K SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR

E
L 1. Sistem Pengapian
I
S 2. Sistem Pengisian
T
R 3. Sistem Beban
I
K  Sistem Penerangan
A
N  Sistem Starter
K
E
L
I
S BAB
BAB
T
R
I SISTEM PENGAPIAN
K
A
N
 AA SISTEM PENGAPIAN

K Fungsi :
Menyediakan percikan api pada saat yang
E tepat untuk menyalakan campuran bensin
L dan udara dalam ruang bakar.
Besarnya api busi pada saat yang tepat
I sesuai kondisi mesin sangat menentukan
S kesempurnaan pembakaran.

T Jenis Sistem Pengapian :

R 1. Battery :
I a. Konvensional (Platina)
b. CDI CDI-DC
K 2. Magneto :
A a. Konvensional (Platina)
b. CDI CDI-AC
N
 ASTREA SUPRA

K
E
L
I
S
T
R
I
K
A
N
K ASTREA SUPRA
E
L Kunci Kontak

I
S
T Alternator

R
I CDI Unit

K Ignition Coil
Pulse
Generator
A
N
 BB ALTERNATOR

K
E Rotor
L
I
S Stator
T
R
I
K
A
Fungsi Alternator :
N Alat pembangkit arus listrik AC
Bekerja berdasarkan prinsip elektro magnetik.
 PEMERIKSAAN KUMPARAN
K PEMBANGKIT ALTERNATOR
Ukur tahanan kumparan pembangkit
E alternator antara terminal
L Hitam/Merah dan Massa.
STANDAR: 100 - 400 Ω (NF100)
I
S
PEMERIKSAAN KUMPARAN PULSA
T PENGAPIAN
R Ukur tahanan generator pulsa
pengapian antara terminal Biru/Kuning
I dan Hijau.
K STANDAR: 50 - 170 Ω (NF100)
A
N
K PEMERIKSAAN TEGANGAN PUNCAK
KUMPARAN PENGAPIAN
E Ukur tegangan puncak dengan
L Voltmeter AC pada kabel Hitam/Merah
dengan Hijau.
I STANDAR: 100 V (NF100)
S
T
R
PEMERIKSAAN TEGANGAN PUNCAK
I KUMPARAN PEMBANGKIT
Ukur tegangan puncak dengan
K Voltmeter AC pada kabel Biru/Silver
A dengan Hijau.
STANDAR: 0,7 V (NF100)
N
 PEMERIKSAAN STATOR

K
E
L
I
S
T TYPE HITAM/MERAH BIRU/KUNING PUTIH
R GL SERIES
WIN
150 - 600
150 - 700
500 - 600
120 - 160
0,2 - 2,0
0,3 - 0,6
I TIGER 100- 300 290 - 360 0,1 - 1,0
NEOTECH - 290 - 360
K NSR 50 - 200 150 - 300 0,1 - 1,0

A STAR
GRAND
100 - 400
100 - 400
50 - 170
180 - 280
0,1
0,1
-
-
1,0
1,0
N SUPRA
KARISMA
100 - 400
-
180 - 280
50 - 170
0,1
0,3
-
-
1,0
1,1

* Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
 CC CDI

K
E CDI = CAPASITIVE DISCHARGE IGNITION
L
I Pengganti platina  Mengontrol arus listrik ke Ignition Coil

S Keunggulan CDI >< Platina :

 Tidak memerlukan penyetelan.
T  Menghasilkan tegangan listrik lebih besar dan stabil.
R  Saat pengapian lebih tepat, sesuai putaran mesin.

