2
3
Pemeriksaan / Penyetelan Renggang Klep
Pembersihan Karburator
4
Pemeriksaan / Penyetelan Rantai Roda
5
Pemeriksaan batere/Penambahan
air aki
6
Tujuan : Supaya performance sepeda motor tetap stabil dan menghilangkan
suara berisik apabila celah klep terlalu longgar
Ketentuan Penyetelan :
7
Type Cub/Sport :
Karisma, Kirana, Supra X 125, GL Pro, Tiger dll
Type Cub :
Blade, Revo 110
8
a. Longgarkan mur pengikat.
b. Putar adjusting screw ke arah merenggang.
c. Masukkan fuller gauge.
d. Kencangkan kembali mur pengikat.
9
Tujuan :
Agar sirkulasi bahan bakar dan udara di karburator lancar dan bersih dari
kotoran
10
Komponen – Komponen Karburator
11
Tujuan :
- Agar perbandingan bahan bakar dengan udara sempurna, sesuai dengan
kebutuhan mesin, yaitu bahan bakar : udara adalah 1 : 15.
- Dengan penyetelan yang tepat maka akan didapat emisi gas buang relatif lebih kecil.
- Putaran stasioner mesin : 1400 RPM + 100 ( type cub dan sport )
1700 RPM + 100 ( type matic )
12
2. Jenis busa (Urethane)
1. Jenis kertas
13
1. Saringan udara jenis Busa, sebaiknya dimasukan
ke solar/minyak tanah,kenudian di peras, disemprot
sd. Kering dan ditetesi pelumas bersih SAE 80-90,
kemudian diperas sedikit dan di pasang kembali
14
Saringan Bahan Bakar berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran / debu
pada bahan bakar dari tangki menuju ke Karburator.
Saat membersihkan saringan bahan bakar, Arah angin kompresor pada saat
membersihkan saringan bahan bakar harus BERLAWANAN dengan arah
masuknya bahan bakar.
15
Penyetelan dapat dilakukan melalui :
1. Ujung kabel kopling (atas) dengan memutar mur penyetel pada clutch arm
2. Ujung kabel kopling (bawah) dengan memutar mur penyetel
Bagian
Bagian Bawah
Bawah
Bagian Atas
16
Penyetelan dapat dilakukan melalui :
Cara pengecekan :
- Hidupkan mesin dan masukan perseneling ke gigi 1,
sambil ditahan oleh kaki.
- Tarik Handel Gas dan pastikan bahwa sepeda motor
tidak boleh ada gerakan atau usaha untuk maju.
Catatan : Pengecekan hasil penyetelan kopling dapat juga dilakukan pada saat kondisi mesin mati, dengan cara
memasukan gigi-1 atau lebih, kemudian ditahan. Selanjutnya periksa roda belakang dan pastikan harus bisa
berputar/bebas oleh tangan.
17
Fungsi pelumasan :
1. Mengurangi gesekan antara bagian mesin bergerak
2. Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin
3. Mengendalikan contaiminants atau kotoran guna memastikan
mesin berjalan dengan lancar.
18
API (American Petrolium Institute) Service :
Mengeluarkan standar grading oli Service Clasification untuk mesin bensin.
Standar grading didasarkan kepada proteksi keausan, pembentukan asam, pembentukan kerak,
perlindungan korosi yang berujung kepada bahan bakar yang efisien serta emisi yang rendah.
-SA ~ SF : Oli ini sudah tidak diproduksi lagi, karena menyesuaikan teknologi yang ada saat ini.
- SG, SJ, SL, SM : Untuk mesin keluaran setelah tahun 1994
19
Cara Penggantian Minyak Pelumas
1. Posisikan sepeda motor standar tengah dan hidupkan mesin beberapa menit supaya oli
mesin encer dan mudah dikeluarkan beserta kotorannya.
2. Buka oil filler cap (stik oli) dan buka baut tap oli.
3. Untuk type sport dan matic saringan oli mesin dapat sekalian dibersihkan.
4. Pasang baut tap oli & Isi oli mesin.
5. Pasangkan “oil filler cap” sambil memeriksa kapasitas oli mesin.
Catt : Penggantian minyak pelumas secara umum dilakukan setiap 2.000 – 4.000 KM sekali.
20
E
21
Periksa jarak renggang elektroda busi, kotoran dan keausan
22
BERSIHKAN BUSI DARI KOTORAN YANG MENEMPEL PADA
ELEKTRODA NYA
23
1. Periksa ketegangan rantai roda pada pada titik tengah diantara kedua
sprocket
2. Longgarkan Mur as Roda dan Mur Bos Gear (untuk type cub lama)
24
3. Kencangkan setelan rantai roda (index line) bagian kanan dan kiri sesuai
Standar jarak main bebas
4. Kencangkan mur as roda (rantai roda sambil ditarik)
5. Periksa hasil penyetelan dengan mistar baja
25
• Pemasangan “Chain Clip” pada sambungan rantai harus
berlawanan dengan arah putaran rantai roda.
• Pastikan posisi chain clip tepat pada dudukannya.
26
• Bersihkan rantai roda dari kotoran dengan menggunakan
sikat lunak (bahn tembaga) dan cairan pembersih (solar) dan segera keringkan
• Lumasi minyak pelumas dengan oli SAE 80 atau 90
• Periksa sproket dari keausan dan retak
27
• Lakukan penyetelan pada brake panel.
• Pastikan adjuster nut berada pada pin sesuai
dudukannya
• Jarak main bebas :
- Depan = 10 – 20 mm
Rem Belakang - Belakang = 20 – 30 mm
Rem Depan
28
HAL-HAL YANG DIPERIKSA :
PERHATIAN !!!
Saat melakukan penambahan minyak
rem harus hati-hati :
Karena minyak rem bisa merusak
struktur material yang terbuat dari
KARET dan PLASTIK serta merusak
Komponen-komponen yang di Cat.
29
Periksa keausan kanvas rem dengan
melihat indicator plate.
Periksa keausan rem tromol menggunakan
jangka sorong pada 3 titik (Batas keausan
kanvas rem : < 2 mm
30
• Periksa tekanan angin roda depan dan belakang dengan menggunakan “Tire
Gauge”
1 Orang 200 Kg/cm2, 29 psi 200 Kg/cm2, 29 psi 200 Kg/cm2, 29 psi
Depan
2 Orang 200 Kg/cm2, 29 psi 200 Kg/cm2, 29 psi 200 Kg/cm2, 29 psi
1 Orang 225 Kg/cm2, 33 psi 225 Kg/cm2, 33 psi 200 Kg/cm2, 29 psi
Belakang
2 Orang 225 Kg/cm2, 33 psi 225 Kg/cm2, 33 psi 225 Kg/cm2, 33 psi
31
• Ban dinyatakan sudah aus apabila tanda segitiga
“ ” sudah dicapai oleh kondisi keausan ban. Atau kedalaman alur ban ban
kurang dari 1 mm.
Rim
Line
32
Penjelasan kode yang terdapat pada ban luar :
2.75 – 17 – 41 P
Lebar telapak Ban (inchi) Kode batas Kecepatan (Km/Jam)
80 / 90 – 17 M/C – 44 P
Lebar telapak Ban (mm)
Kode batas Kecepatan (Km/Jam)
% Tinggi dari Lebar
T = 90% x 80 : 72 mm Kode batas Beban (Kg)
33
1. Periksa kelancaran Stang Kemudi
2. Periksa kondisi Poros Kemudi (Steam
bearing)
1
2
34
1. Lepaskan cover penutup sistem kemudi
2. Lepaskan mur dan baut pengikat handle bar
35
HAL-HAL HARUS DIPERHATIKAN :
1. Pengikatan suspensi pada
dudukannya
2. Fungsi kerja suspensi
3. Kebocoran Oli suspensi
PERHATIAN !!!
36
1. Periksa kekencangan baut dan mur
as roda depan & belakang, swing arm,
gantungan mesin, baut oli, baut cover kepala
silinder, dll menggunakan kunci momen.
Contoh :
Momen mur as roda biasanya :
59 Nm; 6 Kgf.m
37
1. Periksa ketinggian air batere (volume) untuk tipe basah
2. Tambahkan cairan batere (air sulingan) untuk setiap sel sampai batas yang ditentukan.
3. Pemeriksaan berat jenis cairan batere setiap sel dengan menggunakan alat Hydrometer
(berat jenis air batere standar : 1,27 – 1,29 kg/Lt).
Catatan :
Merah : Tidak layak pakai
Putih : Masih bisa digunakan dan sebaiknya dicharging
Hijau : Masih baik/layak digunakan (1,25 – 1,30 kg/lt)
38
4. Periksa kondisi terminal batere dari kotoran
Catt : Untuk membersihkan jamur pada terminal batere gunakan air panas dan sikat kawat halus.
39
6. Apabila tegangan batere di bawah standar, lakukan proses charging
Hal-hal yang harus di perhatikan pada saat mengisi/charging batere :
1. Jangan biarkan suhu batere meningkat sampai 45 derajat celcius.
2. Bila suhunya terlalu tinggi, kurangi arus pengisianya.
3. Pengisian yang terlalu cepat akan memperpendek usia batere.
4. Arus pengisian (charging current ) harus berada 1/10 ampere dibawah kapasitas
batere itu sendiri.
40
PERIKSA LAMPU-LAMPU :
1. Lampu sein / penunjuk arah bagian :
- Kanan depan & belakang
- Kiri depan & belakang
- Panel meter kiri & kanan
2. Lampu Rem.
3. Lampu Besar Depan :
- Penerangan Dekat
- Penerangan Jauh + lampu indicator
* Lakukan penyetelan arah lampu bila perlu
4. Lampu senja / petang pada ;
- Bagian belakang.
- Bagian depan.
- Panel meter.
41
1. Lakukan pemeriksaan fungsi kerja sistem starter, dengan menekan tombol
starter.
2. Lakukan Periksa fungsi dari klakson dengan menekan tombol klakson
3. Lakukan pemeriksaan panel indikator fuel meter.
42
1. Membaca Buku Pedoman Reparasi (BPR) atau Service Manual
Contoh penggunaan - 1 :
Carilah momen pengencangan dari baut as roda depan ?
a c
43
Contoh penggunaan - 2:
Carilah standar celah katup IN & EX
a
c
b
44
2. Membaca Wiring Diagram & Simbol Kelistrikan
Ig. Coil
Busi
Warna Kabel
45
3. Membaca Wiring Diagram & Simbol Kelistrikan
Busi
Alternator
Ig. Pulsa
Warna Kabel
46
4. Memeriksa Tekanan Kompresi
47
5. Memeriksa Ketepatan Waktu Pengapian
Apabila tanda yang terlihat pada saat putaran idle tidak garis “F” kemungkinan penyebab :
1. Kesalahan pemasangan rantai mesin (gigi sprocket belum T- Kompresi)
2. Komponen ICM/CDI yang bermasalah
48