KELOMPIK 1:
1. Adib Riski Fauzi (3.31.21.2.01)
2. Afif Apriyanto (3.31.21.2.02)
3. Aliffaradin Haidar Rasyid (3.31.21.2.03)
Dasar Teori
Pengertian Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan
arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi
doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk
mengalirkan listrik.
Gb. 2.1 Kontruksi dan Simbol Dioda
Komponen Dioda
Struktur utama dioda adalah dua buah kutub elektroda berbahan konduktor yang masing-masing
terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis n. Anoda adalah elektroda
yang terhubung dengan silikon jenis p dimana elektron yang terkandung lebih sedikit, dan katoda
adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis n dimana elektron yang terkandung lebih
banyak. Pertemuan antara silikon n dan silikon p akan membentuk suatu perbatasan yang disebut
P-N Junction.
Gb. 2.2 Rangkaian Untuk mengukur Gb. 2.3 . Kurva Karakteristik Dioda
Karakteristik Dioda
Bila harga Vs diubah, maka arus ID dan VD akan berubah pula. Bila kita mempunyai
Karakteristik statik dioda dan kita tahu harga Vs dan RL , maka harga arus ID dan VD dapat
ditentukan sebagai berikut :
Bila hubungan di atas digambarkan pada karakteristik statik dioda , maka akan didapat
garis lurus dengan kemiringan ( I/RL ). Garis ini disebut garis beban ( Load Line ) , seperti
ditunjukkan pada gambar berikut :
Gb. 2.4. Kurva Karakteristik Dioda dan Garis Beban
Pada Gambar di atas garis beban memotong sumbu V dioda pada harga Vs yaitu bila
arus I = 0 , dan memotong sumbu I pada harga Vs/RL. Titik potong antara karakteristik statik
dengan garis beban memberikan harga tegangan dioda VD(q) dan arus dioda ID(q). Dengan
mengubah harga Vs kita akan mendapatkan garis – garis beban sejajar seperti pada gambar
diatas.
Diagram Rangkaian
Karakteristik Dioda
Gb. 2.5 Dioda bias Maju Gb. 2.6 Dioda bias Mundur
Langkah Percobaan
Tabulasi Data
Vab [V] 1 2 5 10 15 20 25 30
Id [V] 1 1,8 4,9 10 15 20 25 30
Io (mA) 0 0 0 0 0 0 0 0
Rd = Vab / Id ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
ID = VRL/RL
1,3/2200 = 0,59mA
0,7/2200 = 0,318
0,5/2200 = 0,227
0,4/2200 = 0,182
0,23/2200 = 0,104
0,1/2200 = 0,045
0/2200 =0
0/2200 =0
Kesimpulan
Dioda akan mengalirkan arus jika mendapat bias maju (anoda mendapat tegangan possitif
dan katoda mendapat tegangan negatif). Jika diberi bias mundur, dioda tidak bisa
mengalirkan arus listrik.
Tegangan breakdown untuk dioda silikon adalah 0,6 atau 0,7 Volt, dan tegangan
breakdown untuk dioda germanium adalah 0,2 Volt. Dengan kata lain, setelah mencapai
tegangan 0,6 V, dioda silikon baru dapat menalirkan arus dan dioda germanium baru
dapat mengalirkan arus setelah diberi tegangan 0,2 V.
Selain pengukuran melalui multimeter, arus pada dioda (Id) juga dapat dihitung melalui
pembagian antara tegangan pada resistor (VRL) dengan nilai resistansi (RL).
Ciri ( karakteristik ) Dioda adalah hubungan antara arus dioda dan beda tegangan antara
kedua ujung dioda.
Setelah melalui tegangan breakdown masing-masing dioda, semakin besar tegangan
sumber (Vs), semakin besar pula arus dioda (Id) dan tegangan dioda (Vd) serta tegangan
resistor (VRL)