Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

LAMPU KEPALA

Nama Anggota :
1. Nur Afi Saputra
2. Risky Romadhoni
3. Saputri Agustina
4. Sulton Rahman
5. Yondiv Jibran F.A

XI TPBO 1

SMK YPT 1 PURBALINGGA


Jl. May.Jend Sungkono KM.3
Purbalingga, Selabaya, Kalimanah
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53371

i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Lampu Kepala” tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada teladan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat dan semoga kita tetap
menjadi pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
:Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan
penulisan Makalah selanjutnya.
Akhirnya kami berharap semoga Makalah ini berguna khususnya bagi
kami dan bagi pembaca pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ..................................................... 1
B. TUJUAN .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pada zaman modern kendaraan pada roda 4 sudah banyak di produksi
oleh pabrik-pabrik otomotif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya
alat transportasi yang membutuhkan. Kendaraan roda 4 aatau alat transportasi
membutuhkan peralatan-peralatan alat kunci agar montir-montir dapat bekerja
dengan lancer. Apa bila kendaraan tidak pernah di rawat maka kendaraan itu
sendiri terjadi kerusakan dan bila kendaraan sudah rusak maka kendaraan
membutuhkan perbaikan dari bengkel-bengkel yang tersedia biaya yang
sesuai dengan kerusakan pada kendaraan maka dari itu kendaraan
perlu mendapatkan perawatan yang baik intensip agar bkendaraan tidak rusak.

B. TUJUAN
Makalah ini bertujuan :
1. Mengetahui sistem kerja pada LAMPU KEPALA dan KELISTRIKAN BODI
MOBIL BAGIAN LUAR

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Sistem Penerangan


Sistem Penerangan adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada
kendaraan atau semua sistem kelistrikan pada bodi kendaraan yang bertujuan
untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat berkendara.

2. Komponen-komponen Sistem Penerangan -


Pada kendaraan sistem penerangan dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya:
apakah untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan
(lampu kepala) digunakan untuk penerangan di malam hari, lampu tanda belok
untuk mengisyaratkan kepada pengguna lain atau pejalan kaki bahwa kendaraan
akan membelok dan lampu belakang (tail light = lampu kota bagian belakang)
untuk informasi posisi keberadaan mobil.
Berikut ini merupakan komponen sistem penerangan yang lengkap termasuk
sistem utama yaitu lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok dan tanda
bahaya.

Komponen-komponen Sistem Penerangan

Komponen-Komponen Sistem Penerangan dan Fungsi


Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body

2
 Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada
sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai
sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12
Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).

Gambar 9. Baterai

Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode
30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.

 Kunci Kontak (Switch)


Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition
Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem
kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).

Gambar 10. Kunci kontak

3
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start

 Saklar

Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)

Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik
dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau
sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak
ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila
ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke
saklar dim).

 Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk
membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari
terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan
singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu,
kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi
kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus
terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk
(konstruksi) maupun jenis filamennya.

Penggunaan bola lampu dan sekring


Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi
dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:

4
Nama Komponen Daya Lampu

. .4 buah bola lampu kota . .4 X 8 Watt = 32 Watt


. .2 buah bola lampu plat Nomor . .2 X 3 Watt = 6 Watt
. .2 buah bola lampu instrumen . .2 X 3 Watt = 6 Watt

Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu
(1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10
Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.

Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)

 Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus
secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan
berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.

Gambar 14. Detail flaser (a) dan foto flaser (b)

 Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan
menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus
listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan
terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak
poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay
(c)

5
 Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan
komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga
dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri
atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya,
bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir
besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila
arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter
kecil.

Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body

Lampu Kepala.
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada
malam hari. Sistem lampu depan terdiri dari sekering lampu kepala, saklar
kontrol lampu, saklar dim, indikator lampu jauh dan lampu-lampu besar.
Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala
lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala
menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Ada 2
(dua) tiPe lampu besar yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
1). Lampu Besar Tipe Sealed Beam
Di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampunya tidak
terpisah, keseluruhan terpasang menjadi satu seperti bola lampu dan filament
terpasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.
2) Lampu Besar Tipe Semisealed Beam

Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam ialah pada konstruksinya,
dimana pada sermisealed beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah
sehingga tidak di perlukan penggantian secara keseluruhan bila bola
lampunya putus atau terbakar. Lagi pula bila menggantinya dapat langsung
diganti dengan cepat. Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk
menerangi jalan pada malam hari. Komponen-komponennya terdiri dari baterai,

6
sekering, saklar kontrol lampu, saklar dim, indikator lampu jauh dan lampu-lampu
besar. umumnya lampu kepala memiliki lampu jarak jauh dan lampu jarak dekat.
Nyala lampu ini dikontrol oleh saklar dim (dimmer switch). lampu kepala
menyala bersamaan dengan lampu belakang/lampu senja melalui saklar tarik atau
saklar putar.

lampu kepala yang dipakai ada 2 tipe, yaitu tipe sealed beam dan tipe bola
lampu (tipe semi sealed beam). Jenis sealed beam banyak dipakai pada kendaraan
yang konstruksinya filamen, kaca dan refleksnya menjadi satu kesatuan. tipe bola
lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.

a. Tipe sealed beam

pada beberapa model sepeda motor generasi sebelumnya lampu kepalanya


menggunakan tipe sealed beam. Tipe ini terdiri dari lensa (galss lens), pemantul
cahaya (glass reflektor), filamen dan gas di dalamnya. jika ada filamen yang rusak
atau terbakar, maka penggantiannya tidak dapat diganti secara tersendiri, tapi
harus keseluruhannya.

7
b. Bola lampu (tipe semi sealed beam)

Tipe ini adalah suatu konstruksi lampu yang dapat diganti dengan mudah dan
cepat bola lampunya (bulb) tanpa penggantian secara keseleruhan jika bola
lampunya terbakar atau putus. bola lampu yang termasuk jenis ini adalah :

1) Bola lampu biasa (filamen tipe tungsen)

Bola lampu biasa adalah bola lampu yang menggunakan filament (kawat
pijar) tipe tungsen.

2) Bola lampu quarz-halogen

Pada bola lampu quartz-halogen, gas halogen tertutup rapat di dalam


tabungnya, sehingga bisa terhindar dari efek penguapan yang terjadi akibat
naiknya suhu. Bola lampu halogen cahayanya lebih terang dan lebih putih
dibanding bola tungsen, namun lebih sensitif terhadap perubahan suhu.

8
2. Komponen-komponen sistem penerangan lampu kepala

a. Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Curent) pada


sistem kelistrikan otomotif. umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber
tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 volt dan 24 volt.
betrai mempunyai 2 kutub yaitu kutub positif (30) dan kutub negatif (31).

Gambar baterai

b. Saklar

saklar dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik
sehingga kontak gerak akan berpindah dari terminal 56a ke terminal 56b atau
sebaliknya. bila saklar tersebut mempunyai tiga posisi, tidak ditarik (posisi 0),
tidak ada kontak yang berhubungan dengan terminal 30 (baterai). Bila ditarik dua
kali (posisi 2), kontak 30 akan berhubungna dengan terminal 56(saklar dim)

Gambar saklar lampu kepala

9
Ada 2 jenis saklar, yaitu:

1) Saklar pembagi (dimmer switch), fungsinya untuk menyalakan lampu jarak


jauh atau dekat.

2) Saklar utama, fungsinya untuk memudahkan penyalaan lampu jarak jauh


atau dekat.

c. Sekring (fuse)

Sekarang adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk mebatasi


beban arus yang berlebihan. selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan
pada rangkaian saat terjadinya kerusakan pada saat terjadinya korsleting atau
hubungan singkat. dengan adanya sekring rangkaian kelistrikan, bola lampu,
kabel-kabel, relay flasher, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan
arus atau terjadi hubungan singkat karena akan putus terlebih dahulu.

10
Gambar sekring

d. Relay

Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan


menghubungkan arus secara elektrik. cara kerjanya, bila dialiri arus listrik,
kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dsan terhubung. ada
2 jenis relay, yaitu relay bila dialiri listrik kontak poinnya akan terhubung dan
relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

e. Kabel penghubung

Kabel adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen-


komponen yang satu dengan komponen yang lain yang terbuat dari tembaga dan
diberi isolasi supaya tidak terjadi korsleting. diameter kabel terdiri atas berbagai
ukuran. penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung kepada berapa
besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus
menggunakan kebel berdiameter besar. begitupun sebaliknya, bila arus yang
mengalir kecil, cukup menggunakan kebel berdiameter kecil pula.

11
Gambar kabel penghubung

Lampu Kota
Lampu kota atau disebut juga lampu posisi depan dan belakang merupakan lampu
yang berfungsi untuk penerangan dalam kondisi senja atau fajar dimana kondisi
cahaya di sekitar kendaraan tidak begitu gelap. Lampu ini memberi peringatan
terhadap lingkungan sekitar akan keberadaan kendaraan. Lampu kota terdiri dari
komponen lampu posisi depan dan belakang dan saklar kontrol lampu. Saklar
kontrol lampu kota merupakan saklar yang sama untuk lampu kepala. Lampu kota
dapat diaktifkan dengan menyalakan saklar kontrol lampu pada posisi TAIL yaitu
dengan memutar saklar kontrol lampu satu step. Pada step kedua baru digunakan
untuk menyalakan lampu kepala. Beberapa model memiliki sistem lampu
belakang yang dilengkapi dengan indikator lampu belakang.

Ada dua tipe sistem lampu belakang:

a. Tipe terhubung langsung tanpa relai

b. Tipe relai lampu belakang

Lampu Tanda Belok

Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang
berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama. Lampu tanda belok berfungsi
untuk :
1) Memberi tanda pada orang/pengendara lain, bahwa kendaraan kita akan
membelok.

12
2) Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan merobah posisi pada
jalur yang berbeda.
3) Memberi tanda berhenti sementara pada salah satu sisi jalan. Lampu tanda
belok harus berkedip, lamanya kedipan lampu ini adalah 60-90 kedipan
permenit, sedangkan lamanya lampu menyala dan mati adalah kira-kira
sama.
Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu:

1 bola lampu kiri depan

1 bola lampu kiri belakang

1 bola lampu kanan depan

1 bola lampu kanan belakang

Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus
dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali
kedipan.
Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung
yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).

Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu
yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah
lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard
dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara
bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi
sebelah depan.

Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok
dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan
lampu hazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang
menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan.
Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan
kunci kontak.

13
· Lampu Rem

Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan


ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi.
Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel
filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21
W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang
direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.

Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat
pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak
mengerem).

Sistem penyalaan lampu dengan menggunakan saklar dibagi menjadi dua,


yaitu:

1. Saklar tekanan zat cair, mamanfaatkan tekanann fluida minyak rek ketika
pengereman berlangsung.
2. Saklar NC (normally closed), yaitu ketika rem tidak bekerja, saklar tertekan
sehingga sistem rem tidak bekerja, sedangkan ketika rem di injak, maka saklar
akan menghubungkan sistem sistem kelistrikan sehingga lampu menyala.
Gambar 6. Switch rem

· Lampu Mundur

Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi


tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk
menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa
dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih.
Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang
terpasang sebesar 23 Watt.

Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan
gigi transmisi pada posisi mundur.

Cara Kerja Sistem Penerangan


Cara kerja lampu kepala

14
1. Tipe tanpa relai lampu depan atau relai kombinasi
Cara kerja lampu dekat (LO-beam)
Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi
LOW, arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, lampu kepala
dekat, saklar dim, saklar kontrol lampu dan menuju massa sehingga lampu depan
(dekat) akan menyala.

Cara kerja lampu jauh (HI-beam)


Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi
HIGH, arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, lampu kepala
jauh, saklar dim, saklar kontrol lampu dan menuju massa sehingga lampu depan
(jauh) akan menyala. Pada saat yang bersamaan arus dari baterai juga akan
mengalir ke lampu indikator jauh, saklar dim, saklar kontrol lampu dan menuju
massa sehingga indikator lampu jauh pada meter kombinasi akan menyala.

Cara kerja lampu FLASH


Pada saat saklar dim digerakkan ke posisi FLASH, arus mengalir dari baterai
menuju sekering lampu kepala, lampu kepala jauh, saklar dim dan menuju massa
sehingga lampu depan (jauh) akan menyala.Pada saat yang bersamaan arus dari
baterai juga mengalir ke lampu indikator jauh, saklar dim dan menuju massa
sehingga indikator lampu jauh pada meter kombinasi akan menyala. Terlihat di
sini bahwa lampu jauh akan menyala tanpa arus dilewatkan pada saklar kontrol
lampu. Dengan demikian lampu kepala dan indikator lampu kepala jauh akan
tetap dapat dinyalakan meskipun saklar kontrol lampu pada posisi OFF.

