Anda di halaman 1dari 13

PERAWATAN DAN

PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

BAB
II SISTEM PELUMASAN

BAB II SISTEM PELUMASAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi tentang sistem pelumasan, peserta didik


diharapkan mampu mengidentifikasi dan menjelaskan tentang pengertian,
cara kerja, pemeriksaan, dan perbaikan sistem pelumasan.

PETA KONSEP

Pengertian Sistem Pelumasan


Sistem Pelumasan

Cara Kerja Sistem Pelumasan

Pemeriksaan Sistem Pelumasan

Memperbaiki Sistem Pelumasan

KATA KUNCI

Oli, SAE (Society of Automotive Engineers), API (American Petroleum


Institute)

TEKNIK DAN MANAJEMEN


16 PERAWATAN OTOMOTIF
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

PENDAHULUAN

Gambar 2.1 Pelumasan

Apa sih yang kalian tau tentang sistem pelumasan?


Pasti jawabannya OLI yaaaaaaaaaaaa …. !!!
Jadi, sistem pelumasan adalah suatu sistem pemeliharaan/perawatan terhadap
perangkat mesin yang selalu menampilkan masalah-masalah gerak, gesekan dan
panas yang ketiga proses tersebut paling erat berhubungan dan memegang peranan
penting dalam masalah kestabilan mesin.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian
Oli atau minyak pelumas adalah cairan/ fluida di dalam mesin yang
berfungsi untuk melindungi mesin saat bekerja, mendukung performa mesin,
dan menghindari kerusakan mesin akibat ausnya komponen-komponen saat
mesin dijalankan. Oli mesin dewasa ini digolongkan menjadi 3 dilihat dari bahan
pembuat dan proses pembuatan yakni oli mineral, oli semi sintetis, dan oli
sintetis penjelasan ke tiga jenis oli ini dapat dilihat pada artikel oli mesin.
1. Fungsi Oli
Oli berfungsi sebagai pelumas mesin (lubricating) adalah oli sebagai
pelumas akan bekerja untuk meminimalisasi gesekan-gesekan antar logam
(komponen mesin), sehingga gerakan mesin menjadi halus/sedikit
hambatan, oli juga akan mencegah gesekan yang terlalu kasar antar komponen
mesin yang bisa merusak bagian-bagian mesin.

TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
17
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.2 Fungsi Oli Sebagai Pembentuk Film ( Lapisan Tipis )


Sumber: Anonim Toyota Step 1

Oli berfungsi sebagai pelindung mesin adalah untuk melindungi mesin


dari gesekan antar komponen dalam mesin akan tetapi juga melindungi
mesin dari korosi (karat). Fungsi oli di sini mencegah reaksi oksidasi pada
komponen-komponen mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi logam dengan
panas saat pembakaran yang bisa menyebabkan korosi pada komponen.
Oli berfungsi untuk pembersih kotoran yang masuk melalui sela-sela ring
dan terjadi sisa pembakaran mesin yang menghasilkan kerak. Kotoran tersebut
akan dilarutkan oleh oli (pelarut kotoran) atau bercampur dengan oli yang
selanjutnya akan dibuang bersama oli saat pergantian oli mesin.
Oli berfungsi sebagai pendingin mesin adalah untuk melindungi mesin
dari panas yang terjadi akibat pembakaran pada ruang bakar yang akan
merambat ke dalam mesin. Selain itu, panas akibat gesekan antar komponen
dalam mesin juga menambah suhu di dalam mesin. Oli sebagai pendingin
akan mengalir pada permukaan komponen-komponen dalam mesin untuk
selanjutnya membawa panas tersebut ke penampungan oli untuk selanjutnya
panas akan dibuang bersama udara yang mengaliri tempat penampungan oli.
Sebagai pendingin, oli sangat berperan besar dalam menjaga komponen
mobil dalam performa yang baik, panas yang terlalu tinggi (over heat) akan
merusak komponen-komponen dalam mesin yang secara kimiawi dapat
merusak ikatan logam dan secara fisikawi dapat menyebabkan pemuaian pada
komponan mesin. Jadi, dapat disimpulkan bahwa oli sangat penting fungsinya
untuk sebuah kendaraan.

Gambar 2.3 Tabel Hubungan Antara Temperatur dengan Kekentalan Oli


Sumber: Anonim Toyota Step 1

18 TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

2. Kekentalan/Viskositas Oli
Kekentalan oli erat kaitannya dengan kemampuan bekerja oli pada suhu
yang ekstrim. Oli yang baik adalah oli yang mempunyai kekentalan stabil/
memiliki daya tahan terhadap suhu rendah (dingin) dan suhu tinggi (panas).
Kemampuan ini akan sangat mendukung ke 4 fungsi oli di atas. Tingkat daya
tahan oli terhadap suhu ini dinyatakan dalam Society of Automotive Engineers
(SAE), misalnya pada kemasan tertulis SAE 5W- 40 ini berarti tanda 5W
(Winter) bahwa pada suhu rendah (dingin) oli akan tetap memiliki kekentalan
5 dan pada suhu tinggi (panas) oli akan berada pada tingkat kekentalan 40.
Begitu pula dengan kode 15W-50 maka pada suhu terendah oli akan memiliki
derajat kekentalan sebesar 15 dan pada suhu tertinggi oli memiliki tingkat
kekentalan 50. Semakin kecil jarak kekentalan oli maka semakin baik kualitas
oli tersebut misalnya SAE 5W- 30 akan lebih baik dari kode SAE 5W-40.

Gambar 2.4 Kode Kekentalan Oli


Sumber: Anonim Toyota Step 1

TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
19
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

Semakin rendah suhu udara di luar (tempat yang dingin) maka


dibutuhkan oli yang lebih encer atau dengan kode 5W. Negara yang bersuhu
dingin misalnya negara Perancis biasanya memakai oli dengan kode 5W.
Semakin panas cuaca/ suhu udara di luar maka dibutuhkan oli dengan tingkat
kekentalan yang lebih tinggi, seperti di negara Indonesia akan lebih baik untuk
menggunakan kode SAE 15W-30. Pemakaian kekentalan yang tidak sesuai
dengan suhu suatu negara akan menyebabkan oli tidak bisa bekerja, misalnya
Indonesia menggunakan kode SAE 5W-40 maka oli akan sangat encer
sehingga tidak mampu melakukan tugas lumbrikasi dengan baik. Begitu pula
sebaliknya jika pada negara dengan cuaca ekstrim dingin menggunakan kode
SAE 15W, maka oli akan sangat kental pada saat udara dingin sehingga oli
tidak dapat mengalir pada ruang-ruang antar komponen-komponen mesin.
Kode SAE (Society of Automotive Engine) merupakan kode oli yang cocok
digunakan untuk beberapa negara sesuai dengan iklimnya. Misalnya oli yang
mempunyai kode SAE 5W-30 : digunakan untuk negara beriklim dingin seperti
Perancis, SAE 10W-35 : digunakan untuk negara beriklim sedang seperti
Australia, dan SAE 15W-30 sampai SAE 15W-50 : digunakan untuk negara
dengan iklim panas seperti Indonesia.
3. Standar Kualitas Oli (API)
American Petroleum Institute atau disingkat API merupakan kode standar
untuk menentukan karakteristik tertentu (kualitas) oli. Kode API terdiri dari dua
alfabet (huruf) yang terletak dibelakang kode "API" misalnya "API SG" atau "API
CH". Pada kode huruf pertama menandakan penggunaan oli pada mesin bensin
atau mesin diesel. Pada mesin bensin menggunakan kode "S" misalnya API SL
sedangkan pada mesin diesel menggunakan kode "C" contohnya API CG.

Gambar 2.5 Standar Kualitas Oli


Sumber: Reparasi dan Perbaikan (Iin Solihin, 2007)

20 TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

Pada kode huruf ke 2 menandakan karakter/ kualitas terbaru dari oli.


Misalnya API SJ merupakan jenis oli lebih baru (biasanya lebih baik) dari API
SG. Semakin baru oli maka kode huruf ke dua semakin jauh dari huruf
A atau mendekati huruf Z. Pada mobil-mobil terbaru mesin bensin keluaran
tahun 2010 akan memakai oli dengan kualitas API SN dan tidak bisa diisi
dengan oli dengan kode kualitas SG karena akan berpengaruh pada komponen
dalam mesin yang sudah dirancang menggunakan oli dengan kode kualitas SN.
Sementara untuk mobil tahun 1990an biasanya memakai kode API SG atau API
SH dan tidak bisa di isi dengan oli berkode API SN karena mesin telah dirancang
memakai oli SG dengan derajat kekentalan tertentu. Sebagai catatan biasanya
semakin baru mobil maka akan meminta kode API yang semakin mendekati Z.
API SN: (jenis terakhir sampai saat ini) menggunakan teknologi Nano Guard
untuk melindungi bagian tersempit dari mesin. Digunakan untuk mesin tahun
2012 atau sebelumnya.
API SM: Diperkenalkan pada 2004. Oli ini didesain untuk memberikan resistensi
oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih baik terhadap
keausan, dan mengontrol deposit lebih baik dan digunakan setelah tahun 2004.
API SL: Dirancang untuk menjaga temperatur dan energy
conserving. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya.
API SJ: Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua.
API SH: Digunakan untuk mesin tahun 1996 dan sebelumnya.
API SG: Digunakan untuk mesin tahun 1993 dan sebelumnya.
API SF: Digunakan untuk mesin tahun 1988 dan sebelumnya.

B. Cara Kerja Sistem Pelumasan


Sistem pelumasan adalah suatu sistem dalam sebuah mesin dengan
memanfaatkan oli sebagai media dan di sirkulasikan ke seluruh sistem pelumasan.
Setelah oli melumasi mesin, maka oli akan kembali ke dalam bak penampungan oli
kemudian disaring dan disirkulasikan kembali. Dengan adanya sistem pelumasan,
maka komponen-komponen mesin akan terlindungi dari keausan akibat gesekan.
Dengan demikian, kerusakan dapat diminimalisir, sehingga mesin akan menjadi
awet dan kinerja mesinpun akan tetap terjaga. Dengan kata lain dapat disimpulkan
bahwa sistem pelumasan adalah suatu sistem pemeliharaan/perawatan terhadap
perangkat mesin yang selalu menampilkan masalah-masalah gerak, gesekan
dan panas yang ketiga proses tersebut paling erat berhubungan dan memegang
peranan penting dalam masalah kestabilan mesin.
Sistem pelumasan pada sebuah kendaraan bermacam-macam yaitu sistem
pelumasan campur, sistem pelumasan autolube, sistem pelumasan ciprat, dan
sistem pelumasan pompa (tekan).

TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
21
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

1. Sistem pelumasan campur


Pada sistem ini oli dicampur dengan bahan bakar (bensin) pada tangki
langsung, maka oli ikut aliran gas keruang engkol dan silinder dimana oli
terbakar. Pada sistem ini oli yang digunakan adalah oli khusus dengan
perbandingan campuran bagian oli 2-4 %.
Di bawah ini skema sistem pelumasan campur:

Gambar 2.6 Skema Sistem Pelumasan Campur


Sumber: DAIHATSU Mobil

Pada sistem pelumasan campur mempunyai sifat khusus di antaranya:


a. Sistem pelumasan ini sangat sederhana karena tidak memerlukan
komponen-komponen tambahan yaitu oli langsung dicampur pada tangki
bahan bakar.
b. Pemakaian oli menjadi boros dan menyebabkan polusi, karena oli yang
berada dalam tangki bahan bakar akan langsung masuk ke ruang bakar
dan terbakar bersamaan dengan bensin, sehingga pada saat gas terbuang
akan menimbulkan asap.
c. Digunakan khusus untuk motor-motor 2 langkah.
d. Menggunakan oli khusus yang bersifat mudah bercampur dengan
bensin,sehingga mudah pada saat pembakaran pada ruang bakar.

22 TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

2. Sistem pelumasan autolube


Pada sistem pelumasan autolube aliran oli ke dalam ruang bakar
tidak langsung di campur dengan bahan bakar yang berada di tangki, tetapi
menggunakan penampungan terpisah, pada sistem perlu menggunakan
komponen tambahan untuk menunjang proses sirkulasi oli ke mesin. Di bawah
ini adalah skema sistem pelumasan autolube.

Gambar 2.7 Skema Sistem Pelumasan Autolube


Sumber: Husni, 2013

Cara kerjanya oli dipompakan dari tangki oli menuju saluran masuk melalui
saluran tambahan menuju bantalan poros engkol dan aliran oli ini sangat
dipengaruhi dari putaran mesin dan posisi katup. Pada sistem pelumasan
autolube mempunyai sifat khusus antara lain:
a. Pemakaian oli lebih ekonomis daripada pelumasan campur (langsung
ditangki) karena pada system ini oli yang mengalir sangat dipengaruhi
dari putaran mesin dan posisi katup.
b. Penyetelan salah pada pompa oli mengakibatkan kerusakan pada motor.
c. Digunakan pada motor 2 langkah.

TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
23
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

3. Sistem pelumasan ciprat


Pada sistem pelumasan ini pada pangkal batang torak dibuat sedemikian
rupa (seperti sendok) dengan perputaran engkol, maka sendok akan akan
ikut berputar sambal membawa oli dari panci oli. Di bawah ini skema sistem
pelumasan ciprat.

Gambar 2.8 Skema Sistem Pelumasan Ciprat


Sumber: Husni, 2013

Dari sistem mempunyai sifaf-sifat antara lain:


a. Sistem jenis ini adalah sistem pelumasan yang paling sederhana
dibandingkan dengan sistem yang lain.Pelumasan bantalan luncur
kurang sempurna karena hanya mengandalkan oli yang terbawa oleh
sendok.
b. Hanya dapat digunakan pada motor dengan jenis penggerak katup
(SV-Side Valve).
c. Pada saat ini hanya digunakan pada motor penggerak kecil.

4. Sistem pelumasan pompa (tekan)


Pada sistem ini oli mulai mengalir pada saat mesin hidup maka
pompa oli akan menghisap oli dari karter selanjutnya dipompakan ke saluran-
saluran bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Setelah itu, oli turun
kembali menuju karter dengan sendirinya. Di bawah ini gambar skema sistem
pelumasan pompa (tekan).

24 TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.9 Skema Sistem Pelumasan Pompa (Tekan)


Sumber: Daihatsu Training Center

Sistem pelumasan ini mempunyai sifat:


a. Pelumasannya lebih teratur dan merata.
b. Dapat memberikan pendinginan dan pembersihan pada tiap-tiap
bagian yang dialirinya.
c. Aliran oli tergantung pada putaran motornya.Banyak digunakan pada motor
4 langkah dan diesel.

C. Pemeriksaan Sistem Pelumasan


Oli yang digunakan pada kendaraan harus selalu diganti dengan oli yang
baru menurut aturan servis. Akan tetapi, anggapan orang untuk mengganti oli
ada yang berpendapat setiap tiga bulan sekali. Itu adalah anggapan yang keliru.
Terus kapan kita harus mengganti oli? Berdasarkan petunjuk perawatan berkala
penggantian oli berdasarkan pemakaian mesin. Ini dapat dilihat dari dari angka
yang terdapat pada odometer. Nah, dari situlah saat yang tepat untuk mengganti
oli, misalnya setiap 5000 km. Selain itu, juga kita harus mengenali perubahan
warna oli mesin misalnya:
1. Warna merah berarti minyak bercampur dengan bensin.
2. Warna kelabu berarti minyak bercampur dengan serbuk-serbuk bantalan.
3. Warna putih susu berarti minyak bercampur dengan air.
4. Warna coklat berarti minyak bercampur dengan karbon.

Cara pemeriksaan minyak pelumas:


1. Tempatkan kendaraan ditempat yang rata!
2. Apabila kendaraan habis menempuh perjalanan dan mesin masih keadaan
panas, tunggu sampai suhu mesin turun kurang lebih 30 menit!

TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
25
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

3. Apabila kendaraan dalam keadaan dingin hidupkan 1-3 menit kemudian


matikan!
4. Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan lap bersih kemudian
masukkan kembali dengan tepat!
5. Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan!
6. Periksa volume minyak harus pada level F dan L pada batang pengukur!
7. Periksa viskositas/kekentalan minyak dengan jari tangan!
8. Periksa perubahan warna minyak mesin!

Cara merawat pada sistem pelumasan:


1. Pemeriksaan bak minyak pelumas.
Bukalah bak minyak pelumas setiap 500 jam! Bersihkan bak minyak
tersebut dan saringan hisap dari pompa dengan menggunakan minyak
ringan atau minyak cuci!
2. Pemeriksaan saringan minyak
Cucilah rumah filter sebersih-bersihnya dengan menggunakan minyak
ringan atau minyak cuci! Sementara itu periksalah kertas saringan! Apabila
terlihat ada kotoran, serbuk logam berwarna putih atau warna tembaga,
maka hal ini menunjukkan adanya keausan pada bantalan-bantalannya,
segera lakukan perbaikan!
3. Pemeriksaan tekanan minyak pelumas
Apabila tekanan minyak pelumas tidak dapat mencapai bilangan
yang diisyaratkan oleh pabrik pembuatnya, matikanlah mesin dan lakukan
pemeriksaan!
a. Apakah isi minyak pelumas didalam masih cukup?
b. Apakah ada kerusakan pada pipa atau alat pengukur tekanan minyak
pelumas?
c. Apakah ada kebocoran minyak pelumas dari saluran salurannya?
d. Apakah pompa minyak pelumas bekerja dengan baik, atau apakah udara
masuk kedalam saluran minyak pelumas?
e. Apakah ada bantalan-bantalan yang rusak?
f. Apakah alat ukur tekanan pelumas bekerja dengan baik? Biasanya
kotoran didalam saluran minyak pelumas menyebabkan gangguan pada
sistem pelumasan.

