Anda di halaman 1dari 17

1

20 POINT STANDART ENGINE TUNE UP


SEPEDA MOTOR
1. Memeriksa Oli Mesin
 Posisikan sepeda motor pada standar
utama di lantai yang datar.
 Buka pengukur minyak pelumas (1)
dan bersihkan ujungnya.
 Masukkan pengukur kembali tanpa
disekrupkan ke dalam.
 Minyak pelumas harus di antara batas
maksimal (2) dan batas minimal (3),
tambahkan bila kurang.
 Ganti oli berdasarkan rekomendasi
dari merk pelumasnya dengan SAE
yang sesuai
2. Memeriksa Busi
Pemeriksaan mengenai :
 Insulator terhadap kerusakan
 Elektroda terhadap keausan
 Perubahan warna akibat terbakarnya busi dari proses pembakaran :
 Coklat muda – coklat tua (baik)
 Coklat muda sekali – putih (pengapian tidak sempurna/campuran terlalu
miskin)
 Endapan arang basah & kehitaman (campuran terlalu kaya)
Penyetelan celah busi bebek : 0,6 – 0,7 mm.
sport : 0,8 – 0,9 mm

3. Memeriksa Celah Katup

SYARAT PENYETELAN :

- PADA KONDISI MESIN DINGIN


- PISTON BERADA PADA POSISI TMA
AKHIR LANGKAH KOMPRESI (KATUP IN
DAN EX DALAM KONDISI BEBAS)

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES
2

CARA MENCARI LANGKAH KOMPRESI :


1) Melepas tutup lubang pemeriksaan katup IN & EX, tutup lubang pemeriksaan
tanda pengapian dan tutup lubang poros engkol.

2) Putar rotor magnet (fly wheel) searah putaran mesin (berlawanan arah jarum
jam), sambil melihat klep “IN”.
3) Lihat pelatuk klep “IN” turun kemudian naik kembali, berarti piston sudah pada
langkah kompresi. Tepatkan tanda garis “T” pada rotor magnet dengan tanda
pada crank case cover left.
4) Pastikan katup IN dan EX dalam kondisi bebas
5) Setel celah katup menggunakan lidah pengukur ( feeler gauge) dan kunci klep
(valve adjusting wrench)

N0 TIPE IN (mm) EX (mm)


1 HONDA BEBEK (ALL) 0,05 0,05
2 HONDA SPORT (ALL) 0,10 0,10
3 JUPITER Z 0,05 – 0,09 0,08 – 0,12
4 VEGA / CRYPTON 0,05 – 0,10 0,08 – 0,13
5 SHOGUN / KAZE 0,04 – 0,07 0,04 – 0,07
6 JUPITER MX 0,10 – 0,14 0,16 – 0,20
7 MIO 0,06 – 0,10 0,08 – 0,12
8 KYMCO 0,10 0,10
9 VARIO 0,15 0,25

Caranya :
1. Longgarkan mur pengikat (agak longgar)
2. Putar adjusting screw / kunci klep kearah
merenggang (kekiri)
3. Masukkan feller gauge (sesuai spesifikasi)
pada gapnya
4. Putar adjusting pelan – pelan kearah
mengencang (kekanan) sampai terasa
tahanan.
Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES 5. Kencangkan kembali mur pengikat tanpa
mengubah posisi baut setelan klep
3

HASIL PENYETELAN YANG TEPAT


 Pada saat fuller di tarik terasa agak seret
 Permukaan fuller tidak tergores

4. Bersihkan Saringan Udara


A. Tipe Busa
 Lepas elemen saringan dari kotak saringan udara
 Cuci elemen dalam minyak solar/minyak pembersih yang tidak mudah
terbakar, keringkan dan celupkan dalam minyak transmisi (SAE 80-90) dan
peras keluar kelebihan minyak.

PERHATIAN : Jangan membersihkan saringan udara jenis busa


dengan bensin, karena akan merusak busa.

