Anda di halaman 1dari 18

PEMELIHARAAN KELISTRIKAN

KENDARAAN RINGAN

PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN DAN


BAB
SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN I
BAB I PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN DAN SISTEM KE-
LISTRIKAN TAMBAHAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari BAB ini diharapkan siswa mampu:


1. Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan
2. Menerapkan perlengkapan kelistrikan tambahan ( aksesoris)
3. Merawat berkala sistem kelistrikan
4. Memasang perlengkapan kelistrikan tambahan (aksesoris)

PETA KONSEP

PEMELIHARAAN KELIASTRIKAN KENDARAAN RINGAN

memasang
menerapkan menerapkan perlengkapan
cara perawatan perlengkapan merawat berkala kelistrikan
sistem kelistrikan sistem tambahan (ase-
kelistrikan tambahan kelistrikan soris)

KATA KUNCI

Asesoris, sekering, Relay, saklar, Reflektor, nozzle washer, kontak ON/OFF, dayting
running light, Engine Immobilezer, ECU Engine, key ECU, Power Mirror

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMATIF 1
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi dua kegunaan utama yaitu:
1. Untuk melihat (pengemudi)
2. Yang terlihat orang lain
a. Yang terlihat pada malam hari
b. Yang terlihat pada siang hari

Macam-macam Lampu Pijar


Terdiri dari :
1. Lampu pijar biasa
2. Lampu pijar halogen

Gambar 1.1 Lampu kepala tipe sealed beam


https://www.google.com/search?jenis+lampu+kepala+pijar+mobil

Lampu Kepala
1. Lampu kepala pijar
2. Lampu kepala dengan sealed beam

Gambar 1.2 Lampu kepala tipe semi sealed beam


https://www.google.com/search?jenis+lampu+kepala+pijar+mobil

TEKNIK KENDARAAN
2 RINGAN OTOMATIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

1. Reflektor : reflektor merupakan cermin cekung yang berbentuk parabola fungsinya


untuk memantulkan sinar lampu pijar
2. Kaca bias : cahaya yang datang akan dibagi-bagi menjadi beberapa fokus baru,
yang menyebarkan sinar supaya penerangan di atas jalan lebih sempurna.
3. Aturan sinar lampu kepala perlu distel supaya sinar lampu kepala tidak
mengganggu pengemudi lawan arah
4. Proyeksi sinar pada jalan raya dan papan penyetel
5. lampu kabut
6. Lampu dekat simetris
7. Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Europa
8. Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Europa
9. Konstruksi sendok (tundung) lampu pijar asimetris
10. Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Amerika
11. Proyeksi sinar lampu dekat asimetris Amerika
12. Lampu tanda belok berfungsi untuk :
a. Memberi tanda pada orang/pengendara lain, bahwa kendaraan kita akan
membelok
b. Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan merobah posisi pada
jalur yang berbeda Memberi tanda berhenti sementara pada salah satu sisi
jalan
c. Lampu tanda belok harus berkedip, lamanya kedipan lampu ini adalah 60-
90 kedipan permenit, sedangkan lamanya lampu menyala dan mati adalah
kira-kira sama,supaya lampu lampu tanda belok diperlukan suatu alat yang
dinamakan PENGEDIP (Flesher)
13. Macam-macam pengedip (Flasher)

Gambar 1.3 Flasher Bimetal


Sumber: https://www.google.com/search?jenis+flasher+bimetal

a. Model bimetal
b. Model kawat panas
c. Kondensator y Transistor
d. Sirkuit integritas
e. Setiap pengedip mempunyai 2 atau 3 terminal penghubung kabel-kabel
rangkaian, dengan kode-kode seperti dibawah ini
f. Terminal 49 A; L : Ke saklar lampu tanda belok
g. Terminal 49; B; X : Ke kunci kontak (terminal 15)
h. Terminal 31 : Ke massa
i. Terminal C : Ke lampu kontrol
j. Keuntungan dan kerugian flasher bimetal adalah:

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMATIF 3
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Keuntungan:
1) Bentuk lebih sederhana
2) harga lebih murah
Kerugian:
1) Sangat berpengaruh terhadap perubahan arus dan tegangan
2) Kelebihan beban akan mempercepat kedipan lampu
Keuntungan pengedip elektronika :
1) Tidak terpengaruh oleh kenaikan dan penurunan tegangan
2) Cepat memberi informasi pada pengemudi bila salah satu lampu tanda
belok mati
Kerugian :
Bisa rusak bila ada tegangan/ jarum induksi.

1. Klakson berfungsi untuk : memberi tanda/isyarat dengan bunyi. Sedangkan bunyi


itu timbul karena adanya getaran. Agar klakson dapat didengar dengan baik dan
sesuai dengan peraturan, maka klakson harus mempunyai frekuensi getaran
antara 1800 – 3550 Hz.
2. Relai berfungsi untuk memperkecil rugi (kehilangan) tegangan pada rangkaian
listrik
3. Konstruksi dasar terdiri dari sebuah magnet listrik dan kontak pemutus.
4. Kontak pemutus dibuka dan ditutup oleh magnet listrik dan pegas.
5. Lampu rem berfungsi untuk memberi tanda pada pengendara lain, bahwa
kendaraan kita sedang melakukan pengereman.
6. Sakelar lampu rem ada 2 macam
a. Sakelar mekanis dipasang pada pedal rem, sakelar menghubung bila pedal
rem ditekan
b. Sakelar hidraulis dipasang pada silinder utama, sakelar menghubung pada
saat tekanan minyak rem sudah mencapai 0,5 – 1,5 bar
7. Penghapus / Pembersih Kaca berfungsi untuk : membersihkan kaca mobil dari air
dan kotoran yang menempel pada kaca depan, belakang atau kaca lampu kepala
Penghapus kaca depan terdiri dari:
a. motor listrik DC
b. roda gigi transmisi
c. mekanisme penggerak
d. lengan penghapus kaca
8. Sekring/fuse, fusible link dan circuit breaker , insulating kabel, clam kabel, dan
konectoctor yang digunakan sebagai komponen-komponen yang melindungi
sirkuit. Barang barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan sistem
kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam
sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.
Sekring ( fuse ) berfungsi untuk mengamankan rangkaian dan komponen kelistrikan
jika arus berlebihan akibat hubungan singkat, sekring mencair sehingga sistem
sirkuit terbuka dan mencegah komponen komponen lain dari kerusakan yang
disebabkab oleh arus yang berlebihan.

TEKNIK KENDARAAN
4 RINGAN OTOMATIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

