NIS : 0020939901
DISUSUN OLEH :
IFSAL
0020939901
Pembimbing 1 Pembimbing 2
NIP . NIP .
Menyetujui,
DISUSUN OLEH :
IFSAL
0020939901
7. Orang yang cerdas akan memikirkan orientasi masa depan, tetapi orang
yang bodoh akan memikirkan kejadian yang telah berlalu.
Alhamdu lillahi rabbil-‘aalamiin. Segala puja dan puji hanya kepada Allah SWT. atas segala
nikmat yang selalu dilimpahkan kepada hamba-Nya, baik nikmat yang tanpa diminta maupun
yang dengan sengaja diminta dari-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan
PRAKERIN.
Sholawat serta salam semoga senantiasa dianugerahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.,
para keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa berjalan di atas ajaran Allah dan
sunnah Nabi hingga hari akhir.
PRAKERIN yang dilaksanakan di Kantor PLN (Persero) Area Palopo. ini dilakukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan pendidikan SMK NEGERI 1 PALOPO Jurusan Teknik
KOMPUTER DAN JARINGAN. Namun demikian, sangat disadari bahwa program-program yang
dilaksanakan dalam PRAKERIN ini tak lepas dari kesalahan dan kekurangan, sehingga
diharapkan dapat diperbaiki dan disempurnakan oleh siswa PRAKERIN selanjutnya.
Dan adanya kesempatan hal ini, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak HENDRA sebagai Kepala Bagian GIS(Geogradis Information Sytem yang telah
berkenan memberikan izin dan arahan terhadap saya untuk dapat melaksanakan PRAKERIN.
2. Ibu RINA, selaku pembimbing, yang penuh dengan kesabaran dalam memberikan
bimbingan,motivasi ,dan masukan serta saran.
3. Bapak RIDWAN RAJAB,S.Ag selaku kepala sekolah SMK NEGERI 1 PALOPO, yang selalu
memberikan pembinaan kepada kami.
4. Ibu Rasydah K s.Pd selaku Pembimbing , yang penuh dengan keikhlasan memberikan
wawasan,motivasi dan arahan kepada kami.
Amin.
IFSAL
DAFTAR ISI
Judul Halaman
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
BAB I. PENDAHULUAN
__________________
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, setiap taruna-taruni lulusan SMK
dituntut untuk mempunyai suatu keahlian, dan siap kerja. Kegiatannya itu disebut dengan
PRAKERIN (Praktek Kerja Industri). Prakerin adalah suatu kegiatan yang sangat diwajibkan untuk
tingkatan SMK dan sederajat, untuk dapat mengenal dunia industri yang sebenarnya.
1. Penyelenggaraan pendidikan dilakukan dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah.
2. Penyelenggaraan Sekolah Kejuruan dapat bekerja sama dengan masyarakat terutama dunia
usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan.
Selain itu peserta Prakerin juga harus memiliki mental yang kuat untuk
menghadapi segala situasi, baik disaat sulit maupun tidak. Dan peserta Prakerin harus memiliki
fisik yang kuat. Maka dari itu, untuk memiliki fisik yang kuat, SMK melaksanakan suatu kegiatan
yang disebut dengan LATDASTAR (Latihan Dasar Taruna). Dalam kegiatan ini selain untuk
menjadikan fisik yang kuat, taruna-tarunipun melatih mental, dan mendapatkan materi-materi
pengetahuan seputar Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
Keuntungan dari kegiatan Prakerin ini, yaitu dapat memberikan pengalaman yang
lebih, dan menjadikan taruna-taruni sebagai tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
1. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara sekolah dengan dunia usaha atau
dunia industri.
4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang
berkualitas.
1. Dapat mengenali seperti apa pekerjaan industri di lapangan, sehingga setelah lulus taruna
taruni sudah tidak asing lagi dengan dunia kerja.
3. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah, taruna taruni juga dapat
melatih jiwa mandiri, berani, bertanggung jawab, serta disiplin.
