Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PT. USENG TEKNOLOGI UTAMA

MESIN MILLING

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti


Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2013/2014

Disusun :

NAMA : MUHAMAD GUNTUR ALBAR

NIS : 20111345

KELAS : XI TM 3

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMESINAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMK SEMEN PADANG
SMK Semen Padang

TP. 2012/2013

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PT. USENG TEKNOLOGI UTAMA

MESIN MILLING

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti


Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2013/2014

Disusun :

NAMA : MUHAMAD GUNTUR ALBAR

NIS : 20111345

KELAS : XI TM 3

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMESINAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

ii
SMK Semen Padang

SMK SEMEN PADANG


TP. 2012/2013
LEMBARAN PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini telah diperiksa dan disetujui

oleh guru Pembimbing dan Kepala SMK Semen Padang

Laporan Praktek Kerja Industri

Di

PT. USENG TEKNOLOGI UTAMA BATAM

Menyetujui :

Ketua Prog. Keahlian Guru Pembimbing


Teknik Pemesinan

Zulhelmi S.Pd Defi Marwan S.Pd


Nip. 3820772 Nip. 3710374

Kepala SMK Semen Padang

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

iii
SMK Semen Padang

Drs. Lovandritos
Nip. 2948659

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

iv
SMK Semen Padang

LEMBARAN PENGESAHAN PERUSAHAAN

Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini telah diperiksa dan disetujui

oleh Pembimbing Lapangan dan Pimpinan

PT. USENG TEKNOLOGI UTAMA BATAM

Menyetujui :

Pimpinan PT. UTU Pembimbing

Hasan Suhermen

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

v
SMK Semen Padang

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur marilah kita ucapakan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat

melaksanakan dan menyelesaikan pelaksanaan Praktek Kerja Industri

(PRAKERIN) di PT. Useng Teknologi Utama Batam dan dapat menyelesaikan

laporan Praktek Kerja Industri ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat beriringan

salam tidak lupa pula kita hadiahkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW

yang telah membawa kita ke alam berilmu pengetahuan dan teknologi seperti

sekarang ini.

Praktek Kerja Industri adalah kegiatan kurikulum Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) yang merupakan implementasi dari kebijakan “link and match”

antara sekolah dengan dunia kerja. Praktek Kerja Industri ini wajib di ikuti oleh

seluruh peserta Diklat Tingkat II atau siswa yang berada pada semester IV

sebelum mengikuti Ujian Nasional, dan setiap peserta diwajibkan untuk membuat

laporan sesuai pekerjaan yang dilakukan di perusahaan tersebut.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Hasan, selaku pimpinan PT. Useng Teknoologi Utama Batam.

2. Bapak Suhermen selaku pembimbing Prakerin di PT. Useng Teknologi

Utama Batam.

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

vi
SMK Semen Padang

3. Seluruh karyawan dan keluarga besar PT. Useng Teknologi Utama

Batam, yang telah memberikan banyak ilmu selama Prakerin dan

mengajarkan banyak hal.

4. Bapak DRs. Lovandritos, selaku kepala SMK Semen Padang.

5. Bapak Zulhelmi S.Pd, selaku ketua jurusan Teknik Pemesinan SMK

Semen Padang.

6. Bapak Defi Marwan S.Pd, selaku guru pembimbing Prakerin.

7. Seluruh dewan guru dan karyawan SMK Semen Padang.

8. Kepada kedua orang tua yang telah mendukung kelancaran Prakerin.

9. Kepada rekan-rekan, beserta orang-orang yang tak tersebutkan lagi

namanya di ucapkan banyak terima kasih atas seluruh bantuannya

dalam bentuk apapun sehingga penulis dapat melaksanakan Prakerin

dengan sebaik-baiknya, dan laporan Praktek Kerja Industri ini dapat

terselesaikan walaupun mungkin belum sempurna.

Akhir kata, penulis juga minta maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat

kesalahan dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat

hendaknya. Wassalam.

Batam, ….........

( Penulis)

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

vii
SMK Semen Padang

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………….………………………… ii

Lembaran Pengesahan Sekolah …………………………….……………. iii

Lembaran Pengesahan Perusahaan ……………………………………... iv

Kata Pengantar …………………………….……………………………… v

Daftar Isi ………………………………………………………...…………. vi

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin ………………..
1.2. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Prakerin ………………..
1.3. Tujuan Prakerin ………………………………………
1.3.1. Tujuan Umum Prakerin ………………………
1.3.2. Tujuan Khusus Prakerin ………...……………
1.4. Tujuan Pembuatan Laporan ………………………….

BAB II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


2.1. Peraturan-peraturan Perusahaan.........………………..
2.2. Maksud dan Tujuan Peraturan Perusaahan.………….
2.3. Ruang Lingkup Peraturan Perusahaan........... ……….
2.4. Larangan Bagi Karyawan dan Karyawati……………
2.5. Kewajiban Bagi Karyawan dan Karyawati..…………
2.6. Disiplin Pekerjaan.......................................................
2.7. Struktur Organisasi.........................................................

