Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN DAYA LISRIK

Dosen pengajar : Zuraidah S.T,M.T

Nama : Sarah Nur Maulida


NIM : C0101318103
Kelas : 2D3K
Jurusan : Teknik Elektro
Program Studi : Teknik Listrik

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
2019
1.Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat

a. Menentukan daya listrik dengan metode Voltmeter-Amperemeter DC


b. Menentukan daya listrik dengan metode 3 Voltmeter-3 Amperemeter AC

2. Dasar Teori

A. Pengukuran daya listrik dengan metode Voltmeter-Amperemeter DC yang dihubungkan


seperti gambar dibawah ini. Dalam hal ini ada rugi-rugi daya yang terjadi pada alat pengukur.
Ia, Ra
` A

Vs V Vv, Rv R

(a)

Ia, Ra
A

V Vv, Rv R
Vs

(b)

Dari gambar di atas tersebut dimisalkan,

Tahanan beban (R), tegangan beban (V) dan arus beban adalah (I) sedangkan alat-alat pengukur
Volt dan Amperemeter mempunyai tahanan-tahanan dalam RY dan Ra dan masing-masing alat
ukur menunjukan Vv dan Ia. Dengan menggunakan melihat rangkaian di atas akan didapatkan

W=I2. R + I2 . Rm dimana Ia = I

Maka daya yang akan diukur adalah

W=I2. R= Vv . Ia = .Ia2 . Ra

Dan pula dengan cara yang sama dalam gambar


Vv2
W= V. I = Vv . Ia - Ra

B. Pengukuran daya dengan metode 3 Voltmeter atau 3 Amperemeter.

Dalam hal ini dapat dilihat gambar sebagai berikut.

V2

A3 A1
R
beban A2
~ V3 V1 ~
` R

0 V1 I2 = V/R
0 V

V2 = IR
V3 I3
I1
I

Bila pengukuran menggunakan metode 3 buah Voltmeter, masing-masing Voltmeter


menunjukan V1, V 2, V 3 maka :

V32 = V12 + V22 + 2 V1 V2 cos θ


V2
W = V1 I cos θ = V1 cos θ
𝑅

1
= 2𝑅 (V32 – V22 – V12)

Dan pengukuran menggunakan metode 3 buah Amperemeter, masing-masing Amperemeter


menunjukan I1, I2, I3 maka :

I32 = I12 + I22 + 2 I1 I2 cos θ

W = V I1 cos θ = I1 R I1 cos θ
𝑅
= 2 (I32 – I22 – I12)
3. Alat dan bahan

a. Voltmeter dan Amperemeter

b. Lampu

c. Power supply AC dan DC

d. Kabel penghubung

4. Langkah Kerja

A. Pengukuran daya listrik dengan metode Voltmeter- Amperemeter DC

1. Rangkailah alat dan bahan yang ada seperti gambar berikut.


A A

V L V

(a) (b)

2. Hubungkan dengan sumber tegangan sambil memperlihatkan nyala lampu.

3. Atur tegangan sesuai dengan tegangan sesuai yang tercantum dalam tabel percobaan 1.

4. Baca dan catat penunjukan Voltmeter dan Amperemeter pada tabel percobaan 1 untuk
rangkaian 1(a) dan rangkaian 2(b) pada tabel percobaan 2.

5. Lakukan percobaan tersebut untuk masing –masing rangkaian (a) dan (b).

B. Pengukuran daya listrik dengan metode 3 Voltmeter- 3 Amperemeter

1. Rangkaialah alat dan bahan seperti pada gambar berikut.


V2
A3 A2

A2

Lampu ~
~ V3 V1
gambar (a) gambar (b)

2. Mulailah dengan nyala lampu redup hingga maksimal terangnya dengan


pengaturanpotensiometer.

3. Baca dan catat penunjukan alat ukur pada tabel percobaan 3 untuk rangkaian gambar 2 (a) dan
rangkaian gambar 2(b) pada tabel 4.

5. Tabel percobaan

Tabel 1

No. Tegangan Sumber (volt) Tegangan(V) Arus (I) mA Daya (Watt)

1. 8 8 2 16 x 10-3

2. 16 16 6 96 x 10-3

3. 24 24 10 24 x 10-3

Tabel 2

No. Tegangan Sumber (volt) Tegangan(V) Arus (I) mA Daya (Watt)

1. 8 7,75 2 15,5 x 10-3

2. 16 15,75 5,9 92,9 x 10-3

3. 24 23,5 9,8 23 x 10-2

Tabel 3

No. Nyala Lampu V1 (Volt) V2 (Volt) V3 (Volt) R(Ohm) Daya(Watt)

1. Sedang 11,64 12,64 24,16 3,51 K 0,04108

Tabel 4

No. Nyala Lampu I1 (mA) I2 (mA) I3 (mA) R(Ohm) Daya(Watt)

1. Sedang 13,32 12,2 25,6 3,51 K 0,365


6. Analisa

1. Percobaan pertama dimulai dari mengukur daya menggunakan metode voltmeter-


amperemeter rangkaian DC berdasarkan pada rangkaian gambar a percobaan pertama,
yaitu dengan posisi amperemeter terhubung dengan beban dan voltmeter. Sehingga volt
meter tidak hanya mengukur tegangan pada beban, tetapi mengukur juga tegangan yang
drop oleh ampere meter.
Perhitungan daya :
Pada pengukuran tegangan sumber dan teganan pada rangkaian, nilainya persis sama.
a. P = V . I = 8 . 2. 10-3 = 16.10-3 watt
b. P = V . I = 16 . 6 . 10-3 = 96 . 10-3 watt
c. P = V . I = 24 . 10 . 10-3 = 24 . 10-2 watt
2. Percobaan kedua dilakukan dengan mengukur daya menggunakan metode voltmeter-
amperemeter rangkaian DC berdasarkan pada rangkaian gambar b yaitu dengan posisi
voltmeter terhubung dengan beban dan amperemeter. Maka amperemeter tidak hanya
menunjukan pengukuran arus pada beban saja, tetapi juga menunjukan arus yang
mengalir melalui voltmeter. Pada pengukuran tegangan sumber dan tegangan pada
voltmeter, didapat nilai yang sedikit berbeda karena dipengaruhi oleh kabel yang tidak
stabil. Maka, daya dapat dihitung :
a. P = V . I = 7,75 . 2. 10-3 = 15,5 x 10-3 watt
b. P = V . I = 15,75 . 5,9 . 10-3 = 92,9 x 10-3 watt
c. P = V . I = 23,5 . 9,8 . 10-3 = 23 x 10-2 watt
3. Percobaan ketiga dilakukan dengan mengukur daya menggunakan metode 3 voltmeter
rangkaian AC berdasarkan rangkaian pada gambar (a) pada metode 3 voltmeter. Maka
berdasarkan pengukuran, nilai daya :
1
W = 2𝑅 (V32 – V22 – V12)
1
= 2.3510 (24,162 - 12,642 - 11,642). 10
= 0,04108 watt
4. Percobaan keempat dilakukan dengan mengukur daya menggunakan metode 3
amperemeter rangkaian AC berdasarkan rangkaian pada gambar (b) pada metode 3
amperemeter. Maka berdasarkan pengaukuran, nilai daya :
𝑅
W = 2 (I32 – I22 – I12)
3510
= ((25,6. 10-3 )2-(12,2. 10-3)2-(13,32. 10-3)2)
2
= 0,365 watt

7. Kesimpulan
Pengukuran daya adalah suatu metode untuk mengetahui besarnya daya atau energi listrik yang
digunakan pada rangkaian-rangkaian listrik. Pengukuran daya dibagi menjadi 2, yaitu
pengukuran daya pada rangkaian DC dan pengukuran daya pada rangkaian AC.

Metode pengukuran daya yang dapat digunakan berdasarkan praktikum ini, yaitu :

a. Menentukan daya listrik dengan metode Voltmeter-Amperemeter DC


Percobaan ini membuktikan bahwa sesuai pada rumus P=V.I . Semakin besar tegangan
sumber dan arus yang mengalir pada rangkaian.
Perbedaan metode ini terdapat pada posisi amperemeter dan voltmeter yang letaknya
berbeda-beda pada rangkaian.

b. Menentukan daya listrik dengan metode 3 Voltmeter-3 Amperemeter AC, metode ini
1
menggunakan persamaan W = 2𝑅 (V32 – V22 – V12), bergantung pada besarnya masing-
masing voltase sebelum melewati resistor, pada resistor dan sesudah melewati resistor
lalu dibagi dengan besar 2 kali nilai resistor yang mana semakin besar nilai resistor dan
dengan voltase yang kecil maka dayanya semakin kecil sedangkan pada persamaan W =
𝑅
(I32 – I22 – I12) yang mana bergantung pada nilai masing-masing arus di tiap rangkaian
2
lalu dikalikan nilai resistor dan dibagi dua yang mana semakin besar nilai resistor dan
arus maka dayanya semakin besar

Anda mungkin juga menyukai