Anda di halaman 1dari 8

Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Elektronika Telekomunikasi

PERCOBAAN - 3
REGULATOR TEGANGAN

1. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum, menyusun rangkaian, memeriksa rangkaian dan
menganalisa data diharapkan mahasiswa dapat :

a. Menjelaskan cara kerja dan pengaruh rangkaian regulator tegangan pada


rangkaian catu daya.
b. Merangkai dan menguji rangkaian regulator tegangan sederhana menggunakan
dioda zener
c. Merangkai dan menguji rangkaian regulator tegangan yang menggunakan IC
regulator.
d. Merancang rangkaian regulator tegangan dengan menggunakan IC regulator.

2. Dasar Teori
REGULATOR TEGANGAN (VOLTAGE REGULATOR)
Pada catu daya, terdapat beberapa paramater yang dapat mempengaruhi tegangan keluaran.
Parameter penting dari catu daya antara lain adalah :
1. Batas kemampuan.
2. Regulasi beban (Load Regulation)
3. Regulasi saluran (Line Regulation)
4. Ripple
5. Koefisien temperatur
6. Kemantapan dan stabilitas
7. Efisiensi
8. Respon terhadap lonjakan beban.
Beberapa yang cukup berpengaruh antara lain perubahan tegangan jala-jala, perubahan beban
dan temperatur lingkungan. Regulator tegangan (voltage regulator) berfungsi menyediakan
suatu tegangan keluaran dc tetap yang tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan masukan,
arus beban keluaran, dan suhu. Regulator tegangan adalah salah satu bagian dari rangkaian
catu daya DC. Dimana tegangan masukannya berasal dari tegangan keluaran filter, setelah
melalui proses penyearahan tegangan AC menjadi DC.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Elektronika Telekomunikasi

Secara umum, regulator tegangan dikelompokkan dalam dua kategori, linier regulator dan
switching regulator.
Load Regulation
Ketika arus yang mengalir melalui beban berubah akibat perubahan beban, regulator tegangan
haruslah tetap mempertahankan tegangan keluaran pada beban agar tidak berubah (tetap).
Regulasi beban dapat dinyatakan sebagai persentase perubahan tegangan keluaran untuk
setiap perubahan arus beban. Regulasi beban juga dapat dinyatakan sebagai persentase
perubahan dari tegangan keluaran tanpa beban (TB) ke tegangan keluaran dengan beban
penuh (BP). Regulasi beban dapat juga dinyatakan sebagai persentasi perubahan tegangan
keluaran terhadap perubahan setiap mA arus pada beban. Sebagai contoh, regulator tegangan
mempunyai Load Regulation 0,01% / mA, berarti bahwa tegangan keluaran berubah 0,01
persen ketika arus beban meningkat atau berkurang 1 mA.
REGULATOR TEGANGAN SEDERHANA DENGAN DIODA ZENER
Rangkaian dasar regulator tegangan sederhana dengan menggunakan dioda zener dapat dilihat
pada gambar 3.1