BAB III : PEMBUATAN RING ACTIVATOR PADA MESIN


MILLING
3.1 Pengerjaan Mesin Milling................................................
3.2 Bagian-Bagian Mesin Milling............................................
3.3 Prinsip Mesin Milling.......................................................
3.4 Jenis-Jenis Mesin Milling.....................................................
Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

viii
SMK Semen Padang

3.5 Gerakan Dalam Mesin Milling.......................................


3.6 Tipe Cutter.....................................................................
3.7 Prinsip Kerja Mesin Milling............................................
3.8 Proses Pembuatan Ring Activator ........................................

BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………….
4.2 Saran ………………………………………………...

Daftar Lampiran ……………………………………………………..……

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

ix
SMK Semen Padang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu sub system

Pendidikan Nasional, memiliki kedudukan dan peranan sangat penting

dalam fungsi menyiapkan tenaga kerja terampil untuk menunjang system

Pendidikan Nasional. Upaya penyiapan tenaga kerja yang terampil sesuai

kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, didekati melalui kebijakan “Link

and Match”. Kebijakan ini membawa pendidikan kejuruan berpijak dan

berada di dunia usaha dan industri.

Pada dasarnya Praktek Kerja Industri ini merupakan suatu

penyelenggaraan yang mengintregasikan secara tersistem pendidikan di

dunia usaha dan industri. Pengintegrasian kegiatan pendidikan kegiatan ini

akan menghilangkan perbedaan standar nilai di sekolah dan di dunia kerja

serta sekaligus mendekatkan suplay and demand ketenaga kerjaan.

Pelaksanaa kegiatan Prakerin merupakan kegiatan sekolah menengah

Kejuruan didasarkan atas arahan GBHN 1993 dan ketentuan-ketentuan

dalam undang-undang No.02 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional

serta peraturan-peraturan antara lain :

a. GBHN 1993

Meningkatkan kualitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab

bersama antara pemerintah dan masyarakat serta bidang usaha yang

memakai tenaga kerja.

b. UU SPN No.02 tahun 1989 Bab W Pasal 10 ayat (1)

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

x
SMK Semen Padang

Penyelenggaraan pendidikan didasarkan dua jalur, Pendidikan

Sekolah dan Pendidikan Luar Sekolah.

c. PP. No.39 BAB III Pasal IV, butir (8)

Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan Nasional

dapat berbentuk pemberian kesempatan magang atau latihan kerja.

d. Kep Men Dikbud No. 0490/U/1992 Pasal 33, butir (6)

Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk

meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia

kerja yang diusahakan dengan azas saling menguntungkan.

Kerjasama SMK dengan dunia usaha antara lain meliputi Praktek

Kerja Industri (PRAKERIN) dan magang.

1.2. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Prakerin

1. Prakerin pada dasarnya merupakan kegiatan intrakurikuler, harus

dilaksanakan oleh setiap Peserta Diklat secara individu.

2. Prakerin terutama diarahkan agar Peserta Diklat dapat :

a. Memperdalam dan memperluas penguasaan kemampuan professional

kejuruan.

b. Menghayati suasana iklim kerja dalam situasi yang sesungguhnya.

c. Menginternalisasi etos kerja secara positif.

3. Sesuai dengan kurikulum SMK, jadwal Prakerin dapat disesuaikan

dengan kondisi dan tuntutan kebutuhan setempat dan tidak harus selalu

pada semester sebagaimana yang tercantum dalam susunan program.

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xi
SMK Semen Padang

4. Memperhatikan aturan yang ada dan hakikat tujuannya, Prakerin dapat

diperluas menjadi bentuk Magang, yaitu perpaduan kegiatan belajar di

sekolah dan bekerja di industri / dunia usaha dalam satu kesatuan system

untuk mencapai tingkat keahlian professional tertentu.

5. Dengan pengaturan organisasi dan pola penyelenggaraan pendidikan

SMK dapat menyelenggarakan proses belajar mengajar sebagian atau

seluruh komponen keahlian kejuruan dalam bentuk latihan kerja di dunia

kerja.

6. Untuk mengoptimalkan kegiatan Prakerin sebagai wahana bellajar

Peserta Diklat, SMK perlu membentuk tim khusus yang dapat menangani

secara professional dan terkoordinasi dengan kegiatan-kegiatan lain.

Seperti Unit Produksi, Kerjasama dengan Dunia Usaha, dan Sertifikasi

Keahlian.

7. Perlu dirancang suatu sistem yang dapat menjamin pelaksanaan kegiatan

secara terarah, efektif dan terkendali, seperti adanya buku Jurnal

Kegiatan Prakerin.

8. Proses pembimbingan dan penetapan keberhasilan Peserta Diklat yang

melaksanakan Prakerin, diatur dan ditetapkan bersama antara sekolah dan

dunia usaha / industri tempat Prakerin.