Jam Kerja
No. Hari
Masuk Istirahat Pulang
Sabtu &
6 LIBUR
Minggu
Tabel 1.1
Lokasi tempat berlangsungnya penulis melaksanakan Prakerin selama waktu yang telah
ditentukan yaitu di :
1. Metode Interview
Saya melakukan interview pada pihak-pihak yang berhubungan dengan penulisan laporan
kegiatan, dan penulis juga melakukan interview kepada pembimbing- pembimbing di
perusahaan dan pembimbing- pembimbing penulisan yang merupakan narasumber bagi saya.
2. Metode Dokumentasi
Metode ini saya gunakan untuk bahan pertimbangan serta gambaran sementara, agar
penyusunan laporan kegiatan jadi lebih jelas dan saya dapat meyakinkan kalau hasil penulisan
yang telah digambarkan sudah tersusun rapi dan tepat.
3. Metode Observasi
Dalam metode ini saya melakukan banyak pengamatan untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan penyusunan laporan, supaya data-data yang didapat menjadi lebih akurat
dan objektif.
BAB II
URAIAN
2.1 Sejarah Dibentuknya PLN
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT PLN
(Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia.
Direktur Utamanya saat ini adalah Sripeni Inten Cahyani selaku pelaksana tugas.
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa
perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri.
Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda
N.V. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di
bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya.
Kelistrikan di Hindia Belanda dimulai pada tahun 1897 ketika perusahaan listrik pertama yang
bernama Nederlandche Indische Electriciteit Maatschappij (NIEM atau Perusahaan Listrik
Hindia Belanda), yang merupakan perusahaan yang berada di bawah N.V. Handelsvennootschap
yang sebelumnya bernama Maintz & Co. Perusahaan ini berpusat di Amsterdam, Belanda.
Di Batavia, NIEM membangun PLTU di Gambir di tepi Sungai Ciliwung. PLTU berkekuatan
3200+3000+1350 kW tersebut merupakan pembangkit listrik tenaga uap pertama di Hindia
Belanda dan memasok kebutuhan listrik di Batavia dan sekitarnya. Saat ini PLTU tersebut sudah
tidak ada lagi.
NIEM berekspansi ke Surabaya dengan mendirikan perusahaan gas yang
bernama Nederlandsche Indische Gas Maatschappij (NIGM) hingga akhir abad XIX. Pada
tahun 1909, perusahaan ini diberi hak untuk membangun beberapa pembangkit tenaga listrik
berikut sistem distribusinya ke kota-kota besar di Jawa.
ANIEM (1909-1942)[sunting | sunting sumber]
Kantor Pusat NV ANIEM di Jalan Embong, Surabaya
Di Surabaya, perusahaan gas NIGM (Nederlandsche Indische Gas Maatschappij) pada tanggal 26
April 1909 mendirikan anak perusahaan Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit
Maatschappij (ANIEM). Dalam waktu yang tidak berapa lama, ANIEM berkembang menjadi
perusahaan listrik swasta terbesar di Indonesia dan menguasai sekitar 40% dari kebutuhan listrik
di dalam negeri. ANIEM juga melakukan percepatan ekspansi seiring dengan permintaan listrik
yang tinggi. Pada 26 Agustus 1921 perusahaan ini mendapat konsesi di Banjarmasin yang
kontraknya berlaku hingga 31 Desember 1960. Pada tahun 1937 pangelolaan listrik di Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan diserahkan kepada ANIEM.
Sebagai perusahaan yang menguasal hampir 40% kelistrikan di Indonesia, ANIEM memiliki
kinerja yang cukup baik dalam melayani kebutuhan listrik. Sebagaimana telah disebutkan di atas,
ANIEM memiliki wilayah pemasaran di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan. Untuk
melayani wilayah pemasaran yang luas ini, ANIEM menerapkan kebijakan desentralisasi
produksi dan pemasaran dengan cara membentuk anak perusahaan. Dengan demikian maka
listrik diproduksi secara sendiri-sendiri di berbagai wilayah oleh perusahaan yang secara
langsung menangani proses produksi tersebut. Dengan demikian kinerja perusahaan menjadi
amat efektif, terutama dari segi produksi dan pemasaran.
