Anda di halaman 1dari 48

1

Setelah aktivitas training selesai, peserta diharapkan dapat :

1. Mengetahui poin-poin servis bagian mesin sepeda motor


2. Mengetahui poin-poin servis bagian rangka sepeda motor
3. Mengetahui poin-poin servis bagian listrik sepeda motor
4. Melakukan tahapan poin-poin servis sepeda motor
5. Menggunakan dan membaca alat ukur servis sepeda motor
6. Menggunakan Buku Pedoman Reparasi sepeda motor
7. Menjelaskan rangkaian sistem kelistrikan (wiring diagram) sepeda motor

2
3
Pemeriksaan / Penyetelan Renggang Klep

Pembersihan Karburator

Penyetelan Karburator & Putaran Mesin

Pembersihan Saringan Udara

Pemeriksaan / Penyetelan Kopling

Pemeriksaan / Penggantian Oli Mesin

Pemeriksaan Kondisi Busi

4
Pemeriksaan / Penyetelan Rantai Roda

Pemeriksaan / Penyetelan Rem Depan dan Belakang

Pemeriksaan / Penyetelan pergerakan bebas Stang Kemudi

Pemeriksaan / Pengencangan Mur & Baut

Pemeriksaan Roda & Ban

5
Pemeriksaan batere/Penambahan
air aki

Pemeriksaan lampu-lampu (sein,


kepala, rem, dan indicator lamp.)

Pemeriksaan starter, klakson, dan fuel


meter

6
Tujuan : Supaya performance sepeda motor tetap stabil dan menghilangkan
suara berisik apabila celah klep terlalu longgar

Ketentuan Penyetelan :

7
Type Cub/Sport :
Karisma, Kirana, Supra X 125, GL Pro, Tiger dll

Type Cub :
Blade, Revo 110

Tahapan mencari T Kompresi :


Putarkan magnet searah putaran mesin sambil
Type Matic: melihat posisi katup IN turun dan naik lagi ke
Vario, Vario CBS, Beat atas, selanjutnya lihat tanda penyesuai
dengan garis “T” pada magnet harus sejajar

8
a. Longgarkan mur pengikat.
b. Putar adjusting screw ke arah merenggang.
c. Masukkan fuller gauge.
d. Kencangkan kembali mur pengikat.

Hasil Penyetelan yang tepat :


Pada saat fuller ditarik terasa agak seret &
permukaan fuller tidak tergores.

Ukuran umum standar celah klep berbeda beda :


Tipe Cub IN/EX : 0,05 + 0,02 mm
Tipe Sport IN/EX : 0,10 + 0,02 mm
Tipe Matic IN : 0,16 + 0,02 mm & EX : 0,25 + 0,02 mm

9
Tujuan :
Agar sirkulasi bahan bakar dan udara di karburator lancar dan bersih dari
kotoran

Komponen dan saluran yang dibersihkan:


- Needle jet
SLOW - Needle jet holder
AIR
BLEED - Main jet
MAIN AIR - Slow jet
BLEED
- Slow air bleed
- Main air bleed
SLOW JET
- Pelampung (float) & jarum pelampung (float valve)
- Mangkok pelampung & pembuangan bahan bakar
- Jet needle /jarum skep
- Throttle valve
- Throttle stop screw
- Air screw

10
Komponen – Komponen Karburator

11
Tujuan :
- Agar perbandingan bahan bakar dengan udara sempurna, sesuai dengan
kebutuhan mesin, yaitu bahan bakar : udara adalah 1 : 15.
- Dengan penyetelan yang tepat maka akan didapat emisi gas buang relatif lebih kecil.
- Putaran stasioner mesin : 1400 RPM + 100 ( type cub dan sport )
1700 RPM + 100 ( type matic )

1. Putar Throttle stop screw searah jarum jam


untuk menaikan putaran mesin sekitar 2000
RPM atau lebih.
2. Putar Air screw searah jarum jam
sampai terasa ada sentuhan /suara
mesin tersendat-sendat mau mati
3. Putar balik Air screw berlawanan arah
jarum jam sampai mendapat putaran mesin
yang tertinggi dan rata/lihat BPR.
4. Putar Throtle stop screw berlawanan arah
Catatan :
jarum jam sampai didapat putaran mesin yang
Sebelum melakukan penyetelan idle,
standar : 1400 ± 100 rpm (cub/sport) &
pastikan motor sudah mencapai suhu
1700 + 100 rpm (matic ) kerja > 80 derajat celsius (panaskan
sekitar 10 menit)

12
2. Jenis busa (Urethane)
1. Jenis kertas

3. Jenis Viscous Element

13
1. Saringan udara jenis Busa, sebaiknya dimasukan
ke solar/minyak tanah,kenudian di peras, disemprot
sd. Kering dan ditetesi pelumas bersih SAE 80-90,
kemudian diperas sedikit dan di pasang kembali

2. Saringan udara jenis Kertas, bersihkan


dengan udara bertekanan dengan arah
penyemprotan berlawanan arah masuk udara

3. Saringan udara jenis Viscous, tidak boleh disemprot


atau dibersihkan. Cukup dilap dengan kain lap bersih
bagian yang kotornya (pinggir dan rumahnya).

