Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

PERCOBAAN I
PENDEKATAN KARAKTERISTIK
DIODA

NAMA PRAKTIKAN : RAYNE SALSABILA


NAMA REKAN KERJA : 1. ARDIANSYAH
2. TITO ANDI BASKORO

KELAS/KELOMPOK : TT 2B / KELOMPOK 3
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 14 DAN 21 MARET 2019
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 27 MARET 2019

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
21 MARET 2019
DAFTAR ISI

I. TUJUAN ................................................................................................................ 2

II. DASAR TEORI ..................................................................................................... 5

III. ALAT YANG DIGUNAKAN ............................................................................... 6

IV. LANGKAH PERCOBAAN .................................................................................. 6

V. DATA HASIL PERCOBAAN ............................................................................. 6

VI. ANALISA DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 2

VII. TUGAS .................................................................................................................. 5

VIII. KESIMPULAN ...................................................................................................... 6

IX. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 6

X. LAMPIRAN........................................................................................................... 6
PERCOBAAN I

PENDEKATAN KARAKTERISTIK DIODA

I. TUJUAN
 Menunjukkan keadaan dimana karakteristik dioda sesungguhnya dapat
didekati oleh garis lurus
 Mengetahui tegangan knee pada dioda silikon dan dioda germanium

II. DASAR TEORI

Dioda merupakan komponen elektronika non-linier yang sederhana.


Struktur dasar dioda berupa bahan semikonduktor type P yang disambung
dengan bahan type N. Pada ujung bahan type P dijadikan terminal Anoda (A)
dan ujung lainnya katoda (K), sehingga dua terminal inilah yang menyiratkan
nama dioda. Operasi dioda ditentukan oleh polaritas relatif kaki anoda terhadap
kaki katoda. Arus listrik mengalir dari anoda ke katoda. Jika kaki anoda
dihubungkan ke sumber negatif dan kaki katoda dihubungkan ke sumber positif,
maka akan terjadi bias mundur (reverse bias) sehingga dioda akan memiliki
hambatan yang sangat besar sehingga arus tidak bisa lewat. Dioda memiliki
fungsi unik yaitu selain hanya dapat mengalirkan arus ke satu arah saja, tetapi
disisi lain juga dapat menahan arus yang berlawanan arahSecara sederhana, cara

kerja dioda dapat dijelaskan dalam dua kondisi karakteristik diode yaitu dioda
di bias maju dan diode di bias mundur. Berikut penjelasannnya :
1. Dioda di Bias Maju / Forward Bias
Karakteristik dioda yang pertama adalah di bias secara maju. Dioda di bias
maju untuk memberikan tegangan luar menuju terminal dioda. Jika anoda
terhubung dengan kutub positif pada batere serta katoda terhubung dengan
kutub negatif pada batere maka akan mengakibatkan bias maju atau forward
bias. Rangkaian dioda bias maju dijelaskan pada gambar A.

2. Dioda di Bias Mundur / Reverse Bias


Karakteristik dioda yang ke dua adalah di bias secara mundur.
Anoda dihubungkan dengan kutup negatif dan katoda dihubungan dengan
kutub positif sehingga jumlah arus yang mengalir pada rangkaian bias
mundur akan lebih kecil. Pada bias mundur dioda, terdapat arus maju yang
dihubungkan dengan batere yang memiliki tegangan tidak terlalu besar dan
signifikan karena tidak mengalami peningkatan. Ketika terjadi proses
reserve, dioda tidak bisa menghantarkan listrik karena nilai hambatannya
besar. Dioda ini juga dianjurkan untuk tidak memiliki besar tegangan dan
arus yang melebihi batas. Rangkaian dioda bias mundur dijelaskan pada
gambar B.
Untuk mengetahui karakteristik dioda dapat dilakukan dengan cara
memasang dioda seri dengan sebuah catu daya dc dan sebuah resistor. Dari
rangkaian percobaan dioda tersebut dapat di ukur tegangan dioda dengan
variasi sumber tegangan yang diberikan. Rangkaian dasar untuk mengetahui
karakteristik sebuah dioda dapat menggunakan rangkaian dibawah. Dari
rangkaian pengujian tersebut dapat dibuat kurva karakteristik dioda yang
merupakan fungsi dari arus ID, arus yang melalui dioda, terhadap tegangan
VD, beda tegangan antara titik a dan b.

