Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK KERJA

INDUSTRI (PRAKERIN)

Disusun oleh :
Nama : MARLIS MONIKA RUMBARAR
NIS : 1090
JURUSAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
DU/DI : PT. PLN (Persero) UPT SISTEM SULSELRABAR UNIT
TRAGI TELLO

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 2


NABIRE PAPUA
TAHUN AJARAN 2019/2020
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa. Atas kasih dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan jangka waktu yang telah
ditentukan oleh pihak sekolah.
Laporan ini adalah sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional di SMK
NEGERI 2 NABIRE. Selain itu, laporan ini juga bisa dikatakan merupakan hasil yang telah
saya capai selama saya melaksanakan Kerja praktek Kerja Industri (PRAKERIN) selama
kurang lebih tiga ( 3 ) bulan yang dimulai tanggal 2 juli sampai dengan tanggal 30 september
2015 pada sebuah perusahaan yaitu PT. PLN (Persero) UPT SISTEM SULSELRABAR
UNIT TRAGI TELLO.
Berkat usaha, kerja keras dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak sehingga
laporan ini terselesaikan. Maka, perkenankan saya ucapkan terimakasih yang kepada orang
tua saya yang tak henti-hentinya memberikan dukungan kepada saya. Pada kesempatan ini
juga saya ucapkan terimakasih Kepada :
 Direksi dan segenap pegawai PT. PLN (Persero) UPT SISTEM SULSELRABAR
UNIT TRAGI TELLO
 Bapak Drs. EDOARDUS. YEUYANAN. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2
Nabire
 Ibu Dra. LINCE . TAULABI. selaku Ketua Jurusan Instalasi Tenaga Listrik
 Bapak. selaku Manager di PT. PLN (Persero) UPT SISTEM SULSELRABAR UNIT
TRAGI TELLO
 Bapak. selaku Pembimbing di PT. PLN (Persero) UPT SISTEM SULSELRABAR
UNIT TRAGI TELLO yang telah banyak membimbing saya selama saya praktek
 Bapak dan Ibu Guru serta Teman-teman SMK Negeri 2 Nabire yang telah memberikan
banyak bimbingan dan masukkan dalam pembuatan laporan.
Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak maka begitupun dengan laporan
ini yang tentu saja masih banyak kekurangannya. Oleh Karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun diperlukan dalam laporan ini.Demikian laporan ini yang saya buat
ini, semoga bisa memberikan masukan dan manfaat bagi para pembaca.

Makassar, 13September 2015


Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2

C. manfaat ............................................................................................. 3

BAB II PROFIL /DUDI ...................................................................................

A. Managemen Perusahan .................................................................... 4

B. Sejarah Singkat Perusahan ............................................................... 5

BAB III ISI LAPORAN

A. Uraian Khusus ..................................................................................

B. Sistematika kerja ..............................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................

B. Saran-saran ....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PT. PLN (Persero) UPT SISTEM SULSELRABAR


UNIT TRAGI TELLO
JL. URIP SUMOHARJO KM. 7 MAKASSAR SULAWESI SELATAN

Laporan Telah Disahkan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Nasional


SMK NEGERI 2 NABIRE

Disusun Oleh :

MARLIS MONIKA RUMBARAR


NIS : 1090

Makassar, 11 September 2015


Mengetahui;
Pimpinan / Kepala Pembimbing

(Manager PT. PLN (Persero)AP2BSISTEM (Supervisor Pemeliharaan


SULSELRABAR UNIT TRAGI TELLO) UNIT TRAGI TELLO)
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

SMK NEGERI 2 NABIRE


Laporan Telah Disahkan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Nasional

Disusun Oleh :

MARLIS MONIKA RUMBARAR


NIS : 1090

Makassar, 11 September 2015


Kepala Sekolah, Pembimbing,

Bpk Drs. Edoardus Yeuyanan Bpk Enos Alik Pas, Spd

NIP: 196309251993031007 NIP: 197502032006051001

Mengetahui ;
Ketua Kompetensi Keahlian TITL

Ibu Lince Taulabi

NIP: 196006201987032007
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Sitem Ganda (PSG) merupakan salah satu program andalan dalam rangka
memenuhi tuntutan di dunia kerja/usaha pada masa kini dan masa mendatang
khususnya persyratan yang diharuskan pada pemenuhan bidang studi di sekolah
menengah jurusan, sehingga diperlukan suatu kerja sama antara dunia pendidikan
dengan dunia kerja/usaha untuk memenuhi tuntutan tersebut.

