Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN LABORATORIUM

PEMBAGI TEGANGAN TANPA BEBAN


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

No. Percobaan : 03

PEMBAGI TEGANGAN TANPA BEBAN

NAMA PRAKTIKAN : SERENA ENJEL (1803332034)

NAMA REKAN : 1. AMINAH FIANI (1803332007)

2. YOEL CHRISTIAN M (1803332080)

KELAS/KELOMPOK : T.T 1C/ KELOMPOK 2

TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 4 OKTOBER 2018

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 11 OKTOBER 2018

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

11 OKTOBER 2018
DAFTAR ISI

1.1 TUJUAN PERCOBAAN .............................................................................. 3

1.2 DASAR TEORI ................................................................................................. 3

1.3 ALAT - ALAT YANG DIPERGUNAKAN ........................................ 4

1.4 LANGKAH PERCOBAAN ......................................................................... 4

1.5 DATA HASIL PERCOBAAN ................................................................... 5

1.6 ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................................ 6

a. ANALISA ........................................................................................... 6

b. PEMBAHASAN .............................................................................. 6

1.7 KESIMPULAN ................................................................................................. 7

1.8 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7

1.9. LAMPIRAN ...................................................................................................... 8


1.1 TUJUAN PERCOBAAN
‐ Menyelidiki hubungan antara V 1, V 2 dengan bermacam macam harga
tahanan
‐ Menyelidiki pengaruh kedudukan potensiometer terhadap harga V 1

1.2 DASAR TEORI


Suatu rangkaian pembagi tegangan dapat terdiri dari dua buah resistor yang
dihubungkan seri, seperti dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1

Tegangan output V0 adalah:

VO = I R 2 ………………………………………….………. (1)
𝑽
𝑰 = 𝑹𝟏+𝑹𝟐 ……………………………………….………… (2)

Karena tidak ada arus yang melalui R1 (tahanan RL tebuka), maka persamaan diatas
dapat ditulis sebagai berikut:
𝑹𝟐
VO = I R2 = 𝑹𝟏+𝑹𝟐 . 𝑽 …………………….……………... (3)

Dari persamaan (3) ternyata tegangan output sepenuhnya bergatung kepada


harga harga R1 dan R2.
Dalam hal potensiometer, teangann output V0 asdlah sebanding deengan V
tergantung pada posisi terminal tengahnya (C), seprti ditunjukkan gambar 2.

Rv
V
C

B VO

Gambar 2.

Potensiometer adalah sebuah instrumen yang direncanakan untuk mengukur


tegangan yang tidak diketahui dengan cara membandingkannya terhadap tegangan
yang diketahui.

1.3 PERALATAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN

‐ 1 buah multimeter digital


‐ 1 buah power supply
‐ 2 buah tahanan 220
‐ 1 buah tahanan 390
‐ 1 buah tahanan 600
‐ 1 buah tahanan 820
‐ 1 buah tahana 1Kv
‐ 1 buah potensiometer 1 KΩ
‐ 1 buah protoboard
‐ Kabe kabel penghubung
1.4 LANGKAH PERCOBAAN

A. Pembagi tegangan dengan R1 dan R2


1. Hubungkan rangkaian seperti gambar 1.1
2. Ukurlah tegangan power supply V = 6 Volt
3. Untuk harga RL1 = RL2 = 220 Ω, ukurlah tegangan pada R1(V1) dan
R2(V2) dan masukkan hasil pengukuran ke dalam Tabel 1
4. Ulangi langkah (3) untuk harga RL1 dan RL2 seperti tertera pada Tabel
1

Gambar 1.1

B. Pembagi tegangan dengan potensiometer


1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.2
2. Aturlah tegangan power supply V = 6 Volt
3. Dalam posisi nol, ukurlah tegangan V1 dan V2 dan masukan ke dalam
Tabel 2
4. Ulangi lahkah (3) untuk kedudukan potensiometer yang berbeda

- Tabel 1 : Hasil pengamatan pembagi tegangan dengan R1 dan R2

R L1 (Ω) R L2 (Ω) V1 (Volt) V2 (Volt)

220 220 2,91 2,91

390 220 3,74 2,10


560 220 4,31 1,56

820 220 4,64 1,23

1K 220 4,91 1,05

- Tabel 2 : Hasil pengamatan pembagi tegangan dengan potensiometer

POSISI V1 (Volt) V2 (Volt)


POTENSIOMETER

A 5.82 0,05

B 5,01 0,82

C 4,01 1,86

D 2,92 2,94

E 1,70 4,08

F 0,65 5,16

G 0 5,86

1.5 ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini yang dilakukan pertama kali adalah mengatur tegangan power
supply sebesar 6v dan membuat rangkaian seri. Pada percobaan pertama pada R1 dan
R2 bernilai sama sebagai titik penumpu dengan resistor lain yang setelahnya nanti
diubah, lalu pada masing masing rangkaian dengan diukur tegangannya, paralel
dengan hambatan pertama maupun hambatan kedua. Setelah itu merangkai
potensiometer secara paralel dengan salah satu hambatan lalu hitung hasil tegangan
pada rangkaian yang menggunakan potensiometer dari mulai skala a sampai skala g.
Potensiometer memanfaatkan kondisi setimbang atau kondisi nol, maka bila
instrumen terbuat dibuat setimbang, tidak ada daya yang diambil dari rangkaian yang
mengandung ggl yang tidak diketahui sebagai akibatnya penentuan tegangan tidak
bergantung dari tahanan sumber.

Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam percobaan:

𝑹𝟏 𝑽𝑹 𝒙 𝑹𝟏+𝑹𝟐
Vs = VR1 + VR2 VR1 = 𝑹𝟏+𝑹𝟐 . Vs R2 = 𝑽𝒔

𝑹𝟐
VR2 = 𝑹𝟏+𝑹𝟐 . Vs

Ket:

V = Beda potensial (V) Vs = Beda potensial total (V)

I = Kuat arus (A) R1 = Hambatan 1 (Ω)

R2 = Hambatan 2 (Ω) VR2 = Beda potensial R2 (V)

VR1 = Beda potensial R1 (V) R = Hambatan (Ω)

Contoh 1

R L1 (Ω) R L2 (Ω) V1 (Volt) V2 (Volt)

220 220 2,91 2,91

390 220 3,74 2,10

Penghitungan:
𝑹𝟏
 VR1 = . Vs
𝑹𝟏+𝑹𝟐
220
 VR1= 6= 3V
220+220
𝑅2
 VR2 = 𝑅1+𝑅2 . Vs
220
 VR2 = 6 = 3V
220+220
 Vs = V1 + V2 = 3+3= 6
𝑹𝟏
 VR1 = . Vs
𝑹𝟏+𝑹𝟐
390
 VR1= 390+220 6 = 3,83
𝑅2
 VR2 = 𝑅1+𝑅2 . Vs
220
 VR2 = 6 = 2,16
220+390
 Vs = V1 + V2 = 3.83+2.16= 6

Contoh 2

POSISI V1 (Volt) V2 (Volt)


POTENSIOMETER

A 5.82 0,05

B 5,01 0,82

C 4,01 1,86

V S = V 1+V 2

 V A = 5, 82 + 0,05 = 5,87
 V B = 5,01 + 0.82 = 5,83
 V C = 4,01 + 1,86 = 5,87
1.6 LAMPIRAN
1.7 KESIMPULAN

Hasil kesimpulan yang telah didapatkan dari percobaan ini adalah pertama mengukur
tegangan resistansi yang pertama dan yang kedua dengan satu rangkaian yang seri,
kemudian diamatilah hasil ukur serta hasil pehitungan pada percobaan yang pertama,
selanjutnya untuk percobaan yang mengukur tegangan potensiometer di skala
minimum sampai ke maksimum yaitu dari a sampai yang memiliki nilai terbesar,
karena pada percobaan ini menggunakan tegangan sumber sebesar 6 Volt maka
jumlah nilai minimum dan maksimum harus berjumlah 6 volt tetapi pada pengukuran
mengahsilkan nilai yang hanya mendekati nilai 6 ini membuktikan adanya toleransi
kesalahan.

1.8 DAFTAR PUSTAKA

[1]. David Cooper, William.1884. Instrumentasi Elektronik Dan Teknik Pengukuran.


Jakarta:Erlangga

[2]. Yenniwarti Rafsyam, SST.,MT ,Sri Lestari K, ST.,MT. 2012. Diktat


Laboratorium Dasar Pengukuran Elektronika : PRAKTIKUM 1 : MULTIMETER.
Depok. POLITEKNIK NEGERI JAKARTA.

[3]. http://teknikelektronika.com/cara-menggunakan-multimeter-multitester/

Anda mungkin juga menyukai