Ganti saringan udara setiap 16.000 KM

14
Saringan Bahan Bakar berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran / debu
pada bahan bakar dari tangki menuju ke Karburator.

Arah aliran bahan bakar menuju karburator

Saat membersihkan saringan bahan bakar, Arah angin kompresor pada saat
membersihkan saringan bahan bakar harus BERLAWANAN dengan arah
masuknya bahan bakar.

15
Penyetelan dapat dilakukan melalui :

1. Ujung kabel kopling (atas) dengan memutar mur penyetel pada clutch arm
2. Ujung kabel kopling (bawah) dengan memutar mur penyetel

Jarak main bebas


Jarak Main Bebas
10 - 20 mm 10-20 mm

Bagian
Bagian Bawah
Bawah
Bagian Atas

16
Penyetelan dapat dilakukan melalui :

1. Kendorkan mur pengunci


2. Putar Adjuster bolt dengan menggunakan
obeng minus searah jarum jam sebanyak 1
putaran.
3. Putar kembali Adjusting bolt berlawanan jarum
jam hingga terasa ada sentuhan/tahanan.
4. Kemudian putar obeng searah jarum jam
berkisar 1/4 atau 1/8 putaran
5. Kencangkan mur pengunci dengan torsi
yang ditentukan
6. Lakukan pengecekan hasil penyetelan

Cara pengecekan :
- Hidupkan mesin dan masukan perseneling ke gigi 1,
sambil ditahan oleh kaki.
- Tarik Handel Gas dan pastikan bahwa sepeda motor
tidak boleh ada gerakan atau usaha untuk maju.
Catatan : Pengecekan hasil penyetelan kopling dapat juga dilakukan pada saat kondisi mesin mati, dengan cara
memasukan gigi-1 atau lebih, kemudian ditahan. Selanjutnya periksa roda belakang dan pastikan harus bisa
berputar/bebas oleh tangan.

17
Fungsi pelumasan :
1. Mengurangi gesekan antara bagian mesin bergerak
2. Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin
3. Mengendalikan contaiminants atau kotoran guna memastikan
mesin berjalan dengan lancar.

SAE (Society of Automotive Engineers) :


Menetapkan standar viskositas/kekentalan (ukuran dari tebal lapisan oli serta mampu alir
oli) pada suhu 1000 C dan -180C.
Jenis SAE yang umum digunakan di negara tropis adalah 10W 30 dan 20W 50
- Angka di depan menunjukkan tingkat viskositas/kekentalan saat suhu dingin (sebelum
kendaraan dihidupkan)
- W menunjukkan jenis oli ini dapat digunakan di daerah yang memiliki musim dingin
(Winter)
- Angka di belakang menunjukkan tingkat viskositas saat suhu panas (saat kendaraan
beroperasi)

18
API (American Petrolium Institute) Service :
Mengeluarkan standar grading oli Service Clasification untuk mesin bensin.
Standar grading didasarkan kepada proteksi keausan, pembentukan asam, pembentukan kerak,
perlindungan korosi yang berujung kepada bahan bakar yang efisien serta emisi yang rendah.
-SA ~ SF : Oli ini sudah tidak diproduksi lagi, karena menyesuaikan teknologi yang ada saat ini.
- SG, SJ, SL, SM : Untuk mesin keluaran setelah tahun 1994

JASO (Japan Automobile Standar Organization) :


Mengeluarkan standar grading oli yang didasarkan terhadap kandungan phospor dalam oli
(standar ini dibuat khusus untuk memenuhi tuntutan di Sepeda Motor yang ada didalamnya
terdapat Clutch / kopling)
- JASO MA (Higher Friction)
Oli yang khusus digunakan pada mesin yang tidak memiliki Friction Modifier
(kopling basah, seperti sepeda motor cub dan sport yang ada)
- JASO MB (Low Friction)
Oli yang khusus digunakan pada mesin yang memiliki Friction Modifier
(kopling kering, seperti sepeda motor matic)

19
Cara Penggantian Minyak Pelumas
1. Posisikan sepeda motor standar tengah dan hidupkan mesin beberapa menit supaya oli
mesin encer dan mudah dikeluarkan beserta kotorannya.
2. Buka oil filler cap (stik oli) dan buka baut tap oli.
3. Untuk type sport dan matic saringan oli mesin dapat sekalian dibersihkan.
4. Pasang baut tap oli & Isi oli mesin.
5. Pasangkan “oil filler cap” sambil memeriksa kapasitas oli mesin.
Catt : Penggantian minyak pelumas secara umum dilakukan setiap 2.000 – 4.000 KM sekali.