Pelaksanaan PSG didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam undang-


undang No. 2 Tahun 1989 tentang pendidikan nasional, PP Nomor 29 Tahun 1990
tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan nasional, keputusan mendikbud No.
0490/U/1992 tentang sekolah menengah kejuruan, dan keputusan Mendikbud No.
080/U/1993 tentang kurikulum SMK sebagai berikut : penyelenggaraan pendidikan
dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan
luar sekolah.

Telah menjadi program sekolah dalam hal pendidikan sistem ganda, bahwa siswa
diharuskan melaksanakan program tersebut di instansi/perusahaan pemerintah atau
swasta untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti UJIAN NASIONAL (UN)
SMK Negeri 2 Nabire, dimana hasil laporan kerja tersebut akan bermanfaat bagi saya
khususnya yang mengerjakan.
1

B. Maksud dan Tujuan

1.1.1 Maksud
Ada beberapatujuandaripraktekkerjaindustryadalahsebagaiberikut :
1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai dasar perbandingan antara
ilmu dan praktek,
sertameningkatkankeahliandanketerampilandalampelaksanaanpraktekkerjaindustr
i.
2. Untukmenambahpengalamankerjadanmemupuk rasa
percayadirisertatanggungjawab yang
tinggidalammelaksanakantugasdanmembantu proses pembangunan,
khususnyapembinaankesadaranakankegiatanekonomi yang
dipadukandenganpraktekkerjaindustri.
3. Meningkatkan, memperluas,
danmenetapkanketerampilanmembentukkemampuansiswa/siswisebagaibekaluntu
kmemasukilapangankerja yang sesuaidengan
programkeahliandandisiplinilmunya.
4. Meningkatkanpengenalansiswa/siswipadaaspek-aspekusaha yang
potensialdenganlapangankerjaantaralain :strukturorganisasiusaha, asosiasiusaha,
jenjangkarirdanmenengahusaha.
5. Memberikankesempatankepadasiswa/siswiuntukmemasyaratkandiripadasuatuatau
iklimlingkungankerja yang sebenarnya,
baiksebagaipekerjapenerimaupahmaupunsebagaipekerjamandiri, terutama yang
berkenandengandisiplinkerja.
6. Meningkatkan, memperluasdanmemantapkan proses
penyerapanteknologibarudarilapangankesekolahdansebaliknya.
7. Memperolehmasukandanumpanbalikuntukmemperbaikidanmengembangkankesus
aianpendidikankejuruan.
1.1.2 Tujuan
PelaksanaanPraktekKerjaIndustripadaSekolahMenengahKejuruan (SMK)
bertujuanuntuk :
1. Menghasilkantenagakerja yang berkualitas, yaitutenagakerja yang
memilikitingkatpengetahuan, keterampilan, etoskerja yang
sesuaidengantuntutanlapanganpekerjaan.
2. Memperkokohhubungandankesesuaianantara SMK danduniakerja.
2
3. Meningkatkanefektifitasdanefisiensi proses
pendidikandanpelatihankerjaberkualitas.
4. Memberipengakuandanpenghargaanterhadappengalamankerjasebagaibagianda
ri proses pendidikan.

