Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II

BIAS PEMBAGI TEGANGAN

Nama : Muhammad Luqman Ihsaan

NIM : 205090807111023

Kelompok :1

Tgl. Praktikum : Senin, 18 Oktober 2021

Nama Asisten : Akhmad Ashabil

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM LAPORAN
ELEKTRONIKA DASAR II
BIAS PEMBAGI TEGANGAN

Tanggal Masuk Laporan : _____________________________________________________


Pukul : _____________________________________________________

Korektor Asisten

............................... ...............................

...... CO Asisten

Charissa Arik W
Catatan:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
____________________________________
Tanggal Masuk Revisi : ______________________________________________________
Pukul : ______________________________________________________

Nilai Sementara Nilai Akhir


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah diharapkan dapat diukurnya, diamatinya, dan
dipelajarinya karakteristik dari rangkaian bias pembagi tegangan pada penguat transistor
konfigurasi common emitor.
1.2 DASAR TEORI
Bias pembagi tegangan atau bias sendiri (self-bias) merupakan yang paling umum
digunakan pada penguat transistor karena memiliki stabilitas yang sangat baik
dibandingkan bias umpan balik, dan bias tetap. Rangkaian bias tegangan ini tersusun dari
empat resistor, yaitu : R1, R2, RC, dan RE. Tiap resistor memiliki fungsinya masing-
masing. Pada gambar 1.1 merupakan rangkaian penguat dengan bias pembagi tegangan.

Gambar 1.1 Rangkaian penguat dengan bias pembagi tegangan

Resistor R1 berfungsi untuk memastikan hubungan antara kolektor-basis mendapatkan


bias mundur. Resistor R2 berfungsi untuk memastikan hubungan antara kolektor-basis
mendapatkan bias maju. Sehingga kedua resistor R1 dan resistor R2 ini memastikan
transistor dapat bekerja di daerah aktif. Sedangakan resistor RC berfungsi sebagai
resistansi beban kolektor dan resistor RE sebagai stabilisasi dc (Surjono, 2007).
Bias pembagi tegangan merupakan konfigurasi yang dapat memberikan stabilitas bias
tinggi. Tidak seperti bias emitor dengan dua masukan. Pada bias pembagi tegangan
mengembalikan resistansi emitor ke ground dan menaikkan basis tegangan. Jadi untuk
mangatasi permasalahan dengan sumber tegangan kedua maka tegangan basis berasal dari
kolektor sumber daya melalui pembagi tegangan. Pada gambar 1 kita dapat melakukan
penyelesaian garis beban. Pertama pertimbangkan saturasi dan titik cutoff. Pada saturasi
dapat diasumsikan VCE menuju 0.

𝑉𝑐𝑐
IC(saturasi) = (1)
𝑅𝑐 +𝑅𝐸

VCE(cutoff) akan terjadi saat IC dalam keadaan 0 yang berarti tidak ada beda potensial pada
RC dan RE. oleh karena itu hanya VCE yang akan terdapat sumber tegangan.

VCE(cutoff) = VCC (2)


Cara untuk mendapatkan titik Q dan untuk mendapatkan Ic dengan menggunakan
metode Thevenin (Fiore, 2021).

Gambar 1.2 Metode Thevenin pada bias pembagi tegangan


Transistor merupakan sambungan sederhana dari satu jenis kristal semikonduktor doped
yang terdapat diantara dua buah kristal yang berbeda jenis. Terdapat dua jenis transistor,
yakni transistror NPN dan Transistor PNP. Keduanya dapat dilihat schematicnya pada
gambar 1.1. Pada schematicnya itu terdapat tiga bagian yang diberinama Collector, Base,
dan Emitter.

Gambar 1.3 schematic Transistor PNP dan NPN

Gambar panah selalu terdapat pada emitter dan menunjukan arah aliran arus dalam
operasi normal (Giancoli, 2014).
BAB II

METODOLOGI

2.1 PERALATAN PERCOBAAN

Alat yang digunakan pada percobaan karakteristik Bias Pembagi Tegangan pada
Penguat Common Emitter ini yaitu, pertama terdapat Multimeter DC dan Amperemeter
DC. Kemudian pada rangkaian terdapat komponen-komponen seperti Tahanan R1, R2,
RC,dan RE. Terakhir terdapat Transistor Q1 2N9304, Q2 2N2222, Q3 BC547, Q4 C945, dan
Q5 BD139.

2.2 TATA LAKSANA PERCOBAAN

2.2.1 PENERAPAN SUMBER TEGANGAN (10V) PADA RANGKAIAN UJI

Pada penerapan sumber tegangan pada rangkaian pertama yang perlu dilakukan adalah
menghubungkan saklar S2. Kemudia pada alat ukur Voltmeter pilih mode DC. Setelah
voltmeter berada pada mode DC hubungkan kaki (+) voltmeter ke titik A dan kaki (-)
voltmeter ke titik D. Pada sumber tegangan (Power Supply) terapkan tegangan sebesar 10 V,
perhatikan tegangan yang terbaca pada voltmeter DC. Jika belum sebesar 10 V maka naikan
atau turunkan satu step hingga mendekati 10 V.

