Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI PT. DRAGON JAYA EXPRESS
PEKALONGAN
Jl. Darma Bakti 143-A Kebulen, Pekalongan

OVERHOUL NOZZLE MITSUBISHI L300

Disusun oleh :

Nama : Hanindar Hyan Alamdaru


NIM : 5202412019
Jurusan/Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2016
ABSTRAK

Hanindar Hyan Alamdaru, 2016. OVERHOUL NOZZLE MITSUBISHI L300.


Laporan Praktik Kerja Lapangan, Pendidikan Teknik Otomotif S1 Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Fungsi dari sistem bahan bakar Mitsubishi L300 adalah untuk melayani
kebutuhan bahan bakar selama mesin bekerja. Pada Mitsubishi L300
menggunakan mesin mekanik yang menggunakan bahan bakar solar. Komponen
dari sistem bahan bakar solar salah satunya adalah nozzle. Nozzle sendiri berfungsi
untuk menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar. Nozzle yang digunakan pada
kendaraan Mitsubishi L300 adalah tipe throttle. Pada tipe ini memiliki pengabutan
yang sangat bagus, sehingga efisiensi bahan bakar menjadi meningkat.

Permasalahan yang dibahas dalam penulisan laporan praktik kerja


lapangan ini adalah melakukan overhoul sesuai prosedur yang meliputi pelepasan
nozzle sehingga dapat melakukan pembongkaran dan pengamatan fungsi
komponen yang terdapat pada nozzle, mengetahui cara kerja nozzle, merakit
kembali nozzle, melakukan penyetelan sesuai standar spesifikasi dan memasang
nozzle pada mesin.

Hasil pembahasan dari praktik kerja lapangan yang sudah dilaksanakan


dapat didefinisikan bahwa overhoul adalah perawatan jangka panjang yang
dilakukan untuk mengembalikan performa mesin ke nilai spesifikasi standar
pabrik sehingga termasuk juga dalam perawatan jangka panjang.

Kata Kunci: Mitsubishi L300, nozzle, overhoul.

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan


rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik
Kerja Lapangan dengan judul OVERHOUL NOZZLE MITSUBISHI L300.

Penyusunan ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan mata kuliah


praktik kerja lapangan yang diwajibkan bagi setiap mahasiswa jurusan Teknik
Mesin UNNES. Kegiatan praktik kerja lapangan ini terselenggara berkat kerja
sama yang baik dari beberapa pihak diantaranya Universitas maupun pihak
perusahaan. Karena hal tersebutlah dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Dr. Basyirun, S.Pd., M.T. selaku dosen pembimbing praktik kerja


lapangan.
2. Bapak Suyoto selaku pembimbing lapangan dari PT Dragon jaya express
Pekalongan

Besar harapan penulis semoga laporan praktik kerja lapangan ini


bermanfaat bagi pembaca secara umum.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak


kekurangan sehingga saran dan kritik yang membangun senantiasa penulis
harapkan guna penyempurnaan laporan praktik kerja lapangan ini.

Semarang, Februari 2016

Penulis

4
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii


ABSTRAK ............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 2
C. Tempat dan Pelaksanaan ............................................................... 3
D. Pengumpulan Data ........................................................................ 3
BAB II OVERHOUL NOZZLE MITSUBISHI L300 ........................... 5
A. Pekerjaan/Kegiatan ....................................................................... 5
B. Perawatan Mitsubishi L300 .......................................................... 10
BAB III ANALISIS OVERHOUL NOZZLE MITSUBISHI L300....... 11
A. Dasar Teori .................................................................................... 11
B. Overhoul Nozzle Mitsubishi L300 ................................................ 14
C. Analisis Overhoul Nozzle Mitsubishi L300 .................................. 22
BAB IV PENUTUP ................................................................................. 26
A. Simpulan ....................................................................................... 26
B. Saran ............................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 27
LAMPIRAN ............................................................................................ 28

5
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur organisasi .................................................................. 6