C. ManfaatPraktekKerjaIndustri

Adapunjugamanfaatdaripraktekkerjaindustrybaikbagisiswamaupunsekolahdintaranyaad
alahsebagaiberikut :
a. Bagisiswa
1. Siswadapatmelihatdanmempelajarialat-alatbaru yang
sebelumnyatidakdiajarkandisekolah.
2. Siswadapatterampildanmelatihpemahamanpelajarantentangjurusan yang
diterapkandiindustri.
3. Menambahilmupengetahuandankenalansesamesiswapraktekdalamsuatuperusaha
anindustri.
b. Bagisekolah
1. Sekolahdapatmemperolehgambarannyatatentangperusahaanuntukmengembangk
ankurikulum yang adadisekolah.
2. Sekolahdapatmenjalinkerjasamayangbaikdalambidangpengembanganteknologia
ntarasekolahdanindustri.
3. Sekolahdapatmengetahuisejauhmanailmupengetahuan yang
sudahdidapatkansiswadariindustridansekolah.
3
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR
UNIT PELAYANAN TRANSMISI SULSELRABAR
TRANSMISI DAN GARDU INDUK TELLO
UNIT TRAGI TELLO

MANAJER
YUDHA VERDIANSYAH
NIP. 8206443-Z

SPV. OPERASI & PEMELIHARAAN


IDHAM PEWATA ADM. KEUANGAN
NIP. 7403041-F MUNAWARAH

FITRAH
ASST. ENGINEER OPHAR ASST. ENGINEER OPHAR
ANANG ANGGARESKA AMIRULLAH
NIP. 87112318-Z NIP. 6788039-F

JUNIOR ENGINEER OPHAR AMIR JAROT


AAS PUTRA LAREKENG
NIP. 9413033-FY YUDHI GUNAWAN

ARYANTO

SPV. GI TELLO 150 KV SPV. GI TELLO 30 KV & 70 KV SPV. GI DAYA SPV. GI KIMA SPV. GI MANDAI SPV. GI MAROS SPV. GI PANGKEP
ISMAIL EMBONG SYAFRI NAPE NURDIN A. KOMARUDDIN ELIASER NASIRUDDIN MUSTARI MUH. KURNIADI
NIP. 6282086-F NIP. 7393077-F NIP. 6283069-F NIP. 7393104-F NIP. 6084177-P NIP. 6993062-F NIP. 8908056-F

ASST. OPERATOR GI TELLO 150 KV OS. ASST. OPERATOR GI DAYA JUNIOR ENGINEER OPHAR ASST. OPERATOR GI MANDAI ASST. OPERATOR GI MAROS ASST. OPERATOR GI PANGKEP
SYAMSUDDIN, S MUSLIMIN A. HAMID HUKAMA ANJAS ASMARA RISAL MUH. MUKSIT MUH. IKBAL
NIP. 6182089-F NIP. 5982088-F NIP. 9213030-FY NIP. 9313057-FY NIP. 9313098-FY NIP. 8910043-F
OS.
ASST. OPERATOR GI TELLO 150 KV SULFAHMI OS. OS. OS. OS. OS.
SAFARUDDIN FENDY AMIRUDDIN IRWAN MUIS TRY SUJARYANTO FANDI AFANDI HASTA
NIP. 9413058-FY OS.
FANDY SISWADI OS. OS. OS. OS. OS.
OS. ANUGRAH RIKMAN RASYID RAHMAT DARMODIHARJO ANDI ANUGRAH FADHILAH AHMAD
HARISMAN JAYA OS.
SUKRI NUR OS. OS. OS. OS. OS.
OS. GERSON MARO SULKARNAIN.S FAHRUDDIN ADITYA IRWAN ABD.RAHIM HERMAN
RUSLI
OS.
A. ANSAR

OS.
M. SUKRI SULAEMAN

OS.
YULIUS

OS.
ARFAN B

Makassar, 15 Juli 2015


MANAJER

YUDHA VERDIANSYAH

BAB II
URAIAN UMUM
Struktur Perusahan

PT. PLN (Persero) UPT SISTEM SULSELRABAR UNIT TRAGI TELLO


4
B .Sejarah / Profil Singkat Tempat PRAKERIN
Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Sistem Sulsel memiliki tugas dan lapangan usaha
berupa pengoperasian dan pengelolaan aset penyaluran serta melakukan transaksi energi
listrik pada Sistem Sulawesi Selatan.
Wilayah Operasi Unit Pelayanan Transmisi (UPT) adalah se-Sulawesi Selatan yang
instalasi kelistrikannya dikelola oleh dua Unit Pembangkitan PLN Wilayah Sulsel dan
Sultra, yaitu Sektor Tello, Sektor Bakaru, sektor Kendari dan dua Liswas meliputi : PT
Energi Sengkang & PT. Makassar Power serta Tiga Puluh lima Gardu Induk. Dan salah
satu UnitTransmisi Gardu Induk yang dibawahinya adalah PT. PLN (PERSERO) AP2B
SISTEM SULSELRABAR UNIT TRAGI TELLO.
Bertambahnyakebutuhanakantenagalistriksetiaptahunsesuaidenganberkembangnyate
knologimenuntut agar manusiaberusahamenyediakantenagalistrik yang handal.