1.3. Tujua Prakerin

1.3.1. Tujuan Umum Prakerin

1. Meningkatkan pemahaman dan memantapkan serta

mengembangkan ilmu peserta diklat yang didapat di sekolah dan

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xii
SMK Semen Padang

menerapkan di dunia usaha dan industri.

2. Meningkatkan keterampilan berupa penguasaan kemampuan

professional kejuruan peserta diklat.

3. Menumbuh kembangkan sikap professional dan etos kerja peserta

diklat.

4. Mengenalkan kepada peserta diklat aspek-aspek usaha yang

potensial di dunia usaha / dunia industri, seperti ; struktur

organisasi, managemen asosiasi usaha dan jenjang karier.

5. Membekali peserta diklat dengan pengalaman kerja yang

sebenarnya.

6. Memberi motivasi peserta diklat untuk berwiraswasta.

7. Mengharapkan terjadinya penyerapan perkembangan teknologi

dari dunia usaha / dunia industri ke sekolah dan sebaliknya.

8. Memberi masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan

mengembangkan serta kesesuaian pendidikan kejuruan dengan

kebutuhan tenaga kerja dilapangan.

9. Memberi peluang untuk pemasaran dan penelusuran lulusan.

1.3.2. Tujuan Khusus Prakerin

1. Agar peserta diklat mampu bersosialisasi dengan dunia industri

2. Peserta diklat mengerti akan kehidupan di dunia industri.

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xiii
SMK Semen Padang

1.4. Tujuan Pembuatan Laporan

1. Peserta diklat mampu mengungkapkan gagasan atau pengalaman dalam

bentuk tulisan secara sistematika atau kronologis dalam bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

2. Peserta diklat mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan

sesuai dengan program studinya yang terungkap dalam laporan tertulis.

3. Memberikan informasi tentang perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) dari dunia usaha / industri ke sekolah.

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xiv
SMK Semen Padang

BAB II

TINJAUAN UMUM PT. USENG TEKNOLOGI UTAMA

2.1 Peraturan-peraturan Perusahaan

adapun beberapa peraturan yang ditetapkan perusahaan sebagai berikut :

1. Peraturan Perusahaan
Peraturan tertulis yang memuat sistem hubungan perusahaan, prosedur,

peraturan-peraturan, petunjuk-petunjuk, syarat-syarat dan kondisi hubungan

kerja disahkan oleh departemen tenaga kerja.


2. Perusahaan
PT. Useng Teknologi Utama yang berkedudukan di Batam, Indonesia.
3. Karyawan
Orang yang bekerja untuk perusahaan dengan seluruh tingkatan, baik

tingkatan executive maupun nonexecutive. Warga Negara Indonesia maupun

Asing yang terlibat dalam kerja dengan perusahaan dan menerima gaji/upah.
4. Keluarga
Keluarga dalam hal ini adalah suami/istri yang sah, putra/I yang sah atau

yang di sahkan secara hukum oleh Undang-Undang menjadi tanggungan

sepenuhnya dari karyawan. Hal ini termasuk anak sah atau yang di sahkan

secara hukum yang di bawah 18 tahun dan belum bekerja atau belum

berpenghasilan.
5. Kepala Bagian / Kepala Divisi
Kepala Bagian/Kepala Divisi dalam hal ini adalah orang yang ditunjuk oleh

perusahaan, sebagai yang tampak didalam struktur organisasi

perusahaan.Untuk memimpin dan mensupervisi karyawan secara langsung

ataupun tidak langsung dalam lingkup wewenang.


6. Manager / Direktur
Orang yang ditunjuk perusahaan sebagaimana yang tampak dalam bagan

organisasi perusahaan, dan diberikan kuasa oleh perusahaan untuk mengatur

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xv
SMK Semen Padang

dan mengeluarkan instruksi-instruksi ke Kepala Bagian, Kepala Devisi,

Karyawan untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang dibutuhkan

untuk menjalankan usaha perusahaan.

2.2 Maksud dan Tujuan Peraturan Perusahaan


Maksud diperaturan perusahaan ini adalah supaya perusahaan dan karyawan

mempunyai pegangan atau pedoman dalam melaksanakan tugas masing-masing

yang pada umumnya memuat aturan dan peraturan yang harus dipatuhi oleh

seluruh karyawan.Juga khusus sebagai pegangan dan pedoman tugas serta

tanggung jawab perusahaan dan karyawan.


Tujuan peraturan perusahaan sebagai berikut:
a. Menciptakan dan mengembangkan hubungan yang harmonis antara
perusahaan dan karyawan.
b. Membentuk dan menjalin kerja sama yang baik untuk meningkatkan
efesiensi, efektifitas, dan produktifitas kerja.
c. Untuk mengetahui adanya kepastian hak-hak dan kewajiban antara
perusahan dan karyawan.
d. Menciptakan dan menjalin ketenangan dalam bekerja dan berusaha
sehingga mempermudah kemajuan kesejahteraan bagi karyawan. Juga
untuk mencapai tujuan usaha perusahaan.

2.3 Ruang Lingkup Peraturan Perusahaan

Peraturan perusahaan ini berlaku dan mengikat bagi pimpinan perusahaan

dan seluruh karyawan tetap atau permanen, baik tingkatan executive maupun

non executive.

2.4 Larangan Bagi Karyawan dan Karyawati


Semua karyawan dan karyawati di larang melakukan, mengambil bagian
dan mendukung tindakan sebagai berikut:
1. Melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan seperti; gaduh, melempar,
melakukan kerusuhan atau tindakan hura-hura dan bergurau.
2. Memakai dan memiliki alat atau peralatan teman kerja tanpa se-izin yang
punya.

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xvi
SMK Semen Padang

3. Melakukan perselisihan, memancing perkelahian atau berkelahi pada jam


kerja.
4. Meninggalkan tempat kerja tanpa alasan yang cukup atau persetujuan
terlebih dahulu selama waktu bekerja.
5. Memasuki kamar atau lokasi seksi atau departemen lain, kantor, tempat-
tempat lain kecuali dalam urusan kerja.
6. Terlambat atau bolos kerja tanpa izin atau alasan yang dapat diterima.
7. Melakukan usaha untuk mendapatkan izin tidak masuk kerja dengan
memberikan alasan palsu atau berbohong.
8. Melakukan usaha mendistribusikan atau menunjukan daftar biaya tagihan,
pamphlet, poster atau cara penyampaian informasi lainnya didalam
perusahaan atau asrama perusahaan tanpa mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari perusahaan.
9. Memasuki atau menempati area perusahaan dengan cara paksa.
10. Melakukan atau menunjukkan cara memelihara yang tidak baik atas
perkakas kerja, peralatan dan barang lain yang di percaya atau diberikan
untuk di pakai.
11. Merokok di lokasi atau tempat kerja, makan permen karet, makan dan
minum dan membaca yang tidak perlu selama dalam jam kerja.
12. Melakukan usaha meminta atau mengumpulkan sumbangan untuk tujuan
apapun dan pada saat kapanpun di tempat kerja tanpa mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari perusahaan.
13. Melakukan perbuatan yang menyimpang, yaitu hal-hal yang sensitife
dengan kata-kata yang menghina atas hal kesukuan, ras, agama,
kemampuan kerja dan tingkah laku.
14. Di larang berada di ruang kantin kecuali pada jam makan siang, makan
malam atau istirahat tea break.
15. Membuat, membagikan atau menulis kata-kata kotor, kasar ataupun
penghinaan, pada siapapun di dinding dengan poster atau barang-barang
lain. Mengenai karyawan, pimpinan perusahaan atau tentang perusahaan.
16. Mengorganisasir, melangsungkan, menghadiri atau ikut mengambil bagian
dalam suatu rapat di kawasan perusahaan atau asrama, yang tidak
mendapat izin dari perusahaan.

2.5 Kewajiban Bagi Karyawan dan Karyawati


Setiap karyawan wajib mentaati kewajiban sebagai berikut:
1. Segera meninggalkan tempat kerja setelah jam kerja selesai, kecuali di
minta untuk harus bekerja. Namun demikian tidak seorangpun boleh

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xvii
SMK Semen Padang

meninggalkan tempat kerja sebelum jam kerja atau tugas selesai. Kecuali
setelah mendapatkan izin khusus dari atasan.
2. Menunjukkan kerja rajin dan efesien.
3. Mentaati jam kerja.
4. Melaporkan segera kepada atasan segala kejadian termasuk adanya
kebakaran dan pencurian yang terjadi di lingkungan perusahaan.
5. Mematuhi segala aturan dan peraturan-peraturan yang di keluarkan oleh
perusahaan dari waktu kewaktu.
6. Berperan aktif mengikuti kursus yang di laksanakan atau di sponsori oleh
perusahaan di dalam perusahaan atau pun di luar perusahaan. Kursus ini di
adakan di maksudkan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan
keterampilan dan mutu kerja karyawan maupun sebagai memberikan
pengetahuan umum atas kesehatan dan keselamatan kerja.
7. Bersedia dan menyerahkan diri untuk memeriksa fisik jika diminta oleh
petugas keamanan atau orang yang berwenang di perusahaan.
8. Harus mencop sendiri kartu kerja pada waktu masuk dan pulang di area
perusahaan.
9. Harus menunjukkan dan memakai dengan baik kartu tanda pengenal di
baju pada posisi dada sebelah kiri dan pada sewaktu-waktu sebagai
berikut:
a. Sewaktu memasuki atau keluar pintu gerbang (untuk masuk dan

pulang kerja).
b. Semasa berada di lokasi kerja pada jam kerja atau istirahat, baik

di dalam pabrik, kantor, kantin, dan pekarangan perusahaan.


10. Memakai seragamkerja, sepatu dan papan nama dengan rapi dan pantas.
11. Memelihara rambut cukup pendek bagi karyawan laki-laki sesuai dengan
petunjuk perusahaan.
12. Harus mendapatkan dahulu slip atau surat izin meninggalkan lokasi
perusahaan dari atasan pada waktu meninggalkan perusahaan pada jam
kerja.
13. Harus member tahu kepada HRD atas perubahan data seperti: status
pernikahan, perubahan alamat penambahan atau pengurangan jumlah
anggota keluarga atau data-data lainnya.

2.6 Disiplin Pekerjaan


1. Hari Senin:
 08.00 – 12.00 Jam Kerja
 12.00 – 13.00 Istirahat
Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xviii
SMK Semen Padang

 13.00 – 17.00 Jam Kerja


2. Hari Selasa, Rabu, Kamis:
 08.00 – 12.00 Jam Kerja
 12.00 – 13.00 Istirahat
 13.00 – 17.00 Jam Kerja
3. Hari Jum’at:
 08.00 – 11.45 Jam Kerja
 11.45 – 13.15 Shalat/Istirahat
 13.15 – 17.00 Jam Kerja
4. Hari Sabtu
 Pembimbingan di sekolah.

2.7 Struktur Organisasi


Pada umunya setiap perusahaan atau instalasi mempunyai struktur

organisasi.Struktur organisasi merupakan gambaran yang melukiskan hubungan

pejabat-pejabat, pejabat dengan bidang usaha kerjanya, sehingga wewenang dan

tanggung jawabnya terdapat suatu kebulatan yang teratur.


Untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai struktur organisasi

PT. Useng Teknologi Utama, terlebih dahulu di tinjau mengenai pengertian

organisasi tersebut.
Organisasi adalah kerangka dasar atau tempat kegiatan dimana managemen

dilaksanakan.Jadi struktur organisasi adalah suatu kerangka yang mempunyai

hubungan pejabat antara atasan dengan bawahan dengan suatu tugas, sehingga

tanggung jawab dan wewenang menyatu dalam satu kebulatan yang

teratur.Umunya struktur organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan

perusahaan yang di rencanakan.


Dibawah ini adalah beberapa pendapat yang mengemukakan tentang

pengertian organisasi, antara lain:


1. Drs. Sawoto
Yaitu wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yang terlihat dalam

hubungan resmi dalam rangkaian hakikat untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan.
2. Louis A. Ellen

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xix
SMK Semen Padang

Yaitu proses penentuan dan pengelompokan pekerja yang akan dilakukan,

menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab dengan

maksud untuk memungkinkan orang kerja sama dengan efektif dan

mencapai tujuan.
3. Drs. Moekijat
Yaitu dtruktur kerja pembagian data antara kelompok orang pemegang

posisi yang bekerja sama dengan pihak tertentu untuk bersama-sama

mencapai tujuan tertentu.


Berdasarkan uraian di atas bahwa organisasi adalah suatu wadah dari

pimpinan yang mampu menciptakan dan memelihara sistem hubungan dengan

bagian-bagian yang lainnya yang ada dalam perusahaan tersebut:


Struktur organisasi ini memiliki ciri-ciri:
1. Organisasi kecil dan karyawan sedikit.
2. Hubungan kerja dilakukan secara langsung, baik antara karyawan dengan
pimpinan maupun antara pimpinan dengan karyawan.
3. Spesialisasi pekerja belum layak.
4. Susunan organisasi masih sederhana.
5. Produksi yang dihasilkan belum layak.

Dalam struktur organisasi yang berbentuk garis terdapat kebaikan dan

kelemahan, kebaikan organisasi garis adalah:

1. Pembuatan keputusan cepat.


2. Rasa setia kawan tinggi.
3. Disiplin tinggi.

Selain kebaikan tentunya adanya kelemahan, kelemahannya yaitu:

1. Pimpinan sering menyamakan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi.


2. Pimpinan cenderung bersikap dictator.
3. Kelangsungan hidup organisasi tidak berjalan dengan baik karena
bergantung pada satu orang.
4. Bawahan sulit berkembang terutama untuk menjadi tenaga spesialis.

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xx
SMK Semen Padang

BAB III

PEMBUATAN RING ACTIVATOR PADA MESIN MILLING

3.1. PENGERTIAN MESIN MILLING

Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang

datar dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan.

Gambar. Mesin Milling

Sedangkan proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada

umumnya menghasilkan bentukan bidang datar ( bidang datar ini terbentuk karena

pergerakan dari meja mesin) dimana proses pengurangan material benda kerja

terjadi karena adanya kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada

spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin.

Mesin milling jika dikolaborasikan dengan suatu alat bantu atau alat potong

pembentuk khusus, akan dapat menghasilkan beberapa bentukan-bentukan lain

yang sesuai dengan tuntutan produksi ,misal : Uliran , Spiral ,Roda gigi, Cam,

Drum Scale, Poros bintang, Poros cacing,dll.

