LAMPU KEPALA
Nama Anggota :
1. Nur Afi Saputra
2. Risky Romadhoni
3. Saputri Agustina
4. Sulton Rahman
5. Yondiv Jibran F.A
XI TPBO 1
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Lampu Kepala” tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada teladan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat dan semoga kita tetap
menjadi pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
:Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan
penulisan Makalah selanjutnya.
Akhirnya kami berharap semoga Makalah ini berguna khususnya bagi
kami dan bagi pembaca pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ..................................................... 1
B. TUJUAN .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN
Makalah ini bertujuan :
1. Mengetahui sistem kerja pada LAMPU KEPALA dan KELISTRIKAN BODI
MOBIL BAGIAN LUAR
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada
sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai
sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12
Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).
Gambar 9. Baterai
Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode
30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.
3
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start
Saklar
Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik
dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau
sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak
ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila
ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke
saklar dim).
Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk
membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari
terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan
singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu,
kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi
kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus
terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk
(konstruksi) maupun jenis filamennya.
4
Nama Komponen Daya Lampu
Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu
(1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10
Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.
Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)
Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus
secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan
berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.
Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan
menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus
listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan
terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak
poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.
Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay
(c)
5
Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan
komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga
dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri
atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya,
bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir
besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila
arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter
kecil.
Lampu Kepala.
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada
malam hari. Sistem lampu depan terdiri dari sekering lampu kepala, saklar
kontrol lampu, saklar dim, indikator lampu jauh dan lampu-lampu besar.
Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala
lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala
menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Ada 2
(dua) tiPe lampu besar yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
1). Lampu Besar Tipe Sealed Beam
Di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampunya tidak
terpisah, keseluruhan terpasang menjadi satu seperti bola lampu dan filament
terpasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.
2) Lampu Besar Tipe Semisealed Beam
Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam ialah pada konstruksinya,
dimana pada sermisealed beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah
sehingga tidak di perlukan penggantian secara keseluruhan bila bola
lampunya putus atau terbakar. Lagi pula bila menggantinya dapat langsung
diganti dengan cepat. Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk
menerangi jalan pada malam hari. Komponen-komponennya terdiri dari baterai,
6
sekering, saklar kontrol lampu, saklar dim, indikator lampu jauh dan lampu-lampu
besar. umumnya lampu kepala memiliki lampu jarak jauh dan lampu jarak dekat.
Nyala lampu ini dikontrol oleh saklar dim (dimmer switch). lampu kepala
menyala bersamaan dengan lampu belakang/lampu senja melalui saklar tarik atau
saklar putar.
lampu kepala yang dipakai ada 2 tipe, yaitu tipe sealed beam dan tipe bola
lampu (tipe semi sealed beam). Jenis sealed beam banyak dipakai pada kendaraan
yang konstruksinya filamen, kaca dan refleksnya menjadi satu kesatuan. tipe bola
lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.
7
b. Bola lampu (tipe semi sealed beam)
Tipe ini adalah suatu konstruksi lampu yang dapat diganti dengan mudah dan
cepat bola lampunya (bulb) tanpa penggantian secara keseleruhan jika bola
lampunya terbakar atau putus. bola lampu yang termasuk jenis ini adalah :
Bola lampu biasa adalah bola lampu yang menggunakan filament (kawat
pijar) tipe tungsen.
8
2. Komponen-komponen sistem penerangan lampu kepala
a. Baterai
Gambar baterai
b. Saklar
saklar dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik
sehingga kontak gerak akan berpindah dari terminal 56a ke terminal 56b atau
sebaliknya. bila saklar tersebut mempunyai tiga posisi, tidak ditarik (posisi 0),
tidak ada kontak yang berhubungan dengan terminal 30 (baterai). Bila ditarik dua
kali (posisi 2), kontak 30 akan berhubungna dengan terminal 56(saklar dim)
9
Ada 2 jenis saklar, yaitu:
c. Sekring (fuse)
10
Gambar sekring
d. Relay
e. Kabel penghubung
11
Gambar kabel penghubung
Lampu Kota
Lampu kota atau disebut juga lampu posisi depan dan belakang merupakan lampu
yang berfungsi untuk penerangan dalam kondisi senja atau fajar dimana kondisi
cahaya di sekitar kendaraan tidak begitu gelap. Lampu ini memberi peringatan
terhadap lingkungan sekitar akan keberadaan kendaraan. Lampu kota terdiri dari
komponen lampu posisi depan dan belakang dan saklar kontrol lampu. Saklar
kontrol lampu kota merupakan saklar yang sama untuk lampu kepala. Lampu kota
dapat diaktifkan dengan menyalakan saklar kontrol lampu pada posisi TAIL yaitu
dengan memutar saklar kontrol lampu satu step. Pada step kedua baru digunakan
untuk menyalakan lampu kepala. Beberapa model memiliki sistem lampu
belakang yang dilengkapi dengan indikator lampu belakang.
Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang
berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama. Lampu tanda belok berfungsi
untuk :
1) Memberi tanda pada orang/pengendara lain, bahwa kendaraan kita akan
membelok.
12
2) Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan merobah posisi pada
jalur yang berbeda.
3) Memberi tanda berhenti sementara pada salah satu sisi jalan. Lampu tanda
belok harus berkedip, lamanya kedipan lampu ini adalah 60-90 kedipan
permenit, sedangkan lamanya lampu menyala dan mati adalah kira-kira
sama.
Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu:
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus
dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali
kedipan.
Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung
yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).
Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu
yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah
lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard
dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara
bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi
sebelah depan.
Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok
dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan
lampu hazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang
menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan.
Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan
kunci kontak.
13
· Lampu Rem
Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat
pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak
mengerem).
1. Saklar tekanan zat cair, mamanfaatkan tekanann fluida minyak rek ketika
pengereman berlangsung.
2. Saklar NC (normally closed), yaitu ketika rem tidak bekerja, saklar tertekan
sehingga sistem rem tidak bekerja, sedangkan ketika rem di injak, maka saklar
akan menghubungkan sistem sistem kelistrikan sehingga lampu menyala.
Gambar 6. Switch rem
· Lampu Mundur
Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan
gigi transmisi pada posisi mundur.
14
1. Tipe tanpa relai lampu depan atau relai kombinasi
Cara kerja lampu dekat (LO-beam)
Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi
LOW, arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, lampu kepala
dekat, saklar dim, saklar kontrol lampu dan menuju massa sehingga lampu depan
(dekat) akan menyala.
2. Tipe dengan relai lampu depan dan tidak dengan relai kombinasi
Cara kerja lampu dekat (LO-beam)
Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi
LOW, arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, kumparan pada
relai lampu kepala, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju massa sehingga
15
relai lampu depan akan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke
sekering, relai lampu kepala, lampu kepala dekat, saklar dim dan menuju ke
massa sehingga lampu dekat menyala.
16
relai lampu kepala, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju massa sehingga
relai lampu depan akan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke
sekering, relai lampu kepala, relai dim (kombinasi), lampu kepala dekat dan
menuju ke massa sehingga lampu dekat menyala
17
Pada saat saklar kontrol lampu pindah ke posisi TAIL, arus mengalir dari baterai
menuju sekering, saklar kontrol lampu, lampu belakang dan menuju ke massa
sehingga lampu belakang menyala.
18
mengaktifkan transistor dan relai sisi kanan dan kiri. Selanjutnya arus dari baterai
menuju sekering utama, terminal +B flasher, kumparan relai kanan dan kiri,
transistor, massa. Sehingga relai kanan dan kiri pada flasher bekerja dan arus
mengalir ke terminal LR dan LL menuju lampu tanda belok dan indikator tanda
belok kanan dan kiri.
Cara kerja dari rangkaian kelistrikan rem adalah, apabila pedal rem diinjak, maka
stop light swich menyambung, aliran arus dari baterai – fusible link - fuse – stop
light switch – lampu rem – massa, sehingga lampu rem menyala.
Gambar rangkaian sistem kelistrikan
19
Rangkaian Lampu Kepala
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari data-data di atas kami perkesimpulan bahwa pada zaman modern
sekarang banyak kendaraan roda empat sudah banyak di produksi oleh pabrik-
pabrik otomotif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya alat
transportasi yang membutuhkan.
B. SARAN-SARAN
Pada kesimpulan kali ini dengan segala kerendahan hati kami, maka
dengan ini kami bermaksud memberikan sedikitr saran yang kiranya dapat
berguna dan bermanfaat bagi pihak guru yang berkaitan di antaranya:
- Bapak pihak sekolah kami mohon supaya meningkatkan kelengkapan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam laporan:
- Bagi para pembaca di harapkan dapat memahami tentang isi dari makalah
ini dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://tugasfathur.blogspot.co.id/2015/05/sistem-penerangan.html
http://isengmut.blogspot.co.id/2014/03/sistem-peerangan-mobil.html
http://otomediashare.blogspot.co.id/2016/02/jobsheet-sistem-penerangan-dan-
klakson.html
22