OLEH
NIM : 562416020
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................................16
B. Saran ................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan Teknologi Otomotif,
jumlah dari kendaraan juga semakin banyak, yang dibuat dengan teknologi
yang bervariasi dan komponen dengan bahan yang juga semakin maju.
Bagian kendaraan garis besarnya terbagi dalam 2 kelompok besar,
yaitu chassis dan bodi kendaraan.
Semakin majunya peradaban manusia berdampingan dengan
majunya teknologi yang digunakan khususnya teknologi transportasi.
Keterbatasan sumber daya energi yang ada di dalam perut bumi membuat
para ahli dari berbagai instansi terkait berlomba-lomba dalam melakukan
penelitian tentang sumber energi alternatif selain bahan bakar minyak yang
didapatkan dari fosil (Sa’adah, 2018).
Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan
untuk memudahkan aktivitas sehari-sehari. Maka dari itu banyak
masyarakat atau konsumen yang lebih memilih menggunakan sepeda
motor dibanding menggunakan mobil atau alat transportasi lainnya.
Sepeda motor dianggap lebih praktis dan lebih mudah menerjang
kemacetan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah singkat Chassis?
2. Apakah yang dimaksud dengan Chasis?
3. Apa sajakah Komponen-komponen Chassis?
4. Apa saja Jenis-jenis Chassis?
5. Apakah yang dimaksud dengan Bodi?
1
C. Tujuan
Setelah Mengikuti Perkuliahan Mahasiswa Diharpkan Mampu :
1. Mengetahui dan Menjelaskan sejarah singkat Chassis
2. Mengetahui dan Menjelaskan yang dimaksud dengan Chassis
3. Mengetahui dan Menjelaskan tentang Komponen-komponen Chassis
4. Mengetahui dan Menjelaskan tentang Jenis-jenis Chassis
5. Mengetahui dan Menjelaskan yang dimaksud dengan bodi
D. Manfaat
Untuk menambah wawasan pengetahuan kepada pembaca mengenai
Chassis serta diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh selama
mengikuti perkuliahan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Definisi Chassis
Chassis adalah rangka yang berfungsi sebagai penopang berat dan
beban kendaraan, mesin serta penumpang. Biasanya chassis dibuat dari
kerangka besi/ baja yang berfungsi memegang body dan mesin engine dari
sebuah kendaraan. Syarat utama yang harus terpenuhi adalah Material
tersebut harus memiliki kekuatan untuk menopang beban dari
kendaraan. Chassis juga berfungsi untuk menjaga agar mobil tetap rigid,
kaku dan tidak mengalami bending atau deformasi waktu digunakan.
3
Cassis merupakan bagian dari kendaraan yang secara garis besar
memiliki fungsi sebagai pengaman kendaraan, menambah kenyamanan
pengemudi dan untuk mengarahkan jalannya kendaraan.
Cassis terdiri dari beberapa komponen, komponen-komponen
cassis antara lain sistem rem, sistem suspensi, sistem kemudi, rodan dan
ban.
C. Komponen-komponen Chassis
1. Sistem Rem
Komponen cassis yang pertama adalah sistem rem. Sistem rem
pada kendaraan memiliki beberapa fungsi antara lain untuk
mengurangi laju kendaraan, untuk menghentikan laju kendaraan dan
untuk memungkinkan kendaraan untuk dapat berhenti (parkir) pada
tempat yang tidak rata (pada jalan menanjak atau pada jalan
turunan).
Sistem rem dibedakan menjadi dua berdasarkan media
pengeremannya yaitu cakram dan tromol.
Sedangkan berdasarkan penyaluran tenaga pengeremannya
dibedakan menjadi tiga yaitu rem hidrolik, rem mekanik dan rem
pneumatic.
2. Sistem Suspensi
Komponen cassis yang kedua adalah sistem suspensi. Sistem
suspensi pada kendaraan memiliki beberapa fungsi yaitu untuk
menyerap kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata agar tidak
diteruskan ke ruang kabin (ruang pengemudi) sehingga pengemudi
akan merasa nyaman.