TR1 D1 Vo 1
R1 Vo 2
330
12 V
C1
470uF
1N4001 RL
D3 1k
Zener 9.1 Volt
CT

D2
12 V
TRAN-2P3S 1N4001

Gambar 3.1. Rangkaian regulator sederhana dengan dioda zener

CARA KERJA REGULATOR TEGANGAN


Rangkaian dasar regulator tegangan ditunjukkan pada gambar 3.2. Sedangkan cara kerjanya,
resistor pembagi tegangan dibentuk oleh R2 dan R3 yang bertindak sebagai sensor bila terjadi
perubahan tegangan keluaran. Jika tegangan keluaran turun yang disebabkan oleh penurunan
tegangan masukan VIN atau bertambahnya arus beban IL, maka tegangan pada masukan
inverting (-) dari Op-Amp (sebagai error detector) juga akan turun yang disebabkan oleh
penurunan tegangan pada resistor pembagi tegangan. Diode zener yang digunakan sebagai
masukan pada masukan Non-inverting (+) dari Op-Amp, juga bertindak sebagai tegangan
acuan atau VREF, yang nilainya tetap. Selisih tegangan yang ada pada kedua masukan Op-Amp
akan diperkuat, sehingga keluaran Op-Amp pun akan bertambah, demikian pula tegangan
16
pada Basis dari transistor Q1, akibatnya tegangan pada Emittor Q1 atau VOUT juga naik sampai
tegangan pada masukan inverting (-) sama dengan tegangan VREF. Tindakan ini akan
menghindari penurunan tegangan pada keluaran dan mejaga tetap kontan. Transistor Q 1
adalah power transistor yang diberi penyerap panas (heatsink) karena transistor ini harus
melalukan semua arus yang mengalir ke beban.

Gambar 3.2. Rangkaian dasar regulator

REGULATOR TEGANGAN IC 78 XX
IC 78XX adalah regulator tegangan positif dengan tiga terminal, masing-masing input,
Ground dan output. IC 78XX tersedia untuk beberapa nilai tegangan keluaran seperti terlihat
pada tabel 1.
Type VOUT (Volt) IOUT (A) VIN (Volt)
78XXC 78LXX 78MXX Min Maks
7805 5 1 0,1 0,5 7,5 20
7806 6 1 0,1 0,5 8,6 21
7808 8 1 0,1 0,5 10,5 23
7809 9 1 0,1 0,5 11,5 24
7810 10 1 0,1 0,5 12,5 25
7812 12 1 0,1 0,5 14,5 27
7815 15 1 0,1 0,5 17,5 30
7818 18 1 0,1 0,5 21 33
7824 24 1 0,1 0,5 27 38

Meskipun semula dirancang untuk regulator tegangan tetap, namun regulator ini dapat
dikembangkan untuk tegangan dan arus yang dapat diatur.
Rangkaian dasar 78XX ditunjukkan gambar 3.3, untuk tegangan dan arus output sesuai nilai
nominalnya.

Gambar 3.3. Rangkaian dasar regulator 78XX

C1 diperlukan jika regulator jauh dari Kapasitor Filter pencatu daya sedangkan C2 diperlukan
untuk memperbaiki tanggapan kilasan dan penindasan kerut (trancient response).
Dalam penerapannya, tegangan masukan VIN harus lebih besar dari tegangan keluaran (lihat
tabel 1) jika kurang maka regulator tidak berfungsi tetapi bila melebihi nilai VIN
maksimumnya dapat merusak regulator.
MENGGUNAKAN TRANSISTOR EKSTERNAL UNTUK MENAIKKAN ARUS
KELUARAN
Seperti diketahui, regulator hanya dapat mencatu arus ke beban maksimum sebesar nilai
nominalnya, misalnya 78LXX arus output maksimumnya 100 mA, dan sebagainya. Tetapi
seringkali dalam penerapannya dibutuhkan suatu regulator dengan kemampuan mencatu arus
ke beban yang lebih besar dari kemampuan maksimumnya, misalnya 2,5 A.
Untuk keperluan tersebut, dapat ditambahkan sebuah transistor yang digunakan sebagai
pelintas arus (Current Pass), sehingga arus yang lebih besar akan mengalir pada keluarannya.
Rangkaian selengkapnya untuk pemasangan transistor eksternal ini ditunjukkan pada gambar
3.4.