Secaraumumpembangkittenagalistrik di Indonesia terdiridari :

1. PLTA ( pembangkitlistriktenaga air )


2. PLTU ( pembangkitlistriktenagauap)
3. PLTP ( pembangkitlistriktenagapanasbumi )
4. PLTG ( pembangkitlistriktenaga gas )
5. PLTD ( pembangkitlistriktenaga diesel )
6. PLTN ( pembangkitlistriktenaganuklir ) rencanajangkapanjang
7. PLTGU ( pembangkitlistriktenaga gas danuap )

Secaraumumpengelolaantenagalistrikterdiridaritigabagianyaitu:

1. PembangkitadalahTempat yang berfungsiuntuk


membangkitkantenagalistrikataumemproduksi energy listrik.
2. TransmisiadalahSuatusaluran yang
berfungsimenyalurkantenagalistrikbertegangantinggidaripembangkitkeGarduIndukat
aukonsumen.

3. DistribusiBebanadalahPenggunaataupemakai energy
listrikdenganklasifikasiIndustriatauperumahan.

Masing-
masingbagiantersebutmempunyairuanglingkuptersendiridandalampelaksanaanyasatusam
a lain tidakdapatdipisahkan.Untukpenyaluran energy
listrikdariPembangkitatauGarduIndukkekonsumen yang
jarakjangkauanyadekattidakmasalah. Akan tetapikonsumen yang
terletakjauhdariPembangkitatauGarduIndukakanmengalamimasalah,
yaituakanmengalamipenurunankwalitasteganganpadapendistribusianya.
Denganpenurunankualitastegangan tersebutpenyalurandayalistrikkekonsumen yang
jauhdarilokasiPembangkitatauGarduIndukmakaperludianaikkantegangannya. Adapun
media yang effective daneffisienuntukmenaikantegangantersebutdipasangCapasitor
Bank.Garduindukjugamerupakansaranapenampungdanpenghubungbeberapa
pembangkitlistrikdanGarduIndukdenganmembentuksuatu system interkoneksi.

Dengankeberadaan system interconnection yang


difasilitasidenganbeberapaGarduIndukdandidukungdenganbeberapapembangkit,
makapengendaliandanpenyaluran energy listrikakanlebihsulit,
akantetapifrequensipemadaman yang
disebabkanolehperbaikanataupemeliharaanperalatanlistrikataugangguandapatdiperkecil,
sehinggamenjadilebihhandal.

Apabilaadasalahsatupembangkitsedangdalampemeliharaanataumengalamigangguand
alammenyalurkantenagalistrikpadagarduindukmakapembangkit
laindalamsatusistemintekoneksiakanmenggantikanuntukmenyalurkantenagalistrikpadaga
rduinduktersebut. Sehinggakonsumentidakmerasadirugikanolehpihak PLN.

Dalam tulisan ini dikhususkan untuk membicarakan tentang gardu induk, terlebih
khusus lagi yaitu tentang salah satu gardu induk yang ada dibawah asuhan PT. PLN
(PERSERO) UPT SISTEM SULSELRABAR UNIT TRAGI TELLO. Disamping itu
juga dibahas teori gardu induk, jenis peralatan utama dan peralatan bantunya,
pengoperasian dan sistem proteksinya.

Adapun gardu induk yang berada dibawah asuhan PT. PLN (PERSERO) UPT
SISTEM SULSELRABAR UNIT TRAGI TELLO yaitu :

1. Gardu Induk Pangkep


2. Gardu Induk Tonasa III/IV
3. Gardu Induk Tello 150 KV
4. Gardu Induk Tello 70 KV
5. Gardu Induk Tello 30 KV
6. Gardu Induk Daya
7. Gardu Induk Kima
8. Gardu Induk Mandai
9. Gardu Induk Maros
10. Gardu Induk Bosowa

Gardu Induk Tello mendapat supply daya dari PLTU, PLTGU, PLTD, Mitshubishi,
Alshtom, GI Sektor TELLO, dan terinterkoneksi seluruh Sulawesi Selatan. Interkoneksi
Transmisi dan Gardu Induk Tello dengan Gardu Induk yang di bawahinya menggunakan
Interkoneksi Supervisory Control and Data Acqusition (SCADA) pada semua gardu
induk yang dibawahinya.

BAB III

URAIAN KHUSUS

3.1 Tinjauan Umum Gardu Induk


3.1.1 Pengertian Gardu Induk

Gardu induk boleh dikatakan sebagai rumah beban karena Gardu induk merupakan
penyalur energi listrik kepemakai energi listrik .Gardu Induk juga memiliki fungsi untuk :
1. Menaikkan dan menurunkan tegangan sistem.
2. Pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan pengamanan dari sistem tenaga
listrik.
3. Mengatur penyaluran daya ke Gardu lain melalui jaringan transmisi.
3.1.2 Jenis Gardu Induk

Gardu induk dapat diklasifikasikan menurut :

1. Pemasangan dan penempatan peralatan


2. Tujuan pemasangan gardu induk
3. Isolasi yang digunakan
4. Sistem rel/bus
1. Pemasangan Dan Penempatan Peralatan
Berdasarkan pemasangan dan penempatan peralatan dibagi menjadi :

a. GARDU INDUK JENIS PASANGAN LUAR


Peralatan Utama bertegangan tinggi dipasang diluar, sedangkan sarana
pengukuran (metering) , proteksi (relay) dan monitoring signal (annuciator)
berada agak berjauhan tepatnya di ruang control dan ruang proteksi serta ruang
rectifier dan batteray, misalnya yang terletak diluar meliputi Transformator
Distribusi atau Transformator IBT (interbus transformer) berikut sarana peralatan
pendukungnya meliputi PMT, PMS, CT, PT/CVT , LA dll.

Sedangkan sarana yang sangat sensitive terhadap pengaruh lingkungan dan


cuaca misalkan Panel control / relay termasuk didalamya terdapat batere beserta
rectifiernya sebagai supply sumber DC untuk konsumsi Proteksi dan indicator
indicator sebagai signal Informasi penempatanya di dalam gedung.8

b. GARDU INDUK JENIS PASANGAN DALAM


Adalah gardu induk dimana semua peralatannya ( switch gear, isolator dan
lain sebagainya ) dipasang di dalam gedung / ruang tertutup. Bila sebagian
peralatan tegangan tinggi terpasang dibawah tanah, gardu induk itu disebut
setengah pasang bawah tanah.jenis pasangan dalam digunakan di pusat kota
dimana harga tanah mahal dan daerah pantai dimana ada kontaminasi garam.
Disamping itu jenis ini dipakai untuk menjaga keselarasan dengan daerah
sekitarnya, juga untuk menjaga dari daerah kebakaran dan gangguan suara.

c. GARDU INDUK JENIS PASANGAN LUAR – DALAM


Adalah Gardu Induk yang peralatan switch gear nya berada didalam gedung
dan sebagian dari switch gear ada diluar gedung seperti gantri (tie line) dari
SUTT sebelum masuk kedalam switch gear dan transformator berada diluar
gedung.

2. Tujuan Pengadaan Gardu Induk


Berdasarkan tujuan pengadaannya, maka gardu induk dibedakan atas:

 Step Up Substation, yaitu gardu induk dimana tegangan transmisi primer


dinaikkan.
 Secondary substation, yaitu gardu induk dimana tegangan transmisi sekunder
diturunkan menjadi tegangan subtransmisi dan tegangan distribusi primer.
 Distribution substation, yaitu gardu induk dimana tegangan subtransmisi dan
distribusi primer diturunkan pada nilai sekunder transmisi.
 Primer grid substation,gardu induk dimana tegangan transmisi primer diturunkan
pada nilai sekunder transmisi.
 Bulk Supply and Industrial Substation, sama dengan gardu induk distribusi.
 Mining substation, yaitu gardu induk pemakaian khusus yang mana digunakan
untuk keamanan dalam pengoperasian suplai listrik.
 Mobile Substation, yaitu gardu induk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
daerah dan pemakaian berkala.
3.1.3 Fasilitas Dan Peralatan Gardu Induk
1. Transformator (trafo)
9

Transformator merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan


daya/tenaga dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Dasar dari teori
transformator adalah sebagai berikut :
“Arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti
besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh
suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan.”
Dalam bentuknya yang paling sederhana transformator terdiri atas dua
kumparan dan satu induktansi mutual. Kumparan primer adalah yang menerima daya,
dan kumparan sekunder tersambung pada beban. Kedua kumparan dibelit pada suatu
inti terdiri atas material magnetic berlaminasi.
Traformator
Transformator tiga fasa merupakan salah satu peralatan penting yang digunakan
dalam sistem tenaga listrik.Sistem tenaga listrik yang handal adalah apabila sistem
tersebut bisa mencatu tenaga listrik dengan stabil dan
berkesinambungan.Transfomator tenaga sebagai salah satu komponen dalam sistem
tenaga yang mempunyai peran yang menentukan dalam operasi suatu
sistem.Transfomator merupakan peralatan yang sangat vital dalam pengaturan
tegangan pada sistem tenaga.
Kerusakan pada transfomator tenaga sangat merugikan atau mengganggu bagi
keselurhan operasi sistem. Salah satu kerusakan atau gejala kerusakan yang timbul
pada transfomator tenaga, apabila tidak ditanggulangi dengan baik akan menggangu
operasi transfomator. Hal ini biasa mengarah pada kegagalan yang fatal bagi
keseluruhan operasi.
Baik buruknya perawatan pada transfomator tenaga dapat dilihat dari umur
transfomator itu sendiri. Umur operasi transfomator dapat dijadikan tolak ukur
keberhasilan suatu sistem perawatan, semakin lama umuroperasi transfomator maka
dapat dikatakan baik pula sistem perawatan yang dilakukan, sebaiknya apabila umur
operasi transfomator yang pendek menandakan sistem perawatannya yang kurang
baik.

Fungsi dan Prinsip kerja Transfomator Tenaga

Transformator merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan


daya/tenaga dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya.Transformator
menggunakan prinsip hukum induksi faraday dan hukum lorentz dalam
menyalurkan daya, dimana arus bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti
besi maka inti besi itu akan berubah.

Dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua
ujung belitan tersebut akan terjadi beda potensial.
Gambar 3.5.Arus bolak balik mengelillingi inti besi

Arus yang mengalir pada belitan primer akan menginduksi inti besi
transformator sehingga didalam inti besi akan mengalir flux magnet dan flux magnet
ini akan menginduksi belitan sekunder sehingga pada ujung belitan sekunder akan
terdapat beda potensial.

10

Gambar 3.6.Prinsip kerja transformator

Berdasarkan tegangan operasinya dapat dibedakan menjadi transformator :

1. TRANSFORMATOR IBT : Trafo yang tegangan nominal primer dan nominal


sekundernya adalah tegangan tinggi (TT). 500/150 kV dan 150/70 kV.
2. TRANSFORMATOR Distribusi : Trafo yang tegangan nominal sekundernya
adalah tegangan menengah (TM). 150/20 kV dan 70/20 kV.
Dasar dari teori transformator sebagai berikut: Arus listrik bolak balik yang
mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu berubah menjadi magnit dan
apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan
tersebut akan terjadi beda tegangan.