20
E

21
Periksa jarak renggang elektroda busi, kotoran dan keausan

Periksa perapatan ring busi dan


kerusakan

Periksa kerusakan dan


keretakan

Warna elektroda busi, menentukan kualitas hasil pembakaran :


1. Putih : Campuran Miskin
2. Coklat : Campuran ideal (pembakaran baik)
3. Basah : Campuran kaya
4. Hitam & basah : ada oli yang terbakar

22
BERSIHKAN BUSI DARI KOTORAN YANG MENEMPEL PADA
ELEKTRODA NYA

CARA MEMBERSIHKAN DAN PEMERIKSAAN BUSI :


1. Bersihkan terlebih dahulu dudukan BUSI memakai
udara bertekanan sebelum melepas BUSI.
2. Pastikan tidak ada kotoran yg masuk ke dalam ruang
bakar melalui lubang BUSI saat BUSI di buka, buka
BUSI dengan kunci khusus.
3. Bersihkan BUSI memakai “Sikat Kawat” / pembersih
khusus.
4. Ujung kutub positif BUSI harus tegak lurus, dan ku-
tub negatifnya mempunyai ketebalan yang konstan.
5. Jarak renggang BUSI :
Std renggang BUSI biasanya antara 0,60 - 0,9 mm
(tergantung tipe motornya)
6. BUSI yang baik adalah apabila letikan bunga apinya
konstan pada satu titik, dan apinya berwarna BIRU.

23
1. Periksa ketegangan rantai roda pada pada titik tengah diantara kedua
sprocket
2. Longgarkan Mur as Roda dan Mur Bos Gear (untuk type cub lama)

Jarak Main Bebas : 1


Type Sport = 20 – 30 mm
Type Cub = 25 – 35 mm
*SMH Revo,Blade = 30 – 40 mm

24
3. Kencangkan setelan rantai roda (index line) bagian kanan dan kiri sesuai
Standar jarak main bebas
4. Kencangkan mur as roda (rantai roda sambil ditarik)
5. Periksa hasil penyetelan dengan mistar baja

25
• Pemasangan “Chain Clip” pada sambungan rantai harus
berlawanan dengan arah putaran rantai roda.
• Pastikan posisi chain clip tepat pada dudukannya.

26
• Bersihkan rantai roda dari kotoran dengan menggunakan
sikat lunak (bahn tembaga) dan cairan pembersih (solar) dan segera keringkan
• Lumasi minyak pelumas dengan oli SAE 80 atau 90
• Periksa sproket dari keausan dan retak

27
• Lakukan penyetelan pada brake panel.
• Pastikan adjuster nut berada pada pin sesuai
dudukannya
• Jarak main bebas :
- Depan = 10 – 20 mm
Rem Belakang - Belakang = 20 – 30 mm

Rem Depan

28
HAL-HAL YANG DIPERIKSA :

1. Tinggi permukaan MINYAK REM ;


Jangan melebihi garis batas teratas
dan jangan kurang dari garis batas
terbawah.
2. Kebocoran minyak rem (Dari tutup,
sambungan dan selang), kekurang-
an minyak rem dapat mengganggu
pengereman tidak optimal.

PERHATIAN !!!
Saat melakukan penambahan minyak
rem harus hati-hati :
Karena minyak rem bisa merusak
struktur material yang terbuat dari
KARET dan PLASTIK serta merusak
Komponen-komponen yang di Cat.