D. Memperbaiki Sistem Pelumasan


Beberapa gangguan yang terjadi pada sistem pelumasan antara lain:
1. Tekanan minyak pelumas di dalam motor terlalu rendah
Apabila ada indikasi tekanan minyak pelumas terlalu rendah, pada
meteran tekanan minyak tidak menunjukkan pergerakan.
Kemungkinan:
a. Kurangnya minyak pelumas di dalam carter saringan.
b. Di sekitar pompa minyak pelumas tertutup oleh kotoran.

26 TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

MATERI PEMBELAJARAN

c. Pegas pengatur tekanan minyak pelumas lemah atau patah. d. Keadaan


minyak pelumas terlalu encer.
Perbaikannya:
a. Tambah minyak pelumas kalau perlu ganti minyak pelumas yang baru
sesuai dengan volumenya!
b. Bersihkan pompa minyak pelumas dari kotoran yang menempel!
c. Ganti pegas pengatur minyak pelumas dengan yang baru!
d. Ganti minyak pelumas yang baru sesuai dengan viskositas /
kekentalannya!
2. Tekanan minyak pelumas di dalam motor keadaannya tidak teratur
Apabila terjadi tekanan yang ditunjukkan meter tekanan berayun
dalam bermacam-macam kecepatan putaran motor.
Kemungkinan:
a. Di dalam carter mulai kekurangan minyak pelumas.
b. Saringan minyak pelumas di sekitar pompa minyak banyak melekat
kotoran.
Perbaikannya:
a. Tambahkan minyak pelumas yang baru kalau perlu ganti dengan yang
baru!
b. Bersihkan pompa minyak dari kotoran yang melekat!
3. Tekanan minyak pelumas di dalam motor terlampau tinggi
Apabila terlihat pada meter tekanan minyak pelumas yang
menunjukkan angka atau nilai sangat tinggi.
Kemungkinan:
a. Pengatur tekanan minyak pelumas berupa katup dan pegas terjepit atau
tersumbat.
b. Pegas pengatur tekanan minyak pelumas terlalu keras.
Perbaikannya:
a. Perbaiki katup dan pegas yang terjepit dan bersihkan bila ada sumbatan.
b. Atur kembali pegas pengatur tekanan minyak pelumas.

CAKRAWALA

“SAE (Society Of Automotive Engineers)”


Berbicara tentang sistem pelumasan pastinya berbicara juga tentang oli
atau minyak pelumas. Taukah kalian.. bahwa minyak pelumas yang baik adalah
minyak yang memiliki standar SAE (Society Of Automotive Engineers) dan API
(American Petrolium Institute).

TEKNIK DAN MANAJEMEN


PERAWATAN OTOMOTIF
27
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN OTOMOTIF

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai sistem


pelumasan, kalian dapat mempelajari secara mandiri di
internet. Salah satu link youtube = yang dapat kalian
kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian
tentang sistem pelumasan adalah sebagai berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=k2uTkEoYY7E (Sistem
Pelumasan Oli)

RANGKUMAN

Sistem pelumasan adalah suatu sistem pemeliharaan/ perawatan terhadap


perangkat mesin yang selalu menampilkan masalah-masalah gerak, gesekan, dan
panas. Ketiga proses tersebut paling erat berhubungan dan memegang peranan
penting dalam masalah kestabilan mesin.

TUGAS MANDIRI

Tugas para siswa adalah mencari pengertian dan perbedaan antara oli
mineral, oli semi sintetis, dan oli sintetis. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
dengan format yang telah disepakati dengan guru pengampu.

REFLEKSI

Setelah mempelajari sistem pelumasan ini, Anda tentu menjadi paham


tentang pengertian, cara kerja, pemeriksaan, dan perbaikan sistem pelumasan.
Dari semua materi yang sudah dijelaskan di bab ini, mana yang menurut
Anda paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun
guru Anda, karena konsep dasar ini akan menjadi pondasi dari materi-materi
perawatan dan perbaikan mesin otomotif.

TEKNIK DAN MANAJEMEN 28


PERAWATAN OTOMOTIF

Anda mungkin juga menyukai