Pada Tahun 1818 mesin milling pertama kali ditemukan di New Heaven

Conecticut oleh Eli Whitney. Pada tahun 1952 John Parson mengembangkan

milling dengan kontrol basis angka (Milling Numeric Control) dalam

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxi
SMK Semen Padang

perkembangannya mesin milling mengalami berbagai perkembangan baik secara

mekanis maupun secara teknologi pengoperasiannya.

3.2 BAGIAN-BAGIAN MESIN MILLING

Adapun bagian-bagian mesin Milling adalah sebagai berikut :

1. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk

mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :


a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
c. Universal spindle

2. Meja / Table

Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda

kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :

a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table

3. Motor Drive

Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian

mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ).

Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :

a. Motor spindle utama


b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )
c. Motor pendingin ( cooling )

4. Tranmisi

Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan

yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2

macam yaitu :

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxii
SMK Semen Padang

a. Transmisi spindle utama


b. Transmisi feeding

Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

a. Transmisi gear box


b. Transmisi v – blet

5. Knee

Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada

bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).

6. Column / Tiang

Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian

mesin yang lain.

7. Base / Dasar

Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang

badan / tiang. Tempat cairan pendingin.

8. Control

Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2

sistem kontrol yaitu :

a. Mekanik
b. Electric
DRO (Digital Reading Out)

Monitor yang berfungsi untuk melihat jarak yang digeser secara

vertikal atau horizontal.

3.3 PRINSIP KERJA MESIN MILLING

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi

gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxiii
SMK Semen Padang

diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar

pada spindel mesin milling. Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem

utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga

menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan

pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi

gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda

kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan

diatas kekerasan benda kerja.

3.4 JENIS-JENIS MESIN MILLING

Penggolongan mesin milling menurut jenisnya penamaannya disesuaikan

dengan posisi spindel utamanya dan fungsi pembuatan produknya. Berikut

merupakan jenis-jenis mesin milling:

a. Mesin Milling Horizontal

Mesin milling jenis ini mempunyai pemasangan spindel dengan arah

horizontal dan digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja

dengan arah mendatar.

b. Mesin Milling Vertikal

Kebalikan dengan mesin milling horizontal, pada mesin milling ini

pemasangan spindel-nya pada kepala mesin adalah vertikal, pada

mesin milling jenis ini ada beberapa macam menurut tipe kepalanya,

ada tipe kepala tetap, tipe kepala yang dapat dimiringkan dan tipe

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxiv
SMK Semen Padang

kepala bergerak. Kombinasi dari dua tipe kepala ini dapat digunakan

untuk membuat variasi pengerjaan pengefraisan dengan sudut tertentu.

c. Mesin Milling Universal

Mesin milling ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan

prinsipnya. Berikut merupakan macam-macam mesin milling

berdasarkan prinsipnya:

1) Frais muka
2) Frais spiral
3) Frais datar
4) Pemotongan roda gigi
5) Pengeboran
6) Reaming
7) Boring
8) Pembuatan celah
d. Surface Milling

Jenis mesin milling yang digunakan untuk produksi massal,

kepala spindel dan cutter dinaik atau turunkan.

e. Plano Milling

Mesin milling yang fungsinya untuk mengerjakan benda kerja yang

relatif besar, panjang dan berat.

3.5 GERAKAN DALAM MESIN MILLING

Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja.

Berikut merupakan gerakan kerja mesin milling:

a. Gerakan Pemotongan

Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat

sumbu utama.

b. Gerakan Pemakanan

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxv
SMK Semen Padang

Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan

digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.

c. Gerakan Penyetelan

Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan

pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi

potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan.

3.6 TIPE CUTTER

Cutter pada mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada

sumbunya dan dilengkapi dengan gigi melingkar yang seragam.

Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah setiap

sisi potong dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang pendek

pada proses pemotongan selama 1 putaran pisau frais dan pendinginannya pada

waktu sisi potong mengenai benda kerja, maka hasilnya cutter frais akan lebih

tahan lama.

Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun Carbide Tripped. Gigi cutter ada

yang lurus maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang bersudut (helix angle)

dapat mengarah ke kanan dan ke kiri. Ada beberapa macam jenis cutter. Berkut

merupakan jenis-jenis cutter:

a. Shell End Mill Cutter

Pemotongan dengan menggunakan sisi muka, digunakan untuk

pengefraisan dua permukaan yang tegak lurus. Pada cutter ini panjangnya

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxvi
SMK Semen Padang

lebih besar dari diameternya dan hal yang harus diingat adalah tidak boleh

memasang cutter ini terbalik.

b. Face Mill Cutter

Digunakan untuk pengefraisan ringan (pemakanan kecil). Pisau ini pendek

dan mempunyai sisi potong pada bagian yang melingkar dan bagian sisi

mukanya, seperti shell mill cutter. Dalam jenis ini ada yang

disebut Carbide Tipped. Face mill cutter, keistimewaan pisau ini adalah

tentang kemudahan penggantian sisi potongnya.

c. End Mill Cutter

Pengerjaan pada mesin milling

a. Pengefraisan Sisi, adalah pengefraisan dimana pisau sejajar dengan

permukaan benda kerja.


b. Pegefraisan Muka, adalah pengefraisan dimana sumbu pisau tegak

lurus dengan permukaan benda kerja.


