Anda di halaman 1dari 19

TUGAS RUTIN 7

MAKALAH CHASSIS OTOMOTIF


(Sistem Rem Tromol)

Disusun oleh :

MUHAMMAD AFRIZAL (5171122005)

MUHAMMAD IRFAN (5171122006)

USMAN (5171122011)

KHAIRUL ANWAR NASUTION (5173122011)

Dosen Pengampu : Drs. Khoiri, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan inayah-
Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan Makalah guna memenuhi tugas mata kuliah
Chasis Otomotif ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh
pada sunnahnya Amiin.

Dalam penyusunan Makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas bantuan,
dorongan dan bimbingan dari orang tua, dosen pembimbing dan teman-teman yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat
teratasi.

Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan
khususnya mengenai Chasis Otomotif.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih pemikiran
khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan
Makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan Makalah
ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk
itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 1
D. Manfaat ................................................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................................. 3


A. Pengertian Sistem Tromol....................................................................................... 3
B. Komponen Sistem Tromol ...................................................................................... 3
C. Jenis-Jenis Tromol .................................................................................................. 9
D. Prinsip Kerja Sistem Tromol .................................................................................. 12
E. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Tromol ........................................................... 13

BAB III. PENUTUP .......................................................................................................... 15


A. Kesimpulan ............................................................................................................. 15
B. Saran ....................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rem mempunyai peranan yang sangat penting dalam teknik kendaraan dan teknik
transportasi demi keamaan dan keselamatan dalam berkendara. Pada dasarnya rem
mempunyai fungsi untuk memperlambat dan mengatur gerakan suatu putaran. Adapun rem
yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut (dapat bekerja dengan
baik dan cepat, dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup, mudah diperiksa dan
disetel)
Walaupun sistem rem itu sangatlah penting, namun banyak diantara masyarakat
umum yang belum memahami dan mengerti fungsi, cara kerja dan jenis-jenis dari rem
tersebut. Oleh karena itu penulis membuat makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan
fungsi, cara kerja, dan jenis-jenis dari rem itu sendiri. Dengan adanya makalah ini diharapkan
kita bisa lebih mengenal fungsi, cara kerja dan jenis-jenis rem serta bisa menambah dan
memperluas wawasan kita terutama mengenai sistem rem.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari sistem rem tromol?
2. Apa saja komponen dari sistem tromol ?
3. Apa saja jenis-jenis tromol?
4. Bagaimana prinsip kerja sistem tromol?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan sistem tromol?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami pengertian dari sistem tromol
2. Mengetahui apa saja komponen sistem tromol
3. Memahami jenis-jenis tromol
4. Memahami bagaimana prinsip kerja sistem tromol
5. Memahami kelebihan dan kekurangan sistem tromol

1
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas rutin mata
kuliah chasis otomotif dan yang paling utama manfaat dari makalah ini adalah agar pembaca
termasuk penulis dapat memahami tentang sistem rem tromol pada mobil.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rem Tromol


Rem tromol adalah sistem pengereman pada kendaraan, yang menggunakan metode
gesekan antara kampas dengan sebuah komponen berbentuk mangkuk. Dengan pengertian
lain bahwa rem tromol adalah sistem rem pada mobil yang menggunakan tromol atau drum
brake untuk menghentikan laju kendaraan dan sekaligus berfungsi sebagai parking brake atau
rem parkir.
Perbedaannya dengan rem cakram ada pada arah gesekan. Rem cakram memiliki arah
gesekan yang saling mendekati (menjepit), sehingga pada rem cakram piringan terdapat
ditengah dua kampas.
Namun pada rem tromol, arah gesekan saling menjauhi. Sehingga tromol yang terhubung
dengan roda diletakan disisi luar dari dua kampas rem.

B. Komponen Utama Tromol

Secara umum, ada tiga komponen utama pada sistem pengereman tipe tromol. Yaitu ;
1. Sepatu Rem
Sepatu rem adalah komponen yang berfungsi untuk menempelkan kampas rem. Sepatu
rem berbentuk setengah lingkaran yang memiliki permukaan luar rata. Di permukaan luar
inilah ditempelkan sebuah kampas rem.

3
Lebar kampas rem pada sepatu rem, itu cukup besar apabila dibandingkan dengan
kampas rem cakram. Karena kampas rem ini, memanjang sepanjang permukaan sepatu rem.
Hal tersebut membuat luas penampang rem menjadi semakin lebar dan kuat.

2. Silinder Roda
Fungsi silinder roda, hampir sama dengan kaliper pada rem cakram. Yakni untuk
menggerakan sepatu rem untuk bergerak menekan tromol rem.
Bentuk silinder roda, seperti sebuah silinder yang memiliki dua buah piston pada dua
ujungnya. Didalam silinder ini, terisi cairan hidrolik yang akan menggerakan piston ke luar.
Saat piston terdorong oleh cairan hidrolik maka kampas rem akan ikut bergerak ke arah luar.
Sehingga penekanan kampas rem terhadap tromol bisa terjadi.