2. Tipe dengan relai lampu depan dan tidak dengan relai kombinasi
Cara kerja lampu dekat (LO-beam)
Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi
LOW, arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, kumparan pada
relai lampu kepala, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju massa sehingga

15
relai lampu depan akan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke
sekering, relai lampu kepala, lampu kepala dekat, saklar dim dan menuju ke
massa sehingga lampu dekat menyala.

Cara kerja lampu jauh (HI-beam)


Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi
HIGH, arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, kumparan pada
relai lampu kepala, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju massa sehingga
relai lampu depan akan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke
sekering, relai lampu kepala, lampu kepala jauh, saklar dim dan menuju ke massa
sehingga lampu jauh menyala. Selain itu arus yang menuju ke lampu kepala juga
melalui lampu kepala dekat, indikator lampu kepala jauh dan menuju ke massa.
Dikarenakan lampu kepala jauh dan indikator lampu jauh dirangkai seri dengan
tahanan lampu jauh yang lebih tinggi maka lampu kepala jauh tidak akan menyala
sebaliknya lampu indikator jauh akan menyala terang.

Cara kerja lampu depan FLASH


Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi FLASH, arus mengalir dari baterai
menuju sekering lampu kepala, kumparan pada relai lampu kepala, saklar dim dan
menuju massa sehingga relai lampu depan akan bekerja. Selanjutnya arus dari
baterai mengalir ke sekering, relai lampu kepala, lampu kepala jauh, saklar dim
dan menuju ke massa sehingga lampu jauh menyala. Selain itu arus yang menuju
ke lampu kepala juga melalui lampu kepala dekat, indikator lampu kepala jauh
dan menuju ke massa. Dikarenakan lampu kepala dekat dan indikator lampu jauh
dirangkai seri dengan tahanan lampu dekat yang lebih tinggi maka lampu kepala
dekat tidak akan menyala sebaliknya lampu indikator jauh akan menyala terang.

3. Tipe relai lampu depan dengan relai kombinasi


Cara kerja lampu dekat (LO-beam)
Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi
LOW, arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, kumparan pada

16
relai lampu kepala, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju massa sehingga
relai lampu depan akan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke
sekering, relai lampu kepala, relai dim (kombinasi), lampu kepala dekat dan
menuju ke massa sehingga lampu dekat menyala

Cara kerja lampu jauh (HI-beam)


Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi
HIGH, arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, relai lampu
kepala, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju massa sehingga relai lampu
depan akan bekerja. Selain itu arus juga mengalir dari baterai menuju sekering
lampu kepala, relai lampu kepala, kumparan pada relai kombinasi, saklar dim dan
menuju ke massa sehingga relai kombinasi bekerja. Selanjutnya arus dari baterai
mengalir ke sekering, relai lampu kepala, relai dim (kombinasi), lampu kepala
jauh dan lampu indikator jauh menuju ke massa sehingga lampu kepala jauh dan
indikator lampu kepala jauh menyala.

Cara kerja lampu depan FLASH


Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi FLASH, arus mengalir dari baterai
menuju sekering lampu kepala, relai lampu kepala, saklar dim dan menuju massa
sehingga relai lampu depan akan bekerja. Selain itu arus juga mengalir dari baterai
menuju sekering lampu kepala, relai lampu kepala, kumparan pada relai
kombinasi, saklar dim dan menuju ke massa sehingga relai kombinasi bekerja.
Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering, relai lampu kepala, relai dim
(kombinasi), lampu kepala jauh dan lampu indikator jauh menuju ke massa
sehingga lampu kepala jauh dan indikator lampu kepala jauh menyala.