Beberapa perusahaan yang merupakan bagian dari ANIEM antara lain:
Kantor Pusat PLN: Kantor Pusat adalah organisasi PLN tingkat pusat dimana merupakan
pusat dari penyelenggara bisnis PLN diseluruh Indonesia. Disinilah para direksi PT. PLN
berkantor. Kantor pusat PLN terletak di Jalan Trunojoyo Blok M-I Melawai, Kebayoran
Baru, Kota Jakarta Selatan. Pimpinan kantor pusat PLN adalah pimpinan tertinggi dalam
perusahaan ini yaitu Direktur Utama.
Unit Induk dan/atau Pusat-Pusat: Unit Induk merupakan unit dari PLN sebagai
kepanjangan tangan dari kantor pusat untuk pelayanan kelistrikan di PLN, serta merupakan
lembaga di PLN sebagai penunjang bisnis kelistrikan PLN di wilayah. Unit induk dibagi
sesuai fungsinya contoh PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat yang terletak di Bandung
sebagai pelayanan distribusi di Provinsi Jawa Barat, atau PLN Unit Induk Transmisi Jawa
Bagian Tengah sebagai pelayanan transmisi listrik di provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah
Yogyakarta. Sedangkan pusat-pusat adalah lembaga PLN sebagai penunjang bisnis PLN
contohnya PLN Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) yaitu lembaga untuk
pengembangan dan pelatihan pegawai PLN, serta pusat yang lain. Unit induk dan/atau Pusat-
pusat dipimpin oleh seorang General Manager Unit Induk atau General Manager Pusat.
Unit Pelaksana: Unit Pelaksana adalah unit di bawah unit induk dan/atau pusat-pusat
sebagai pembagian wilayah pelayanan PLN kedalam ruang lingkup yang lebih kecil agar
pelayanan PLN bisa lebih terfokus dan langsung menyentuh pada masyarakat, contohnya
adalah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) yaitu unit pelaksana di bawah unit induk
distribusi, atau Unit Pelaksana Transmisi (UPT) yaitu unit pelaksana di bawah unit induk
transmisi, contoh lain adalah Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan (UPDL) yaitu unit
pelaksana di bawah PLN PUSDIKLAT. Unit Pelaksana dipimpin oleh seorang Manager Unit
Pelaksana.
Unit Layanan: Unit Layanan adalah unit dibawah unit pelaksana dengan ruang lingkup
pembagian dari wilayah unit pelaksana, misalnya dalam satu unit pelaksana terdapat
beberapa unit layanan. Tetapi tidak semua unit pelaksana di PLN mempunyai unit layanan,
tergantung pada jumlah pelanggan dan area pelayanan unit pelaksana PLN, contoh unit
layanan pelanggan (ULP) adalah unit layanan di bawah UP3, atau unit layanan transmisi dan
gardu induk (ULTG) unit layanan di bawah UPT. Unit Layanan dipimpin oleh seorang
Manager Unit Layanan.
Sampai saat ini tercatat PLN mempunyai 50 Unit Induk, 6 Pusat-pusat, 373 Unit Pelaksana, dan
1042 Unit Layanan.
1. Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B), berkedudukan di Gandul, Jakarta (Jawa-Bali
Control Center / JCC)
2. Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatra (UIP3B Sumatra),
berkedudukan di Pekanbaru
Unit di bawah Unit Induk Pengatur Beban (UIP2B)[sunting | sunting sumber]
Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B): Sub-unit untuk melakukan pengaturan beban secara
keseluruhan dari Pembangkitan, Transmisi dan sampai ke konsumen dengan komunikasi
dengan UP2D dan Gardu Induk. ada 5 Unit Pelaksana di bawah UIP2B yaitu:
1. Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B) Jakarta dan Banten, berkedudukan di Cawang,
Jakarta (Region Control Center / RCC Cawang)
2. Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B) Jawa Barat, berkedudukan di Bandung (Region
Control Center / RCC Cigereleng)
3. Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B) Jawa Tengah dan DIY, berkedudukan di
Semarang (Region Control Center / RCC Ungaran)
4. Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B) Jawa Timur, berkedudukan di Sidoarjo (Region
Control Center / RCC Waru)
5. Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B) Bali, berkedudukan di Denpasar (Region
Control Center / RCC Bali)
IV. Kelompok Unit Induk Pembangkitan[sunting | sunting sumber]
Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D): sub-unit untuk pengaturan pembebanan di sisi
Distribusi ke pelanggan
Unit Pelaksana Pelanggan (UP3): Setara dengan UP2D, yaitu sub-unit untuk pelayanan
pelanggan dan pelayanan Jaringan listrik Distribusi
Unit Layanan Pelanggan (ULP): Sub-unit di bawah UP3 yang membantu pengurusan
pelayanan pelanggan dan Pelayanan Jaringan Listrik Distribusi lebih dekat dengan ruang
lingkup wilayah lebih kecil.