3. Tromol Rem
Tromol rem adalah komponen berbentuk seperti mangkuk yang dijadikan sebagai
media gesekan. Fungsi tromol rem sebagai perantara putaran dari roda, artinya tromol rem itu
akan berputar sesuai putaran roda. Sehingga ketika tromol rem dihentikan putarannya,
otomatis roda kendaraan akan berhenti berputar.
Tromol rem terbuat dari besi solid sehingga saat bergesekan dengan kampas rem, tidak
terjadi keausan. Kalaupun terjadi keausan, itu akan berlangsung cukup lama.

Secara lengkapnya komponen – komponen sistem tromol sebagai berikut :

1. Drum Brake

Drum brake atau tromol rem merupakan bagian yang berputar bersama-sama dengan roda.
Tromol rem berbentuk lingkaran tabung dan konsentris dengan poros.
Jika tromol rem tidak lingkaran sempurna dan nonkonsentris dengan poros maka ketika
pedal rem diinjak maka akan terasa bergetar.

4
Bidang gesek pada tromol rem terletak pada bagian (permukaan) dalam tromol, bila
bidang gesek ini mengalami keausan atau terbentuk alur (goresan) yang diakibatkan gesekan
maka dapat menyebabkan koefisien gesek rem akan berkurang. Oleh sebab itu, bila terdapat
bagian goresan maka tromol rem harus di amplas atau dibubut (pembubutan jangan melebihi
spesifikasi diameter maksimal tromol).

2. Brake Shoe

Brake shoe atau septu rem yang berfungsi untuk menekan tromol rem sehingga terjadi
proses pengereman.
Sepatu rem pada rem tromol berjumlah dua buah dan terpasang di backing plate dan
dikunci oleh pegas pemegang sepatu rem.
Karena sepatu rem terpasang pada backing plate, maka sepatu rem tidak akan ikut
berputar bersama-sama dengan roda.

3. Wheel Cylinder

5
Wheel cylinder atau silinder roda terletak di dalam tromol dan terpasang di backing
plate. Silinder roda berfungsi untuk menerima tekanan hidrolik dari master silinder yang
kemudian tekanan tersebut digunakan untuk menekan sepatu rem agar terjadi proses
pengereman.

4. Anchor

Anchor merupakan bagian dari sistem rem tromol yang terpasang pada backing plate
dan menjadi tumpuan dari sepatu rem.

5. Backing Plate

Backing plate berfungsi sebagai landasan pada sistem rem tromol, dimana silinder roda,
sepatu rem, anchor, pengas pemegang sepatu rem, terpasang di backing plate.

Backing plate merupakan plat berbentuk lingkaran yang terpasang pada rumah poros
dan tidak ikut berputar bersama-sama dengan roda.

6
6. Pegas Pemegang Sepatu Rem

Pegas pemegang sepatu rem berfungsi untuk menahan sepatu rem agar tetap berada
pada posisinya. Pegas pemegang sepatu rem ini memegang sepatu rem terhadap backing
plate.

7. Pegas Pengembali Sepatu Rem

Pegas pengembali sepatu rem merupakan pegas tipe coil spring yang menghubungkan
antara sepatu rem dengan dudukan stasionernya atau dari sepatu rem ke sepatu rem
lainnya.
Pegas pengembali sepatu rem berfungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem ke
posisi semula setelah pedal rem dilepas.

7
8. Anti Rattle Spring

Anti-rattle spring atau pegas anti betar yang digunakan pada rem tromol berfungsi
untuk mengurangi getaran dan suara mengeklik.
Caranya yaitu dengan memberikan sedikit tegangan pegas diantara dua bagian.
Tegangan ini akan menghilangkan kelonggaran yang terjadi dan akan menjaga dari
kekocakkan komponen antara satu dengan lainnya.

9. Unit Penyetel

Hampir semua tipe rem tromol menggunakan unit penyetel (adjuster) berbentuk roda
bintang (bergerigi).
Unit penyetel ini berfungsi untuk menyetel celah sepatu rem dengan tromol.

