Anda di halaman 1dari 14

PEMELIHARAAN KELISTRIKAN

KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

Tujuan Pembelajaran Praktikum


Setelah menyelesaikan kegiatan praktik diharapkan peserta didik dapat:
1. Mengetahui komponen sistem starter (starting system)
2. Mengukur komponen sistem starter (starting system)
3. Menjelaskan cara kerja sistem starter (starting system)
4. Mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada sistem starter (starting system)

Alat dan Bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan pada kegiatan praktik antara lain:
1. Kotak alat (toolbox)
2. Motor starter terurai
3. Motor starter terangkai dalam kondisi dapat dioperasikan/hidup
4. Multi meter/multi tester/AVO meter
5. Jangka sorong (Vernier caliper)
6. Feeler gauge
7. Dial gauge
8. pull scale
9. Beterai (Accumulator / accu)
10. Kabel dengan penjepit pada kedua ujungnya
11. Lap (majun)

Keselamatan Kerja:
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama melakukan kegiatan praktik.
3. Jika ragu-ragu dalam pelaksanaan kegiatan praktik konsultasikan terlebih
dahulu dengan guru pembimbing.
4. Hati-hati di dalam melaksanakan kegiatan praktik.

Tugas dan Evaluasi:


1. Buatlah laporan kegiatan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data
yang diperoleh selama melakukan kegiatan praktik!
2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen sistem starter (starting system)!
3. Jelaskan kerusakan yang mungkin terjadi pada komponen sistem starter
(starting system)!

Media Kegiatan Praktik:


1. Buku manual (manual book) praktik
2. CD interaktif
3. Wall chart

Langkah Kerja:
1. Persiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan pada kegiatan praktik!
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) dengan benar dan rapi!
3. Pinjamlah peralatan dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum
digunakan!

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMOTIF 33
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

4. Lakukan pembongkaran, pengukuran, pemeriksaan dan perakitan serta


pengujian seperti di bawah ini!

Membongkar motor starter


1. Jepitlah motor starter pada ragum, buka mur pengikat klem kabel utama ke
motor starter, kemudian lepas baut/mur pemegang solenoid.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang


2. Lepaskan solenoid dari motor starter dengan menggoyang-goyangkan
solenoid supaya plunyernya (poros solenoid) terlepas dari tuas pengerak
(drive lever).

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

3. Buka tutup bantalan (bearing), dengan lidah pengukuran (feeler gauge)


periksa celah samping poros anker/jangkar (armature) antara plat pengunci
dan kerangka ujung, kemudian bandingkan hasil pengukuran dengan buku
petunjuk (spesifikasi).

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

4. Buka plat pengunci, pegas dan ring/karet, buka dua baut panjang dan
keluarkan kerangka ujung komutator.

TEKNIK KENDARAAN
34 RINGAN OTOMOTIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

5. Dengan sepotong kawat baja lepas pegas-pegas sikat (brush springs) dan
lepas sikat-sikat (brushes) dari pemegangnya

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

6. Lepaskan pemegang sikat dari anker/jangkar (armature)

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

7. Buka kerangka kumparan medan (field coil) dari rumah penggerak pinion.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

8. Buka tuas penggerak dari rumah penggerak pinion dan lepaskan anker/
jangkar (armature) dari rumah pengerak

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMOTIF 35
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

9. Dengan alat khusus keluarkan cincin penyetop dari ring pengunci dan
lepaskan ring pengunci, kemudian keluarkan pinion beserta kopling searah
(oneway clutch) bebas dan poros anker/jangkar (armature)

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

Membersihkan komponen-komponen motor starter


1. Bersihkan pinion beserta kopling searah (oneway clutch) dengan tanpa dicuci
2. Bersihkan dengan bensin komponen-komponen lainnya tetapi jangan
sampai basah kuyup
3. Keringkan komponen yang dicuci, perhatikan ring-ring jangan sampai hilang

Memeriksa dan memperbaiki komponen motor starter


1. Lilitan/kumparan jangkar/anker (armature coil)
Periksa komutator dari kemungkinan putus pada sirkuitnya dengan
menggunakan ohmmeter, periksa antar segmen pada komutator dan pastikan
terdapat kontinuitas, jika antar segmen tidak ada kontinuitas disarankan
untuk melakukan penggantian armature.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

TEKNIK KENDARAAN
36 RINGAN OTOMOTIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

Periksa ada tidaknya hubungan komutator dengan massa dengan


menggunakan ohmmeter, pastikan antarkomutator dan armature coil core
tidak terdapat kontinuitas, jika ada kontinuitas disarankan untuk melakukan
penggantian armature.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

2. Komutator (commutator)
Periksa kemungkinan terdapat kotoran dan kebakaran pada permukaan
komutator, jika kotor atau terbakar, perbaiki dengan ampelas (No 400) atau
mesin bubut.
Periksa run out komutator dengan menempatkan komutator pada v-blok dan
menggunakan dial gauge, ukur run out komutator. Run out maksimal adalah
0,05 mm. Jika run out melebihi nilai maksimal, perbaiki komutator dengan
menggunakan mesin bubut.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

Periksalah diameter komutator dengan menggunakan jangka sorong (vernier


caliper). Diameter standar: 28 mm dan diameter minimum: 27 mm. Jika
diameter komutator kurang dari nilai minimum disarankan untuk melakukan
penggantian armature.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

Periksalah kedalaman alur pada komutator, bersihkan alur dari kotoran


atau benda lain dan ratakan permukaan pada ujungnya. Kedalaman alur
komutator standar: 0,6 mm dan kedalaman minimal: 0,2 mm. Jika kedalaman
alur kurang dari nilai minimal, perbaiki dengan daun gergaji.

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMOTIF 37
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

3. Kumparan medan (field coil)


Periksalah kemungkinan terputusnya sirkuit pada field coil dengan
menggunakan ohmmeter, periksalah kontinuitas antara kabel timah dan
sikat, jika tidak ada kontinuitas lakukan penggantian field coil.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

Periksa hubungan ke massa pada field coil dengan menggunakan ohmmeter,


pastikan tidak ada kontinuitas antara ujung field coil dan field frame, jika
terdapat kontinuitas, perbaiki atau ganti field frame.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

4. Sikat-sikat (brushes)
Periksalah panjang sikat dengan menggunakan jangka sorong (vernier
caliper). Panjang sikat standar: 14,00 mm dan panjang sikat minimal: 9,0 mm,
jika panjangnya kurang dari nilai minimal, gantilah pemegang sikat dari field
coil.

TEKNIK KENDARAAN
38 RINGAN OTOMOTIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

5. Pegas sikat (brush spring)


Periksalah beban pada pegas sikat (brush spring), baca nilai pada pull scale
ketika pegas mulai terlepas dari sikat (brush), beban pada pegas terpasang:
8,8 N sampai dengan 17,7 N, jika tidak sesuai lakukan penggantian pegas
sikat (brush spring).

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang


6. Pemegang sikat (brush holder)
Periksalah sekat pada pemegang sikat dengan menggunakan ohmmeter,
pastikan tidak ada kontinuitas antara pemegang sikat positif (+) dan negatif
(-), jika ada kontinuitas, perbaiki atau lakukan penggantian pemegang sikat
(brush holder).

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

7. Kopling searah (oneway clutch) dan roda gigi pinion (pinion gear)
Periksalah kondisi gigi pada roda gigi, periksa gigi dari kemungkinan aus
atau rusak pada planetari, gigi dalam dan kopling starter. Apabila terjadi
kerusakan pada gigi, lakukan penggantian roda gigi. Jika gigi pada kopling
starter rusak, lakukan penggantian kopling starter. Periksa juga kemungkinan
aus atau rusak pada gigi ring gear.
Periksalah kopling starter dengan memutar pinion gear pada kopling searah
dengan putaran jarum jam dan periksa bahwa pinion berputar bebas.

