKNIK
RIKI
MARDIANTO
SPV TRANSAKSI
ENERGI
ANGGA JULIANSYAH
SPV K3L
MOCH ALDI
LESMANA
SPV
PELAYANAN
ROISAH
2.3 Visi
2.4 Misi
2.6 Moto
BAB lll
LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian KWH Meter
KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini
bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan
magnet tersebut menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium.
Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada umumnya disebut Watt-meter/Kwatt
meter disusun sedemikian rupa, sehingga kumparan tegangan dapat
berputar dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat
diukur, baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun dalam Kwh (kilowatt
Hour).Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga
menggunakan satuan kilowatt- hour (KWH), dimana 1 KWH sama dengan
3.6 MJ.
Saat ini ada 2 macam bargainser, yaitu analog dan digital. Model analog
masih sangat umum dipakai di perumahan, sedangkan model digital
biasanya lebih digunakan untuk pelanggan PLN pra-bayar (dikenal
dengan system pulsa). Untuk system ini, pelanggan hanya perlu
membayar terlebih dahulu sejumlah uang kepada PLN (bisa melalui ATM
dengan memasukkan kode pelanggan yang diperlukan) dan kemudian
mendapatkan kode semacam voucher untuk dimasukkan dalam
bargainser tersebut. Persis seperti membeli pulsa pra-bayar.
Termasuk dalam alat ini adalah sambungan kabel pentanahan (“Arde”
atau “Grounding”). Mengenai pentanahan akan dibahas dalam bagian
terakhir.
• Pengaman lebur (“Sekering” atau” Fuse”)
Box tipe pengaman lebur (Sekering)
Merupakan komponen pengaman listrik yang sifat kerjanya meleburkan
kawat yang dipasang didalam komponen tersebut apabila kawat tersebut
dilewati dengan arus hubung singkat tertentu. Jenis kawatnya berbeda-
beda untuk tiap hantar kawat dengan arus nominal tertentu, misal 2A
(Ampere), 4A, 6A dst.
Ada dua jenis dari komponen ini, yaitu tipe kawat lebur dan tipe tombol.
Untuk tipe kawat lebur mempunyai prinsip kerja seperti penjelasan di atas
dan untuk menormalkan kembali perlu diganti dengan pengaman lebur
yang baru. Sedangkan untuk tipe tombol (seperti gambar diatas), bila
terjadi masalah hubung singkat maka arus listrik akan terputus dan untuk
menormalkan kembali cukup dengan menekan tombol yang besar
tersebut. Tombol kecil berfungsi untuk memutus aliran listrik.
Komponen pengaman tipe lebur ini mulai jarang digunakan karena ada
kerepotan tersendiri bila putus karena terjadi masalah. Apalagi bila
persediaan sekering di rumah tidak ada. Tetapi secara jujur perlu diakui
bahwa komponen ini akan bekerja sempurna memutus listrik bila terjadi
masalah, asal saja komponen ini original kawatnya tanpa kita rubah
sendiri. Berbeda dengan tipe berikut yaitu MCB yang mempunyai fungsi
sebagai pemutus arus lsitrik bila kelebihan beban atau terjadi hubung
singkat, pengaman lebur hanya berfungsi bila terjadi hubung singkat saja.
• Pengaman thermal (“MCB” atau “Circuit Breaker”)
Pengaman tipe MCB
Merupakan komponen listrik yang bekerja dengan system thermal atau
panas. Didalamnya terdapat bimetal, dimana bila arus listrik yang mengalir
melebihi ukuran tertentu (karena kelebihan beban atau terjadi hubung
singkat) dari MCB ini, maka bimetal ini secara mekanis akan memutus
aliran listrik dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”. Untuk menormalkan
kembali sangat mudah, hanya dengan mengembalikan tuas ke posisi
“ON”.
GAMBAR 3.2 SISTEM KERJA KWH METER
3.4.CARA KERJA
Prinsip Kerja KWH Meter
Berikut diberikan gambar KWH meter analog beserta gambar prinsip kerja
dari KWH meter tersebut apabila ditinjau dari segi fisika.
Dari gambar 3.2 di atas dapat dijelaskan bahwa arus beban I
menghasilkan fluks bolakbalik Φc, yang melewati piringan aluminium dan
menginduksinya,sehingga menimbulkan tegangan dan eddy current.