Cara kerja lampu kota


Cara kerja lampu belakang
a. Tipe terhubung langsung tanpa relai

17
Pada saat saklar kontrol lampu pindah ke posisi TAIL, arus mengalir dari baterai
menuju sekering, saklar kontrol lampu, lampu belakang dan menuju ke massa
sehingga lampu belakang menyala.

b. Tipe dengan relai lampu belakang


Pada saat saklar kontrol lampu pindah ke posisi TAIL, arus listrik mengalir dari
baterai, sekering, kumparan pada relai lampu belakang, saklar kontrol lampu dan
menuju ke massa sehingga relai lampu belakang bekerja. Akibatnya arus mengalir
dari baterai, sekering, lampu belakang dan menuju ke massa sehingga lampu
belakang menyala.
Cara kerja lampu tanda belok
Cara kerja lampu tanda belok dengan flasher tipe IC
Saat saklar tanda belok diposisikan ke kiri
Pada saat saklar tanda belok di posisi kiri, kondisi antara terminal EL dari flasher
lampu tanda belok dan massa akan berkelanjutan sehingga mengaktifkan
transistor dan relai sisi kiri. Selanjutnya arus dari baterai menuju sekering utama,
terminal +B flasher, kumparan relai kiri, transistor, massa. Sehingga relai kiri
pada flasher bekerja dan arus mengalir ke terminal LL menuju lampu indikator
belok kiri.

Saat saklar tanda belok diposisikan ke kanan


Pada saat saklar tanda belok di posisi kanan, kondisi antara terminal ER dari
flasher lampu tanda belok dan massa akan berkelanjutan sehingga mengaktifkan
transistor dan relai sisi kanan. Selanjutnya arus dari baterai menuju sekering
utama, terminal +B flasher, kumparan relai kanan, transistor, massa. Sehingga
relai kanan pada flasher bekerja dan arus mengalir ke terminal LR menuju lampu
tanda belok dan indikator tanda belok kanan.

2. Cara kerja lampu tanda bahaya


Pada saat saklar lampu tanda bahaya di posisi ON, kondisi antara terminal EHW
dari flasher lampu tanda belok dan massa akan berkelanjutan sehingga

18
mengaktifkan transistor dan relai sisi kanan dan kiri. Selanjutnya arus dari baterai
menuju sekering utama, terminal +B flasher, kumparan relai kanan dan kiri,
transistor, massa. Sehingga relai kanan dan kiri pada flasher bekerja dan arus
mengalir ke terminal LR dan LL menuju lampu tanda belok dan indikator tanda
belok kanan dan kiri.

Cara kerja lampu rem


pada gambar di atas, terlihat bahwa sistem kelistrikan lampu rem terdapat
tambahan (suplemen) hubungan antara panel instrument (lampu tanpa brake)
dengan reservoir dan tuas rem tangan. Hal ini berfungsi untuk memnerikan
informasi kepada pengemudi apabila minyak rem berkurang (disebabkan oleh
adanya kebocoran sistem rem) serta informasi apabila rem tangan di aktifkan.

Cara kerja dari rangkaian kelistrikan rem adalah, apabila pedal rem diinjak, maka
stop light swich menyambung, aliran arus dari baterai – fusible link - fuse – stop
light switch – lampu rem – massa, sehingga lampu rem menyala.
Gambar rangkaian sistem kelistrikan

Rangakaian Sistem Tanda Belok dan Hazzard

Rangkaian Sistem Klakson

19
Rangkaian Lampu Kepala

Rangkaian Seluruhnya (Sistem Kelistrikan)

20
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari data-data di atas kami perkesimpulan bahwa pada zaman modern
sekarang banyak kendaraan roda empat sudah banyak di produksi oleh pabrik-
pabrik otomotif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya alat
transportasi yang membutuhkan.

B. SARAN-SARAN
Pada kesimpulan kali ini dengan segala kerendahan hati kami, maka
dengan ini kami bermaksud memberikan sedikitr saran yang kiranya dapat
berguna dan bermanfaat bagi pihak guru yang berkaitan di antaranya:
- Bapak pihak sekolah kami mohon supaya meningkatkan kelengkapan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam laporan:
- Bagi para pembaca di harapkan dapat memahami tentang isi dari makalah
ini dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.

21
DAFTAR PUSTAKA
http://tugasfathur.blogspot.co.id/2015/05/sistem-penerangan.html
http://isengmut.blogspot.co.id/2014/03/sistem-peerangan-mobil.html
http://otomediashare.blogspot.co.id/2016/02/jobsheet-sistem-penerangan-dan-
klakson.html

22

Anda mungkin juga menyukai