Sistem suspensi terdiri dari beberapa komponen, antara lain :
a. Pegas yang berfungsi sebagai media penghubung frame dengan
axle dan juga berfungsi untuk menyerap guncangan yang
ditimbulkan oleh permukaan jalan yang kurang rata. Pegas terdiri
4
dari beberapa tipe yaitu pegas coil, pegas daun dan pegas batang
torsi.
b. Shock absorber berfungsi untuk menyerap terjadinya kejutan
(meredam kejutan) atau mencegah terjadinya oskilasi pada
kendaraan.
c. Stabilizer bar berfungsi untuk mecegah agar kendaraan tidak
melayang ketika membelok atau untuk mengurangi kemiringan
kendaraan akibat dari gaya sentrifugal saat kendaraan membelok.
d. Strut bar berfungsi untuk menopang lower arm agar tidak
bergerak maju atau mundur pada saat kendaraan tersebut
berjalan.
3. Sistem Kemudi
Komponen cassis yang ketiga adalah sistem kemudi. Sistem
kemudi pada kendaraan berfungsi sebagai pengarah atau pengatur
arah jalannya kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara.
4. Roda dan Ban
Komponen cassis yang keempat adalah roda dan ban. Roda
merupakan komponen pada kendaraan yang terdiri dari pelek dan
ban.
Pelek roda merupakan bagian tempat dudukan ban dan sebagai
komponen yang terhubung dengan putaran poros axle atau steering
knuckle.
Pelek dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan bahan
pembuatnya yaitu pelek dari paduan logam dan pelek dari
alumunium alloy.
Ban diisi dengan udara bertekanan yang berfungsi untuk
menyerap kejutan yang diterima dari kondisi jalan yang kurang rata
karena ban inilah satu-satunya komponen pada kendaraan yang
langsung bergesekkan dengan permukaan jalan.
5
Ban dibedakan menjadi dua tipe yaitu ban radial dan ban
tubeless. Ban radial yaitu ban yang memerlukan ban sedangkan ban
tubeless yaitu ban yang tanpa menggunakan ban dalam.
Pada roda terdapat penyetelan geometri roda (wheel aligment)
yang berguna untuk membuat kendaraan tetap stabil jalan berjalan,
mengurangi keausan pada roda, mencegah kemudi menarik ke satu
arah dan lain-lain.
5. Kopling
Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang
menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi.
Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi,
kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang
diinginkan.
Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan
baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di
putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan
mendorong release fork dan release fork akan mendorong release
bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas
diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan
flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran
mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan
roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat berbagai jenis kopling
diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan
kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan
bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek tipe
kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat
basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang
plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling
jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat
kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak direndam oleh
minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor
6
tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat
aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya
kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling
kering. Apalagi bila di tambahakan bahan aditif pelicin, kopling bisa
slip. Kopling kering cepat aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga
pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik.
2. Monocoque
Pada Chassis jenis ini Body kendaraan berfungsi sebagai Chassis,
sehingga bentuknya sanggat tergantung dari model dari kendaraan itu
sendiri, Chassis monocoque atau sering kita denganr dengan nama
sasis monokok, kekuatan utamanya ada pada lembaran lembaran baja/
composit yang disatukan atau diperkuat. Pada dewasa ini jenis Chassis
7
monocoque banyak diaplikasikan pada kendaran ringan karena
memiliki keuntungan diantaranya bisa menghemat pemakaian bahan
selain itu dapat mempersingkat proses produksi. karena tidak perlu
membuat sasis tambahan bukan.
8
4. Backbone Chassis
Ide awalnya adalah dengan membuat struktur depan dan
belakangnya yang terhubung dengan sebuah rangka tube yang
melintang disepanjang mobil. Tidak seperti transmisi tunel, chassis
backbone ini hampir seluruhnya adalah struktur kaku dan dapat
menahan semua beban. Ini terdapat beberapa lubang yang kontinyu.
Karena begitu sempit dindingnya umumnya dibuat tebal. Chassis
Backbone memiliki kekakuan dari luas area bagian backbone itu
sendiri.
9
menghasilkan sebuah rangka yang ringan. Konon Chassis jenis
Aluminium Space Frame diklaim 40% lebih ringan dibanding dengan
rangka baja monocoque namun 40% lebih Kaku / Rigid. Pada Gambar
disamping adalah gambar chassis milik dari kendaraan Audi.
10
2. Pressed Steel
3. Tubular
11
Jenis-jenis konstruksi rangka yang lazim digunakan pada
sepeda motor adalah sebagai berikut :
12
mudah dalam perawatan.
13
Jenis rangka ini dipakai pada sepeda motor jenis on road
dengan CC besar.
5. Aluminium Frame
E. Definisi Bodi
Bodi adalah bagian dari kendaraan yang dibentuk sedemikian rupa,
(pada umumnya) terbuat dari bahan plat logam (steel plate) yang tebalnya
antara 0,6 mm – 0,9 mm sebagai tempat penumpang ataupun barang.
Konstruksi bodi otomotif dibagi menjadi 2, yaitu:
14
1. Konstruksi Terpisah (Composite)
Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan
rangkanya terpisah. Pertautan/penyambungan antara bodi dan rangka
menggunakan baut dan mur. Untuk meningkatkan kenyamanan saat
digunakan, maka diantara bodi dan rangka dipasang karet sebagai alat
peredam getaran. Konstruksi bodi dan rangka yang terpisah ini
memberikan kemudahan dalam penggantian bagian bodi kendaraan
yang mengalami kerusakan, terutama bodi bagian bawah atau putusnya
rangka. Konstruksi ini biasanya digunakan pada kendaraan sedan tipe
lama, kendaraan penumpang dan mobil angkutan barang. (misal truck,
bus, pick up dan lain sebagainya).
2. Konstruksi Menyatu (Monocoque).
Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan
rangka tersusun menjadi satu kesatuan. Konstruksi ini menggunakan
prinsip kulit telur, yaitu merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga
semua beban terbagi merata pada semua bagian kulit. Pertautan antara
bodi dan rangka menggunakan las. Karena bodi dan rangka menyatu,
maka bentuknya dapat menjadi lebih rendah dibanding dengan tipe
composite sehingga titik berat gravitasi lebih rendah menyebabkan
kendaraan akan lebih stabil. Konstruksi ini digunakan pada sedan,
bahkan beberapa kendaraan MPV (Multi Purpose Vehicle) mulai
menerapkan konstruksi monocoq body.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Chassis adalah rangka yang berfungsi sebagai penopang berat dan
beban kendaraan, mesin serta penumpang. Biasanya chassis dibuat dari
kerangka besi/ baja yang berfungsi memegang body dan mesin engine dari
sebuah kendaraan. Syarat utama yang harus terpenuhi adalah Material
tersebut harus memiliki kekuatan untuk menopang beban dari kendaraan.
Cassis merupakan bagian dari kendaraan yang secara garis besar
memiliki fungsi sebagai pengaman kendaraan, menambah kenyamanan
pengemudi dan untuk mengarahkan jalannya kendaraan.
Bodi adalah bagian dari kendaraan yang dibentuk sedemikian rupa,
(pada umumnya) terbuat dari bahan plat logam (steel plate) yang tebalnya
antara 0,6 mm – 0,9 mm sebagai tempat penumpang ataupun barang.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan inspirasi, pengalaman,
serta meningkatkan pengetahuan mengenai Chessis Otomotif.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://ajini61.blogspot.com/p/chasis.html
https://belajartokr.blogspot.com/2018/10/chasis-otomotif-kendaraan-
ringan.html
https://alfacell90.blogspot.com/2015/11/mengenal-dan-memahami-chassis-
dan-bodi.html
https://www.teknik-otomotif.com/2017/10/komponen-cassis-chasis-dan-
fungsinya.html
https://www.bisaotomotif.com/chasis/
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310888/pendidikan/Modul+Teknologi+Se
peda+Motor+(OTO225-04)-+Chasis.pdf
http://eprints.ums.ac.id/30292/2/BAB_I.pdf
17