B. Tipe Kertas
Bersihkan dengan udara bertekanan dari arah dalam. Kalau sudah kotor sekali
ganti dengan yang baru

5. Membersihkan Filter Bensin


 Bersihkan saringan kasa dan saringan bahan bakar memakai udara bertekanan
(kompresor).
 Arah penyemprotan berlawanan dari arah aliran bensin. Bila sudah kotor sekali
ganti dengan yang baru

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


4

6. Menyetel Kopling
A. Kopling Otomatis (Tipe Bebek) :

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


5

CARA MENYETEL :
Honda dan Suzuki
 Kendorkan mur pengunci setelan kopling di bak mesin kanan agak banyak /
kendor.
 Putar sekrup penyetel dengan obeng berlawanan jarum jam secara perlahan
sampai terasa ada tahanan, kemudian kembalikan searah jarum jam 1/8 –
1/6 putaran.
 Kencangkan mur pengunci tanpa mengubah posisi sekrup penyetel
kemudian periksa kerja kopling.
 Bila kerja kopling tidak bagus, ulangi prosedur diatas

Yamaha (vega, jupiter)


 Kendorkan mur pengunci setelan kopling di bak mesin kiri agak banyak /
kendor.
 Putar sekrup penyetel dengan obeng searah jarum jam secara perlahan
sampai terasa ada tahanan, kemudian kembalikan berlawanan arah jarum
jam 1/8 – 1/6 putaran.
 Kencangkan mur pengunci tanpa mengubah posisi sekrup penyetel
kemudian periksa kerja kopling.
 Bila kerja kopling tidak bagus, ulangi prosedur diatas.
Pemeriksaan kerja kopling otomatis :
1. Hidupkan engine masukkan presneling gigi 1
2. Putar handle gas. Sepeda motor harus jalan / akselerasi dengan baik
3. Pada posisi gigi 1 pedal presneling diinjak sedikit ke arah gigi 2 (sebelum
masuk gigi 2) kemudian putar handle gas. Sepeda motor harus terkopling /
los.
4. Bila waktu memasukkan gigi terasa keras atau pada prosedur pemeriksaan no.
2 dan 3 tidak sesuai, maka kopling perlu di setel ulang.

B. Kopling Manual (Tipe Sport):

Cara menyetel jarak main bebas handel kopling :


Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES
6

1. Periksa terlebih dahulu gerak bebas handle koplingnya harus antara 10 –


20 mm, bila tidak masuk spesifikasi maka kabel kopling perlu disetel
ulang.
2. Penyetelan bisa dilakukan di bagian handle atau dibagian tuas (lihat
gambar).
3. Kendorkan mur pengunci kemudian putar mur penyetelnya dengan
spesifikasi gerak bebas handle : 10 – 20 mm
4. Kencangkan kembali mur penguncinya

7. Memeriksa Baterai
 Periksa tinggi permukaan cairan baterai. Cairan baterai harus berada diantara
UPPER LEVEL dan LOWER LEVEL.

 Jika cairan baterai mendekati/di bawah batas terendah, tambahkan air suling
sampai batas teratas pengisian cairan baterai.
 Periksa terminal baterai (kendor/berkarat), bersihkan dan oleskan grease pada
terminal baterai.
 Periksa slang pernafasan baterai (tersumbat/salah posisi)

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


7

8. Memeriksa Rem dan Switch Rem


A. Rem tromol
 Memeriksa keausan kanvas rem tromol
1. Tarik penuh handle rem depan (pemeriksaan kanvas depan) atau injak
penuh pedal rem belakang (pemeriksaan kanvas belakang).
2. Sambil rem ditahan perhatikan tanda di tromol dan tuas rem. Bila tanda di
tuas sudah melewati tanda limit ditromol berarti kanvas sudah harus diganti.
3. kanvas rem secara berkala perlu dibersihkan dengan amplas kasar

 Menyetel jarak main bebas handel/pedal rem


Handle depan : 10 – 20 mm

Pedal rem belakang : 20 – 30 mm

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


8

 Menyetel switch lampu rem belakang. Spec : lampu menyala saat pedal rem
ditekan 20 mm dan rem mulai bekerja.