VI. Kelompok Unit Induk Proyek[sunting | sunting sumber]
1. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Bogor (UPDL BOGOR) (Project Academy)
2. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Jakarta (UPDL JAKARTA) (Leadership
Academy & Corporate Culture Academy)
3. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Suralaya (UPDL SURALAYA) (Primary
Energy & Power Generation Academy)
4. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Semarang (UPDL SEMARANG)
(Transmission & Live Line Maintenance Academy)
5. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Pandaan (UPDL PANDAAN) (Distribution &
Commerce Academy)
6. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Tuntungan, Medan (UPDL TUNTUNGAN)
(Learning Unit)
7. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Padang (UPDL PADANG) (Learning Unit)
8. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Palembang (UPDL PALEMBANG)
(Corporate Enabler Academy & Risk and Audit Academy)
9. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Makassar (UPDL MAKASSAR) (Renewable
Energy Academy)
10. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan Banjarbaru, Kalimantan Selatan (UPDL
BANJARBARU) (Learning Unit)
11. Unit Pelaksana Assesment Center, di Jakarta
12. Unit Pelaksana Sertifikasi, di Jakarta
13. Unit Pelaksana Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB), di Jakarta
5. Musholah
6. Areal Parkir
2. Berpakaian rapi.
4. Tidak boleh membawa barang-barang milik perusahaan tanpa seizin atasan, dan lain sebagainya.
Sejarah PLN
Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di Indonesia mulai
ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan
pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan sendiri
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebt
oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat
Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh
listrik melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pemimpin
KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-
perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indinesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan
Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada
Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas
yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara
yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan
Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17, status Perusahaan Listrik Negara
(PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha
Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk
bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari
Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam
menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 GIS
Sistem informasi geografis (GIS) adalah sistem yang dirancang untuk menangkap, menyimpan,
memanipulasi, menganalisis, mengelola, dan menyajikan data spasial atau geografis. Aplikasi
GIS adalah alat yang memungkinkan pengguna untuk membuat pertanyaan interaktif (pencarian
yang dibuat pengguna), menganalisis informasi spasial, mengedit data dalam peta, dan
menyajikan hasil dari semua operasi ini.GIS (lebih umum GIScience) kadang-kadang merujuk
pada ilmu informasi geografis (GIScience), ilmu yang mendasari konsep, aplikasi, dan sistem
geografis.
GIS dapat merujuk ke sejumlah teknologi, proses, teknik, dan metode yang berbeda. Itu melekat
pada banyak operasi dan memiliki banyak aplikasi yang berkaitan dengan teknik, perencanaan,
manajemen, transportasi / logistik, asuransi, telekomunikasi, dan bisnis. [2] Untuk alasan itu,
GIS dan aplikasi intelijen lokasi dapat menjadi dasar bagi banyak layanan berbasis lokasi yang
variabel indeks utama. Lokasi atau luasan dalam ruang-waktu Bumi dapat dicatat sebagai tanggal
/ waktu terjadinya, dan koordinat x, y, dan z yang masing-masing mewakili, bujur, lintang, dan
ketinggian. Semua referensi spasial-temporal dan perluasan lokasi Bumi harus saling terkait satu
sama lain dan pada akhirnya ke lokasi atau tingkat fisik "nyata". Karakteristik utama GIS ini
Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara,
emas, besi dan barang tambang lainnya.
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata
guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.
Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan
kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.
Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem
informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata
suatu daerah.
Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute
alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan
dan kecelakaaan.
Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk
suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola
drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada
suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri,
sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran.
3.1.2. Jenis-jenis GIS
Apabila dilihat dari cara kerjanya, KWH Meter dibedakan menjadi :
1.