9. Peraturan umum dalam gambar listrik:


a. Penghantar meliputi: Vertical, Horizontal, Rangkaian tertentu, Sejajar dan
tebalnya sama.
b. Sambungan: yang tidak bisa dilepas dan yang bisa dilepas
c. Garis
10. Rangkaian sederhana terdiri dari:
a. Baterai
b. Penghantar masuk
c. Beban (lampu)
d. Penghantar kembali
e. Sakelar
11. Rangkaian menggunakan sekering berfungsi untuk:
a. Untuk mencegah hubungan singkat (sebagai pengaman)
b. Untuk mengantisipasi adanya kenaikan tegangan yang terlalu tinggi (jika
menggunakan dinamo pengisian)
12. Untuk merangkai lampu kota memerlukan komponen antara lain:
a. Sakelar lampu kepala
b. lampu kota
c. Lampu panel (instrumen)
13. Arus listrik akan mengalir pada rangkaian tertutup dari terminal baterai + ke
rangkaian pemakai kemudian lewat massa kembali ke baterai
14. Untuk kabel massa pergunakan kabel hitam
15. Untuk kabel plus pergunakan kabel merah
16. Pengabelan sederhana
a. Pengabelan rangkaian lampu kota
b. Pengabelan rangjaian lampu kepala
c. Pengabelan rangkaian lampu rem
d. Pengabelan lampu kepala dekat/jauh dan blit
e. Pengabelan rangkaian lampu kepala menggunakan relai pemindah 2 langkah
17. Rangkaian lampu tanda belok dan hazard
a. Rangkaian lampu tanda belok dengan lampu kontrol 1 biji
b. Rangkaian lampu tanda belok dengan lampu kontrol 2 biji
c. Rangkaian hazard dan lampu tanda belok menggunakan dioda
d. Rangkaian hazard dan lampu tanda belok
e. Rangkaian hazard dan lampu tanda belok menggunakan flasher elektronik
18. Klakson, Lampu Rem dan Lampu Mundur
a. Rangkaian klakson sederhana
b. Rangkaian 2 dua klakson
c. Rangkaian 2 klakson dengan relai
d. Rangkaian 3 klakson dengan relai
e. Rangkaian lampu rem dan lampu kontrol rem tangan
f. Rangkaian lampu mundur
19. Bola lampu yang terbakar kacanya mudah pecah : Untuk mengganti, lindungi jari
dengan lap.

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMATIF 5
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

20. Pengontrolan bagian depan dan belakang mobil harus dengan satu orang yang
membantu memeriksa :
a. Lampu menyala atau tidak
b. Terang cahaya lampu
c. Kondisi kaca bias dan reflektor
d. Frekuensi tanda belok
21. Mengganti bola lampu
a. Jika lampu tidak hidup walaupun filamennya tidak putus, kontrol rangkaian
listrik dengan cara menghubungkan lampu kontrol antara terminal plus dan
tabung soket.
b. Perhatikan : Jangan sampai terjadi hubungan singkat !
c. Bersihkan soket yang berkarat dengan sikat. Supaya tidak terjadi hubungan
singkat, sakelarnya harus “Off” terlebih dahulu !
22. Penghapus kaca
Kontrol kondisi karet dan kelonggaran pada engsel dan bantalan lengan
penghapus!
23. Nosel pembasuh
Kontrol / stel arah semprotan nosel pembasuh ! Dengan jarum (kawat yang
digerinda pada ujungnya)

Gambar 1.4 Sistem wiper dan washer


https://www.google.com/search?safe bagian+penghapus+kaca&oq=bagian+penghapus+kaca

24. Sakelar kombinasi (kanan & kiri roda kemudi) berfungsi untuk menyalakan:
a. Lampu kota tingkat 1
b. Lampu jauh/dekat, tingkat 2
c. Lampu blit Ganti posisi jauh/dekat
d. Lampu tanda belok
e. Motor penghapus kaca
f. Pembasuh/penyemprot air
25. Macam-macam simbol lampu kontrol waktu Kunci kotak “ON”
a. Lampu kontrol pengisian
b. Lampu kontrol Tekanan oli
c. Lampu kontrol Rem tangan & kerusakan rem kaki
d. Lampu kontrol Pemanas mula (Diesel)

TEKNIK KENDARAAN
6 RINGAN OTOMATIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

e. Lampu kontrol Lampu jauh


f. Lampu kontrol Tanda belok
g. Lampu kontrol Pemanas kaca jendela belakang
h. Lampu kontrol Kontrol pintu belakang

LEMBAR PRAKTIKUM

1. Lakukan Trobleshooting pada system pada relay!


2. Lakukan Trobleshooting pada lampu tanda belok!

CAKRAWALA

Sejarah Thomas Alva Edison

Gambar 1.5 Thomas Alva Edison


Sumber: https://www.google.com/search?q=sejrah+thomas+alva+edison

JELAJAH INTERNET

http://www.scribd.com/doc/229071702/Bab-13-sistem-
kelistrikan-tambahan-Asesoris

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMATIF 7
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Macam-macam Sistem Kelistrikan Tambahan


