Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM 4

DASAR ELEKTRONIKA

REGULATOR CATU DAYA

NAMA : FARAH NOOR HALIZA HAROEN

NIM : 20203010012

SMT / KELAS :1/A

DOSEN : WISNU KARTIKA, S.T.,M.Eng

LABORATORIUM ELEKTRONIKA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS

PROGRAM VOKASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2020
PRAKTIKUM 4
REGULATOR CATU DAYA
1. TUJUAN

1. Mengetahui rangkaian regulator catu daya menggunakan IC regulator 78xx dan 79xx
2. Mampu merancang rangkaian regulator catu daya.
3. Mengetahui cara kerja rangkaian regulator catu daya.
4. Mampu menganalisa rangkaian regulator catu daya.

2. ALAT DAN BAHAN


1. Transformator
2. Dioda Bridge
3. IC 7809, 7812, 7909, 7912
4. Kapasitor
5. Resistor
6. Projectboard
7. Multimeter
8. Osiloskop

3. DASAR TEORI

3.1 Catu daya merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem elektronika.
Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber AC yaitu sumber tegangan
bolak – balik, sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah.

Sumber Tegangan Bila diamati sumber AC tegangan berayun sewaktu-waktu pada kutub positif
dan sewaktu-waktu pada kutub negatif, sedangkan sumber AC selalu pada satu kutub saja, positif
saja atau negatif saja. Dari sumber AC dapat disearahkan menjadi sumber DC dengan
menggunakan rangkaian penyearah yang di bentuk dari dioda. Ada tiga macam rangkaian
penyearah dasar yaitu penyearah setengah gelombang, gelombang penuh dan sistem jembatan.

Rangkaian Penyearah Biasanya output dari rangkaian diberi suatu filter kapasitor untuk
menghilangkan riak sehingga diperoleh tegangan DC yang stabil. Tegangan DC juga dapat
diperoleh dari batere. Dengan penggunaan batere ditawarkan sumber tegangan DC yang stabil
dan portable namun dapat habis tergantung kapasitas batere tersebut. Tegangan yang tersedia
dari suatu sumber tegangan yang ada biasanya tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu
diperlukan suatu regulator tegangan yang berfungsi untuk menjaga agar tegangan bernilai
konstan pada nilai tertentu. Regulator tegangan ini biasanya berupa IC dengan kode 78xx atau
79xx. Untuk seri 78xx digunakan untuk regulator tegangan DC positif, sedangkan 79xx
digunakan untuk regulator DC negatif. Nilai xx menandakan tegangan yang akan diregulasikan.
Misalnya kebutuhan sistem adalah positif 5 volt, maka regulator yang digunakan adalah 7805. IC
regulator ini biasanya terdiri dari tiga pin yaitu input, ground dan output. Dalam menggunakan
IC ini tegangan input harus lebih besar beberapa persen (tergantung pada data sheet) dari
tegangan yang akan diregulasikan.
3.2 Komponen Utama dan Pendukung Catu Daya

1. Trafo (Penurun Tegangan)

Trafo atau transformator merupakan komponen utama dalam membuat rangkaian catu daya yang
berfungsi untuk mengubah tegangan listrik. Trafo dapat menaikkan dan menurunkan tegangan.
2
Page

Berdasarkan tegangan yang dikeluarkan dari belitan scundair dibagi menjadi 2 yaitu:
a). Step up (penaik tegangan) apabila tegangan belitan scundair yang kita butuhkan lebih tinggi
dari tegangan primair ( jala listrik).

b). Step down (penurun tegangan) apabila tegangan belitan scundair yang kita butuhkan lebih
rendah dari tegangan primair (jala listrik).

Berdasarkan pemasangan gulungannya dikenal 2 (dua) macam trafo yaitu:


a). Trafo tanpa center tap (CT)

b). Trafo dengan center tap (CT)

2. Dioda Rectifier (Penyearah)

Peranan rectifier dalam rangkaian catu daya adalah untuk mengubah tegangan listrik AC yang
berasal dari trafo step- down atau trafo adaptor menjadi tegangan listrik arus searah DC.

a). Penyearah Setengah Gelombang

Dalam komponen elektronika penyearah setengah gelombang disebut juga Half Wave Rectifier.

b).Penyearah Gelombang Penuh

Dalam komponen elektronika penyearah gelombang penuh disebut juga Full Wave Rectifier.

