Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1

NAMA : Dinda Amalia


NPM : 1306443223
FALKUTAS/PROG. STUDY : MIPA/ FISIKA
NO.MODUL :5
NAMA MODUL : Rangkaian-rangkaian Transistor
TEMAN KELOMPOK : Dina Akmalia
TANGGAL PRAKTIKUM : 15 Oktober 2014

Laboratorium Elektronika Dasar


Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia Depok
2014
Rangkaian-rangkaian Transistor

A. TUJUAN
1. Mengetahui cara kerja rangkaian darlington
2. Mengetahui cara kerja differensial amplifier
3. Rangkaian regulator

B. KOMPONEN
1. Transistor
2. Resistor
3. Potensiometer
4. Kapasitor
5. Dioda Zener

C. TEORI DASAR
Rangkaian-rangkaian linear adalah rangkaian yang menggunakan transistor
sebagai sumber arus. Rangkaian-rangkaian digital adalah rangkaian yang
menggunakan transistor sebagai switch. Penggerak LED dengan sumber arus
transistor adalah salah satu contoh rangkaian linear. Contoh yang lain adalah
penguat (amplifier), yaitu rangkaian yang menaikkan amplitudo sinyal.
Gagasannya ialah memasukkan sinyal ac yang kecil ke dalam transistor dan
mengeluarkan sinyal ac yang lebih besar dengan frekuensi yang sama. Penguat
menjadi penting pada rangkaian-rangkaian radio, televisi, dan rangkaian
komunikasi lainnya.
Darlington
Pada gambar 5.1 ditunjukan suatu rangkaian penguat Darlington. Penguat
darington ini didesain agar menghasilkan harga yang jauh lebih besar.
Kolektor kedua transistor dihubungkan, emiter pada transistor pertama
mendrive basis transistor kedua. Karena itu keseluruhan dari penguat
Darlington dirumuskan :
= 1 . 2
Keuntungan dari penguat darlington adalah memiliki zin (Impedansi input)
yang tinggi.

Konfigurasi Transistor Darlington adalah rangkaian elektronika yang terdiri


dari sepasang transistor bipolar (dwi kutub) yang tersambung secara tandem
(seri). Sambungan seri seperti ini dipakai untuk mendapatkan penguatan (gain)
yang tinggi, karena hasil penguatan pada transistor yang pertama akan
dikuatkan lebih lanjut oleh transistor kedua. Keuntungan dari rangkaian
Darlington adalah penggunaan ruang yang lebih kecil dari pada rangkaian dua
buah transistor biasa dengan bentuk konfigurasi yang sama. Penguatan arus
listrik atau gain dari rangkaian transistor Darlington ini sering dituliskan
dengan notasi atau hFE.

Transistor Darlington bersifat seolah-olah sebagai satu transistor tunggal yang


mempunyai penguatan yang tinggi. Penguatan total dari rangkaian ini
merupakan hasil kali dari penguatan masing-masing transistor yang dipakai:
= 1 + (1 . 2 )
Penguatan total dari transistor Darlington bisa mencapai 1000 kali atau lebih.
Dari luar transistor Darlington nampak seperti transistor biasa dengan 3 buah
kutub: B (basis), C (Kolektor), dan E (Emitter). Dari segi tegangan listriknya,
voltase base-emitter rangkaian ini juga lebih besar, dan secara umum
merupakan jumlah dari kedua tegangan masing-masing transistornya, seperti
nampak dalam rumus berikut:
VBE = VBE1 + VBE2
Defirensial Amplifier
Rangkaian dasar penguat diferensial tampak seperti gambar 5.2 yang terdiri
atas dua transistor utama dengan 2 input dan output. Rangkaian tersebut
simetris, transistor Q1 dan Q2 mempunyai karakteristik yang sama. Tahanan
beban di kolektor juga sama. Besarnya tegangan output secara umum dapat
dinyatakan dengan persamaan:
Vout A(V1 V2 )
Dengan A adalah penguatan masing-masing transistor yang besarnya sama.
Tegangan keluarannya akan nol jika kedua tegangan input memiliki besar yang
sama.
Penguat diferensial merupakan rangkaian kopling langsung dari dua
transistor dan menjadi tulang-punggung dari rangkaian-rangkiaian terpadu
linear (linear integrated circuit). Salah satu alasan penguat diferensial demikian
popular karena drift dapat dihilangkan, paling sedikit sebagian.
Regulator
Regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran
dari sebuah catu daya agar efek darinaik atau turunnya tegangan jala-jala tidak
mempengaruhi tegangan catu daya sehingga menjadi stabil. Rangkaian penyearah
sudah cukup bagus jika tegangan ripple -nya kecil, tetapiada masalah stabilitas.
Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga akan naik/turun.
Seperti rangkaian penyearah , jika arus semakin besar ternyata tegangan dc
keluarannya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasiperubahan tegangan
ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat
meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Cara yang sederhana untuk menyempurnakan pengaturan tegangan adalah
dengan regulator zener, seperti gambar 5.3. Kelebihan rangkaian tersebut
dibandingkan dengan tanpa rangkaian common emitter adalah arus yang
dihasilkan lebih besar.
Tegangan beban akan tetap sama dengan tegangan zener (dikurangi dengan
tegangan yang jatuh pada transistor VBE), kecilnya arus pada dioda zener dapat
dibatasi oleh penguatan arus transistor ().
Oleh karena itu, regulator tersebut dapat digunakan untuk menggerakkan
beban yang membutuhkan arus besar.
Vout = VZ - VBE
Pengikut zener mempunyai dua keuntungan terhadap pengatur tegangan
biasa. Pertama, arus dc yang melalui RS merupakan penjumlahan dari arus
zener dan arus basis yang besarnya sama dengan
IB dc = IL
Karena arus basis ini jauh lebih kecil dari arus beban, kita dapat
menggunakan dioda zener yang lebih kecil. Kedua, tegangan yang terdapat
pada tegangan beban konstan karena mempunyai sumber konstan.
Dua keuntungan dari pengikut zener, beban yang berkurang pada zener
dioda dan impedansi output yang lebih rendah, memungkinkan kita mendesain
pengatur tegangan yang konstan. Ide dasarnya adalah bahwa pengikut emitter
memperbesar kemampuan arus yang lewat pada pengatur zener. Pengikut zener
memperbesar arus beban dengan factor dc.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkaian Darlington
a. Menyusun rangkaian seperti pada gambar 5.1
b. Mengatur potensio hingga VA 0 volt, Mencatat nilai VB, VC, VD, VE,
dan VF
c. Menaikkan nilai VA dengan interval 0.5 volt hingga 5 volt, dan
mencatat setiap perubahan nilai VB, VC, VD, VE, dan VF
2. Diferensial amplifier
a. Menyusun rangkaian seperti gambar 5.2
b. Mengukur dan mencatat nilai VA dan VB (sebelum mendapatkan
perlakuan)
c. Mengatur potensio 5 K sehingga nilai VA = VB
d. Memberikan nilai sinus:
Vin 1 = 40 mVpp Vin 2 = 40 mVpp
Vin 1 = 40 mVpp Vin 2 = ground
Vin 1 = ground Vin 2 = 40 mVpp
Vin 1 = 40 mVpp Vin 2 = 20 mVpp
Vin 1 = 20 mVpp Vin 2 = 40 mVpp
Perhatikan bentuk gelombang output untuk koneksi A terhadap 0, B
terhadap 0, dan A terhadap B (A kaki + dan B kaki -)

3. Regulator
a. Dari gambar 5.3, menyusun rangkaian tersebut
b. Memutar potensio Rv sehingga Iout mulai jatuh (drop), (pada Imax,
sebelum mulai turun) pada saat inilah R sama dengan Rmax.
Mencatat nilai Rv.

Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3

E. TUGAS PENDAHULUAN
1. Perhatikan gambar 5.1. Dengan menggunakan teori rangkaian penguat
Darlington (harga untuk BC 108 dapat dilihat di datasheet), turunkan
persamaan yang menghubungkan antara input dan output! Kemudian
lengkapilah tabel di bawah ini!
Penurunan rumus:
R1
Vin VCC
R1 R2
Transistor 1 dengan 1: I C Q1 1 I in
Transistor 2 dengan 2: I out 2 I C Q1
I out 1 2 I in

VR 2 V AB VBE1 VCD VBE 2 VF

VR 2 VBE1 VBE 2 V AB VCD VF

VR 2 1.4V I B R AB 1 I B RCD 1 2 I B RF

VR 2 1.4V I B R AB 1 RCD 1 2 RF
VR 2 1.4V
IB
RAB 1 RCD 1 2 RF
VA VB VC VD VE VF
0 2.638 u 0.06 m 0.06 m 11.9 0.3 u
0.5 0.59 0.1 0.09 11.98 0.34 u
1 1.07 0.52 0.52 11.967 0.046
1.5 1.43 0.865 0.848 11.8 0.322
2 1.9 1.32 1.29 11.65 0.748
2.5 2.5 1.9 1.86 11.4 1.3
3 3 2.38 2.32 11.2 1.75
3.5 3.44 2.85 2.77 10.9 2.2
4 4.04 3.44 3.35 10.7 2.767
4.5 4.4 3.79 3.69 10.58 3.108
5 4.9 4.26 4.15 10.37 3.56

2. Perhatikan gambar 5.2. Dengan menggunakan teori rangkaian persamaan


yang menghubungkan antara input dan output! Kemudian lengkapilah
tabel berikut ini!
Penurunan rumus:
R1
VCC 0.7V
R R2
IT 1 = 2.41 mA
RE

R4
I E1 IT
5k
R5
I E2 IT
5k
I E1 I E 2 I E

IT
IE
2
25mV 5mV
rE '
IE IT
RC
A , maka Vout A(V1 V2 ) untuk diferensial output
rE '

RC R
A , maka Vout C V1 V2 untuk single-ended output
2re ' 2re '
A= 578,4
Vin 1 Vin 2 VA (VP) VB (VP) VAB (VP)

40 mVpp 40 mVpp 11.985 V 11.985 V 0.039nV

40 mVpp ground 11.985 V 0.039nV 11.985 V

ground 40 mVpp 0.039nV 11.985 V 11.985 V

40 mVpp 20 mVpp 11.985 V 11.985 V 0.125mV

20 mVpp 40 mVpp 11.985 V 11.985 V 0.125mV

3. Perhatikan gambar 5.2. Dengan menggunakan teori regulator zener,


tentukan besar tegangan pada beban!
Vin VZ sehingga VE VZ 0.7

F. SIMULASI

1.
2.

3.

Anda mungkin juga menyukai