C. Jenis-Jenis Rem Tromol


Jika dilihat dari konstruksinya jenis rem tromol yaitu :
1. Tipe Leading Trailing

8
Sesuai namanya, satu sepatu rem berperan sebagai leading dan satunya sebagai trailing.
Leading shoe artinya sepatu rem menekan tromol dengan putaran tromol melawan arah
gerakan kampas. Sementara trailing menekan tromol dengan putaran tromol searah dengan
gerakan kampas.
Ciri rem tipe leading trailing, adalah memiliki satu silinder roda di bagian atas dan ujung
bawah sepatu rem itu fixed (dibaut) pada backing plate. Sehingga permukaan yang efektif
menekan tromol adalah permukaan kampas bagian atas.
2. Tipe Leading Shoes

Tipe ini, memiliki dua silinder roda yang terletak di ujung atas dan bawah sepatu rem.
sehingga, saat rem ditekan baik permukaan atas atau permukaan bawah kampas rem
seluruhnya akan tertekan ke permukaan tromol rem.
Tipe leading shoes juga dibagi lagi menjadi dua tipe, yakni ;

9
 Single leading, artinya masing-masing silinder roda hanya memiliki satu buah piston.
Sehingga hanya mampu menggerakan salah satu sisi dari kampas rem.
 Dual leading, artinya masing-masing silinder memiliki dua buah piston. Sehingga semua
permukaan kampas rem akan sempurna tertekan ke arah tromol rem.

3. Tipe Servo

Tipe servo adalah tipe rem tromol yang memiliki floating adjuster. Artinya, adjuster atau
penyetel celah rem bisa bergerak ke kanan dan kekiri.
Tipe ini memiliki konstruksi sama seperti leading trailing, dengan satu silinder roda yang
terletak di bagian atas dan sebuah adjuster dibagian bawah. namun adjuster ini, tidak dibaut
ke backing plate. Sehingga bisa bergerak ke kanan dan kekiri dengan bebas.
Fungsi dari floating adjuster ini, sebenarnya merupakan penyempurnaan dari tipe leading
trailing agar lebih banyak permukaan kampas rem yang dapat menekan permukaan tromol.

Kalau dikategorikan berdasarkan metode penggerak, maka ada dua tiga macam sistem rem
tromol. Yakni :

1. Rem Tromol Mekanis


Rem mekanis adalah rem yang masih digerakan oleh kawat secara mekanis. Konstruksi
rem mekanis cukup sederhana, karena hanya menggunakan sebuah kawat untuk
menghubungkan pedal rem/tuas rem ke aktuator rem.
Namun kekurangannya, ada pada efisiensi pengereman. Sistem ini memiliki banyak
kerugian tenaga, sehingga perlu menekan pedal rem cukup keras untuk mengentikan laju
kendaraan. Selain itu, sifat kawat yang memuai membuat penyetelan rem ini harus dilakukan
secara terus menerus.

10
Adapun komponen utama sistem rem mekanik adalah sebagai berikut :
 Tuas rem/ pedal berfungsi sebagai inputan bagi pengemudi untuk mengaktifkan sistem
rem.
 Kawat kabel berfungsi sebagai menyalurkan tenaga dari pedal rem ke akuator rem.
 Brake lever merupakan tuas yang akan menggerakkan akuator rem saat brake lever ini
tertarik oleh kawat.
 Return spring pegas berfungsi sebagai mengembalikan posisi pedal rem dan brake lever
saat pedal rem berhenti ditekan.

2. Rem Tromol Hidrolik


Rem hidrolik adalah sistem penggerak rem yang memanfaatkan fluida sebagai pemindah
tenaga. Karena fluida ini tidak dapat dikomporesi serta tidak dapat memuai maka efisiensi
penyaluran tenaga dari tuas rem akan berlangsung 100%.
Selain itu, sistem hidrolik juga sangat fleksibel dan juga bisa digabungkan dengan sistem
rem cakram hidrolik. Sehingga rem cakram dan rem tromol dapat sama-sama berfungsi
ketika pedal rem diinjak.
Karena efisiensinya, hampir semua mobil yang diproduksi saat ini menggukanan sistem
hidrolik sebagai penggerak sistem rem.

3. Rem Angin
Sistem rem angin, merupakan penggerak rem yang memanfaatkan tekanan udara untuk
menggerakan tuas rem. kelebihan sistem rem angin, ada pada tenaga pengeremannya.
Hal ini karena untuk menekan tuas rem, tidak menggunakan tenaga manusia melainkan
menggunakan tekanan angin yang bisa diset cukup besar. Dalam hal ini, tenaga manusia
hanya digunakan untuk mengatur katup yang membuka angin bertekanan tersebut untuk
menekan tuas rem.
Dari hal tersebut, rem angin ini banyak digunakan pada mobil-mobil berbobot besar
seperti truk tronton dan bus.