I Berdasarkan sumber arus CDI :

 CDI – AC : Astrea Series, GL Series, Tiger, NSR 150R
K  CDI – DC : GL Neotech, Karisma, Kirana, NSR 150RR, Sonic
A
N
 PRINSIP KERJA CDI - AC
K
E
L
I
S
T
R
I
K
A
N
 Rangkaian Sederhana DC CDI
Kapasitor
Utama Ign. Coil

250V

Trafo
D1 D2
Busi
Kapasitor 2
Transistor

12 V
Battery
SCR
D3
Rotor PC
Coil
Trigger Circuit

ACG Unit CDI Unit IGN. Unit

FUNGSI KOMPONEN : Kapasitor Utama : Menyimpan arus listrik
D1 : Menghilangkan Ripple ( Noise ) tegangan dari battery Kapasitor 2 : Menyimpan arus listrik
D2 : Menghilangkan Ripple dari Trafo SCR : Saklar otomatis ‘Discharge Gate’
D3 : Menghilangkan Ripple akibat terjadinya Induksi Trigger circuit : Pengubah dan pengatur sinyal ke SCR
Trafo : Menaikkan Tegangan 12 volt  350 volt Transistor : Electrical switch / Saklar elektronis
 PEMERIKSAAN WAKTU PENGAPIAN

K Pemeriksaan waktu pengapian

E menggunakan timing light :
• Idle Speed : garis F segaris tanda
L penyesuai.
I • Putaran mesin ditambah, garis F
bergeser.
S • High Speed : garis F harus berada
T tepat di tengah dua garis tanda
penyesuai.
R
I
K
A
N
 PEMERIKSAAN CDI UNIT ASTREA GRAND

K IGN
EXT SW
(Bl/R) (Bl/W)
E (Bl/Y)

L
I
S
T
R PC
(Bu/Y)
E
(G)
I KETERANGAN :
TESTER : SANWA, SKALA : X 1KΩ
K Terminal Menuju
Kabel SW EXT PC E IGN
+
A - Bl/W Bl/R Bu/Y G Bl/Y
SW Switch Kunci Kontak Bl/W

S S S S
N
EXT Exiter Kump Pengapian Bl/R 18 260 180
PC Fixed Pulser Kump Pemb Pulsa Bu/Y 260 60
S S S
E Earth Massa G 18
IGN Ignition Ignition Coil Bl/Y
S

S
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
 D
D IGNITION COIL
Fungsi :
K Meningkatkan tegangan listrik dari sumber arus baik dari accu maupun
dari alternator sampai mencapai tegangan lebih dari 10.000 V, sehingga
E mampu membentuk loncatan api di busi.
L
Terdiri 2 Kumparan :
I Kumparan Primer Diameter kawat lebih besar, lilitan lebih sedikit
Kumparan Sekunder  Diameter kawat lebih kecil, lilitan lebih banyak.
S
T
R
I
K
A
N
Pemeriksaan Kump. Primer Pemeriksaan Kump. Sekunder
 PEMERIKSAAN IGNITION COIL
Standard Pengukuran Ignition Coil dengan tanpa tutup busi.
K
E KUMP PRIMER KUMP. SEKUNDER
TYPE MOTOR
L X 1 Ohm X 1 K Ohm
STAR 0,5 - 0,6 7-9K
I GRAND/SUPRA 0,5 - 0,6 7-9K
S GL SERIES 0,5 - 0,6 7-9K
T WIN 0,2 - 0,8 8 - 10 K
NEOTECH 0,5 - 0,6 7-9K
R TIGER 0,5 - 0,6 7-9K
I NSR 0,1 - 1 2-6K
KARISMA 0,5 - 1 7-9K
K KIRANA 0,5 - 1 7-9K
A
N
 EE BUSI

K
Fungsi :
E Menghasilkan percikan bunga api listrik .
L Tingkat panas (Heating Range) = Kemampuan busi melepaskan
I panas
 Busi Panas (Nomor Kecil)
S Pelepasan panas lambat
T  Busi Dingin (Nomor Besar)
Pelepasan panas cepat, cocok untuk kecepatan tinggi.
R
I Contoh :
BUSI NSR STD = W24 ES, Kecep Tinggi = W 27 ES
K
A Pemakaian busi yang salah :
Busi tipe dingin  susah start, pembakaran tidak sempurna,
N timbul kerak
Busi tipe panas  Over heating, pre ignition, electrode meleleh.
 SPESIFIKASI BUSI NGK