Jenis transfomator
Berdasarkan fungsinya transformator tenaga dapat dibedakan menjadi:

- Trafo pembangkit
- Trafo gardu induk / penyaluran
- Trafo distribusi

2. Pemutus Tenaga (Circuit Breaker/CB)


Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20
disebutkan bahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan
peralatan saklar / switching mekanis, yang mampu menutup, mengalirkan dan memutus
arus beban dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode
waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan
seperti kondisi short circuit / hubung singkat. PMT juga dilengkapi dengan peredam
busur api.
Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik
dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus
gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau peralatann lain

Banyak macam pemutusan tenaga yang dikenal, antara lain: 11

1. PMT dengan media pemutus dengan Gas


2. PMT dengan media pemutus dengan udara
3. PMT dengan hampa udara (Vacuum Circuit Breaker)
4. PMT dengan media pemutus menggunakan minyak

3. Pemisah (disconnecting switch/DS)


Pemisah adalah suatu alat untuk memisahkan tegangan pada peralatan instalasi
tegangan tinggi. Ada dua macam fungsi Pms, yaitu:

1. Pemisah Peralatan ; Berfungsi untuk memisahkan peralatan listrik dari peralatan


lain atau instalasi lain yang bertegangan. Pms ini boleh dibuka atau ditutup hanya
pada rangkaian yang tidak berbeban.

2. Pemisah Tanah (Pisau Pentanahan/Pembumian) ; Berfungsi untuk mengamankan


dari arus tegangan yang timbul sesudah saluran tegangan tinggi diputuskan atau
induksi tegangan dari penghantar atau kabel lainnya.Hal ini perlu untuk keamanan
bagi orang-orang yang bekerja pada peralatan instalasi.
Gambar 3.21.Pemisah
2. Arrester
Arrester merupakan peralatan yang didesain untuk melindungi peralatan lain dari
tegangan surja (baik surja hubung maupun surja petir) dan pengaruh follow current.
Sebuah arrester harus mampu bertindak sebagai insulator, mengalirkan beberapa
miliampere arus bocor ke tanah pada tegangan sistm dan berubah menjadi konduktor
yang sangat baik, mengalirkan ribuan ampere arus surja ke tanah, memiliki tegangan
yang lebih rendah daripada tegangan withstand dari peralatan ketika terjadi tegangan
lebih, dan menghilangan arus susulan mengalir dari sistem melalui arrester (power
follow current) setelah surja petir atau surja hubung berhasil didisipasikan.
Setelah surja hubung dilepaskan lewat arrester, arus masih mengalir karena adanya
tegangan sistem, arus ini disebut arus dinamit atau arus susulan.
Gambar 3.22. Lightning Arrester

3. Current Trafo (CT)


Trafo Arus (Current Transformator) yaitu peralatan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran besaran arus pada intalasi tenaga listrik disisi primer (TET, TT
dan TM) yang berskala besar dengan melakukan transformasi dari besaran arus yang
besar menjadi besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti untuk keperluan
pengukuran dan proteksi.

Fungsi dari trafo arus adalah:

- Mengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari besaran primer menjadi
besaran sekunder untuk keperluan pengukuran sistem metering dan proteksi
- Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, sebagai pengamanan
terhadap manusia atau operator yang melakukan pengukuran.
- Standarisasi besaran sekunder, untuk arus nominal 1 Amp dan 5 Amp

Cara kerja CT yaitu berdasarkan prinsip induksi. Kumparan primer yang


menimbulkan fluksi akanmempengaruhi kumparan sekunder.

CT ini akan berkonstruksi khusus dimana fluksi dibangkitkan oleh arus arus
sehingga induksinyapun hanya mempengaruhi sisi sekunder sebagai besaran arus yang
syaratnya harus merupakan rangkaian tertutup. Jika terbuka akan menimbulkan induksi
yang berlebihan sehingga menimbulkan induksi yang berlebihan sehingga
menimbulakan panas dan dapat merusak isolasi sehingga tegangan tembus system akan
menembus isolasi CT tersebut maka sisi sekunder akan bertegangan sama dengan sisi
primer hal ini sangat berbahaya.

Gambar 3.23. Transformator Arus (CT)

4. Potensial Transformer (PT)


Pada dasarnya fungsi Trafo tegangan (PT) hampir sama denganTrafo arus yaitu
untuk :

1. Memperkecil besaran arus listrik pada system tenaga listrik menjadi besaran arus
untuk system pengukuran dan proteksi.
2. Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu memisahkan
instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.