3. Filter (Penyaring)

Penyaring atau filter merupakan bagian yang terdiri dari kapasitor yang berfungsi sebagai
penyaring atau meratakan tegangan listrik yang berasal dari rectifier. Selain menggunakan filter
juga menggunakan resistor sebagai tahanan.

4. Stabilizer dan Regulator

Stabilizer dan regulator adalah bagian yang terdiri dari komponen dioda zener, transistor,
komponen IC atau kombinasi dari ketiga komponen tersebut. Komponen ini berfungsi sebagai
penstabil dan pengatur tegangan (regulator) yang berasal dari rangkaian penyaring.

Selain komponen utama dalam pembuatan rangkaian catu daya juga menggunakan berbagai
komponen pendukung lainnya seperti sakelar, sekering, lampu indicator, voltmeter, multimeter,
PCB ( Printed Circuit Board) dan berbagai komponen pendukung lainnya.

4. LANGKAH KERJA

A. Catu daya positif dengan regulator positif


1. Buatlah rangkaian sesuai gambar dibawah ini
3

2. Atur besar tegangan masukan dari alternator sebesar 220v


Page
3. Ukur besar tegangan masukan dan keluaran IC regulator
7809 menggunakan osiloskop
4. Ganti IC regulator 7809 dengan 7812.
5. Lakukan kembali pengukuran langkah 2 sampai 5.
6. Gambarkan bentuk gelombang masukan dan keluaran setelah IC regulator

B. Catu daya positif dengan regulator negatif

1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini. T1 =


Transformator, BR1 = Dioda Bridge, C1 dan C2 = Kapasitor
U
2V V 3
T 1 A
B
B C7I O
C2C
R R 19 220u
1 1 2209

GND
F
TR B
00 D
AN- RI
uF
2P3 D

1
S G
E

2. Ukur besar tegangan alternator sebesar 220v dan


trafo dengan perbandingan primer : sekunder = 100 : 1
3. Ukur besar tegangan masukan dan keluaran IC
regulator 7909 menggunakan osiloskop.
4. Ganti nilai C1 dan C2 dengan nilai yang lebih besar.
5. Ganti IC regulator 7909 dengan 7912.
6. Lakukan kembali pengukuran langkah 2 sampai 5.
7. Gambarkan bentuk gelombang masukan dan keluaran setelah
IC regulator.

5. HASIL
5.1 tabel hasil percobaan offline

IC UKUR

T1 Vin Vou
t

780 11, 15,9 9,06


9 5 3

781 11, 15,9 12,0


2 5 9 2

790 11, - -
9 6 16,2 8,86
1

791 11, - -
2 4 16,1 11,8
3 7
4
Page
5.1 tabel hasil proteus

IC ukur
T1 Vin Vout
7809 12,1 v 14,4 v 8,97 v
7812 12,1 v 14,7 v 12 v
7909 12,1 v -14,5 v -8,98 v
7912 12,1 v -14,6v -12v

5.1 foto percobaan di proteus

5
Page
6. ANALISIS

Dari hasil percobaan diatas maka dapat diketahui bahwa semakin besar nilai
hambatan dan kapasitor yang digunakan maka bentuk gelombang semakin
lurus tidak terdapat gangguan pada gelombang.hal ini terjadi karena hampir
semua komponen DC melalui resistor beban dan hampiran semua komponen
AC di blok.fungsi voltage regulator adalah untuk mempertahankan pada level
tertentu secara otomatis.
Hasil percobaan yang telah dilakukan pada voltage regulator positif
menampilkan gelombang yang lurus dan gelombang berada diatas posisi 0
horizontal. sedangkan pada voltage regulator negative menampilkan
gelombang yang lurus dan gelombang berada dibawah posisi 0 horizontal
6
Page

Pada perngukuran dengan alat ukur multimeter maka seri dari sebuah IC
hasilnya mirip dengan hasil pengukuran
Misalnya :
1. Pengukuran IC 78009
09 menunjukan tegangan, lalu ketika diukur dengan multimeter maka hasilnya
harus mendekati dengan seri dari IC itu sendiri, pada pengukuran ini
menghasilkan V out 9,06 V
2. Pengukuran IC 78012
12 menunjukan tegangan, lalu ketika diukur dengan multimeter maka hasilnya
harus mendekati dengan seri dari IC itu sendiri, pada pengukuran ini
menghasilkan V out 12,02 V.
3. Pengukuran IC 79009
09 menunjukan tegangan, lalu ketika diukur dengan multimeter maka hasilnya
harus mendekati dengan seri dari IC itu sendiri, pada pengukuran ini
menghasilkan V out – 8,86 V ,v out nya berkeluaran – karena seri dari IC ini
adalah 79 (tegangan -)
4. Pengukuran IC 7912
12 menunjukan tegangan, lalu ketika diukur dengan multimeter maka hasilnya
harus mendekati dengan seri dari IC itu sendiri, pada pengukuran ini
menghasilkan V out –11,87 V ,v out nya berkeluaran – karena seri dari IC ini
adalah 79 (tegangan -).

7. KESIMPULAN

Catu daya merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem
elektronika. Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber DC.
Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak – balik, sedangkan sumber tegangan
DC merupakan sumber tegangan searah.

Apabila menggunakan IC Regulator dengan seri 78xx maka Vout nya


akan menghasilkan hasil yang positif
Apabila menggunakan IC Regulator dengan seri 79xx maka Vout nya
akan menghasilkan hasil yang negative
IC Regulator dengan seri 78xx maka angka 78 menunjukan positif atau
negatifnya tegangan , xx menunjukan teganganya
Untuk IC Regulator dengan seri 78xx kaki 1 sebagai input, kaki 2
sebagai ground, kaki 3 sebagai output nya
Untuk IC Regulator dengan seri 79xx, kaki 1 sebagai ground, kaki 2
sebagai input, kaki 3 sebagai outpunya
7
Page
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Catu Daya Tugas Elektronika | Anthzo Blog
image0151.jpg (411×292) (wordpress.com)
MAKALAH REGULATOR CATU DAYA - Bing images
Modul Eldas okbanget

LAMPIRAN DAN PERHITUNGAN


1. FOTO HASIL PERCOBAAN DI LAB

8
Page
Page 9
Page 10
FOTO LAPORAN SEMENTARA

11
Page
HASIL PERCOBAAN MENGGUNAKAN OSILOSCOPE
12
Page
Page 13
TUGAS TUGAS

1. Jelaskan cara kerja rangkaian pada percobaan 5.1 dan gambarkan sinyal masukan dan
keluarannya!
2. Jelaskan cara kerja rangkaian pada percobaan 5.2 dan gambarkan sinyal masukan dan
keluarannya!
3. Buatlah rangkaian catu daya yang keluarannya adalah -5 v dan 5v!

JAWAB

1. Pada percobaan 5.1 atau rangkaian Catu Daya Positif dengan Regulator positif diawali
dengan IC Regulator 78xx. Yang dimaksud “xx” itu adalah output dari rangkaian
tersebut. Misal nya dengan IC Regulator 7809, pada pengukuran multimeter atau
osclloscope pasti mendapatkan output dengan 9 v

 Gelombang warna
kuning adalah input
 Gelombang warna biru
adalah output

2. Pada percobaan 5.2 atau rangkaian Catu Daya Positif dengan Regulator negatif diawali
dengan IC Regulator 79xx. Yang dimaksud “xx” itu adalah output dari rangkaian tersebut. Misal
nya dengan IC Regulator 7909, pada pengukuran multimeter atau osclloscope pasti mendapatkan
output dengan -9 v. untuk rangkaian ini output yang akan dihasilkan adalah negatif.
14
Page
 Gelombang warna
kuning adalah input
 Gelombang warna biru
adalah output

3.
Rangkaian catu daya -5v dan +5 15
Page
Page 16
Page 17

Anda mungkin juga menyukai