Sistem Lampu Pengendaraan Siang Hari (Daytime Running Light / DRL)
DRL (Daytime Running Light) merupakan sistem penerangan yang menyalakan lampu
pada siang hari bila kondisi cuaca tiba-tiba gelap misalnya ketika melewati terowongan
atau berkabut. Hal ini penting untuk keselamatan sehingga beberapa negara sudah
menetapkan aturan untuk sistem ini. Jika intensitas nyala lampu disamakan antara
siang dan malam hari maka umur pemakaian lampu tidak akan awet, oleh karena itu
sistem ini mengatur pencahayaan lampu kepala menjadi lebih rendah intensitasnya
saat dioperasikan pada sistem lampu pengendaraan siang hari.

Gambar 1.6 Sistem lampu pengendaraan siang hari

Sistem lampu kabut depan dan belakang


Sistem lampu kabut depan dan belakang sesuai dengan namanya digunakan untuk
penerangan pada cuaca berkabut. Sistem ini dinyalakan melalui saklar tersendiri jika
saklar kontrol lampu pada posisi TAIL atau HEAD.

Sistem kontrol lampu otomatis


Sistem kontrol lampu otomatis memungkinkan lampu depan dan belakang untuk
langsung menyala bila kondisi cuaca gelap atau ketika kendaraan melalui terowongan
di bawah jembatan atau di bawah pepohonan di mana sekelilingnya masih terang.
Sistem ini juga secara otomatis memadamkan kembali lampu depan dan belakang bila
kemudian kendaraan mendeteksi tingkat pancaran cahaya yang cukup dari lingkungan
sekitarnya.

Sistem power mirror


Sistem power mirror memungkinkan pengemudi mengatur posisi cermin/kaca spion
sesuai yang dikehendaki secara elektrik melalui suatu saklar yang terpasang pada
panel pintu. Cermin yang dapat diatur adalah kaca spion luar kanan dan kiri. Pada
beberapa tipe kendaraan, power mirror sistem juga digunakan pada kaca spion tengah.
Power mirror bekerja tanpa tergantung posisi kunci kontak.

Sistem engine immobilizer


Sistem engine immobilizer mencegah mesin dihidupkan tanpa kunci kontak yang tepat.
Hanya kunci kontak dengan kode yang dapat dikenali oleh sistem pada kendaraan saja
yang dapat menghidupkan mesin. Dengan demikian sistem ini mencegah terjadinya
pencurian. Engine immobiliser dalam bekerjanya mengontrol sistem bahan bakar dan
sistem pengapian.
TEKNIK KENDARAAN
8 RINGAN OTOMATIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.7 Prinsip Kerja Sistem kelistrikan Tambahan

Sistem power mirror


Sistem power mirror terdiri dari komponen:
1. Saklar power mirror untuk mengaktifkan motor power mirror mana yang bekerja
Saklar ini memiliki posisi kiri, kanan, atas, bawah untuk masing-masing kaca spion
kanan dan kiri
2. Motor power mirror untuk menggerakkan tuas penggerak posisi kaca
3. Kaca spion dan tuas penggerak
4. Kaca spion dan tuas penggerak digerakkan oleh motor power mirror

Saklar power mirror ditempatkan pada dashboard dekat dengan pengemudi. Pada
saklar power mirror terdapat tanda L (Left) untuk memilih kaca spion kiri dan R
(Right) untuk memilih kaca spion kanan yang ingin disetel. Setelah kaca spion dipilih
selanjutnya ada saklar berikutnya yang merupakan tombol kontrol gerakan kaca yaitu
atas, bawah, kanan dan kiri.

Cara kerja power mirror


Ketika saklar power mirror diaktifkan, maka arus dari baterai akan diteruskan oleh
saklar power mirror menuju motor power mirror yang dikehendaki. Motor power mirror
akan menggerakkan tuas pengontrol posisi kaca. Motor hanya akan bekerja selama
saklar power mirror ditekan. Jika arah arus dari baterai yang menuju motor dibalik
dengan cara menekan saklar power mirror pada sisi yang berkebalikan maka gerakan
dari pengaturan kaca spion akan menjadi berlawanan. Baik kaca spion kanan maupun
kiri dapat dikontrol langsung pada sisi pengemudi.

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMATIF 9
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Sistem lampu pengendaraan siang hari


DRL beroperasi saat mesin hidup dan saat rem parkir bebas. Untuk mengaktifkan
keadaan ini, dipakai masukan sinyal dari alternator atau saklar rem parkir. Beberapa
model tidak memakai sinyal rem parkir. Pada beberapa model lampu belakang menyala
pada saat yang sama. Ada tiga tipe pengoperasian sistem lampu pengendaraan siang
hari. Ketiga tipe dibedakan menurut caranya mengurangi intensitas penerangan
lampu saat sistem ini bekerja.
1. Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dilakukan oleh DRL resistor Intensitas
cahaya berkurang lewat resistor DRL pada saat sistem ini beroperasi.
2. Tipe di mana pengurangan intensitas cahaya dikurangi lewat hubungan seri pada
lampu besar.
3. Intensitas cahaya dikurangi dengan mengalirnya arus ke hubungan seri lampu
depan kiri dan kanan saat DRL beroperasi. Rangkaian seri menyebabkan arus yang
mengalir ke tiap lampu berkurang.
4. Tipe dimana pengurangan intensitas cahaya dikontrol oleh relay utama DRL.
Intensitas cahaya dikurangi oleh kontrol sirkuit di relay utama DRL pada saat
sistem DRL beroperasi.

Cara kerja sistem penerangan siang hari


Bila mesin dihidupkan dan tuas rem parkir dibebaskan, relay utama DRL membentuk
rangkaian massa kumparan relai lampu kepala sehingga relai lampu kepala bekerja.
Selanjutnya arus mengalir dari baterai, sekering, relai lampu kepala, relai dim dan
menuju lampu kepala, resistor DRL dan ke massa. Akibatnya arus yang mengalir ke
lampu lemah sehingga intensitas cahaya yang dihasilkan lampu kepala berkurang
dibandingkan pengoperasian normal. Bila saklar kontrol lampu berada pada posisi
OFF atau TAIL dan sakalr dim berada pada posisi LOW, relay DRL No.2 memutus arus
dan berpindah ke DRL resistor. Hasilnya nyala lampu depan berkurang intensitasnya
hingga 80-85%.
Bila saklar kontrol lampu dipindahkan ke posisi HEAD, maka relay utama DRL
membentuk rangkaian massa untuk relai utama lampu kepala dan relai DRL No.2. Arus
selanjutnya mengalir dari baterai menuju sekering, relai lampu kepala, relai dim, lampu
kepala No 2, lampu-lampu kepala, relai DRL No.2 dan menuju massa tanpa melalui
resistor. Lampu depan menyala dengan normal. Relay DRL No 2 menyala meskipun
saklar dim sedang dalam posisi HIGH atau FLASH. Maka lampu depan tetap menyala
secara normal.

TEKNIK KENDARAAN
10 RINGAN OTOMATIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.8 Cara kerja sistem penerangan siang hari saat bekerja normal

Sistem Lampu Kabut Depan dan Belakang

Cara Kerja Lampu Kabut Depan dan Belakang


Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut
digerakkan ke posisi Fr (front), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang,
saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu
kabut depan bekerja.
Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering lampu kabut, relai lampu kabut
depan, lampu kabut depan dan indikator lampu kabut dan menuju massa. Lampu
kabut depan dan lampu indikator menyala.