29
 Periksa keausan kanvas rem dengan
melihat indicator plate.
 Periksa keausan rem tromol menggunakan
jangka sorong pada 3 titik (Batas keausan
kanvas rem : < 2 mm

 Periksa keausan kanvas rem cakram/pad set


apakah sudah melewati alur batas keausan.
 Pad set sudah aus apabila alurnya sudah
habis atau ketebalan < 2mm

30
• Periksa tekanan angin roda depan dan belakang dengan menggunakan “Tire
Gauge”

UKURAN BAN DAN TEKANAN BAN YANG DIANJURKAN

Jenis Ban CUB < 110 CC CUB 125 CC SPORT

Ukuran Ban 2.50-17-38 L 2.50-17 38 L 2.75-18-42 P

1 Orang 200 Kg/cm2, 29 psi 200 Kg/cm2, 29 psi 200 Kg/cm2, 29 psi
Depan
2 Orang 200 Kg/cm2, 29 psi 200 Kg/cm2, 29 psi 200 Kg/cm2, 29 psi

Ukuran Ban 2.75-17-41 P 2.75-17-41 P 100/90-18-56 P

1 Orang 225 Kg/cm2, 33 psi 225 Kg/cm2, 33 psi 200 Kg/cm2, 29 psi
Belakang
2 Orang 225 Kg/cm2, 33 psi 225 Kg/cm2, 33 psi 225 Kg/cm2, 33 psi

31
• Ban dinyatakan sudah aus apabila tanda segitiga
“ ” sudah dicapai oleh kondisi keausan ban. Atau kedalaman alur ban ban
kurang dari 1 mm.

• Pastikan Rim line segaris antara ban dan rimnya.


• Pastikan tanda cat marking sejajar dengan dudukan pentil.
• Pastikan arah panah ban segaris dengan putaran sepeda motor.

Rim
Line

32
Penjelasan kode yang terdapat pada ban luar :

2.75 – 17 – 41 P
Lebar telapak Ban (inchi) Kode batas Kecepatan (Km/Jam)

Diameter Velg (inchi) Kode batas Beban (Kg)

80 / 90 – 17 M/C – 44 P
Lebar telapak Ban (mm)
Kode batas Kecepatan (Km/Jam)
% Tinggi dari Lebar
T = 90% x 80 : 72 mm Kode batas Beban (Kg)

Diameter Velg (inchi) Motor Cycle (Sepeda Motor)

33
1. Periksa kelancaran Stang Kemudi
2. Periksa kondisi Poros Kemudi (Steam
bearing)

1
2

34
1. Lepaskan cover penutup sistem kemudi
2. Lepaskan mur dan baut pengikat handle bar

3. Longgarkan mur pengunci poros kemudi [1]


dengan menggunakan special tool "Lock nut
wrench" [2] / kunci pas berikut mur pengunci &
washer

4. Stel pengencang atas poros kemudi (steering


steam top thread) menggunakan "Pin spaner"
sambil menahan mur pengunci, sampai didapat
putaran kemudi yang stabil.

35
HAL-HAL HARUS DIPERHATIKAN :
1. Pengikatan suspensi pada
dudukannya
2. Fungsi kerja suspensi
3. Kebocoran Oli suspensi

PERHATIAN !!!

# Gangguan pada suspensi akan ber-


pengaruh langsung pada kenyamanan
berkendara.

# Apabila suspensi tidak nyaman, lakukan


penggantian oli suspensi, atau pegas
suspensi, atau unit suspensi utuh

36
1. Periksa kekencangan baut dan mur
as roda depan & belakang, swing arm,
gantungan mesin, baut oli, baut cover kepala
silinder, dll menggunakan kunci momen.

2. Periksa terjadinya keretakan, kerusakan


& karat pada bagian tersebut.

Contoh :
Momen mur as roda biasanya :
59 Nm; 6 Kgf.m

Momen baut cover kepala


silinder biasanya : 10 Nm; 1
Kgf.m

37
1. Periksa ketinggian air batere (volume) untuk tipe basah

Batas atas pengisian air

Batas bawah pengisian air

2. Tambahkan cairan batere (air sulingan) untuk setiap sel sampai batas yang ditentukan.
3. Pemeriksaan berat jenis cairan batere setiap sel dengan menggunakan alat Hydrometer
(berat jenis air batere standar : 1,27 – 1,29 kg/Lt).
Catatan :
Merah : Tidak layak pakai
Putih : Masih bisa digunakan dan sebaiknya dicharging
Hijau : Masih baik/layak digunakan (1,25 – 1,30 kg/lt)

Sebelum dilakukan pengisian accu zuur untuk batere


baru, pastikan accu zuur diperiksa terlebih dahulu berat
jenisnya

38
4. Periksa kondisi terminal batere dari kotoran

Catt : Untuk membersihkan jamur pada terminal batere gunakan air panas dan sikat kawat halus.