 Pada bagian saklar lampu rem


belakang terdapat mur
penyetel yang dapat diputar /
di setel sesuai spec

B. Rem Cakram Hidrolis


 Memeriksa keausan kanvas rem cakram
1. perhatikan celah indikator pada kanvasnya (tanpa membongkar). Bila celah
sudah rata maka kanvas sudah harus diganti dengan yang baru
2. cek ketinggian minyak rem pada reservoirnya. Isi sampai batas uppernya
3. kanvas rem secara berkala perlu dibersihkan dengan amplas kasar

 prosedur bleeding pada rem cakram hidrolis:


Bila handle rem terasa lunak ketika difungsikan, kemungkinan di sistem
hidrolisnya terdapat udara. Perbaikan yang dilakukan yaitu mem-bleeding atau
membuang udara palsu pada sistem. Langkah mem-bleeding pada rem cakram
hidrolis:
1. Buka tutup master silinder dan diafragma serta lindungi body kendaraan
dengan kain untuk mencegah minyak rem tertumpah.

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


9

2. Isi minyak rem sampai batas upper


3. Hubungkan selang bening pada katup pembuangan

4. Pompa handle rem beberapa kali sampai terasa keras, kemudian sambil handle
rem ditahan, buka katup pembuangan agar minyak rem keluar bersama
gelembung-gelembung udara (amati minyak rem yang keluar pada selang bening)
dan tutuplah baut nepelnya kembali

5. Periksa dan isi kembali ketinggian minyak rem pada reservoirnya, jangan
sampai habis
6. Ulangi kembali langkah 4 dan 5 sampai gelembung udara di selang
pembuangan benar-benar hilang.
7. Kencangkan kembali baut nepel dan isi kembali minyak rem di reservoir sampai
batas upper (cek sistem dari kemungkinan kebocoran minyak rem).
8. Bila ada minyak rem yang menetes di body plastik kendaraan segera bersihkan
dengan menyiramkan air karena minyak rem dapat merusak cat kendaraan.

9. Memeriksa Lampu Depan/ Belakang


 Periksa kerja lampu depan dan belakang
 Setel ketinggian arah penyinaran lampu depan bila diperlukan
Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES
10

10. Memeriksa Lampu Tanda Belok dan Klakson


 Periksa kerja lampu sein dan indikatornya
 Bila suara klakson kecil kemungkinan bisa jadi setelan kurang tepat

Penyetelan :
1. kendorkan mur pengunci
2. putar sekrup setelan dengan obeng, cari
suara klakson yang bagus
3. kencangkan kembali mur penguncinya

11. Memeriksa dan Menyetel Rantai Roda


 Periksa Sprocket dari keausan dan kerusakan
.

1) Bila salah satu parts baik sprocket depan maupun belakang atau rantai
sudah rusak lebih baik diganti semuanya ( sprocket depan, sprocket belakang
dan rantai). Penggantian rantai dan sprocket yang tidak bersamaan akan
mengakibatkan kerusakan yang lebih awal dari parts yang diganti
2) Pemasangan “Chain Clip” pada rantai yang terdapat sambungan harus
berlawanan dengan arah putaran rantai roda
3) Pastikan posisi “Chain clip” tepat pada dudukannya.

4) Pastikan pergerakan antara pivot dan pin pada rantai roda dapat bergerak
dengan lancar

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


11

 Menyetel Rantai Roda


1. Posisikan sepeda motor di atas standar utama, posisi gigi netral.

2. Kendorkan poros roda belakang


3. Kendorkan mur pengunci (adjuster loct nut).
4. Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel (sport) hingga didapatkan
main bebas rantai roda : 10 – 20 mm, khusus Win dan GL Pro : 20 – 30
mm
5. Pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang sama.
6. Tarik rantai roda ke atas pada saat mengencangkan mur roda, untuk
memastikan kedua penyetel tidak berubah posisinya. Pastikan rantai yang
di tarik atau di stel pada bagian yang kencang.Tidak boleh pada bagian
yang kendor

7. Bersihkan rantai roda dari kotoran dengan menggunakan minyak


pembersih atau parafin dan segera keringkan.
8. Lumasi minyak pelumas dengan oli SAE 80 atau 90

12. Memeriksa Sistem Suspensi


 Memeriksa kerja sistem suspensi dengan menekan bagian depan dan belakang
beberapa kali (dengan rem ditahan).
 Memeriksa suspensi dari kebocoran/kerusakan, bengkok atau lemah.

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


12

 Pada suspensi depan GL Pro/Max periksa tekanan anginnya. Standard = 0,5


kg/cm²
 Gantilah oli garpu depan setiap 10.000 km
Kapasitas oli garpu depan / per shock :

Astrea 52 ml Shogun 51 ml
Supra 62 ml Yamaha F1 63,5 ml
GL100/125 80 ml Vega / Cryton 58,5 ml
GL Max/Pro 159 ml Jupiter z 57 ml
Win 82 ml RX - Z 160 ml
Tiger 126 ml Mio 57 ml
Kaze 48 ml Jupiter MX 64 ml
Karisma 68 ml Vario 75 ml
Supra X 125 70,5 ml Mega Pro 159 ml

PROSEDUR PENGGANTIAN OLI GARPU DEPAN :


LANGKAHNYA :
1. Lepas shock dari dudukannya di sepeda
motor.
2. Buka pengunci pegasnya.
3. Keluarkan pegas suspensi
4. Pompakan beberapa kali untuk mengeluarkan
olinya.
5. Posisikan suspensi dalam posisi terbalik
beberapa menit untuk mengeluarkan sisa
olinya.
6. Takar kapasitas oli baru yang akan diisikan
sesuai dengan spesifikasi
7. Masukkan oli tersebut pada tabung suspensi
8. Rakit kembali

13. Memeriksa Stang Kemudi


 Menaikkan roda depan sehingga roda depan
dalam posisi terangkat dan kemudi bebas.

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


13

 Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi


berat atau tidak dapat bergerak rata, periksa
bantalan kemudi. Ada dua kemungkinan :
1. Bantalan kemudi / komstir rusak (ganti)
2. penyetelan bantalan kemudi tidak
sesuai / terlalu kencang sehingga berat
(stel)

14. Memeriksa Kekocakan Komstir


 Roda depan masih dalam keadaan terangkat,
gerakkan garpu depan ke depan-belakang.
 Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan
kemudi. Ada dua kemungkinan :
1. Bantalan kemudi / komstir rusak (ganti)
2. Penyetelan bantalan kemudi tidak sesuai /
kendor sehingga kocak (stel)

Penyetelan komstir tipe bebek:


1. Kendurkan mur ring (2) atas
2. Kendurkan mur ring (3) bawah,
kemudian dikencangkan
secukupnya
3. Setelah mengencangkan mur ring
bawah (3). Periksa gerakan dari
kemudi dengan memutar kekanan
dan kekiri.
4. Bila tidak terjadi kekocakan
(pemeriksaan no. 16) dan tidak
berat (pemeriksaan no. 15), maka
pengencangan mur ring (3) sudah
cukup.
5. Tahan mur ring bawah (3) dengan
exhaust serta ring nut wrench dan
kencangkan mur ring atas (2)
dengan ring nut wrench (kunci
torsi).
6. Torsi pengencangan 75 Nm (7,5
kgm)

15. Memeriksa Lengan Ayun

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


14

 Menempatkan sepeda motor pada standar


utama.
 Goyangkan lengan ayun ke kanan-kiri untuk
mengetahui adanya komponen suspensi yang
aus atau kendor.
 Jika ada kekocakan, periksa baut engsel dan bos
lengan ayun.
16. Memeriksa Tekanan Ban
 Memeriksa dan menyetel tekanan angin ban.

17. Mengencangkan Baut dan Mur

18. Melumasi bagian yang bergesekan

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


15

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


16

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES


17

PERAKITAN OTO I

TUNE UP
SEPEDA MOTOR

TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lab. Otomotif – Teknik Mesin UNNES

Anda mungkin juga menyukai