K
E
L
I
S
T
R D P 8 E A-9
Heating Thread
I Thread Dia Remark
Value Lenght
Remark

K A: 18 mm
B: 14 mm
P: Porcelain
projected type
4 (Hot type)
5
E: 19 mm
H: 12.7 mm
A, Z: Special type
S: With copper wick
A C: 10 mm R: Resistor
spark
6 V: Narrow center electrode
D: 12 mm 7 K: Side electrode
N plug 8 Number Indicates the plug
9 (Cold type) gap. “9” : 0.9 mm.
 PEMERIKSAAN LONCATAN API BUSI
K
E
L
I
S
T
R
I
K
A
N
K
E
L
I
S BAB
BAB
T
R
I SISTEM PENGISIAN
K
A
N
 AA FUNGSI DAN KOMPONEN

K Fungsi :
Untuk mengisi kembali energi listrik
E pada battery yang telah terpakai,
L sehingga battery selalu dalam kondisi
penuh (full charged).
I
S Komponen :
 Generator sebagai pembangkit
T listrik.
 Rectifier sebagai penyearah dan
R pengatur tegangan pengisian.
I  Battery sebagai penyimpan arus.
K
A
N
 BB BATTERY

K CARA KERJA BATTERY

E
L
I
S
T
R
I
K
A
N
 PEMERIKSAAN BATTERY
K 1. TINGGI ELECTROLIT
E Pastikan tinggi electrolit
berada antara Upper Level
L dan Lower Level
I
S
T 2. TERMINAL BATTERY
Bila terjadi endapan putih
R (karatan), bukalah
konektor siram dengan
I air hangat.
K Pasanglah kembali
konektor.
A
N
 PEMERIKSAAN BATTERY
K
E 3. BERAT JENIS :
L Muatan penuh :
1,270 – 1,290 pada 20 C
I
Muatan kurang :
S Di bawah 1,260 pada 20 C
T
R
I
K
A
N
 PENGISIAN BATTERY

K 1. Lepas battery dari kendaraan dengan

mematikan mesin dan lepas kabel
E negatif lebih dahulu.
L 2. Lepas tutup pengisian electrolit
3. Periksa BJ electrolit
I 4. Sambungkan battery dengan Battery
S Charger
5. Hidupkan battery charger dan atur
T arus pengisian = 1/10 kapasitas
R battery. Contoh : Batery 5 AH arus
pengisiannya 1/10 x 5 = 0,5 A.
I 6. Atur waktu pengisian berdasarkan BJ
electrolitnya.
K
A
N
 PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN

K Pemeriksaan Kebocoran Arus (Leak Test)

E 1. Matikan kunci kontak, kemudian lepaskan
kabel (-) dari battery.
L 2. Hubungkan amperemeter secara seri.
3. Dengan posisi kunci kontak mati, periksalah
I kebocoran arus.
S Kebocoran arus yang diperbolehkan = 0,1 mA
maksimum.
T 3. Jika kebocoran arus terjadi diluar nilai standar,
berarti terjadi konsluiting pada sistim sirkuit.
R 4. Periksa bagian yang terjadi konslet pada sistem
I sirkuit, dengan cara melepas konektor satu
persatu, sambil memeriksa fungsi arusnya
K
Catatan :
A  Gunakan amperemeter sesuai besar arus yang di
N ukur, menggunakan amperemeter (Sanwa SP 15D
& YX360TRD) yang mempunyai batas ukur lebih
kecil (dari arus yang diukur), akan mengakibatkan
kerusakan pada amperemeter.
 PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN

K
Pemeriksaan tegangan pengisian.
E 1. Pastikan bahwa battery dalam kondisi prima
(Full charge) sebelum pemeriksaan sistem ini.
L 2. Gunakan kick starter untuk menghidupkan
I sepeda motor, agar tidak mempengaruhi
kondisi battery.
S 3. Lakukan pemeriksaan tegangan pengisian
pada putaran mesin tertentu. Gunakan
T tachometer untuk memastikan putaran
R mesinnya.

