NIM : 205090807111023
Kelompok :1
Korektor Asisten
............................... ...............................
...... CO Asisten
Charissa Arik W
Catatan:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
____________________________________
Tanggal Masuk Revisi : ______________________________________________________
Pukul : ______________________________________________________
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah diharapkan dapat diukurnya, diamatinya, dan
dipelajarinya karakteristik dari rangkaian bias pembagi tegangan pada penguat transistor
konfigurasi common emitor.
1.2 DASAR TEORI
Bias pembagi tegangan atau bias sendiri (self-bias) merupakan yang paling umum
digunakan pada penguat transistor karena memiliki stabilitas yang sangat baik
dibandingkan bias umpan balik, dan bias tetap. Rangkaian bias tegangan ini tersusun dari
empat resistor, yaitu : R1, R2, RC, dan RE. Tiap resistor memiliki fungsinya masing-
masing. Pada gambar 1.1 merupakan rangkaian penguat dengan bias pembagi tegangan.
𝑉𝑐𝑐
IC(saturasi) = (1)
𝑅𝑐 +𝑅𝐸
VCE(cutoff) akan terjadi saat IC dalam keadaan 0 yang berarti tidak ada beda potensial pada
RC dan RE. oleh karena itu hanya VCE yang akan terdapat sumber tegangan.
Gambar panah selalu terdapat pada emitter dan menunjukan arah aliran arus dalam
operasi normal (Giancoli, 2014).
BAB II
METODOLOGI
Alat yang digunakan pada percobaan karakteristik Bias Pembagi Tegangan pada
Penguat Common Emitter ini yaitu, pertama terdapat Multimeter DC dan Amperemeter
DC. Kemudian pada rangkaian terdapat komponen-komponen seperti Tahanan R1, R2,
RC,dan RE. Terakhir terdapat Transistor Q1 2N9304, Q2 2N2222, Q3 BC547, Q4 C945, dan
Q5 BD139.
Pada penerapan sumber tegangan pada rangkaian pertama yang perlu dilakukan adalah
menghubungkan saklar S2. Kemudia pada alat ukur Voltmeter pilih mode DC. Setelah
voltmeter berada pada mode DC hubungkan kaki (+) voltmeter ke titik A dan kaki (-)
voltmeter ke titik D. Pada sumber tegangan (Power Supply) terapkan tegangan sebesar 10 V,
perhatikan tegangan yang terbaca pada voltmeter DC. Jika belum sebesar 10 V maka naikan
atau turunkan satu step hingga mendekati 10 V.
Pada pengukuran besarnya tegangan yang terdapat di transistor dilakukan dengan cara.
Pertama untuk mengukur tegangan VCB hubungkan kaki (+) Voltmeter ke titik C dan kaki (-)
dari Voltmeter ke titik B. Kemudian, untuk tegangan VBE transistor diukur, dengan cara
dihubungkannya kaki (+) Voltmeter ke titik B dan kaki (-) dari Voltmeter ke titik E. Terakhir
pada pengukuran tegangan VCE hubungkan kaki (+) Voltmeter ke titik E dan pada Kaki (-)
voltmeter dihubungkan ke titik D.
Pada pengukuran besarnya arus. pertama besarnya arus di I B (I2) diukur dengan
menggunakan amperemeter, tempatkan Amperemeter pada posisi I2 lalu hasil dari pengukuran
dapat dibaca pada amperemeter DC. Kemudian untuk mengukur besarnya nilai IC (I3) dilakukan
dengan ditempatkannya amperemeter pada posisi I 3 kemudian hasil pengukuran dapat dilihat
melalui amperemeter DC.
No Titik I (ampere)
1 I2 8 . 10^-6
2 I3 1.15 . 10^-3
3.2 PERHITUNGAN
𝑅2 4.67
VB = V2 = 𝑅1+𝑅2 VCC = 27+4.67 9.93 = 1.464259552 V
ICQ = IE = 1.064391571
VCEQ = VCC-(VC + VE) = VCC – IC(RC+ RE) = 9.93 - 0.014805427 (3.2 + 667.5) = -27.5647443
𝑣𝑐𝑐 9.93
IC (saturasi) = = = 0.014805427 A
𝑅𝐶 + 𝑅𝐸 3200+667
𝐼𝐶 1.15 . 10^−3
ß= = 8 . 10−6
𝐼𝐵
3.3 GRAFIK
Y-Values
1.2
1.009380863
1
0.8
0.6
IC
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5 6
VCE
3.4 PEMBAHASAN
pada praktikum kali ini kita melakukan pengamatan bias pembagi tegangan. Pada
rangkaian bias pembagi tegangan terdiri dari komponen – komponen seperti resistor,
terdapat empat resistor yaitu R1, R2, RC, dan RE. Ke-empat resistor ini nantinya akan di
ukur besar tegangan yang melaluinya. Besar tegangannya suatu resistor diamati dengan
menggunkana voltmeter. Voltmeter akan disusun secara parallel dengan komponen yang
akan di ukur tegangannya. Kemudian pada rangkaian uji juga terdapat lima transistor, yaitu
Q1 2N9304, Q2 2N2222, Q3 BC547, Q4 C945, dan Q5 BD139. Pada transistor juga akan
dilakukan pengukuran tegangan dengan voltmeter seperti pada resistor. Selain melakukan
pengukuran tegangan dilakukan juga pengukuran besarnya arus yang dilakukan dengan
amperemeter.
3.4.1.2 FUNGSI PERLAKUAN
Setiap komponen dan alat ukur yang digunakan pada praktikum ini diberikan perlakuan
yang berbeda-beda. Sebelum melakukan praktikum persiapkan terlebih software remlab
yang akan digunakan untuk mengontrol dan mengamati alat-alat yang akan digunakan.
Pertama hubungkan saklar S2 terlebih dahulu dan hubungkan dengan voltmeter kemudian
naikan atau turunkan satu step hingga mendapatkan nilai yang sesuai sebesar 10 v. setelah
mendapatkan sumber tegangan sebesar 10 v maka dapat dilakukan pengukuran pada
resistor dan transistor. Untuk melakukan pengukuran bisa dengan menghubungkan
voltmeter ke titik – titik sesuai dengan panduan yang terdapat di diktat.
Pada grafik didapatkan lokasi titik beban ini didapatkan dari perbandingan besarnya nilai
VCE berbanding dengan nilai IC. Pada grafik hanya menunjukan titik karena hanya
menggunakan nilai dari vce dan Ic. Grafik juga didapatkan dari hasil perhitungan data
percobaan seperti vce yang merupakan hasil dari pengamatan dengan voltmeter. Pada
pengamatan ini melakukan pengamatan berdasarkan besarnya tegangan dan arus listrik.
pada pengamatan dilakukan dengan mengukur besarnya tegangan pada setiap resistor dan
transistor. Pada pengamatan ini ditemukan bahwa semakin dekat transistor dengan Vcc
maka tegangan yang melewatinya akan semakin besar hal ini seperti yang terjadi pada
resistor R1. Tegangan pada RE akan besar karena terhubu dengan keluaran Vce.
Vce atau tegangan collector – emitter banyak dibahas karena merupakan bagian penting
dalam bias pembagi tegangan. Collector mendapatkan tegangan dari Rc dari sini setelah
melewati transistor maka akan melalui RE dan kemudian akan ke ground. Bias pembagi
tegangan merupakan adalah dengan melakukan pemberian tegangan basis transistor dan
kaki transistor yang berdiri sendiri. Bias pembagi tegangan ini memiliki stabilitas yang
tinggi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah percobaan dilakukan praktikum bias pembagi tegangan. Dapat diukurnya dan
diamatinya karakteristik dari rangkain bias pembagi tegangan untuk penguat transistor
konfigurasi common emitor. Pada hasil praktikum ini dapat digambarkan garis beban DC pada
rangakain bias pembagi tegangan.
4.2 SARAN
Praktikum akan lebih baik jika dilakukan secara offline walaupun di masa sekarang ini
tidak akan memungkinkan. Tapi menurut saya praktikum online yang sekarang di lakukan
sudah sangat baik dan terstruktur. Sehingga tidak terjadi kesulitan yang berarti dalam
praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Surjono, Herman Dwi. 2007. Elektronika Teori dan Penerapan. Jember : Cerdas Ulet
Kreatif.
LAMPIRAN
DHP
1. NILAI KOMPONEN
No Titik I (ampere)
1 I2 8 . 10^-6
2 I3 1.15 . 10^-3
Sitasi
(Giancoli, 2014)
\
(Surjono, 2007).
(Fiore, 2021)
Foto Rangkaian Percobaan Common Emitor
Foto Percobaan