Kumparan tegangan Bp juga mengasilkan fluks bolak-balik Φp yang
memintas arus If. Karena itu piringan mendapat gaya, dan resultan dari
torsi membuat piringan berputar.
BAB IV
PEMASANGAN KWH METER PRABAYAR
4.1. Landasan Teori
KWH meter merupakan suatu alat ukur yang banyak dipakai baik di
lingkungan perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah
mengalami perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun
terakhir ini. Pada awalnya, fungsi utama dari KWH meter ialah untuk
menghitung pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan teknologi
yang luar biasa, maka KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur
otomatis yang bisa mengirimkan hasil pengukurannya kepada perusahaan
listrik yang bersangkutan.
GAMBAR 4.2 PEMASANGAN KWH METER 3 PHASE
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja industry selama 6 bulan di
PT. PLN(PERSERO) ULP Perawang, penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penulis dapat mengenal profil dari PT.PLN(PERSERO)ULP
Perawang sebagai industri listrik Di wilayah Riau Dan Kepri .
2. Penulis dapat memahami lebih dalam mengenai pekerjaan di bagian
electric
3. Dengan pelaksanaan kerja praktek ini siswa dapat membandingkan
kondisi dengan sistem yang ada di dalam dunia industri dengan yang ada
dalam bangku sekolah.
4. Penulis mengerti betapa pentingnya arti kerja sama ( Team Work ).
5. Kedisiplinan dan konsekuensi terhadap peraturan atau prosedur
yang telah dibuat sangat berperan untuk perkembangan dari perusahaan
dan dapat menjamin perusahaan akan tetap survive
6. Mengetahui semua pekerjaan yang ada di bagian electric.
5.2. Saran
Tiada yang sempurna selain Tuhan Yang Maha Esa. Penulis
menyadari bahwa selama melaksanakan praktek kerja industri masih
banyak kekurangan dan kesalahan yang dilakukan, untuk itu penulis ingin
menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh keluarga besar
PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang. Selama melaksanakan praktek,
Berikut ini adalah beberapa saran dari penulis, semoga dapat berguna
bagi kemajuan PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang maupun pihak
sekolah:
1. Untuk perusahaan
a. Para pegawai di PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang khususnya
yg bidang YANTEK(Layanan Teknik) harap lebih memperhatikan peralatan
kesehatan keselamatan kerja ( k3 ) dalam melakukan pekerjaannya.
Sehingga meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Penata ruang ( Lay Out ) perlu di perbaiki dan diatur sedemikian rupa
sehingga terwujud kemudahaan ruang gerak, rapi sehingga tercipta
suasana kerja yang nyaman.
b. Meningkatkan hubungan antara karyawan PT. PLN(PERSERO)ULP
Perawang Sehingga terjalin kerja sama yang lebih kuat dan rasa
kebersamaan yang lebih erat.
c. Tetap memelihara dan meningkatkan hubungan dengan dunia
pendidikan, sehingga PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang dapat menjadi
perusahaan yang kooperatif sekaligus edukatif.
d. Untuk pembimbing praktek kerja industri di harapkan lebih optimal
lagi di dalam membimbing penulis yang sedang melakukan praktek kerja
industri di PT. PLN(PERSERO)ULP Perawang Sehingga setelah
melaksanakan praktek kerja industri penulis mendapatkan ilmu yang
sesuai dengan bidangnya.
2. Untuk Sekolah
a. Memberikan pelajaran yang lebih aplikatif terhadap dunia kerja.
Karena selama penulis menjalani praktek, penulis merasakan bahwa ilmu
yang selama ini penulis masih kurang. Dan hal ini sangat mempengaruhi
hubungan baik antara sekolah dan dengan perushaan saendiri yang
membutuhkan tenaga kerja yang komnpetetif di bidangnya.
b. Pembimbing praktek selalu memantau dan berkomunikasi
dengan baik sehingga terjalin hubungan kerjasama.
c. Usahakan peralatan praktek harusnya complete, juga ketika
akan melaksanakan kegiatan praktek seharusnya peralatan atau
komponen sudah ada di sediakan sekolah.
e. Alat APD harusnya ada dan complete di sekolah sama dengan
perusahaan.
f. Peningkatan materi bagi siswa.
g. Lebih tepat waktu dan disiplin.