I Tegangan Pengisian Standard :

K 14 – 15 Volt pada 5000 rpm

A 4. Lakukan juga pemeriksaan arus pemeriksaan

pada saat lampu depan dinyalakan.
N
 CC MF BATTERY

PERBEDAAN MF BATTERY DENGAN CONVENTIONAL BATTERY

K
 Larutan ( cairan ) elektrolit tidak berkurang sehingga :
E – tak perlu mengecek level cairan
L – tak perlu menambah cairan ( air aki)
I  Setelah diisi dengan larutan elektrolit, lubang pengisian
langsung ditutup secara permanen
S  Cairan elektrolit terjaga konstan  penggunaan senyawa
T Timbal Kalsium dan Separator khusus yang menyerap
gas yang timbul saat overcharge
R
I PENGISIAN (CHARGING)
 MF Battery tetap dapat dicharger, jika tegangannya turun
K dengan Special Charger untuk menghindari kesalahan
A charging
 Ada 2 alternatif type :
N
• Current control
• Timer
 KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN MF BATTERY
K
E KEUNGGULAN
L  Tidak perlu check level dan tambah cairan
I elektrolit

S  Dapat diletakkan dalam segala posisi

 Self discharge lebih kecil
T
 Life Time lebih lama
R  Cranking power lebih tinggi
I
KEKURANGAN
K  Manufacturing cost tinggi
A
N
 CC REGULATOR / RECTIFIER

Berfungsi :
K 1. Menyearahkan arus AC
E yang dihasilkan
alternator menjadi DC
L untuk mengisi battery.
2. Membatasi output
I pengisian agar tidak
S berlebihan.

T
R
I
K Jenis Regulator berdasarkan metode regulasinya :
A
N
 PEMERIKSAAN RECTIFIER REGULATOR GN8, GN5

K
E Skala = 1 x 1K
L MERAH PUTIH KUNING HIJAU
MERAH
I

S S

S S
PUTIH 0,5 - 10
S KUNING 5 - 100

S S

S S
T HIJAU 5 - 100

R
I
K
A
N
 PEMERIKSAAN RECTIFIER REGULATOR NF100/KEG/KEH

K
E TESTER SANWA SKALA X 1 K Ohm

L - + MERAH PUTIH KUNING HIJAU

MERAH
I

S S

S S
PUTIH 15
S KUNING 28

S S

S S
T HIJAU 35
*Data ukur berubah sesuai alat ukur yang dipakai
R
I
K
A
N
 PEMERIKSAAN RECTIFIER REGULATOR TIGER

K
E
L
I
S TESTER SANWA SKALA X 1 K Ohm
T - + MERAH HIJAU HITAM KUNING 1 KUNING 2

R MERAH
S

S
HIJAU 12,5 0,6 4,5 4,5
I HITAM 14 0,6 5 5
K KUNING 1 4,5
S S

S S

KUNING 2 4,5 S
A *Data ukur berubah sesuai alat ukur yang dipakai

N
K
E
L
I
S BAB
BAB
T
R
I SISTEM BEBAN
K
A
N

Teknik Sepeda Motor

 AA FUEL METER

K Berfungsi mengetahui persediaan

E bahan bakar dalam tangki.
Komponen Fuel Meter :
L 1. Fuel Meter Indicator
Kumparan yang menggerakkan
I jarum penunjuk yang ditumpu
S oleh lempengan magnet
permanen.
T 2. Fuel Unit
Variabel resistor yang digerakkan
R pelampung dalam tangki bahan
I bakar.