Bila hubungan di atas dilukiskan pada karakteristik dioda kita akan


mendapatkan garis lurus dengan kemiringan (1/RL). Garis ini disebut garis
beban (load line) seperti gambar berikut.

Dari gambar karakteristik diatas dapat dilihat bahwa garis beban


memotong sumbu V dioda pada harga VDD yaitu bila arus I=0, dan
memotong sumbu I pada harga (VDD/RL). Titik potong antara karakteristik
dengan garis beban memberikan harga tegangan dioda VD(q) dan arus
dioda ID(q). Dengan mengubah harga VDD maka akan mendapatkan garis-
garis beban sejajar seperti pada gambar diatas. Bila VDD < 0 dan |VDD| <
VPIV maka arus dioda yang mengalir adalah kecil sekali, yaitu arus saturasi
IS. Arus ini mempunyai harga kira-kira 1 μA untuk dioda silikon.
Break down voltage atau jatuh tegangan dioda merupakan nilai
tegangan minimal pada dioda untuk dapat mengalirkan arus listrik. Sebuah
dioda tidak berfungsi sebagaimana layaknya sebuah resistor, yang dengan
mudah dapat mengalirkan arus listrik yang dibebankan kepadanya. Dioda
memiliki jatuh tegangan, apabila nilai tegangan yang diberikan kurang dari
break down voltage, maka dioda tidak akan mengalirkan arus listrik.

Sebuah dioda yang diberi bias maju, memiliki jatuh tegangan sekitar
0,7 V. Dengan kata lain, jika sebuah dioda diberikan tegangan kurang dari
0, 7 V, maka dioda tidak akan mengalirkan arus listrik. Dan tegangan 0,7 V
tersebut, akan menjadi tegangan tetap dioda (VD) di dalam rangkaian.
Dari rangkaian di atas dapat di tarik hubungan antara tegangan
dioda, tegangan sumber dan tahanan yaitu :

Vs = VD + VRL ID = VS + VD
Vs = VD + ID.RL RL

III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1. Sumber daya searah (1-15 V) : 1 buah
2. Multimeter Keysight : 1 buah
3. Power supply DP38 Programmable DC Power Supply : 1 buah
4. Dioda silikon : 1 buah
5. Dioda germanium : 1 buah
6. Resistor : 470Ω ; 1kΩ ; 4,7Ω
7. Kabel-kabel penghubung

IV. LANGKAH PERCOBAAN


A. Percobaan dengan dioda silikon (tipe 1N400)
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1, dengan menggunakan dioda Si
dan R = 470Ω

Gambar 1

2. Aturlah tegangan power supply sedemikian hingga Vf = 0,35 V


3. Ukurlah arus maju (forward) pada dioda dan catatlah pada tabel 1
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk harga Vf yang berlainan
Tabel 1 Dioda Silikon (1N4001)
R = 470 Ω
VD VS (Volt) VO (Volt) ID (mA)
(Volt) UKUR UKUR HITUNG UKUR HITUNG

B. Percobaaan dengan dioda germanium


5. Gantilah dioda silikon dengan dioda germanium serta ubahlah R
menjadi 1 kΩ

Gambar 2
6. Aturlah tegangan power supply sedemikian hingga Vf = 0,1V
7. Ukurlah arus maju If pada dioda dan catatlah pada tabel 2
8. Ulangi langkah 6 untuk harga Vf yang berlainan

Tabel 2 Dioda Germanium


R = 1 kΩ
VD VS (Volt) VO (Volt) ID (mA)
(Volt) UKUR UKUR HITUNG UKUR HITUNG

C. Percobaan tegangan jatuh dioda


9. Buatlah rangkaian seperti gambar 1, dengan menggunakan dioda
silikon dan R = 4,7 kΩ

10. Ukurlah Vf dan Vo


11. Selanjutnya turunkan tegangan power supply menjadi 3V. Ulangi
langkah 9
12. Gantilah tahanan R menjadi 470 Ω dan jagalah tegangan power
supply tetap = 3V
13. Ulangi langkah 9
Tabel 3
VD R Vf (Volt) Vo (Volt) ID (mA)
(Volt) (ohm) UKUR HITUNG UKUR HITUNG UKUR HITUNG

V. DATA HASIL PERCOBAAN


Tabel 1 Dioda Silikon (1N4001)
2 R = 1 kΩ
VD VS (Volt) VO (Volt) ID (mA)
(Volt) UKUR UKUR HITUNG UKUR HITUNG
0,1023 0,1415 0,0393 0,0392 0,0390 0,0392
0,1527 0,2716 0,1187 0,1189 0,1170 0,1189
0,2002 0,4518 0,2518 0,2516 0,2468 0,2516
0,2502 0,7121 0,4604 0,4611 0,4500 0,4611
0,3014 1,0416 0,7380 0,7402 0,7209 0,7402
0,3501 1,4113 1,0851 1,0612 1,0334 1,0612
0,4002 1,8418 1,4401 1,4416 1,4048 1,4416
0,4509 2,3306 1,8783 1,8797 1,8312 1,8797
0,5002 2,8567 2,3512 2,3512 2,2907 2,3565
0,5507 3,3382 2,7571 2,7571 2,7064 2,7875

Tabel 2 Dioda Germanium


R = 1 kΩ
VD VS (Volt) VO (Volt) ID (mA)
(Volt) UKUR UKUR HITUNG UKUR HITUNG
0,1023 0,1415 0,0393 0,0392 0,0390 0,0392
0,1527 0,2716 0,1187 0,1189 0,1170 0,1189
0,2002 0,4518 0,2518 0,2516 0,2468 0,2516
0,2502 0,7121 0,4604 0,4611 0,4500 0,4611
0,3014 1,0416 0,7380 0,7402 0,7209 0,7402
0,3501 1,4113 1,0851 1,0612 1,0334 1,0612
0,4002 1,8418 1,4401 1,4416 1,4048 1,4416
0,4509 2,3306 1,8783 1,8797 1,8312 1,8797
0,5002 2,8567 2,3512 2,3512 2,2907 2,3565
0,5507 3,3382 2,7571 2,7571 2,7064 2,7875

Tabel 3
VD R Vf (Volt) Vo (Volt) ID (mA)
(Volt) (ohm) UKUR HITUNG UKUR HITUNG UKUR HITUNG

14,002 4,7 k 0,6415 0,6538 13,3490 13,3490 2,8359 2,840


3,0078 4,7 k 0,5563 0,5655 2,4423 2,4423 0,5175 0,5196
3,0078 470 0,6677 0,6783 2,3295 2,3041 4,4756 4,9789

VI. ANALISA DAN PEMBAHASAN


1. Buatlah grafik If fungsi Vf (kurva karakteristik dioda silikon) pada kertas
milimeter dan tentukan besar Vk!
2. Buatlah grafik If fungsi Vf (kurva karakteristik dioda germanium) pada
kertas milimeter dan tentukan besar Vk!
3. Hitunglah besar Vf dan Vo lalu lengkapi tabel 3 dan bandingkan!

Vs R Vf (Volt) Vo (Volt) ID (mA)


(Volt) (ohm) UKUR HITUNG UKUR HITUNG UKUR HITUNG

14,002 4,7 k 0,6415 0,6538 13,3605 13,3490 2,8359 2,840


3,0078 4,7 k 0,5563 0,5655 2,4515 2,4423 0,5175 0,5196
3,0078 470 0,6677 0,6783 2,3401 2,3041 4,4756 4,9789

Untuk menghitung Vo yaitu menggunakan rumus Vo = Vs- Vf


Vo = 14,002 - 0,6415 = 13,3605
Vo = 3,0078 - 0,5563 = 2,4515
Vo = 3,0078 - 0,6677 = 2,3401
Data di atas adalah data dari hasil rangkaian gambar 3 dengan
menggunakan silikon, dengan R = 4,7 kΩ dan 470 Ω. Tegangan sumber
awal (Vs) yang diberikan adalah 14,002 V. Saat menggunakan Vs sebesar
14,002 V dan hambatan sebesar 4,7 kΩ, Vf yang terukur adalah sebesar
0,6415 V dan tegangan pada resistor (Vo) yang terukur sebesar 13,3605 V.
Saat tegangan diturunkan menjadi 3,0078 V dan besar nilai hambatan
teetap, maka Vf yang terukur sebesar 0,5563 V dan tegangan pada resistor
yang terukur sebesar 2,4515 Volt. Selanjutnya, tegangan Vs yang diberikan
tetap dan besar nilai hambatan diubah menjadi 470Ω, maka tegangan
forward (Vf) yang terukur sebesar 0,6677 dan tegangan pada resistor (Vo)
yang terukur sebesar 2,7 V .Vf selalu mendekati 0,7 V karena memang
tetapan dioda silikon adalah 0,7 V. Dari kedua data tersebut terdapat
perbandingan antara data hasil terukur dan data hasil terhitung yang mana
perbedaannya tidak terlalu signigikan karena perbedaan data hanya
terdapat di koma. Jika kita melakukan perbandingan antara Vo dengan Vf
akan menunjukan perbandingan dimana Vf akan selalu lebih kecil di
bandingkan dengan Vo.

4. Mengapa tegangan dioda silikon tidak bisa mencapai 0,85 V dan dioda
germanium tidak bisa mencapai 0,55 V?
Karena dioda silikon mempunyai tegangan jatuh sebesar 0,7 Volt yang
artinya dioda akan bekerja dengan baik saat tegangan forwardnya (Vf)
mencapai 0.7 Volt. Setelah itu, hasil yang terukur tidak berubah-ubah lagi
atau saturasi. Namun pada prakteknya, bisa lebih dari 0,7 Volt atau
0,75Volt.
Karena dioda germanium mempunyai tegangan jatuh sebesar 0,3 Volt
yang artinya dioda akan bekerja dengan baik saat tegangan forwardnya
mencapai 0.3 Volt. Setelah itu, hasil yang terukur tidak berubah-ubah lagi
atau saturasi. Namun pada prakteknya, bisa lebih dari 0,3 Volt namun
tidak bisa lebih dari 0,55 Volt.
VIII. TUGAS
1. Apa perbedaan dioda silikon dan dioda germanium?
Jawab :
Dioda Silikon Dioda Germanium
 Digunakan pada rangkaian  Digunakan pada rangkaian
yang power outputnya besar adaptor sebagai perata arus
 Tahan terhadap tegangan dan saklar elektronik
tinggi maksimal 500 volt  Tahan terhadap tegangan
 Tahan terhadap arus besar tinggi maksimal 1000 volt
max 10 ampere  Tahan terhadap arus besar
 Tegangan yang hilang 0,7 volt maksimal sekitar 150 ampere
 Tegangan yang hilang 0,3 volt

2. Apa yang dimaksud dengan dioda ideal?


Jawab :
Dioda ideal adalah dioda yang dianggap sebagai sebuah saklar tertutup
jika diberi bias forward dan sebagai saklar terbuka jika diberi bias
reverse. Artinya secara ideal, dioda berlaku seperti konduktor
sempurna (tegangan nol) jika dibias forward dan seperti isolator
sempurna (arus nol) saat dibias reverse.

3. Carilah karakteristik dioda yang dipakai di datasheet dan jelaskan!


Jawab :
Karakteristik dioda yang dipakai di datasheet berisi tentang spesifikasi
arus maksimum yang diizinkan agar dioda dapat digunakan dengan
aman tanpa merusak dioda itu sendiri. Dioda memiliki arus forward
maximum yang merupakan salah satu nilai batas maksimum yang
diberikan pada datasheet. Dalam dioda, arus ini dicantumkan sebagai
IF (max), IO dan sebagainya tergantung pada pabrik yang membuat
dioda tersebut.

IX. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Tipler A. Paul. 1998.“Fisika Untuk Sains Dan Teknik “,Jakarta:Penerbit Erlangga

https://rumus.co.id/dioda/#!

http://elektronika-dasar.web.id/karakteristik-dioda/
http://blog.ub.ac.id/salsabilavelina/category/semikonduktor/

Anda mungkin juga menyukai