3.7 CARA MENGOPERASIKAN MESIN MILLING
Berikut ini merupakan cara untuk mengoperasikan mesin Milling, yaitu:
1. Letakkan benda kerja pada tempat yang disediakan
2. Buka pelindung as mata bor
3. Pasang mata bor sesuai dengan ukuran yang ditetapkan, kencangkan dengan

Chuck Key
4. Pasang kabel penghubung ke stop kontak dan pastikan kabel dalam kondisi

normal, aman, tidak melilit dan tidak tertarik


5. Hidupkan mesin dengan menekan tombol saklar warna hijau
6. Arahkan mata bor ke benda kerja secara perlahan-lahan sambil ditekan
7. Untuk mematikan mesin dengan menekan tombol saklar merah.

3.8 PROSES PEMBUATAN RING ACTIVATOR

Adapun cara pembuatan ring activator menggunakan mesin milling antara

lain:

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxvii
SMK Semen Padang

1. Sebelum melakukan proses pengerjaan ring activator, pastikan mesin

dalam kondisi yang layak digunakan dan standart.

2. Dan tak lupa sebagai operator harus melengkapi safety / APD (Alat

Pelindung Diri) dalam pengerjaan mesin milling tersebut

3. Pahami dan pelajari gambar yang akan dibuat sesuai dengan permintaan

4. Lengkapi alat-alat atau tooling yang akan digunakan pada pengerjaan ring

ativator tersebut

5. Pada pengerjaan ring activator tersebut ada beberapa proses produksi yang

menggunakan bantuan mesin turning dan milling, tapi yang akan kita

lakukan adalah proses pengerjaan pada mesin milling

6. Setelah material mentah diproses di mesin turning dibentuk sesuai gambar

yang diinginkan (gambar kerja terlampir) kemudian kita lanjutkan proses

pengerjaan dengan mesin milling

7. Pada mesin milling pengerjaan ring activator ini, kita menggunakan rotari

table atau kepala pembagi, pertama kita harus mendyal menggunakan dyal

indicator untuk mencari center atau kerataan pada rotari teble pada posisi

berdiri

8. Setelah rotari table tersebut center atau rata kita putar pada posisi 00̊,

setelah itu jepitkan benda kerja pada chuck rotari table tersebut, kemudian

kita cari titik tengah diantara kedua posisi

9. Setelah dapat posisi tengah atau center langkah yang akan kita lakukan

adalah pengeboran atau mendrill. Pada gambar terdapat 8 lubang di bagian

ujung benda kerja, lubang tersebut berukuran 4,572mm atau 0,18”. Pada

posisi lubang 1 bagian dengan jarak 105,41 dari sisi depan benda kerja

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxviii
SMK Semen Padang

lubang center untuk lubang tersebut. Pada gambar lubang tersebut

memiliki counter borr yang berdiameter 7,92mm dengan deep (kedalaman)

7,65mm lubang tersebut berjarak 22,50̊ dari center sesuai instruksi gambar.

Untuk lubang selanjutnya putar rotari table sejauh 11,250̊ dari lubang awal

atau 33,750̊ dari titik center. Untuk lubang selanjutnya putar rotari table

sejauh 110,50̊ dari lubang awal, lakukan pengerjaan dengan langkah yang

sama pada lubang dengan ukuran yang sama juga. Lakukan langkah yang

sama terhadap sisi lainnya

10. Buat lubang pada posisi bagian depan dengan jumlah lubang 4 yang

berdiameter 0,25” atau 6,35mm tembus dengan jarak 1,656” atau

42,06mm. Pada lubang tersebut terdapat counter borr yang berdiameter

9,65mm dengan deep 12,75mm sebanyak 4 lubang sejajar dengan lubang

diantara 22,50̊ dari lubang awal putar sejauh 900̊ untuk membuat lubang

selanjutnya, dan lakukan langkah tersebut untuk lubang berikutnya.

11. Setelah lubang selesai, lakukan pengerjaan pembuatan slot. Pada posisi 00̊

buat slot dengan diameter 12,7mm, panjang slot 31,75mm deep 10,16mm.

Jumlah slot ada 8, 1 slot berjarak 450̊ hasil dari 3600̊ : 8 lubang. Lakukan

proses pengerjaan slot seterusnya hingga selesai

12. Kemudian lepaskan benda kerja, lalu klem pada meja kerja untuk

membuat lubang tap pada bagian belakang benda kerja. Jumlah tap ada 2,

tap berukuran 3/8-16 UNC x 19 deep, diameter lubang tap tersebut 7,9mm

dengan kedalaman 28,4mm, setelah itu sejajar 1800̊ untuk lubang yang

selanjutnya. Lakukan pengerjaan yang sama hingga selesai.