K Cara Kerja :
A Posisi tangki penuh  tahanan listrik variabel resistor kecil  arus listrik
ke kumparan L1 > kumparan L2. Kutup kemagnetan kumparan L1 =
N kutup magnet jarum penunjuk  saling tolak menolak menggerakkan
jarum ke arah “FULL”

Teknik Sepeda Motor

 Cara Kerja :
Posisi tangki kosong  tahanan listrik
K variabel resistor besar  arus listrik ke
kumparan L1 < kumparan L2. Kutup
E kemagnetan kumparan L2 = kutup magnet
L jarum penunjuk  saling tolak menolak
menggerakkan jarum ke arah “EMPTY”
I
S
T Pemeriksaan Kerja Fuel Meter
1. Hubungkan konektor Fuel Meter,
R putar kunci kontak ON, gerakkan
I pelampung ke atas dan ke bawah.
2. Posisi jarum harus bergerak pada
K posisi “RES” dan “F”.
A
N

Teknik Sepeda Motor

 Pemeriksaan Fuel Unit :
Ukur tahanan variabel resistor :
K Penuh = 5 – 7 Ohm (NF125)
Kosong = 204 – 210 Ohm (NF125)
E
L
I
S
T
R
I
K
A
N

Teknik Sepeda Motor

 BB PEMERIKSAAN LAMPU DEPAN

PERHATIAN
K Bola lampu halogen tidak boleh tersentuh jari-
jari, karena akan terjadi tekanan panas di
E dalam lampu, sehingga akan mengakibatkan
L putus pada saat di nyalakan

I CC PEMERIKSAAN SWITCH REM

S
T Jika pedal rem di tekan harus ada hubungan/
R kontinuitas.
Gunakan AVO meter, waktu pemeriksaan
I tersebut .
K
A
N

Teknik Sepeda Motor

 D
D LAMPU SEIN (TURN SIGNAL LIGHT)

K
E
L
I
S - +

T Lampu sein berfungsi untuk memberi tanda belok dengan lampu yang
R berkedip.
Mengedipnya lampu diatur oleh Winker Relay.
I
Cara Kerja Winker Relay :
K • Battery  Plat Kontak  Kumparan  Switch Sein  lampu menyala.
• Plat Kontak tertarik  Arus listrik terputus  Kemagnetan hilang 
A Lampu Mati.
N • Plat kontak menempel kembali  Arus listrik mengalir kembali dan
Lampu menyala.
• Capasitor berfungsi mencegah percikan api saat plat kontak mulai
membuka.
Teknik Sepeda Motor
 D
D KLAKSON

K
E
L
I
S
T Klakson berfungsi untuk memberikan sinyal/isyarat
suara kepada pemakai jalan lainnya .
R
Cara Kerja :
I Arus listrik mengalir :
Battery (1) Kontak (4) Kumparan Tombol 
K Massa  Kemagnetan  Diafragma tertarik dan
A membuka plat kontak (4)  Arus listrik melalui
tahanan  Kemagnetan lemah  Plat kontak
N menempel kembali  Arus listrik mengalir kembali.
Karena cepat getaran diafragma menimbulkan bunyi

Teknik Sepeda Motor

 D
D STARTER LISTRIK

K Berfungsi : memutarkan poros

E engkol untuk menghidupkan
L mesin.
I
S Komponen Sistem Starter :
1.Motor Starter
T 2.Tombol Starter
R 3.Switch Magnetic
I 4.Kabel dan Sekring.
K
A
N

Teknik Sepeda Motor

 Magnetic Switch Starter
K
E
L
I
S
T
R
Berfungsi sebagai penghubung arus listrik dari aki ke motor
I starter pada saat tombol starter ditekan.
K
A Mekanisme Kerja :
Kunci kontak ON dan tombol starter ditekan, arus listrik akan
N mengalir menuju magnetik starter, sehingga plunyer (besi)
menjadi magnit dan menghuubungkan terminal kabel dari aki
dan motor starter. Motor Starter dapat hidup
K
E
L
I
S
T TERIMA KASIH…
R
I
K
A
N

Teknik Sepeda Motor