5. Lakukan pemeriksaan tegangan batere


Hal-hal yang harus di perhatikan pada saat memeriksa tegangan batere :
a. Pastikan suhu batere di bawah 45 derajat celcius/tidak panas
b. Siapkan dan setting AVO Meter pada skala 50 Volt
c. Lakukan pemeriksaan tegangan batere
d. Baca hasil pemeriksaan tegangan batere, standar tegangan batere
muatan penuh > 12,3 Volt
Analog AVO Meter

39
6. Apabila tegangan batere di bawah standar, lakukan proses charging
Hal-hal yang harus di perhatikan pada saat mengisi/charging batere :
1. Jangan biarkan suhu batere meningkat sampai 45 derajat celcius.
2. Bila suhunya terlalu tinggi, kurangi arus pengisianya.
3. Pengisian yang terlalu cepat akan memperpendek usia batere.
4. Arus pengisian (charging current ) harus berada 1/10 ampere dibawah kapasitas
batere itu sendiri.

Catatan : Saat ini proses charging sudah menggunakan sistem digital

40
PERIKSA LAMPU-LAMPU :
1. Lampu sein / penunjuk arah bagian :
- Kanan depan & belakang
- Kiri depan & belakang
- Panel meter kiri & kanan
2. Lampu Rem.
3. Lampu Besar Depan :
- Penerangan Dekat
- Penerangan Jauh + lampu indicator
* Lakukan penyetelan arah lampu bila perlu
4. Lampu senja / petang pada ;
- Bagian belakang.
- Bagian depan.
- Panel meter.

# Periksa fungsi lampu rem saat pedal rem


belakang dan handle rem depan / rem tangan
ditekan.
# Apabila tidak berfungsi lakukan penyetelan.

41
1. Lakukan pemeriksaan fungsi kerja sistem starter, dengan menekan tombol
starter.
2. Lakukan Periksa fungsi dari klakson dengan menekan tombol klakson
3. Lakukan pemeriksaan panel indikator fuel meter.

42
1. Membaca Buku Pedoman Reparasi (BPR) atau Service Manual

Contoh penggunaan - 1 :
Carilah momen pengencangan dari baut as roda depan ?

Tahapan yang dilakukan :


a. Lihat Daftar Isi halaman Roda Depan, ada di halaman 12.
b. Buka Halaman 12-0
c. Lihatlah gambar yang dimaksud
d. Besarnya momen pengencangan dapat dilihat langsung pada gambar

a c

43
Contoh penggunaan - 2:
Carilah standar celah katup IN & EX

Tahapan yang dilakukan :


a. Lihat Daftar Isi halaman Cylinder Head/Klep-klep, ada di halaman 7.
b. Buka Halaman 7-1
c. Lihatlah tabel yang dimaksud
d. Besarnya celah klep dapat dilihat langsung pada tabel

a
c

b
44
2. Membaca Wiring Diagram & Simbol Kelistrikan

Kunci Kontak Batere

Ig. Coil

Busi

Ig. Pulsa ICM/ECM/CDI

Warna Kabel

45
3. Membaca Wiring Diagram & Simbol Kelistrikan

Kunci Kontak ICM/CDI Ig. Coil

Busi

Alternator

Ig. Pulsa

Warna Kabel

46
4. Memeriksa Tekanan Kompresi

Tahapan Penggunaan kompresi tester


1. Panaskan mesin s/d suhu kerja sekitar 80
derajat celsius atau dipanaskan sekitar 10 menit.
2. Lepaskan busi.
3. Pasangkan compression tester pada lubang busi.
4. Tarik handle gas penuh (kunci kontak posisi OFF
dan Chooke posisi terbuka penuh).
5. Lakukan Kick Starter 3 – 5x sampai jarum
Model Adaptor Ulir
penunjuk pada compression tester tidak bergerak
lagi.
6. Baca hasil pengukuran tekanan kompresi.

Standar tekanan kompresi untuk sepeda motor secara umum adalah :


9 - 12,7 kg/cm2 *)
*) Detailnya lihat BPR pada bagian “Kepala Silinder/Katup”

47
5. Memeriksa Ketepatan Waktu Pengapian

Tahapan penggunan Timming light


1. Buka tutup magnet besar dan tutup
magnet kecil
2. Hubungakan jepitan timming light
dengan kabel busi
3. Hidupkan mesin pada putaran idle
4. Sorotkan timming light pada lubang
magnet kecil.
5. Lihat tanda penyesuai segaris dengan
tanda ”F” atau tidak.
6. Untuk analisa lebih lanjut , sesekali
lakukan snapping/tarik handle gas,
tanda ”F” harus bergeser ke garis ”II”.

Apabila tanda yang terlihat pada saat putaran idle tidak garis “F” kemungkinan penyebab :
1. Kesalahan pemasangan rantai mesin (gigi sprocket belum T- Kompresi)
2. Komponen ICM/CDI yang bermasalah

48

Anda mungkin juga menyukai