Gambar 2. Jenis nozzle tipe lubang .......................................................... 13
Gambar 3. Jenis nozzle tipe pin ................................................................ 13
Gambar 4. Penataan alat kerja .................................................................. 15
Gambar 5. Pelepasan injection pipe dan fuel return pipe ......................... 16
Gambar 6. Pelepasan nozzle ..................................................................... 16
Gambar 7. Pemberian tanda pada nozzle .................................................. 16
Gambar 8. Pembongkaran nozzle ............................................................. 17
Gambar 9. Komponen pada nozzle Mitsubishi L300 ................................ 18
Gambar 10. Tes luncur jarum ................................................................... 18
Gambar 11. Pengencangan retainer nut .................................................... 19
Gambar 12. Pembuangan udara pada nozzle tester .................................. 19
Gambar 13. Bentuk semprotan ................................................................. 20
Gambar 14. Tes kebocoran ....................................................................... 20
Gambar 15. Pengetesan tekanan nozzle .................................................... 21
Gambar 16. Pemasangan nozzle ............................................................... 21
Gambar 17. Pemasangan injection pipe .................................................... 22

6
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Identitas kelompok PKL ....................................................... 28


Lampiran 2. Surat permohonan PKL ........................................................ 29
Lampiran 3. Surat ijin PKL ....................................................................... 30
Lampiran 4. Ijin PKL ................................................................................ 31
Lampiran 5. Surat keterangan selesai PKL ............................................... 32
Lampiran 6. Surat penarikan mahasiswa PKL .......................................... 33
Lampiran 7. Surat tugas dosen pembimbing ............................................ 34

7
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penerapan kurikulum berbasis kompetensi yang telah disusun di Universitas

Negeri Semarang di Fakultas Teknik harus diimplementasikan melalui

pembelajaran berbasis kompetensi (Learning Based Competency). Salah satu

bentuk pembelajaran berbasis kompetensi adalah mahasiswa melakukan praktik

industri/instansi sesuai dengan bidang yang ditekuni.

Dalam melaksanakan PKL mahasiswa dapat memperoleh wawasan tentang

dunia kerja yang diperoleh di lapangan PKL sangat membantu mahasiswa dalam

meningkatkan pengalaman kerja sehingga dapat menjadi tenaga kerja profesional.

Penulis pada saat melaksanakan PKL menemukan suatu permasalahan yang sering

terjadi pada kendaraan Mitsubishi L300 yaitu mengenai sistem bahan bakarnya.

Mesin mobil Mitsubishi L300 merupakan mesin diesel dimana mesin

menggunakan bahan bakar solar. Dalam sistem bahan bakar, nozzle merupakan

komponen penting karena nozzle berfungsi mengabutkan bahan bakar ke ruang

bakar. Pentingnya overhoul nozzle adalah sebagai perawatan jangka panjang yang

dilakukan untuk mengembalikan performa nozzle ke nilai spesifikasi standar

pabrik, dengan merekondisi komponen yang aus atau rusak mengacu pada

petunjuk pemakai ulang komponen menurut standar pabrik. Karena hal tersebut

penulis memilih judul Overhoul Nozzle Mitsubishi L300 di PT Dragon jaya

express Pekalongan.
2

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan laporan ini yaitu

sebagai berikut:
a. Untuk memahami langkah-langkah overhoul nozzle Mitsubishi L300

sesuai prosedur yang benar.


b. Untuk mengetahui komponen-komponen nozzle Mitsubishi L300 dan

pemeriksaannya.
2. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) diantaranya adalah:


a. Memberikan data dan informasi tentang overhoul nozzle Mitsubishi

L300.
b. Berguna bagi pengguna kendaraan karena dapat mengetahui komoponen-

komponen nozzle Mitsubishi L300 dan pemeriksaannya.


C. Tempat dan Pelaksanaan
1. Tempat : PT. DRAGON JAYA EXPRESS PEKALONGAN
Jl. Darma Bakti 143-A Kebulen, Pekalongan Barat
2. Waktu : 19 Januari 2016 s/d 17 Februari 2016

D. Pengumpulan Data
Data yang disajikan dalam pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) ini adalah sebagai berikut:


1. Dokumentasi
Yaitu dengan metode mengambil gambar berupa foto tentang permasalahan

sebagai pengumpulan bahan yang akan dijadikan laporan dan bukti nyata

penulis melakukan praktik tersebut, data dokumentasi ini ditampilkan pada

BAB III.
2. Observasi
Yaitu dengan metode penulis menyelami dan terlibat langsung dengan kegiatan

di lingkungan kerja tersebut. Metode ini dilakukan dengan alasan dapat


3

memahami langsung permasalahan yang nampak di lapangan sehingga

memudahkan dalam penulisan laporan pada BAB III mengenai langkah

praktik.
3. Wawancara
Yaitu dengan metode bertanya. Wawancara dilakukan terhadap pimpinan dan

karyawan yang ada di lingkungan kerja dimana penulis melakukan Kerja

Praktik. Metode ini dilakukan untuk mengetahui data dan profil perusahaan

dengan pertanyaan secara terperinci serta meminta penjelasan mengenai apa

saja yang berhubungan dengan bahan untuk menyusun laporan ini sehingga

dapat dijelaskan di BAB II.

4. Studi Kepustakaan
Yaitu metode yang digunakan dengan cara mencari dan membaca literatur yang

ada kaitannya dengan pokok bahasan pada BAB III yaitu buku Mitsubishi Colt

Solar Manual Engine & Chassis.


4

BAB II
OVERHOUL NOZZLE MITSUBISHI L300

A. Pekerjaan/Kegiatan
1. Sejarah
Dragon Jaya Express merupakan perusahaan jasa transportasi berupa

travel, Dragon Jaya Express mempunyai beberapa cabang yang berada di

Purwokerta, Tegal, Pekalongan, Cilacap dan beberapa cabang lagi di Jakarta.

Dragon Jaya Express mempunyai bengkel sendiri untuk melakukan

perawatan ataupun perbaikan kendaraannya dan kendaraan yang digunakan

adalah Mitsubishi L300.


Ide pembukaan Dragon Jaya Express di Pekalongan sendiri didasari

karena Pekalongan adalah kota yang pertumbuhan ekonominya sangat pesat

dan banyak orang-orang yang pergi ke Pekalongan maka dibukalah cabang di

Pekalongan. Pembukaan dilaksanakan pada tahun 2000 dan masih berdiri

sampai sekarang. Kendaraan travel beroperasi setiap hari dengan tujuan

Jakarta dan sebaliknya, dengan kendaraan yang beroperasi setiap hari maka

perlu adanya sebuah bengkel khusus untuk perawatan serta perbaikan

kendaraan yang dimiliki oleh Dragon Jaya Express.

2. Struktur Organisasi Divisi Pemeliharaan

KEPALA BENGKEL

Gambar 1. Struktur organisasi


3. Pembinaan Karyawan FRONT DESK

MEKANIK MEKANIK MEKANIK


5

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, Dragon

Jaya Express Pekalongan mengadakan berbagai pelatihan yang dikhususkan

bagi karyawan bagian workshop antara lain frontdesk dan mechanic. Pelatihan

tersebut meliputi pelatihan dasar servis dan pelatihan yang berhubungan

dengan teknologi terbaru diterapkan pada kendaraan yang dipakai untuk

kendaraan Dragon Jaya Express. Pelatihan dilaksanakan bekerja sama dengan

mekanik bengkel resmi Mitsubishi.


4. Keselamatan Kerja
Dragon Jaya Express Pekalongan menetapkan peraturan yang ditujukan

bagi kesejahteraan karyawan dan mengasuransikan karyawan melalui

program Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja). Jadi, keselamatan kerja

benar-benar diperhatikan oleh perusahaan sesuai dengan program pemerintah

untuk membudayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Oleh karena

itu, karyawan harus menaati peraturan sebagai berikut.


a. Karyawan harus mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Karyawan diwajibkan bekerja dengan cepat, tepat, dan selamat dengan

hasil yang baik.


c. Karyawan bengkel diwajibkan memakai alat sesuai dengan jenis

pekerjaannya.
d. Karyawan bengkel diwajibkan memakai pakaian kerja dan alat-alat

keselamatan kerja.
e. Karyawan dilarang merokok saat bekerja.
f. Karyawan menjaga kebersihan dan kerapian bengkel.
g. Karyawan melakukan pekerjaan sesuai Perintah Kerja Bengkel (PKB).
5. Hari dan Jam Kerja
Dalam melakukan usahanya Dragon Jaya Express Pekalongan

menetapkan hari dan jam kerja bagi karyawannya sebagai berikut:


a. Jam kerja pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu untuk

karyawan:
Pukul 08.00-12.00 WIB : Jam kerja pertama
6

Pukul 12.00-13.00 WIB : Jam istirahat


Pukul 13.00-16.00 WIB : Jam kerja kedua
b. Jam kerja pada hari Jumat dan Minggu
Pukul 08.00-11.00 WIB : Jam kerja pertama
Pukul 12.00-13.00 WIB : Jam istirahat
Pukul 13.00-16.00 WIB : Jam kerja kedua
c. Untuk hari libur bisa memilih hari Jumat atau Minggu dan diperbolehkan

untuk masuk dalam 1 minggu yang 1 hari dihitung lembur, karena

kendaraan travel Dragon Jaya Express beroperasi setiap hari jadi bengkel

harus buka setiap hari pula.


6. Tata Tertib
1. Karyawan wajib menaati waktu kerja yang telah ditetapkan.
2. Keterlambatan masuk kerja atau meninggalkan tempat kerja sebelum

waktu kerja berakhir atau ketidakhadiran sehari penuh dianggap sebagai

pelanggaran tata tertib kecuali dengan alasan yang dapat diterima dan

telah mendapat ijin pimpinan.


3. Pada hari mulai tidak masuk kerja, wajib memberitahu perusahaan atau

pimpinan secara langsung tentang alasan tidak masuk.


4. Pada hari mulai tidak masuk kerja karyawan wajib mempertanggung

jawablan alasan ketidak hadiran.


Bila sakit, menyerahkan surat keterangan istirahat kerja dari dokter.
5. Pelanggaran yang dikenakan sanksi surat teguran:
Terlambat masuk kerja 5 kali dalam sebulan tanpa alasan yang dapat

dipertanggung jawabkan dan atau tanpa ijin.


Mangkir 1 hari kerja dalam sebulan.
Melalaikan kewajibannya untuk memberitahukan dan menyerahkan

surat keterangan sakit dari dokter yang sah pada saat kesempatan

pertama masuk kerja.


6. Pelanggaran yang dikenakan sanksi surat peringatan pertama:
Terlambat masuk kerja atau pulang sebelum waktunya 10 kali dalam

sebulan tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.


Mangkir 2 hari kerja dalam sebulan.
7. Tugas dan Wewenang
7

Bengkel Dragon Jaya Express Pekalongan terdiri dari karyawan-

karyawan sebagai berikut.


a. Kepala Bengkel
Peran-peran yang dijalankan oleh Kepala Bengkel antara lain:
Bertanggug jawab atas target bengkel, prestasi bengkel, aset bengkel,

personil bengkel dan kepada atasan.


Memonitor kegiatan bengkel.
Meningkatkan SDM
b. Front Desk
Tugas-tugas seorang Front Desk ialah:
Mengelola Perintah Kerja Bengkel (PKB)
Memeriksa ketersediaan teknisi
Mensuplai data proses
Memberikan pekerjaan penjelasan perbaikan yang telah dilakukan
Menyerahkan kendaraan setelah prosedur repair atau administrasi

sudah selesai
c. Teknisi
Teknisi bertugas untuk:
Melakukan perbaikan sesuai dengan Perintah Kerja Bengkel (PKB)

dan SOP
Bekerja berdasarkan team work
B. Overhoul Nozzle Mitsubishi L300
Overhoul pada komponen nozzle dilakukan setiap tune up mesin Mitsubishi

L300 dan perbaikan dilakukan apabila kondisi nozzle tidak baik khususnya hasil

penyetelannya. Overhoul merupakan salah satu bentuk perawatan yaitu perawatan

berat sekaligus perbaikan. Prosesnya meliputi pelepasan, pembongkaran,

pemeriksaan komponen, perakitan, penyetelan dan pemasangan nozzle. Proses-

proses tersebut diuraikan sebagai berikut:


a. Pelepasan : yaitu melepas komponen nozzle dari mesin Mitsubishi L300.
b. Pembongkaran : yaitu kegiatan membongkar komponen nozzle Mitsubishi

L300 sesuai dengan standar operasional.


c. Pemeriksaan : yaitu memriksa komponen nozzle Mitsubishi L300 dengan cara

visual.
8

d. Perakitan : yaitu proses merakit kembali komponen nozzle Mitsubishi L300

yang sudah dibongkar sesuai dengan standar operasional.


e. Penyetelan : yaitu kegiatan menyetel dan setting nozzle Mitsubishi L300

untuk disesuaikan dengan kondisi yang standar.


f. Pemasangan : yaitu memasang komponen nozzle pada mesin Mitsubishi

L300.
9

BAB III
ANALISIS OVERHOUL NOZZLE MITSUBISHI L300

A. Dasar Teori
1. Aliran Fluida dalam Nozzle
Menurut Utomo (2012: 14) ketika fluida mengalir secara tunak

melalui sebuah laluan yang mempunyai luas penampang aliran yang

berubah sepanjang jarak aksial, persamaan kekekalan massa

(kontinuitas),
m.dt = .A.V = konstan
dapat digunakan untuk menghubungkan laju aliran pada berbagai bagian

yang berbeda. Untuk aliran mampu mampat, nilai kerapatan, luas

penampang, dan kecepatan aliran dapat bervariasi dari satu bagian ke

bagian lain.
Hukum kedua Newton dapat diterapkan pada aliran inviscid dan

tunak dari sebuah partikel fluida, baik untuk aliran mampu mampat

maupun tak mampu mampat dengan persamaan


dp + .d(V2) + .dz = 0
Kemudian, hubungan antara persamaan kontinuitas dengan definisi

bilangan Mach menghasilkan persamaan:


dV dA 1
= .
V A (1Ma 2)

Persamaan di atas kemudian menimbulkan pemahaman bahwa

pengecilan luas penampang saluran akan mengakibatkan peningkatan

kecepatan pada aliran subsonik. Begitu juga dengan peningkatan luas

penampang saluran yang mengakibatkan penurunan kecepatan pada

aliran subsonik. Lebih dari itu, persamaan juga menjelaskan bahwa

apabila alirannya bersifat supersonik (Ma > 1) maka pembesaran luas

penampang saluran akan mengakibatkan peningkatan kecepatan, yang


10

berarti pengecilan luas penampang saluran akan mengakibatkan

penurunan kecepatan aliran.


Lebih jauh lagi, melalui persamaan
d dA Ma 2
= .
A 1Ma2

Dapat disimpulkan bahwa untuk aliran subsonik (Ma < 1), perubahan

kerapatan dan luas penampang saluran berbanding lurus, sementara untuk

aliran supersonik (Ma > 1), perubahan kerapatan dan luas penampang

saluran berbanding terbalik.


Berdasarkan persamaan kontinuitas yang menyatakan nilai .A.V

harus tetap konstan maka apabila luas penampang saluran membesar dan

alirannya bersifat subsonik, kerapatan akan meningkat dan kecepatan

akan berkurang. Namun untuk aliran supersonik, saat luas penampang

saluran membesar, kerapatan akan berkurang sedemikian rupa sehingga

kecepatan akan meningkat.


2. Nozzle
Motor diesel adalah sebuah mesin mekanik yang menggunakan

bahan bakar solar, motor diesel ini lebih banyak diterapkan pada

kendaraan-kendaraan yang dikhususkan untuk beban dan medan berat.

Pada motor diesel, ada beberapa jenis pengabut atau yang sering disebut

nozzle yang biasanya terpasang, diantaranya sebagai berikut.


a. Nozzle tipe lubang (hole) motor diesel

Gambar 2. Jenis nozzle tipe lubang


11

Nozzle tipe hole ini terdiri dari dua model, yaitu satu lubang

(single hole) dan banyak lubang (multiple hole). Untuk nozzle dalam

motor diesel pembakaran langsung sering digunakan jenis banyak

lubang.
b. Nozzle tipe pin motor diesel

Gambar 3. Jenis nozzle tipe pin


Nozzle tipe pin terdiri dari dua model, yaitu throttle nozzle dan

pintle nozzle. Untuk nozzle dalam motor diesel pembakaran tidak

langsung lebih sering digunakan nozzle tipe ini. Pada Mitsubishi

L300 menggunakan nozzle tipe throttle karena model ini memiliki

pengabutan yang bagus, sehingga efisiensi bahan bakar menjadi

meningkat.
3. Kegiatan Overhoul
Overhoul merupakan suatu kata dalam bahasa inggris yang

mempunyai arti pemeriksaan yang sangat teliti, jadi dapat kita

kembangkan lagi yaitu kegiatan pembongkaran komponen-komponen

kendaraan, kemudian diperiksa dengan sangat teliti agar didapat data-

data yang valid, sehingga langkah perbaikan selanjutnya dapat tepat atau

sesuai.
B. Overhoul Nozzle Mitsubishi L300
1. Langkah Persiapan
Perlu diperhatikan, bahwa dalam pemeliharaan nozzle dan untuk

memperoleh hasil pekerjaan yang diharapkan sebaiknya dilakukan sesuai


12

prosedur dengan mengikuti urutannya. Adapun urutan-urutannya sebagai

berikut:
a. Persiapkan Alat
Tata alat-alat yang diperlukan sesuai klasifikasinya. Hal ini

dilakukan agar dapat memudahkan dalam bekerja karena

mengurangi waktu dalam mengambil dan memilih alat dan juga

dapat meminimalisir kehilangan alat.

Gambar 4. Penataan alat kerja


b. Keselamatan Kerja
Dalam melakukan pekerjaan overhoul ataupun pekerjaan lainnya di

tempat kerja perlu memperhatikan keselamatan kerja, antara lain:


Menghindari lengan baju yang terlalu longgar
Hindarkan tumpahan solar ke lantai
Menggunakan peralatan yang tepat saat memasang dan

membongkar komponen
Berhati-hati terhadap cipratan solar saat pengetesan
Tidak menyemprotkan nozzle ke bagian tubuh saat melakukan

pengetesan
2. Langkah Kerja
a. Pelepasan
Lepaskan pipa injeksi dan saluran kembali bahan bakar.
13

Gambar 5. Pelepasan injection pipe dan fuel return pipe


Lepaskan nozzle dan keluarkan gasket dari cylinder head

Gambar 6. Pelepasan nozzle


Beri nomor atau tanda pada setiap nozzle yang dilepas. Jagalah

agar saluran bahan bakar dan ruang bakar tidak kemasukan

kotoran, air dan logam lainnya.

Gambar 7. Pemberian tanda pada nozzle

b. Pembongkaran
Tahan rumah nozzle pada ragum, lepaskan mur penahan. Jangan

memegang mur penahan pada ragum sebab dapat merusak mur.


14

Gambar 8. Pembongkaran nozzle


Lepas plat penyetel, pegas, pasak penekan, plat antar dan nozzle

rumah penahan nozzle.


Bersihkan sisa karbon pada nozzle rumah penahan nozzle dan

bersihkan komponen lainnya dengan bensin. Celupkan katup

jarum ke dalam solar agar tidak rusak.


c. Pemeriksaan
Periksalah komponen-komponennya, gantilah bila ada

kerusakan.

Gambar 9. Komponen pada nozzle Mitsubishi L300


Lakukan tes luncur jarum pada bodinya, jarum harus meluncur

pelan-pelan dengan sendiri


15

Gambar 10. Tes luncur jarum


d. Memasang
Masukkan nozzle rumah penahan nozzle ke dalam mur penahan

hingga pas.
Letakkan plat penyetel, pegas, pasak penekan, plat antar pada

nozzle rumah penahan nozzle.


Kencangkan rumah nozzle dengan tangan.
Tahan rumah nozzle dengan ragum dan kencangkan mur

penahan.

Gambar 11. Pengencangan mur penahan.


e. Penyetelan
Pasang nozzle pada tester dengan longgar.
Lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran tester,

dengan menggerakkan tuas sampai solar keluar pada sambungan

pipa
16

Gambar 12. Pembuangan udara pada nozzle tester


Tutup kran saluran tekan ke manometer, lakukan pengetesan

bentuk penyemprotan dengan menggerakkan tuas dalam langkah

penuh dengan kuat dan cepat. Pastikan bentuk semprotan seperti

bentuk semprotan D.

Gambar 13. Bentuk semprotan


Lakukan tes kebocoran, buka kran saluran tekan ke manometer.

Gerakan tuas tester sampai manometer menunjukkan tekanan 80

bar, pertahankan posisi tekanan ini selama 20 detik. Lihat dan

amati kebocoran pada ujung nozzle.


Amati dan rasakan ujung bodi nozzle dengan jari apakah ada

tetesan atau ujung bodi nozzle menjadi basah. Pada gambar

kondisi B adalah kondisi yang baik


17

Gambar 14. Tes kebocoran


Lakukan tes tekanan penyemprotan dengan menggerakkan tuas

tester dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat, baca tekanan

pada manometer, catat hasilnya (standar spesifikasi = 120-150

kg/cm2)

Gambar 15. Pengetesan tekanan nozzle


f. Pemasangan
Bersihkan daerah tempat terpasangnya nozzle holder di kepala

silinder, lalu masukkan nozzle tip dan nozzle tip gasket,

kencangkan pada kepala silinder dengan momen pengencangan

sesuai spesifikasi.
18

Gambar 16. Pemasangan nozzle

Pasang fuel return pipe dan injection pipe

Gambar 17. Pemasangan injection pipe


C. Analisis Overhoul Nozzle Mitsubishi L300

Pada mesin diesel, hanya udara bersih yang dihisap dan

dikompresikan. Bahan bakar dan udara dicampur di dalam silinder

dengan cara setelah udara dikompresikan, bahan bakar disemprotkan ke

dalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran. Persyaratan tekanan

udara kompresi yaitu 15-40 kg/cm2 sehingga temperature udara naik 700-

900 oC. Bahan bakar dipompa oleh injection pump dengan tekanan 15-40

kg/cm2 dan harus dikabutkan halus oleh pompa injeksi pada tekanan 100-

250 kg/cm2. Cara penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar yaitu

injeksi langsung dimana nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung ke

ruang bakar utama pada akhir kompresi. Udara tertekan dan menerima
19

pusaran cepat akibatnya suhu dan tekanannya naik, bahan bakar cepat

menguap dan menyala dengan sendirinya setelah disemprotkan.

Pada komponen diesel ini, ada beberapa hal dalam komponen yang

dapat dianalisis, seperti kompresi silinder ruang bakar dan tekanan bahan

bakar sebelum masuk ke nozzle. Pada silinder berlaku hukum Boyle dan

hukum Gay Lussac. Pada silinder, terjadi perubahan bentuk tenaga, yang

semula adalah tenaga kimia (pada bahan bakar), kemudian diubah

menjadi tenaga panas (pada saat proses pembakaran), yang akhirnya

diubah menjadi tenaga mekanik yaitu terjadinya putaran poros engkol.

Berlakunya hukum Boyle pada silinder karena proses terjadi pada

ruang tertutup. Berdasarkan hukum Boyle, pada ruang tertutup, maka

perkalian dari tekanan dan volume adalah tetap, asalkan suhunya tetap.

Sedangkan hukum Gay Lussac berlaku pada kondisi terjadinya kenaikan

suhu.

Hukum Boyle :

P . V = konstan

atau dapat ditulis :

P1 . V1 = P2 . V2

dengan P adalah tekanan dan V adalah volume. Persamaan tersebut

berlaku dengan syarat suhu ruangan adalah konstan, artinya tidak

berubah nilainya.

Hukum Gay Lussac :


20

P1 T 1
=
P2 T 2

atau dapat ditulis :

T2
P2 = ( )
T1 . P1

dengan P adalah tekanan dan T adalah suhu. Persamaan tersebut berlaku

setelah terjadi proses pembakaran pada silinder motor bakar.