11
D. Prinsip Kerja Rem Tromol

Seperti yang dijelaskan diatas, rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan. Gesekan ini
akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas. Sehingga putaran roda
akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat.
Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak dibagian dalam. Lalu
dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk mangkuk yang kita kenal sebagai
tromol rem.
Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan maka duua buah
kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan tersebut akan membuat
kampas rem menekan permukaan dalam tromol rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan
menghentikan putaran tromol dan roda.
Untuk lebih singkatnya cara prinsip kerja rem tromol sebagai berikut :
 Pada Saat kita menginjak pedal pedal rem, maka pedal rem akan menekan push rod
pada master silinder sehingga menekan piston master silinder, setelah piston tertekan
akan menyebabkan piston bergerak maju yang berdampak pada mengecilnya volume
didepan piston.
 Karena Volume didepan piston beisikan cairan minyak rem (Brake Fluid), terjadi
pengecilan volume didepan piston menyebabkan fluida terdorong keluar melalui outlet
valve menuju outlet house pada master rem.
 Sesuai hukum pascal bahwasannya tekanan zat cair tersebut akan diteruskan kesegala
arah dengan besar tekanan yang sama besar.
 Melalui selang hidraulis atau saluran minyak system rem, tekanan fluida disalurkan ke
dalam Wheel Cylinder (Silinder Roda).

12
 Selanjutnya didalam Silinder roda tekanan fluida tadi yang telah disalurkan oleh saluran
minyak rem, akan diubah menjadi energi mekanis oleh piston pada Wheel cylinder
(Silinder Roda).
 Setelah itu Piston pada silinder roda (wheel Cylinder) akan bergerak keluar untuk
menekan brake shoe atau kanvas rem yang menyebabkan brake shoe mengembang dan
timbul gaya penekanan antara brake shoe dan tromol rem (drum brake). Yang
kemudian menyebabkan gesekan dan panas sehingga putaran tromol rem (Drum Brake)
tersebut secara berlahan mengurangi laju kendaraan dan akhirnya berhenti.
 Pada Saat penekanan pedal rem dilepas oleh pengemudi (kita), pegas yang berada di
sekitar pedal rem akan menarik pedal rem ke posisi semula.
 Piston didalam master silinder pun tertarik kembali keposisi semula oleh pegas
pengembali pada master silinder atau master rem sehingga volume di depan piston pada
master rem membesar.
 Setelah itu akan timbul kevakuman yang mengakibatkan fluida akan tersedot ke dalam
volume didepan piston pada master silinder dan sebagian akan kembali ke reservoir
tank pada saat ini juga pegas pengembali brake shoe akan menarik kanvas rem kembali
ke posisi semula sehingga tidak bergesekan dengan tromol rem yang kemudian gaya
pengereman antara brake shoe dan tromol rem (drum brake) akan terlepas, yang
menyebabkan tromol rem terbebas dan dapat berputar seperti semula sehingga tidak
terjadi proses pengereman.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Rem Tromol


1. Kelebihan Rem Tromol
 Lebih awet karena memiliki kampas rem yang lebar.
 Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman cukup kuat serta lembut,
sehingga cocok dipakai pada mobil berbobot besar.
 Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem ini bersifat tertutup

13
2. Kekurangan Rem Tromol
 Sifatnya yang tertutup membuat pelepasan panas sedikit terganggu.
 Karena arah gerakan saling menjauhi, membuat rem kurang responsif.
 Memiliki efisiensi lebih buruk dibandingikan rem cakram, karena arah gerakan ini
akan menimbulkan sedikit kerugian tenaga.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rem tromol adalah sistem pengereman pada kendaraan, yang menggunakan metode
gesekan antara kampas dengan sebuah komponen berbentuk mangkuk. Dengan pengertian
lain bahwa rem tromol adalah sistem rem pada mobil yang menggunakan tromol atau drum
brake untuk menghentikan laju kendaraan dan sekaligus berfungsi sebagai parking brake atau
rem parkir.
Secara umum, ada tiga komponen utama pada sistem pengereman tipe tromol. Yaitu :
Sepatu Rem, Silinder Roda, dan Tromol Rem.
Jika dilihat dari konstruksinya rem tromol terbagi lagi yaitu : Tipe Leading Trailing, Tipe
Leading Shoes, dan Tipe Servo.
Rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan. Gesekan ini akan mengubah energi putar
pada tromol rem menjadi energi panas. Sehingga putaran roda akan berhenti dan temperature
sekitar rem akan meningkat.
Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak dibagian dalam. Lalu
dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk mangkuk yang kita kenal sebagai
tromol rem.
Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan maka duua buah
kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan tersebut akan membuat
kampas rem menekan permukaan dalam tromol rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan
menghentikan putaran tromol dan roda.

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pada makalah ini adalah semoga isi dari
makalah ini dapat memperluas ilmu pengetahuan pembaca terutama penulis tentang sistem
rem tromol pada mobil.

15
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.otospeedcar.com/2018/02/cara-kerja-rem-tromol-pada-mobil.html
 https://www.autoexpose.org/2018/02/sistem-rem-tromol.html
 https://www.teknik-otomotif.com/2017/11/komponen-komponen-rem-tromol-
dan.html

16

Anda mungkin juga menyukai