13. Itulah proses pengerjaan ring activator pada mesin milling manual.

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxix
SMK Semen Padang

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxx
SMK Semen Padang

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman yang penulis dapatkan selama melaksanakan

Praktek Kerja Industri (Prakerin) di PT. Useng Teknologi Utama, penulis

mendapat pengalaman yang berhubungan dengan dunia usaha / dunia

industri. Sebelumnya penulis tidak mengetahui apa yang dimaksud dunia

usaha, setelah adanya Praktek Kerja Industri ini penulis dapat mengethui

apa yang disebut dengan dunia usaha maupun dunia industri.

1. Kesimpulan Umum

a. Prakerin adalah salah satu kegiatan yang sangat penting sekali

karena dengan program inilah akan memberikan suatu kesempatan

yang sangat baik bagi para siswa SMK yang akan segera memasuki

dunia usaha atau dunia industri yang sebenarnya.

b. Selain itu, pengalaman adalah satu faktor yang mendukung

seseorang untuk mencapai kesuksesan. Salah satu faktor yang lain

yang mempengaruhi kesuksesan adalah bagimanakah kekuatan

fisik dan mentalnya dalam menghadapi tekanan.

c. Penulis dapat belajar bagaimana menjadi seorang teknisi yang

handal dari teknisi-teknisi yang sudah berpengalaman .

2. Kesimpulan Khusus

Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa apabila dalam

bekerja jika kita tidak memiliki tanggung jawab, maka segala

pekerjaan yang kita lakukan tidak akan mencapai hasil yang

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxxi
SMK Semen Padang

memuaskan. Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa seorang pekerja

itu harus memiliki :

a. Disiplin kerja yang tinggi.


b. Kesabaran, ketekunan, ketelitian, kewaspadaan yang tinggi.
c. Bertanggung jawab didalam pekerjaan.
d. Konsentrasi terhadap pekerjaan yang dilakukan.

4.2 Saran-Saran

Mengingat penulis masih sebagai seorang siswa yang sedang berada

dalam tahap pembelajaran maka penulis akan tetap mencoba memberikan

saran secara objektif, walaupun secara pribadi penulis merasa belum terlalu

paham, tetapi tetap memberikan saran.

Adapun saran penulis yang coba dikemukakan, antara lain :

1. Untuk Sekolah
a. Pihak sekolah hendaknya memberi praktek yan lebih banyak lagi

agar siswa siswi yang melaksanakan praktek kerja industri

(Prakerin) tidak merasa canggung pada saat melaksanakan tugas

praktek disuatu perusahaan.


b. Hendaknya antara pembimbing di perusahaan dengan

pembimbing di sekolah dapat meningkatkan komunikasinya

dimasa mendatang agar apa yang menjadi tujuan dari Prakerin

dapat tercapai dengan baik.


c. Siswa-siswi yang akan melaksanakan Prakerin hendaknya

mampersiapkan diri baik dari segi fisik maupun mental.


d. Hendaknya bapak ibu guru pembimbing disekolah memantau

perusahaan mana yang sesuai dengan jurusan siswa-siswi yang

akan melaksanakan Prakerin.


2. Untuk Perusahaan

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxxii
SMK Semen Padang

Hendaknya para pembimbing perusahaan memberikan bimbingan

ilmu pengetahuan dan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin)

yang sesuai dengan jurusan siswa-siswi Prakerin tersebut.

a. Hendaknya para pembimbing perusahaan mempercayai siswa-siswi

yang melaksnakan Prakerin, dalam melaksanakan tugas atau

pekerjaan sebagaimana yang dikerjakan oleh pegawai lainnya

agar lebih menambah pengalaman bagi siswa-siswi Prakerin.


b. Penulis mengharapkan kepada pihak perusahaan dapat menerima

siswa siswi SMK Semen Padang yang akan melaksanakan praktek

kerja industri (Prakerin) untuk tahun berikutnya.


c. Hendaknya keramah-tamahan yang saat ini sudah ada, lebih

terpelihara lai biar tejalin hubungan yang lebih baik tidak saja

dari perusahaan dan tamu juga antara sesame pihak perusahaan

baik antara yang satu maupun antara perusahaan yang lainnya.

Hanya itulah yang bisa penulis sarankan, semoga saran yang

penulis kemukakan dapat dipertimbangkan oleh pihak sekolah

maupun pihak perusahaan demi kelancaran sumber daya manusia

yang produktif, kreatif, inovatif, dan siap pakai diera persaingan

global saat ini.

Muhamad Guntur Albar (NIS 20111345) Teknik Pemesinan

xxxiii

Anda mungkin juga menyukai