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMOTIF 39
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

Kemudian putarlah pinion gear pada arah berlawanan arah jarum jam, periksa
bahwa pinion terkunci, jika tidak seperti ketentuan lakukan penggantian
kopling starter.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

8. Switch magnet (magnetic switch/solenoid)


Periksalah kondisi plunyer dengan menekan plunyer dan bebaskan kembali,
pastikan plunyer kembali ke posisi semula dengan cepat. Jika tidak sesuai
dengan ketentuan lakukan pengganti switch magnet.
Lakukan pengujian sirkuit pada pull-in-coil, menggunakan ohmmeter,
periksalah kontinuitas antara terminal 50 dan C, jika tidak ada kontinuitas,
lakukan penggantian switch magnet.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

Lakukan pengujian sirkuit pada hold-in-coil, menggunakan ohmmeter,


periksalah kontinuitas antara terminal 50 dan bodi switch, jika tidak ada
kontinuitas lakukan penggantian switch magnet.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

TEKNIK KENDARAAN
40 RINGAN OTOMOTIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

9. Poros planetary dan bearing tengah


Periksalah poros planetary dan bearing tengah, menggunakan mikrometer,
ukur diameter luar poros planetary yang menyentuh bearing tengah,
diameter poros standar: 14,980-15,000 mm.
Menggunakan caliper gauge, ukur diameter dalam pada bearing tengah,
diameter dalam: 15,008-15,050 mm.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

Kurangkan diameter poros planetary dari diameter dalam bearing, celah


oli standar untuk bearing tengah: 0,01-0,06 mm, celah oli maksimal untuk
bearing tengah : 0,2 mm, jika celahnya lebih dari nilai maksimal lakukan
penggantian poros planet carrier dan bearing tengah.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

Merakit motor starter


1. Tempatkan pinion pada poros anker (armature shaft), tempatkan cincin
penyetop pada poros anker, pasang ring pengunci.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

2. Dengan ragum tekan ring pengunci periksa bahwa ring pengunci terpasang
dengan benar.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMOTIF 41
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

3. Dengan obeng, pukul pinion dalam usaha memasukan cincin penyetop ke


dalam ring pengunci.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

4. Pasang tuas penggerak (drive lever) pinion pada rumah penggerak, pasang
anker (armature) beserta pinion pada rumah penggerak, pasang kerangka
kumparan medan (field coil frame) pada anker.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

5. Tempatkan pemegang sikat (brush holder) di atas poros anker (armature),


dengan sepotong kawat baja pegang pegas sikat serta pasang sikat pada
pemegang sikat.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

6. Pasang kerangka ujung pada poros anker/jangkar (armature) dan pasang 2


baut panjang, pasang karet, pegas dan plat pengunci, ukur celah samping
anker antara plat pengunci dan kerangka ujung, pasang tutup bantalan
dengan dua sekrup.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

TEKNIK KENDARAAN
42 RINGAN OTOMOTIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

LEMBAR PRAKTIKUM

7. Kaitkan solenoid pada tuas pengerak, pasang baut/mur pengikat solenoid,


pasang klem kabel utama ke motor starter.

Sumber: Modul dan Job Sheet VEDC Malang

Menguji kemampuan starter


Perhatian: untuk menghindari kebakaran pada koil, lakukan pengujian ini
selama 3-5 detik.
1. Lakukan pengujian PULL-IN dengan melepas kabel field coil dari terminal C,
menghubungkan baterai pada switch magnet seperti pada gambar di atas.
Periksa gerakan gigi pinion ke arah luar. Jika gigi pinion tidak bergerak,
lakukan penggantian switch magnet.
2. Lakukan pengujian HOLD-IN, dalam keadaan baterai terhubung seperti
di atas, dan gigi pinion keluar, lepaskan kabel negatif (-) dari terminal C
dan periksalah gigi pinion, pastikan masih tertahan diluar, jika gigi pinion
bergerak kedalam, lakukan penggantian switch magnet.
3. Periksalah gerakan kembalinya gigi pinion dengan melepas kabel negatif (-)
dari bodi switch, pastikan gigi pinion bergerak ke dalam kembali, jika gigi
pinion tidak bergerak ke dalam lakukan penggantian swicht magnet.
4. Periksalah celah gigi pinion dengan hubungkan baterai pada switch magnet
seperti pada gambar, gerakkan gigi pinion ke arah armature dan ukurlah
celah antara gigi pinion dan stop collar, celah standar: 1-4 mm.
5. Lakukan pengujian kemampuan tanpa beban dengan menghubungkan kabel
field coil pada terminal C, dan pastikan kabel tidak berhubungan dengan
masa, kemudian hubungkan beterai dan ampermeter pada starter seperti
pada gambar, pastikan starter berputar lembut dan stabil serta gigi pinion
bergerak keluar.