Tekanan awal bahan


bakar dari injection
pump = ? kg/cm2
(belum diketahui)

Suhu mesin : 80 oC

Tekanan awal bahan bakar


setelah diinjeksi = 120
kg/cm2

Suhu ruang bakar : 550 oC

Pada hukum Gay Lussac juga dapat digunakan untuk mengukur

tekanan bahan bakar sebelum diinjeksikan, dengan data yang didapat

pada saat praktik bahwa:

P2 = 120 kg/cm2

T1 = 80 oC

T2 = 550 oC

Maka dapat dihitung:


21

T2
P2 = ( )
T1 . P1

120 = ( 550
80 ) . P1

120
P1 = 6,875

P1 = 17,45 kg/cm2 (standar spesifikasi = 15-40 kg/cm2)

Hasil yang didapat dari penghitungan matematis ini dapat

digunakan untuk menganalisa kerja nozzle dalam menginjeksikan bahan

bakar ke dalam ruang bakar. Apabila P 1 terlalu tinggi maka akan

berakibat pada P2 yang tekanannya juga tinggi, akibatnya pembakaran

berlangsung terlalu cepat atau titik pengapiannya terlalu awal menjadikan

mesin kurang tenaga. Hal ini juga berlaku apabila P1 terlalu rendah

tekanannya.
22

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Laporan Praktik Kerja Lapangan dari uraian yang telah dijelaskan pada bab-

bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa:


1. Langkah-langkah overhoul nozzle pada Mitsubishi L300 meliputi

pelepasan, pembongkaran nozzle, pemeriksaan komponen, perakitan

nozzle, penyetelan nozzle dan pemasangan nozzle.


2. Nozzle terdiri dari beberapa komponen antara lain batang penekan, bodi

nozzle, jarum nozzle, lubang penyemprot, pasak penyemprot, saluran

masuk dan konis penekan.


3. Dari analisa yang dilakukan menjelaskan bahwa tekanan P1 berpengaruh

pada P2 yang pada akhirnya berakibat pada proses pembakaran. Apabila P2

> standar maka proses pembakaran berlangsung lebih awal dan apabila P 2

< standar maka proses pembakaran terlambat.


B. Saran
1. Agar dalam keadaan baik dan nozzle tidak terjadi kerusakan maka perlu

dilakukan perawatan yang berkala atau rutin.


2. Pada waktu melakukan overhoul sebaiknya berpedoman pada buku

panduan Mitsubishi Colt Solar Workshop Manual Engine & Chassis.


3. Apabila terjadi kerusakan pada nozzle maka kerusakan tersebut segera

diperbaiki agar tidak semakin parah dan mempengaruhi komponen lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1987. Mitsubishi Colt Solar Workshop Manual Engine & Chassis. PT.
Krama Yudha Tiga Berlian Motors: Jakarta.
Anonim. 2004 . Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Diesel.
Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
Utomo, Muhammad Satrio. 2012. Karakterisasi Nosel dengan Variasi Sudut
23

Lubang Baffle dan Jarak Tembak Terhadap Gaya Impak Untuk Aplikasi
Gene Gun. Universitas Indonesia: Jakarta.
24

Lampiran 1. Identitas kelompok PKL


25

Lampiran 2. Permohonan PKL


26

Lampiran 3. Surat ijin PKL


27

Lampiran 4. Ijin PKL


28

Lampiran 5. Surat keterangan selesai PKL


29

Lampiran 6. Surat penarikan mahasiswa PKL


30

Lampiran 7. Surat tugas dosen pembimbing


31

Lampiran 8. Dokumentasi PKL


32

Gambar. Garasi armada PT. Dragon Jaya Express Pekalongan

Gambar. Garasi armada PT. Dragon Jaya Express Pekalongan


33

Gambar. Tempat pencucian mobil PT. Dragon Jaya Express Pekalongan

Gambar. Komponen kepala sislinder Mitsubishi L300 pada saat dilakukan

overhoul

Anda mungkin juga menyukai