Cara Kerja Lampu Kabut Belakang


Saat saklar kontrol lampu diposisikan pada TAIL atau HEAD dan saklar lampu kabut
digerakkan ke posisi Rr (rear), arus dari baterai mengalir ke sekering lampu belakang,
saklar kombinasi, kumparan relai lampu kabut depan dan menuju massa. Relai lampu
kabut depan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering lampu kabut,
relai lampu kabut depan, lampu kabut depan dan indikator lampu kabut dan menuju
massa. Saat yang sama, arus juga mengalir dari baterai menuju sekering lampu
belakang, saklar kombinasi, lampu kabut belakang dan lampu indikator lampu kabut
belakang. Lampu kabut depan dan belakang dan lampu indikator menyala.

Konstruksi lampu kabut belakang mencegah pengendara dari kelalaian mematikan


lampu. Ketika saklar kontrol lampu di posisi OFF sementara lampu kabut belakang
dalam posisi menyala (ON), maka secara otomatis lampu kabut belakang akan mati.
Ketika ini terjadi lampu kabut belakang akan tetap mati meskipun saklar kontrol
kembali ke posisi HEAD.

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMATIF 11
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Bila kunci kontak ON dan saklar kontrol lampu pada posisi AUTO serta sensor kontrol
lampu otomatis mendeteksi penurunan cahaya terjadi di area sekeliling kendaraan
maka sensor kontrol lampu otomatis mengeluarkan sinyal ke terminal A dari unit
kontrol lampu. Unit pengontrol lampu kemudian akan membentuk rangkaian massa
untuk kumparan relai lampu kepala dan lampu belakang. Selanjutnya arus mengalir
dari baterai menuju ke masing-masing relai lampu kepala dan lampu belakang dan
menuju ke lampu-lampu depan dan belakang. Bila unit kontrol lampu memutuskan ada
peningkatan cahaya terjadi di area sekeliling, maka relay lampu depan dan belakang
secara otomatis dinonaktifkan sehingga lampu depan dan belakang mati.
Engine immobilizer
Engine immobilizer system terdiri dari transponder chip, transponder key coil,
transponder key amplifier, transponder key ECU dan engine ECU. Ada dua tipe
engine immobilizer system, ada yang dikontrol dengan ECU yang disatukan dengan
transponder key dan ada yang terpisah.

Gambar 1.9 Komponen engine immobilizer

Komponen engine immobilizer


a. Kunci kontak (Transponder chip terpasang)
b. Transponder chip pada kunci kontak memiliki kumparan yang akan bereaksi
terhadap medan magnet yang ditimbulkan oleh transponder key coil pada
lubang silinder kunci kontak. Akibatnya transponder chip teraliri arus dan
kode ID kunci kontak dapat dibaca.
c. Transponder key coil
d. Transponder key coil menghasilkan medan magnet di seputar lubang kunci
kontak dan menerima kode dari kunci.
e. Transponder key amplifier

TEKNIK KENDARAAN
12 RINGAN OTOMATIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

f. Sinyal dari transponder key ECU memungkinkan transponder key amplifier


mengalirkan arus ke kumparan pada transponder chip dalam kunci dan
menghasilkan medan magnet.
g. Kode ID kunci kontak yang diterima oleh transponder key coil diteruskan ke
transponder key ECU.
h. Transponder key ECU
1) Transponder key ECU menerima kode ID kunci dari transponder key
amplifier dan menelitinya dengan kode yang sudah didaftarkan
sebelumnya. Selanjutnya sinyal hasil pemeriksaan akan diteruskan ke
engine ECU.
2) Transponder key ECU mengontrol penyalaan lampu indicator keamanan.
a. Engine ECU
b. Sinyal yang diperoleh dari transponder key ECU digunakan untuk menyalakan
atau mematikan mesin.
c. Saklar pencegah kunci tertinggal
d. Saklar ini mendeteksi apakah kunci kontak masih terdapat pada lubangnya
atau tidak dan mengirimkan sinyal ke transponder key ECU.
e. Lampu indikator keamanan
f. Lampu ini untuk menandakan bahwa sistem engine immobilizer sedang aktif
atau tidak. Jika aktif lampu akan menyala.
Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (mengaktifkan)
Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU Saat kunci kontak posisi ACC
atau LOCK

Gambar 1.10 Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU Saat kunci kontak posisi ACC atau LOCK

Bila kunci kontak diputar dari posisi ON ke posisi ACC atau LOCK, setelah 20 detik
transponder key ECU mendeteksi hal ini dari terminal IG, sehingga membuat sistem
dalam engine immobiliser bekerja serta membuat lampu indikator keamanan
menyala.