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMOTIF 43
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

CAKRAWALA

NIKOLA TESLA PENEMU MOTOR LISTRIK

Nikola terlahir dari etnis Serbia di


desa Smijan, Kroasia, pada 28 Juni 1856.
Nikola merupakan seorang ilmuwan yang
menemukan motor. Saat berusia Sembilan
tahun, Nikola sudah menjadi salah satu
mahasiswa di Universitas Teknologi Graz,
Austria. Pada tahun 1882, Nikola telah
berhasil membuat sebuah konsep yang
menarik, yaitu konsep motor induksi dan
Gambar 2.19 Nikola Tesla
menerima hak paten tahun 1888.
Sumber: https://de.wikipedia.org/wiki/Nikola_Tesla
Nikola Tesla meninggal dunia pada
7 Januari 1943 di hotel New Yorker, ruang 3327, lantai 33. Nikola di kremasi di
Ardsley, Hudson, New York. Berkat jasa sang penemu Motor Listrik yaitu Nikola
Tesla, perkembangan dan pengaplikasian motor listrik merambah ke berbagai
bidang kehidupan.

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang


sistem starter pada mesin kendaraan kalian juga dapat belajar secara mandiri
melalui internet. Di internet kalian juga dapat
mencari materi tentang sistem starter pada mesin
kendaraan. Materi tentang berbagai jenis sistem
stater pada mesin kendaraan, baik tipe konvensional
yang digunakan untuk kendaraan-kendaraan keluaran
awal maupun sistem starter yang diaplikasikan
untuk kendaraan-kendaraan modern akan mudah
didapatkan. Salah satu website yang dapat kalian
kunjungi untuk memperluas wawasan tentang sistem
starter pada mesin kendaraan adalah sebagai berikut.
https://www.hondacengkareng.com/teknologi-acg-
starter-motor-honda/ atau dengan membuka QR
code tersebut di bawah.

TEKNIK KENDARAAN
44 RINGAN OTOMOTIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

RANGKUMAN

1. Sistem starter pada unit kendaraan dikategorikan ke dalam sistem


kelistrikan mesin. Sistem starter berfungsi untuk memberikan putaran
awal agar mesin dapat memulai siklus kerjanya.
2. Sistem starter yang digunakan pada sebuah kendaraan memanfaatkan
motor starter untuk memberikan putaran awal terhadap mesin. Motor
starter yang digunakan diantaranya adalah tipe konvensional, tipe reduksi
dan tipe planetary serta tipe planetary reduction-segmen conductor (PS).
3. Komponen sistem starter antara lain:
a. Beterai
b. Kunci kontak
c. Motor starter

TUGAS MANDIRI

Carilah informasi tentang perbedaan sistem starter di berbagai jenis


kendaraan ringan. Jika menemukan adanya perbedaa, tuliskan perbedaan-
perbedaan tersebut dalam buku catatanmu kemudian konsultasikan kepada
guru pengampu.

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!


1. Jelaskan bagaimana cara memeriksa solenoid atau switch starter
(magnetic switch) pada motor starter!
2. Jelaskan bagaimana cara memeriksa kumparan jangkar atau kumparan
rotor (armature)!
3. Jelaskan dengan gambar cara memeriksa drop tegangan pada saat
distarter!
4. Bagaimanakah cara magnetic switch memajukan pinion gear!
5. Gambarkan rangkaian sistem starter pada kendaraan!

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMOTIF 45
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab kedua tentang sistem starter pada mesin kendaraan,
kalian tentu menjadi lebih paham tentang konsep-konsep sistem starter pada
mesin kendaraan. Dari seluruh materi yang sudah dijelaskan pada bab kedua
tersebut di atas, menurut kalian mana yang paling sulit untuk dipahami?
Coba kalian diskusikan dengan teman-teman atau guru kalian, karena konsep-
konsep dasar ini akan menjadi fondasi untuk memahami tentang sistem starter
pada mesin kendaraan yang lebih kompleks dan diaplikasikan pada kendaraan-
kendaraan modern saat ini serta pada kendaraan-kendaraan masa mendatang.

TEKNIK KENDARAAN
46 RINGAN OTOMOTIF

Anda mungkin juga menyukai