Berbeda dengan CT pada PT tidak boleh dihubung singkat karena akan


menimbulkan arus hubung singkat yang tinggi dan panas sehingga konduktor kumparan
akan putus, untuk itu PT selalu dilengkapi dengan fuse atau pengaman hubung singkat.
Gambar 3.24. Potensial Trafo (PT)

7. Busbar/Rel

Titik pertemuan hubungan trafo-trafo tenaga SUTT, SKTT dan peralatan listrik
lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga/daya listrik.

8. Battery
Suatu Gardu Induk memerlukan adanya sumber DC untuk menggerakkan
peralatan control, relay pengaman, motor penggerak PMT, PMS, dll.
Untuk itu sebagai sarananya maka di pasanglah ACCU BATTERY.
Battery adalah suatu alat yang mengahasilkan sumber tenaga listrik arus searah dari
hasil proses kimia.
Battery ini harus selalu terjaga kapasitasnya (harus selalu penuh), maka battery setiap
saat secara terus menerus harus terhubung dengan rectifier. Karena sangat pentingnya
battery ini, maka perlu dipriksa kondisi air (elektrolitenya), kebersihan dan Berat
Jenisnya (BJ).
Rectifier adalah suatu alat listrik untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus
searah (DC) sesuai kapasitas yang di kehendaki (kapasitas Battery)
Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran Berat Jenis Elektrolit adalah Hydrometer.
3.1.4 Operasi Dan Pemeliharaan Gardu Induk
Cara Operasi
Untuk meningkatkan keandalan dalam menyediakan tenaga listrik diperlukan
teknik-teknik khusus tinggi.Oleh karena jenis pekerjaan yang semakin meluas maka
tanggung jawab operasi dan pemeliharaan dipisahkan untuk meningkatkan sistem dan
tekniknya.
Operasi gardu induk menyangkut supervise, pencatatan, control dan penyetelan
kondisi operasi dari semua peralatan. Demikian pula patroli harian, perbaikan kecil
dan tindakan-tindakan darurat waktu ada gangguan. Tujuan akhir tugas ini adalah
untuk memepertahankan pelayanan dengan cara mencegah interupsi penyediaan
tenaga listrik dan mempertahankan tegangan sesuai dengan norma-norma yang
berlaku.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah menjalankan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) selama kurang
lebih 3 bulan dari tanggal 2 Juli sampai dengan tanggal 30 September 2015 yang
bertempat di PT. PLN (Persero) UPT SISTEM SULSELRABAR UNIT TRAGI
TELLO bagian Pemeliharaan Gardu Induk, Saya banyak mendapat pengalaman kerja
dan dapat Saya tarik kesimpulan dan saran-saran yang kiranya berguna bagi instansi
yang bersangkutan.
Adapun yang Saya dapat ungkapkan adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan uraian khusus “Gardu Induk” yang sebagai pokok pembahasan dalam
laporan ini maka dapat digambarkan bahwa “Gardu Induk” merupakan pusat rumah
beban yang menyalurkan energi listrik sampai ke pemakai/konsumen
2. Dengan mengadakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), kita dapat memperoleh
pengetahuan yang lebih luas tentang dunia kerja yang sesungguhnya dilapangan,
dimana selain memiliki pengetahuan teori yang cukup, kita juga dituntut memiliki
pengalaman yang luas agar kita siap bersaing dilapangan.
3. Dengan adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), kita dapat mengetahui secara
langsung hubungan dengan teori dengan fakta yang terjadi dilapangan dengan
tujuan langsung merealisasikannya.
4. Dengan adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini, kita dapat berinovasi
dengan berusaha mencari jati diri yang sebenarnya sebagaimana para
pegawai/karyawan yang selama ini telah bekerja keras untuk menghidupi
keluarganya.

4.2 Saran
1. Pihak sekolah sebaik-baiknya mengawasi siswa-siswi dalam melakukan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) mereka.
2. Pihak sekolah juga harus menjalin komunikasi dengan pihak industri sehingga
siswa-siswi lebih terpromosikan untuk mendapat peluang kerja pada industri tempat
mereka Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) setelah masa Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) selesai.

Anda mungkin juga menyukai