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMATIF 13
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.11 Engine immobilizer saat kunci kontak dilepas

Saat kunci kontak dilepas dari lubang kunci


Bila kunci kontak kemudian ditarik dari lubang kuncinya, maka saklar peringatan
kunci tertinggal tidak bekerja. Transponder key ECU mendeteksi sinyal ini dan
membuat engine immobiliser bekerja dan lampu indikator keamanan terus
menyala.
Cara kerja engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU (menonaktifkan)

Gambar 1.12 Engine immobilizer tipe kontrol transponder key ECU

Menonaktifkan engine immobiliser system


Dengan medan magnet yang dihasilkan di seputar lubang kunci kontak, sinyal kode
ID dari transponder chip dicatat dan diteruskan ke terminal CODE dari transponder
key ECU. Transponder key ECU memeriksa kode ID yang diterima ini dengan kode
ID yang sudah terdaftar. Bila bahwa sinyal yang masuk ini cocok, ECU meneruskan
sinyal ini ke engine ECU menggunakan jalur komunikasi spesial (terminal EFIO dan
terminal EFII) untuk menonaktikan engine immobilizer. Dengan demikian sistem
pengapian dan sistem bahan bakar tidak terkunci.

TEKNIK KENDARAAN
14 RINGAN OTOMATIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.13 Menonaktifkan engine immobilizer

Mematikan lampu indikator keamanan


Bila transponder key ECU menonaktifkan engine immobiliser system, maka kedipan
lampu kontrol indikator keamanan padam..
Gangguan dan Pemeriksaan
Tabel 1.1 Gangguan, penyebab dan cara mengatasi pada sistem kelistrikan tam-
bahan
Gangguan Kemungkinan penyebab Cara mengatasi
Saat jalan gelap Sensor kontrol Periksa sensor
lampu kepala tidak lampu otomatis rusak
menyala
Sinyal dari alternator atau
saklar rem parkir tidak ada Periksa sinyal dari
alternator atau saklar rem
parkir

Relai utama DRL Periksa relai utama Periksa


rusak Relai DRL relai DRL Periksa unit
rusak pengon- trol lampu

Unit pengontrol lampu Perbaiki seperlunya


rusak

Rangkaian kabel rusak

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMATIF 15
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gangguan Kemungkinan penyebab Cara mengatasi


Saat jalan terang Sensor kontrol Periksa sensor
lampu kepala tetap lampu otomatis rusak
menyala Periksa sinyal dari
Sinyal dari alternator atau alternator atau saklar rem
saklar rem parkir tidak ada parkir

Periksa relai utama Periksa


relai DRL Periksa unit
Relai utama DRL pengon- trol lampu
rusak Relai DRL
rusak Perbaiki seperlunya

Unit pengontrol lampu


rusak

Rangkaian kabel rusak


Lampu kabut Sekering FOG putus Ganti sekering
tidak menyala Saklar lampu kabut
rusak Periksa saklar lampu kabut

Periksa saklar kontrol lampu

Saklar kontrol lampu rusak Ganti lampu kabut


Perbaiki seperlunya

Lampu kabut
putus Rangkaian
kabel rusak
Kunci kontak Lampu indikator keamanan Ganti lampu indikator
ditarik, lampu putus keamanan
indikator keaman-
an tidak menyala Transponder key ECU tidak Periksa transponder key
bekerja ECU

Saklar peringatan Periksa saklar peri- ngatan


kunci tertinggal tidak kunci terting- gal
bekerja
Perbaiki seperlunya

Rangkaian kabel rusak

TEKNIK KENDARAAN
16 RINGAN OTOMATIF
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gangguan Kemungkinan penyebab Cara mengatasi


Power mirror Sekering ACC putus Ganti sekering dan periksa
tidak bekerja hubungan singkat

Periksa saklar Perbaiki


seperlunya

Saklar power mirror rusak


Mekanisme kaca
spion rusak Perbaiki seperlunya

Rangkaian kabel rusak


Power mirror Saklar power mirror rusak Periksa saklar Perbaiki
bekerja tidak Mekanisme kaca seperlunya
normal spion rusak

Rangkaian kabel rusak


Perbaiki seperlunya

RANGKUMAN

1. Persyaratan penyetelan pada mobil


a. Pemasangan lampu tidak boleh longgar atau terputar.
b. Reflektor dan kaca bias harus bersih, tanpa kotoran, korosi dan air
c. Ban tidak boleh kempis
2. Sekering sudah aku ganti berulang-ulang tetapi selalu putus mengapa
bisa ya, apa penyebabnya?, Jika sekering putus berulangkali, itu
menandakan adanya suatu masalah dalam rangkaian.
3. Ada dua jenis sekering dilihat dari bentuknya yaitu tipe blade/pipih dan
cartridge/tabung.
Langkah-langkah mengganti sekering:
a. Matikan mesin
b. Mencari kotak sekering
c. Kotak sekering umumnya berbentuk segi empat yang diletakkan di
bawah dashboard sebelah kanan
d. Amati tutup kotak sekering pada tutup kotak sekering dilengkapi dengan
denah lokasi masing-masing sekering dan kapasitas dari sekering.
e. Pada kotak sekering juga dilengkapi dengan catut pelepas dan sekering
cadangan.
f. Lepas sekering yang akan diganti dengan menariknya menggunakan
catut sekering.
g. Jika tidak ditemukan catut gunakan tang lancip untuk melepas sekering.
h. Periksa kondisi sekering.
i. Pastikan kapasitas sekering yang dipakai.

TEKNIK KENDARAAN
RINGAN OTOMATIF 17
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

MATERI PEMBELAJARAN
RANGKUMAN
j. Pasang sekering baru dengan kapasitas yang sama dengan sekering yang
diganti. Tekan pelan-pelan hingga sekering duduk dengan tepat pada
slotnya
k. Pasang tutup sekering.
4. Langkah-langkah mengganti bola lampu kepala
a. Pastikan bola lampu yang akan diganti.
b. Matikan saklar lampu kepala.
c. Lepas soket lampu kepala dan buka karet pelindung serta lepas klip
pengunci.
d. Keluarkan bohlam dari dudukannya dan siapkan bohlam baru.
e. Pasang bohlam halogen yang baru pastikan tepat pada dudukannya.
Pasang kembali klip pengikat pada tempatnya.
f. Pasang karet pelindung pada dudukannya.
g. Pasang soket lampu kepala (pastikan menancap dengan kuat)
h. Nyalakanlah lampu kepala untuk mengujinya.
5. Keselamatan kerja pada saat mengganti bola lampu kepala
a. Jangan pernah menyentuh kaca pada bohlam halogen.
b. Daya pada bohlam baru harus sama dengan bohlam lama.
c. Saat pemasangan bohlam baru pastikan bohlam duduk dengan tepat
pada tempatnya, persinggungan yang tidak tepat mengakibatkan getaran
yang menimbulkan panas sehingga bohlam mudah putus

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!


1. Gambarkan rangkaian sistem klakson dengan relay !
2. Gambarkan diagram kotak pada kunci kontak 4 terminal yaitu ACC,IG,B,dan
ST !

TEKNIK KENDARAAN
18 RINGAN OTOMATIF

Anda mungkin juga menyukai