Gambar 3.4. Regulator 78XX dengan transistor eksternal


3. Alat dan Bahan yang Digunakan
a. Transformator
b. Dioda 1N 4001 (atau ekivalen), Dioda Zener 9,1 Volt,
c. IC LM 7812
d. Resistor 330Ω;560Ω; 1 KΩ ; 4,7KΩ; 6,8KΩ; 10KΩ
e. Kapasitor 100F; 470F, 1000F
f. Osiloskop
g. Multimeter Analog & Digital

4. Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pastikan bagian primer transformator terisolasi dengan baik.
3. Buat rangkaian seperti gambar 3.1 berikut:

TR1 D1 Vo 1
R1 Vo 2
12 V 330
C1
1N4001 470uF RL
D3 1k
Zener 9.1 Volt
CT

D2
12 V
TRAN-2P3S 1N4001
Gambar 3.1. Rangkaian penyearah dengan regulator dioda zener

4. Gunakan osiloskop untuk mengamati tegangan pada sekunder Vs dan tegangan


keluaran Vo 1 dan Vo 2 pada beban. Catat hasilnya dan gambarkan bentuk
gelombangnya

Tabel Pengamatan 1 Penyearah dengan Regulator dioda Zener


Bentuk Gelombang (Osiloskop)
Vs Vo 1 Vo 2
5. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan DC pada Vo 1 tegangan
keluaran DC pada Vo 2 kemudian catatlah hasilnya pada tabel. Gantilah RL
dengan resistor 560, 4K7, 6K8 dan 10K, kemudian catatlah hasilnya pada tabel.

Tabel Pengamatan 2 Penyearah dengan Regulator dioda Zener


RL Tegangan Tegangan Bentuk Gelombang (Osiloskop)
Vo 1 Vo 2 Vo 1 Vo 2
560Ω

1 KΩ

4,7KΩ

6,8KΩ

10KΩ

6. Gantilah rangkaian regulator dioda zener dengan rangkaian regulator


menggunakan IC LM 7812 seperti pada rangkaian 3.2.

IC 7812
TR1 D1 Vo 11
VI VO
3 Vo 2
12 V
GND

1N4001 C1 C2 RL
470uF 100U 1k
2

CT

D2
12 V

Gambar 3.2. Rangkaian penyearah dengan rangkaian regulator menggunakan IC LM


7812
7. Ulangi langkah 4 dengan cara menggunakan osiloskop untuk mengamati tegangan
pada sekunder Vs dan tegangan keluaran Vo 1 dan Vo 2 pada beban. Catat
hasilnya dan gambarkan bentuk gelombangnya

Tabel Pengamatan 3 Penyearah dengan Regulator 7812


Bentuk Gelombang (Osiloskop)
Vs Vo 1 Vo 2

8. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan DC pada Vo 1, tegangan


keluaran DC pada Vo 2 kemudian catatlah hasilnya pada tabel. Gantilah RL
dengan resistor 560, 4K7, 6K8 dan 10K, kemudian catatlah hasilnya pada tabel.

Tabel Pengamatan 4 Penyearah dengan Regulator 7812


RL Tegangan Tegangan Bentuk Gelombang (Osiloskop)
Vo 1 Vo 2 Vo 1 Vo 2
560Ω

1 KΩ

4,7KΩ

6,8KΩ

10KΩ

9. Gantilah kapasitor filter dengan menggunakan kapasitor sebesar 100F; dan


1000F, dan ulangi langkah 3 s/d 8.
5. Tugas dan Pertanyaan
A. Tugas
1. Carilah nilai R1 pada rangkaian regulator dengan dioda zener jika tegangan zener
5 volt daya maksimum 0,5 watt dan arus yang mengalir pada resistor mendekati
besarnya arus pada percobaan gambar 3.1.
2. Untuk regulator dengan IC 78XX, carilah data sheet IC 78XX. Pada catu daya
yang ada pada gambar 3.2, carilah berapa nilai maksimum dan minimum tegangan
Vo1 dan Vo2.
3. Rancanglah rangkaian penyearah berregulator, dengan menggunakan IC 78XX,
jika diinginkan keluarannya 15 Volt.

B. Pertanyaan
1. Dengan membandingkan dengan percobaan sebelumnya (penyearah gelombang
penuh). Dari sisi apa perbedaan mendasarnya?
2. Apa yang terjadi jika R1 pada regulator dioda zener dinaikkan nilainya dan
bagaimana pula jika diturunkan?

Anda mungkin juga menyukai