2.2.2 PENGUKURAN TEGANGAN PADA TAHANAN R1, R2, RC, DAN RE

Pada pengukuran besarnya tegangan di resistor R1, R2,Rc,dan RE diperlukan


Voltmeter. Pertama pada pengukuran R1 (VR1 = VAB) diukur dengan cara, kaki (+) Voltmeter
dihubungkan ke titik A dan kaki (-) Voltmeter dihubungkan ke titik B. Kemudian untuk
pengukuran tahanan R2 (VR2 = VBD) diukur dengan cara kaki (+) dari Voltmeter dihubungkan
ke titik B dan kaki (-) dihubungkan ke titik D. Selanjutnya untuk mengukur tegangan pada
tahanan RC (VRC = VAC) diukur dengan menghubungkan kaki (+) dari Voltmeter ke titik A
dan kaki (-) dari Volmeter dihubungkan ke titik C. Kemudian yang terakhir untuk mengukur
tegangan pada tahanan RE (VRE = VED) diukur dengan cara menghubungkan kaki (+) dari
Voltmeter ke titik E dan kaki (-) dari Voltmeter ke titik D.
2.2.3 PENGUKURAN TEGANGAN PADA TRANSISTOR

Pada pengukuran besarnya tegangan yang terdapat di transistor dilakukan dengan cara.
Pertama untuk mengukur tegangan VCB hubungkan kaki (+) Voltmeter ke titik C dan kaki (-)
dari Voltmeter ke titik B. Kemudian, untuk tegangan VBE transistor diukur, dengan cara
dihubungkannya kaki (+) Voltmeter ke titik B dan kaki (-) dari Voltmeter ke titik E. Terakhir
pada pengukuran tegangan VCE hubungkan kaki (+) Voltmeter ke titik E dan pada Kaki (-)
voltmeter dihubungkan ke titik D.

2.2.4 Pengukuran Arus

Pada pengukuran besarnya arus. pertama besarnya arus di I B (I2) diukur dengan
menggunakan amperemeter, tempatkan Amperemeter pada posisi I2 lalu hasil dari pengukuran
dapat dibaca pada amperemeter DC. Kemudian untuk mengukur besarnya nilai IC (I3) dilakukan
dengan ditempatkannya amperemeter pada posisi I 3 kemudian hasil pengukuran dapat dilihat
melalui amperemeter DC.

2.2.5 GAMBAR ALAT DAN RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 2.1 Rangkaian Percobaan Common Emitor


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 DATA HASIL PERCOBAAN

3.1.1 NILAI KOMPONEN

No Komponen Nilai Satuan


1 Resistor R1 27 KΩ
2 Resistor R2 4.67 KΩ
3 Resistor RC 3.2 KΩ
4 Resistor RE 667.5 Ω
5 VCC 9.93 V

3.1.2 HASIL PENGUKURAN TEGANGAN PADA TAHANAN

No R (tahanan) Tegangan (V)


1 Resistor R1 8.31
2 Resistor R2 0.014
3 Resistor RC 3.6
4 Resistor RE 0.765

3.1.3 HASIL PENGUKURAN TEGANGAN PADA TRANSISTOR

No Transistor Tegangan (V)


1 VCB 4.68
2 VBE 0.0065
3 VCE 5.38

3.1.4 ARUS PADA RANGKAIAN UJI

No Titik I (ampere)
1 I2 8 . 10^-6
2 I3 1.15 . 10^-3

3.2 PERHITUNGAN

𝑅2 4.67
VB = V2 = 𝑅1+𝑅2 VCC = 27+4.67 9.93 = 1.464259552 V

VE = VB – VBE = VB – 0.7 = 1.464259552 – 0.7 = 0.764259552 V


𝑉𝐸 𝑉𝐵−𝑉𝐵𝐸 0.764259552
IE = = = = 1.064391571 A
𝑅𝐸 𝑅𝐸 667.5

ICQ = IE = 1.064391571
VCEQ = VCC-(VC + VE) = VCC – IC(RC+ RE) = 9.93 - 0.014805427 (3.2 + 667.5) = -27.5647443
𝑣𝑐𝑐 9.93
IC (saturasi) = = = 0.014805427 A
𝑅𝐶 + 𝑅𝐸 3200+667
𝐼𝐶 1.15 . 10^−3
ß= = 8 . 10−6
𝐼𝐵

3.3 GRAFIK

Y-Values
1.2
1.009380863
1

0.8

0.6
IC

0.4

0.2

0
0 1 2 3 4 5 6
VCE

3.4 PEMBAHASAN

3.4.1 ANALISA PROSEDUR

3.4.1.1 FUNGSI ALAT

pada praktikum kali ini kita melakukan pengamatan bias pembagi tegangan. Pada
rangkaian bias pembagi tegangan terdiri dari komponen – komponen seperti resistor,
terdapat empat resistor yaitu R1, R2, RC, dan RE. Ke-empat resistor ini nantinya akan di
ukur besar tegangan yang melaluinya. Besar tegangannya suatu resistor diamati dengan
menggunkana voltmeter. Voltmeter akan disusun secara parallel dengan komponen yang
akan di ukur tegangannya. Kemudian pada rangkaian uji juga terdapat lima transistor, yaitu
Q1 2N9304, Q2 2N2222, Q3 BC547, Q4 C945, dan Q5 BD139. Pada transistor juga akan
dilakukan pengukuran tegangan dengan voltmeter seperti pada resistor. Selain melakukan
pengukuran tegangan dilakukan juga pengukuran besarnya arus yang dilakukan dengan
amperemeter.
3.4.1.2 FUNGSI PERLAKUAN

Setiap komponen dan alat ukur yang digunakan pada praktikum ini diberikan perlakuan
yang berbeda-beda. Sebelum melakukan praktikum persiapkan terlebih software remlab
yang akan digunakan untuk mengontrol dan mengamati alat-alat yang akan digunakan.
Pertama hubungkan saklar S2 terlebih dahulu dan hubungkan dengan voltmeter kemudian
naikan atau turunkan satu step hingga mendapatkan nilai yang sesuai sebesar 10 v. setelah
mendapatkan sumber tegangan sebesar 10 v maka dapat dilakukan pengukuran pada
resistor dan transistor. Untuk melakukan pengukuran bisa dengan menghubungkan
voltmeter ke titik – titik sesuai dengan panduan yang terdapat di diktat.

3.4.2 ANALISA HASIL

Pada grafik didapatkan lokasi titik beban ini didapatkan dari perbandingan besarnya nilai
VCE berbanding dengan nilai IC. Pada grafik hanya menunjukan titik karena hanya
menggunakan nilai dari vce dan Ic. Grafik juga didapatkan dari hasil perhitungan data
percobaan seperti vce yang merupakan hasil dari pengamatan dengan voltmeter. Pada
pengamatan ini melakukan pengamatan berdasarkan besarnya tegangan dan arus listrik.
pada pengamatan dilakukan dengan mengukur besarnya tegangan pada setiap resistor dan
transistor. Pada pengamatan ini ditemukan bahwa semakin dekat transistor dengan Vcc
maka tegangan yang melewatinya akan semakin besar hal ini seperti yang terjadi pada
resistor R1. Tegangan pada RE akan besar karena terhubu dengan keluaran Vce.

Vce atau tegangan collector – emitter banyak dibahas karena merupakan bagian penting
dalam bias pembagi tegangan. Collector mendapatkan tegangan dari Rc dari sini setelah
melewati transistor maka akan melalui RE dan kemudian akan ke ground. Bias pembagi
tegangan merupakan adalah dengan melakukan pemberian tegangan basis transistor dan
kaki transistor yang berdiri sendiri. Bias pembagi tegangan ini memiliki stabilitas yang
tinggi.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah percobaan dilakukan praktikum bias pembagi tegangan. Dapat diukurnya dan
diamatinya karakteristik dari rangkain bias pembagi tegangan untuk penguat transistor
konfigurasi common emitor. Pada hasil praktikum ini dapat digambarkan garis beban DC pada
rangakain bias pembagi tegangan.

4.2 SARAN

Praktikum akan lebih baik jika dilakukan secara offline walaupun di masa sekarang ini
tidak akan memungkinkan. Tapi menurut saya praktikum online yang sekarang di lakukan
sudah sangat baik dan terstruktur. Sehingga tidak terjadi kesulitan yang berarti dalam
praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA

Fiore, James M. 2021. SemiconductorDevices-Theory and Applicatio. Mohawk Valley


Community College

Giancoli, D. C. 2014. Physics Principles With Application. New Jersey: Pearson


Education

Surjono, Herman Dwi. 2007. Elektronika Teori dan Penerapan. Jember : Cerdas Ulet
Kreatif.
LAMPIRAN

DHP

1. NILAI KOMPONEN

No Komponen Nilai Satuan


1 Resistor R1 27 KΩ
2 Resistor R2 4.67 KΩ
3 Resistor RC 3.2 KΩ
4 Resistor RE 667.5 Ω
5 VCC 9.93 V

2. HASIL PENGUKURAN TEGANGAN PADA TAHANAN

No R (tahanan) Tegangan (V)


1 Resistor R1 8.31
2 Resistor R2 0.014
3 Resistor RC 3.6
4 Resistor RE 0.765

3. HASIL PENGUKURAN TEGANGAN PADA TRANSISTOR

No Transistor Tegangan (V)


1 VCB 4.68
2 VBE 0.0065
3 VCE 5.38

4. ARUS PADA RANGKAIAN UJI

No Titik I (ampere)
1 I2 8 . 10^-6
2 I3 1.15 . 10^-3
Sitasi

(Giancoli, 2014)

\
(Surjono, 2007).
(Fiore, 2021)
Foto Rangkaian Percobaan Common Emitor

Foto Percobaan

Anda mungkin juga menyukai