Secara Umum fungsi Sistem Informasi Geografis adalah sebagai sebagai berikut :
ALOKASI
Alokasi adalah tentang menyediakan kebutuhan data. Alokasi berkaitan dengan sedalam dan
sebanyak apa data yang harus dikandung oleh setiap piksel atau obyek dalam lanskap yang
ditangani. Tema-tema relevan disusun dan dicari data apa saja untuk memverifikasinya. Semua
itu kita gabungkan dalam satu layer atau beberapa layer tematik. Sehingga setiap lokasi dalam
lanskap mengandung informasi seluruh tema. Perlu difahami bahwa null atau kosong pun
merupakan informasi. Kategorisasi sudah dilakukan namun cenderung lebih kepada karakter
alami atau nilai intrinsik data. Ditahap awal ini perlu berhati-hati mengkuantifisir fakta kualitatif
atau mengeneralisir data. Nilai satu hektar lahan di Kalimantan mungkin berbeda dengan di
Jawa, misalnya. Berhati-hati terhadap peluang mereduksi makna adalah hal bijak. Jika suatu
informasi tidak dapat dikonversi menjadi data spasial, Jika kuantifikasi dinilai sebagai
“memaksakan”, simpanlah dalam database. Sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan untuk analisis
berikutnya. Moral dalam alokasi adalah menyediakan, bukan memilih.
SELEKSI
Seleksi adalah prosedur memilih atribut yang dikandung setiap lokasi dalam lanskap (piksel
raster atau obyek vektor). Seleksi bisa dilakukan mengikuti kealamian data atau diberi
pemaknaan terlebih dahulu dengan pembobotan atau perhitungan tertentu antar tematik layer.
Pemilihan dan pemilahan ini akan membagi habis seluruh alokasi kedalam status atau kategori
tertentu. Paradigma, teori, tujuan, penguasaan metodologi, tehnik dan ketersediaan teknologi
menjadi faktor yang mempengaruhi cara menseleksi. kategorisasi sudah didominasi oleh
subyektifitas manusia. Sederhananya, jika alokasi itu tentang meletakkan maka seleksi adalah
tentang mengambil. Moral dalam seleksi adalah menyediakan pilihan.
PRIORITISASI
Ini bahasa jargon kaum birokrat namun cukup layak untuk mengatakan bahwa tidak semua hasil
seleksi dapat dieksekusi. Beberapa diambil dan sisanya disimpan sebagai rencana. Prioritisasi
menggambarkan perbandingan antara daftar pilihan dengan sumberdaya tersedia, atau mungkin
juga tekanan dari faktor eksternal. Prioritisasi pada dasarnya sama dengan seleksi. Boleh disebut
sebagai seleksi tahap kedua. Yang ingin saya sampaikan adalah:
1. Tidak semua data bisa diolah dengan mesin GIS. Lack of data disana sini menyebabkan mesin
DSS hanyalah utopia. Kita harus jujur menjawab pertanyaan “apakah seluruh variabel data
untuk mengatasi suatu persoalan sudah terkuasai sedemikian rupa bisa ditangani mesin
anda?”. Misalnya anda seorang analis di suatu dinas di Kabupaten dan berhasil menseleksi
daftar desa yang harus diberi bantuan. Apakah anda juga sudah memasukkan kualitas moral
kepala desa dan karakter masyarakatnya? padahal moral adalah faktor penentu keberhasilan
tujuan diberikannya bantuan.
2. Ini waktunya informasi yang tidak dapat diolah sebelumnya muncul kembali.
Disodorkan dengan cara berbeda kepada manajer, tim expert atau forum partisipasi.
Informasi yang digunakan dalam prioritisasi biasanya berasal dari expert judgement yang
menguasai isu-isu seputar permasalahan. Biasanya bersifat khusus, detil, parsial, kualitatif.
Mereka mendapatkan dan mengolah informasi tersebut mungkin sama atau berbeda dengan
cara yang anda lakukan dengan mesin anda. Mereka menggunakannya untuk menelaah hasil
seleksi.
Moral dalam prioritisasi adalah menyediakan keputusan. Anda mungkin akan terkejut ketika
manajemen memilih urutan tidak sesuai dengan hasil mesin anda. Atau jika hasilnya sama,
mungkin sudah waktunya bagi anda menjadi expert judgement.