Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
Dari hasil spooring dan balancing 20.000 km pada
mobil Suzuki Ertiga tipe GL M/T di Bengkel PT. UMC
Suzuki Basuki Rahmat, Jl. Jend Basuki Rahmat No. 84,
Surabaya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam
melakukan
proses
balancing
untuk
mendapatkan keseimbangan roda sangatlah sulit,
perlu ketelitian yang tinggi saat menempatkan
pemberat pada roda, jika pemberat tidak tepat
pada tempat yang ditunjukkan oleh sensor mesin
balancing yang ditampilkan melalui layar monitor,
maka hasil penyetelan tidak akan sesuai dengan
standart penyetelan yang telah ditentukan yaitu 0
0.
2. Ketidaktepatan dalam melakukan langkah-langkah
spooring akan berpengaruh pada hasil penyetelan
yang didapat. Langkah-langkah spooring yang
berpengaruh pada hasil penyetelan antara lain :
pemasangan sensor spooring yang harus tepat
(waterpass
sensor
berada
pada
garis
tengah/center), pemasangan pengunci rem dan
pengunci roda kemudi harus benar-benar rapat agar
ban tidak goyang dan mesin spooring tepat dalam
pembacaan data kendaraan, penyetelan tie rod
dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena sensor
spooring
sangat
sensitif,
sehingga
akan
berpengaruh terhadap hasil penyetelan yang
tertera pada layar monitor mesin spooring.
B. SARAN
Dalam pelaksanaan proses spooring dan balancing
20.000 km pada mobil Suzuki Ertiga tipe GL M/T di

91

92
Bengkel PT. UMC Suzuki Basuki Rahmat, Jl. Jend Basuki
Rahmat No. 84, Surabaya dapat saya sarankan antara
lain:
1. Untuk Industri/Bengkel.
a. Peralatan dan perlengkapan service sebaiknya
dilengkapi sesuai SOP perbaikan masing-masing
kendaraan, peralatan yang rusak hendaknya
diganti dengan yang baru.
b. Dalam
melakukan
service
berkala
harus
diperhatikan spesifikasi kendaraan dan buku
pedoman
perawatan
kendaraan,
serta
pengerjaan yang benar dan sesuai dengan
prosedur.
2. Untuk Universitas Negeri Surabaya.
a. Kerja sama antara pihak Universitas Negeri
Surabaya dengan Industri dalam hal ini PT. UMC
Suzuki Basuki Rahmat mohon dipertahankan
guna kepentingan mahasiswa Universitas Negeri
Surabaya khususnya.
b. Kepada Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri
Surabaya
diharapkan
terus
membimbing
mahasiswa sebelum dan sesudah pelaksanaan
praktik industri khususnya untuk melakukan
monitoring kepada mahasiswa yang melakukan
praktek industri.
c. Kerja sama antara instansi perlu ditingkatkan
sehingga pengkoordinasian mahasiswa praktik
industri dapat dilakukan dengan baik tanpa ada
instansi yang dirugikan.
d. Mata kuliah yang berorientasi pada teknologi
hendaknya
diajarkan
sesuai
dengan
perkembangan yang ada.

93
3. Untuk Mahasiswa.
a. Perhatikan SOP dan keselamatan kerja dalam
melaksanakan kegiatan service.
b. Apabila menemui kesulitan selama service
jangan enggan untuk bertanya kepada instruktur.
c. Menjaga
hubungan
baik
dengan
semua
karyawan bengkel.
d. Mahasiswa hendaknya menjadi pihak yang
berperan
aktif
dan
kreatif
dalam
terselenggaranya mata kuliah praktek industri
dengan mematuhi aturan di tempat praktek
industri dengan baik.
e. Mahasiswa harus bisa memanfaatkan praktek
industri untuk mencari ilmu yang tidak
didapatkan dibangku perkuliahan.
f. Mahasiswa harus mampu menghadapi tantangan
teknologi baru di era globalisasi.

94

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai