Anda di halaman 1dari 11

FAKULTAS TEKNIK UNNES SEMARANG

LAB ELEKTRO MENGUKUR ARUS DAN Smt: 2 No: 2


Prodi: PTE TEGANGAN LISTRIK Waktu: 2 SKS

MENGUKUR ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK


Vella Pratika Illa Nuri (2305080050)
Dr. Ir. Ulfah Mediaty Arief M. T.
Jumat, 08 Maret 2024
Depeartemen Teknik Elektro
Profram Studi Pendidikan Teknik Eltektro

A. TUJUAN PRAKTIK
1. Mengukur nilai arus dan tegangan dari resistor.
2. Mengukur arus dan tegangan dari suatu rangkaian terbuka.
3. Membandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Power Supplay 1 buah
2. Multimeter 1 buah
3. Resistor 3 buah
4. Kabel Penghubung secukupnya
5. Modul Praktikum Elektronika

C. TEORI DASAR
Alat yang mengukur tegangan, arus dan hambatan disebut voltmeter, amperemeter, dan
ohmmeter. Biasanya ketiga alat ini digabungkan di sebuah multimeter dengan tujuan penggunaan yang
dipilih. Multimeter adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengukur besaran listrik. Besaran
tersebut biasanya berupa arus searah (IDC), tegangan searah (VDC), tegangan bolak-balik (VAC) dan
hambatan (R) [1]. Multimeter memiliki sakelar pemilihan fungsi yang dirancang untuk:
1. Arus searah (DC mA);
2. Tegangan searah (V. DC); 3. Tegangan bolak-balik (V. AC);
4. Tahanan (Ohm).

A. Multimeter Analog
Gambar. 1 (Multimeter Analog)
(sumber: https://rakhman.net/wp-content/uploads/2023/02/Bagian-Bagian-Pada-Multimeter.jpg)

Multimeter Analog atau Multimeter Jarum adalah alat pengkur besaran listrik yang menggunakan
tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe.

B. Arus Listrik
Arus adalah perubahan kecepatan suatu muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir
dalam satuan waktu, dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Arus memiliki satuan yaitu
Ampere (I). Saat muatan bergerak maka arus akan terlihat, namun bila muatan diam maka arus akan
hilang. Muatan bergerak ketika dipengaruhi oleh energi dari luar. Muatan adalah unit terkecil dari
sebuah atom atau subatom. Sedangkan dalam teori atom modern, atom terdiri dari partikel inti
(proton bermuatan + dan neutron netral) dikelilingi oleh elektron (-), atom biasanya bermuatan netral
[2].

C. Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalah perbandingan tegangan listrik suatu komponen elektronik (seperti resistor)
terhadap arus listrik yang melewatinya. Hambatan dinyatakan dalam ohm. Elektron bebas cenderung
bergerak melalui konduktor yang mempunyai gesekan, atau bergerak berlawanan arah [3]. Gerakan
berlawanan ini biasa disebut hambatan. Besarnya arus dalam suatu rangkaian merupakan
penjumlahan energi yang tersedia untuk mendorong elektron dan juga hambatan di dalam suatu
rangkaian untuk mencegah aliran arus [3].

D. Tegangan Listrik
Tegangan listrik merupakan sebuah perbedaan dari potensial listrik diantara dua titik di dalam
rangkaian, tegangan listrik secara umum memiliki satuan yaitu Volt (V). Tegangan didefinisikan
sebagai energi per satuan muatan listrik. Muatan 1 coloumb akan memerlukan energi sebesar 1 joule
dalam perjalannya melalui 1 volt [4]. Tegangan listrik terbagi menjadi dua jenis terdapat tegangan
(AC) bolak-balik dan tegangan (DC) searah tentunya dari kedua tegangan tersebut berbeda sinyal
dan simbol. Berikut Gambar. 2 adalah simbol sinyal tegangan AC dan tegangan DC:
Gambar. 2 (Simbol dan Sinyal Tegangan DC dan AC)
(sumber: https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/4611/8/UNIKOM_ADIDIN%20AIDIN%20MAULANA_BAB%20II.pdf)

D. LANGKAH KERJA
1. Pengukuran Arus Listrik
a. Buat rangkaian seperti diperlihatkan gambar dibawah dengan sumber tegangan power supplay
diatur sebesar 3 Volt dan resistor 220Ω;

Gambar. 3 (Mengukur Arus Listrik) (sumber:


Modul Praktikum)

Perhatikan:
1) Sebelum melakukan pengukuran catat kelas alat-ukur dan batas ukurnya, serta catat
toleransi dari setiap resistor.
2) Atur tegangan power supplay sebesar 3 Volt.
3) Sebelum saklar “S” ditutup, yakinkan bahwa:
a) Jarum penunjuk berada pada posisi nol;
b) Rangkaian yang dibuat sudah benar (bila perlu konsultasikan
ke pengampu/pengajar);
c) Pemasangan alat-ukur sudah sesuai polaritasnya.
4) Tutup saklar “S”, baca nilai arus pada ampermeter dan catat pada tabel 1 (terlampir).
b. Lakukan hal yang sama untuk nilai R = 1 KΩ ; 2K2 ; 4K7; 47K dan 100KΩ.

2. Pengukuran Tegangan Listrik


a. Buat rangkaian seperti diperlihatkan gambar dibawah dengan sumber tegangan power supplay
sebesar 3 Volt dan resistor 220Ω;
Gambar. 4 (Mengukur Tegangan Listrik) (sumber:
Modul Praktikum)

Perhatikan:
1) Sebelum melakukan pengukuran catat kelas alat-ukur dan batas ukurnya. Serta catat
toleransi dari setiap resistor;
2) Atur tegangan power supplay sebesar 3 Volt;
3) Sebelum saklar “S” ditutup, yakinkan bahwa:
a) Jarum penunjuk pada voltmeter berada pada posisi nol;
b) Rangkaian yang dibuat sudah benar;
c) Pemasangan alat-ukur sudah sesuai polaritasnya;
4) Tutup saklar “S”, baca nilai tegangan pada voltmeter dan catat pada tabel (terlampir).
b. Ulangi untuk nilai R = 1 KΩ ; 2K2 ; 4K7; 47K dan 100KΩ.

3. Pengukuran Arus dan Tegangan Listrik


a. Buat rangkaian seperti diperlihatkan gambar dibawah dengan sumber tegangan power supplay
sebesar 6 Volt;

Gambar. 5 (Rangkaian Listrik)


(sumber: Modul Praktikum)

b. Ukur besarnya arus i1, i2 dan i3;


c. Ukur besarnya tegangan VCC, V1 dan V2.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIK


Tabel. 1 Pengukuran Arus Listrik
Resistor Tegangan Power Pengukuran Arus I Keterangan
(KΩ) Supplay (mA)
1K 3 Volt 2,5 mA Skala 25
2K2 3 Volt 1,3 mA Skala 25
4K7 3 Volt 0,6 mA Skala 25

Pembahasan:

Dalam pengukuran arus listrik dengan resistor yang sudah ditentukan dan menggunakan tegangan sebesar
3 Volt serta skala 25 di multimeter mendapatkan hasil yang tertera di dalam Tabel. 1. Berikut ini adalah
cara perhitungannya:

• Resistor 1KΩ : I = V
R

=
= 0,003A
= 3mA
• Resistor 2K2Ω :
I=V
R

=
= 0,0013A
= 1,363mA
• Resistor 4K7Ω :
I=V
R

=
= 0,0006383A
= 0,638mA

Tabel. 2 Pengukuran Tegangan Listrik


Tegangan Power Supplay Pengukuran Tegangan Keterangan
Resistor (KΩ)
(V)
1K 3 Volt 3,2 V Skala 10
2K2 3 Volt 3V Skala 10
4K7 3 Volt 3,2 V Skala 10

Pembahasan:

Dalam pengukuran tegangan listrik dengan resistor yang sudah ditentukan dan menggunakan tegangan
sebesar 3 Volt serta skala 10 di multimeter mendapatkan hasil yang tertera di dalam Tabel. 2 di atas.
Berikut ini adalah cara perhitungannya:
• Resistor 1KΩ :
V=I.R
= 0,003 . 1000
= 3V
• Resistor 2K2Ω :
V=I.R
= 0,0013 . 2200
= 2,86V
• Resistor 4K7Ω :
V=I.R
= 0,0006383 . 4700
= 3V

Tabel. 3 Pengukuran Arus dan Tegangan Listrik

Vcc V1 V2 I1 I2 I3

6V 1,2V 5V 9,5A 5A 5A

Pembahasan:

Dalam pengukuran arus dan tegangan listrik dengan Vcc 6V mendapatkan hasil yang tertera dalam Tabel.
3 di atas. Berikut ini adalah cara perhitungannya:

Vcc = 6V

Rtotal = Rs + Rp

= 100 + ( 1 + 1 )
1000 1000

= 100 + ( )

= 100 + 500

= 600Ω

Itotal = Vtotal Rtotal

= 0,01A
= 10mA
V1 = I . Rs

= 0,01 . 100

= 1V

V2 = I . Rp

= 0,01 . 500

= 5V

I1 = 𝑉
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

= 0,01A

= 10mA

I2 = I1 : 2

= 0,01

= 0,005A

= 5mA

I3 = I1 : 2

= 0,01

= 0,005A

= 5mA

F. ANALISIS
Setelah melakukan praktikum hasil pengukuran menggunakan multimeter tidak jauh berbeda
dengan hasil perhitungan, hanya ada beberapa hasil yang tidak sama tetapi sudah hamper mendekati nilai
pengukuran menggunakan multimeter.

G. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan:
a) Besarnya arus dan tegangan dalam suatu rangkaian dipengaruhi oleh besar dan posisi
tahanan.

b) Semakin besar tahanan yang diberikan dalam suatu rangkaian maka arus yang mengalir
juga akan semakin kecil.
c) Melakukan pengukuran arus dan tegangan dapat dilakukan dengan du acara, yaitu
menggunakan alat (multimeter) dan dengan perhitungan sesuai dengan data-data yang
diketahui atau tertera pada komponen.
2. Saran:
Saran yang dapat saya sampaikan adalah sebaiknya pelajari dahulu jobsheet yang diberikan agar
mengerti cara mengukur nilai arus dan tegangan menggunakan multimeter dan kalibrasi secara
berkala agar hasilnya akurat dan tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://materi4fisika.blogspot.com/2015/05/laporan-praktikum-percobaan-multimeter.html [2]
Renaldy, M., Santika, R., Ardiansyah, D., Cahya, F. (2014). Laporan Praktikum Fisika Dasar
“Multimeter & Hukum Ohm”. Universitas Pakuan.
[3] Hartono, I. (2015). Laporan Praktikum Fisika Dasar Pengukuran Tegangan, Arus, dan Hambatan
Listrik. Surya University.
[4] http://eprints.polsri.ac.id/7943/3/BAB%202.pdf
Lampiran Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai